IBADAH TUTUP TAHUN, 31 DESEMBER 2018
Subtema: JANGAN
LUPA KEBAIKAN TUHAN.
Shalom.
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya.
Oleh karena kemurahan hati Tuhan, kita diijinkan oleh Tuhan melangsungkan
Ibadah Tutup Tahun di tahun 2018.
Kita baru saja menyelesaikan suatu event atau suatu
pekerjaan besar yang Tuhan percayakan kepada kita di tahun ini, itulah Ibadah
Natal Persekutuan Pengajaran Tabernakel (PPT) tahun 2018 yang dihadiri oleh
beberapa hamba Tuhan dari beberapa denominasi gereja yang datang dari
berbagai-bagai tempat, semua karena kemurahan Tuhan, bukan karena gagah hebat
dan kuatnya kita dipercaya melayani hamba-hamba Tuhan, terkhusus malaikat
sidang jemaat yang juga disebut pemimpim-pemimpin (guru-guru di dalam rumah
Tuhan)
Kita bersyukur dengan kepercayaan Tuhan ini kita
semakin hari semakin menghargai segala kemurahan hati Tuhan untuk lebih lagi
menyerahkan diri untuk dipakai oleh Tuhan sesuai dengan karunia dan
jabatan-jabatan yang Tuhan percayakan.
Tentu kita harus bersatu supaya kita dapat mengerjakan
apa yang Tuhan percayakan. Tanpa kesatuan, Tuhan tidak akan menjadi Pemimpin,
tidak akan menjadi Mesias, untuk mengerjakan apa yang Tuhan percayakan ini.
Jadi intinya adalah kesatuan hati, dan dengan kesatuan dari anggota tubuh
Kristus yang berbeda ini, dimulai dari
kehidupan kita pribadi lepas pribadi, dimulai dari nikah rumah tangga, lebih
besar lagi nikah-nikah dalam penggembalaan sampai seterusnya; bangsa kafir
bersatu dengan bangsa Israel, itulah yang menjadi doa kerinduan kita.
Di tahun 2019 banyak pekerjaan yang Tuhan percayakan
kepada kita, teramat lebih di Pekanbaru, di Duri, di Rantau Parapat, nanti di
Tanjung Balai Karimun di atas bulan enam sesudah pemilu, dan rencananya nanti untuk di NTT saya masih belum tahu, kehendak
Tuhan yang jadi.
Dan kalau saya melihat kerinduan hamba-hamba Tuhan yang
mengikuti persekutuan Natal PPT, kemungkinan besar suatu persekutuan akan
terselenggara di Tangerang. Kita doakan kiranya itu terwujud.
Jadi PPT (Persekutuan Pengajaran Tabernakel) yang telah
dideklarasikan di bulan Desember 2016, saya yakin itu bukan suatu kebetulan,
tetapi itu betul-betul dari Tuhan, dan PPT
(Persekutuan Pengajaran Tabernakel) bukan hanya di Serang dan Cilegon, tetapi biarlah itu nanti
terlaksana di berbagai-bagai tempat/daerah dan kota-kota di Indonesia ini
sampai nanti jika Tuhan ijinkan sampai meluas ke mancanegara.
Di penghujung tahun ini, kita memperhatikan tema pada
Ibadah Natal PPT yaitu “bahwa Yesuslah Mesias”
Yohanes 20: 31
(20:31) tetapi semua yang tercantum di sini telah
dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan
supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.
Kesimpulannya, “bahwa Yesuslah Mesias”.
Di dalam injil Matius 23: 10, hanya satu
Pemimpin yaitu Mesias, tetapi aplikasi menampilkan bahwa Yesuslah Mesias
dimulai dari kesatuan dari
anggota-anggota tubuh yang berbeda-beda itu.
Dan tanda bahwa hanya satu Pemimpin yaitu Mesias,
adalah kerendahan hati kita
masing-masing.
Selain kesatuan dari anggota-anggota tubuh yang
berbeda-beda, tanda yang lain adalah yang terbesar hendaklah menjadi yang
termuda, berarti di dalam melayani pekerjaan Tuhan ada di dalam tanda
kerendahan hati.
Roma 9: 5
(9:5) Mereka adalah keturunan bapa-bapa leluhur,
yang menurunkan Mesias dalam keadaan-Nya sebagai manusia, yang ada di atas
segala sesuatu. Ia adalah Allah yang harus dipuji sampai
selama-lamanya. Amin!
Ia (Mesias) adalah Allah yang harus dipuji sampai
selama-lamanya. Amin!
Mazmur 103: 1-5
(103:1) Dari Daud. Pujilah TUHAN, hai jiwaku!
Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!
(103:2) Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah
lupakan segala kebaikan-Nya! (103:3) Dia yang mengampuni segala kesalahanmu,
yang menyembuhkan segala penyakitmu,
(103:4) Dia yang menebus hidupmu dari lobang
kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat, (103:5)
Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu
menjadi baru seperti pada burung rajawali.
Setiap jiwa harus memuji Tuhan dan jangan lupa akan
segala kebaikan Tuhan.
Kebaikan Tuhan telah disaksikan oleh sidang jemaat,
walaupun belum semua sidang jemaat menyaksikan kebaikan Tuhan, dan bagi yang
belum menyaksikan kebaikan Tuhan akan diberi kesempatan untuk menyaksikan kebaikan Tuhan untuk membangun
orang lain.
Jadi, setiap jiwa dan segenap batin harus memuji Tuhan
kemudian jangan lupa akan segala kebaikan Tuhan.
Adapun kebaikan Tuhan di dalam ayat 1-5, antara
lain;
1.
Dia yang mengampuni segala
kesalahan.
Berapa banyak kesalahan yang kita
perbuat, tidak hanya satu jenis kesalahan, banyak jenis kesalahan. Kemudian di
dalam satu jenis kesalahan itu juga seringkali berulang-ulang kita lakukan,
baik kejahatan, maupun kenajisan, maupun kelemahan-kelemahan yang lain, dan
semua itu telah diampuni oleh Tuhan.
Saudara bisa ingat kesalahan yang terjadi,
yang sudah diampuni oleh Tuhan dari awal tahun 2018 bulan Januari, sampai
penghujung tahun Desember 2018, semua Tuhan ampuni, tandanya; Tuhan memberi
kesempatan kembali kepada kita untuk beribadah dan melayani kepada Dia.
2. Menyembuhkan segala penyakit.
Jenis dari segala penyakit banyak
sekali, ada sakit kepala. Dalam sakit kepala juga jenisnya banyak ada vertigo,
migrain, darah tinggi, darah rendah, dan sebagainya, semua Tuhan sembuhkan.
Juga organ-organ bagian dalam tubuh, Tuhan sembuhkan, dan itu juga sudah saya
alami; Tuhan sembuhkan saya dari sakit tifus yang menahun tidak kunjung sembuh,
dan oleh karena sakit itu saya juga hampir putus asa, tetapi tepat pada
waktunya, Tuhan sembuhkan, Tuhan pulihkan segala penyakit. Dan juga saudara
juga mungkin mengalami penyakit yang sudah disembuhkan oleh Tuhan.
3. Menebus hidup dari lobang kubur (dari maut).
Sebab memang kita sadari, upah dosa
adalah maut, dan maut itu sudah menjalar kepada setiap orang, dan memang setiap
orang sudah berbuat dosa hanya karena Adam.
4. Yang memahkotai dengan kasih setia dan rahmat.
Jadi kita dimahkotai dengan kasih
setia dan rahmat.
5. Memuaskan hasrat kita dengan kebaikan-Nya.
Inilah kebaikan Tuhan yang tidak boleh dilupakan…Puji Tuhan…Haleluya…
Adapun kelima hal tersebut dibagi atas:
a.
Hal 1-3, yaitu; mengampuni segala kesalahan, menyembuhkan
segala penyakit, menebus hidup dari lobang kubur.
b.
Hal 4, yaitu; memahkotai dengan kasih setia dan rahmat.
c.
Hal 5, yaitu; memuaskan hasrat kita dengan kebaikan-Nya.
Sekarang kita perhatikan.
BAGIAN
A.
Hal 1-3, yaitu; MENGAMPUNI SEGALA KESALAHAN,
MENYEMBUHKAN SEGALA PENYAKIT, DAN MENEBUS HIDUP DARI LOBANG KUBUR.
1 Petrus 2: 19-21
(2:19) Sebab adalah kasih karunia, jika seorang
karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia
tanggung. (2:20) Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita
pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu
kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah. (2:21)
Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita
untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti
jejak-Nya.
Saya dan saudara dipanggil oleh Tuhan untuk mengikuti
jejak Kristus, yaitu menderita bersama-sama dengan Dia, dan itu merupakan kasih
karunia.
Kasih karunia = kemurahan = yang tidak layak menjadi
layak, yang tidak mungkin segalanya menjadi mungkin.
Kita ini semua adalah orang yang berdosa, bangsa kafir,
dengan noda kekafirannya, tetapi kalau bangsa kafir dipercaya untuk menghampiri
takhta kasih karunia, semua karena kemurahan Tuhan, semua karena anugrah Tuhan.
1 Petrus 2: 23-24
(2:23) Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak
membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam,
tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil. (2:24)
Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib,
supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh
bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
Ayat 23, “Ketika
Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki” berbicara tentang
pengampunan dosa.
Kemudian, pada ayat 24, itu berbicara tentang 2
hal, yaitu;
-
“Ia sendiri telah
memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib”
Ini berbicara tentang penebusan dosa.
-
“Oleh
bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh”.
Ini berbicara tentang
kesembuhan.
Jadi ayat 24 berbicara tentang penebusan terhadap dosa
dan kesembuhan oleh karena bilur-bilur-Nya.
Jadi, baik pengampunan maupun penebusan terhadap dosa
maupun kesembuhan terhadap segala penyakit, itu dikerjakan oleh salib Kristus,
oleh sebab itu kita dipanggil untuk menderita bersama-sama dengan Dia, sehingga
lewat sengsara salib ini terjadi pengampunan, lewat sengsara salib ini terjadi
ketebusan terhadap dosa, lewat sengsara salib ini terjadi kesembuhan baik lahir
maupun batin disembuhkan oleh Tuhan.
Itu tidak bisa dipungkiri, dan kita sudah mengalaminya
tentunya.
Sekarang kita perhatikan.
BAGIAN
B.
Hal 4, yaitu; MEMAHKOTAI DENGAN KASIH SETIA DAN RAHMAT.
Mahkota di atas kepala itu berbicara tentang raja-raja.
Wahyu 5: 9-10
(5:9) Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru
katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka
meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau
telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
(5:10) Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan
menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di
bumi."
Setelah ditebus oleh darah Kristus, darah yang mahal,
selanjutnya Allah membuat mereka, dari berbagai suku, kaum bahasa dan bangsa
menjadi suatu kerajaan dan imam-imam bagi Allah. Ini merupakan suatu kedudukan
yang sangat tinggi dan istimewa.
Tujuannya; untuk memerintah sebagai raja di bumi,
artinya; terlepas dari perhambaan dosa.
Yang telah ditebus dari berbagai suku, kaum, bahas, dan
bangsa oleh darah yang mahal, selanjutnya Allah membuat mereka suatu kerajaan
dan imam-imam bagi Allah, itu merupakan kemurahan.
Tadi ada yang bersaksi, oleh karena beratnya salib yang
harus dia pikul di atas bahunya, dia hampir putus asa, dia kecewa, dia ingin
tinggalkan Tuhan, tetapi di sisi lain dia berpikir, kalau di dalam Tuhan saja masih
melakukan banyak dosa, apalagi kalau meninggalkan Tuhan.
Kita bersyukur, oleh karena kasih setia, oleh karena
rahmat-Nya, Allah membuat kita menjadi suatu kerajaan, dan imam-imam bagi Allah. Jadi kalau kita terlepas dari perhambaan
dosa, itu karena kemurahan Tuhan.
Sekarang kita perhatikan.
BAGIAN
C.
Hal 5, yaitu; MEMUASKAN HASRAT KITA DENGAN KEBAIKAN.
Memuaskan hasrat -> hubungan intim dengan Tuhan,
berarti; ada suatu persekutuan yang indah dengan Tuhan.
Kalau hasrat kita sudah dipuaskan oleh Tuhan lewat
hubungan intim dengan-Nya, kita tidak lagi menghasratkan diri kepada yang
lain-lain apalagi perkara lahiriah
Wahyu 14: 2
(14:2) Dan aku mendengar suatu suara dari
langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan
suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik
kecapinya.
“Suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan
bagaikan deru guruh yang dahsyat”, menunjukkan bahwa di dalam kerajaan
Sorga ada suatu kegiatan yang sangat luar biasa, ada suatu kegiatan yang sangat
spesial di hadapan Tuhan.
Wahyu 14: 3
(14:3) Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru
di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak
seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat
puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.
Ayat ini berbicara tentang adanya hubungan intim,
hubungan yang begitu erat dengan Tuhan, inilah yang disebut hubungan nikah.
Suatu kegiatan yang luar biasa di hadapan Tuhan di dalam Kerajaan Sorga.
Saat ini kita berada di tengah-tengah takhta Kerajaan
Sorga, biarlah kiranya suatu kegiatan yang luar biasa itu berlangsung di
tengah-tengahnya, yaitu berlangsungnya suatu hubungan intim dengan Tuhan,
hubungan yang begitu erat dengan Tuhan, itu berbicara tentang hubungan nikah.
Tanda hubungan nikah yang begitu intim, ada nyanyian
yang baru, nyanyian yang tak dapat dimengerti oleh orang lain, selain orang itu
dengan Tuhan. Inilah suatu kegiatan yang luar biasa yang sedang terjadi di
dalam Kerajaan Sorga.
Orang yang tidak mengerti kegiatan yang luar biasa
dalam Kerajaan Sorga adalah kristen yang tidak mengerti arti dari suatu
hubungan intim, dia tidak akan pernah mengerti keindahan sorga, dia hanya
mengerti keindahan di bumi ini. Kalau tidak ada hubungan intim, orang semacam
ini tidak akan pernah memahami tentang kebahagiaan di dalam Kerajaan Sorga.
Kalau ada orang mengaku betapa indahnya di dalam Tuhan,
tetapi tidak mengerti tentang hubungan nikah
(hubungan intim), pengakuan semacam ini sah sah saja, tetapi belum
sampai kepada level yang Tuhan maksud.
Namun kita bersyukur kepada Tuhan, karena Tuhan telah
memuaskan hasrat dengan kebaikan-kebaikan Tuhan, dengan kemurahan-kemurahan
Tuhan yang telah dinyatakan sampai saat malam ini, sehingga tidak ada lagi
hasrat untuk yang jahat, tidak ada lagi hasrat untuk yang najis, tidak ada lagi
hasrat untuk dunia dan segala sesuatu yang ada di dalamnya, karena kita
mengerti kegiatan yang luar biasa ada di dalam Kerajaan Sorga, itulah hubungan
nikah.
Kita belajar berkaca kepada firman. Kalau masih ada
hasrat kepada yang lain-lain, berarti dia tidak pernah mengenal, dia tidak
pernah mengerti bahwa suatu kegiatan besar sedang berlangsung di dalam Kerajaan
Sorga.
Kita bersyukur, di penghujung tahun ini Tuhan
menunjukkan kasih-Nya kepada kita sebagai bekal, supaya apabila kita berada di
tahun yang baru sebagai wadah yang baru, menjadi suatu kehidupan yang baru di
dalam wadah yang baru. Kita mengerti dan kita hidup di dalam kegiatan yang luar
biasa yang ada di dalam Kerajaan Sorga, yaitu hubungan intim dengan Tuhan,
sehingga tidak ada hasrat untuk yang lain-lain.
Saya yakin sekali firman ini bekal untuk kita memasuki
tahun 2019 karena kepercayaan Tuhan sudah semakin bertambah-tambah. Kalau orang
juga tidak melihat bahwa di dalam kerajaan Sorga ada suatu kegiatan yang luar
biasa yaitu hubungan intim, maka tidak ada artinya kita mengerjakan pekerjaan
yang Tuhan percayakan ini.
Jangan rusak pekerjaan Tuhan yang besar hanya karena
hasrat yang tak suci. Puji Tuhan... Haleluyah!
Wahyu 14: 4-5
(14:4) Mereka adalah orang-orang yang tidak
mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama
seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke
mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai
korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu. (14:5) Dan di
dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.
Mereka yang sedang melangsungkan hubungan intim dengan
Tuhan adalah;
YANG PERTAMA: “Mereka adalah orang-orang yang tidak
mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan”
Berarti tidak dikuasai oleh roh kenajisan, dosa kenajisan,
karena mereka murni sama seperti perawan. Murni sama seperti perawan, berarti;
suci di atas suci.
YANG KEDUA: “Mereka adalah orang-orang yang
mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi”
Ini menunjuk kehidupan yang tergembala dengan baik dan
benar dalam satu penggembalaan.
Siapa mereka itu? Mereka itu orang yang tidak
mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, tidak dikuasai dosa kenajisan,
mereka murni sama seperti perawan, kemudian mereka itu orang-orang yang
mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi, berarti tergembala dengan baik,
dengan benar di dalam satu penggembalaan yang benar.
Kalau tergembala pasti mengikuti geraknya firman
penggembalaan. Pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel telah
menggembalakan kehidupan kita dan akan membawa kita masuk dalam pembangunan
tubuh Kristus yang sempurna, menjadi sidang mempelai wanita Tuhan. Biarlah kita
ikuti gerak ini, Tuhan tidak akan membodoh-bodohi kita.
YANG KETIGA: “Mereka ditebus dari antara manusia
sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu”
Bangsa Israel dipilih dari antara semua bangsa di atas
muka bumi ini, sebab itu bangsa Israel disebut juga bangsa yang kudus, imamat
rajani, milik kepunyaan Allah, mereka ditebus sebagai korban-korban sulung.
Adapun hak kesulungan itu adalah ibadah dan pelayanan
yang Tuhan percayakan.
Kalau kita dipilih menjadi imamat rajani, bangsa yang
kudus, menjadi milik kepunyaan Allah, berarti; beribadah dan melayani kepada
Tuhan, khususnya memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia.
YANG KEEMPAT: “di dalam mulut mereka tidak terdapat
dusta”
Berarti menunjukkan bahwa kehidupan mereka betul-betul
di dalam pengurapan yang penuh dari Allah Roh-El Kudus.
kalau seseorang diurapi oleh Roh-El Kudus, dia tidak
perlu diajar oleh orang lain, karena Roh itu yang mengajari dia dalam segala
sesuatu, dan pengajaran benar, tidak dusta.
Tidak berdusta, berarti menggambarkan suatu kehidupan
yang sepenuhnya dikuasai oleh Roh-El Kudus.
YANG KELIMA: “mereka tidak bercela”
Berarti cemerlang, tanpa cacat cela atau kerut atau
yang serupa itu sebab mereka disucikan oleh air dan firman yang limpah.
Baptisan air tidak berhenti pada kolam pembasuhan,
tetapi ia akan terus berlangsung oleh penyucian air dan firman yang limpah
sampai kita nanti ditempatkan di hadapan-Nya cemerlang, tanpa cacat atau cela
atau kerut atau yang serupa itu, pendeknya; kudus, tidak bercela. Itulah
kehidupan yang terus menerus disucikan oleh air dan firman.
Kita butuh air dan firman yang limpah, kita tidak bisa
menyucikan diri sendiri oleh karena kemampuan sendiri, oleh karena pengertian
sendiri, oleh karena pengetahuan sendiri, tetapi kita disucikan oleh air dan
firman yang limpah secara continue,
tidak berhenti, maka ibadah tidak boleh berhenti.
Sekarang, barulah kita melihat ...
Wahyu 14: 1
(14:1) Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba
berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat
ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
Anak Domba berdiri di bukit Sion bersama-sama dengan
144.000 orang.
Wahyu 7: 3-4
(7:3) katanya: "Janganlah merusakkan bumi
atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami
pada dahi mereka!" (7:4) Dan aku mendengar jumlah mereka yang
dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan
dari semua suku keturunan Israel.
144.000 orang itu adalah orang-orang yang telah
dimeteraikan Allah, berarti mereka itu adalah milik kepunyaan Allah.
Inilah hal kelima; memuaskan hasrat dengan kebaikan,
adanya hubungan intim yang merupakan suatu kegiatan yang luar biasa terjadi.
Ternyata mereka itu adalah milik kepunyaan Allah.
Kita bersyukur, di penghujung tahun ini Tuhan kembali
menyatakan kasih dan kemurahan-Nya kepada kita. Lewat ibadah di penghujung
tahun ini kita boleh menikmati pembukaan rahasia firman walaupun singkat.
Mazmur 103: 5
(103:5) Dia yang memuaskan hasratmu dengan
kebaikan, sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung
rajawali.
Ada nyanyian yang lama dengan lirik: “yang
menantikan Tuhan membaharui kuatnya”
Jadi setelah kehidupannya dibaharui (menjadi suatu
kehidupan yang baru) maka dia pun memiliki suatu kekuatan yang luar biasa
seperti burung rajawali yang naik terbang tinggi di udara dengan kekuatan
sayapnya.
Inilah yang kita alami selama menanti-nantikan
kedatangan Tuhan.
“Masa mudamu menjadi baru.” Kehidupan muda ini
sebetulnya kehidupan yang merasa kuat namun sebenarnya lemah, banyak terdapat
kesalahan.
Yesus sendiri berkata kepada Simon Petrus;
1.
“Sesungguhnya
ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri”, ini berbicara
tentang kebenaran diri sendiri.
2. “engkau
berjalan ke mana saja kaukehendaki”, artinya; menuruti kata hati, menuruti
keinginan hati, tidak menuruti keinginan hati Tuhan.
Itu masa muda. Tetapi oleh lima perkara di atas tadi,
masa muda menjadi baru seperti pada burung rajawali, ini berbicara tentang
suatu kehidupan yang sudah dibaharui oleh sebab lima perkara di atas tadi yang
dibagi menjadi tiga bagian.
“Masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali”, pekerjaan
besar menantikan kita di tahun yang baru, bagaikan salib yang sudah diletakkan
di atas bahu, tetapi kita kuat mengerjakannya, tanpa persungutan sedikitpun,
tanpa mengeluh sedikitpun, sebab masa muda kita
menjadi baru seperti pada burung rajawali.
Yesaya 40: 29-31
(40:29) Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan
menambah semangat kepada yang tiada berdaya.
(40:30) Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu
dan teruna-teruna jatuh tersandung, (40:31) tetapi orang-orang yang
menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali
yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi
lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
Inilah masa muda yang sudah dibaharui, mendapat
kekuatan yang baru seperti burung rajawali yang terbang tinggi di udara.
Jadi orang-orang yang menanti-nantikan kedatangan Tuhan
adalah kehidupan yang terus menerus dibaharui
sehingga memiliki suatu kekuatan yang baru seperti pada sayap burung
rajawali yang terbang tinggi di udara mengatasi segala persoalan-persoalan.
Saat ini kita menantikan Mempelai Laki-Laki sorga,
menantikan kedatangan Tuhan kembali untuk yang kedua
kali sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga, biarlah pembaharuan demi pembaharuan
terus berlangsung dalam kehidupan kita, biarlah masa muda kita terus dibaharui
lewat pembaharuan yang sedang berlangsung ini.
Mari kita bersyukur, berterima kasih kepada Tuhan. Kita
tutup tahun 2018 dan kita akan memasuki lembaran di tahun yang baru ini.
Tuliskan semua pada lembaran yang baru dengan suatu kehidupan dalam pembaharuan
demi pembaharuan, goreskan itu semua supaya kehidupan kita betul-betul menjadi
surat pujian, surat Kristus yang dapat dibaca dikenal oleh setiap orang, di
dalam perkataan, di dalam perbuatan, gerak-gerik sekecil apapun, goreskan itu
di dalam setiap lembaran demi lembaran kehidupan kita supaya di atas segalanya
nama Tuhan dipermuliakan. Amin.
TUHAN YESUS
KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment