IBADAH
PENDALAMAN ALKITAB, 06 JULI 2018
KITAB RUT
(Seri: 19)
Subtema: MENJADI JEMAAT TUHAN ADALAH KEMURAHAN BAGI BANGSA
KAFIR.
Shalom
saudaraku.
Selamat
malam, salam sejahtera bagi kita semua, salam di dalam kasih-Nya Tuhan kita
Yesus Kristus.
Oleh karena
kemurahan hati Tuhan kita dimungkinkan untuk malangsungkan Ibadah Pendalaman
Alkitab disertai dengan Perjamuan Suci.
Saya juga
tidak lupa menyapa umat Tuhan, hamba-hamba Tuhan, yang sedang mengikuti
pemberitaan firman Tuhan lewat livestreaming, video internet, facebook,
dimanapun anda berada kiranya kasih dan kemurahan Tuhan turun atas kita semua
dan firman-Nya memberkati kita semua, memulihkan ibadah, pelayanan, sehingga
semakin berkenan di hadapan Tuhan. Di hari-hari terakhir ini keadaan dunia
sudah semakin tidak menentu dosa sudah semakin bertimbun-timbun bahkan
anak-anak Tuhan yang sudah melayani juga bagaikan mengenakan baju zirah, sudah
kebal terhadap dosa.
Maka malam
ini kita mohon kemurahan Tuhan supaya kita bisa menundukkan diri di hadapan
Tuhan bukan kepada roh-roh jahat, roh-roh najis yang memerintah dosa, sehingga
tidak terjadi perbuatan dosa.
Segera saja
kita memperhatikan firman penggembalaan Ibadah Pendalaman Alkitab dari kitab Rut
1:16-17.
Rut 1:16-17
(1:16) Tetapi
kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak
mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi,
dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah
bangsaku dan Allahmulah Allahku;
(1:17) di
mana engkau mati, aku pun mati di sana, dan di
sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih
lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apapun memisahkan aku dari engkau, selain
dari pada maut!"
Pengikutan
Rut dibuktikan dari perkataannya, yaitu:
1. Kemana engkau pergi kesitu jugalah aku
pergi.
2. Dimana engkau bermalam disitu jugalah aku
bermalam.
3. Bangsamulah bangsaku.
4. Allahmulah Allahku.
5. Dimana engkau mati aku pun mati disana.
Lima
pernyataan Rut ini bila dikaitkan dengan pengajaran Tabernakel, maka;
Keterangan: 1 dan 2
berbicara tentang IMAN.
Dalam
pelajaran Tabernakel terkena pada HALAMAN.
Keterangan: 3 dan 4
berbicara tentang HARAP.
Dalam
pelajaran Tabernakel terkena pada RUANGAN
SUCI.
Keterangan: 5 berbicara
tentang KASIH.
Dalam
pelajaran Tabernakel terkena pada RUANGAN
MAHA SUCI.
Sekarang
kita kembali memperhatikan.
Tentang: IMAN.
Iman adalah
dasar kita untuk berharap kepada Tuhan dan percaya walaupun tidak melihat.
Roma 10:4-7
(10:4) Sebab
Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh
tiap-tiap orang yang percaya.
(10:5) Sebab
Musa menulis tentang kebenaran karena hukum Taurat: "Orang yang
melakukannya, akan hidup karenanya."
(10:6) Tetapi
kebenaran karena iman berkata demikian: "Jangan katakan di dalam hatimu:
Siapakah akan naik ke sorga?", yaitu: untuk membawa Yesus turun,
(10:7) atau:
"Siapakah akan turun ke jurang maut?", yaitu: untuk membawa Kristus
naik dari antara orang mati.
Kebenaran
karena iman berasal dari salib Kristus sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap
orang yang percaya. Sedangkan kebenaran karena hukum taurat, orang yang
melakukannya akan hidup karenanya berarti mengandalkan manusia dan kekuatannya
sendiri = kebenaran yang bersifat lahiriah.
Itulah
sebabnya pada zaman Taurat orang-orang manjalankan ibadahnya bersifat
lahiriah, dengan membawa binatang untuk dipersembahkan
kepada Tuhan.
Roma 3:28
(3:28) Karena
kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia
melakukan hukum Taurat.
Saudaraku,
manusia dibenarkan karena iman bukan kerana melakukan hukum taurat, bukan
kerena kekuatan dan kebenaran diri sendiri.
Roma 3:20
(3:20) Sebab
tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena
melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal
dosa.
Tidak
seorangpun dapat dibenarkan dihadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat,
sebab hukum taurat itu sifatnya merangsang dosa.
Di dalam hukum Taurat, ada sembilan kali
kata “Jangan” justru dengan adanya larangan itu (kata “Jangan”) bangsa Israel atau mereka yang berada di bawah hukum taurat itu berbuat dosa.
jangan berzinah justru mereka berzinah, jangan
membunuh justru mereka membenci. Itulah keadaan bila berada di bawah hukum taurat, hidup oleh kekuatan.
Kembali kita
membaca.
Roma 10:8-9
(10:8) Tetapi
apakah katanya? Ini: "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu
dan di dalam hatimu." Itulah firman iman, yang kami beritakan.
(10:9) Sebab
jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya
dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka
kamu akan diselamatkan.
Praktek
kebenaran karena iman;
- Mengaku
dengan mulut bahwa Yesus adalah Tuhan = firman di dalam mulut artinya: menyembah Allah yang
hidup
yaitu Allah Abraham, Ishak, dan Yakub = terlepas dari berhala-berhala di muka
bumi ini.
- Percaya
dalam hati bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati =
firman di dalam hati. Tandanya
hidup
suci di tengah-tengah ibadah dan pelayanan.
Roma
10:11-12
(10:11) Karena
Kitab Suci berkata: "Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan
dipermalukan."
(10:12) Sebab
tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah
yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang yang
berseru kepada-Nya.
Barangsiapa
percaya kepada Dia tidak akan dipermalukan, karena Allah yang kita sembah
adalah Allah bagi semua orang yaitu Yahudi dan Kafir.
Saudaraku,
Rut adalah bangsa Moab (bangsa Kafir) pada akhirnya akan mendapat kemurahan hati
Tuhan.
Bukti-bukti
ayat firman Tuhan mengatakan bahwa Rut mendapatkan kemurahan hati Tuhan.
Ulangan
23:2-4
(23:2) Seorang
anak haram janganlah masuk jemaah TUHAN, bahkan
keturunannya yang kesepuluhpun tidak boleh masuk jemaah TUHAN.
(23:3) Seorang
Amon atau seorang Moab janganlah masuk jemaah TUHAN, bahkan keturunannya yang
kesepuluhpun tidak boleh masuk jemaah TUHAN sampai selama-lamanya,
(23:4) karena
mereka tidak menyongsong kamu dengan roti dan air pada waktu perjalananmu
keluar dari Mesir, dan karena mereka mengupah Bileam bin Beor dari Petor di
Aram-Mesopotamia melawan engkau, supaya dikutukinya engkau.
Saudaraku,
dalam kitab taurat atau kitab para nabi telah ditetapkan bahwa;
1. Anak haram dilarang masuk dalam jemaah
Tuhan.
Anak
haram itulah anak yang lahir di luar nikah sama seperti Moab dan Amon lahir di
luar nikah sebab Moab dan Amon lahir oleh karena kenajisan Lot dan kedua
putrinya. Jadi orang najis, orang yang haram dilarang masuk untuk menjadi jemaah
Tuhan.
2. Seorang Amon dan Moab dilarang masuk
jemaah Tuhan sampai selama-lamanya.
Tadi
orang najis, anak haram dilarang masuk sampai pada keturunannya yang kesepuluh
tetapi Amon dan Moab dilarang masuk dalam jemaah Tuhan sampai selama-lamanya.
Berarti lebih parah lagi.
Berarti
jika kehidupan yang najis dan haram (bangsa Kafir) yaitu bangsa Moab diijinkan untuk berada
di tengah-tengah ibadah dan pelayanan bahkan diangkat menjadi imam-imam itu
adalah kemurahan hati Tuhan.
Saudaraku,
kita akan melihat ciri bangsa yang najis (haram) dan bangsa Kafir.
Ulangan
23:4
(23:4) karena
mereka tidak menyongsong kamu dengan roti dan air pada waktu
perjalananmu keluar dari Mesir, dan karena mereka mengupah Bileam bin Beor
dari Petor di Aram-Mesopotamia melawan engkau, supaya dikutukinya engkau.
Ciri
bangsa yang najis (haram) dan bangsa Kafir, yaitu:
1.
Tidak menyongsong Israel dengan air dan roti = tidak
mengenal penggembalaan.
2. Mengupah Bileam untuk mengutuki bangsa Israel, menunjukkan bahwa bangsa kafir dikuasai oleh iri hati,
benci dan dengki.
Lebih
jauh kita melihat tentang bangsa Moab (bangsa Kafir).
Yesaya
16:6-7a
(16:6)
Kami telah mendengar tentang keangkuhan Moab, alangkah
angkuhnya dia, tentang kecongkakannya, keangkuhannya dan
kegemasannya, dan tentang cakap anginnya yang tidak benar.
(16:7a)
Sebab itu biarlah orang Moab meratap, seorang karena yang lain,
biarlah sekaliannya meratap.
Sikap
dan perbuatan daripada bangsa Moab (bangsa Kafir) ;
- Angkuh.
- Congkak.
- Tinggi hati.
- Suka panas hati (gemas).
- Bermulut besar (lidah api) = cakap angin
yaitu perkataan yang sia-sia.
Yeremia
48:28-30
(48:28)
Tinggalkanlah kota-kota dan diamlah di bukit batu, hai penduduk
Moab! Jadilah seperti burung merpati yang bersarang di dinding mulut liang.
(48:29)
Kami telah mendengar tentang keangkuhan Moab, alangkah angkuhnya
dia, tentang kesombongannya, keangkuhannya dan kecongkakannya,
tentang tinggi hatinya.
(48:30)
Aku ini kenal kepongahannya, demikianlah firman TUHAN,
tidak benar cakapnya, dan tidak benar perilakunya.
Moab adalah
bangsa yang pongah maksudnya perkataan dan perilakunya sangat angkuh. Perkataannya
selalu di atas tidak mau merendah, juga perilakunya
selalu di atas tidak mau merendahkan diri.
Sudah salah
tetapi perkataannya masih tetap di atas tidak mau mengakui kesalahannya. Sudah
salah tetapi perilakunya tetap sombong dan
angkuh, itulah pongah.
Maka kalau memang kita mau dipulihkan terimalah
Firman Allah dengan segala kerendahan
hati dan ijinkanlah firman itu mengoreksi sampai sedalam-dalamnya. Tuhan yang
mengerti kedalaman hati, manusia semuanya pongah apalagi bangsa Kafir tapi
lebih heran lagi, apabila sudah
mengenal Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel dan sudah melayani tetapi masih berlaku
pongah dihadapan Tuhan, kemudian menghasut orang
lain untuk mempersalahkan Tuhan dan salib-Nya.
Yefanya
2:8;10
(2:8) "Aku
telah mendengar pencelaan dari pihak Moab dan kata-kata nista dari pihak bani
Amon, bagaimana mereka mencela umat-Ku dan membesarkan dirinya
terhadap daerah umat-Ku itu.
(2:10) Inilah
yang menjadi bagian mereka sebagai ganti kecongkakan mereka, sebab mereka telah
mencela dan membesarkan diri terhadap umat TUHAN semesta alam.
Sikap dan
perbuatan bangsa Moab kembali dijelaskan disini;
- Suka mencela umat Tuhan.
- Suka membesarkan dirinya terhadap daerah (wilayah) umat Tuhan, yaitu: ibadah dan pelayanan.
Penyebabnya
adalah karena kecongkakan mereka (bangsa kafir).
Efesus 2:1-3
(2:1) Kamu
dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
(2:2) Kamu
hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati
penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara
orang-orang durhaka.
(2:3) Sebenarnya
dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di
dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang
jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama
seperti mereka yang lain.
Bangsa yang
jauh itulah bangsa Kafir, penuh dengan pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa
yang disebabkan oleh tiga perkara, yaitu:
1. Mengikuti jalan dunia ini.
Saudaraku,
dalam suratan 1 Yohanes 2:11, jelas dikatakan bahwa di dunia ini ada
tiga perkara, yaitu:
(1)
Keinginan daging, (2) Keinginan mata, (3) Keangkuhan hidup.
2. Mentaati penguasa kerajaan angkasa.
Mendurhaka =
memberontak kepada Allah. Jadi orang yang berani memberontak adalah orang yang
dikuasai roh pendurhakaan seperti bani Korah memberontak kepada Musa dan Tuhan
karena merasa dirinya layak.
3. Hidup di dalam hawa nafsu daging dan
menuruti kehendak daging.
Perlu
untuk diketahui, hidup menurut daging memikirkan hal-hal yang dari daging, dia
tidak akan pernah memikirkan hal-hal yang dari roh yaitu ibadah dan pelayanan
dengan segala kegiatan-kegiatan yang ada di dalamnya.
Efesus 2:11
(2:11) Karena
itu ingatlah, bahwa dahulu kamu--sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut
daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan
dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan
manusia.
Bangsa Kafir
disebut juga dengan bangsa yang tidak bersunat berarti kesan dosa belum
tertanggalkan dari dirinya.
Efesus
2:12-13
(2:12) bahwa
waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan
tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa
pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.
(2:13) Tetapi
sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah
menjadi "dekat" oleh darah Kristus.
Kedudukan
bangsa Kafir dihadapan Allah, yaitu:
1.
Tanpa Kristus = tubuh tanpa kepala.
2.
Tidak termasuk kewargaan Israel
3.
Tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan.
4.
Tanpa pengharapan.
5.
Tanpa Allah di dalam dunia ini.
Itulah
kedudukan bangsa Kafir atau bangsa Moab dihadapan Tuhan.
Mari kita
perhatikan kelima perkara tersebut:
Tentang: “TANPA
KRISTUS” = tubuh tanpa kepala -> seorang janda.
Kerugian yang terjadi bila tubuh tanpa kepala, menjadi
liangnya serigala dan sarangnya burung…Matius
8: 20.
-
Liangnya serigala, artinya: dikuasai oleh roh jahat.
Pekerjaan serigala adalah: menerkam dan mencerai-beraikan kawanan
domba-domba…Yohanes 10:12.
Pendeknya, domba-domba menjadi liar, tidak tergembala dengan baik dalam
satu kandang penggembalaan.
-
Sarangnya burung artinya: dikuasai oleh roh najis, sedangkan roh najis adalah dosa yang
paling dibenci oleh Tuhan…Wahyu 18:2.
Pekerjaan dari roh najis adalah: menghambat pembangunan tubuh Kristus,
artinya: berusaha untuk merusak pesta nikah Anak Domba.
Di dalam Wahyu 19 ada dua
jenis pesta, yaitu:
1.
Pesta nikah Anak
Domba…Wahyu 19:6-10.
2. Pesta burung-burung (roh najis)…Wahyu 19:17-20.
Kalau tidak sampai kepada pesta nikah Anak Domba, maka
akan berada pada pesta burung-burung dikuasai oleh roh najis, disebut dengan
tubuh Babel.
Tentang: “TIDAK
TERMASUK KEWARGAAN ISRAEL.”
Bangsa kafir ridak termasuk kewargaan Israel, sedangkan
bangsa Israel adalah bangsa yang
terpilih = Imamat rajani, bangsa
yang kudus = milik kepunyaan Allah
sendiri…1 Petrus 2:8.
Pendeknya, bangsa kafir bukan warga kerajaan sorga,
tidak berada di bawah pemerintahan yang benar.
Tentang: “TIDAK
MENDAPAT BAGIAN DALAM KETENTUAN-KETENTUAN YANG DIJANJIKAN.”
Sekarang, kita bandingkan dengan bangsa Israel, di dalam
Roma 9:4.
- Diangkat menjadi anak.
- Telah menerima kemuliaan.
- Menerima perjanjian-perjanjian.
- Menerima hukum Taurat.
- Menerima ibadah.
- Menerima janji-janji.
- Diangkat menjadi anak.
- Telah menerima kemuliaan.
- Menerima perjanjian-perjanjian.
- Menerima hukum Taurat.
- Menerima ibadah.
- Menerima janji-janji.
Tentang: “TANPA
PENGHARAPAN”.
Berarti, tanpa kesucian, sebab pengharapan adalah
kesucian…1 Yohanes 3:3.
Pendeknya, tanpa pengharapan:
- Tanpa dasar yang kuat untuk sampai kepada kesempurnaan.
- Tidak pernah berjumpa dengan Allah, sebab hanya orang yang suci hatinya melihat Allah…Matius 5:8.
- Tanpa dasar yang kuat untuk sampai kepada kesempurnaan.
- Tidak pernah berjumpa dengan Allah, sebab hanya orang yang suci hatinya melihat Allah…Matius 5:8.
Tentang: “TANPA ALLAH DI
DALAM DUNIA INI.”
Mazmur 10: 4
(10:4) Kata
orang fasik itu dengan batang hidungnya ke atas: "Allah tidak akan
menuntut! Tidak ada Allah!", itulah seluruh pikirannya.
Saudaraku, “Allah
tidak akan menuntut!, tidak ada Allah!”, itulah seluruh pemikiran dari
bangsa Kafir dan kedua hal itu dikatakan dengan batang hidungnya ke atas ->
Keangkuhan dan kecongkakan dari bangsa Kafir.
Jadi bangsa
Kafir (bangsa Moab) ini betul-betul bangsa yang pongah, angkuh, congkak, dan
tinggi hati, perkataannya tidak merendah, perbuatannya tidak merendah karena
dalam seluruh pemikirannya Allah tidak akan menuntut dan tidak ada Allah
sehingga mereka berani berbuat jahat dan berlaku najis dihapan Tuhan.
Itulah
kepongahan daripada bangsa Kafir itu sebabnya berani berbuat dosa di tempat
yang tersembunyi.
Mazmur
10:2-3
(10:2) Karena
congkak orang fasik giat memburu orang yang tertindas; mereka terjebak
dalam tipu daya yang mereka rancangkan.
(10:3)
Karena orang fasik memuji-muji keinginan hatinya, dan orang yang loba
mengutuki dan menista TUHAN.
Congkak
orang fasik;
- Memburu
orang yang tertindas (kecil dan hina) = mencela umat Tuhan. Sebab orang
yang mau menjadi kecil dan
mau
menjadi hina adalah umat Tuhan.
- Memuji-
muji keinginan hatinya = membesar-besarkan dirinya terhadap umat Tuhan.
- Loba
= serakah, cinta akan uang = suka terhadap upah untuk mengutuki dan menista
Tuhan.
Hati-hati
yang memberhalakan uang itu sama saja dengan mengutuki dan menista Tuhan.
Itulah
keberadaan bangsa Moab atau bangsa Kafir dihadapan Tuhan. Sehingga di dalam
kitab Ulangan 23, kehidupan yang najis dan haram, Moab dan Amon tidak
akan diijinkan masuk menjadi jemaah Tuhan.
Orang najis
sampai kepada sepuluh keturunan dilarang masuk
dalam Jemaah, sedangkan
Moab tidak akan diijinkan untuk menjadi jemaah Tuhan sampai selama-lamanya.
Tidak
sedikit bahkan terlalu banyak orang Kristen tidak
sanggup memikul salib karena keangkuhannya, kecongkakannya, dan kepongahannya,
jadi bukan karena yang lain-lain.
Yehezkiel
25:11
(25:11) aku
akan menjatuhkan hukuman kepada moab dan
mereka akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN."
Oleh karena
kecongkakan dan keangkuhan bangsa Moab (bangsa Kafir) maka pada akhirnya Tuhan
menjatuhkan hukuman atasnya.
Kita lebih
rinci melihat hukuman Tuhan kepada bangsa Moab.
Amos 2:1-3
(2:1) Beginilah
firman TUHAN: "Karena tiga perbuatan jahat Moab, bahkan empat, Aku tidak
akan menarik kembali keputusan-Ku: Oleh karena ia telah membakar tulang-tulang
raja Edom menjadi kapur,
(2:2) Aku
akan melepas api ke dalam Moab, sehingga puri Keriot
dimakan habis; Moab akan mati di dalam kegaduhan, diiringi sorak-sorai pada
saat sangkakala berbunyi;
(2:3) Aku
akan melenyapkan penguasa dari antaranya dan membunuh segala pembesarnya
bersama-sama dengan dia," firman TUHAN.
Disini kita
melihat, Tuhan akan melepaskan api ke dalam Moab bahkan membunuh para
pembesarnya dan sampai pada akhirnya Moab akan dilemparkan ke dalam api neraka.
Inilah hukuman Tuhan kepada bangsa Moab.
Pada bunyi
sangkakala yang terakhir itu adalah pengangkatan Tuhan terhadap gereja tetapi
Moab dilemparkan ke dalam api neraka. Sebab itu hati-hati dengan kecongkakan
dan keangkuhan, jangan berlaku pongah dihadapan Tuhan.
Yefanya
2:9-10
(2:9) Sebab
itu, demi Aku yang hidup--demikianlah firman TUHAN semesta alam, Allah
Israel--maka Moab akan menjadi seperti Sodom dan bani Amon seperti
Gomora, yakni menjadi padang jeruju dan tempat penggalian garam
dan tempat sunyi sepi sampai selama-lamanya. Sisa-sisa umat-Ku akan
menjarah mereka dan yang masih tinggal dari bangsa-Ku itu akan memiliki mereka
sebagai warisan."
(2:10) Inilah
yang menjadi bagian mereka sebagai ganti kecongkakan mereka, sebab mereka telah
mencela dan membesarkan diri terhadap umat TUHAN semesta alam.
Moab menjadi
seperti Sodom dan Amon seperti Gomora dan pada akhirnya keadaan mereka seperti;
- Padang jeruju -> Orang
yang suka menyakiti perasaan orang lain = menusuk hati.
Saudaraku, kenajisan
bangsa Kafir sungguh menyakiti perasaan orang lain. Dia akan menjadi padang
jeruju, dia tidak peduli siapa yag disakiti karena dia pongah suka membela diri
dalam kesalahan, dan berperilaku tinggi hati tidak mau merendah.
- Tempat
penggalian garam -> Kehidupan yang najis dan suka berzinah. Digali langsung terpancing
dengan kenajisan. Itu kehidupan orang najis.
-
Tempat sunyi sepi ->
Bersengkongkol dengan dosa.
Itulah akhir
episode dari bangsa Kafir (bangsa Moab) itulah bangsanya Rut.
Kita sudah
melihat fakta-fakta yang aktual tentang bangsa Kafir (bangsa Moab)
dimana pada akhirnya akan menerima hukuman, tidak mendapat bagian dalam
ketentuan-ketentuan yang dijanjikan. Namun berbeda dengan Rut pada akhirnya ia akan mendapatkan kemurahan hati Tuhan.
Rut 1:14-16
(1:14) Menangis
pula mereka dengan suara keras, lalu Orpa mencium mertuanya itu minta diri, tetapi
Rut tetap berpaut padanya.
(1:15) Berkatalah
Naomi: "Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan kepada para allahnya;
pulanglah mengikuti iparmu itu."
(1:16) Tetapi
kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan
tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ
jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah
aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;
Saudaraku,
saat Orpa kembali ke Moab, Rut tetap berpaut pada Naomi dan dia tetap mengikuti
Naomi, bahkan saat dia di desak kembali ke Moab, Rut justru berkata; “Janganlah
desak aku meninggalkan engkau dan pulang untuk tidak mengikuti engkau; sebab
kemana engkau pergi, kesitu jugalah aku pergi, dan dimana engkau bermalam
disitu jugalah aku bermalam.”
Kalau kita
kaitkan dengan pengajaran Tabernakel itu terkena kepada Halaman.
Pendeknya; Hati
Rut mantap dalam mengikuti Naomi dibuktikan dengan pengakuannya kepada
Naomi.
Pengakuan Rut
kepada Naomi itu menunjukkan bahwa Rut dengan imannya dia mantap dalam
mengikuti Naomi bahkan sampai akhirnya nanti dia akan mendapat kemurahan hati Tuhan. Tadi kita
sudah memperhatikan fakta-fakta yang sangat jelas bahwa Moab atau bangsa Kafir
harus dihukum. Namun kalau pada akhirnya bisa berada di tengah-tengah jemaah
Tuhan, beribadah dan melayani Tuhan, bahkan berada dalam pembentukan tubuh
Kristus yang sempurna menjadi mempelai wanita Tuhan, itu tidak lain tidak bukan
adalah kemurahan hati Tuhan.
Coba kita
review kembali sebelum kita terpanggil, sebelum kita mengenal pengajaran
Mempelai, dan digembalakan oleh Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel,
begitu jahatnya, begitu najisnya, begitu pongahnya, begitu angkuhnya, begitu
sombongnya, tidak tau diri. Namun kalau pada akhirnya berada di tengah-tengah
jemaah Tuhan itu kemurahan hati Tuhan, iman daripada Rut. Bukan karena
kekuatannya, bukan karena kamampuannya, bukan karena kecakapannya.
Kalau
melayani karena kekuatan itu hukum taurat tapi Rut dibenarkan karena iman
sehingga pendiriannya teguh untuk mengikuti Naomi.
Roma
10:14-15;17
(10:14) Tetapi
bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada
Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar
tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang
memberitakan-Nya?
(10:15) Dan
bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada
tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"
(10:17)
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Kesimpulannya;
Iman timbul dari mendengarkan akan firman Kristus yaitu berita salib.
Sesuai
dengan Roma 10:6-8, itulah firman iman yang diberitakan
yaitu berita salib;
Dan itulah
keadaan daripada Rut menghargai berita salib sehingga ia dibenarkan oleh imannya.
Kemudian orang
yang dibenarkan karena iman adalah orang yang menghargai utusan Tuhan yang
membawa kabar baik.
Amsal
1:20-21
(1:20) Hikmat
berseru nyaring di jalan-jalan, di lapangan-lapangan
ia memperdengarkan suaranya,
(1:21) di
atas tembok-tembok ia berseru-seru, di depan
pintu-pintu gerbang kota ia mengucapkan kata-katanya.
Nasihat
hikmat berseru nyaring;
- Di jalan-jalan.
- Di lapangan-lapangan.
- Di atas tembok-tembok.
- Di depan pintu-pintu gerbang.
Nasihat
hikmat berseru nyaring di jalan-jalan, di lapangan-lapangan, di atas
tembok-tembok, dan di pintu-pintu gerbang.
Mari hargai
utusan Tuhan yang membawa kabar baik (nasihat-nasihat,
teguran-teguran) seperti Rut yang menghargai utusan Tuhan.
Bagaimana dengan kita? Kaetika hikmat diserukan apa kita tutup kuping, atau
tetap mengeraskan hati, dan tetap kembali berbuat dosa dengan tameng
menggunakan alasan ini dan itu, berlaku pongah. Tetapi Rut tidak, dengan iman dia memiliki pendirian yang teguh
untuk terus mengikuti Naomi.
Saya begitu
bahagia melihat sidang jemaat Tuhan memandang utusan Tuhan dan
berkata dalam hatinya; “Betapa
indahnya kedatangan orang-orang yang diutus Tuhan.”
Amsal
1:22-23
(1:22) "Berapa
lama lagi, hai orang yang tak berpengalaman, kamu masih cinta kepada keadaanmu
itu, pencemooh masih gemar kepada cemooh, dan orang bebal benci kepada
pengetahuan?
(1:23) Berpalinglah
kamu kepada teguranku! Sesungguhnya, aku hendak
mencurahkan isi hatiku kepadamu dan memberitahukan perkataanku kepadamu.
Rut adalah
kehidupan yang telah dipersiapkan untuk menerima isi hati Tuhan, dia menghargai
seruan hikmat yang diserukan di jalan-jalan, di lapangan-lapangan, di atas
tembok-tembok, dan di depan pintu-pintu gerbang, yaitu; firman Allah atau
perkataan yang keluar dari mulut Allah.
Sebab itu
Tuhan berseru terkhusus kepada orang yang tidak berpengalaman, yang masih cinta
terhadap dosa jahat dan dosa najis, Tuhan juga menegur pencemooh, Tuhan menegur
orang bebal yang benci kepada hikmat pengetahuan. Berpalinglah
kepada hikmat, Tuhan mau mempersiapkan kehidupan kita di hari-hari terakhir ini, untuk dipenuhi oleh isi hati Tuhan itulah
firman Allah atau perkataan yang keluar dari mulut Allah karena akhir-akhir ini
begitu jahat, begitu najis, begitu fasik, angkuh, dan congkak, dan begitu
pongah.
Persiapkan diri untuk di penuhi oleh isi
hati Tuhan sebab hikmat di serukan di
jalan-jalan, di lapangan-lapangan, di atas tembok-tembok, dan di depan
pintu-pintu gerbang, bukalah pintu hatimu dihadapan Tuhan malam ini. Kalau
malam ini kita menjadi jemaah Tuhan itu karena kemurahan hati Tuhan. Rut berada
di tengah bangsa Israel pada akhirnya melayani Tuhan, itu kemurahan hati Tuhan.
Saya sangat berharap kita mau menghargai isi hati Tuhan.
Amsal 29:18
(29:18) Bila
tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat. Berbahagialah
orang yang berpegang pada hukum.
Kalau tidak
ada wahyu menjadi liar lah rakyat.
Liar ->
hati yang jahat, najis, congkak, angkuh, dan pongah, sebab
itu berbahagialah orang yang berpegang pada hukum.
Ayo hikmat
telah diserukan di jalan-jalan, di
lapangan-lapangan, di atas tembok-tembok, dan di depan pintu-pintu gerbang
karena Tuhan mau mempersiapkan kita untuk dipenuhi oleh isi hati Tuhan sampai
hati kita menyatu dengan hati Tuhan. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt.
Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment