IBADAH PEMUDA REMAJA, 12 NOVEMBER 2016
STUDY
YUSUF
(SERI:
106)
Subtema: DITINGGAL UNTUK SESAAT
LAMANYA.
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya.
Oleh karena kemurahan hati Tuhan, kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah
Pemuda Remaja sebagaimana biasanya.
Kita akan memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah
Pemuda Remaja dari study Yusuf dari kitab Kejadian
41. Sekarang kita akan memperhatikan ayat yang pertama, biarlah kehidupan muda
remaja turut berdoa supaya Tuhan tolong kita dalam pembukaan rahasia firman
Tuhan di mulai dari ayat satu dan seterusnya, ayat demi ayat, supaya kehidupan
kita semakin hari semakin sama mulia dengan Dia.
Kita perhatikan Kejadian 41: 1.
Kejadian 41: 1
(41:1) Setelah lewat dua tahun lamanya, bermimpilah Firaun, bahwa ia
berdiri di tepi sungai Nil.
Terlebih dahulu kita perhatikan kalimat: “Setelah lewat dua tahun lamanya”, yaitu
peristiwa Yusuf menceritakan mimpi juru minuman itu, berarti dua tahun juga
Yusuf dilupakan oleh juru minuman itu.
“Tetapi Yusuf
tidaklah diingat oleh kepala juru minuman itu, melainkan dilupakannya.” (Kejadian 40: 23).
Sekarang kita akan memperhatikan sejenak tentang DILUPAKAN;
YANG PERTAMA:
BANGSA ISRAEL PERNAH DILUPAKAN ATAU PERNAH DITINGGALKAN UNTUK SESAAT LAMANYA.
Keluaran 2: 23-25
(2:23) Lama sesudah itu matilah raja Mesir. Tetapi orang Israel masih
mengeluh karena perbudakan, dan mereka berseru-seru, sehingga teriak mereka
minta tolong karena perbudakan itu sampai kepada Allah.
(2:24) Allah mendengar mereka mengerang, lalu Ia mengingat kepada
perjanjian-Nya dengan Abraham, Ishak dan Yakub.
(2:25) Maka Allah melihat orang Israel itu, dan Allah memperhatikan mereka.
Untuk beberapa waktu lamanya, bangsa Israel dibiarkan di Mesir, mereka diperbudak dengan kerja paksa,
sampai memahitkan hati mereka.
Kalau seseorang diperbudak dosa, tanpa hari perhentian,
maka ia akan tertindas sampai memahitkan hatinya. Oleh sebab itu, kita yang
sudah dipanggil dan sekarang berada dalam terang-Nya yang ajaib, di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, di dalam kegiatan Roh
Kudus, itu adalah kemurahan Tuhan, kita patut bersyukur.
Bisa dibayangkan kalau kehidupan muda remaja jauh dari
Tuhan, berada dalam kegelapan dosa, diperbudak oleh dosa, maka dia akan tertindas sampai memahitkan
hatinya.
Saya masih ingat ketika saya masih jauh dari Tuhan,
tinggal dalam kegelapan dosa, daging
menghabisi hidup rohani saya, kekuatan saya tidak mampu menghadapi musuh abadi,
itulah daging dengan segala hawa nafsunya juga Iblis/Setan dengan tipu muslihatnya, itulah roh jahat dan roh
najis.
Saya bersyukur sekarang, Tuhan memanggil saya, dan
sekarang berada dalam terang-Nya yang ajaib, menjadi seorang hamba Tuhan dan menerima jabatan gembala untuk
membawa kabar pendamaian.
Sekarang kita akan memperhatikan sejenak tentang DILUPAKAN;
YANG KEDUA: YEHUDA
PERNAH JUGA DITINGGALKAN UNTUK BEBERAPA LAMA WAKTUNYA.
Ratapan 1: 1
(1:1) Ah, betapa terpencilnya kota itu, yang dahulu ramai! Laksana seorang
jandalah ia, yang dahulu agung di antara bangsa-bangsa. Yang dahulu ratu di
antara kota-kota, sekarang menjadi jajahan.
Yerusalem digambarkan seperti seorang jandalah ia, dahulu
agung di antara bangsa-bangsa. Yang dahulu ratu di antara kota-kota, sekarang
menjadi jajahan.
Ini menunjukkan bahwa untuk sementara waktu, mereka
ditinggalkan atau dilupakan oleh Tuhan.
Ratapan 1: 2
(1:2) Pada malam hari tersedu-sedu ia menangis, air matanya bercucuran di
pipi; dari semua kekasihnya, tak ada seorang pun yang menghibur dia. Semua
temannya mengkhianatinya, mereka menjadi seterunya.
Pada malam hari, tersedu-sedu ia menangis, air mata tidak
bisa lagi dibendung karena begitu banyak masalah yang harus dihadapi.
Itulah keadaan Yerusalem ketika ditinggalkan atau
dilupakan oleh Tuhan; laksana jandalah ia.
Seorang janda yang tidak bersuami, setiap malam pasti
menangis tersedu-sedu, air mata tidak bisa dibendung.
Itu sebabnya di dalam nats firman yang lain dengan jelas dikatakan bahwa ibadah yang murni adalah
mengunjungi yatim piatu dan janda-janda, Tuhan sangat memperhatikan
janda-janda, Tuhan sangat memperhatikan yatim piatu.
Janda -> tidak menempatkan Kristus sebagai Kepala.
Yatim piatu -> belum tergembala
dengan baik, tidak mempunyai gembala sidang (bapa/ibu rohani).
Ratapan 1: 3
(1:3) Yehuda telah ditinggalkan penduduknya karena sengsara dan karena
perbudakan yang berat; ia tinggal di tengah-tengah bangsa-bangsa, namun tidak
mendapat ketenteraman; siapa saja yang menyerang dapat memasukinya pada saat ia
terdesak.
Tinggal/berada di tengah-tengah bangsa-bangsa, namun
tidak mendapat ketentraman karena sengsara dan karena perbudakan yang berat.
Sampai pada akhirnya siapa saja yang menyerang dapat memasukinya pada saat ia
terdesak.
Berarti kondisi Yehuda saat ditinggalkan oleh Tuhan, sangat lemah, rapuh, tidak berdaya, tidak ada kekuatan untuk menghadapi musuh.
Maka kalau saya renungkan, andaikata saya masih di luar
Tuhan, maka hidup rohani saya akan dihabisi oleh daging,
dihabisi oleh roh jahat, dihabisi oleh roh najis. Saya tahu persis kekuatan
saya tidak seberapa, untung saya ada di dalam Tuhan, kalau tidak, maka habislah saya.
Kalau kita jauh dari Tuhan, ditinggalkan oleh Tuhan,
keadaan kita sangat lemah, rapuh dan tak berdaya.
Ratapan 1: 4
(1:4) Jalan-jalan ke Sion diliputi dukacita, karena pengunjung-pengunjung perayaan
tiada; sunyi senyaplah segala pintu gerbangnya, berkeluh kesahlah imam-imamnya;
bersedih pedih dara-daranya; dan dia sendiri pilu hatinya.
Selanjutnya, “”jalan-jalan ke Sion diliputi dukacita,” pendeknya;
1.
“Karena
pengunjung-pengunjung perayaan tiada” = tidak ada
orang yang beribadah dan melayani Tuhan.
“Sunyi senyaplah segala pintu gerbangnya.” = tanpa kesaksian, sebab tidak ada
lagi yang menceritakan perbuatan Allah yang ajaib…Mazmur 9:15.
2.
Akibat
dua hal di atas adalah:
- “Berkeluh kesahlah imam-imamnya.” Karena tidak ada
lagi yang membawa korban dan persembahan.
- “Bersedih pedih dara-daranya dan dia sendiri pilu hatinya.”
Kesedihan hati dan
kepedihan hati, bahkan hati pilu akan dialami oleh gereja-gereja Tuhan yang
belum dewasa rohani, bila tiada/tanpa ibadah dan pelayanan.
Ratapan 1: 5
(1:5) Lawan-lawan menguasainya, seteru-seterunya berbahagia. Sungguh, TUHAN
membuatnya merana, karena banyak pelanggarannya; kanak-kanaknya berjalan di
depan lawan sebagai tawanan.
Tuhan membuat mereka merana karena banyak pelanggarannya,
kemudian yang sangat memilukan hati adalah anak-anak mereka berjalan di depan
lawan tetapi sebagai tawanan.
Ratapan 1: 6
(1:6) Lenyaplah dari puteri Sion segala kemuliaannya; pemimpin-pemimpinnya
bagaikan rusa yang tidak menemukan padang rumput; mereka berjalan tanpa daya di
depan yang mengejarnya.
Pendeknya; "Lenyaplah dari puteri Sion segala
kemuliaannya," tandanya dapat dilihat; “pemimpin-pemimpinnya bagaikan rusa yang tidak menemukan padang rumput.”
Kalau gembala sidang tidak mendapatkan padang rumput,
tidak mendapatkan pembukaan rahasia firman untuk disajikan kepada sidang
jemaat, otomatis lenyaplah dari mereka itu segala kemuliaannya = tidak terlihat
kemuliaan dari puteri Sion.
Jadi, kemuliaan Allah nyata di tengah-tengah ibadah dan pelayanan
di dalam suatu kandang penggembalaan, jika terjadi pembukaan rahasia firman.
Tidak mungkin Tuhan menyatakan kemuliaan-Nya di dalam
suatu kandang penggembalaan, tanpa pembukaan rahasia firman, itu mustahil.
Jadi, kemuliaan itu dinyatakan saat gembala sidang
dipercayakan oleh Tuhan di dalam pembukaan rahasia firman Tuhan.
Oleh sebab itu, kaum muda remaja berdoa sungguh-sungguh,
supaya Tuhan menyatakan kemuliaan-Nya lewat pembukaan rahasia firman Tuhan.
"...Kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya Anak tunggal Bapa"... Yohanes 1:14.
"...Kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya Anak tunggal Bapa"... Yohanes 1:14.
Yesus Kristus adalah Anak tunggal Bapa, penuh dengan
kemuliaan.
Kalau firman Allah mendarah daging (menjadi manusia),
pasti Tuhan menyatakan kemuliaan-Nya sehingga bercahaya di antara bangsa-bangsa, seperti permata yaspis, permata yang
paling indah.
"...Permata yaspis jernih seperti kristal..." Wahyu 21:10-11.
kristal, berarti: transparan, tidak ada yang ditutup-tutupi, terbuka, tampil apa adanya, luar dalam sama -> orang jujur, polos.
"...Permata yaspis jernih seperti kristal..." Wahyu 21:10-11.
kristal, berarti: transparan, tidak ada yang ditutup-tutupi, terbuka, tampil apa adanya, luar dalam sama -> orang jujur, polos.
Ratapan 1: 7
(1:7) Terkenanglah Yerusalem, pada hari-hari sengsara dan penderitaannya,
akan segala harta benda yang dimilikinya dahulu kala; tatkala penduduknya jatuh
ke tangan lawan, dan tak ada penolong baginya, para lawan memandangnya, dan
tertawa karena keruntuhannya.
Di sini kita melihat, terkenanglah Yerusalem, pada
hari-hari sengsara dan penderitaannya.
Pada saat dia tertekan, pada saat dia mengalami
penderitaan itu, barulah ia menyadari bahwa segala harta kekayaan rohaninya
telah dirampas oleh musuh.
Jangan sampai karena niat jahat, kita lebih menginginkan
kulit khatan, itulah perbuatan daging, dari pada perhiasan rohani.
Tuhan sangat memperhatikan sekali gereja Tuhan yang
memiliki perhiasan rohani.
Yesus tidak mau tampil menjadi raja kepada mereka yang
pengikutannya hanya karena mujizat-mujizat, karena kelak Yesus akan tampil sebagai Raja
(berkuasa) dan Mempelai Pria hanya kepada pengantin perempuan mempelai-Nya.
Penyebab Yehuda ditinggalkan untuk sesaat.
Penyebab Yehuda ditinggalkan untuk sesaat.
Ratapan 1: 8-9
(1:8) Yerusalem sangat berdosa, sehingga najis adanya; semua yang
dahulu menghormatinya, sekarang menghinanya, karena melihat telanjangnya; dan dia
sendiri berkeluh kesah, dan memalingkan mukanya.
(1:9) Kenajisannya melekat pada ujung kainnya; ia tak berpikir akan
akhirnya, sangatlah dalam ia jatuh, tiada orang yang menghiburnya. "Ya,
TUHAN, lihatlah sengsaraku, karena si seteru membesarkan dirinya!"
"Yerusalem sangat berdosa, sehingga najis adanya." Pendeknya, Yerusalem jatuh dalam dosa kenajisan.
Jadi, kalau seseorang jatuh dalam dosa kenajisan, itu
adalah kejatuhan yang sangat dalam.
Tuhan sangat membenci dosa kenajisan. Jangan sampai kita
dibenci oleh Tuhan karena kita menyukai dosa kenajisan…Wahyu 18:2.
Kemudian,
"kenajisan melekat pada ujung kainnya." ujung kain, berarti
ujung jubah, sementara pada ujung jubah seorang imam besar tergantung,
giring-giring, dan buah delima, berselang seling.
kesimpulannya; di tengah-tengah persekutuan mereka dari Tuhan, ditandai dengan dosa kenajisan.
kesimpulannya; di tengah-tengah persekutuan mereka dari Tuhan, ditandai dengan dosa kenajisan.
Pendeknya, kita melihat di sini bahwa Yehuda menyadari
kesalahan mereka.
Karena
kesalahan mereka sangat dalam, yaitu karena dosa
kenajisan, sampai akhirnya mereka menjadi lemah, tidak berdaya menghadapi musuh-musuh mereka.
Sikap Tuhan terhadap orang yang menyadari
kesalahannya…
Mazmur 30: 6
(30:6) Sebab sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang
malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai.
“Sesaat saja Ia murka,
tetapi seumur hidup Ia murah hati,” kalau kita mau kembali kepada Tuhan dan segera menyadari diri. Ia akan
mengampuni, oleh karena kemurahan-Nya.
Saat kita jauh dari Tuhan, maka sepanjang malam ada tangisan, laksana seorang janda, tetapi menjelang pagi
terdengar sorak-sorai kalau kita mau kembali kepada Tuhan dan menyadari diri
atas dosa.
Sepanjang
malam -> kepedihan hati yang dialami oleh orang yang tertindas karena
dosa kejahatan dan kenajisan.
Yesaya 54: 4
(54:4) Janganlah takut, sebab engkau tidak akan mendapat malu, dan
janganlah merasa malu, sebab engkau tidak akan tersipu-sipu. Sebab engkau
akan melupakan malu keremajaanmu, dan tidak akan mengingat lagi aib
kejandaanmu.
Kalau kita menyadari diri sebagai orang yang berdosa,
menyadari diri bahwa dosa telah memperbudak kehidupan
kita, maka Tuhan meyakinkan kita malam ini dengan dua pernyataan untuk memberi
kekuatan baru kepada kita, yaitu:
1.
“Sebab engkau akan
melupakan malu keremajaanmu.”
Remaja, berarti
belum dewasa, dimana masih banyak kesalahan, pelanggaran.
Kesalahan pada
masa remaja seperti yang diperbuat oleh Yehuda.
2.
“Tidak akan mengingat
lagi aib kejandaanmu.”
Itulah kesalahan
yang diperbuat oleh bangsa Israel; yang sempat ditinggalkan di Mesir, tetapi akhirnya
dibawa kembali oleh Tuhan, mengingat perjanjian-Nya kepada Abraham, Ishak,
Yakub.
Jadi, Tuhan menghibur kita malam ini, asal kita mau
kembali dan menyadari diri sebagai orang berdosa.
Yesaya 54: 5-6
(54:5) Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN
semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah
Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.
(54:6) Sebab seperti isteri yang ditinggalkan dan yang bersusah hati TUHAN
memanggil engkau kembali; masakan isteri dari masa muda akan tetap ditolak?
firman Allahmu.
Seperti isteri yang ditinggalkan dan bersusah hati, Tuhan
memanggil Yehuda dan Israel kembali, Dia ingat kembali perjanjian-Nya kepada
Abraham, Ishak, Yakub.
Kemudian, kalimat berikutnya: “masakan isteri dari masa muda akan tetap
ditolak?” kalimat ini menunjukkan kalau kita kembali kepada Tuhan, (menyadari diri dosa), maka
Tuhan akan menerima kita kembali, dijadikan isteri,
berarti mempelai perempuan dan Dialah mempelai Laki-laki sorga.
Tuhan tidak pernah menolak kita, Tuhan tidak pernah
melupakan kita, Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, asal kita mau kembali
kepada Tuhan dan menyadari diri sebagai seorang yang berdosa, bahkan kita
dijadikan mempelai perempuan-Nya, sebab Dialah Mempelai Laki-Laki Sorga, Dialah
yang sudah menebus dosa kita sampai dijadikan mempelai perempuan-Nya.
Jadi, pekerjaan Tuhan tidak hanya sebatas menebus, tetapi
selanjutnya menjadikan kita mempelai perempuan, sebab Dia yang menciptakan kita
akan menjadi suami, akan menjadi Mempelai Laki-Laki sorga. Terpujilah nama
Tuhan, kemurahan-Nya besar bagi kita sekaliannya.
Jadi, kalau juru minuman itu meninggalkan Yusuf, itu
terjadi atas seijin Tuhan, sebab tidak untuk selamanya kita dilupakan. Jadi
kalau itu terjadi, atas seijin Tuhan sebab Tuhan punya rencana yang indah
terhadap Yusuf, juga kepada kehidupan muda remaja.
Yesaya 54: 7-8
(54:7) Hanya sesaat lamanya Aku meninggalkan engkau, tetapi karena kasih
sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali.
(54:8) Dalam murka yang meluap Aku telah menyembunyikan wajah-Ku terhadap
engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih setia abadi Aku telah
mengasihani engkau, firman TUHAN, Penebusmu.
Jadi, hanya sesaat lamanya Tuhan meninggalkan Yehuda dan
Israel, tetapi oleh karena kasih sayang-Nya dan kasih setia-Nya, Tuhan mengambil mereka kembali. Tidak selamanya mereka ditinggalkan, tidak
selamanya mereka dilupakan. Kasih sayang dan kasih setia-Nya besar.
Jadi, alasan Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, yaitu:
1. Kasih sayang-Nya besar ->berkat dan pertolonganTuhan, yang
bersifat lahiriah.
2. Kasih setia-Nya untuk selama-lamanya bagi kita -> pengampunan
Tuhan tidak berkesudahan.
Yesaya 62: 1
(62:1) Oleh karena Sion aku tidak dapat berdiam diri, dan oleh karena
Yerusalem aku tidak akan tinggal tenang, sampai kebenarannya bersinar seperti
cahaya dan keselamatannya menyala seperti suluh.
Oleh karena Sion, Ia tidak dapat
berdiam diri, dan oleh karena Yerusalem, Ia tidak akan
tinggal tenang.
Inilah bagian dari kasih sayang dan kasih setia Tuhan.
Wujud dari kasih sayang dan kasih setia Tuhan: “sampai kebenarannya bersinar seperti cahaya
dan keselamatannya menyala seperti suluh” artinya: menjadi terang dunia,
menjadi kesaksian itulah keadaan Sion dan Yerusalem saat dipulihkan.
Yesaya 62: 2-3
(62:2) Maka bangsa-bangsa akan melihat kebenaranmu, dan semua raja
akan melihat kemuliaanmu, dan orang akan menyebut engkau dengan nama baru
yang akan ditentukan oleh TUHAN sendiri.
(62:3) Engkau akan menjadi mahkota keagungan di tangan TUHAN dan serban
kerajaan di tangan Allahmu.
Setelah
Sion dipulihkan, di sini kita akan melihat dua hal terjadi, yaitu:
1. “Bangsa-bangsa akan melihat kebenaran.”
2. “Semua raja-raja akan
melihat kemuliaan-Nya.”
Sebelum Sion dan Yerusalem dipulihkan, Tuhan tidak
berdiam diri, itu adalah bagian dari kasih sayang dan kasih setia Tuhan.
Bahkan,
Sion dan Yerusalem menjadi mahkota keagungan di tangan Tuhan dan serban kerajaan di tangan Allah= menjadi alat
kemuliaan bagi Allah.
Yesaya 62: 4
(62:4) Engkau tidak akan disebut lagi "yang ditinggalkan suami",
dan negerimu tidak akan disebut lagi "yang sunyi", tetapi engkau akan
dinamai "yang berkenan kepada-Ku" dan negerimu "yang
bersuami", sebab TUHAN telah berkenan kepadamu, dan negerimu akan
bersuami.
Kalau Tuhan memulihkan Sion, maka Tuhan memberikan nama
baru kepada mereka, yaitu :
1. “Yang berkenan”= menjadi alat
pendamaian…Kolose 3:19-20.
2. “Yang bersuami” = menempatkan Kristus sebagai Kepala = tunduk dan taat.
Yesaya 62: 5
(62:5) Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara,
demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang
hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan
girang hati atasmu.
Sampai akhirnya Tuhan bergirang melihat keadaan dari pada Sion.
Gambaran dari kegirangan Tuhan di sini adalah seperti seorang mempelai melihat pengantin perempuan,
demikianlah Tuhan akan girang hatinya atas Sion dan Yerusalem.
Matius 27: 45-46
(27:45) Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu
sampai jam tiga.
(27:46) Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring:
"Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa
Engkau meninggalkan Aku?
Seruan Yesus di atas kayu salib: “Eli, Eli, lama sabakhtani?”Artinya:
Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? Untuk sesaat
lamanya, Yesus ditinggalkan seorang diri.
Berarti
Yesus turut merasakan apa yang pernah dirasakan oleh
Israel dan Yehuda saat mereka jauh dari Tuhan, saat mereka ditinggalkan untuk
sesaat lamanya.
Ketika Yehuda ditinggalkan, laksana jandalah ia, setiap
malam ia menangis dengan tersedu-sedu. Ketika Israel diperbudak oleh Mesir,
mereka tertindas sampai memahitkan hatinya.
Apa yang dirasakan oleh Yehuda dan Israel, Yesus telah
tanggung dan rasakan di atas kayu salib.
Kita bersyukur, Tuhan merasakan kelemahan kita, merasakan
apa yang kita rasakan.
Yesaya 49: 14-15
(49:14) Sion berkata: "TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah
melupakan aku."
(49:15) Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak
menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan
melupakan engkau.
Sesungguhnya,
Tuhan tidak pernah melupakan kita.
Memang saat kita dalam kesesakan, dalam penderitaan,
dalam keadaan terpuruk, tertindas hebat, di situ kita merasa bahwa kita seperti
seorang diri saja, tidak ada orang yang mau mengerti, tidak ada orang yang mau
tahu dengan keberadaan kita, tetapi percaya, Tuhan tidak pernah melupakan kita.
Kalau saja ada seorang ibu yang bisa melupakan anaknya,
tetapi Tuhan tidak pernah melupakan kita. Tuhan selalu ada dalam keadaan susah,
dalam keadaan senang, Tuhan tetap ada bersama dengan kita, Dia tidak akan meninggalkan kita.
Yesaya 49: 16
(49:16) Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku;
tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.
Bukti bahwa Tuhan tidak pernah melupakan dan meninggalkan
kita.
1. Ia telah melukiskan
kita di telapak tangan-Nya.
Tentu kita masih
teringat dengan dua telapak
tangan Tuhan yang terpaku, di situlah seluruh kehidupan
kita dilukiskan.
Jadi, gambaran
hidup kita, termasuk gambaran dari masa depan kita, semuanya sudah terlukis di
kedua tangan Tuhan yang terpaku itu. Jadi, Salib adalah jaminan hidup kita
semua.
Dalam ayat lain
mengatakan; di tangan kanan Tuhan ada umur panjang, di tangan kiri Tuhan ada
kekayaan dan kehormatan, itulah lukisan yang Tuhan berikan kepada kita semua.
2. Tembok-tembokmu tetap
di ruang mata-Ku.
Kalau kita tetap
percaya, menaruh harap kepada Dia, maka kita semua mejadi biji mata Tuhan.
Tembok = perisai
-> iman percaya kita kepada Tuhan, dengan demikian kita berada di dalam
ruang mata Tuhan = menjadi biji mata Tuhan.
Semakin lama kita
digembalakan oleh Tuhan, semakin kita mengenal isi hati Tuhan yang paling
dalam, dan kita juga melihat apa yang telah diperbuat oleh Allah di dalam
Kristus Yesus, itulah salib di Golgota, semua perkara itu juga bisa kita lihat.
Semakin lama kita digembalakan oleh Tuhan, semakin kita
merasakan kasih-Nya, kebaikan-Nya, kemurahan hati-Nya, sampai berkat-berkat-Nya
kita rasakan.
Jadi, jangan cepat mengambil keputusan yang salah saat
dalam keadaan tertindas, saat dalam keadaan menanggung penderitaan. Memang pada
saat itu, kita merasa sepertinya orang tidak mau tahu, tidak mau peduli,
sepertinya Tuhan meninggalkan kita, tetapi semua itu terjadi atas seijin Tuhan,
sebab Tuhan mau menyatakan kemuliaan-Nya dalam kehidupan kita masing-masing.
Tentu kita sudah merasakan itu masing-masing. Semakin
lama kita digembalakan oleh Tuhan, hidup akan semakin terasa indah. Betul-betul kita ada di dalam ruang mata Tuhan karena kita memiliki
iman kepada Dia.
Kita bersyukur tentunya. Jadi, bukan berarti Tuhan
melupakan Yusuf begitu saja. Tuhan punya maksud, Tuhan punya rencana yang indah
terhadap Yusuf. Tuhan ijinkan itu semua terjadi, sesaat dia dilupakan, sesaat
dia ditinggalkan.
Kejadian 41: 1
(41:1) Setelah lewat dua tahun lamanya, bermimpilah Firaun, bahwa ia
berdiri di tepi sungai Nil.
Kalimat: “bermimpilah Firaun, bahwa ia berdiri di tepi sungai Nil.”
Mimpi ini terjadi, bukanlah terjadi begitu saja, mimpi
Firaun ini terjadi bukan karena tanpa alasan, tetapi Firaun bermimpi itu
terjadi atas seijin Tuhan.
Perlu untuk diketahui: seorang nabi ditolong dan dipakai
oleh Tuhan, juga sesuai dengan karunia dan jabatan yang diperoleh seorang nabi.
Anak Tuhan juga mendapat pertolongan, sesuai dengan apa
yang dia perbuat. Kalau dia beribadah dan melayani Tuhan, pertolongan itu
datang dari ibadah dan pelayanannya kepada Tuhan.
Juga Yusuf, dia seorang nabi, maka lewat karunia jabatan
itu nanti, Tuhan menolong Yusuf.
Yusuf adalah seorang nabi, dialah yang dapat mengartikan mimpi. Maka bukan suatu kebetulan Firaun bermimpi, melainkan atas seijin Tuhan.
Yusuf adalah seorang nabi, dialah yang dapat mengartikan mimpi. Maka bukan suatu kebetulan Firaun bermimpi, melainkan atas seijin Tuhan.
Juru minuman bisa melupakan Yusuf, tetapi Tuhan tidak
akan melupakan Yusuf, juga saya dan kehidupan muda remaja. Orang bisa melupakan
kita, tetapi percayalah, Tuhan tidak akan meninggalkan kita.
Barangkali dalam kesesakan kita berkata Tuhan
meninggalkan aku, Tuhan melupakan aku, tetapi sekalipun
seorang ibu dapat melupakan anak yang dilahirkannya, tetapi
Tuhan tidak.
Jadi, kalau Tuhan sudah percayakan karunia jabatan,
jangan dilepaskan, apapun yang sedang kita alami, apapun yang sedang terjadi,
jangan lepaskan.
Untuk yang kesekian kali saya sampaikan, biarpun dunia
ini diberikan kepada saya, dengan syarat meninggalkan pelayanan dan jabatan
gembala, saya tidak akan mau menerimanya, karena tidak ada jaminan di situ.
Jaminan kita adalah di dalam dua tangan Tuhan yang terpaku dan kita sudah ada
di ruang mata-Nya.
Jadi, jangan pernah berpikir untuk meninggalkan atau melepaskan,
karunia-karunia dan jabatan yang Tuhan percayakan, sama seperti juru minuman yang dikembalikan kepada jabatan semula, jangan
tinggalkan, itulah yang menolong, menjaga dan memelihara hidup kita semua.
Kasih sayang dan kasih setia Tuhan yang akan menjadi
bagian kita.Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment