IBADAH RAYA MINGGU, 17 NOVEMBER 2024
Wahyu pasal 18
(Seri 6)
Subtema: BABEL KOTA BESAR SUDAH RUBUH
Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN, oleh karena rahmat-Nya kita dihimpunkan di atas gunung TUHAN yang kudus, beribadah lewat Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian Roh, semua karena kemurahan TUHAN.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN, bapa/ibu, saudara/saudari yang turut bergabung dalam penggembalaan GPT “Betania” Serang & Cilegon, Banten, Indonesia lewat live streaming dimanapun saudara berada, kiranya damai sejahtera turun dari Sorga di tengah-tengah kita semua, membawa satu sukacita, kebahagiaan dalam kita menikmati Sabda Allah dekat kaki TUHAN.
Mari kita sambut KITAB WAHYU sebagai Firman Penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian.
Wahyu 18;1A dengan perikop: Jatuhnya Babel
(18:1) Kemudian dari pada itu aku melihat seorang malaikat lain turun dari sorga. Ia mempunyai kekuasaan besar dan bumi menjadi terang oleh kemuliaannya.
Rasul Yohanes melihat malaikat lain turun dari Sorga.
Sebenarnya malaikat ini adalah pribadi TUHAN Yesus Kristus yang disebut juga malaikat yang kuat di dalam Wahyu 10:1 --- Dan aku melihat seorang malaikat lain yang kuat turun dari sorga, berselubungkan awan, dan pelangi ada di atas kepalanya dan mukanya sama seperti matahari, dan kakinya bagaikan tiang api.
Kemudian….
Pada tangan kiri malaikat yang kuat ini ada gulungan kitab yang kecil terbuka itulah Firman Pengajaran yang rahasianya dibukakan.
Kemudian kaki kanannya menginjakkan laut, berarti berkuasa menahan lajunya antikris.
Kaki kirinya menginjak bumi, berarti berkuasa untuk menahan lajurnya nabi-nabi palsu.
Sedangkan tangan kanannya teracung, berarti menahan kuasa dari naga.
Jadi jelas, bahwa Wahyu 10 menceritakan bahwa malaikat ini adalah malaikat yang kuat yang menahan kuasa dari setan tritunggal yaitu; setan, antikris dan nabi-nabi palsu.
Sedangkan, pada Wahyu 8:3-4 Yesus sebagai Imam Besar Agung memimpin ibadah-ibadah di muka bumi ini sampai kepada tingkat ibadah yang tertinggi (puncak ibadah) itulah doa penyembahan.
Penyembahan artinya; penyerahan diri sepenuhnya untuk taat kepada kehendak Allah saja, tidak kepada kehendak yang lain.
Wahyu 18:1B
(18:1) Kemudian dari pada itu aku melihat seorang malaikat lain turun dari sorga. Ia mempunyai kekuasaan besar dan bumi menjadi terang oleh kemuliaannya.
Malaikat ini mempunyai kekuasaan besar dan bumi menjadi terang oleh kemuliaannya.
Kalau kita bicara terang jelas itu menunjuk…
Bangsa yang terpilih itulah imamat yang rajani.
Bangsa yang kudus itulah umat kepunyaan Allah sendiri.
Tugas dari terang yang ajaib ialah: untuk memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Allah itulah berita keselamatan yang telah dikerjakan oleh Yesus Anak Allah 2000 tahun yang lalu di atas kayu salib.
Perlu untuk diketahui:
Berita salib (Pengajaran Salib) bukanlah teologi penderitaan, sebab, jika seorang gembala (pemimpin jemaat) mengatakan bahwa Pengajaran salib adalah teologi penderitaan, maka ia akan mengklaim dirinya sebagai pemimpin jemaat yang bukan menganut teori kemakmuran/kejayaan, disebut juga teori prosperity. Sementara ia sendiri….
Sibuk berbicara hal-hal yang lahiriah.
Sibuk dengan guyon (melucu).
Tidak salah guyon, tetapi tidak boleh sibuk di situ, sebab tugas dari pemimpin sidang jemaat adalah untuk memberitakan salib di Golgota (menyampaikan berita Injil), supaya umat ketebusan TUHAN memperoleh keselamatan.
Bukti nyata bumi menjadi terang oleh kemuliaan-Nya.
Wahyu 18:2-3
(18:2) Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci, (18:3) karena semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya."
Babel kota besar itu sudah rubuh, ini adalah bukti nyata bahwa bumi menjadi terang oleh kemuliaan-Nya.
Tetapi sebenarnya, sebelum dirubuhkan, Babel kota besar itu adalah:
tempat kediaman roh-roh jahat,
tempat bersembunyi semua roh najis,
tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci oleh TUHAN.
Babel kota besar inilah yang menyebabkan…
Semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya = hidup dalam perbuatan-perbuatan daging.
Raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia = menduakan hati TUHAN 🡪 orang yang tidak setia.
Pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya = miskin kasih karunia.
Berbeda dengan jemaat di Makedonia, mereka miskin secara lahiriah, tetapi kaya secara kasih karunia.
Jadi jelas, yang membuat:
Manusia hidup dalam hawa nafsu daging
Raja-raja, hamba-hamba TUHAN / pelayan-pelayan TUHAN tidak setia
Manusia miskin kasih karunia
adalah Babel kota besar itu, sebab Babel kota besar itu adalah:
tempat kediaman roh-roh jahat,
tempat bersembunyi semua roh najis,
tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci oleh TUHAN.
sehingga, oleh karena Babel kota besar itu, dunia berada dalam kegelapan.
Tetapi puji TUHAN, dalam Wahyu 18:1; bumi menjadi terang oleh kemuliaan-Nya dengan satu bukti: Babel kota besar itu sudah rubuh. Kita sangat bersyukur kepada TUHAN Yesus.
Kita bandingkan dengan…
2 Timotius 2:11-12
(2:11) Benarlah perkataan ini: "Jika kita mati dengan Dia, kita pun akan hidup dengan Dia; (2:12) jika kita bertekun, kita pun akan ikut memerintah dengan Dia; jika kita menyangkal Dia, Dia pun akan menyangkal kita;
Di sini kita melihat rasul Paulus mengajarkan Firman Allah kepada Timotius.
Apa yang diajarkan? Yaitu supaya Timotius paham soal 3 (tiga) hal yaitu:
Jika kita mati dengan Dia, kita pun akan hidup dengan Dia = hidup dalam Roh (tidak hidup dalam daging).
Sebaliknya, kalau seseorang hidup menurut hawa nafsu dan keinginan daging, ia tidak hidup menurut Roh.
Jika kita bertekun, kita pun akan ikut memerintah dengan Dia 🡪 raja-raja, pelayan-pelayan TUHAN yang setia (tidak menduakan hati TUHAN).
Jika kita menyangkal Dia, Dia pun akan menyangkal kita = kehidupan yang miskin kasih karunia. Tetapi, kalau kita menyangkal diri dan memikul salib = kaya dalam kelimpahan kasih karunia seperti jemaat-jemaat di Makedonia; mereka kaya dalam kelimpahan kasih karunia.
Mari kita lihat tentang kasih karunia…
2 Korintus 8:1-2
(8:1) Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia. (8:2) Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan.
Jadi, jemaat di Makedonia ini kaya dalam kelimpahan kasih karunia.
2 Korintus 8:3
(8:3) Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka.
Tanda kaya dalam kelimpahan kasih karunia: memberi dari kekurangan, bukan memberi dari kelebihan.
Kalau memberi dari kelebihan, memang tidak semua orang mau, tetapi semua orang pasti bisa. Tetapi, kalau memberi dari kekurangan; tidak semua orang bisa. Inilah jemaat Makedonia, miskin secara jasmani, tetapi kaya dalam kelimpahan kasih karunia.
2 Korintus 8:4-5
(8:4) Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus. (8:5) Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami.
Jemaat di Makedonia tidak perlu diminta, tetapi mereka sendiri yang menyodorkan dirinya untuk melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN, tidak perlu dihimbau-himbau. Inilah ciri dari jemaat di Makedonia, miskin secara jasmani tetapi kaya dalam kelimpahan kasih karunia TUHAN.
Itulah yang diajarkan oleh rasul Paulus kepada Timotius, anak didik rohaninya. Dan kita juga harus mengerti apa yang sudah diajarkan oleh rasul Paulus kepada Timotius ini.
Kembali kita memperhatikan…
2 Timotius 2:13
(2:13) jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya."
Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya, dengan lain kata; Ia tidak dapat menyangkal tubuh-Nya yaitu gereja TUHAN, umat ketebusan TUHAN, anak-anak TUHAN, saya dan saudara.
Matius 20:28
(20:28) sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Tujuan Yesus datang ke dunia ini:
YANG PERTAMA: Untuk melayani.
Hasil pelayanan-Nya: kita saling merendahkan diri satu dengan yang lain.
Matius 20:26-27
(20:26) Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, (20:27) dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu;
Inilah hasil dari pelayanan Yesus Kristus sebagai Imam Besar Agung, yaitu; satu dengan yang lain saling merendahkan diri, tandanya:
Yang terbesar menjadi pelayan.
Yang terkemuka menjadi hamba.
Dahulu, sebelum kita terpanggil, kita tidak memahami soal kerendahan di hati yang sejati. Kita hanya tahu kerendahan di hati sesuai dengan pengertian kita; saat kita butuh, kita mau merendahkan diri (mau mengalah), saat kita butuh kita mau menerima kekurangan orang lain. Tetapi sekarang, setelah kita menikmati hasil dari pelayanan Imam Besar Agung; antara yang satu dengan yang lain saling merendahkan diri.
Kita bandingkan dengan yang tidak menikmati pelayanan dari Imam Besar…
Matius 20:25
(20:25) Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.
Sebaliknya, yang tidak menikmati pelayanan Yesus sebagai Imam Besar Agung menjadi bagian dari tubuh Babel, dengan lain kata; dikuasai oleh roh antikris.
Tandanya: ada kekerasan di hati, tidak saling merendahkan diri satu dengan yang lain.
Tujuan Yesus datang ke dunia ini:
YANG KEDUA: Untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.
1 Petrus 1:18-19
(1:18) Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, (1:19) melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Kita semua ditebus dari cara hidup yang sia-sia, disebut juga dengan dosa warisan bukan dengan:
Barang fana, itulah harta kekayaan, uang yang banyak termasuk dengan jabatan dan pangkat yang tinggi,
Perak atau batangan emas.
Melainkan dengan darah yang mahal, darah Kristus yang sama seperti darah Anak Domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
1 Timotius 2:5-6
(2:5) Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus, (2:6) yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia: itu kesaksian pada waktu yang ditentukan.
Yesus telah menyerahkan diri-Nya menjadi tebusan bagi semua manusia.
Itu menunjukkan bahwa Yesus adalah Pengantara antara Allah dan manusia.
2 Korintus 5:18-19
(5:18) Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. (5:19) Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.
Tugas dari seorang pengantara ialah untuk mendamaikan dosa manusia, bahkan mendamaikan dosa dunia kepada Allah.
Jadi, yang menjadi pengantara antara manusia dengan Allah adalah TUHAN Yesus Kristus, Dia adalah Imam Besar Agung yang telah menyerahkan diri-Nya untuk menjadi korban pendamaian.
Kita bersyukur kepada TUHAN, sebab dahulu kita telah meninggalkan TUHAN (jauh dari TUHAN) karena dosa dan banyaknya pelanggaran-pelanggaran. Tetapi puji TUHAN dalam 1 Yohanes 2:1-2 dikatakan: Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.
Sekali lagi saya tandaskan, kita bersyukur kepada TUHAN sebab kita yang dahulu jauh sudah menjadi dekat oleh darah penebusan yang telah dikerjakan oleh Yesus Anak Allah.
Tujuan Yesus datang ke dunia ini:
YANG KETIGA: Berdoa untuk saya dan saudara.
Saudara, Yesus datang ke dunia ini bukan hanya untuk melayani dan menyerahkan diri-Nya menjadi tebusan (pendamaian), tetapi Dia juga telah mendoakan kita, sebab Dia adalah Imam Besar Agung, tugasnya: berdoa untuk saya dan saudara.
Yesus telah mati, kemudian hari ketiga Dia bangkit, dan masih ada 40 hari lamanya Dia di atas muka bumi ini, akhirnya Dia naik dan duduk disebelah kanan Allah Bapa. Tetapi jangan lupa, TUHAN Yesus terus mendoakan kita sampai hari ini supaya jangan ada yang gugur satu orangpun dari antara kita semua.
Yohanes 17: 20
(17:20) Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka;
Jadi, Yesus berdoa untuk pemberitaan Firman 12 rasul-Nya dan untuk umat ketebusan-Nya supaya kita semua menjadi satu, dengan lain kata; supaya jangan ada satupun dari antara kita yang terhilang.
Itulah tujuan Yesus datang ke dunia ini:
Melayani.
Memperdamaikan dosa.
Berdoa untuk saya dan saudara, supaya kita semua menjadi satu, berarti sempurna -- tidak ada yang terhilang atau tertinggal. Yesus mendoakan kita semua supaya tidak ada satupun iman kita yang gugur saat menghadapi pencobaan yang akan terjadi di atas muka bumi ini.
Jadi saudara, jelas sekali dalam Wahyu 18:1 tadi bahwa; bumi menjadi terang oleh kemuliaan-Nya, sebab Babel kota besar itu sudah rubuh. Babel kota besar itu, dialah yang menyebabkan;
Manusia hidup dalam hawa nafsu dan keinginan daging.
Imam-imam (pelayan TUHAN) tidak setia kepada TUHAN.
Seseorang menjadi miskin, tidak kaya dalam kelimpahan kasih karunia TUHAN.
Tetapi kita sudah melihat juga di dalam 2 Timotius 2:11-12 tadi;
Jika kita mati dengan Dia, kita pun akan hidup dengan Dia = hidup dalam Roh (tidak hidup dalam daging).
Jika kita bertekun, kita pun akan ikut memerintah dengan Dia 🡪 raja-raja, pelayan-pelayan TUHAN yang setia (tidak menduakan hati TUHAN).
Jika kita menyangkal Dia, Dia pun akan menyangkal kita, berarti; kehidupan yang tidak menyangkal diri dan memikul salibnya adalah orang yang miskin kasih karunia.
Tetapi pada 2 Timotius 2:13 jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya (tubuh-Nya/umat ketebusan-Nya itulah saya dan saudara).
Itu sebabnya, Yesus datang ke dunia ini bukan saja untuk melayani dan memperdamaikan dosa, tetapi juga berdoa untuk saya dan saudara, dengan lain kata; kehidupan kita diakui kepada Allah Bapa di Sorga.
Sekalipun kita dalam kelemahan dan banyak ditandai kekurangan/kelemahan di sana-sini, TUHAN tidak langsung membiarkan kita binasa begitu saja, sampai nanti Firman itu berkemenangan.
Matius 12:18-19
(12:18) "Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku berkenan; Aku akan menaruh roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa. (12:19) Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak dan orang tidak akan mendengar suara-Nya di jalan-jalan.
Sebagai utusan TUHAN, Yesus betul-betul dikuasai oleh Roh Allah yang suci.
Tandanya:
Ia tidak akan berbantah satu dengan yang lain, sekalipun nanti bangsa-Nya sendiri akan menyalibkan Dia.
Tidak akan berteriak dan orang tidak akan mendengar suara-Nya di jalan-jalan.
Ia tidak akan hidup dalam hawa nafsu daging (suara daging tidak akan terdengar dari diri-Nya).
Matius 12:20
(12:20) Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang.
Inilah perhatian TUHAN Yesus sebagai Imam Besar Agung kepada saya dan saudara yaitu:
Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya.
Dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya.
Dia terus mendoakan saya dan saudara. Kalau kita tidak setia, Ia tetap setia, karena Ia tidak dapat menyangkal diri-Nya.
2 Timotius 2:8-9
(2:8) Ingatlah ini: Yesus Kristus, yang telah bangkit dari antara orang mati, yang telah dilahirkan sebagai keturunan Daud, itulah yang kuberitakan dalam Injilku. (2:9) Karena pemberitaan Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi firman Allah tidak terbelenggu.
Di atas tadi kita sudah melihat, walaupun Yesus sudah menderita di atas kayu salib, tetapi Firman Allah tidak terbelenggu dan teladan ini diikuti oleh rasul Paulus.
2 Timotius 2:10
(2:10) Karena itu aku sabar menanggung semuanya itu bagi orang-orang pilihan Allah, supaya mereka juga mendapat keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal.
Jadi saudara, sebagai hamba TUHAN, rasul Paulus mengikuti teladan TUHAN Yesus Kristus.
Pada ayat 9 tadi dikatakan: Karena pemberitaan Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi firman Allah tidak terbelenggu (sampai nanti hukum itu menang).
Kita sudah melihat, rasul Paulus banyak menanggung penderitaan, dia dibelenggu dan dimasukkan ke dalam penjara, tetapi Firman Allah tidak dapat terbelenggu, karena Firman Allah pasti berkemenangan, hukum itu pasti berkemenangan, asal saja kita sabar menanggung penderitaan yang terjadi ini. Cepat atau lambat, Firman Allah akan memberi kemenangan dalam hidup kita masing-masing.
Bantu doa supaya di minggu yang akan datang kita memperoleh berkat dan kemurahan dari TUHAN. rasanya belum puas untuk menyampaikan Wahyu 18:2-3 ini. Dalam satu minggu ini kita berdoa, supaya di minggu yang akan datang TUHAN tolong kita semua, kita mendapat pembukaan Firman Allah sebagai uluran tangan belas kasih TUHAN.
Sekali lagi saya sampaikan, mari kita saling mendoakan, supaya kita semua sehat dan doakan juga pembukaan rahasia Firman, supaya pemberitaan Firman ini terus berjalan dengan baik hukum TUHAN berkemenangan.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment