IBADAH DOA
PENYEMBAHAN, 09 MEI 2018
KITAB
KOLOSE
(Seri:
127)
Subtema: “HENDAKLAH
HIDUPMU TETAP DI DALAM DIA.”
Shalom saudaraku.
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya,
salam di dalam kasih-Nya Tuhan kita Yesus Kristus.
Oleh karena kemurahan hati Tuhan kita diperkenankan
untuk melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan dan sebelum kita tersungkur di kaki salib Tuhan, terlebih dahulu kita
memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari surat yang
dikirim oleh Rasul Paulus kepada jemaat
di Kolose.
Saya
juga tidak lupa menyapa umat Tuhan, anak-anak Tuhan, hamba-hamba Tuhan yang senantiasa
mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming, video internet,
youtube dimanapun anda berada kiranya Tuhan memberkati kita sekaliannya.
Kolose 2:6-7
(2:6) Kamu telah
menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di
dalam Dia.
(2:7) Hendaklah
kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu
bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah
hatimu melimpah dengan syukur.
Setelah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita maka
dilanjutkan dengan empat tindakan, yaitu:
1.
Hendaklah
hidupmu tetap di dalam Dia.
2.
Hendaklah
kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia.
3.
Hendaklah
kamu bertambah teguh dalam iman
4.
Hendaklah
hatimu melimpah dengan syukur.
Keterangan: “HENDAKLAH
HIDUPMU TETAP DI DALAM DIA.”
Berarti, tinggal di dalam Tuhan.
Kita kaitkan dengan pokok anggur yang benar.
Yohanes 15:1-4
(15:1) "Akulah
pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.
(15:2) Setiap
ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang
berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.
(15:3) Kamu memang
sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
(15:4) Tinggallah di
dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu
tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
Tinggal di dalam Tuhan sama seperti ranting yang
melekat pada pokok anggur, berarti ada suatu persekutuan yang indah dengan
Tuhan.
Pertanyaanya; Mengapa
harus tinggal di dalam Tuhan?
Yohanes 15:5-6
(15:5) Akulah
pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam
Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat
berbuat apa-apa.
(15:6) Barangsiapa
tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi
kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.
Yesus adalah pokok anggur dan kita adalah
ranting-ranting-Nya.
Di luar Tuhan kita tidak dapat berbuat apa-apa sama
seperti ranting menjadi kering, itulah sebabnya kita harus tetap tinggal di dalam
Dia seperti ranting melekat pada pokok
anggur.
Pokok anggur -> pribadi Yesus Kristus.
Ranting-ranting -> saya dan saudara, anak-anak
Tuhan.
Tadi, pertanyaannya mengapa harus tinggal di dalam
Tuhan?
Jawabnya; di luar Tuhan kita tidak dapat berbuat apa-apa seperti
ranting menjadi kering.
Yeremia 17:5-6
(17:5) Beginilah
firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang
mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!
(17:6) Ia akan
seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami
datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun,
di negeri padang asin yang tidak berpenduduk.
Mengandalkan manusia dan kekuatannya sendiri dan yang
hatinya jauh dari Tuhan ini adalah gambaran dari ranting yang tidak melekat
pada pokok anggur sehingga menjadi kering-kering rohani.
Mengandalkan
manusia dan kekuatannya sendiri,
dan yang hatinya jauh dari Tuhan.
Inilah gambaran dari ranting yang tidak melekat pada
pokok anggur, menjadi kering-kering rohani, tidak berbuah.
Kerohanian yang kering-kering digambarkan seperti:
1.
Seperti
semak bulus di padang belantara, artinya; tidak dapat
berbuat apa-apa.
2.
Ia
tidak akan mengalami datangnya keadaan baik,
artinya; tidak akan mengalami pemulihan.
Di luar Tuhan tidak dapat mengubah hidupnya
menjadi baik, tidak akan mengalami pemulihan, siapapun dia, sekalipun harta banyak,
uang banyak, pendidikan tinggi, ia tidak akan bisa mengubah hidupnya sesuai
dengan kehendak Tuhan.
3.
Ia
akan tinggal di tanah angus di padang gurun,
di negeri padang asin yang tidak berpenduduk.
Artinya; hidup tanpa kasih Allah.
Kalau seseorang hidup tanpa kasih Allah
sama seperti tinggal di tengah keramaian = menyendiri di tengah keramaian.
Mazmur 118:8-9
(118:8) Lebih
baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada manusia.
(118:9) Lebih
baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada para bangsawan.
Sesungguhnya, lebih baik berlindung pada Tuhan dari
pada percaya kepada manusia dan kekuatannya.
Kemudian, lebih baik berlindung pada Tuhan dari pada percaya
kepada para bangsawan.
Para bangsawan berarti para pejabat tinggi yang duduk
di pemerintahan, sekalipun berkuasa di bumi tapi dia tidak bisa berbuat
apa-apa, apalagi untuk menyelamatkan jiwa.
Sebab itu lebih baik berlindung di dalam Tuhan, tinggal
di dalam Tuhan seperti ranting yang melekat pada pokok anggur, (ada suatu persekutuan yang
indah dengan Tuhan).
Mazmur 146:3-4
(146:3) Janganlah
percaya kepada para bangsawan, kepada anak manusia yang tidak dapat memberikan
keselamatan.
(146:4) Apabila nyawanya
melayang, ia kembali ke tanah; pada hari itu juga lenyaplah
maksud-maksudnya.
Juga jangan percaya kepada manusia dan kekuatannya
sebab manusia dan kekuatannya tidak memberi jaminan keselamatan.
Barangkali Tuhan belum datang manusia telah tutup usia,
tetapi kalau dia menghargai milik pusaka yang dipercayakan Tuhan (ibadah dan pelayanan) maka namanya akan
ditegakkan di atas milik pusakanya.
Tapi berbeda dengan orang yang tidak mengandalkan
Tuhan, yang hatinya jauh dari Tuhan, apabila nyawanya melayang ia kembali ke
tanah, menjadi hina seperti tanah, tidak bisa berbuat apa-apa.
Sehingga pada hari itu juga lenyaplah
maksud-maksudnnya, sirnahlah segala rencana-rencana, keinginan-keinginan dan
tujuan-tujuan.
Perikop Yesaya
31; “TUHANLAH PENOLONG YANG SATU-SATUNYA TIDAK ADA YANG LAIN.”
Berarti, kalimat judul ini memperjelas supaya saya dan
saudara, jangan bergantung kepada manusia dan kekuatannya sekalipun dia adalah
bangsawan, seorang yang berkuasa.
Kemudian kita lihat ayat 1 ...
Yesaya 31:1
(31:1) Celakalah
orang-orang yang pergi ke Mesir minta pertolongan, yang mengandalkan kuda-kuda,
yang percaya kepada keretanya yang begitu banyak, dan kepada pasukan berkuda
yang begitu besar jumlahnya, tetapi tidak memandang kepada Yang Mahakudus,
Allah Israel, dan tidak mencari TUHAN.
Kuda-kuda di sini berbicara tentang kemampuan daging
yang sangat diharapkan oleh manusia, misalnya; kepandaian, kekuatan dan harta
kekayaan.
Yesaya 30:15-16
(30:15) Sebab
beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan
bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang
dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,
(30:16) kamu
berkata: "Bukan, kami mau naik kuda dan lari cepat," maka
kamu akan lari dan lenyap. Katamu pula: "Kami mau mengendarai kuda
tangkas," maka para pengejarmu akan lebih tangkas lagi.
Tinggal di dalam Tuhan bagaikan dua hal penting, yaitu:
1.
Dengan
bertobat dan tinggal diam akan diselamatkan.
2.
Dalam
tinggal tenang dan percaya disitulah letak kekuatan kita.
Sekarang, bandingkan dengan orang yang tidak tinggal di
dalam Tuhan (mengandalkan manusia dan kekuatannya):
Mereka enggan dan berkata tentang dua perkara yaitu;
1. Perkataan yang pertama; “Kami mau naik kuda dan
lari cepat.”
Tetapi kenyataannya apabila tidak mengandalkan Tuhan; kamu akan lari dan
lenyap, cepat-cepat binasa.
Itu kalau mengandalkan manusia daging dan
kekuatanya, cepat-cepat tapi cepat binasa.
Maka saya himbau untuk kita semua belajar
terus untuk dengar-dengaran, banyak dengar-dengaran itu kunci keberhasilan
dalam segala perkara.
2. Perkataan yang kedua; "Kami mau mengendarai
kuda tangkas".
Tapi kenyataannya apabila tidak mengandalkan Tuhan; maka para pengejarmu akan lebih tangkas lagi.
Kalau kita merasa pandai masih ada yang
lebih pandai, kemudian kalau kita merasa kuat dan hebat masih ada yang lebih
kuat dan hebat dari kita. Itu rumusnya daging.
Pendeknya; daging tidak bisa diharapkan
sebab di atas daging masih ada daging yang lain yang lebih hebat dan kuat. Ayo belajar
dengar-dengaran saja supaya berhasil.
Kalau saudara menyadari bahwa firman saja yang benar
segera bertobat dan tinggal diam
akan diselamatkan, kemudian dalam tinggal tenang dan percaya disitulah letak kekuatan kita. Itu
saja kuncinya.
Sekali lagi, jangan bergantung
kepada daging (kuda-kuda), belajarlah mengandalkan Tuhan dalam segala hal.
Supaya jangan kita mengalami dua perkara tadi, yang
tadinya mau naik kuda dan lari cepat justru cepat-cepat lenyap, kemudian yang
tadinya mengendarai kuda tangkas justru para pengejar akan lebih tangkas lagi,
supaya jangan kedua hal ini tidak terjadi pada kita segera kita perhatikan ...
Jalan keluar:
Yohanes 15:4-9
(15:4) Tinggallah
di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat
berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur,
demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
(15:5) Akulah pokok
anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku
di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat
apa-apa.
(15:6) Barangsiapa
tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi
kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.
(15:7) Jikalau kamu
tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja
yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.
(15:8) Dalam hal
inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian
kamu adalah murid-murid-Ku."
(15:9) "Seperti
Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah
di dalam kasih-Ku itu.
Tinggal di dalam Tuhan sama seperti ranting yang
melekat pada pokok anggur, berarti ada suatu persekutuan yang indah dengan tiga
perkara yaitu;
1. Ia berbuah banyak.
Berbuah banyak -> ia tinggal di dalam Roh Allah dan berada di dalam
kegiatan Roh.
Kalau berada dalam kegiatan Roh ia akan berbuah banyak
seperti buah anggur yang manis yang
dapat dicicipi dan dapat dinikmati oleh Tuhan.
Bertahan saja, tetaplah berada dalam
kegiatan roh supaya berbuah banyak, sebab ketika kita berada di dalam kegiatan
roh di tengah-tengahnya kita membawa korban dan persembahan kepada Tuhan,
bagaikan buah anggur yang manis dapat dicicipi, dapat dinikmati oleh Tuhan.
Ketika kita membawa korban dan persembahan kepada
Tuhan berarti sangkal
diri pikul
salib, seperti Yesus
mengalami pemerasan
buah angur di atas kayu salib, sehingga kita dapat mencicipi dan menikmati buah anggur yang manis.
2. Tinggal di dalam
firman-Nya = Firman menjadi
daging.
Firman menjadi
daging = firman
iman.
Roma 10:4-7
(10:4)
Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh
tiap-tiap orang yang percaya.
(10:5)
Sebab Musa menulis tentang kebenaran karena hukum Taurat: "Orang yang
melakukannya, akan hidup karenanya."
(10:6)
Tetapi kebenaran karena iman berkata demikian: "Jangan katakan di dalam
hatimu: Siapakah akan naik ke sorga?", yaitu: untuk membawa Yesus turun,
(10:7)
atau: "Siapakah akan turun ke jurang maut?", yaitu: untuk membawa
Kristus naik dari antara orang mati.
Firman iman yakin dan percaya terhadap
kuasa kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Turun
dan naik –> kematian dan kebangkitan Yesus
Kristus.
Saudaraku, kebangkitan itu adalah hasil
dari pengalaman kematian, jadi sejauh mana pengalaman kematian sejauh itulah
kebangkitan yang kita rasakan.
Tapi ada juga kebangkitan palsu, karena kematiannya palsu maka
kebangkitannya juga palsu.
Melayani
Tuhan tapi tidak di dalam kesucian = kebangkitan palsu, tidak di dalam penyerahan
sungguh-sungguh, berarti tidak mengenakan pakaian pesta, itu kebangkitan palsu,
karena kematiannya
palsu.
Kuasa kematian
Yesus, mengubur hidup lama.
Kuasa
kebangkitan Yesus Kristus, hidup baru.
Roma 10:8
(10:8)
Tetapi apakah katanya? Ini: "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam
mulutmu dan di dalam hatimu." Itulah firman iman, yang kami beritakan.
Firman iman itu dekat dengan kita, yaitu di
dalam mulut dan di dalam hati.
Prakteknya
...
Roma 10:9
(10:9)
Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan
percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati,
maka kamu akan diselamatkan.
Jadi praktek firman iman adalah mengaku dengan mulut bahwa Yesus adalah
Tuhan.
Artinya; menyembah hanya kepada Allah yang
hidup tidak menyembah yang lain.
Menyembah Allah yang hidup ->
orang-orang yang terlepas dari penyembahan berhala.
Berhala artinya; segala sesuatu yang
melebihi dari Tuhan.
Kalau kesibukan-kesibukan
yang ada di
muka bumi ini yang menjadi prioritas utama dari pada ibadah pelayanan itu juga
berhala, ada juga berhala lain yaitu:
kekerasan
hati.
Jadi sekalipun seseorang tidak mendirikan patung dan arca
di rumahnya masing-masing, kalau dia
keras hati maka dia sedang mendirikan berhala.
Sebab itu biarlah mulut mengaku bahwa Yesus
adalah Tuhan = terlepas
dari berhala.
Kemudian, percaya dalam hati bahwa Allah telah membangkitakan dia dari antara
orang mati.
Artinya; manusia batiniah telah dibaharui (telah mengalami
pembaharuan manusia batiniah).
Yesus mengadakan banyak mujizat termasuk
memberi makan 5000
orang dengan
lima roti dan dua ikan, kemudian
Yesus memberi makan 4000
orang laki-laki dengan tujuh roti
dan beberapa ikan namun hati
mereka belum dibaharui sekalipun banyak mujizat.
Termasuk Petrus
ditolong ketika dia hendak tenggelam
dan masih banyak lagi mujizat-mujizat yang lain, yang sakit disembuhkan, yang
lumpuh dapat berjalan, yang buta dapat melihat, yang tuli dapat mendengar, tetapi hati mereka belum
dibaharui, namun setelah
Yesus mati di atas kayu
salib, hari ketiga Ia bangkit, hati mereka dibaharui.
Sejak itulah Roh Kudus turun, Tuhan memakai
murid-murid dengan luar biasa, mereka lebih taat kepada Tuhan dalam pemberitaan
pengajaran salib dari pada kepada manusia, lebih baik mati dari pada mereka
tidak taat kepada pengajaran salib.
Itu kebangkitkan Yesus, hati dibaharui.
2 Korintus 4:16
(4:16)
Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami
semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
Ketika manusia batiniah dibaharui dari sehari ke sehari maka manusia lahiriah semakin
merosot, perkara-perkara lahiriah bukan lagi menjadi prioritas utama.
Sebab itu tidak perlu tawar hati ketika mengalami
penindasan, sangkal diri pikul salib ditengah pelayanan, tidak usah tawar hati,
tidak usah kecut hati, tidak usah putus asa dan jangan terjebak dengan situasi
kondisi keadaan yang ada, keluarlah
dari sana.
Ulangan 30:12-14
(30:12)
Tidak di langit tempatnya, sehingga engkau berkata: Siapakah yang akan naik ke
langit untuk mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita, supaya kita
melakukannya?
(30:13)
Juga tidak di seberang laut tempatnya, sehingga engkau berkata: Siapakah yang
akan menyeberang ke seberang laut untuk mengambilnya bagi kita dan
memperdengarkannya kepada kita, supaya kita melakukannya?
(30:14)
Tetapi firman ini sangat dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam
hatimu, untuk dilakukan.
Firman itu sangat dekat yaitu, di mulut dan
di
hati untuk dilakukan, sehingga terlihat dua perkara, yaitu: menyembah Allah
yang hidup dan dibaharui.
Kita kemballi memperhatikan ...
Yohanes 15:7
(15:7)
Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu,
mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.
Kalau
orang Kristen masih hidup menurut hawa nafsu dan keinginan daging itu persis
seperti manusia duniawi yang ada diluaran sana.
Jangan percaya kepada kuda-kuda di Mesir,
bergantunglah kepada kemurahan hati Tuhan, percaya kepada kuasa kematian dan
kebangkitan-Nya, jangan bergantung kepada pemikiran manusiawi.
Kalau firman itu sudah mendarah daging
itulah yang disebut frman iman. Firman iman itu yakin dan percaya seratus persen
kepada firman Allah berkuasa menyatakan yang tidak ada, yang mati dihidupkan.
Markus 11:23
(11:23)
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah
dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya,
bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi
baginya.
Barangsiapa berkata kepada gunung ini: “Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut!
Dengan yakin dan percaya bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, akan
tercampak. ”
Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.
3.
Tinggal
di dalam kasih.
Yohanes 15:9
(15:9)
"Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi
kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu.
Kasih Allah itu seperti Bapa mengasihi
anak, seperti itulah Yesus mengasihi kita sekaliannnya.
Kita lihat dulu kasih Bapa ...
Yohanes 3:16
(3:16)
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
“Begitu
besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang
tunggal,”
Tujuannya; supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.
Kasih Bapa berarti telah mengaruniakan
segala sesuatu yang paling berharga, bahkan segala sesuatu Ia karuniakan kepada
kita semua.
Bukan
barang second
tapi yang paling berharga yang paling mulia itu yang dikaruniakan oleh Allah Bapa.
Kalau sudah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita, selanjutnya hendaklah
tinggal di dalam Dia, dikaitkan dengan pokok
anggur, yaitu: seperti ranting
melekat pada pokok anggur, tinggal di dalam Roh, supaya berbuah banyak, yang kedua tinggal di dalam firman
sampai menjadi iman,
yang ketiga tinggal di dalam kasih
Allah. Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment