Maleakhi 1: 2
(1:2) "Aku mengasihi kamu," firman TUHAN. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah Engkau mengasihi kami?" "Bukankah Esau itu kakak Yakub?" demikianlah firman TUHAN. "Namun Aku mengasihi Yakub,
Tuhan mengasihi Israel namun Israel ragu (kurang percaya) terhadap kasih Tuhan karena mereka baru kembali dari pembuangan namun Tuhan tetap meyakinkan Israel, dengan mengasihi Yakub.
Jadi, Tuhan mengasihi Yakub = Tuhan mengasihi Israel.
Jikalau Tuhan mengasihi Yakub, tentu Tuhan memiliki alasannya , yaitu:
Kejadian 25: 25-27
(25:25) Keluarlah yang pertama, warnanya merah, seluruh tubuhnya seperti jubah berbulu; sebab itu ia dinamai Esau.
(25:26) Sesudah itu keluarlah adiknya; tangannya memegang tumit Esau, sebab itu ia dinamai Yakub. Ishak berumur enam puluh tahun pada waktu mereka lahir.
(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.
Sifat Esau adalah berburu ,kesukaannya tinggal di padang sedangkan Yakub adalah seorang yang tenang dan suka tinggal di kemah.
Berarti alasan Tuhan mengasihi Yakub adalah karena sifat dan kesukaan Yakub, yaitu seorang yang tenang dan suka tinggal di kemah.
Keterangan:
YAKUB SUKA TINGGAL DI KEMAH
Kemah adalah bait Allah = rumah Tuhan (Tabernakel)
Yakub suka tinggal di kemah , artinya adalah ada persekutuan dengan Kristus sebagai kepala.
Ibrani 3: 5-6
(3:5) Dan Musa memang setia dalam segenap rumah Allah sebagai pelayan untuk memberi kesaksian tentang apa yang akan diberitakan kemudian,
(3:6) tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya ialah kita, jika kita sampai kepada akhirnya teguh berpegang pada kepercayaan dan pengharapan yang kita megahkan.
Tinggal di rumah Tuhan berarti ada persekutuan dengan Kristus sebagai kepala, sebab Yesus anak Allah menjadi kepala atas rumah Allah.
Jika ada persekutuan dengan Kristus sebagai kepala, tandanya ada kesetiaan, setia kepada Allah.
Filipi 2: 7-8
(2:7) melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
(2:8) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Yesus adalah Allah yang menjadi manusia, turun ke bumi dan meninggalkan segala sesuatu yang Dia punya samapi seisi sorga , kemudian sebagai manusia, Dia mengambil rupa menjadi seorang hamba dan tidak sampai di situ, bahkan Dia rela sampai mati di kayu salib.
Inilah kesetiaan Yesus sebagai anak Allah kepada Allah Bapa yang harus Dia kerjakan.
Kesetiaan ini adalah bukti ketaatan Yesus kepada Allah Bapa.
Berarti jikalau kita setia di rumah Allah, itu adalah tanda ketaatan kita kepada Tuhan . Taat = patuh pada ajaran yang benar(jangan merasa diri benar).
Biarlah kita setia di rumah Tuhan , biarlah kita setia mengerjakan apa yang ada di rumah Tuhan samapi selesai seperti Yesus anak Allah memtelesaikan pekerjaan Allah Bapa dengan setia.
Apa yang Tuhan percayakan bagi kita di rumah Tuhan, biarlah kita setia sebagai bukti tanda ketaatan kita kepada Tuhan, itulah patuh kepada ajaran yang benar.
Setia di ruamah Tuhan seperti Yesus anak Allah, akan mengalami tiga hal:
Ibrani 10: 21
(10:21) dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.
Jikalau setia di rumah Tuhan akan mengalami tiga hal:
1.
(10:22) Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.
Hal pertama adalah hati nurani yang jahat dan tubuh kita dibasuh , dibersihkan dengan air yang murni.
Suasana ini pasti kita alami jika kita setia di rumah Tuhan.
Tubuh yang terlihat (manusia lahiriah) dan manusia batiniah kita dibasuh sampai tak cacat cela.
Efesus 5: 26-27
(5:26) untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
(5:27) supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Air yang murni itulah Firman Tuhan.
Berarti, disucikan oleh air yang murni = disucikan oleh Firman Tuhan, sampai cemerlang tanpa cacat = kudus, tak bercela. Tampilan luar (sikap dan tubuh) tidak ada cacat cela juga hati nurani tidak ada cacat cela.
Air yang lain tidaklah murni, yaitu kebenaran yang lain, kebenaran sendiri.
Jikalau hati nurani yang jahat disucikan tidak lagi menyembunyikan dosa dalam hati.
Praktek:
Ibrani 10: 22
(10:22) Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.
Prakteknya adalah menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas , tidak ada lagi kepura-puraan saat beribadah = memiliki iman yang teguh = kepercayaan yang tidak tergoyahkan.
2.
(10:23) Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.
Hal kedua adalah berpegang teguh kepada pengharapan dari Allah, yaitu janji-janji Allah.
Jikalau kita setia di rumah Tuhan , pasti berpegang teguh terhadap janji-janji Allah .
Banyak hal yang dijanjikan Allah sebagai pengharapan kita sebab janji Allah itu setia, sperti ; masa depan yang cerah, damai sejahtera, juga keselamatan yaitu Yerusalem yang baru.
Banyak keuntungan yang kita dapatkan bila berada di rumah Tuhan.
Banyak janji dari manusia tetapi janji itu adalah janji palsu, tidak bisa dipegang dan tidak bisa diharapkan, akan tetapi janji Tuhan adalah setia , ya dan amin.
2 Petrus 3: 13
(3:13) Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.
Inilah janji yang terakhir dari Allah , adalah langit bumi yang baru, di situ terdapat kebenaran, yaitu Yerusalem yang baru = Kerajaan Sorga.
Jadi, kesimpulannya adalah beribadah bukanlah untuk mengharapkan yang lain melainkan untuk janji yang terakhir dari Allah.
3.
(10:24) Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.
Hal ketiga adalah hidup di dalam kasih Allah = memiliki kasih agape.
Jika memiliki kasih Allah, prakteknya adalah:
1.saling memperhatikan satu dengan yang lain(sesama)
Saling memperhatikan = merasakan apa yang dirasakan orang lain.
2.saling mendorong untuk melakukan pekerjaan yang baik
Yang mendorong adalah yang rela berkorban , sebab orang yang mendorang pastilah mengalami kelelahan berarti mau berkorban.
Tidak ada iri dengki , inilah mendorong dalam perbuatan baik.
Ibrani 3: 5
(3:5) Dan Musa memang setia dalam segenap rumah Allah sebagai pelayan untuk memberi kesaksian tentang apa yang akan diberitakan kemudian,
Musa setia melayani di rumah Tuhan untuk memberi kesaksian dan memberitakan perbuatan Allah yang besar di kemudian hari.
Musa memiliki lima kitab, yaitu Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan.
Kelahiran Musa dikisahkan pada kitab Keluaran akan tetapi Musa dapat memberitakan perbuatan Allah yang besar dari kitab Kejadian sampai hari ini.
Jikalau kita seti di rumah Tuhan, kita bisa menjadi kesaksian dan memberitakan perbuatan Allah yang besar.
Kesimpulannya adalah setia melayani di rumah Tuhan seperti Musa dapat memberitakan perbuatan Allah yang besar yang lebih hebat lagi, sesuatu yang tidak kelihatan dari Allah dapat disaksikan , diberitakan = yang tidak ada menjadi ada.
Biarlah kita bagaikan pribadi Yakub menjadi pribadai yang tenang dan suka tinggal di kemah.
TUHAN YESUS MEMBERKATI
No comments:
Post a Comment