IBADAH RAYA MINGGU,
13 MEI 2018
KITAB WAHYU
(Seri:
54 )
Subtema: “4 OKNUM BELALANG TANNDINGAN 4 MAKHLUK.”
Shalom saudaraku.
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita semua, salam
di dalam kasih-Nya Tuhan kita Yesus Kristus.
Oleh karena kemurahan hati Tuhan kita dimungkinkan
untuk melangsungkan Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian.
Saya juga menyapa umat Tuhan, anak-anak Tuhan, hamba
Tuhan di dalam ataupun di luar negeri yang senantiasa mengikuti pemberitaan
firman lewat video internet, kiranya Tuhan memberkati kita malam ini.
Kita akan sambut kembali pemberitaan firman Tuhan
tentang penghukuman sangkakala yang
kelima.
Kita kembali memperhatikan Wahyu 9:7-10.
Wahyu 9:7-10
(9:7) Dan rupa
belalang-belalang itu sama seperti kuda yang disiapkan untuk peperangan,
dan di atas kepala mereka ada sesuatu yang menyerupai mahkota emas, dan muka
mereka sama seperti muka manusia,
(9:8) dan rambut
mereka sama seperti rambut perempuan dan gigi mereka sama seperti gigi singa,
(9:9) dan dada
mereka sama seperti baju zirah, dan bunyi sayap mereka bagaikan bunyi
kereta-kereta yang ditarik banyak kuda, yang sedang lari ke medan peperangan.
(9:10) Dan ekor
mereka sama seperti kalajengking dan ada sengatnya, dan di dalam ekor
mereka itu terdapat kuasa mereka untuk menyakiti manusia, lima bulan lamanya.
Pendeknya; rupa dari belalang-belalang yang keluar dari
asap lobang jurang maut itu gabungan dari kuda,
manusia, singa dan kalajengking.
Empat oknum belalang tersebut adalah tandingan dari
empat makhluk yang ada disekeliling takhta Anak Domba.
Wahyu 4:6-8
(4:6) Dan di hadapan
takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di
sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di
sebelah belakang.
(4:7) Adapun
makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama
seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka
manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang
terbang.
(4:8) Dan keempat
makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya
penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan
malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada
dan yang ada dan yang akan datang."
Disekeliling takhta Anak Domba ada empat makhluk.
Adapun makhluk-makhluk tersebut;
1.
Sama seperti singa.
2.
Sama seperti anak lembu.
3.
Sama seperti muka manusia.
4.
Sama seperti burung nasar yang sedang terbang.
Kita lihat satu per satu empat makhluk yang ada
disekeliling takhta itu lebih dalam lagi.
-
Singa
-> kewibawaan Yesus sebagai raja.
Yesus adalah singa dari suku Yehuda, kerajaan-Nya
tidak berkesudahan.
-
Anak
lembu -> kebangkitan Yesus sebagi hamba.
Seorang hamba persis seperti lembu, antara
lain:
-
Tenaganya dapat dimanfaatkan untuk membajak.
-
Kulitnya dapat digunakan sebagai alat
musik gendang.
-
Potongan-potongan dagingnya selain
dipersembahkan di atas mezbah korban bakaran juga dapat dinikmati.
Pendeknya;
segala sesuatu yang ada pada lembu itu dapat dinikmati, seperti itulah
keberadaan dari seorang hamba di hadapan Tuhan.
-
Muka
seperti manusia -> sengsara Yesus sebagai manusia.
Sebagai manusia Yesus telah merendahkan
diri-Nya dan taat sampai mati bahkan sampai mati di atas kayu salib (Filipi 2:8).
-
Burung
nasar yang sedang terbang -> keadilan dan
kebenaran Yesus sebagai Anak Allah.
Sedikit mengenai keadilan dan kebenaran
ini.
Kalau kebenaran itu berasal dari hukum
Taurat maka yang diselamatkan hanyalah bangsa Israel, sementara bangsa kafir
yang digambarkan seperti anjing dan babi tidak selamat karena tidak mengenal
hukum Taurat, ini bukan keadilan dari Allah.
Tetapi sekarang yang pertama telah dihapuskan untuk
menegakkan yang kedua, itulah kebenaran karena iman, dibenarkan oleh darah
Yesus. Sehingga baik bangsa Israel maupun bangsa kafir dibenarkan oleh karena
iman, inilah keadilan Allah kebenaran oleh darah salib.
Yang pertama ->
Hukum Taurat.
Yang kedua ->
Kasih karunia dan kemurahan.
Kita kembali
memperhatikan empat makhluk itu lebih rinci ...
Wahyu 4:6
(4:6) Dan di hadapan
takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di
sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka
dan di sebelah belakang.
Keempat makhluk itu masing-masing
penuh dengan mata,
disebelah muka dan disebalah belakang.
Penuh dengan mata artinya; berada di dalam terang,
tidak ada lagi dosa yang disembunyikan.
Kemudian;
-
Mata
di sebelah muka, artinya; perjalanan hidup rohani ke
depan berada dalam terang.
-
Mata
di sebelah belakang, artinya; dosa masa lalu telah
diterangi -> orang-orang yang sudah mengakui dosanya dari A-Z sudah diakui
di hadapan Tuhan dan tidak mengulangi lagi dosanya.
Saya berharap dosa yang sudah diakui jangan diulangi
lagi, supaya perjalanan hidup rohani kita ke depan berada dalam terang.
Wahyu 4:8
(4:8) Dan keempat
makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah
dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka
berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang
Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."
Adapun keempat makhluk tersebut bersayap enam disekelilingnya, artinya; daging dengan
tabiat-tabiatnya tidak terlihat lagi.
Lalu di sebelah
dalamnya penuh dengan mata, artinya; manusia batin (manusia dalam) ada
dalam terang. Jadi yang terang itu bukan hanya yang terlihat oleh mata manusia
melainkan manusia batin juga ada di dalam terang, sehingga luar dalam ada di
dalam terang.
Kemudian empat makhluk tersebut “dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam,”
adapun seruan mereka: "Kudus, kudus,
kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan
datang."
Artinya; keempat makhluk tersebut memuliakan Allah dalam dua perkara, yaitu;
1.
Memuliakan kekudusan dari Allah Yang
maha Kuasa, yaitu;
-
Memuliakan kekudusan dari Allah Bapa.
-
Memuliakan kekudusan dari Allah Anak.
-
Memuliakan kekudusan dari Allah Roh
Kudus.
2. Memuliakan
pekerjaan dari Yesus Kristus (Anak
Allah),
sebab Dia adalah; “yang ada, yang sudah
ada dan yang akan datang.”
Wahyu 1:8, 17-18
(1:8) "Aku
adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada
dan yang akan datang, Yang Mahakuasa."
(1:17) Ketika aku
melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati;
tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan
takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,
(1:18) dan Yang
Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai
selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.
Yesus Kristus adalah
Alfa dan Omega
(awal dan akhir) sebagai; “yang ada dan
yang sudah ada dan yang akan datang.”
Kemudian diikuti dengan pengakuan; “Yang HIDUP, Aku telah MATI, namun lihatlah Aku HIDUP.”
-
Yang
ada = yang hidup.
-
Yang
sudah ada = Aku telah mati.
-
Yang
akan datang = Aku hidup.
Berarti dari Alfa (awal) untuk sampai ke Omega (akhir)
jembatannya adalah salib, sebab
Yesus mati di atas kayu salib.
Jadi wajar saja kalau empat makhluk selain memuliakan kekudusan
dari Allah Tritunggal (Allah Yang Maha Kuasa) Bapa, Anak dan Roh Kudus,
sekaligus memuliakan pekerjaan dari pada Anak Allah yaitu SALIB.
Kalau kita meninggikan korban Kristus maka segala
masalah selesai, tetapi kalau kita meninggikan perkara lahiriah = mengundang
masalah kepada diri sendiri, misalnya mengutamakan pekerjaan, uang, harta
kekayaan.
Tetapi kalau kita meninggikan korban Kristus dari segala
perkara terlepas dari masalah.
Yohanes 3:14-15
(3:14) Dan sama
seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia
harus ditinggikan,
(3:15) supaya
setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
Anak manusia harus ditinggikan supaya setiap orang yang
percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
Sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun,
demikian juga kita harus meninggikan korban Kristus.
Kita kembali memperhatikan belalang, gabungan dari
empat oknum ...
Wahyu 9:7-10
(9:7) Dan rupa
belalang-belalang itu sama seperti kuda yang disiapkan untuk peperangan,
dan di atas kepala mereka ada sesuatu yang menyerupai mahkota emas, dan muka
mereka sama seperti muka manusia,
(9:8) dan rambut
mereka sama seperti rambut perempuan dan gigi mereka sama seperti gigi singa,
(9:9) dan dada
mereka sama seperti baju zirah, dan bunyi sayap mereka bagaikan bunyi
kereta-kereta yang ditarik banyak kuda, yang sedang lari ke medan peperangan.
(9:10) Dan ekor
mereka sama seperti kalajengking dan ada sengatnya, dan di dalam ekor
mereka itu terdapat kuasa mereka untuk menyakiti manusia, lima bulan
lamanya.
Belalang-belalang itu gabungan
dari: KUDA, MANUSIA, SINGA dan KALAJENGKING.
Adapun keberadaan dari empat oknum tersebut:
PERTAMA: KUDA.
Di sini kita lihat kuda itu dipersiapkan untuk
peperangan yaitu memerangi manusia
yang tidak memakai meterai Allah.
Kita lihat tindakan mereka ...
Efesus 6:11-12
(6:11) Kenakanlah
seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu
muslihat Iblis;
(6:12) karena
perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan
pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan
penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
Perjuangan
kita bukan melawan darah dan daging (sesama) tetapi melawan roh-roh jahat di
udara dengan segala tipu muslihatnya.
Jadi kalau ada anak-anak Tuhan berjuang melawan
sesamanya itu adalah suatu kekeliruan yang besar, jangan ikut cara belalang,
salah satu oknumnya adalah kuda
dipersiapkan untuk peperangan, yaitu memerangi manusia.
Kemudian kita baca lagi Wahyu 9:7.
Wahyu 9:7
(9:7) Dan rupa
belalang-belalang itu sama seperti kuda yang disiapkan untuk peperangan,
dan di atas kepala mereka ada sesuatu yang menyerupai mahkota emas, dan muka
mereka sama seperti muka manusia,
Kemudian, di atas kepala mereka ada sesuatu yang
menyerupai mahkota emas.
Hati-hati dengan pengertian ini.
Yesaya 30:15-16
(30:15) Sebab
beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan
bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan
percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,
(30:16) kamu
berkata: "Bukan, kami mau naik kuda dan lari cepat," maka kamu akan
lari dan lenyap. Katamu pula: "Kami mau mengendarai kuda tangkas,"
maka para pengejarmu akan lebih tangkas lagi.
Kecepatan dan ketangkasan (kekuatan) serta pemikiran
yang brilian menjadi mahkota emas di atas kepala mereka.
Sehingga mereka
enggan berbuat dua hal, yaitu;
1.
Dengan BERTOBAT dan tinggal diam, akan
keselamatan.
2.
Mereka enggan TINGGAL TENANG dan percaya,
padahal itu kekuatan dari Allah.
Jangan tertipu dengan KECEPATAN, jangan tertipu dengan KETANGKASAN
atau kekuatan dan pemikiran yang brilian, bagi manusia kedua hal itu bagaikan
mahkota emas dan hanya itu saja yang ada pada kepala manusia, tidak lebih tidak
kurang. Jangan ikuti seperti itu.
Kalau dahulu kita punya pemikiran seperti itu ayo
perhatikan firman sungguh-sungguh, bertobatlah menangislah di kaki salib
sebentar.
KEDUA: SEPERTI MUKA MANUSIA.
Menunjukkan bahwa belalang itu seperti bangsa yang kuat
dan teratur barisannya untuk berperang.
Efesus 6:12
(6:12) karena
perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan
pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan
penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
Perhatikan kalimat; “melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan
penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.”
Artinya; roh-roh jahat dan roh-roh najis sangat
terorgansir untuk melancarkan tipu muslihatnya.
Ada sebutan pemerintah-pemerintah, sebutan penghulu-penghulu,
roh-roh jahat di udara, berarti terorganisir.
Segala sesuatu yang terorganisir akan mantap untuk
melancarkan serangannya, untuk menghancurkan manusia di dalam kelemahan mereka.
Itu sebabnya muka mereka sama seperti muka manusia, oknum yang kedua dari
belalang.
1 Korintus 3:3-4
(3:3) Karena kamu
masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan
bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup
secara manusiawi?
(3:4) Karena jika
yang seorang berkata: "Aku dari golongan Paulus," dan yang lain
berkata: "Aku dari golongan Apolos," bukankah hal itu menunjukkan,
bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani?
Manusia duniawi yang bukan rohani, di dalamnya terdapat
roh pemecah, yaitu; iri hati dan perselisihan, untuk merusak LADANG
ALLAH dan BANGUNAN ALLAH (1 Korintus 3:9)
Kita bersyukur kepada Tuhan dengan rahmat-Nya kita
memperoleh suatu pemahaman dari Tuhan Yesus, siapa yang dapat memahami geliat
dari setan, siapa yang dapat memahami betapa serangan setan itu sangat
terorganisir, siapa yang dapat memahami kalau bukan Tuhan dengan kemurahan-Nya
lewat pembukaan rahasia firman yang kita terima dalam setiap
pertemuan-pertemuan ibadah.
Kita kembali membaca ...
Wahyu 9:8
(9:8) dan rambut
mereka sama seperti rambut perempuan dan gigi mereka sama seperti gigi singa,
“Rambut mereka sama
seperti rambut perempuan” namun itu adalah tipuan
untuk merusak ladang Allah, dan bangunan Allah.
Rambut panjang -> ketundukan (1 Korintus 11).
Pertanyaannya, mengapa rambut
mereka sama seperti rambut perempuan?
Matius 24:15
(24:15) "Jadi
apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman
yang disampaikan oleh nabi Daniel -- para pembaca hendaklah memperhatikannya –
Satu kali nanti pembinasa keji akan berdiri di tempat
kudus maka anak-anak Tuhan hendaklah memperhatikannya jangan sampai diabaikan.
Hari ini sepertinya kita tidak merasa apa-apa tapi
suatu kali nanti semuanya akan terjadi, Firman Tuhan akan tergenapi.
Mereka akan menduduki tempat kudus suatu kali nanti, itulah
tujuan dari rambut panjang menunjukkan seolah-olah tunduk dan taat kepada
Tuhan.
Kemudian ...
Wahyu 13:3
(13:3) Maka
tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang
membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh
dunia heran, lalu mengikut binatang itu.
Dan tidak tanggung-tanggung di sini kita perhatikan
antikris mengadakan suatu mujizat besar, sebab luka yang membahayakan hidupnya
itu sembuh. Sehingga oleh karena mujizat itu dunia tercengang dan mengikuti
cara ibadah mereka, tapi salib dilupakan.
Bukankan itu seperti rambut perempuan, bukankah itu
seperti ketundukan gereja kepada kepala (seorang suami). Maka kalau ibadah
hanya mengejar mujizat, seseorang belum mengerti kebenaran.
Antikris bisa mengadakan mujizat karena setan
memberikan kuasanya, takhtanya dan kekuatannya yang besar. Dengan mujizat yang
diadakan di tempat kudus bukankah itu rambut panjang dari seorang perempuan,
bukankah itu seolah-olah ketundukan kepada Kristus sebagai kepala.
KETIGA: GIGI MEREKA SEPERTI GIGI
SINGA.
Yoel 1:5-7
(1:5) Bangunlah, hai
pemabuk, dan menangislah! Merataplah, hai semua peminum anggur karena anggur
baru, sebab sudah dirampas dari mulutmu anggur itu!
(1:6) Sebab maju
menyerang negeriku suatu bangsa yang kuat dan tidak terbilang banyaknya; giginya
bagaikan gigi singa, dan taringnya bagaikan taring singa betina.
(1:7) Telah
dibuatnya pohon anggurku menjadi musnah, dan pohon araku menjadi buntung;
dikelupasnya kulitnya sama sekali dan dilemparkannya, sehingga
carang-carangnya menjadi putih.
Giginya bagaikan gigi singa sehingga pohon anggur musnah dan pohon ara menjadi buntung, selanjutnya pohon anggur dikulitinya
sehingga carang-carangnya menjadi putih.
Putih di sini -> kebenaran diri sendiri sebab
manusia telah kehilangan kasih Allah.
Ketika kita diliputi dengan kasih Allah maka dosa
ketelanjangan tertutupi, sebaliknya ketika Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa lalu
seekor binatang disembelih kemudian kulitnya dijadikan pakaian untuk menutupi
ketelanjangan Adam dan Hawa. Binatang yang dikuliti ini itulah pribadi Yesus
yang dikorbankan -> kasih Allah.
Yesus adalah pokok anggur, Allah adalah pengusahanya,
kitalah ranting-rantingnya.
Kalau pohon
anggur sudah musnah maka pekerjaan Tuhan rusak.
Pohon ara
juga sudah buntung, maka apa yang bisa diperoleh dari anggota tubuh yang
buntung?
Wahyu 9:9
(9:9) dan dada
mereka sama seperti baju zirah, dan bunyi sayap mereka bagaikan bunyi
kereta-kereta yang ditarik banyak kuda, yang sedang lari ke medan
peperangan.
Kemudian dada mereka sama seperti baju zirah, artinya;
dosa menjadi alat kekebalan.
Sehingga pada waktu itu orang tidak lagi malu berbuat
dosa, bahkan orang merasa diri hebat apabila berbuat dosa tidak takut kepada Tuhan
bagaikan baju zirah di dada, sudah tidak malu lagi berbuat dosa, kebal muka bagaikan
baju zirah pada dada.
Kemudian tadi sudah dibaca pada ayat 9; “bunyi sayap mereka
bagaikan bunyi kereta-kereta yang ditarik banyak kuda.”
Artinya; mereka mempunyai kecepatan untuk mempengaruhi
manusia sehingga manusia itu begitu cepatnya dikuasai dosa.
Itulah bunyi sayap bagaikan bunyi kereta-kereta yang
ditarik banyak kuda, jadi kecepatan seperti sayap yang bisa digunakan untuk
terbang.
Hari-hari ini orang yang tangkas orang yang brilian
dalam berfikir sedang berusaha untuk membuat mobil pesawat dan mobil
helikopter, supaya dapat menyelesaikan kemacetan dan upaya cepat mencapai tujuan, seperti itulah dosa di hari-hari ini
begitu cepat menguasai karena memiliki sayap.
Hati-hati kecepatan itu terjadi lewat alat-alat
elektronik, kemajuan zaman ini, kecanggihan-kecanggihan yang ada, hati-hati itu
juga sayap dari setan untuk mempermudah dosa masuk. Jadi kecepatan dosa itu
karena dia mempunya sayap.
Hari-hari ini dosa itu begitu cepat, menguasai manusia ternyata karena dosa itu mempunyai sayap.
Yoel 2:5
(2:5) Seperti
gemertaknya kereta-kereta, mereka melompat-lompat di atas puncak gunung-gunung;
seperti geletiknya nyala api yang memakan habis jerami; seperti suatu
bangsa yang kuat, teratur barisannya untuk berperang.
Sampai akhirnya begitu mudahnya manusia itu dibakar
oleh api bagaikan jerami yang hangus.
Jerami itu -> manusia daging. Begitu mudahnya dosa itu
mempengaruhi manusia karena dia punya sayap, bagaikan api yang menghanguskan
jerami.
Saya kira kita perlu semakin waspada berarti dibutuhkan
penyerahan yang makin sungguh-sungguh, penyerahan harus makin bertambah untuk
menghadapi situasi yang semakin jahat dan keras.
KEEMPAT:
EKOR MEREKA SAMA SEPERTI KALAJENGKING DAN ADA SENGATNYA.
Ini oknum belalang yang keempat.
Kita akan memperhatikan sengatnya ini.
1 Korintus 15:54-56
(15:54) Dan sesudah
yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati
ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang
tertulis: "Maut telah ditelan dalam kemenangan.
(15:55) Hai maut di
manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?"
(15:56) Sengat
maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.
Sengat maut ialah
dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.
Jadi belalang itu bukan untuk membunuh manusia melainkan
hanya untuk menyakiti/menyengat
manusia sesuai dengan Wahyu 9:5.
Jadi dosa sebagai sengat maut membuat banyak orang
menderita, dosa itu yang membuat banyak orang tersiksa bahkan tertekan batin.
Jadi sengatnya itu bukan membunuh tapi menyiksa selama
lima bulan.
Kemudian, “kuasa
dosa adalah hukum Taurat.”
Kita lihat dulu antara YESUS dan HUKUM TAURAT di dalam Injil Matius 5.
Yang pertama.
Matius 5:21-22
(5:21) Kamu telah
mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa
yang membunuh harus dihukum.
(5:22) Tetapi Aku
berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum;
siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama
dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang
menyala-nyala.
Hukum Taurat: “Jangan
membunuh, siapa yang membunuh harus dihukum.”
Di dalam Yesus: “Setiap
orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum.”
Yang kedua.
Matius 5:27-28
(5:27) Kamu telah
mendengar firman: Jangan berzinah.
(5:28) Tetapi Aku
berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta
menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
Hukum Taurat: “Jangan
berzinah”, berarti memandang perempuan dan menginginkannya di dalam hati
boleh/ tidak salah.
Di dalam
Yesus: “: Setiap orang yang memandang perempuan
serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.”
Yang ketiga.
Matius 5:31-32
(5:31) Telah
difirmankan juga: Siapa yang menceraikan isterinya harus memberi surat cerai
kepadanya.
(5:32) Tetapi Aku
berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena
zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan
perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah.
Hukum Taurat; “Siapa
yang menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya.”
Hukum di dalam Yesus; “Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia
menjadikan isterinya berzinah”
Yang keempat.
Matius 5:33-37
(5:33) Kamu telah
mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah
palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan.
(5:34) Tetapi Aku
berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena
langit adalah takhta Allah,
(5:35) maupun demi
bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem,
karena Yerusalem adalah kota Raja Besar;
(5:36) janganlah
juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa
memutihkan atau menghitamkan sehelai rambut pun.
(5:37) Jika ya,
hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa
yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.
Hukum Taurat; “Jangan
bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan.”
Hukum di dalam Yesus; “Jangan sekali-kali bersumpah, baik demi langit, bumi, Yerusalem, kepala
sendiri, jika ya katakan ya, jika tidak katakan tidak.”
Yang kelima.
Matius 5:38-40
(5:38) Kamu telah
mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi.
(5:39) Tetapi Aku
berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat
kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga
kepadanya pipi kirimu.
(5:40) Dan kepada
orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga
jubahmu
Menurut hukum Taurat; “mata ganti mata dan gigi ganti gigi.”
Hukum di dalam Yesus; “Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat.”
Yang keenam.
Matius 5:43-44
(5:43) Kamu telah
mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
(5:44) Tetapi Aku
berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang
menganiaya kamu.
Menurut hukum Taurat; “mengasihi sesama tapi musuh dibenci.”
Hukum di dalam Yesus; “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.”
Jadi kesimpulan dari hukum Taurat, ibadah yang
dijalankan itu bersifat
lahiriah
saja dan
tidak mengenal kasih
karunia dan kemurahan
Tuhan.
Maka sangat mengerikan sekali melihat suatu ibadah
pelayanan yang dijalankan secara lahiriah itu ibadah yang sangat mengerikan
sekali.
Memang mulut memuliakan Tuhan tapi hatinya jauh dari
Tuhan = mempersembahkan tubuh jasmani tapi manusia batinnya tidak
dipersembahkan kepada Tuhan.
Setelah manusia dibentuk dari segumpalan tanah liat, mulai
dari kepala sampai kaki
selanjutnya Allah meniupkan (menghembuskan) nafas
hidup sehingga segumpalan tanah liat yang dibentuk ini hiduplah.
Jadi sekali lagi saya tandaskan ibadah liturgis, ibadah
lahiriah adalah ibadah yang sangat mengerikan sekali.
Biarlah kita berada di tengah-tengah ibadah kasih karunia,
senantiasa meninggikan
korban Kristus.
Ibrani 10:4-8
(10:4) Sebab tidak
mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa.
(10:5) Karena itu
ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: "Korban dan persembahan tidak Engkau
kehendaki -- tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku --.
(10:6) Kepada korban
bakaran dan korban penghapus dosa Engkau tidak berkenan.
(10:7) Lalu Aku
berkata: Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku
untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku."
(10:8) Di atas Ia
berkata: "Korban dan persembahan, korban bakaran dan korban penghapus
dosa tidak Engkau kehendaki dan Engkau tidak berkenan kepadanya" --
meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat --.
Tuhan tidak berkenan kepada ibadah yang dijalankan
secata taurat walaupun ibadah itu dikemas serapih mungkin, entah itu mengundang
artis, entah itu mengundang orang-orang penting, Tuhan tidak berkenan kepada
ibadah taurat.
Yang kita tampilkan di tengah ibadah ini bukan lahiriahnya
tetapi salib Krisus harus ditegakkan di tengah-tengah ibadah tersebut.
Ibrani 10:9
(10:9) Dan kemudian
kata-Nya: "Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu." Yang
pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua.
Yesus Kristus datang ke dunia untuk melakukan kehendak Allah
Bapa, Dia telah meminum cawan Allah, menanggung penderitaan yang tidak harus
Dia tanggung, sehingga dengan demikian terlaksanalah kehendak Allah.
Ibadah yang pertama dihapuskan itulah ibadah taurat supaya
menegakkan yang kedua yaitu; salib
ditegakkan di tengah ibadah pelayanan bukan perkara lahiriah. Itulah sengat dari
kalajengking.
Kemudian, SENGAT ITU TERLETAK PADA EKORNYA.
Ekor
-> dosa masa lalu.
Dosa itu awalnya
sangat nikmat bagi daging tapi akhirnya
(ekornya) sangat menyakitkan sekali, jangan berfikir pendek.
Saya bangga kalau anak Tuhan mau menghirup darah seperti anak-anak burung rajawali, kemudian matanya tajam memandang jauh ke depan
(tidak berfikir pendek), apabila di tengah hari perhentian (Sabat) ada aksi dan akselerasi
ada kreatifitas.
Ingat sengatnya itu ada di ekornya kalajengking,
awalnya dosa itu nikmat dilakukan tetapi pada ekornya (akhirnya) ada sengatnya itu
yang tidak
enak, ini harus diperhatikan dengan
sungguh-sungguh.
Sebagai contoh; waktu ular memperdaya Hawa, perempuan
itu melihat;
-
Bahwa
buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya.
-
Lagipula
pohon itu menarik hati karena memiliki pengertian (Kejadian 2:6)
Pendeknya; setelah melanggar hukum Allah Adam dan Hawa
menjadi
telanjang (Kejadian 2:7)
Sehingga pada saat itulah Tuhan datang di tengah-tengah
taman Eden, mendengar langkah-langkah kaki Tuhan mereka takut dan bersembunyi
di balik pohon, dari situlah Tuhan mengetahui bahawa Adam dan Hawa melanggar
hukum Allah.
Lalu Adam mulai mempersalahkan isterinya yang lebih parah lagi Hawa
mempersalahkan ular.
Ular
adalah gambaran
dari Setan, dari sejak dulu setan
adalah setan dia licik dia menipu, kalau setan tidak menipu bukan setan
namanya.
Ujung-ujungnya tidak enak, awalnya seperti memberi
pengertian tetapi ujung-ujungnya tidak enak.
Tidak berhenti sampai situ, dipihak Adam susah mencari nafkah karena tanah itu sudah terkutuk.
Di pihak perempuan
susah saat mengandung, sakit saat melahirkan, ujung-ujungnya tidak enak.
Puncaknya; Adam dan Hawa diusir dari taman Eden itu
sebabnya kita ada di tengah dunia ini antara suatu kali nanti naik ke sorga
atau malah turun lagi ke neraka, tergantung sejauh mana persekutuan kita dengan
Tuhan.
Sebab pintu di sebelah timur taman Eden telah dijaga
oleh dua keribium dengan pedang yang menyambar-nyambar. Siap dikoreksi oleh
pedang roh yang tajam (disucikan Firman Allah) atau dilempar lagi ke neraka?
Kita sudah melihat empat oknum belalang; oknum yang
pertama seperti kuda yang disiapkan
dalam peperangan, oknum yang kedua
seperti muka manusia, oknum ketiga
giginya sama seperti gigi singa, oknum yang keempat kalajengking sengatnya pada ekornya.
Malam ini kita akan tersungkur dan menyesali segala kesalahan yang pernah kita perbuat,
kita datang dan mengakuinya.
Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment