IBADAH RAYA MINGGU,
01 JULI 2018
KITAB
WAHYU
(Seri:60)
Subtema: “API, ASAP DAN BELERANG.”
Shalom saudaraku.
Selamat malam salam sejahtera salam di dalam kasih-Nya
Tuhan kita Yesus Kristus, oleh karena kemurahan hati Tuhan kita kembali
dijinkan untuk menjalankan Ibadah Raya Minggu disertai dengan perjamuan suci
karena ini adalah minggu yang pertama pada bulan Juli ini.
Kita sudah melewati bulan Juni bulan daging, sekarang kita memasuki bulan Juli (bulan yang ketujuh), biarlah semuanya berada
pada hari perhentian tidak sibuk lagi dengan urusan daging.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat
Tuhan bahkan hamba-hamba Tuhan yang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming atau video internet,
Youtube, maupun Facebook dimanapun anda berada kiranya Tuhan memberkati kita
sekaliannya.
Segera saja kita perhatikan firman penggembalaan untuk
Ibadah Raya Minggu dari kitab Wahyu 9:18.
Wahyu 9:18
(9:18) Oleh
ketiga malapetaka ini dibunuh sepertiga dari umat manusia, yaitu oleh api, dan
asap dan belerang, yang keluar dari mulutnya.
Di sini kita perhatikan kuda-kuda yang dipersiapkan dalam peperangan itu berkepala singa, dari
mulutnya keluar tiga perkara yaitu;
1.
Api.
2.
Asap.
3.
Belerang.
Tujuannya adalah untuk membunuh sepertiga umat manusia
karena tiga perkara tersebut merupakan malapetaka.
Mari kita ikuti pemaparan dari tiga perkara tersebut
supaya kita bisa mengerti bagaimana proses sehingga tiga perkara tersebut membunuh sepertiga dari
umat manusia.
Tentang: API
Ada dua jenis api yaitu;
1.
Api Tuhan yaitu Roh Kudus.
2.
Api asing yang berasal dari si jahat.
Kedua-duanya memiliki tabiat yang sama yaitu membakar
dan menghanguskan. Api asing yaitu api si jahat membakar untuk memegahkan
perkara-perkara dosa, sedangkan api Tuhan yaitu Roh Kudus membakar untuk
menghanguskan tabiat-tabiat daging.
Dalam hal ini api yang keluar dari mulut kuda tersebut adalah
api asing atau api
si jahat sesuai dengan Efesus 6:16.
Yakobus 3:5
(3:5) Demikian juga
lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan
perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapa pun kecilnya api, ia dapat
membakar hutan yang besar.
Betapa pun kecilnya
api, ia dapat membakar hutan yang besar
seperti lidah anggota kecil dari tubuh namun dapat menyombongkan diri dengan
perkara-perkara yang besar.
Yakobus 3:6
(3:6) Lidah pun
adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di
antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh
tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan
oleh api neraka.
Lidah pun adalah api sebetulnya, ia merupakan suatu
dunia kejahatan sesuatu yang dapat menodai seluruh anggota tubuh sehingga
berapi-api di dalam kejahatan.
Di hari-hari terakhir ini orang-orang berlomba-lomba
untuk semakin fasih berkata-kata, sedang lidahnya telah dikuasai oleh api si
jahat. Prndeknya api
si jahat berada di dalam dunia kejahatan.
1 Yohanes 2:16
(2:16) Sebab semua
yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta
keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
Keinginan daging,
keinginan mata, termasuk keangkuhan hidup, tidak berasal dari api
Tuhan yaitu: Roh
Kudus melainkan
berasal dari api si jahat.
Jadi betul sekali bahwa lidahpun adalah api yang
merupakan suatu dunia kejahatan.
Matius 15:11
(15:11) "Dengar
dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan
yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang."
Sampai pada akhirnya nanti lidah api si jahat akan
menajiskan manusia.
Pertanyaannya; Siapakah
yang akan terbakar oleh api si jahat?
Yesaya 5:24
(5:24) Sebab itu
seperti lidah api memakan jerami, dan seperti rumput kering habis lenyap dalam
nyala api, demikian akar-akar mereka akan menjadi busuk, dan kuntumnya akan
beterbangan seperti abu, oleh karena mereka telah menolak pengajaran TUHAN
semesta alam dan menista firman Yang Mahakudus, Allah Israel.
Yang dibakar habis oleh lidah api adalah;
1.
Jerami.
Jerami -> orang yang menolak firman
Tuhan, sebab jerami itu adalah batang padi atau batang gandum yang sudah kering.
2.
Rumput
kering.
Rumput kering itu berbatang tetapi tidak berdaun
-> kehidupan yang tidak berbuah.
Jerami
dan rumput kering itu sebetulnya
manusia daging, tetapi jerami
digolongkan dengan orang yang menolak firman sedangkan rumput kering digolongkan dengan kehidupan yang tidak berbuah dan
tidak mengenal Tuhan atau tanpa persekutuan dengan Tuhan.
Inilah nanti yang akan terbakar oleh lidah api si
jahat.
Yesaya 5:22-23
(5:22) Celakalah
mereka yang menjadi jago minum dan juara dalam mencampur minuman keras;
(5:23) yang
membenarkan orang fasik karena suap dan yang memungkiri hak orang benar.
Sifat jerami dan rumput kering;
1.
Jago
minum dan juara dalam mencampur minuman keras,
artinya; hidup di dalam hawa nafsu daging dan hebat dalam perkara daging.
2.
Hidup
fasik dan menolak atau memungkiri kebenaran. -> Orang
sombong.
Yoel 1:19
(1:19) Kepada-Mu, ya
TUHAN, aku berseru, sebab api telah memakan habis tanah gembalaan di padang
gurun, dan nyala api telah menghanguskan segala pohon di padang.
Lidah api si jahat ini bukan hanya membakar habis orang
fasik (jerami, dan rumput kering) bahkan juga membakar habis ladang penggembalaan.
Kenapa rumput kering
mudah terbakar? Karena dia tidak punya pokok artinya, tanpa persekutuan dengan
Tuhan sehingga
tidak berbuah.
Kenapa jerami
mudah terbakar? Karena dia tidak mengenal firman Tuhan yakni, kebenaran.
Lidah api itu berada di dalam dunia kejahatan dia akan
memegahkan diri, menyombongkan diri dengan perkara yang besar. Api inilah yang
keluar dari mulut kuda-kuda yang dipersiapkan dalam peperangan, jumlah mereka
dua ratus juta (hampir dua pertiga jumlah penduduk Indonesia), jumlah yang
sangat banyak sekali.
Kalau kita tidak hati-hati di hari-hari ini maka tidak
tertutup kemungkinan menjadi korban dari lidah api. Seseorang semakin fasih
lidah, semakin fasih mengucapkan kata-kata untuk memegahkan, akhirnya yang
benar menjadi salah, yang salah menjadi benar.
Hari-hari ini
orang-orang berlomba-loma untuk fasih berkata-kata tetapi sedang lidahnya
digerakkan oleh api si jahat, memegahkan atau menyombongkan diri dengan perkara-perkara yang besar tetapi
memang itu adalah taktik dari setan untuk mempengaruhi manusia, itulah api
yang keluar dari mulut kuda-kuda
tersebut
Tentang:
ASAP.
Tentang asap beberapa waktu yang lalu telah
disampaikan.
Wahyu 9:2
(9:2) Maka
dibukanyalah pintu lobang jurang maut itu, lalu naiklah asap dari lobang itu
bagaikan asap tanur besar, dan matahari dan angkasa menjadi gelap oleh
asap lobang itu.
“lalu naiklah
asap dari lobang itu bagaikan asap tanur besar.”
Asap yang naik dari lobang jurang maut itulah roh-roh
jahat dan
roh-roh najis yang sedang demonstrasi menyerang manusia.
Kemudian kita melihat akibatnya; matahari dan angkasa
menjadi gelap oleh asap lobang itu.
Yeremia 9:5-6
(9:5) Yang seorang
menipu yang lain, dan tidak seorang pun berkata benar; mereka sudah membiasakan
lidahnya untuk berkata dusta; mereka melakukan kesalahan dan malas untuk
bertobat.
(9:6) Penindasan
ditimbuni penindasan, tipu ditimbuni tipu! Mereka enggan mengenal TUHAN.
“ Penindasan
ditimbuni penindasan, tipu ditimbuni tipu, mereka enggan mengenal Tuhan” sehingga dosa itu
bagaikan asap tanur yang keluar dari lubang jurang maut sampai menutupi angkasa
dan matahari, angkasa menjadi gelap dan matahari juga menjadi gelap.
Jadi dosa itu bertimbun-timbun; dosa kenajisan menimbun
dosa kenajisan, dosa kejahatan menimbun dosa kejahatan, akhirnya dosa
melahirkan dosa itulah asap yang naik menggumpal-gumpal karena mereka enggan
untuk bertobat.
Kalau saya gambarkan ini seperti orang bebal dan keras
hati karena tidak mau bertobat dan tidak mau berubah, dan lebih ngeri melihat
orang bebal dibanding seekor induk beruang yang baru melahirkan.
Kita lihat dosa yang bertimbun-timbun ...
Kejadian 18:20
(18:20) Sesudah itu
berfirmanlah TUHAN: "Sesungguhnya banyak keluh kesah orang tentang
Sodom dan Gomora dan sesungguhnya sangat berat dosanya.
"Sesungguhnya
banyak keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomora dan sesungguhnya sangat berat
dosanya.”
Jadi oleh
karena, dosa yang bertimbun-timbun ini banyaklah keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomora.
Kejadian 18:21
(18:21) Baiklah Aku
turun untuk melihat, apakah benar-benar mereka telah berkelakuan seperti keluh
kesah orang yang telah sampai kepada-Ku atau tidak; Aku hendak
mengetahuinya."
Dosa
yang bertimbun-timbun itu sudah naik di hadirat Tuhan, bagaikan asap yang
keluar dari lobang jurang maut.
Kejadian 19:27-28
(19:27) Ketika
Abraham pagi-pagi pergi ke tempat ia berdiri di hadapan TUHAN itu,
(19:28) dan
memandang ke arah Sodom dan Gomora serta ke seluruh tanah Lembah Yordan, maka
dilihatnyalah asap dari bumi membubung ke atas sebagai asap dari dapur
peleburan.
Setelah Sodom dan Gomora ditunggang balikkan oleh api
dan belerang,
maka Abraham melihat
asap dari bumi membumbung ke atas.
Jadi
asap yang bergumpal-gumpal itu setimpal dengan dosa yang bertimbun-timbun yang
ada di dalam kota Sodom dan Gomora.
Sekarang kita lihat dulu dosa yang bertimbun-timbun itu,
walaupun beberapa waktu lalu saya sudah sampaikan.
2 Petrus 2:6-8
(2:6) dan jikalau
Allah membinasakan kota Sodom dan Gomora dengan api, dan dengan demikian
memusnahkannya dan menjadikannya suatu peringatan untuk mereka yang hidup fasik
di masa-masa kemudian,
(2:7) tetapi Ia
menyelamatkan Lot, orang yang benar, yang terus-menerus menderita oleh cara
hidup orang-orang yang tak mengenal hukum dan yang hanya mengikuti hawa nafsu
mereka saja, --
(2:8) sebab orang
benar ini tinggal di tengah-tengah mereka dan setiap hari melihat dan mendengar
perbuatan-perbuatan mereka yang jahat itu, sehingga jiwanya yang benar itu
tersiksa –
Dosa yang bertimbun-timbun di kota Sodom dan Gomora terjadi
karena;
1.
Mereka
tidak mengenal hukum = jerami.
2.
Hidup
di dalam hawa nafsu daging = api asing.
2 Petrus 2:10
(2:10) terutama
mereka yang menuruti hawa nafsunya karena ingin mencemarkan diri dan yang
menghina pemerintahan Allah. Mereka begitu berani dan angkuh, sehingga
tidak segan-segan menghujat kemuliaan,
Akibat hawa nafsu;
-
Mereka selalu ingin mencemarkan diri.
-
Menghina pemerintahan Allah.
Berarti menghina takhta Allah = menghina orang-orang yang
beribadah dam melayani
Tuhan (menghina
kegiatan Roh Kudus).
Kejadian 18:21
(18:21) Baiklah
Aku turun untuk melihat, apakah benar-benar mereka telah berkelakuan
seperti keluh kesah orang yang telah sampai kepada-Ku atau tidak; Aku hendak
mengetahuinya."
Perhatikan kalimat: “BAIKLAH
AKU TURUN UNTUK MELIHAT”
Dosa
Sodom dan Gomora
bertimbun-timbun sampai kepada hadirat Tuhan bagaikan asap yang keluar dari
lobang jurang maut, kelakuan
mereka setimpal dengan keluh kesah orang yang telah sampai kepada Allah”
Allah adalah Hakim yang adil,
Ia tidak langsung menghukum, tetapi
terlebih dahulu turun untuk melihat, berarti masih ada kesempatan untuk
bertobat.
2018 tahun yang lalu Yesus telah
turun ke bumi untuk menebus dosa manusia, apakah ada manusia yang mau percaya
dan bertobat?
Biarlah
kiranya kita belajar menghargai hamba Tuhan yang diutus oleh Tuhan,
itulah ketujuh mata Allah atau
ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi. Tetapi kota Sodom tidak mau
menghargai utusan Tuhan.
Doa syafaat
Abraham terhadap Sodom dan
Gomora dengan satu tujuan, supaya tidak ditunggangbalikkan oleh Tuhan.
Dimulai 50 orang benar, lalu 45 orang benar, 40 orang benar, 30 orang
benar, 20 orang benar sampai, 10 orang benar juga tidak didapati di kota Sodom.
Pendeknya di dalam kota Sodom dan Gomora tidak ada
orang yang benar selain orang fasik dengan dosa yang bertimbun-timbun bagaikan
asap yang naik di hadapan Tuhan. Orang
benar hanya ada empat orang saja di dalam kota Sodom dan Gomora.
Orang-orang Sodom tidak menghargai utusan Tuhan, andai
saja orang-orang Sodom menghargai hamba Tuhan yang telah diutus oleh Tuhan kota
Sodom masih ada sampai sekarang.
Yunus diutus ke kota Niniwe, orang-orang Niniwe berbalik
kepada Tuhan. Awalnya Yunus menolak untuk diutus ke Niniwe karena Yunus tau
bahwa dosa Niniwe telah bertimbun-timbun tetapi akhirnya memberi
diri diutus sehingga
orang-orang Niniwe bertobat sebab
mereka menghargai utusan Tuhan, tetapi kota Sodom dan Gomora
bagaikan laut mati tidak ada kehidupan di sana, mereka menolak utusan Tuhan.
Selanjutnya kita perhatikan di sini kalimat berikutnya;
“AKU HENDAK MENGETAHUINYA."
Yesus telah turun ke bum, Ia hendak mengetahui, dan menimbang, apakah ada orang
yang mau percaya dan bertobat? Kemudian bersama-sama
dengan Yesus,
penjahat tersebut
di salibkan setimpal dengan dosa
kejahatannya.
Sikap salah seorang penjahat yang disalibkan ...
Lukas 23:41
(23:41) Kita
memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan
perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."
Salah seorang penjahat itu berkata; “Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita
menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita.” Berarti mengakui
diri sebagai orang berdosa, dia
disalibkan setimpal dengan dosa yang bertimbun-timbun yang dia lakukan.
Dan malam ini Tuhan turun dan ingin mengetahui
keberadaan kita masing-masing tapi perlu pengakuan yang jelas dan terang di
hadapan Tuhan.
Saya terlalu yakin kalau firman ini kita dengar dan kita perhatikan tidak
susah untuk bertobat, tidak
susah untuk mengenal isi hati Tuhan, firman nabi diutus kepada kita untuk
mempersiapkan kehidupan kita supaya diisi oleh Firman Tuhan.
Lukas 23:42-43
(23:42) Lalu ia
berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai
Raja."
Selain mengakui
kejahatannya di hadapan Tuhan, dia mau menghargai utusan Tuhan, sebab pada detik-detik terakhir dia berkata: “Yesus,
ingatlah akan aku, apabila Engkau darang sebagai Raja.” Ini adalah sebuah
pengakuan kepada Yesus, pengakuan yang ditunggu-tunggu oleh Tuhan. Mari kita
manfaatkan korban Kristus supaya kita menerima pengampunan dan pertobatan.
Ketika terjadi pergantian tahun seharusnya raja termasuk
tentara-tentaranya
maju dalam peperangan tetapi Daud tidak, saat itulah ia jatuh ke dalam dosa
kenajisannya tetapi ketika Nathan menunjuk dosa dia langsung mengakui. Pendeknya, jaraknya maut dengan manusia hanya satu
langkah.
Kita patut bersyukur
firman nabi telah
diutus
kepada kita, berkuasa untuk melepaskan kita dari dosa.
Lukas 23:43
(23:43) Kata Yesus
kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau
akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
Yesus berkata; “sesungguhnya
hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
Tentang:
BELERANG.
Jadi perkara yang ketiga yaitu belerang ini semakin
lebih dahsyat dari perkara yang pertama yaitu api, yang kedua yaitu asap. Praktek dari belerang itu
juga nyaris tidak terlihat tapi dirasakaan oleh manusia dan itu akan terjadi, jadi
serangan dari belerang ini akan lebih dahsyat dari dua perkara lainnya.
Perlu saya tambahkan sedikit saat ini Tuhan ingatkan
saya, belerang itu biasanya ada di gunung-gunung berapi, kawah-kawah dan
mengeluarkan aroma bau yang sangat menyengat sekali dan apabila orang berlama-lama
disitu maka dia akan sesak dan tanpa disadari nanti akan jatuh lemas dan kalau
tidak segera mendapat
pertolongan
dia akan binasa. Jadi praktek
belerang itu jauh lebih halus dari yang
pertama dan yang kedua (api dan asap).
Wahyu 20:10,14-15
(20:10) dan Iblis,
yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang,
yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai
selama-lamanya.
(20:14) Lalu maut
dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang
kedua: lautan api.
(20:15) Dan
setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan
itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.
Lautan api dan belerang -> kematian yang kedua atau kematian
yang kekal itulah api neraka penghukuman untuk selama-lamanya yaitu, tempat bagi:
1.
Iblis/Setan
2.
Binatang
(antikris) dan nabi-nabi palsu.
3.
Maut
dan kerajaan maut dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang.
4.
Kemudian, setiap orang yang tidak
ditemukan namanya di dalam kitab
kehidupan.
Bandingkan dengan
orang-orang yang tergembala dengan baik...
Yohanes 10:3-4
(10:3) Untuk dia
penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil
domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
(10:4) Jika semua
dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba
itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
Keadaan kalau domba-domba tergembala dengan baik:
1.
Mendengar
suara gembala = dengar-dengaran.
2. Mengikuti gembala.
Sejauh ini kita telah digembalakan oleh Pengajaran
Mempelai dan Pengajaran Tabernakel biarlah kita ikuti untuk membawa kita masuk dalam
pesta nikah Anak Domba.
Pendeknya, arah dari geraknya
Pengajaran Mempelai dan Pengajaran Tabernakel adalah pembangunan tubuh Kristus
yang sempurna, yaitu: menjadi mempelai perempuan Tuhan.
Keuntungan kalau
domba-dumba dengar-dengaran; gembala itu memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya.
Berarti dikenal oleh Tuhan sebagai
Gembala Agung, artinya nama terdaftar di sorga (namanya tertulis di dalam
kitab kehidupan Anak Domba).
Jadi,
sekalipun seseorang
beribadah tetapi apabila
rohaninya tidak tergembala dia tidak dikenal.
Nabi-nabi palsu mengadakan perkara
yang hebat (dahsyat), bernubuat, mengusir setan kemudian mengadakan mujizat,
semua mereka lakukan demi nama Tuhan tetapi Tuhan berkata; “Aku tidak mengenal kamu sekalian pembuat kejahatan enyahlah dari pada
Ku.”
Kalau
hanya sekedar beribadah atau
hanya sekedar melayani tapi tidak sesuai dengan kehendak
Tuhan (menolak salib) =
namanya tidak tertulis di dalam kitab kehidupan atau ia
tidak dikenal.
Tuhan memberi penegertian ini keuntungannya adalah untuk mempercepat posisi
kita berada di dalam kerajaan sorga. Saat ini tubuh kita ada di bumi tapi saya dengan yakin satu
kaki sudah di sorga kalau tergembala dengan sungguh-sungguh.
Jadi praktek belerang
ini betul-betul lebih halus dari praktek asap
dan api karena menyesakkan dada, kalau
tidak segera tertolong (tetap disitu) dia akan jatuh dan lemas.
Yang
telah ditebus menjadi anak sulung itulah kehidupan yang terdaftar di sorga. Sebagaimana
kita melihat di dalam Wahyu 14:1 Anak Domba berdiri di bukit Sion bersama-sama dengan
seratus
empat puluh empat ribu orang nama
mereka tercatat di dalam kitab kehidupan Anak Domba.
Itulah belerang supaya kita lebih sungguh-sungguh lagi,
lebih memperhatikan firman Tuhan.
Wahyu 3:4-5
(3:4) Tetapi di
Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan
berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk itu.
(3:5) Barangsiapa
menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan
menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di
hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya.
Jadi mereka yang memakai pakaian putih (lenan halus) -> orang orang yang
tergembala dengan baik dan benar sehingga nama mereka terdaftar di sorga, nama
mereka tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba, nama mereka tidak dihapus
melainkan diakui di hadapan Bapa diakui di hadapan para malaikat.
Apa arti diakui di hadapan Bapa? Kita boleh senantiasa
merasakan kasih yang sempurna.
Kegunaan
kasih Allah;
1.
Mengampuni dosa, menutupi dosa.
2.
Sebagai pengikat yang mempersatukan
dan menyempurnakan.
Apa
artinya diakui di hadapan para malaikat? Berarti Tuhan senantiasa berjaga-jaga,
memelihara, melindungi kehidupan kita pribadi lepas pribadi.
Itulah orang-orang yang berpakaian putih (lenan halus) betul-betul kerohanian
mereka tergembala, mereka sudah melewati pengalaman kematian (baju efod), mereka sudah melewati
pengalaman kebangkitan (gamis
baju efod),
ini kerohanian yang tergembala.
Bandingkan dengan ...
Wahyu 3:1-2
(3:1) "Dan
tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yang
memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala
pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati!
(3:2) Bangunlah, dan
kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satu
pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku.
“tuliskanlah kepada
malaikat jemaat di Sardis”
artinya:
jemaat
di Sardis ini juga jemaat yang berada di dalam kandang penggembalaan (tergembala).
Keberadaan
dari sidang jemaat di Sardis yaitu dikatakan hidup padahal mati, sebab, jemaat di Sardis ini penuh
dengan perbuatan-perbuatan daging, di tengah-tengah ibadah pelayanan. Sehingga
Tuhan berkata; “engkau dikatakan hidup,
padahal engkau mati!” Penyebabnya, “Tidak satu pun dari
pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku.”
Kalau hanya bekerja dan bekerja tidak ada artinya, mungkin banyak bekerja tapi
satupun tidak ada yang sempurna tidak ada artinya.
Berarti praktek belerang itu sedang menguasai kehidupan
sidang jemaat di Sardis yang kelihatan hidup padahal mati. Lebih halus sehingga tanpa sadar sudah jatuh
lemas.
Malam ini bukan hanya sidang jemaat di Sardis dikoreksi
oleh firman Allah, kita juga dikoreksi oleh firman Allah yang memiliki ketujuh
Roh Allah itulah ketujuh bintang itu.
Bintang di cakrawala -> orang bijaksana yang
menuntun banyak orang kepada kebenaran.
Malam ini kita dikoreksi apakah praktek belerang itu
sedang menyesakkan dada kita masing-masing? Kita kembali ke firman Tuhan,
ukurannya firman Tuhan.
Kita kembali membaca Wahyu 9:18.
Wahyu 9:18
(9:18) Oleh
ketiga malapetaka ini dibunuh sepertiga dari umat manusia, yaitu oleh api, dan
asap dan belerang, yang keluar dari mulutnya.
Jadi
oleh karena tiga malapetaka tersebut, yaitu: api,
asap, dan belerang yang keluar dari mulut kuda itu akan membunuh sepertiga
dari umat manusia. Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment