IBADAH RAYA MINGGU,
29 AGUSTUS 2021
KITAB WAHYU PASAL
13
WAHYU 13:11-18
(Seri 12)
Subtema: API TUHAN
MEMBAKAR TABIAT DAGING
Pertama-tama saya mengucapkan segala puji segala
hormat hanya bagi Dia, yang sudah memungkinkan
kita untuk berada di tengah perhimpunan Ibadah Raya Minggu, selamat berbahagia di dalam
kita menikmati sabda Allah. Saya juga tidak lupa menyapa sidang jemaat Tuhan
yang ada dikediaman masing-masing, bahkan sidang jemaat Tuhan yang ada di
Bandung, di Malaysia, bahkan umat ketebusan Tuhan yang setia dalam ketekunan
Ibadah Raya Minggu, di Gembalakan oleh GPT “BETANIA” Serang dan Cilegon, Banten,
Indonesia lewat live streaming vidio Internet, Youtube, Facebook
dimanapun anda berada.
Selanjutnya kita berdoa, kita
mohonkan kemurahan hati Tuhan supaya kiranya Tuhan membukakan Firman-Nya bagi
kita sore, petang menjelang malam ini.
Segera kita sambut Firman
penggembalaan, untuk Ibadah Raya Minggu, dari kitab Wahyu 13:13 secara keseluruhan; namun, kita awali pembacaan ayat 13
bagian A.
Wahyu 13:13
(13:13) Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari
langit ke bumi di depan mata semua orang
Perhatikan
kalimat; “Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat …” Singkat kata, binatang kedua yang
keluar dari dalam bumi, yakni nabi-nabi palsu mengadakan tanda-tanda yang
dahsyat, di tengah-tengah ibadah-ibadah, dan kegiatan-kegiatan mereka dalam
sebuah peribadatan.
Kita hubungkan dengan Injil Matius 24:24.
Matius 24:24
(24:24) Sebab
Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan
tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin,
mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga
Jadi singkat kata; di sini kita
melihat mesias-mesias palsu itulah kepala dari ular naga merah padam dan nabi-nabi palsu itulah ekor dari ular naga merah padam. Bekerja
sama untuk mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat palsu.
Tujuannya; sekiranya mungkin mereka
menyesatkan orang-orang pilihan juga. Jadi, kata “sekiranya mungkin …”, artinya; baik kepala maupun ekor dari
ular naga merah padam itulah antikris dan nabi-nabi palsu, berupaya untuk
menyeret (menyesatkan) orang-orang pilihan Tuhan.
Jadi, saudara dalam hal ini kita
harus semakin waspada, jangan pernah kita merasa diri hebat, jangan pernah
merasa diri kuat dan jangan bermasa bodoh supaya kita tidak menerima timbal
balik atau konsekuensi dari suatu tindakan yang bodoh dan kesalahan yang kita
perbuat dihadapan Tuhan saudara.
Sebab di sini jelas “sekiranya
mungkin …”, berarti mereka mempunyai daya upaya yang sangat kuat dengan
daya juang yang sangat besar untuk menyesatkan orang-orang pilihan.
Hati-hati saudaraku!... Itu orang-orang
pilihan, bagaimana dengan orang Kristen yang hanya sekedar datang beribadah?
Jadi, sigkat kata antikris, itulah kepala ular naga merah padam, maupun nabi-nabi palsu itulah ekor
dari naga merah padam bekerjasama, bersinergi, berkolaborasi di dalam mengadakan
tanda-tanda heran ataupun mujizat-mujizat palsu.
Ulangan 13:1-3
(13:1) Apabila di tengah-tengahmu muncul
seorang nabi atau seorang pemimpi, dan ia memberitahukan kepadamu suatu tanda
atau mujizat, (13:2) dan apabila tanda atau mujizat yang dikatakannya
kepadamu itu terjadi, dan ia membujuk: Mari kita mengikuti allah lain, yang
tidak kaukenal, dan mari kita berbakti kepadanya,
(13:3) maka janganlah engkau mendengarkan
perkataan nabi atau pemimpi itu; sebab TUHAN, Allahmu, mencoba kamu untuk mengetahui,
apakah kamu sungguh-sungguh mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan
dengan segenap jiwamu.
Satu kali nabi-nabi palsu dan
guru-guru palsu muncul dan berada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan serta
mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu dengan satu tujuan untuk
membujuk, untuk menyesatkan anak-anak Tuhan dan hal itu memang terjadi atas
seijin Tuhan
Itu diijinkan Tuhan terjadi sebab
dikatakan pada ayat yang ke 3: “Sebab TUHAN, Allahmu, mencoba kamu untuk
mengetahui, apakah kamu sungguh-sungguh mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan
segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu.”
Jadi, tanda-tanda, muzijat-muzijat
palsu yang diadakan nabi-nabi palsu dan antikris di tengah peribadatan mereka,
ternyata terjadi atas seijin Tuhan. Jadi, Tuhan ingin tau, Tuhan mau
lihat apakah kita itu sungguh-sungguh, apakah kita ini benar-benar mengasihi
Tuhan dengan segenap hati 100% dan segenap jiwa, segenap hidup 100%.
Suatu kali nanti antikris dan
nabi-nabi palsu menyesatkan umat pilihan atas seijin Tuhan, supaya Tuhan tahu
kesungguhan hati dari jemaat pilihan-Nya.
Bukan Tuhan tidak bisa menghabisi
nabi-nabi palsu secara langsung, tetapi Tuhan mau melihat apakah kita
benar-benar mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa, akal budi, dan
kekuatan kita, 100% di kerahkan untuk mengasihi Tuhan. Jadi, tidak boleh kita menjalankan
ibadah akal-akalan, tubuh di sini namun hatinya jauh dari kebenaran Firman
Tuhan.
Saya ini adalah hamba Tuhan yang
menerima jabatan gembala, saya ini sudah harus terlebih dahulu mengasihi Tuhan
dengan segenap hati, segenap jiwa, dan menjadi contoh teladan (berjalan didepan),
domba-domba mengikuti dari belakang. Maka, dalam melayani Tuhan, kalau saya
tidak mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa, akal budi, dan segenap
kekuatan, berarti saya sedang menjalankan ibadah taurat. Ibadah taurat adalah ibadah
kemunafikan.
Dalam membawa korban dan persembahan
harus dengan segenap hati, segenap jiwa, akal budi, dan kekuatan kita
masing-masing.
2 Tesalonika 2:9-10
(2:9) Kedatangan si pendurhaka itu
adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda
dan mujizat-mujizat palsu, (2:10) dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap
orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi
kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka.
Jadi singkat kata, kedatangan atau
munculnya antrikris jelas itu merupakan pekerjaan Iblis atau setan, kemudian
kemunculan mereka di sini dikatakan disertai dengan:
-
Rupa-rupa perbuatan ajaib.
-
Disertai dengan tanda-tanda.
-
Disertai dengan muzijat-muzijat palsu.
-
Disertai dengan rupa-rupa tipu daya
yang jahat.
Sudah jelas nabi palsu tampil dengan
segala kelicikan bukan dengan ketulusan, karena disertai juga dengan rupa-rupa
tipu daya yang jahat. Kemudian, alamat yang dituju sehingga antikris dan
nabi-nabi palsu sibuk untuk mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu
ialah: orang-orang yang harus binasa.
Jadi, alamat yang dituju sehingga
nanti nabi palsu sibuk mengadakan tanda-tanda heran dan mujizat palsu adalah
orang-orang yang harus binasa.
Siapakah mereka itu? Mereka itu adalah orang-orang
yang tidak menerima dan tidak mengasihi kebenaran yang sejati, sumbernya
adalah Salib di Golgota, itulah
kebenaran yang sejati.
Sesungguhnya pengajaran Salib sungguh
berkuasa untuk menyelamatkan hidup setiap orang. Jadi, bukan tanda-tanda
ataupun mujizat-mujizat palsu yang diadakan oleh nabi-nabi palsu yang mampu menyelamatkan
kehidupan setiap orang di atas muka bumi ini, tetapi Salib di Golgota, itulah
kebenaran yang sejati.
2 Timotius 2: 11
(2:11) Dan itulah sebabnya Allah
mendatangkan kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mereka percaya
akan dusta,
Jadi, kalau di tengah sebuah ibadah
pelayanan seorang hamba atau nabi Tuhan, sibuk mengadakan tanda-tanda heran dan
mujizat-mujizat, tetapi mengabaikan kebenaran yang sejati, tidak mengasihi dan
tidak menerima kebenaran yang sejati itulah Salib di Golgota, itulah dusta.
Hamba Tuhan melayani tanpa memikul
salibnya adalah hamba Tuhan pendusta, imam-iman melayani tanpa memikul salibnya
adalah imam pendusta. Sidang jemaat kalau tidak mau korban memikul salib adalah
sidang jemaat palsu. Itulah yang antikris tampilkan di Wahyu 13:1-2.
Wahyu 13:1-2
(13:1) Dan ia tinggal berdiri di pantai
laut. Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk
sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota
dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.
(13:2)Binatang yang kulihat itu serupa
dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut
singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan
kekuasaannya yang besar.
Binatang
yang keluar dari dalam laut wujudnya: bertanduk 10 (sepuluh), berkepala 7
(tujuh) dan 10 (sepuluh) mahkota di atas tanduk-tanduknya. 10 (Sepuluh) + 7
(Tujuh) + 10 (Sepuluh) = 27 (Dua puluh tujuh)
Inilah
perhubungan palsu yang dikerjakan oleh antikris, karna kalau berbicara tentang
angka 27 (dua puluh tujuh), jelas terkait dengan injil. Sementara injil dibagi menjadi
2 (dua bagian):
1. Injil
Sinoptik = Matius, Markus, Lukas, Yohanes.
Khusus menceritakan satu pribadi, yaitu Yesus Kristus yang turun dari Surga
ke Bumi. Lahir, tumbuh besar, mati dan bangkit lalu segera naik ke Surga. Jadi,
Injil Sinoptik ini berbicara tentang pribadi Yesus sebagai Kepala.
2. Kisah
Para Rasul sampai Kitab Wahyu
= Perjalanan Gereja.
-
Kisah Para Rasul = Lahirnya Gereja.
-
Roma sampai Yudas
= Perkembangan Rohani dari Gereja.
-
Wahyu = Kedewasaan dari Gereja Tuhan yang sempurna itulah Mempelai Tuhan.
Jadi,
antikris juga mengadakan perhubungan antara tubuh dengan kepala yang palsu.
Semua palsu, ibadahnya palsu, pelayanannya palsu, nikahnya juga palsu. Jangan
sampai ada nikah palsu, karena sangatlah susah menjalankan ibadah dengan nikah
palsu, setengah mati kita dalam melayani Tuhan kalau nikah kita juga palsu. Maka,
kehidupan kaum muda remaja, mulai dari sekarang jangan biasakan dalam roh yang
palsu, supaya manakala engkau masuk dalam nikah yang sesungguhnya dihadapan
Tuhan, engkau luar biasa dipakai Tuhan di tengah Ibadah dan Pelayanan itulah
nikah jasmani.
Nikah
rohani adalah hubungan antara tubuh dan kepala, Kristus adalah Kepala dan
Gereja adalah tubuh. Jikalau hubungan kita betul-betul terjalin lewat
penyerahan diri sepenuhnya, wujudnya adalah berada pada puncak tertinggi,
yakni; Gunung Sion, wujudnya adalah: Doa Penyembahan, maka, disitulah ada
gairah untuk melayani Tuhan dan mengerjakan pekerjaan Tuhan.
Jadi,
jelas dari ayat 11 ini, sibuk
mengadakan mujizat, tetapi mengabaikan kebenaran yang Sejati yang bersumber
dari Salib Kristus itulah dusta, kepalsuan, ibadah dan pelayanan yang palsu.
2
Tesalonika 2:12
(2:12)
supaya dihukum semua orang yang tidak percaya akan kebenaran dan yang suka
kejahatan.
Jadi,
pendeknya saudaraku mencari mujizat atau tanda-tanda heran, di tengah ibadah
dan pelayanan, tetapi menolak kebenaran yang sejati sama dengan ibadah yang
membinasakan dan itu diijinkan oleh Tuhan, karena apa? Karena mereka tidak
percaya, mereka tidak mengasihi, tidak menerima kebenaran yang sejati, itulah
sengsara Salib akhirnya mereka diizinkan untuk percaya kepada dusta sama dengan
mujizat tanpa salib.
Saudara
ku, untuk kesekian kalinya saya sampaikan, biar sejuta kali mujizat dan
tanda-tanda heran terjadi di depan mata dalam setiap pertemuan ibadah, tetapi
manakala Salib ditolak sama dengan ibadah yang membinasakan. Perlu untuk kita
ketahui bersama-sama, pelajaran tentang kebenaran yang sejati sebetulnya hanya
diperoleh lewat sengsara Salib Kristus. Pengajaran yang sejati tidak terdapat
di pelajaran-pelajaran lain. Sekalipun sederet gelar di atas pundak oleh
pengetahuan di dunia, pengetahuan mereka belum sempurna untuk sampai ke dalam
Kerajaan Surga, tetapi kebenaran yang sejati hanya dapat kita pelajari lewat sengsara
Salib Kristus.
Tidak
salah mujizat terjadi, misalnya; yang sakit sembuh, yang lumpuh berjalan,
pelajaran apa yang ada di situ? Tetapi lewat pemberitaan Firman tentang Salib
Kristus kita memperoleh kebenaran yang sejati.
“IMAN
BERTUMBUH DALAM PENGANIAYAAN DAN DALAM PEMBACAAN KITAB SUCI “
Tidak
dikatakan di sini iman bertumbuh setelah Pak Pendeta menyembuhkan saya, tidak! Iman
bertumbuh setelah saya diberkati banyak uang, tidak! Iman itu datangnya dari
Darah Salib.
Iman
itu bertumbuh karna penganiayaan karena Firman dan dalam pembacaan Kitab Suci. Terkadang
kita memberikan sebuah alasan untuk tidak membaca Alkitab yang sesungguhnya
membuat rugi sendiri.
2
Timotius 3:10-11
(3:10) Tetapi engkau telah mengikuti ajaranku,
cara hidupku, pendirianku, imanku, kesabaranku, kasihku dan ketekunanku. (3:11)
Engkau telah ikut menderita penganiayaan dan sengsara seperti yang telah
kuderita di Antiokhia dan di Ikonium dan di Listra. Semua penganiayaan itu
kuderita dan Tuhan telah melepaskan aku dari padanya.
Singkat kata pelajaran tentang kebenaran yang sejati
jelas sumbernya dari Salib, sebagaimana yang dialami oleh Rasul Paulus dan
diikuti oleh anak kekasihnya Timotius, sehingga Timotius betul-betul mengikuti,
antara lain; ajaran Rasul paulus, cara hidup, pendirian, iman, kesabaran
Rasul Paulus, lalu kasih dari Rasul
Paulus dan ketekunan Rasul Paulus, semuanya
itu datang dari Sorga.
Ini merupakan suatu pelajaran yang
seluruhnya datang dari sengsara Salib, pelajaran itu diterima ditampung oleh
Timotius.
Hai anak-anak Tuhan, tampunglah,
Firman Allah dari Sorga jadilah wadah dari Firman Tuhan. Jadi, sudah sangat
jelas kebenaran yang sejati dapat kita petik, dapat kita pelajari hanya dari
salib.
Saya mau bertanya, kalau saya buka
jas tiba-tiba saya turun dari Podium ini, lalu saya hempaskan kepada sidang jemaat,
kemudian sidang jemaat terpental 10 (sepuluh) meter. Pelajaran apa yang didapat
dari situ? Pelajarannya adalah perasaan sakit. Supaya terbukalah dulu pikiran
yang lama ini, hari-hari kebaskan jas yang putih, jas hitam, jas abu-abu,
hari-hari dia melakukan itu setiap ibadah dan pelayanan, pelajaran apa yang
dipetik dari situ? Ingat saya tidak anti mujizat, saya ini butuh mujizat karena
kita sangat membutuhkan itu, tetapi kalau hari-hari hanya sensasi semacam itu
terjadi dalam ibadah dan pelayanan lalu apa yang kita pelajari? Umat-Ku bimasa
karena tidak punya pengertian dan pengetahuan, pelajaran Alkitab.
Kalau saudara mau stabilokan, ayo
perhatikan Firman, jangan banyak melamun. Saya mengasihi mu bukan membenci mu,
jangan salah mengerti.
Ini pekerjaan Tuhan bukan seperti
sekolah bisa acuh tak acuh, Tuhan telah memberi nafas hidup, kesehatan, diberi
kesempatan untuk menikmati kemurahaan, maka harus kita balas kepada Tuhan
seperti apa yang sudah kita terima dari Tuhan. Terkadang kita tidak ada kesempatan
untuk membalas apa yang sudah kita terima, Ibadah hanya 2 (dua) jam, tetapi
kita tidak memberi waktu untuk Tuhan. Cobalah berpikir Realitis, kalau saudara
menganggap saya kejam silahkan, tetapi saya tau apa yang saya perbuat adalah sebuah
tanggung jawab.
2 Timotius 3:12-13
(3:12) Memang setiap orang yang mau
hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya, (3:13)
sedangkan orang jahat dan penipu akan bertambah jahat, mereka menyesatkan
dan disesatkan.
Memang setiap orang yang mau hidup beribadah
di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya, tidak ada orang yang beribadah tanpa menderita aniaya,
itu ibadah palsu. Kalimat berikutnya; Orang jahat dan penipu akan bertambah
jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan Sebaliknya, antikristus dan nabi
palsu bertambah jahat, mereka akan menyesatkan dan disesatkan, itulah bedanya
ibadah antikris dan nabi-nabi palsu (kepala dan ekor) dan ibadah yang sejati.
Jadi, setiap orang yang mau hidup beribadah
di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya, sebaliknya antikris dan nabi
palsu mereka bertambah jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan. Mengapa mereka
yang menyesatkan, namun pada akhirnya disesatkan? Karena ternyata perbuatan mereka
perbuatan sesat, sebab setelah Antikris berkuasa dan memerintah selama 3.5
(tiga setengah) tahun di atas muka bumi, selanjutnya meraka dibinasakan oleh
hembusan mulut Allah dan binasa sesuai 2
Tesalonika 2. Jadi, kesesatan mereka adalah pada saat mereka menyesatkan.
2 Timotius 3:14
(3:14) Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang
pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu
mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu
“Berpegang pada kebenaran yang telah
engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah
mengajarkannya kepadamu.” Pendeknya, seorang pemimpin rohani harus diingat dan didoakan supaya Tuhan terus
bukakan Firman-Nya. Kita butuh pembukaan Firman, kalau rahasia Firman tidak
dibukakan kita tidak mengerti tentang rahasia Sorga. Siapa yang pernah melihat
sorga? Tidak ada. Kita butuh nubuatan terbesar pembukaan Firman, bukan saya
tidak butuh nubuatan ketika hamba Tuhan bernubuat, saya butuh tetapi saya yakin dengan nubuatan terbesar,
Firman yang rahasianya dibukakan karena ayat menjelaskan ayat.
Satu kali saya ada persekutuan di
Jakarta diikuti kurang lebih 10 (sepuluh) orang, saya diajak teman hamba Tuhan
waktu awal pelayanan di provinsi Banten ini. Saya ikut, tiba-tiba satu dari
antara hamba Tuhan tersebut berkata; “Hai
Pendeta Daniel, engkau bukan ekor tetapi kepala, engkau naik bukan turun.” Saya
baru bergabung tiba-tiba bernubuat seperti itu, bukan saya tidak percaya, tetapi
saya tidak melihat apa yang dia terima dari Tuhan, sedangkan Alkitab yang tertulis,
dapat saya lihat.
2 Timotius 3:15
(3:15) Ingatlah juga bahwa dari kecil
engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan
menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus.
Dari kecil Timotius sudah mengenal
Kitab Suci yang terdiri dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
Perjanjian lama diwakili oleh para Nabi,
tugas Nabi bernubuat, mengadakan penyucian terhadap dosa lewat penyingkapan
rahasia Firman.
Perjanjian baru diwakili oleh
Rasul-Rasul, tugas mereka untuk menyingkapkan rahasia Sorga, pengajaran tentang
hal-hal yang akan datang. Pendeknya kitab suci dapat memberi hikmat kepada
Timotius, itulah akal budi, itulah kebijaksanaan yang menuntun Timotius kepada
keselamatan kekal, oleh Iman kepada Kristus Yesus bukan iman kepada muzijat,
bukan iman kepada berkat, bukan iman kepada keberhasilan melainkan kepada
Kristus Yesus.
Kristus Yesus di sini bukan Kristus
Yesus yang pasif, tetapi iman kepada Yesus Kristus yang aktif. Dari sejak Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa Anak
Domba telah disembelih, lalu kulitnya itu digunakan untuk menutupi kekurangan,
ketelanjangan mereka. Siapa binatang yang disembelih ini? Sudah jelas itulah
gambaran dan bayangan dari Yesus yang mati di kayu Salib dan darah Kristus yang
sama bekerja sampai hari ini. Jadi, iman kepada Kristus Yesus bukan pasif,
melainkan aktif. Sampai sekarang ini, Yesus bekerja terus untuk mengadakan
pengampunan dan penyucian terhadap dosa.
Matius 24:23-26
(24:23) Pada waktu itu jika orang berkata
kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini, atau Mesias ada di sana, jangan kamu
percaya. (24:24) Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan
muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat,
sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga. (24:25)
Camkanlah, Aku sudah mengatakannya terlebih dahulu kepadamu. (24:26)
Jadi, apabila orang berkata kepadamu: Lihat, Ia ada di padang gurun, janganlah
kamu pergi ke situ; atau: Lihat, Ia ada di dalam bilik, janganlah kamu percaya.
Saudara disini kita melihat,
mesias-mesias palsu yaitu antikris (kepala ular naga merah padam) dan nabi-nabi
palsu (ekor dari ular naga merah padam) bekerja sama untuk menyesatkan sekiranya
mungkin orang-orang pilihan.
Maka, pada ayat 23; “Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat,
Mesias ada di sini, atau Mesias ada di sana, jangan kamu percaya.”
Kita bandingkan ayat 23 dan ayat 26, “Jadi,
apabila orang berkata kepadamu: Lihat, Ia ada di padang gurun, janganlah kamu
pergi ke situ; atau: Lihat, Ia ada di dalam bilik, janganlah kamu percaya”,
tetapi kita percaya hanya kepada Tuhan kita Yesus Kristus, iman kita kepada darah
salib Kristus yang aktif tidak pasif.
Tuhan Yesus tidak mengadakan
kelompok, kelompok padang gurun lalu kita harus pergi ke situ, kemudian
kelompok bilik kemudian kita harus mencari-cari Dia di dalam bilik, tidak
seperti itu. Tetapi ingat, iman kita kepada Kristus Yesus, darah Salib aktif
bekerja sampai hari ini. Sebab itu tidak boleh ada kelompok-kelompok, dimulai
dari dalam nikah, dalam penggembalaan ini tidak boleh ada kelompok. Kepala 1
(satu), anggota tubuh juga 1 (satu) walaupun anggotanya banyak sebab Kristus
adalah satu.
Matius 24:27
(24:27) Sebab
sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai
ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia.
“Sama seperti kilat memancar dari sebelah
timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat …” Ini jelas berbicara tentang pembangunan tubuh
Kristus.
Tabernakel (rumah Tuhan) disebut tubuh
Kristus. Jadi, pembangunan itu dimulai dari Timur Pintu Gerbang, sampai ke Barat Ruangan Maha Suci, berarti terwujudnya pembangunan tubuh
Kristus berbeda dengan pekerjaan nabi-nabi palsu dan mesias palsu. Mereka ada
di padang, kemudian ada di billik, berarti kelompok-kelompok, tetapi Pengajaran
Pembangunan Tabernakel, membawa sidang jemaat kepada kesatuan Tubuh Kristus
yang sempurna, tidak kotak-kotak, tidak kelompok-kelompok karena darah Salib
bekerja aktif dari Pintu Gerbang sampai kepada Ruangan Maha Suci. Dari zaman Adam
sampai sekarang darah Yesus aktif untuk mengampuni, menebus dan memperdamaikan
dosa kita jadi, jangan ditolak.
Tolak pengajaran-pengajaran palsu
yang hanya memecah belah dan mendirikan kelompok-kelompok, contohnya:
1.
Kelompok
padang gurun, maka kita harus
bersusah-susah untuk pergi ke situ.
2.
Kelompok
bilik, kita harus mencari baik-baik
dimana dia tersembunyi, misalnya; dibelah dulu bilik-biliknya, temboknya di
belah-belah dulu.
Jadi, darah Salib aktif untuk membawa kita sampai kepada kesatuan
tubuh Kristus yang sempurna. Inilah pelajaran yang harus kita terima, tolak
ajaran palsu saudara.
Sebab sama seperti kilat memancar
dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat. Jelas ini berbicara tentang
pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Demikianlah pula kelak kedatangan Anak
Manusia, kedatangan Yesus:
1.
Yang
pertama mati di kayu Salib, lalu hari ke 3 (tiga) bangkit dan naik
dipermuliakan.
2.
Tetapi
kedatangan Yesus yang kedua, Dia akan tampil sebagai Raja dan Mempelai Pria
Sorga.
Saat kapan Dia datang untuk yang kedua
kalinya dan tampil sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga? Jawabnya: Setelah
terwujudnya kesatuan Tubuh Kristus yang sempurna dari Timur sampai ke Barat. Tubuh
itu satu walaupun anggotanya banyak, tetapi mujizat tidak bisa mempersatukan
tubuh yang berbeda-beda. Contohnya: Orang kusta sembuh, orang buta sembuh, yang
kembali hanya satu, sedangkan yang sembilan lagi meninggalkan Yesus setelah
menerima mujizat kesembuhan.
“Yesus memberi makan Lima ribu orang.” Pemecahan roti yang pertama. Pada
saat pemecahan roti yang pertama Yesus memberi makan Lima ribu orang dengan
lima roti dan dua ikan, tersisa dua belas bakul, ingat-ingatan bagi dua belas Rasul.
Yohanes 6:1-2
(6:1) Sesudah itu Yesus berangkat ke
seberang danau Galilea, yaitu danau Tiberias. (6:2) Orang banyak
berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka melihat mujizat-mujizat
penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit
Orang banyak berbondong-bondong
mengikuti Dia. Kenapa orang
banyak berbondong-bondong mengikuti Dia? Jawabnya: Karena mujizat kesembuhan
yang diadakan, kemudian ada tanda yang lain pada ayat 12.
Yohanes 6:12
(6:12) Dan setelah mereka kenyang Ia
berkata kepada murid-murid-Nya: "Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih
supaya tidak ada yang terbuang." (6:13) Maka merekapun mengumpulkannya,
dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari kelima roti
jelai yang lebih setelah orang makan. (6:14) Ketika orang-orang itu
melihat mujizat yang telah diadakan-Nya, mereka berkata: "Dia ini adalah
benar-benar nabi yang akan datang ke dalam dunia."
Selanjutnya setelah orang banyak melihat
mujizat selanjutnya rasa kekaguman itu terlihat ketika mereka mengatakan: Dia
ini adalah benar-benar Nabi yang datang ke dalam dunia. Tapi lihatlah reaksi
Yesus terhadap pernyataan mereka, karena Yesus tau bahwa mereka hendak datang
dan membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia Raja. Dia menyingkirkan diri
ke atas gunung seorang diri, Tuhan Yesus tidak tertarik untuk tampil sebagai
raja kalau pengikutan kita hanya karena mujizat.
Yesus akan datang untuk kedua kalinya
tampil sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga setelah terbentuknya kesatuan tubuh
yang berbeda, kepala siap diletakkan di atas tubuh. Kalau tubuh masih liangnya
serigala, tubuh sarangnya burung, tubuh masih dikuasai oleh nabi palsu, tubuh
masih dikuasai roh najis, percabulan, roh antikris, maka tubuh tidak ada tempat
untuk meletakkan kepalanya. Yesus tidak tertarik menjadi Raja maupun kepala
atas orang-orang yang hanya percaya kepada mujizat.
Jadi saya bukan benci dengan mujizat,
saya butuh mujizat dan sampai sekarang saya terus berdoa supaya yang sakit
sembuh, karena diantara kita ada yang sakit sampai sekarang ini. Jangan juga
sibuk dengan urusan yang lahiriah padahal banyak hal yang penting untuk kita
pelajari tentang kebenaran yang sejati.
Jangan percaya sistim pelayanan dari
nabi-nabi palsu contohnya; lihat dia ada di sana, lihat dia ada di sini, lihat
dia ada di Padang Gurun, lihat dia ada di bilik. Tentu kita harus cari dulu di bilik-bilik,
sementara Darah Salib aktif bekerja untuk mempersatukan anggota tubuh yang
berbeda-beda, bahkan yang jauh menjadi dekat oleh karena darah salib Kristus,
jadi iman kita hanya kepada Kristus Yesus. Kristus Yesus yang bagaimana? Pasif
atau aktif? Pasti aktif.
Kita kembali untuk membaca Wahyu,
kita sudah diberkati dari kitab Wahyu
13:13 bagian A dan sekarang bagian B.
Wahyu 13:13B
(13:13) Dan ia mengadakan tanda-tanda yang
dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua
orang.
Bahkan ia menurunkan api dari langit
ke bumi di depan mata semua orang, singkat kata nabi palsu menurunkan api dari langit ke bumi
di depan mata semua orang, dan disaksikan oleh semua penduduk bumi, tetapi
yang pasti mereka menurunkan api asing bukan api Tuhan. Seperti yang tertulis
di Kitab 1 Yohanes 4:1, di situ
Rasul Yohanes menghimbau supaya jemaat di Asia kecil untuk menguji setiap roh
karena nabi-nabi palsu sudah menyebar di seantero dunia ini membawa api asing.
Berdoalah supaya Tuhan membukakan
tentang api asing ini. Tetapi sebelum kita melihat api asing terlebih dahulu
kita melihat api dari Sorga yang dari Tuhan. Malam ini terlebih dahulu Tuhan
menyuguhkan kita tentang api Tuhan itulah api Roh Kudus.
1 Raja-raja 18:23
(18:23) Namun, baiklah diberikan kepada kami
dua ekor lembu jantan; biarlah mereka memilih seekor lembu, memotong-motongnya,
menaruhnya ke atas kayu api, tetapi mereka tidak boleh menaruh api. Akupun akan
mengolah lembu yang seekor lagi, meletakkannya ke atas kayu api dan juga tidak
akan menaruh api
Peristiwa ini terjadi pada saat Ahab
menjadi raja atas Israel dan istrinya adalah Izebel yang menyesatkan
hamba-hamba Tuhan, sehingga nabi-nabi Tuhan makan di meja izebel termasuk 450 nabi-nabi
baal. Maka, Elia menantang nabi-nabi itu dengan mempersembahkan lembu-lembu itu
menjadi korban bakaran dan memanggil Allahnya masing-masing tanpa menyalakan
api.
Semua rakyat sudah dipengaruhi oleh Izebel,
hanya Elia seorang diri yang bertahan sebab itu dikatakan pada ayat 21
1 Raja-raja 18:21
(18:21) Lalu Elia mendekati seluruh rakyat
itu dan berkata: "Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang
hati? Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia." Tetapi
rakyat itu tidak menjawabnya sepatah katapun.
Tetapi rakyat itu tidak menjawabnya
sepatah katapun. Berlaku
timpang dan tidak mau berubah sekalipun sudah ditegur Firman sehingga Eliapun
memberikan penawaran. Setelah korban dipersembahkan di atas korban bakaran,
Allah yang menjawabnya dengan api Dialah Allah yang hidup.
1 Raja-raja 18:36
(18:36) Kemudian
pada waktu mempersembahkan korban petang, tampillah nabi Elia dan berkata: "Ya
TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah diketahui
orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel dan bahwa aku ini
hamba-Mu dan bahwa atas firman-Mulah aku melakukan segala perkara ini. (18:37) Jawablah aku, ya TUHAN, jawablah
aku, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan
Engkaulah yang membuat hati mereka tobat kembali."
Lalu setelah menaikkan doa dan
penyembahan, turunlah api Tuhan.
-
Membakar
habis korban bakaran.
-
Membakar
habis kayu api.
-
Membakar
habis batu dan tanah.
-
Menjilat
habis air yang ada didalam parit.
Ciri-ciri
api dari Tuhan sudah sangat jelas pada ayat
36, “Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel dan bahwa aku ini hamba-Mu
dan bahwa atas firman-Mulah aku melakukan segala perkara ini.” Maka, kalau
kita datang di tengah ibadah dan pelayanan, jangan lakukan sesuai selera hati,
itu bukan api dari Tuhan melainkan api daging (api asing) karena kalau api
Tuhan, maka dia akan melakukan sesuai dengan kehendak Tuhan membakar habis
lembu yang dipersembahkan di atas mezbah bakaran.
Imamat
6:8-9
(6:8) TUHAN berfirman kepada Musa: (6:9)
"Perintahkanlah kepada Harun dan anak-anaknya: Inilah hukum tentang korban
bakaran. Korban bakaran itu haruslah tinggal di atas perapian di atas mezbah
semalam-malaman sampai pagi, dan api mezbah haruslah dipelihara menyala di
atasnya. (6:10) Imam haruslah mengenakan pakaian lenannya, dan
mengenakan celana lenan untuk menutup auratnya. Lalu ia harus mengangkat abu
yang ada di atas mezbah sesudah korban bakaran habis dimakan api, dan haruslah
ia membuangnya di samping mezbah. (6:11) Kemudian haruslah ia
menanggalkan pakaiannya dan mengenakan pakaian lain, lalu membawa abu itu ke
luar perkemahan ke suatu tempat yang tahir. (6:12) Api yang di atas
mezbah itu harus dijaga supaya terus menyala, jangan dibiarkan padam. Tiap-tiap
pagi imam harus menaruh kayu di atas mezbah, mengatur korban bakaran di atasnya
dan membakar segala lemak korban keselamatan di sana.
Jadi,
seluruh daging korban bakaran yang dipersembahkan di atas mezbah korban bakaran terbakar habis,
dibakar oleh api dari Mezbah Korban Bakaran karena korban bakaran dibiarkan
semalam-malaman, berarti sampai hangus apinya tidak boleh padam. Api Tuhan adalah api Roh Kudus berkuasa
menghanguskan tabiat daging dan akan menjadi korban bakaran yang kita
persembahkan kepada Tuhan disaat kita berada di tengah-tengah ibadah dan
pelayanan. Semua tabiat daging hangus mulai dari kepala sampai ekor sampai
buntut-buntutnya hangus, tidak ngomel di belakang, tidak bersungut-sungut di belakang.
Jangan
sampai kepalanya hangus, tetapi bagian belakangnya tidak, ngeyel terus,
seolah-olah kita benar Tuhan Yesus salah. Ibadah ini salah, pelayanan ini salah,
merasa kita lebih benar dari Tuhan, tentu tidak.
Sejenak
kita perhatikan, pada saat Harun dan anak-anaknya ditahbiskan sebagai
Imam-imam.
Imamat
9:23-24
(9:23) Masuklah Musa dan Harun ke dalam
Kemah Pertemuan. Setelah keluar, mereka memberkati bangsa itu, lalu tampaklah
kemuliaan TUHAN kepada segenap bangsa itu. (9:24) Dan keluarlah api
dari hadapan TUHAN, lalu menghanguskan korban bakaran dan segala lemak di atas
mezbah. Tatkala seluruh bangsa itu melihatnya, bersorak-sorailah mereka,
lalu sujud menyembah.
Dan
keluarlah api dari hadapan TUHAN, lalu menghanguskan korban bakaran dan segala
lemak di atas mezbah.
Kiranya
hal ini terjadi dalam kehidupan setiap imam, dan orang-orang yang percaya. Seharusnya
api Tuhan menghanguskan segala tabiat daging, supaya kemuliaan Tuhan nyata
ditengah-tengah ibadah dan pelayanan kita dihadapan Tuhan.
Kita
bandingkan dengan perjanjian baru, perjanjian lama merupakan bayangan dari apa
yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus Kristus dalam perjanjian Baru.
Matius
3:11-12
(3:11)
Aku membaptis kamu dengan air sebagai
tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa
dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan
kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. (3:12) Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan
tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu
jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan."
Jadi,
setelah pembaptisan sebagai tanda kematian dan kebangkitan Yesus, kemudian
Yohanes berkata: “Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.”
Kita perlu mengalami api dari Sorga untuk membakar setiap tabiat-tabiat
daging dan memurnikan setiap kehidupan kita sehingga ibadah dan pelayanan kita ini
murni dihadapan Tuhan, tidak bercampur lagi dengan daging (api asing = emosi
daging).
1
Petrus 4:12
(4:12) Saudara-saudara yang kekasih, janganlah
kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian,
seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
“Janganlah
kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian.” Jadi, terhadap api siksaan tidak
perlu dibesar-besarkan, tidak usah bersungut-sungut seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kita.
1
Petrus 4:13-14
(4:13) Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai
dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh
bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya. (4:14) Berbahagialah kamu, jika kamu
dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Selain
dimurnikan dengan nyala api sebagai ujian, kita juga kelak dipermuliakan oleh
Tuhan. Tidak ada kemuliaan tanpa nyala api dan siksaan, dan tidak ada nyala api
dan siksaan tanpa ada kemuliaan, itu selalu tampil bersamaan. Di dalam Kemuliaan
ada salib untuk dipikul supaya kita jangan sombong, kemudian dalam menghadapi
nyala api siksaan sebagai ujian, Tuhan sediakan kemuliaan supaya kita tidak menjadi
putus asa.
Minggu
yang akan datang kita akan melihat api dari api asing yang diturunkan oleh
nabi-nabi palsu dari langit kebumi dihadapan semua orang. Haleluya … Amin …
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
.
No comments:
Post a Comment