KITAB KOLOSE
(141)
Subtema: PENGHIBURAN DARI SALIB.
Shalom saudaraku...
Selamat malam, salam sejahtera
bagi kita semua, salam di dalam kasih-Nya Tuhan kita Yesus Kristus, oleh karena
kemurahan Tuhan kita dapat melangsungkan ibadah doa penyembahan.
Sebelum kita membawa hidup kita
untuk rendah di bawah kaki salib Tuhan, sujud menyembah kepada Dia, terlebih
dahulu kita memperhatikan firman penggembalaan untuk ibadah doa penyembahan
dari surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose 2:1.
Kolose 2:1
(2:1) Karena aku mau, supaya kamu tahu, betapa
beratnya perjuangan yang kulakukan untuk kamu, dan untuk mereka yang di Laodikia
dan untuk semuanya, yang belum mengenal aku pribadi,
Rasul Paulus memperlihatkan
perjuangan yang berat terhadap sidang jemaat yang dilayani.
Kolose 2:2
(2:2) supaya hati mereka terhibur dan mereka bersatu
dalam kasih, sehingga mereka memperoleh segala kekayaan dan keyakinan
pengertian, dan mengenal rahasia Allah, yaitu Kristus,
TUJUAN DARI PERJUANGAN YANG
BERAT:
Yang pertama: “Supaya hati mereka yaitu sidang jemaat yang
dilayani oleh Rasul Paulus terhibur.”
Kalau korban Kristus yang
menjadi tolak ukur dalam pengiringan, pengikutan kita kepada Tuhan, hati kita
pasti terhibur.
Sebaliknya kalau tolak ukurnya
kebenaran diri sendiri dalam pengiringan, pengikutan kita kepada Tuhan maka
kita akan kecewa, dan tidak ada rasa puas, yang ada hanyalah menuntut dan
menuntut.
Jadi tujuan dari pengorbanan
yang berat adalah yang pertama supaya hati mereka yaitu sidang jemaat yang
dilayani Rasul Paulus terhibur
Efesus 6:21-22
(6:21) Supaya kamu juga mengetahui keadaan dan hal
ihwalku, maka Tikhikus, saudara kita yang kekasih dan pelayan yang setia di
dalam Tuhan, akan memberitahukan semuanya kepada kamu.
(6:22) Dengan maksud inilah ia kusuruh kepadamu, yaitu
supaya kamu tahu hal ihwal kami dan supaya ia menghibur hatimu.
Tikhikus diutus ke Efesus untuk
memberitahukan hal ihwal Rasul Paulus, dengan maksud supaya jemaat yang di
Efesus itu terhibur.
Kisah Para Rasul 20:3-4
(20:3) Sesudah tiga bulan lamanya tinggal di situ ia
hendak berlayar ke Siria. Tetapi pada waktu itu orang-orang Yahudi bermaksud
membunuh dia. Karena itu ia memutuskan untuk kembali melalui Makedonia.
(20:4) Ia disertai oleh Sopater anak Pirus, dari
Berea, dan Aristarkhus dan Sekundus, keduanya dari Tesalonika, dan Gayus dari
Derbe, dan Timotius dan dua orang dari Asia, yaitu Tikhikus dan Trofimus.
Orang Yahudi berusaha membunuh
Rasul Paulus yang menjadi saksi di antaranya; Tikhikus.
Inilah hal ihwal Rasul Paulus
untuk menghibur orang lain.
Kolose 4:7-9
(4:7) Semua hal ihwalku akan diberitahukan kepada kamu
oleh Tikhikus, saudara kita yang kekasih, hamba yang setia dan kawan pelayan
dalam Tuhan.
(4:8) Ia kusuruh kepadamu dengan maksud, supaya kamu
tahu akan hal ihwal kami dan supaya ia menghibur hatimu.
(4:9) Ia kusuruh bersama-sama dengan Onesimus, saudara
kita yang setia dan yang kekasih, seorang dari antaramu. Mereka akan
memberitahukan kepadamu segala sesuatu yang terjadi di sini.
Tikhikus disertai Onesimus juga
memberitahukan penderitaan berat yang dialami Rasul Paulus kepada sidang jemaat
di Kolose.
Memberitakan penderitaan yang
berat yang dialami Rasul Paulus kepada sidang jemaat di Kolose lewat Tikhikus
dan Onesimus, sebab Onesimus ini berasal dari jemaat di Kolose, untuk menghibur
sidang jemaat di Efesus dan jemaat di Kolose.
“Hanya Lukas yang tinggal dengan aku. Jemputlah Markus
dan bawalah ia ke mari, karena pelayanannya penting bagiku. Tikhikus telah
kukirim ke Efesus”....2 Timotius 4:11-12.
Filemon 1:10-13
(1:10) mengajukan permintaan kepadamu mengenai anakku
yang kudapat selagi aku dalam penjara, yakni Onesimus
(1:11) -- dahulu memang dia tidak berguna bagimu,
tetapi sekarang sangat berguna baik bagimu maupun bagiku.
(1:12) Dia kusuruh kembali kepadamu -- dia, yaitu buah
hatiku --.
(1:13) Sebenarnya aku mau menahan dia di sini sebagai
gantimu untuk melayani aku selama aku dipenjarakan karena Injil,
Saudaraku di sini kita melihat Onesimus
juga turut merasakan penderitaan berat yang dialami oleh Rasul Paulus.
Jadi, Tikhikus tadi diutus ke Efesus untuk memberitahukan
hal ihwal Rasul Paulus dimana ia banyak menanggung penderitaan di tengah ibadah
dan pelayanan.
Kemudian, kepada jemaat di
Kolose Rasul Paulus mengutus Tikhikus dan Onesimus, jadi Tikhikus dan Onesimus
ini turut merasakan penderitaan berat yang dialami Rasul Paulus. Sebab Tikhikus
dan Onesimus ini adalah hamba Tuhan yang setia melayani Rasul Paulus, setia
melayani Tuhan.
Pelayan-pelayan Tuhan harus mendukung
pelayanan ini dan setia menjadi pelayan Tuhan, tidak mengambil jalannya
masing-masing, tidak ada yang merasa diri lebih baik, lebih benar dalam segala
perkara.
Saya rindu supaya kita dapat
menjadi surat Kristus, surat pujian yang dapat dibaca oleh semua orang untuk
menghentikan dosa orang lain, dalam hal ini juga harus ada teman atau kawan
yang setia dalam pelayanan ini.
2 Korintus 5:18-20
(5:18) Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan
perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah
mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.
(5:19) Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya
oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah
mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.
(5:20) Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus,
seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus
kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.
Seorang utusan Tuhan memang
harus mengalami penderitaan berat karena kepadanya dipercayakan pelayanan
pendamaian, sebagaimana Kristus telah memperdamaikan dosa kita kepada Allah di
atas kayu salib.
2 Korintus 5:21
(5:21) Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya
menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
Inilah penghiburan itu bagi
kita semua. Dia yang benar dijadikan berdosa supaya manusia yang berdosa
dibenarkan. Jadi lewat pengorbanan Yesus Kristus kita memperoleh penghiburan.
Itu sebabnya saudaraku, Rasul
Paulus mengutus Tikhikus kepada jemaat di Efesus dan Onesimus kepada sidang
jemaat di Kolose untuk memberitahukan hal ihwalnya di tengah-tengah ibadah dan
pelayanan yaitu penderitaan yang dialaminya di tengah-tengah ibadah dan
pelayanan, supaya jemaat-jemaat yang dilayani Rasul Paulus itu memperoleh
penghiburan.
Kalau korban Kristus menjadi
tolak ukur di tengah pengikutan, pengiringan kita kepada Tuhan, maka kita
terhibur. Tetapi kalau bukan korban Kristus yang menjadi tolak ukur di tengah pengikutan, pengiringan kita di
hadapan Tuhan maka kita nanti banyak kecewa, yang terjadi adalah persungutan.
Tuhan telah menghibur kita,
karena Yesus menjadi korban pendamaian untuk memperdamaikan dosa manusia dengan
Allah Bapa, dengan demikian manusia terhibur.
Biarlah tolak ukur ibadah
pelayanan kita adalah salib, kita senantiasa mengarahkan pandangan kepada
salib, supaya kita tidak kecewa, tidak bersungut-sungut, tidak sakit hati.
Kita sudah terhibur karena
Tuhan sudah memperdamaikan dosa kita.
Jadi betul-betul yang menjadi
tolak ukur ibadah dan pelayanan ini di hadapan Tuhan adalah salib Kristus.
TUJUAN DARI PERJUANGAN YANG
BERAT:
Yang kedua: “Supaya mereka bersatu di dalam kasih.”
Berarti, anggota tubuh diikat
menjadi satu oleh karena kasih.
Kolose 3:14
(3:14) Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih,
sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
Kegunaan kasih, sebagai
pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Jadi, tidak hanya mempersatukan
anggota tubuh yang berbeda tetapi sekaligus menyempurnakan.
Kolose 3:15
(3:15) Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah
dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.
Anggota tubuh itu banyak ada
kaki, tangan, mulut, hidung, tapi kita dipanggil untuk menjadi satu, itulah
tubuh Kristus.
Yang dihasilkan oleh kesatuan
tubuh: damai sejahtera Kristus memerintah di dalam hati.
Berarti, Kristus menjadi raja
dan memerintah di dalam hati kita masing-masing. Inilah bukti kalau tubuh
sudah menjadi satu.
Sebaliknya, kalau anggota tubuh
belum menjadi satu, maka yang memerintah dalam hati bukan damai sejahtera
Kristus, tetapi egosentris, kepentingan pribadi. Itu sebabnya, kalau anggota
tubuh belum menjadi satu, maka satu dengan yang lain ada selisih, akhirnya tidak
ada damai sejahtera.
Kita semua dipanggil untuk
menjadi satu tubuh, karena diikat oleh kasih. Sebab kegunaan kasih itu
mengikat, mempersatukan, sampai akhirnya menyempurnakan kita semua.
Keluaran 25:8-9
(25:8) Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku,
supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka.
(25:9) Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu
sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah
harus kamu membuatnya."
Di sini memang ada suatu
perintah untuk membuat tempat kudus bagi Tuhan, tujuannya supaya Ia akan diam
di tengah-tengah kita semua, Dia berdiam di dalam hati kita, berarti damai
sejahtera Kristus memerintah di dalam hati kita semua.
Memang itu semua harus kita
kerjakan, kita harus buat di hadapan Tuhan, tidak bisa tidak.
Keluaran 25:10, 17, 21-22
(25:10) "Haruslah mereka membuat tabut dari kayu
penaga, dua setengah hasta panjangnya, satu setengah hasta lebarnya dan satu
setengah hasta tingginya.
(25:17) Juga engkau harus membuat tutup pendamaian
dari emas murni, dua setengah hasta panjangnya dan satu setengah hasta
lebarnya.
(25:21) Haruslah kauletakkan tutup pendamaian itu di
atas tabut dan dalam tabut itu engkau harus menaruh loh hukum, yang akan
Kuberikan kepadamu.
(25:22) Dan di sanalah Aku akan bertemu dengan engkau
dan dari atas tutup pendamaian itu, dari antara kedua kerub yang di atas tabut
hukum itu, Aku akan berbicara dengan engkau tentang segala sesuatu yang akan
Kuperintahkan kepadamu untuk disampaikan kepada orang Israel."
Selanjutnya Tuhan memerintahkan
untuk
membuat tabut perjanjian dari
kayu penaga yang disalut dengan emas murni, juga harus membuat tutup pendamaian
dari emas murni dengan dua kerub di atasnya.
Lalu tutup pendamaian itu harus
diletakkan di atas tabut, kemudian di dalam tabut itulah harus ditaruh dua loh batu yang berisikan sepuluh hukum Allah.
Pengertian rohani tabut
perjanjian:
1.
TAKHTA ALLAH, menunjukkan bahwa Yesus Kristus adalah
raja yang akan memerintah dan berkuasa, supaya damai sejahtera memerintah di
dalam kehidupan kita pribadi lepas pribadi.
Kalau Yesus yang
menjadi Raja (memerintah) di dalam hati akan menghasilkan damai sejahtera.
2.
HUBUNGAN NIKAH antara Kristus sebagai Mempelai Pria Sorga
dengan sidang jemaat sebagai mempelai wanita-Nya, berdasarkan kasih.
Jadi hubungan intim
ini berdasarkan kasih agape.
Itulah pengertian rohani dari
tabut perjanjian.
Saudaraku, yang pasti Allah
bertakhta (memerintah) di dalam hati, sehingga ada damai sejahtera, kemudian
terciptalah hubungan intim, hubungan yang suci dengan Tuhan berdasarkan kasih
agape.
Itu sebabnya Tuhan juga
memerintahkan supaya dua loh batu yang berisikan sepuluh hukum Allah diletakkan
di dalam tabut perjanjian.
Inti dari 10 hukum yang
tertulis di dalam dua loh batu hanya satu yaitu; kasih,
berati kasih kepada Tuhan
dan kasih kepada sesama.
Ketika Rasul Paulus
memberitahukan hal ihwalnya kepada seluruh jemaat yang dilayani, baik yang tidak
mengenal Dia, sepintas Rasul Paulus ini terlihat sombong, tetapi sebetulnya
tujuannya mulia, supaya sidang jemaat terhibur dan supaya sidang jemaat satu di
dalam kasih.
Kita bersyukur kepada Tuhan,
biarlah kita semua anggota tubuh yang berbeda ini diikat oleh kasih. Kalau kita
perhatikan Keluaran 25 ini, Tuhan perintahkan Musa untuk membuat Tabernakel,
rumah Tuhan, supaya Tuhan menjadi Raja bertakhta dan memerintah (berdiam) di
dalam hati kita masing-masing, dan itu harus. Maka alat yang pertama dan utama
yang harus dikerjakan adalah tabut perjanjian, arti rohaninya adalah takhta
Allah, yang kedua adalah hubungan nikah (hubungan intim),
berdasarkan kasih.
Sebab di dalam tabut perjanjian
itu harus diletakkan dua loh batu yang berisikan sepuluh hukum Allah. Inti dari
dua loh batu hanya satu itulah kasih, kasih kepada Tuhan yang mewakili loh batu
yang pertama, kasih kepada sesama yang mewakilli loh batu yang kedua.
Kemudian, kita lihat.
Keluaran 25:1-2
(25:1) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
(25:2) "Katakanlah kepada orang Israel, supaya
mereka memungut bagi-Ku persembahan khusus; dari setiap orang yang terdorong
hatinya, haruslah kamu pungut persembahan khusus kepada-Ku itu.
Maka untuk membuat Tabernakel harus
ditandai dengan persembahan khusus, dari setiap orang yang terdorong
hatinya.
Kolose 3:13
(3:13) Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain,
dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam
terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu
perbuat jugalah demikian.
Terwujudnya pembangunan tubuh
Kristus yang sempurna /pembangunan rumah Tuhan (Tabernakel), sabar dan mengampuni,
ini orang yang terdorong hatinya.
Kalau tidak sabar, dan tidak
mengampuni, anggota-anggota tubuh yang berbeda-beda tidak mungkin menjadi satu.
Pendeknya, mengkhususkan
dirinya, berarti sabar dan mengampuni.
Wahyu 21:3-4
(21:3) Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari
takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia
dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan
Ia akan menjadi Allah mereka.
(21:4) Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata
mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau
ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah
berlalu."
Kalau ada kesatuan, Allah bertakhta
(berdiam) dan memerintah di dalam hati, sehingga ada damai sejahtera, dengan bukti;
Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada
lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab
segala sesuatu yang lama itu telah berlalu. Sebab Allah telah memerintah
sebagai raja atas kita semua.
Wahyu 21:5
(21:5) Ia yang duduk di atas takhta itu berkata:
"Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya:
"Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."
Kalau Kristus menjadi Raja dan
memerintah di dalam hati, Tuhan menjadikan segala sesuatu baru = Tuhan
memulihkan keadaan Sion.
Mari kita memberitahukan
perjuangan kita masing-masing, supaya orang lain terhibur, kita berjuang untuk
si A si B, untuk sesama, kepada siapa saja supaya mereka terhibur, kita
berjuang kepada si A si B supaya kita menjadi satu. Tanda kesatuan dari
anggota-anggota tubuh, Allah berdiam dan memerintah dalam hati untuk memberi damai sejahtera.
Dalam Keluaran 25, Tuhan
memerintahkan Musa supaya bangsa Israel membangun Tabernakel, rumah Tuhan,
dimulai dengan membuat tabut perjanjian.
Tabut perjanjian memberi pengertian
rohani;
1.
Takhta Allah à Allah menjadi
raja.
2.
Ada persekutuan yang indah, hubungan intim, hubungan yang
indah, hubungan nikah antara Yesus Kristus sebagai mempelai pria sorga kepada
sidang jemaat sebagai mempelai wanita-Nya berdasarkan kasih.
Sebab di dalam
tabut perjanjian itu harus diletakkan dua loh batu berisikan sepuluh hukum
Allah.
Maka dimulai dari dorongan hati
untuk mempersembahkan persembahan khusus.
Siapa yang terdorong? Itulah orang
yang sabar dan mengampuni = persembahan khusus. Sabarlah seorang dengan yang
lain, kemudian mengampuni seorang terhadap yang lain (tutupi kesalahan orang
lain). Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment