IBADAH RAYA
MINGGU, 20 MEI 2018
KITAB WAHYU
(Seri: 55)
Subtema: RAJA YANG MEMERINTAH DOSA: ABADON ATAU APOLION.
Shalom
saudaraku.
Selamat
malam, salam sejahtera bagi kita semua, salam di dalam Tuhan kita Yesus
Kristus.
Oleh karena
kemurahan hati Tuhan kita diperkenankan untuk melangsungkan Ibadah Raya Minggu.
Satu minggu
kita telah lewatkan khususnya Ibadah Doa hari rabu dan Ibadah Pendalaman
Alkitab, saya tidak bisa bersama-sama dengan sidang jemaat dan juga umat Tuhan
tidak bisa mengikuti Ibadah Doa dan Ibadah Pendalaman Alkitab karena kami
sebagai anggota musyawarah besar, anggota Pantekosta Tabernakel mengikuti acara
sebagai agenda tahunan dan harus diikuti. Kami diberkati disana bersama dengan
hamba-hamba Tuhan lainnya, dari berbagai-bagai daerah. Kami boleh bersekutu
disana dan menikmati berkat firman Tuhan.
Dan kita
kembali beribadah di tempat ini lewat Ibadah Raya Minggu bersama-sama di
tengah-tengah keluarga besar GPT BETANIA semua karena kemurahan Tuhan. Terimakasih
buat doa-doa dari sidang jemaat, kami boleh mengikuti acara disana. Dalam
perjalanan Tuhan sertai kembali juga ke tempat ini dengan selamat semua karena
kemurahan Tuhan, terimakasih buat semua doa-doanya.
Saya juga
menyapa anak-anak Tuhan yang sedang mengikuti livestreaming pada saat ini,
dimanapun anda berada kiranya Tuhan memberkati kita sekaliannya.
Segera saja
kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu dari kitab Wahyu
9:11.
Di Wahyu
9:11 ini adalah seri yang kelima
dari penghukuman sangkakala yang kelima.
Wahyu 9:11
(9:11) Dan
raja yang memerintah mereka ialah malaikat jurang maut;
namanya dalam bahasa Ibrani ialah Abadon dan dalam bahasa Yunani ialah
Apolion.
Raja yang
memerintah prajurit-prajurit yang dilepaskan untuk merusak dan menyakiti
manusia (Wahyu 9:2-3), selama lima
bulan ialah malaikat jurang maut, dalam bahasa
Ibrani disebut Abadon, dalam bahasa
Yunani disebut Apolion.
Pendeknya;
setiap dosa itu ada yang memerintah, ada yang mengatur yaitu roh jahat dan roh
najis.
Misalnya;
perbuatan zinah diperintah oleh roh zinah atau perbuatan dusta diperintah oleh
roh dusta.
Itulah
sebabnya dosa itu sangat sukar untuk lepas karena
ada malaikat memerintah dosa itu, yaitu roh-roh
jahat dan roh-roh najis yang membawa manusia sampai pada perbuatan itu.
Berarti
dalam hal ini kita tidak hanya berjuang untuk melawan dosa tetapi juga berjuang
untuk melawan malaikat jurang maut sebagai raja yang memerintah sehingga
terjadinya dosa itu.
Sebagaimana PERUMPAMAAN
YESUS TENTANG ROH JAHAT YANG KELUAR DARI RUMAH ITU.
Matius
12:43-45
(12:43) "Apabila
roh jahat keluar dari manusia, iapun mengembara ke tempat-tempat yang tandus
mencari perhentian. Tetapi ia tidak mendapatnya.
(12:44) Lalu
ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka
pergilah ia dan mendapati rumah itu kosong, bersih tersapu dan rapi teratur.
(12:45) Lalu
ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya dan mereka
masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari
pada keadaannya semula. Demikian juga akan berlaku atas angkatan yang jahat
ini."
Perhatikan kalimat; “bersih tersapu dan rapi teratur.” Kalimat ini menunjukkan bahwa dosa tidak terlihat di dalamnya;
-
Bersih tersapu adalah hasil dari
pekerjaan firman Allah.
-
Rapi teratur adalah hasil dari
pekerjaan Roh Kudus.
Bersih tersapu dan rapi teratur tetapi sayangnya rumah
itu kosong.
Kita lihat dulu tentang kosong.
Kejadian 1:1-2
(1:1) Pada mulanya Allah menciptakan langit
dan bumi.
(1:2) Bumi belum berbentuk dan kosong;
gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas
permukaan air.
Kosong berarti belum berbentuk. Kalimat belum berbentuk ini kalau
dibandingkan dengan Kejadian 1:26-27,
berarti tidak segambar dan tidak serupa dengan Allah.
Kesimpulannya, kosong artinya Allah tidak memerintah di dalamnya.
Kejadian 1:2
(1:2) Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap
gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas
permukaan air.
Kerugian yang terjadi apabila Allah tidak memerintah di dalamnya, diliputi
atau dikuasai kegelapan.
Saudaraku, kegelapan adalah tempat yang paling efektif untuk
menyembunyikan dosa, sebab di dalam kegelapanlah setan atau roh jahat dan roh
najis berkuasa. Oleh sebab itu jangan biasakan menyembunyikan dosa. Keluarlah
dari kegelapan itu, dan berada dalam terang dengan cara mengakui segala dosa
yang belum diakui.
Efesus 6:12
(6:12) karena
perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan
pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu
dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
Perhatikan kalimat; Melawan
penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.”
Jadi sudah jelas bahwa dunia sedang berada di dalam kegelapan, dan yang
memerintah di dalamnya adalah roh-roh jahat di udara.
Kembali kita perhatikan injil.
Matius 12: 44-45
(12:44) Lalu ia berkata: Aku akan
kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati
rumah itu kosong, bersih tersapu dan rapi teratur.
(12:45) Lalu ia keluar
dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya dan mereka masuk dan
berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada
keadaannya semula. Demikian juga akan berlaku atas angkatan yang jahat
ini."
Rumah itu memang bersih tersapu dan rapi teratur tetapi kosong, maka roh yang pernah keluar dari rumah itu mengajak tujuh roh
lain yang lebih jahat daripadanya dan mereka masuk berkuasa dan
memerintah sehingga terjadilah perbuatan dosa.
Jadi kita bukan hanya
berjuang melawan dosa tetapi juga harus berjuang melawan malaikat jurang maut
yang memerintah dosa itu. Itu sebabnya dosa itu sukar sekali lepas, karena ada
malaikatnya yaitu roh jahat dan roh najis,
memerintah sampai terjadi perbuatan dosa.
Saudaraku, jarak antara kitab Maleakhi sampai dengan Yesus turun ke atas
muka bumi ini kurang lebih empat ratus tahun lamanya. Berarti dunia ini pernah kosong selama kurang lebih
empat ratus tahun, sehingga dunia ini diliputi
dengan kegelapan, dengan leluasa roh-roh
jahat di udara memerintah dan berkuasa.
Persis seperti bangsa Israel diperbudak oleh Mesir selama empat ratus
tahun lamanya mereka sangat menderita.
Keluaran 1:11;13-14
(1:11) Sebab itu pengawas-pengawas
rodi ditempatkan atas mereka untuk menindas mereka dengan kerja paksa: mereka
harus mendirikan bagi Firaun kota-kota perbekalan, yakni Pitom dan Raamses.
(1:13) Lalu dengan
kejam orang Mesir memaksa orang Israel bekerja,
(1:14) dan memahitkan
hidup mereka dengan pekerjaan yang berat, yaitu mengerjakan tanah liat dan batu
bata, dan berbagai-bagai pekerjaan di padang, ya segala pekerjaan yang dengan
kejam dipaksakan orang Mesir kepada mereka itu.
Ketika bangsa Israel diperbudak selama empat ratus tahun di Mesir, bangsa Israel sangat tertindas karena
bangsa Israel harus mendirikan bagi Firaun kota-kota perbekalan. Dan ini
berbanding terbalik dengan suasana kerajaan Sorga.
Kita lihat suasana kerajaan Sorga
Kejadian 2:8-9
(2:8) Selanjutnya TUHAN
Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; di situlah ditempatkan-Nya
manusia yang dibentuk-Nya itu.
(2:9) Lalu TUHAN
Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik
untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta
pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.
Tuhan Allah membuat taman di Eden di sebelah timur, disitulah Adam dan
Hawa ditempatkan. Selanjutnya Tuhan
menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh Adam dan Hawa, yaitu
menumbuhkan berbagai-bagai pohon. Suasana
kerajaan Sorga, Tuhan menyediakan
segala sesuatu bagi Adam dan Hawa. Berbanding terbalik dengan bangsa Israel
ketika diperbudak oleh Firaun di Mesir selama empat ratus tahun. Mereka sangat
tertindas karena mereka harus
menyediakan atau mendirikan bagi Firaun kota-kota
perbekalan supaya ada bekal untuk kebutuhan hidup.
Tuhan Allah membuat taman di Eden,
lalu menumbuhkan berbagai-bagai pohon, yaitu:
1. Yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya.
2. Pohon kehidupan.
3. Pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.
Sekarang kita lihat;
Tentang: YANG
MENARIK DAN YANG BAIK UNTUK DIMAKAN BUAHNYA.
Pohon yang menarik dan
baik untuk dimakan buahnya -> Roh El-Kudus, dengan sembilan buah Roh
Kudus dan sembilan Karunia-karunia Roh Kudus.
Sembilan buah Roh Kudus…
Galatia 5:22-23
(5:22) Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran,
kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
(5:23) kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada
hukum yang menentang hal-hal itu.
Tidak ada hukum yang menentang orang-orang yang hidup dengan sembilan buah
Roh Kudus. Inilah yang Tuhan sediakan bagi Adam dan Hawa di taman Eden, juga
Tuhan akan sediakan bagi kita jika kita hidup di
dalam kuasa Roh Kudus.
Galatia 5:24-25
(5:24) Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita
juga dipimpin oleh Roh,
(5:25) dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita
saling menantang dan saling mendengki.
Hidup oleh Roh berarti memberi diri dipimpin
oleh Roh. Tandanya telah menyalibkan daging
dengan segala hawa nafsunya.
Galatia 4:29
(4:29) Tetapi seperti
dahulu, dia, yang diperanakkan menurut daging, menganiaya yang diperanakkan
menurut Roh, demikian juga sekarang ini.
Yang diperanakkan oleh daging (Ismail) menganiaya yang diperanakkan menurut Roh itulah Ishak. Jadi orang-orang yang hidup oleh Roh
memberi diri dipimpin oleh Roh, tandanya mengalami
sengsara karena salib, aniaya karena firman.
Sekarang kita perhatikan sembilan
Karunia Roh Kudus.
1 Korintus 12:8-10
(12:8) Sebab kepada yang seorang Roh
memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang
lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan.
(12:9) Kepada yang seorang Roh yang sama
memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk
menyembuhkan.
(12:10) Kepada yang seorang Roh memberikan
kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan
karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia
untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan
karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia
memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu.
(12:11) Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh
yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara
khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.
Sembilan karunia Roh Kudus dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama
yang memberikan karunia kepada setiap orang secara khusus seperti yang
dikehendaki-Nya. Pendeknya Tuhan menyediakan
Sembilan karunia-karunia Roh Kudus kepada tiap-tiap
orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.
Sekarang,
Tentang: POHON
KEHIDUPAN -> firman Allah.
Pekerjaan atau
kegunaan dari firman Allah kita lihat dalam.
Efesus 5:26
(5:26) untuk menguduskannya, sesudah Ia
menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
Dikuduskan dan
dimandikan oleh air dan firman, itulah pekerjaan dan kegunaan dari firman
Allah.
Yohanes 17:17
(17:17) Kuduskanlah mereka dalam
kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.
Yang menguduskan
manusia ialah firman Allah, sebab firman itu adalah kebenaran. Kita tidak boleh
bermegah dengan perkara lahiriah, kedudukan, jabatan, bahkan ijazah yang
tinggi. Justru kita harus menikmati kebenaran yang berkuasa untuk menguduskan
setiap orang tanpa terkecuali. Itulah yang sudah Tuhan sediakan bagi kita, dan supaya kita nikmati saja.
Lihat, seorang
motivator tidak dapat menyucikan dan menguduskan dirinya selain dari firman
Allah. Memberi semangat, gairah, bisa dan itu adalah pekerjaan dari motivator.
Tetapi belum tentu dia hidup di dalam
kesucian. Hanya firman Allah yang sanggup menguduskan setiap orang karena
firman Allah adalah kebenaran.
Kemudian
perhatikan;
Tentang: POHON
PENGETAHUAN TENTANG YANG BAIK DAN YANG JAHAT. -> Hukum Taurat.
Buah pohon ini dilarang untuk dimakan, sebab bertentangan dengan KASIH
ALLAH. Mengerti yang baik, tetapi melakukan apa yang jahat, misalnya:
-
Gigi
ganti gigi, mata ganti mata, artinya kejahatan dibalas dengan kejahatan.
- Mengasihi sesama tetapi membenci musuh.
Sedangkan kasih Allah, berguna:
1. Menutupi banyak
sekali dosa (1 Petrus 2:8)
2. Sebagai
pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan (Kolose 3:13-14)
Kolose 3:13-15
(3:13) Sabarlah kamu seorang terhadap yang
lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang
menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu,
kamu perbuat jugalah demikian.
(3:14) Dan di atas semuanya itu: kenakanlah
kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
(3:15) Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah
dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh.
Dan bersyukurlah.
Jadi kegunaan dari
kasih adalah mengampuni dosa orang lain. Kemudian berguna sebagai pengikat yang mempersatukan dan
menyempurnakan.
Kalau kita diikat
oleh kasih menjadi satu tubuh, maka akan terlihat dengan jelas dua perkara;
1. Ada damai
sejahtera di dalamnya.
2. Ada ucapan
syukur yang mendalam.
Di tengah-tegah himpunan ini, Allah bertakhta, segala sesuatu telah Tuhan sediakan termasuk menikmati KASIH ALLAH.
Jadi buah yang
Tuhan sediakan tadi;
1. Yang menarik
dan baik untuk dimakan buahnya, menunjuk kepada kuasa Roh Kudus.
2. Pohon
kehidupan, menunjuk kepada firman Allah.
3. Pohon
pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat -> hukum Taurat, buahnya dilarang untuk dimakan, bertentangan
dengan kasih Allah.
Kita kembali
memeperhatikan kekosongan selama empat
ratus tahun.
Tadi rumah itu
bersih tersapu dan rapi teratur, tetapi sayangnya kosong.
Maka kita kembali
memperhatikan ketika terjadi kekosongan
selama empat ratus tahun.
Keluaran 1:13-14
(1:13) Lalu
dengan kejam orang Mesir memaksa orang Israel bekerja,
(1:14) dan memahitkan hidup mereka dengan
pekerjaan yang berat, yaitu mengerjakan tanah liat dan batu bata, dan
berbagai-bagai pekerjaan di padang, ya segala pekerjaan yang dengan
kejam dipaksakan orang Mesir kepada mereka itu.
Orang Mesir memaksa
orang Israel bekerja, dan memahitkan hidup mereka dengan pekerjaan yang berat yaitu
dengan mengerjakan tanah liat dan batu bata.
- Tanah liat -> sesuatu perbuatan yang hina, yaitu dosa
kejahatan dan dosa kenajisan.
- Batu
bata -> daging dan segala hawa nafsunya.
- Dan berbagai-bagai pekerjaan di padang.
Saya jadi teringat dengan Esau orang yang
suka tinggal di Padang, seorang yang pandai berburu daging. Kalau tidak suka tinggal di
kemah, berarti suka tinggal di padang. Apa pekerjaan di Padang? Berburu daging, hidup menurut daging dengan
segala tabiat-tabiatnya. Ada 15 tabiat daging terlihat dengan jelas di dalam Galatia
5:19, itulah yang memahitkan kehidupan seseorang.
Itulah kerugian yang terjadi ketika terjadi
kekosongan.
Tadi rumah itu memang bersih tersapu, rapi
teratur, tapi sayangnya kosong. Akhirnya roh jahat itu kembali masuk dan
membawa tujuh roh lain yang lebih jahat sehingga memerintah dan berkuasa dan
menghasilkan perbuatan dosa. Itu sebabnya dosa itu sangat sukar sekali lepas
dari diri seseorang karena ada malaikat lain, karena ada roh jahat dan roh
najis yang memerintah dosa itu. Jadi yang kita lawan itu bukan hanya dosanya
saja tetapi kita harus berjuang melawan roh-roh jahat di udara yang memerintah
dan berkuasa di dalam kegelapan.
Sebab itu kalau kita perhatikan perumpamaan
tentang rumah yang kosong ini, kita juga tidak boleh bermain-main dengan dosa kecil. Awalnya hanya ada satu roh, tetapi karena rumah itu
kosong dibawa jugalah tujuh roh lain yang lebih jahat dari dia. Berarti kita
tidak boleh lagi bermain-main dengan dosa kecil.
Misalnya: ada orang yang menggunakan bahasa
daerah sementara disamping mereka ada suku lain, terpaksa mereka dengan
bercanda berkata,” maaf yah kami sedang menggunakan bahasa Korea”, padahal
bahasa Batak. Itu dosa kecil tapi berbahaya, kalau dibiarkan menjadi besar.
Jadi supaya tidak terjadi kekosongan, jalan keluarnya;
Jalan keluar:
Kejadian 1:26-27
(1:26) Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita
menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa
atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas
seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
(1:27) Maka Allah menciptakan manusia itu
menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan
perempuan diciptakan-Nya mereka.
Kosong berarti
belum berbentuk. Kalimat belum berbentuk kalau dikaitkan atau dibandingkan dengan Kejadian 1:26-27,
berarti belum segambar dan serupa dengan Allah.
Allah membentuk
manusia menurut gambar dan rupa Allah. Supaya segambar dan serupa dengan Allah maka
kita harus melihat patron yang sudah dibuat oleh Musa itulah pola Tabernakel.
Keluaran 25:8
(25:8) Dan mereka harus membuat tempat
kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka.
Membuat Tabernakel tujuannya supaya Allah diam di tengah-tengah manusia sebagai raja dan memerintah. Berarti tidak ada
lagi kekosongan.
Keluaran 25:9
(25:9) Menurut segala apa yang Kutunjukkan
kepadamu sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya,
demikianlah harus kamu membuatnya."
Tabernakel dan
segala perabotan di dalamnya adalah contoh atau patron supaya kita kembali
kepada wujud semula (segambar dan serupa
dengan Allah).
Ibrani 8:5
(8:5) Pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan
dari apa yang ada di sorga, sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika
ia hendak mendirikan kemah: "Ingatlah," demikian firman-Nya,
"bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan
kepadamu di atas gunung itu."
Berarti melayani Tuhan, menurut pola Tabernakel, termasuk segala perabotan yang ada di dalamnya adalah patron dan contoh
yang harus kita ikuti supaya kita segambar dan serupa dengan Allah (Allah diam di tengah-tengahnya).
Maka sangat jelas
sekali kita mengikuti dan
melayani Tuhan harus sesuai dengan pola
Tabernakel. Banyak orang Kristen mengikuti Tuhan tetapi arah pengikutannya tidak jelas, sebab tidak
punya pola, tidak punya patron, dan tidak memiliki contoh yang Tuhan berikan.
Seolah-olah perkara lahiriah adalah ukuran dari kerajaan sorga, sementara darah
dan daging tidak mewarisi kerajaan sorga, harta, kekayaan, kedudukan, jabatan, dan ijazah yang tinggi, tidak mewarisi
kerajaan sorga. Seolah-olah tanda-tanda
heran (mujizat-muijizat) yang menjadi tolak ukur atau PATRON dari ibadah dan
pelayanan kita dihadapan Tuhan.
Patronnya adalah
Tabernakel sebagai contoh yang telah diberikan kepada Musa. Sebab itu jangan
salah-salah ikut Tuhan, harus ada contoh yang kita ikuti. Inilah kebahagiaan
kita keluarga besar GPT BETANIA, melebihi
dari kebahagiaan yang lain. Yakin bahwa pengikutan kita jelas.
Tabernakel terdiri
dari tiga daerah:
Yang pertama: HALAMAN
(PELATARAN SEBELAH LUAR).
Halaman menunjuk
kepada daerah pembenaran. Di halaman terdapat dua alat, yaitu:
1. Mezbah
Korban Bakaran.
Berbicara tentang persekutuan
dengan penderitaan Kristus, itulah salib dan yang dikorbankan itulah Anak
Domba Allah yaitu Yesus Kristus.
2. Kolam
Pembasuhan.
Berbicara tentang pengalaman kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus
Kristus.
Yang kedua: RUANGAN SUCI.
Di dalamnya
terdapat tiga macam alat, yaitu:
1. Meja Roti Sajian, berarti persekutuan
dengan firman Allah.
2. Pelita Emas, berarti persekutuan dengan
Roh Kudus.
Saudaraku, kita diutus di bumi provinsi Banten ini adalah menjadi
terang sama seperti Pelita Emas, menerangi seluruh Ruangan Suci, sebab di atas
Kandil itu terdapat tujuh obor menyala-nyala untuk menerangi seluruh Ruangan
Suci. Itu berbicara tentang orang-orang yang diurapi, orang-orang yang di utus
ke seluruh bumi menjadi terang dunia.
3. Mezbah Dupa, berarti
bersekutu dengan doa penyembahan di dalam kasih Allah.
Yang ketiga: RUANGAN MAHA
SUCI.
Di dalam Ruangan
Maha Suci terdapat satu alat yang
terutama dari semua peralatan di dalam Tabernakel yaitu Tabut Perjanjian. Tabut Pejanjian ini menunjuk pada hubungan nikah seperti tubuh menyatu dengan
kepala. PETI dari tabut perjanjian itu adalah gambaran dari mempelai wanita
Tuhan sedangkan TUTUP PENDAMAIAN dengan dua kerubium yang ada di atasnya itu adalah gambaran dari
mempelai Pria Sorga. Jadi, Kristus = kepala = mempelai Pria Sorga, sedangkan
gereja Tuhan = tubuh = mempelai wanita Tuhan.
Dengan terjadinya
kesatuan antara tubuh dengan kepala itu
berarti segambar dan serupa dengan Allah.
Kemudian, PETI
PERJANJIAN, menunjuk pada TAKHTA ALLAH.
Kemudian kita
perhatikan.
Wahyu 9:12
(9:12) Celaka yang pertama sudah lewat.
Sekarang akan menyusul dua celaka lagi.
Kesimpulannya
celaka yang pertama sudah lewat. Sekarang akan menyusul dua celaka lagi.
Jika Tuhan ijinkan
kita akan melihat dua celaka lagi yang akan menyusul.
Saudaraku, malam
ini firman Allah telah dipaparkan dengan begitu singkat dan jelas. Namun
biarlah kiranya firman ini berkuasa di dalam kehidupan kita pribadi lepas pribadi.
Hukuman sangkakala yang kelima seri yang kelima itulah malam ini. Wahyu 9:11;
dan raja yang memerintah mereka adalah malaikat jurang maut, namanya dalam
bahasa Ibrani adalah Abadon dan
dalam bahasa Yunani ialah Apolion,
sudah dipaparkan dengan gamblang. Kiranya firman itu menjadi berkat bagi kita
semua. Kita harus berjuang melawan dosa termasuk malaikat jurang maut yang
memerintah dosa. Memang sangat sukar melawan dosa karena ada malaikat yang
memerintah sehingga terjadi nya perbuatan dosa tersebut. Jadi bukan hanya dosa
saja yang kita hadapi tetapi malaikat yang memerintah dosa itu.
Kemudian, yang harus diperhatikan, jangan anggap sepele dengan
dosa kecil, kalau dosa kecil dibiarkan nanti dosa besar akan menanti. Ayo,
jangan sampai terjadi kekosongan. Dari Maleakhi sampai
Yesus datang + empat ratus tahun terjadi kekosongan di bumi. Berarti dunia ini terjadi
kegelapan, sehingga roh jahat dan roh najis berkuasa di dalamnya. Sebagaimana
halnya bangsa Israel diperbudak di Mesir selama empat ratus tahun mereka sangat
tertindas. Mengapa? Karena pekerjaan mereka hanyalah mengerjakan tanah liat dan
batu bata.
Kita sudah lihat
tadi, tanah liat itulah dosa kejahatan dan dosa kenajisan. Jadi dosa ini yang
membuat seseorang tertindas. Salib tidak pernah menindas manusia, justru salib yang membebaskan manusia dari dosa. Kemudian mereka
mengerjakan batu bata, itu menunjuk kepada
daging dengan segala tabiatnya.
Banyak orang
kristen, keinginannya hanya daging untuk memuaskan hawa nafsu daging.
Kemudian kita
sudah melihat mereka harus menyediakan bagi Firaun kota-kota perbekalan. Beda
dengan di dalam Tuhan (suasana sorga) Tuhan menyediakan
segala sesuatu. Sebab itu kalau seandainya sudah terlanjur-lanjur dalam dosa,
maka jalan keluarnya dirikanlah Tabernakel, sesuai dengan pola dan
segala perabotan-perabotan yang ada di dalamnya. Ikut Tuhan tidak
usah kita capek bicara ini dan itu, tidak usah pikirkan filsafat ini dan itu.
Segala sesuatu
yang kita kerjakan ditengah ibadah dan pelayanan ini, kaitkan saja dengan Tabernakel, tidak usah pakai filosofi-filosofi, menghabiskan waktu.
Kejadian 2:15-17
(2:15) TUHAN
Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan
dan memelihara taman itu.
(2:16) Lalu
TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman
ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
(2:17) tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan
yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya,
pastilah engkau mati."
Tuhan menempatkan
Adam dan hawa di taman Eden dengan satu tujuan untuk mengusahakan dan memelihara
taman itu. Tuhan sudah mempercayakan ladang anggur-Nya kepada kita supaya kita
mengusahakan dan memeliharanya dengan baik. Enam hari kita bekerja, tapi hari
ke tujuh adalah hari sabat, hari perhentian dari segala kegiatan. Di dalam hari
perhentian itu ada aksi dan akselerasi, ada kegiatan-kegiatan rohani yang harus
kita usahakan dan harus terpelihara sampai Tuhan datang pada kali yang kedua.
Jangan sampai orang Kristen tidak mengusahakan dan memeliharakan apa yang sudah
Tuhan percayakan. Suatu kerugian yang besar.
Banyak orang
kristen mengabaikan hari ketujuh,
banyak orang Kristen yang tidak mengerti tentang ibadah dan pelayanan yang
disertai dengan sangkal diri dan pikul salib, dia sibuk menuntut ilmu setinggi
bintang di langit tapi tidak sibuk memikirkan perasaan dan hatinya Tuhan.
Seolah-olah Tuhan tidak punya mata, seolah-olah tangan Tuhan tidak kurang
panjang untuk mengulurkan tangan-Nya, seolah-olah telinga Tuhan tidak kurang
tajam untuk mendengar segala-doa-doa, tapi yang menjadi pemisah antara manusia
dengan Tuhan adalah dosa.
Kemudian, selain
memelihara taman itu, kita juga harus mematuhi PERINTAH ALLAH.
Yaitu “semua
pohon di dalam taman ini boleh kamu makan buahnya dengan bebas”, antaralain;
- Yang menarik dan baik untuk
dimakan buahnya, itu menunjuk persekutuan dengan Roh Kudus.
- Pohon Kehidupan, menunjuk kepada
persekutuan dengan firman Allah.
Kemudian Adam dan hawa harus memperhatikan LARANGAN, yaitu:
-
Pohon pengetahuan
tentang yang baik dan yang jahat, jangan dimakan.
Pohon tentang yang baik dan jahat, artinya tau yang baik tetapi tau berbuat
jahat, buah semacam ini jangan dilakukan. PERINTAH dan LARANGAN ini harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh.
Kalau tau yang baik tapi tau juga berbuat jahat persis seperti bangsa Israel
jaman Taurat, ibadah dijalankan secara lahiriah saja, rutinitas, liturgis, misalnya, mulut memuliakan Tuhan, tetapi hatinya jauh dari Tuhan.
Mari kita
perhatikan sungguh-sungguh apa yang Tuhan sudah paparkan malam ini. Amin.
TUHAN YESUS
KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment