IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 4 SEPTEMBER 2021
STUDY YUSUF
(Seri:249)
Saya juga tidak lupa menyapa kaum muda remaja yang sedang mengikuti Ibadah Kaum Muda Remaja dan pemberitaan firman TUHAN, lewat live streaming, video, internet, Youtube, Facebook, dimanapun anda berada.
Kejadian 41:50-52
(41:50) Sebelum datang tahun kelaparan itu, lahirlah bagi Yusuf dua orang anak laki-laki, yang dilahirkan oleh Asnat, anak Potifera, imam di On. (41:51) Yusuf memberi nama Manasye kepada anak sulungnya itu, sebab katanya: "Allah telah membuat aku lupa sama sekali kepada kesukaranku dan kepada rumah bapaku." (41:52) Dan kepada anaknya yang kedua diberinya nama Efraim, sebab katanya: "Allah membuat aku mendapat anak dalam negeri kesengsaraanku."
Tentang nama yang telah diberikan oleh Yusuf kepada kedua anak laki-lakinya tersebut ternyata terkandung suatu makna dan suatu maksud di dalamnya. Jadi, nama yang diberikan oleh Yusuf tersebut benar-benar mengandung suatu arti.
Manasye artinya:
Untuk rencana Allah yang suci dan mulia ini, Yusuf tidak menghiraukan dirinya, Yusuf tidak memedulikan pikiran dan perasaan hatinya sebagai manusia biasa.
(45:1) Ketika itu Yusuf tidak dapat menahan hatinya lagi di depan semua orang yang berdiri di dekatnya, lalu berserulah ia: "Suruhlah keluar semua orang dari sini." Maka tidak ada seorang pun yang tinggal di situ bersama-sama Yusuf, ketika ia memperkenalkan dirinya kepada saudara-saudaranya. (45:2) Setelah itu menangislah ia keras-keras, sehingga kedengaran kepada orang Mesir dan kepada seisi istana Firaun. (45:3) Dan Yusuf berkata kepada saudara-saudaranya: "Akulah Yusuf! Masih hidupkah bapa?" Tetapi saudara-saudaranya tidak dapat menjawabnya, sebab mereka takut dan gemetar menghadapi dia. (45:4) Lalu kata Yusuf kepada saudara-saudaranya itu: "Marilah dekat-dekat." Maka mendekatlah mereka. Katanya lagi: "Akulah Yusuf, saudaramu, yang kamu jual ke Mesir. (45:5) Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu.
Pada ayat 4; Yusuf kembali memperkenalkan dirinya dan berkata; "Akulah Yusuf, saudaramu, yang kamu jual ke Mesir.”
Kesimpulan dari ayat 3 dan ayat 4 adalah; Yusuf harus meninggalkan rumah Yakub bapanya, karena dijual oleh saudara-saudaranya ke Mesir sebagai budak belian.
(40:14) Tetapi, ingatlah kepadaku, apabila keadaanmu telah baik nanti, tunjukkanlah terima kasihmu kepadaku dengan menceritakan hal ihwalku kepada Firaun dan tolonglah keluarkan aku dari rumah ini. (40:15) Sebab aku dicuri diculik begitu saja dari negeri orang Ibrani dan di sini pun aku tidak pernah melakukan apa-apa yang menyebabkan aku layak dimasukkan ke dalam liang tutupan ini."
Pendeknya, dari negeri Ibrani ke Mesir adalah pengalaman salib atau perjalanan salib.
Saudara, Yesus turun ke bumi ini bukan untuk wisata atau tour, karena dunia ini tidak lebih indah dari surga. Sorga yang mulia jauh lebih indah daripada dunia ini.
(2:5) Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, (2:6) yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
a. Meninggalkan segala kemuliaan-Nya
Pendeknya, Yusuf adalah seorang nabi yang memiliki pandangan nubuatan, memandang jauh kedepan, dengan kata lain; Yusuf disebut juga dengan seorang visioner.
(2:7) melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
Pendeknya, dari surga mulia turun ke bumi dan mengosongkan diri-Nya atau menghampakan diri-Nya.
Kosong itu = hampa.
(3:8) Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."
Ini hal menghampakan diri.
Pendeknya, orang yang menghampakan dirinya, ia hidup menurut kehendak roh TUHAN = menyangkali dirinya, ia tidak hidup menurut sekehendak manusia dagingnya.
(26:42) Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"
Jadi Yesus datang ke dunia ini bukan untuk wisata atau tour, karena tiadalah mungkin dunia ini lebih indah dari surga mulia. Seindah-indahnya bumi, tidak akan melebihi dari keindahan surga mulia.
Jadi orang yang berada dalam rencana Allah, betul-betul menyerahkan segenap hidupnya kepada TUHAN. Demikian juga orang yang menghampakan dirinya, ia hidup menurut kehendak roh TUHAN, ia tidak hidup menurut manusia daging, berarti; menyangkali dirinya.
(3:9) Nikodemus menjawab, katanya: "Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?" (3:10) Jawab Yesus: "Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu?
Jadi sangat disayangkan, kalau misalnya seorang hamba TUHAN, seorang gembala sidang, pemimpin rumah TUHAN, tidak paham soal menghampakan diri, soal mengosongkan diri, ini sangat disayangkan sekali, sekalipun ia seorang yang terkenal di bumi ini.
Demikian juga imam-imam, pelayan TUHAN, bahkan sampai kepada seluruh sidang jemaat, tidak terkecuali kaum muda remaja, kalau tidak paham soal menghampakan diri sangat disayangkan sekali.
Yohanes 3:11-12
(3:11) Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami. (3:12) Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi?
(8:37) "Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu. (8:38) Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, dan demikian juga kamu perbuat tentang apa yang kamu dengar dari bapamu."
Orang Yahudi hendak membunuh Yesus, mereka merencanakan hal itu, karena sesuai dengan apa yang mereka lihat dan apa yang mereka dengar dari bapa mereka.
Yohanes 8:39-40
(8:39) Jawab mereka kepada-Nya: "Bapa kami ialah Abraham." Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham. (8:40) Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah; pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham.
(8:41) Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri." Jawab mereka: "Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu Allah." (8:42) Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.
(8:43) Apakah sebabnya kamu tidak mengerti bahasa-Ku? Sebab kamu tidak dapat menangkap firman-Ku. (8:44) Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.
1. Pembunuh manusia sejak semula.
Jadi, apa yang dialami oleh Yusuf itu merupakan nubuatan yang sudah digenapkan oleh Yesus di atas kayu salib.
Yohanes 3:11
(3:11) Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami.
Jadi alangkah sayangnya, seorang hamba TUHAN, seorang gembala sidang, tidak paham soal menghampakan diri ini. Kalau seorang hamba TUHAN tidak dapat menghampakan diri, maka ia tidak akan berada di dalam rencana Allah yang besar.
(3:12) Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi?
Pendeknya, orang yang mengosongkan atau menghampakan dirinya, tidak diukur, tidak dilihat dari keberadaannya atau kelebihan-kelebihannya secara jasmani yang dimiliki oleh seseorang. Bukan berarti kalau gelarnya tinggi, lalu disebut orang yang rohani atau berkarakter surgawi yang betul-betul mengosongkan dan menghamparkan dirinya, tidaklah seperti itu.
(3:13) Tidak ada seorang pun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia.
(3:14) Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, (3:15) supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
Syarat untuk meninggikan korban Kristus: rela mengosongkan atau menghampakan dirinya, untuk memperoleh hidup kekal.
Kejadian 45:1-2
(45:1) Ketika itu Yusuf tidak dapat menahan hatinya lagi di depan semua orang yang berdiri di dekatnya, lalu berserulah ia: "Suruhlah keluar semua orang dari sini." Maka tidak ada seorang pun yang tinggal di situ bersama-sama Yusuf, ketika ia memperkenalkan dirinya kepada saudara-saudaranya. (45:2) Setelah itu menangislah ia keras-keras, sehingga kedengaran kepada orang Mesir dan kepada seisi istana Firaun.
- Kepada orang Mesir, itu gambaran dari dunia.
Matius 27:45-50
(27:45) Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga. (27:46) Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? (27:47) Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata: "Ia memanggil Elia." (27:48) Dan segeralah datang seorang dari mereka; ia mengambil bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam, lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum. (27:49) Tetapi orang-orang lain berkata: "Jangan, baiklah kita lihat, apakah Elia datang untuk menyelamatkan Dia." (27:50) Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.
Jadi, surga dan bumi telah mendengarkan tangisan, suara yang nyaring sebagai doa penyahutan Yesus diatas kayu salib. Itu merupakan nubuatan yang sudah digenapkan oleh Yesus di atas kayu salib.
(5:7) Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.
Sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa penyahutan yang sudah naik kepada Allah Bapa, lalu dipantulkan ke bumi ini. Jadi jelas, baik surga maupun bumi sudah mendengarkan doa penyahutan Yesus Kristus.
Yesus mengadakan doa penyahutan itu dalam keadaan penderitaan-penderitaan yang begitu hebat, tetapi karena kesalehan-Nya, doanya itu di dengarkan oleh Bapa di surga.
(5:8) Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,
Yesus Kristus sebagai Anak, Dia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya (Ibrani 5:8). Kemudian, Dia juga setia (Filipi 2:8), namun Dia juga pribadi yang dengar-dengaran (Matius 26:42).
(45:2) Setelah itu menangislah ia keras-keras, sehingga kedengaran kepada orang Mesir dan kepada seisi istana Firaun.
Kejadian 45:3
(45:3) Dan Yusuf berkata kepada saudara-saudaranya: "Akulah Yusuf! Masih hidupkah bapa?" Tetapi saudara-saudaranya tidak dapat menjawabnya, sebab mereka takut dan gemetar menghadapi dia. (45:4) Lalu kata Yusuf kepada saudara-saudaranya itu: "Marilah dekat-dekat." Maka mendekatlah mereka. Katanya lagi: "Akulah Yusuf, saudaramu, yang kamu jual ke Mesir. (45:5) Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu.
Kita bersyukur kepada TUHAN, Dia telah menghampakan diri-Nya, Dia telah mengosongkan diri-Nya, supaya rencana Allah terlaksana. Selain itu juga, sebagai Imam Besar, Yesus telah menaikkan doa penyahutan, yang sudah naik ke surga lalu dipantulkan ke bumi. Jadi doa penyahutan itu di dengar Bapa di surga maupun didengar oleh dunia ini. Begitu hebat TUHAN menyelamatkan manusia berdosa, kita bersyukur kepada Tuhan.
(1:1) Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. (1:2) Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
Kemudian kosong, berarti; tabiat dari Allah Trinitas itu tidak tinggal diam di dalamnya.
Lalu kemudian, gelap gulita menutupi samudera raya, Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
Jadi permukaan air itu adalah titik nol, menghampakan diri, taat kepada Roh TUHAN, tidak taat kepada kehendak manusia daging, karena bumi belum berbentuk, masih kosong, gelap gulita menutupi samudera raya.
Walaupun firman ini sederhana, tetapi ini suatu tanggungjawab yang tidak boleh diabaikan, dianggap enteng, tetapi kalau kita betul-betul menghidupi kisah Yusuf, kita betul-betul ada di dalam rencana Allah, maka kehidupan kita betul-betul menjadi satu kehidupan yang sangat berguna dan berarti bagi Tuhan. Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment