IBADAH RAYA MINGGU, 25 FEBRUARI 2018
KITAB WAHYU
(Seri 45)
Subtema: MENGGUNAKAN WAKTU YANG TERSISA.
Shallom…
Mula pertama saya
ucapkan syukur kepada Tuhan, karena Tuhan memperkenankan kita untuk
melangsungkan Ibadah Raya Minggu disertai kesaksian zangkoor.
Saya juga tidak lupa
menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, maupun hamba-hamba Tuhan baik di dalam
atau di luar negeri, salam pesekutuan di antara kita, salam di dalam kasih
Tuhan kita Yesus Kristus.
Segera kita
memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu, dari Wahyu 8, sekarang kita memasuki ayat
yang keenam.
Wahyu 8: 6
(8:6) Dan ketujuh malaikat yang memegang ketujuh
sangkakala itu bersiap-siap untuk meniup sangkakala.
Tujuh malaikat yang
memegang ketujuh sangkakala itu.
Di sini kita melihat
bahwa mereka akan bersiap-siap untuk meniup sangkakala, berarti; penghukuman
dari tujuh sangkakala akan berlangsung.
Namun sebelum melihat
penghukuman-penghukuman dari tujuh sangkakala itu ada baiknya kita
memperhatikan ...
Wahyu 8: 1
(8:1) Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang
ketujuh, maka sunyi senyaplah di sorga, kira-kira setengah jam
lamanya.
Ketika Anak Domba itu
membuka meterai yang
ketujuh, maka sunyi senyaplah di sorga kira-kira setengah jam lamanya.
Sunyi senyap adalah
hari perhentian yang penuh ketenangan dan kedamaian. Adapun hari perhentian itu
kira-kira setengah jam lamanya. Jadi, bukan satu jam (sejam).
Angka satu -> Allah
Yang Maha Esa, tabiat-Nya adalah kasih.
Berarti, kasih dan
kemurahan-Nya tinggal sedikit waktu lagi untuk kita pergunakan dengan baik,
supaya terlepas dari penghukuman dari tujuh sangkakala yang akan ditiup oleh tujuh malaikat tersebut.
Bagaimana caranya untuk menggunakan waktu yang singkat?
Wahyu 8: 2-4
(8:2) Lalu aku melihat ketujuh malaikat, yang berdiri di
hadapan Allah, dan kepada mereka diberikan tujuh sangkakala.
(8:3) Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi
berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan
banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang
kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.
(8:4) Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa
orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.
Di dalam hari
perhentian itu ada dua kegiatan:
1.
Tujuh
sangkakala diberikan kepada tujuh
malaikat.
2.
Kepada
seorang malaikat lain diberikan banyak kemenyan.
Kita akan menggunakan dua cara ini untuk
terlepas dari tujuh penghukuman dari tujuh sangkakala.
Jadi walaupun waktu
yang tersisa tinggal sedikit, tetapi kalau kita menggunakan dua cara ini dengan
baik, dengan seefisien mungkin, berarti masih ada kemungkinan untuk terluput
dari penghukuman dari tujuh sangkakala yang akan ditiup oleh tujuh malaikat
tersebut. Ayo pergunakan sebaik mungkin.
Mari kita perhatikan
...
Tentang: TUJUH SANGKAKALA DIBERIKAN KEPADA TUJUH
MALAIKAT.
Sangkakala -> firman Allah yang harus disampaikan
oleh malaikat sidang jemaat itulah hamba-hamba Tuhan yang diurapi dan yang sudah menerima jabatan gembala. Dalam hal ini gembala sidang harus bertanggung
jawab untuk menyampaian firman Tuhan, menyuarakan firman Tuhan dengan baik dan benar.
Kedatangan-Nya sudah
tidak lama lagi, jangan turut dengan segala kesibukan
dunia, hati-hati sebelum menyesal.
Saudara lihat keadaan
dunia ini sudah semakin gonjang ganjing, tidak menentu lagi, longsor-longsor,
banjir-banjir di semua tempat, tinggal Serang-Cilegon, bersyukur saja, berarti
malaikat besar masih menahan Serang-Cilegon, Merak sekitarnya.
Bangsa
ini dan di berbagai tempat penjuru
bumi
sudah dilanda kesusahan, bagaimana mungkin
kita dapat menyelamatkan diri dengan harta yang banyak, dengan uang, dengan
ijazah yang tinggi, dengan kedudukan, dengan jabatan, tidak mungkin, maka
kesempatan yang ada kita gunakan dengan baik, walau tinggal sedikit waktu lagi yang tersisa, yaitu; kira-kira setengah jam lamanya.
Setelah Tuhan
memberikan pengertian yang besar ini, saya sangat bersyukur dan berterimakasih kepada Tuhan masih ada kesempatan untuk keluarga besar GPT
“BETANIA” untuk diselamatkan.
Tadi tujuh sangkakala
itulah firman Allah yang harus disampaikan malaikat sidang jemaat, hamba-hamba
Tuhan yang diurapi, yang sudah menerima jabatan gembala.
Imamat 23: 23-24
(23:23) TUHAN berfirman kepada Musa:
(23:24) "Katakanlah kepada orang Israel, begini:
Dalam bulan yang ketujuh, pada tanggal satu bulan itu, kamu harus mengadakan
hari perhentian penuh yang diperingati dengan meniup serunai, yakni hari
pertemuan kudus.
Ada tujuh hari raya
bangsa Israel, salah satunya adalah hari
raya peniupan serunai yaitu firman
Allah yang harus disampaikan pada hari perhentian penuh.
Jadi dalam setiap
kebaktian-kebaktian yang kita selenggarakan sebagai hari perhentian penuh,
firman Allah harus disampaikan, firman Allah diperdengarkan dengan baik dan
benar.
Sehingga apabila
firman Allah itu disampaikan dengan jelas atau terang benderang, maka orang
mendengarkannya akan mempersiapkan dirinya sesuai dengan firman Allah yang
didengar, baik umat Allah, baik kepala pasukan atau pemimpin -> orang yang
melayani Tuhan, baik laskar atau tentara Tuhan, ia akan mempersiapkan dirinya
sesuai dengan firman Allah yang disampaikan dengan baik, dengan benar, sesuai
dengan yang tertulis dalam 1 Korintus 14:8.
Sekarang...
Yohanes 12: 49-50
(12:49) Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku
sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku
untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan.
(12:50) Dan Aku tahu, bahwa perintah-Nya itu adalah hidup
yang kekal. Jadi apa yang Aku katakan, Aku menyampaikannya sebagaimana yang
difirmankan oleh Bapa kepada-Ku."
Yesus diutus ke dunia
ini untuk menyampaikan firman Allah dengan jelas dan benar, sesuai dengan apa yang Dia dengar,
sesuai dengan apa yang Dia lihat dari Allah Bapa, sedangkan firman Allah yang
disampaikan itu adalah hidup kekal.
Kemarin saya mengikuti
suatu pesta nikah, dalam
pesta itu ada orang yang pernah saya kenal. Orang yang saya kenal ini adalah om
dari pada mempelai laki-laki, kemudian tiba-tiba dia berkata kepada saya; “Itu perempuan
(mempelai perempuan) sangat beruntung, bersyukur dia mendapatkan
mempelai laki-laki (maksudnya ponakannya itu).” Saya tanya kenapa? Lalu jawabnya; “Oh iya hartanya banyak, rumahnya mempelai
perempuan itu sudah dibangun, rumah orang tuanya sudah dibangun.”
Dari situ saya melihat
ternyata banyak orang Kristen tidak sadar, seolah-olah hidupnya itu dari uang,
seolah-olah hidupnya itu dari harta. Jadi dia menilai orang dari sudut pandangnya
sendiri, bukan dari sudut pandang firman Tuhan.
Yesus diutus ke bumi
untuk menyuarakan (memperdengarkan) firman Allah, supaya setiap orang mempersiapkan diri sesuai dengan firman yang
didengar, karena firman itu adalah hidup
kekal. Dan kita telah menerima firman yang hidup kekal, sebab telinga kita sudah mendengar, dan mata
batin kita sudah melihat salib Kristus, yang adalah kehendak Allah. Pendeknya, apa yang
Dia dengar dan yang Dia lihat dari Bapa, itulah yang Ia sampaikan.
Yohanes 12:47-48
(12:47) Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku,
tetapi tidak melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan
untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya.
(12:48) Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku,
ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan
menjadi hakimnya pada akhir zaman.
Kemudian di sini kita
perhatikan saudaraku, Yesus berkata; “Aku
datang ke dunia ini bukan untuk menghakimi
dunia melainkan untuk menyelamatkannya.”
Jadi, apabila
seseorang mendengar firman Allah tetapi tidak melakukannya (menolak firman yang didengar), maka yang menjadi hakimnya adalah firman
Allah itu sendiri pada akhir zaman, bukan Yesus Kristus.
Kalau saudara menolak
firman hari ini, kemudian saudara merasa tidak ada akibat oleh karena telah menolak firman, iya hari ini, tapi Yesus telah
mengatakannya; dengar firman tapi tidak
melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya yang menjadi hakimnya firman Allah pada akhir zaman termasuk penghukuman dari tujuh
sangkakala.
Hati-hati saudaraku,
kesempatan tinggal sedikit, manfaatkan dengan baik. Tidak salah berkarier, tapi bukan itu nomor satu, tidak salah
punya harta (kekayaan) punya uang, tapi bukan itu nomor satu.
Wahyu 19:11, 13-15
(19:11) Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada
seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan
Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil.
(19:13) Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam
darah dan nama-Nya ialah: "Firman Allah."
(19:14) Dan semua pasukan yang di sorga mengikuti Dia;
mereka menunggang kuda putih dan memakai lenan halus yang putih bersih.
(19:15) Dan dari mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam
yang akan memukul segala bangsa. Dan Ia akan menggembalakan mereka dengan gada
besi dan Ia akan memeras anggur dalam kilangan anggur, yaitu kegeraman murka
Allah, Yang Mahakuasa.
Segala bala tentara
sorga akan mengikuti si penunggang kuda putih untuk menghakimi dan berperang
dengan adil.
Kemudian, dari mulut
si penunggang kuda putih keluarlah sebilah
pedang tajam yang akan memukul segala bangsa. Sebilah pedang tajam -> firman Allah dalam bentuk
penghukuman.
Tadi firman Allah itu
hidup kekal, tetapi kalau ditolak nanti sebilah pedang tajam (firman Allah) menjadi hakimnya, dan itu berlaku atas segala bangsa. Itu
terjadi di akhir zaman nanti.
Wahyu 19:19
(19:19) Dan aku melihat binatang itu dan raja-raja di
bumi serta tentara-tentara mereka telah berkumpul untuk melakukan peperangan
melawan Penunggang kuda itu dan tentara-Nya.
Kemudian, di sini kita
melihat binatang dan raja-raja di bumi serta tentara-tentara mereka berkumpul berperang
melawan Penunggang kuda putih dan tentara-Nya.
Binatang -> antikris dan kroni-kroninya
akan berperang menghadapi si Penunggang kuda putih.
Kita lihat...
Wahyu 19:20
(19:20) Maka tertangkaplah binatang itu dan bersama-sama
dengan dia nabi palsu, yang telah mengadakan tanda-tanda di depan matanya,
dan dengan demikian ia menyesatkan mereka yang telah menerima tanda dari
binatang itu dan yang telah menyembah patungnya. Keduanya dilemparkan
hidup-hidup ke dalam lautan api yang menyala-nyala oleh belerang.
Di sini kita melihat; tertangkaplah binatang
itu serta nabi palsu, dan orang-orang yang disesatkan. Siapa orang yang disesatkan? Yaitu orang
yang menerima tanda di dahi atau di
tangan kanan (666), dan juga orang yang telah menyembah binatang itu.
Namun,
binatang dan nabi palsu dilemparkan ke dalam
lautan api yang menyala-nyala oleh belerang.
Hati-hati, jagan
keraskan hati, jangan membatu, nanti tenggelam dalam lautan api oleh belerang, dan tidak muncul lagi ke permukaan.
Wahyu 19:21
(19:21) Dan semua orang lain dibunuh dengan pedang,
yang keluar dari mulut Penunggang kuda itu; dan semua burung kenyang
oleh daging mereka.
Kemudian semua orang
lain dibunuh dengan pedang yang keluar dari si Penunggang kuda putih itu.
Orang lain -> orang yang bukan pengikut binatang dan nabi palsu itu, tetapi
yang menolak firman Allah. Memang bukan bagian dari antikris, bukan bagian dari
yang disesatkan oleh nabi palsu, tetapi kalau dia menolak firman hari ini,
nanti sebilah pedang tajam itulan firman Allah yang akan menjadi hakimnya.
Jangan saudara anggap
enteng dengan pemberitaan firman malam ini, saudara akan dapat upah nanti.
Jadi, sudah sangat jelas, Yesus datang bukan untuk menghakimi,
tapi untuk menyelamatkan, tetapi jika firman itu ditolak, maka yang menjadi hakimnya adalah firman Allah itu sendiri di akhir zaman
nanti.
Jadi, jangan orang menganggap
bahwa Firman Allah saudara, merasa bebas dan sibuk dengan kegiatan dunia, tidak sibuk
mencari Tuhan, erajaaKn Sorga dan kebenaran di dalamnya, hati-hati.
Sekarang kita akan
melihat; sebagai persamaannya.
Yehezkiel 33:1-5
(33:1) Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku:
(33:2) "Hai anak manusia, berbicaralah kepada
teman-temanmu sebangsa dan katakanlah kepada mereka: Kalau Aku mendatangkan
pedang atas sesuatu negeri dan bangsa negeri itu mengambil seorang dari antara
mereka dan menetapkan dia menjadi penjaganya
(33:3) dan penjaga ini melihat pedang itu datang atas
negerinya, lalu meniup sangkakala untuk memperingatkan bangsanya,
(33:4) kalau ada seorang yang memang mendengar suara
sangkakala itu, tetapi ia tidak mau diperingatkan, sehingga sesudah pedang itu
datang ia dihabiskan, darahnya tertimpa kepadanya sendiri.
(33:5) Ia mendengar suara sangkakala, tetapi ia tidak mau
diperingatkan, darahnya tertimpa kepadanya sendiri. Kalau ia mau diperingatkan,
ia menyelamatkan nyawanya.
Di sini kita melihat,
Tuhan menetapkan seorang penjaga dari salah seorang umat Israel.
Penjaga -> seorang hamba Tuhan yang diurapi, ditetapkan untuk menjaga umat
Israel.
Kita butuh penjaga
yang baik, yang benar, yang bertanggung jawab, loyal, dan penuh dedikasi, juga mentahbiskan
dirinya sebagai seorang hamba Tuhan yang benar dalam kesucian di hadapan Tuhan,
itu yang kita butuhkan.
Tugas penjaga; “Untuk meniup sangkakala”, artinya: menyuarakan atau memperdengarkan
firman Allah dengan baik, dengan benar kepada umat Tuhan.
Konsekuensinya:
-
Apabila
seseorang mendengar firman Allah (sangkakala) tetapi tidak mau diperingatkan
maka pedang yang tajam menjadi hakimnya, sehingga darahnya tertimpa pada
dirinya sendiri = mati dalam kesalahan.
-
Mendengar
bunyi sangkakala atau mau diperingatkan, maka dia menyelamatkan nyawanya
sendiri.
Untuk mendengar firman Allah diawali dari kita, nanti seisi rumah akan mengikuti, maka nyawa keluarga kita akan
diselamatkan.
Jangan
keraskan hati, jangan membatu, nanti batu dilemparkan ke dalam nyala api oleh belerang, tidak akan muncul lagi ke permukaan.
Yehezkiel 33:6
(33:6) Sebaliknya penjaga, yang melihat pedang itu
datang, tetapi tidak meniup sangkakala dan bangsanya tidak mendapat
peringatan, sehingga sesudah pedang itu datang, seorang dari antara mereka
dihabiskan, orang itu dihabiskan dalam kesalahannya, tetapi Aku akan
menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari penjaga itu.
Sebaliknya
apabila seorang penjaga tidak meniup sangkakala dan umat Tuhan tidak mendapat
teguran (peringatan tegas), maka pedang tajam yang menjadi hakimnya untuk
membinasakan orang itu, sehingga orang itu dihabiskan dalam kesalahnnya, tetapi
ingat Tuhan akan menuntut pertanggungan jawab atas orang itu kepada si penjaga.
Itu harus diketahui.
Itu sebabnya di atas
saya sudah sampaikan
bahwa yang kita butuhkan adalah penjaga yang bertanggung jawab kepada umat
Tuhan, kalau sekiranya malas-malas beribadah langsung ditegor, kalau masih dikuasai roh najis langsung ditegor. Sebaliknya, apabila
si penjaga telah melihat kenajisan, kejahatan, kemunafikan, kepalsuan sidang jemaat tetapi sidang
jemaat tidak mendapat teguran, maka pedang itu akan menghabisi nyawanya dan
darahnya akan menimpa kepada dirinya sendiri, tetapi Tuhan akan menuntut pertanggungan jawab dari si penjaga yang telah
ditetapkan Tuhan (hamba
Tuhan).
Jangan enak-enak
menerima perpuluhan, persembahan khusus, dan persembahan yang lain, tetapi tidak
bertanggung jawab. Jadi
masing-masing memberi pertanggungan
jawab kepada Tuhan.
Berarti bukan hanya
sidang jemaat yang dengar firman, penjaga (gembala sidang) juga harus bertanggung jawab.
Yehezkiel 33:7-8
(33:7) Dan engkau anak manusia, Aku menetapkan engkau
menjadi penjaga bagi kaum Israel. Bilamana engkau mendengar sesuatu
firman dari pada-Ku, peringatkanlah mereka demi nama-Ku.
(33:8) Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Hai orang
jahat, engkau pasti mati! -- dan engkau tidak berkata apa-apa untuk
memperingatkan orang jahat itu supaya bertobat dari hidupnya, orang jahat itu
akan mati dalam kesalahannya, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas
nyawanya dari padamu.
Kemudian apabila
seorang penjaga mendapatkan pembukaan rahasian firman dari Tuhan itu harus
disampaikan dengan baik dengan benar, sebagai teguran peringatan yang tegas.
Tetapi apabila si
penjaga tidak mau menegur atau memperingatkan seseorang dari kesalahannya agar
orang itu bertobat, maka orang jahat itu karena mati akan kesalahannya, tetapi Tuhan
menuntut pertanggungan jawab atas nyawa orang itu kepada si penjaga.
Kita bersyukur dalam
setiap rangkaian ibadah kita selalu mendapatkan pembukaan rahasia firman,
kuasanya; menyingkapkan segala rahasian yang terkandung di dalam hati, menyingkapkan segala selubung
= dosa dibongkar dengan tuntas, tidak ada lagi yang tersembunyi = sidang jemaat
mendapat teguran.
Sekarang, kita akan
melihat ayat yang kesembilan.
Yehezkiel 33:9
(33:9) Tetapi jikalau engkau memperingatkan orang jahat
itu supaya ia bertobat dari hidupnya, tetapi ia tidak mau bertobat, ia
akan mati dalam kesalahannya, tetapi engkau telah menyelamatkan nyawamu.
Si penjaga telah
meniup sangkakala, menyampaikan pembukaan rahasia firman yang berkuasa
menyingkapkan segala rahasia yang terkandung di dalam hati, menyingkapkan
segala yang terselubung, sebagai tegoran yang tegas, tetapi orang itu tidak mau bertobat, maka orang itu mati di dalam dosanya, tetapi si
penjaga terselamatkan.
Jangan sampai sidang jemaat tidak
mendapat peringatan (tegoran) hanya karena menjaga perasaan, jangan sampai karena mau menambah jumlah bilangan (jiwa bertambah
banyak) si penjaga tidak meniup sangkakala sebagai peringatan, lalu akhirnya pedang yang tajam, menjadi
hakimnya dia mati dalam dosanya tetapi Tuhan akan menuntut si penjaga tersebut.
Jadi lebih baik saya menegur yang salah untuk menyelamatkan nyawa saya. Ada banyak di antara kita ketika ditegur
memberontak kemudian menyerang balik dan menceritakan kejelekan-kejelekan saya.
Yehezkiel 33:10
(33:10) Dan engkau anak manusia, katakanlah kepada kaum
Israel: Kamu berkata begini: Pelanggaran kami dan dosa kami sudah tertanggung
atas kami dan karena itu kami hancur; bagaimanakah kami dapat tetap
hidup?
Tugas seorang hamba Tuhan (si penjaga) adalah: menyuarakan firman Tuhan, maka umat
Tuhan harus memahaminya, sebab si penjaga hancur, karena tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan
Tuhan.
Hamba Tuhan itu hancur
hatinya karena tekanan-tekanan oleh tanggung jawab yang dipercayakan Tuhan.
Sebab
ketika si A ditegor ia memberontak, si B ditegor karena kenajisannya
ia
memberontak, itukan tekanan sampai hancur.
Sebab itu sidang
jemaat harus memahami juga, tidak boleh egois, melayani Tuhan tidak boleh
egois, harus mengerti dengan
orang yang disekitar tidak boleh egois.
Perlu
untuk diketahui:
Yeheziel 33:11
(33:11) Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup,
demikianlah firman Tuhan ALLAH, Aku tidak berkenan kepada kematian orang
fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari
kelakuannya supaya ia hidup. Bertobatlah, bertobatlah dari hidupmu yang jahat
itu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel?
Tuhan tidak berkenan kepada kematian orang fasik (orang bodoh), tetapi Tuhan
berkenan kepada pertobatan orang fasik.
Kemudian, dua hal yang harus kita perhatikan.
Yehezkiel 33:12
(33:12) Dan engkau anak manusia, katakanlah kepada
teman-temanmu sebangsa: Kebenaran orang benar tidak menyelamatkan dia, pada
waktu ia jatuh dalam pelanggaran dan kejahatan orang jahat tidak
menyebabkan dia tersandung, pada waktu ia bertobat dari kejahatannya; dan
orang benar tidak dapat hidup karena kebenarannya, pada waktu ia berbuat dosa.
Adapun kedua hal
tersebut yang harus kita perhatikan, yaitu:
1.
Kebenaran orang benar tidak menyelamatkan dia
pada waktu ia jatuh ke dalam pelanggaran.
Orang benar
tidak dapat hidup karena kebenarannya pada waktu ia berbuat dosa. Itu yang
pertama.
2.
Kejahatan orang jahat tidak menyebabkan ia tersandung pada waktu ia
bertobat dari kejahatannya.
Dulu kita
mungkin sudah banyak melakukan kejahatan, kenajisan, kemunafikan, kalau kita ingin bertobat, berbalik kepada Tuhan dengan sungguh-sugguh,
kesalahan masa lalu tidak diingat Tuhan, itu tidak akan menjadi sandungan. Hanya orang bodoh yang
mengingat kesalahan orang lain, siapa orang bodoh? Dia sendiri yang masih
melakukan kejahatan dan kenajisan itu.
Setelah banyak mendapat teguran dan
nasihat-nasihat firman,
akhirnya saya tahu banyak hal tentang
kehidupan manusia, baik perkataan dan
perbuatannya, walaupun
mulut ini terdiam, namun hati saya berbicara.
Pengertian akan dua hal tersebut akan kita temukan di
ayat 13 - 15.
Yehezkiel 33:13-15
(33:13) Kalau Aku berfirman kepada orang benar: Engkau
pasti hidup! -- tetapi ia mengandalkan kebenarannya dan ia berbuat curang,
segala perbuatan-perbuatan kebenarannya tidak akan diperhitungkan, dan ia harus
mati dalam kecurangan yang diperbuatnya.
(33:14) Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Engkau
pasti mati! -- tetapi ia bertobat dari dosanya serta melakukan keadilan dan
kebenaran,
(33:15) orang jahat itu mengembalikan gadaian orang, ia
membayar ganti rampasannya, menuruti peraturan-peraturan yang memberi hidup,
sehingga tidak berbuat curang lagi, ia pasti hidup, ia tidak akan mati.
Orang benar mengandalkan kebenarannya sendiri dan orang jahat bertobat.
Di sini ada dua kali
firman Allah disampaikan:
YANG PERTAMA: Firman Allah kepada orang benar,
yaitu “Engkau pasti hidup!”, tetapi apabila ia mengandalkan kebenarannya
dan ia berbuat curang, maka perbuatan-perbuatan kebenarannya itu tidak
diperhitungkan di hadapan Tuhan, sebaliknya ia akan mati dalam kecurangannya itu
sendiri, oleh perbuatannya.
YANG KEDUA: Firman Allah kepada orang jahat, yaitu
“Engkau
pasti mati!”, tetapi kalau orang jahat itu mau bertobat dari dosanya
dan ia mau melakukan keadilan, ia mau melakukan kebenaran dengan cara membayar
harga karena kesalahan-kesalahan di masa lalu (yang pernah ia perbuat) dan ia tidak
berbuat curang lagi maka ia akan hidup.
Walaupun firman Allah
kepada orang jahat “Engkau pasti mati!”,
tetapi jika dia mau bertobat, berbalik kepada Tuhan, kemudian dia mau melakukan
keadilan dan kebenaran
dengan sungguh-sungguh ditambah lagi bayar harga karena kesalahan masa lalu (bayar harga), dia pasti hidup.
Dosa masa lalu saya begitu kelam sekali, tetapi sebagai
orang jahat, orang najis, kalau mau bertobat sungguh-sungguh dan mau berbalik
kepada Tuhan sungguh-sungguh, dengan segala
kerelaan mau melakukan keadilan dan kebenaran,
kemudian dia membayar harga karena kesalahan masa lalu, dia pasti hidup (selamat).
Jadi saudara jangan sampai menjadi sandungan bagi
kehidupan yang sudah bertobat, Tuhan sudah katakan di muka tadi kejahatan masa
lalu tidak akan menajadi sandungan bagi dia, justru orang yang mengungkit
kesalahan orang lain, maksudnya sudah bertobat tapi mengungkit kesalahan masa lalunya, maka orang itulah yang menjadi batu sandungan.
Jadi itulah kedua hal
yang harus kita ketahui.
Memang tadi firman
Allah kepada orang jahat “Hei engkau pasti mati”, tapi kalau ia mau bertobat dengan sungguh-sungguh, mau kembali kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh, dan
bayar harga oleh karena kesalahan di masa lalu, ia pasti hidup (diselamatkan). Kesalahan masa lalu tidak akan menjadi
sandungan.
Sebaliknya walaupun
firman Allah kepada orang benar “Engkau pasti hidup”, tapi kalau dia mengandalkan kebenarannya dan
berlaku curang, maka ia akan mati dan kebenaran-kebenaran itu tidak akan
diperhitungkan.
Banyak diantara kita
kalau melihat kesalahan orang lain cepat, tapi ia sendiri masih
hidup di dalam kenajisannya,
orang seperti ini pasti mati, dan kebenarannya tidak akan diperhitungkan kepadanya.
Yehezkiel 33:16
(33:16) Semua dosa yang diperbuatnya tidak akan
diingat-ingat lagi; ia sudah melakukan keadilan dan kebenaran, maka ia pasti
hidup.
Kalau orang jahat
bertobat sungguh-sungguh, kemudian dalam pertobatannya itu ia melakukan
keadilan dan kebenaran dengan sungguh-sungguh dan ia harus bayar harga oleh
karena kesalahan di masa lalu dengan sungguh-sungguh, tidak putus asa, maka ia pasti hidup. Ini jaminan firman Allah.
Itulah hari perhentian
yang pertama.
Perhatikanlah itu,
sunyi senyap di sorga tadi kira-kira setengah jam, bukan satu jam.
Satu -> kepada Allah
Yang Maha Esa tabiat-Nya kasih. Berarti kasih dan kemurahan-Nya tinggal sedikit waktu lagi.
Perhatikanlah kegiatan
yang pertama ini pada hari pehentian penuh, malam ini kita berada dalam hari
perhentian penuh, berbaliklah kepada Tuhan, bertobatlah sungguh-sungguh dari
kehidupan yang lama itu.Tinggal sedikit waktu lagi.
Kalau
saya menonton berita di tv, tidak henti-hentinya Indonesia ini dilanda oleh musibah, mulai dari
musibah; longsor dimana-mana, gunung digeser, tsunami, banjir, halilintar, kilat, ditambah lagi kasih
yang semakin dingin sehingga suasana menjadi semakin tidak kondusif, hidup
semakin sukar, lalu bagaimana mungkin seseorang dapat menyelamatkan dirinya dengan
mengandalkan kekuatannya? Sedangkan
waktu yang tersisa tinggal
sedikit lagi.
Jangan
seperti Esau, ia sibuk berburu
danging. Beda dengan Yakub, seorang yang
tenang, ia suka tinggal di kemah (dia ada pada hari perhentian penuh). Tapi Esau sibuk berburu daging, ia suka tinggal di padang (dunia) = jauh dari Tuhan.
Saya ingatkan terkhusus yang masih keras hati, berubahlah, jangan bertahan oleh kebodohan.
Sekarang di dalam hari
perhentian ada dua kegiatan.
Tentang: KEPADA SEORANG MALAIKAT LAIN DIBERIKAN BANYAK
KEMENYAN.
Wahyu 8:3
(8:3) Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi
berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan
banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang
kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.
Berarti tidak lain
tidak bukan ini adalah pribadi Yesus Kristus, Dialah Imam Besar. Jadi tidak usah ragu di situ.
Dan Dia sendiri nanti
yang memimpin penghukuman dari tujuh sangkakala yang ditiup oleh tujuh malaikat.
Wahyu 8:4
(8:4) Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa
orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.
Kepada seorang malaikat lain diberikan banyak
kemenyan, tujuannya untuk dipersembahkan di atas mezbah emas, maka naiklah asap
kemenyan.
Asap
kemenyan-> doa
penyembahan.
Jadi, kesimpulannya; kegiatan yang kedua pada hari perhentian
penuh adalah doa penyembahan.
Kegiatan
yang pertama meniup sangkakala
yang diperdengarkan selanjutnya kegiatan yang kedua membakar ukupan = doa penyembahan.
Wahyu 5:8-9
(5:8) Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu,
tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak
Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan
kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.
(5:9) Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya:
"Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya;
karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka
bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
Tanda apabila
seseorang hidup dalam doa penyembahan yang besar ada dua, yaitu: di tangannya ada kecapi kemudian mereka menyanyikan suatu nyanyian baru. Seperti empat makhluk dan 24 tua-tua yang
berada di sekeliling takhta itu.
Saudaraku, di
tangannya tadi ada kecapi dan kemudian mereka menyanyikan suatu nyanyian baru -> suatu
persekutuan yang indah dengan Tuhan.
Jadi orang yang
berbahasa roh itu adalah hasil dari persekutuan yang indah lewat doa
penyembahan, itulah
logat ganjil (nyanyian
yang baru), sama
seperti suami dan isteri jika ada hubungan yang indah, hubungan
yang intim, pasti di situ ada nyanyian baru, logat ganjil, logatnya sudah asing sudah lain tidak
sama lagi dengan dunia ini, tidak ada lagi bahasa lama.
Prakteknya:
-
Mengakui pembukaan meterai.
Artinya;
mengakui pembukaan rahasia firman yang berkuasa membongkar segala rahasia yang
terselubung di dalam hati = dosa dibongkar dengan tuntas.
-
Mengakui pribadi Yesus yang disalibkan, dimana darah-Nya berkuasa untuk mengampuni
dan menyucikan dosa manusia.
Itu praktek hidup di
dalam doa penyembahan; yang pertama mengakui pembukaan meterai berarti mengakui pembukaan rahasia
firman yang berkuasa menyingkapkan segala
rahasia yang terselubung, dosa dibongkar dengan tuntas, ada banyak orang
kristen mendengar pembukaan rahasian firman tapi tidak mau diakui, ditolak,
karena dia masih menyukai dosa itu sehingga dosa itu tetap tersembunyi ketika dikoreksi berbalik marah seperti babi
dan anjing…Matius 7:6.
Tapi di sini kita
lihat, praktek dalam doa penyembahan mau mengakui pembukaan materai dengan
tulus dan rendah hati, memang ketika dosa dikoreksi sakit sekali apalagi kalau
kenajisan orang najis.
Yang masuk sorga itu bukan
tubuh dan darah tapi batin, hati, kalau hanya tubuh terlihat baik batin dan
hatinya jelek, pikirannya jelek, tidak masuk sorga. Maka setiap koreksi harus diakui,
supaya tidak dihakimi oleh pedang tajam.
Tanda hidup dalam penyembahan,
mengakui pembukaan meterai.
Ingat itu. Kalaupun
dosa dikoreksi terima dengan tulus hati, terima dengan rendah hati, sebaliknya kalau menyerang balik itu sudah tanda bahwa
orang itu tidak mau berubah karena ia mau menikmati dosa itu.
Kemudian, selain
mengakui pembukaan materai, yang kedua
mengakui pribadi Yesus yang disalibkan dimana darah-Nya berkuasa untuk
mengampuni dan menyucikan dosa.
Tadi yang menerima
pembukaan materai itu Anak Domba yang disembelih, berarti mengakui pribadi Yesus yang
disalibkan, darah-Nya berkuasa mengampuni, menebus bahkan menyucikan dosa.
Wahyu 5:10
(5:10) Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu
kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah
sebagai raja di bumi."
Kemudian, mengakui
bahwa darah Yesus berkuasa untuk memulihkan kerajaan Israel.
Tanda pemulihan
terhadap kerajaan Israel: menjadi imamat rajani, yaitu; memerintah sebagai raja di bumi = dosa tidak
berkuasa lagi.
Wahyu 8:5
(8:5) Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu,
mengisinya dengan api dari mezbah, dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah
bunyi guruh, disertai halilintar dan gempa bumi.
Di sini kita melihat
seorang malaikat lain akan melemparkan pedupaan yang berisikan api dari mezbah
ke bumi, maka meledaklah bumi disertai dengan bunyi guruh, halilintar, dan
gempa bumi, artinya; suatu kali nanti akan terjadi guncangan disertai dengan
guruh, gempa, dan halilintar yang begitu hebat dan dahsyat disegala bidang,
baik di bidang politik,
baik bidang ekonomi, baik bidang pemerintahan di dalam suatu negara,
pemerintahan dalam suatu kerajaan, bahkan menggoncang nikah-nikah di atas muka bumi ini.
Suatu kali nanti akan
digoncang.
Semua boleh diguncang
tapi kalau kita berada dalam hari perhentian dan memperhatikan dua kegiatan itu
kita hidup tenang dan damai, bumi ini bisa gonjang ganjing, dunia ini bisa
diluluhlantahkan sesuai dengan penggenapan firman, tetapi mereka yang
memanfaatkan waktu yang singkat pada hari perhentian itu, dengan memperhatikan
dua kegiatan di dalamnya dia tertolong bahkan nanti terlepas dari penghukuman tujuh sangkakala yang ditiup oleh tujuh
malaikat dalam Wahyu 8:6-13.
Minggu depan kita akan
melihat tujuh penghukuman dari tujuh sangkakala.
Saudara, malam ini
begitu hebat Tuhan menyatakan kasih-Nya kepada kita semua, kalau sampai masih
mengeraskan hati (membatu), rugi
sendiri sebab ia akan dilemparkan
ke dalam lautan api oleh belerang, lenyap di dalam lautan, tidak akan muncul.
Perhatikan dua
kegiatan ini.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment