IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 24 MARET 2011
Tema: DAUD
DIAMBIL DARI ANTARA KANDANG-KANDANG KAMBING DOMBA
(Seri 08)
Daud seorang yang dipercaya untuk menghibur Saul dengan
menggunakan kecapi.
Ciri-ciri yang memakai kecapi:
1 Samuel 16: 18
(16:18) Lalu jawab salah seorang hamba itu, katanya:
"Sesungguhnya, aku telah melihat salah seorang anak laki-laki Isai, orang
Betlehem itu, yang pandai main kecapi. Ia seorang pahlawan yang gagah perkasa, seorang
prajurit, yang pandai bicara, elok perawakannya; dan TUHAN menyertai
dia."
Ada 5 ciri yang memakai kecapi:
I. Seorang pahlawan yang gagah
perkasa
II. Seorang
prajurit
III. Pandai
bicara
IV. Elok perawakannya
V. Tuhan menyertai dia
Keterangan:
II. SEORANG PRAJURIT
1 Samuel 16: 17-19
(16:17) Berkatalah Saul kepada hamba-hambanya itu:
"Carilah bagiku seorang yang dapat main kecapi dengan baik, dan bawalah
dia kepadaku."
(16:18) Lalu jawab salah seorang hamba itu, katanya:
"Sesungguhnya, aku telah melihat salah seorang anak laki-laki Isai, orang
Betlehem itu, yang pandai main kecapi. Ia seorang pahlawan yang gagah perkasa, seorang
prajurit, yang pandai bicara, elok perawakannya; dan TUHAN menyertai
dia."
(16:19) Kemudian Saul mengirim suruhan kepada Isai dengan
pesan: "Suruhlah kepadaku anakmu Daud, yang ada pada kambing domba
itu."
DAUD
ADALAH SEORANG PRAJURIT YANG BAIK, bukan prajurit asal-asalan.
SIKAP SEORANG PRAJURIT YANG BAIK.
YANG PERTAMA (Bagian A)
2 Timotius 2:1-3
(2:1) Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih
karunia dalam Kristus Yesus.
(2:2) Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan
banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga
cakap mengajar orang lain.
(2:3) Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang
baik dari Kristus Yesus.
Prajurit yang baik adalah turut menderita bersama-sama dengan
penderitaan Yesus.
Mari kita lihat; PENDERITAAN YESUS KRISTUS.
1 Petrus 2: 20
(2:20) Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita
pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena
itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.
Penderitaan Kristus adalah menanggung penderitaan yang tidak harus ia
tanggung. Itulah yang disebut penderitaan Kristus.
Praktek penderitaan Kristus.
1 Petrus 2: 21-23
(2:21) Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun
telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu
mengikuti jejak-Nya.
(2:22)Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada
dalam mulut-Nya.
(2:23) Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan
mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia
menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
Prakteknya:
a. Tidak berbuat dosa.
b. Tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
c. Ketika Ia dicaci maki, tidak membalas dengan caci maki.
d. Ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam.
Inilah prakteknya bila kita turut menderita dengan
Kristus.
1 Petrus 4: 1
(4:1) Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan
badani, kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang
demikian, -karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah
berhenti berbuat dosa-,
Seorang prajurit yang baik harus mempunyai senjata.
Senjata yang baik untuk prajurit adalah mempersenjatai
diri dengan penderitaan badani, karena Kristuspun telah menderita penderitaan
badani. Bila prajurit tidak mempersenjatai diri akan mencelakakan diri sendiri
sebab tanpa mempersenjatai diri akan mengalami kekalahan melawan musuh.
Kuasa mempersenjatai diri.
-
1 Petrus 4:
1
(4:1) Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan
badani, kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian,
-karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti
berbuat dosa-,
Berhenti berbuat dosa. Itulah kuasanya bila kita mempersenjatai diri dengan penderitaan badani.
Ada 2 musuh yang menimbulkan dosa:
1. Daging dengan keinginannya.
2. Iblis Setan dengan pengaruhnya.
Bila kita memiliki senjata, 2 musuh tersebut mampu kita kalahkan = MUSUH KALAH. Oleh sebab itu bila kita sudah memiliki
senjata maka kita tidak akan takut dan gentar.
1 Petrus 3:14
(3:14) Tetapi
sekalipun kamu harus menderita juga karena kebenaran, kamu akan berbahagia.
Sebab itu janganlah kamu takuti apa yang mereka takuti dan janganlah
gentar.
Tidak perlu takut dan gentar bila sudah mempersenjatai diri dengan penderitaan badani, sebaliknya jika tidak mempersenjatai diri dengan penderitaan badani yang terjadi adalah takut dan gentar.
- 2 Timotius 2:1
(2:1) Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih karunia dalam
Kristus Yesus.
Menjadi prajurit yang kuat
di hadapan Tuhan.
Kuat = sanggup bertahan dalam segala suasana dan kondisi apapun. Tangguh dalam segala hal sekalipun
menghadapi musuh daging dan Iblis Setan, oleh kasih karunia,
yaitu salib Kristus.
SIKAP SEORANG PRAJURIT YANG BAIK.
YANG PERTAMA (Bagian B)
2 Timotius 2:4
(2:4) Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak
memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian
ia berkenan kepada komandannya.
Prajurit yang baik adalah saat berjuang tidak memusingkan diri tentang soal-soal
penghidupan. Prajurit yang baik berjuang untuk meneggakkan kebenaran.
Ciri-cirinya.
Tidak pusing dengan soal-soal penghidupan = Tidak kuatir soal makanan, minuman dan pakaian.
Matius 6:31-32
(6:31) Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah
yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang
akan kami pakai?
(6:32) Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak
mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu
memerlukan semuanya itu.
Orang pusing dengan penghidupan = Kuatir soal
makanan, minuman dan pakaian.
Yang kuatir soal makanan, minuman dan pakaian adalah
bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah,
yaitu antikris, dikuasai roh jual beli.
Asalkan kita berjuang menegakkan kebenaran seperti
seorang pejuang, tidak perlu kuatir akan makanan, minuman dan pakaian.
Keterangan:
a. Makanan -> Firman Tuhan, itulah makanan rohani.
Seorang prajurit yang berjuang untuk menegakkan kebenaran di hadapan Tuhan,
tidak perlu khawatir, berarti kebenaran Allah nyata dalam
kehidupannya /
hidup benar sesuai firman Tuhan sampai
cemerlang di hadapan Tuhan. Cemerlang=Kudus tak bercela.
b. Air minuman -> Roh Kudus.
Seorang prajurit yang berjuang untuk menegakkan kebenaran
di hadapan Tuhan, tidak perlu kuatir
sebab Roh Kudus akan memimpin, mengatur,
menopang, menguatkan dan lain sebagainya.
c. Pakaian
-> Kasih Allah.
Berarti seorang prajurit yang berjuang untuk menegakkan kebenaran dihadapan
Tuhan,tidak perlu kuatir karena Allah
akan menganugerahkan kasih-Nya.
Bandingkan dengan bangsa-bangsa yang tidak mengenal
Allah.
Matius 6:32
(6:32) Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak
mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu
memerlukan semuanya itu.
Tidak
berjuang menegakkan kebenaran
seperti seorang prajurit di muka bumi ini = Bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah yang penuh dengan kekuatiran soal makanan,
air minuman, dan pakaian.
a. Kuatir soal Makanan.
Akibatnya: tidak memiliki kebenaran Firman Tuhan.
Tidak memiliki
kebenaran firman Tuhan = tidak memiliki pribadi YESUS.
b. Kuatir soal Air minuman.
Akibatnya: tidak hidup dalam urapan Roh Kudus.
Tidak hidup dalam
urapan Roh Kudus = tidak memiliki KRISTUS.
c. Kuatir soal Pakaian.
Akibatnya: tidak memiliki kasih Allah.
Tidak memiliki kasih
Allah = tidak memiliki TUHAN.
Kesimpulan:
Jika tidak berjuang menegakkan kebenaran, maka tidak memiliki: TUHAN YESUS KRISTUS
SIKAP SEORANG PRAJURIT YANG BAIK.
YANG KEDUA
Matius 8:9-10
(8:9) Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada
pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!,
maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang,
ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya."
(8:10) Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan
berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara
orang Israel.
Prajurit yang baik di hadapan Tuhan adalah PERGI dan DATANG sesuai
dengan iman yang diakui oleh perwira di Kapernaum di hadapan Tuhan.
PERGI dan DATANG diumpamakan seperti burung
layang-layang
Yeremia 8:7
(8:7) Bahkan burung ranggung di udara mengetahui musimnya,
burung tekukur, burung layang-layang dan burung bangau berpegang pada
waktu kembalinya, tetapi umat-Ku tidak mengetahui hukum TUHAN.
Burung layang-layang terbang
tinggi ke mana saja ia mau = PERGI, tetapi juga burung layang-layang tahu kapan waktunya kembali = DATANG.
Artinya: Prajurit
yang baik mengerti hukum Tuhan = mengerti
kebenaran Firman = mengerti kehendak Allah di dalam
dirinya = hidup
menuruti Firman Tuhan, bukan menuruti keinginan dagingnya.
Bandingkan dengan umat Tuhan yang tidak mengetahui hukum
Tuhan.
Yeremia 8:4-6
(8:4) Engkau harus mengatakan kepada mereka:
"Beginilah firman TUHAN: Apabila orang jatuh, masakan ia tidak bangun
kembali? Apabila orang berpaling, masakan ia tidak kembali?
(8:5) Mengapakah bangsa ini berpaling, berpaling
terus-menerus? Mereka berpegang pada tipu, mereka menolak untuk kembali.
(8:6) Aku telah memperhatikan dan mendengarkan: mereka
tidak berkata dengan jujur! Tidak ada yang menyesal karena kejahatannya
dengan mengatakan: Apakah yang telah kulakukan ini! Sambil berlari semua
mereka berpaling, seperti kuda yang menceburkan diri ke dalam pertempuran.
Tidak mengerti hukum Tuhan = Berpaling
dan tidak mau kembali kepada Tuhan = Terus-menerus berbuat dosa dan tanpa ada rasa menyesal, tidak mau kembali kepada
Tuhan = PERGI.
Suatu kemurahan bila kita mengerti/berpegang kepada Hukum
Tuhan karena saat jatuh dalam dosa maka akan ada penyesalan. Tetapi bila jatuh
dalam dosa dan tidak ada penyesalan berarti tidak berpegang/tidak mengerti
hukum Tuhan / menuruti
kehendak sendiri, itulah yang disebut pergi.
Ciri-ciri orang yang tidak mengetahui hukum Tuhan:
Yeremia 8:5-6
(8:5) Mengapakah bangsa ini berpaling, berpaling
terus-menerus? Mereka berpegang pada tipu, mereka menolak untuk kembali.
(8:6) Aku telah memperhatikan dan mendengarkan: mereka tidak
berkata dengan jujur! Tidak ada yang menyesal karena kejahatannya
dengan mengatakan: Apakah yang telah kulakukan ini! Sambil berlari semua mereka
berpaling, seperti kuda yang menceburkan diri ke dalam pertempuran.
Cirinya:
1. Berpegang pada tipu daya dan tipu muslihat
2. Tidak jujur
Perkataan yang diucapkan termasuk pengakuannya tidak ada yang jujur.
3. Tidak ada yang menyesal
karena kejahatannya
Bandingkan dengan; Ciri-ciri
burung layang-layang / Kehidupan yang
mengerti hukum Tuhan.
Mazmur 84:2-7
(84:2)Jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran
TUHAN; hatiku dan dagingku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.
(84:3)Bahkan burung pipit telah mendapat sebuah rumah, dan
burung layang-layang sebuah sarang, tempat menaruh anak-anaknya, pada
mezbah-mezbah-Mu, ya TUHAN semesta alam, ya Rajaku dan Allahku!
(84:4)Berbahagialah orang-orang yang diam di rumah-Mu,
yang terus-menerus memuji-muji Engkau. Sela
(84:5)Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam
Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah!
(84:6)Apabila melintasi lembah Baka, mereka membuatnya
menjadi tempat yang bermata air; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya
dengan berkat.
(84:7)Mereka berjalan makin lama makin kuat, hendak
menghadap Allah di Sion.
Cirinya: Rindu kepada kediaman Allah.
Artinya:Selalu ingin tinggal di dalam rumah Tuhan
untuk beribadah dan melayani Tuhan.
Inilah gambaran dari seorang prajurit yang baik, dia
selalu rindu kediaman Allah.
Suasana di rumah Tuhan:
Mazmur 84:3-7
(84:3)Bahkan burung pipit telah mendapat sebuah rumah, dan
burung layang-layang sebuah sarang, tempat menaruh anak-anaknya, pada
mezbah-mezbah-Mu, ya TUHAN semesta alam, ya Rajaku dan Allahku!
(84:4)Berbahagialah orang-orang yang diam di rumah-Mu, yang
terus-menerus memuji-muji Engkau. Sela
(84:5)Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam
Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah!
(84:6)Apabila melintasi lembah Baka, mereka
membuatnya menjadi tempat yang bermata air; bahkan hujan pada awal musim
menyelubunginya dengan berkat.
(84:7)Mereka berjalan makin lama makin kuat, hendak
menghadap Allah di Sion.
Suasana dalam rumah Tuhan adalah:
a. Terus menerus memuji-muji Tuhan selalu,
sehingga mengalami kebahagiaan dan sukacita Surga.
b. Berbahagia karena memiliki
kekuatan dari Tuhan, selalu berhasrat untuk menaikkan doa
kepada Yang Mulia
c. Lembah baka berubah menjadi tempat
yang bermata air
Lembah baka = Kematian
Mata air = Sumber kehidupan
d. Berjalan makin lama, makin
kuat, hendak menghadap Allah di Sion / gunung Tuhan / rumah Allah
Yakub
Itulah suasana yang kita rasakan bila kita berada di
Rumah Tuhan.
Biarlah kehidupan muda-mudi memiliki ciri sebagai
seorang yang memegang kecapi yaitu SEORANG
PRAJURIT seperti Daud menjadi prajurit yang baik dihadapan Tuhan.
TUHAN YESUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI
PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment