IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 22 MARET 2011
Daniel 6: 7-10
(6:7)
Kemudian bergegas-gegaslah para pejabat tinggi dan wakil raja itu menghadap
raja serta berkata kepadanya: "Ya raja Darius, kekallah hidup tuanku!
(6:8) Semua pejabat
tinggi kerajaan ini, semua penguasa dan wakil raja, para menteri dan bupati
telah mufakat, supaya dikeluarkan kiranya suatu penetapan raja dan ditetapkan
suatu larangan, agar barangsiapa yang dalam tiga puluh hari menyampaikan
permohonan kepada salah satu dewa atau manusia kecuali kepada tuanku, ya raja,
maka ia akan dilemparkan ke dalam gua singa.
(6:9) Oleh sebab
itu, ya raja, keluarkanlah larangan itu dan buatlah suatu surat perintah yang
tidak dapat diubah, menurut undang-undang orang Media dan Persia, yang tidak
dapat dicabut kembali."
(6:10) Sebab itu
raja Darius membuat surat perintah dengan larangan itu.
Pada
jaman raja Darius , raja Media dan Persia, pada saat itu Daniel adalah salah
satu orang yang dibuang dari suku Yehuda. Kemudian oleh karena kebaikan dan
kemurahan Tuhan , Daniel pun diangkat menjadi wakil raja(salah satu dari tiga
wakil raja).
Dengan
kedudukan yang sangat tinggi sekali sebagai seorang pejabat tinggi , maka dua
pejabat tinggi yang lain iri melihat Daniel sehingga oleh karena iri hati ini,
maka mereka berusaha mencari kelemahan Daniel tetapi kelemahan itu tidak
ditemukan.
DALAM HAL
PEMERINTAHAN
Daniel 6: 5
(6:5)
Kemudian para pejabat tinggi dan wakil raja itu mencari alasan dakwaan terhadap
Daniel dalam hal pemerintahan, tetapi mereka tidak mendapat alasan apa pun atau
sesuatu kesalahan, sebab ia setia dan tidak ada didapati sesuatu kelalaian atau
sesuatu kesalahan padanya.
Dalam
diri Daniel, tidak didapati
suatu kelalaian atau kesalahan sebagai
pajabat tinggi karena Daniel adalah seorang yang setia.
Yesus
pun sebagai anak Allah melaksanakan pekerjaan denga setia. Setiap pekerjaan
yang dilakukan dengan setia
adalah tanda ketaatan kepada Tuhan ,
itu adalah pribadi Daniel.
Biarlah
kehidupan kita menjadi kehidupan yang setia , baik yang kecil atau besar ,
terutama dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
Filipi 2: 6-8
(2:6) yang walaupun
dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik
yang harus dipertahankan,
(2:7) melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
(2:7) melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
(2:8) Dan dalam
keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati,
bahkan sampai mati di kayu salib.
Yesus
adalah Allah yang menjadi manusia, turun ke bumi dan meninggalkan segala
sesuatu yang Dia punya sampai seisi sorga, kemudian sebagai
manusia, Dia mengambil rupa menjadi seorang hamba dan tidak sampai di situ,
bahkan setia sampai mati di
kayu salib.
Kesetiaan itu adalah tanda ketaatan kepada Bapa.
Taat
= patuh pada ajaran yang benar.
Ini
ada kaitannya dengan doa penyembahan.
Filipi 2: 9
(2:9)
Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan
Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
Itu sebabnya, Yesus anak Allah ditinggikan.
Bukan hanya ditinggikan tetapi juga dikaruniakan
nama di atas segala nama.
Daniel 6: 2-4
(6:2)
Lalu berkenanlah Darius mengangkat seratus dua puluh wakil-wakil raja atas
kerajaannya; mereka akan ditempatkan di seluruh kerajaan;
(6:3) membawahi
mereka diangkat pula tiga pejabat tinggi, dan Daniel adalah salah satu dari
ketiga orang itu; kepada merekalah para wakil-wakil raja harus memberi
pertanggungan jawab, supaya raja jangan dirugikan.
(6:4) Maka Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja itu, karena ia mempunyai roh yang luar biasa; dan raja bermaksud untuk menempatkannya atas seluruh kerajaannya.
(6:4) Maka Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja itu, karena ia mempunyai roh yang luar biasa; dan raja bermaksud untuk menempatkannya atas seluruh kerajaannya.
Daniel
melebihi para pejabat tinggi , itu artinya Daniel ditinggikan setinggi
tingginya dari pejabat-pejabat yang lain.
Dalam
hal pemerintahan (hal pemerintahan = hal lahiriah), Daniel setia menyelesaikan tugas
yang diberikan/dipercayakan Tuhan dan tidak ada kesalahan.
DALAM HAL IBADAH
Daniel 6:6
(6:6)
Maka berkatalah orang-orang itu: "Kita
tidak akan mendapat suatu alasan dakwaan terhadap Daniel ini, kecuali dalam hal
ibadahnya kepada Allahnya!"
Para
pejabat tinggi yang lain mencari kesalahan Daniel dalam hal ibadahnya kepada
Allah nya setelah tidak menemukan kesalahan dalam hal pemerintahannya.
Meskipun
demikian tetapi Daniel tidak
ditemukan kesalahan dalam hal ibadahnya.
Sebagai
bukti:
Daniel 6: 11
(6:11)
Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke
rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah
Yerusalem; tiga kali
sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa
dilakukannya.
Daniel
hidup dalam doa penyembahan kepada Tuhan tiga kali sehari, pagi siang dan
malam.
Tidak
ditemukan kesalahan pada Daniel dalam hal ibadahnya kepada Tuhan, Daniel tetap
setia dan itu sudah menjadi kebiasaan.
Arah doa penyembahan dari Daniel mengarah ke Yerusalem.
Wahyu 21: 1-2
(21:1)
Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama
dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi.
(21:2) Dan aku
melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah,
yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
Doa
penyembahan yang mengarah kepada Yerusalem adalah doa yang membawa ke dalam
kekudusan(membawa kepada hidup kudus) seperti Yerusalem yang baru, yang turun
dari sorga.
Itulah
penyembahan dari pada Daniel.
Hidup
dalam kekudusan = berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk
suaminya.
Semakin
hidup dalam kekudusan , maka kehidupan kita semakin berhias untuk suami, bukan
untuk yang lain. Suami adalah Kristus sebagai kepala. Biarlah penyembahan kita
mengarah kepada Yerusalem baru(mengarah pada kekudusan).
Perhiasan secara rohani:
1
Petrus 3: 2-5
(3:2)
jika mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup isteri mereka itu.
(3:3) Perhiasanmu
janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai
perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah,
(3:4) tetapi
perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak
binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat
berharga di mata Allah.
(3:5) Sebab
demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu
perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk
kepada suaminya,
Perempuan
yang kudus perhiasannya adalah perhiasan
manusia batiniah yang tersembunyi ,
yaitu yang berasal dari
roh lemah lembut dan roh tentram ,
itulah perhiasan kita.
Seorang
perempuan boleh berhias tetapi bukanlah perhiasan manusia jasmani(lahiriah)
melainkan yang berkenan di hadapan Allah adalah perhiasan batiniah.
Ini
adalah kehidupan yang sangat
berharga di mata Tuhan karena selalu menaruh pengharapannya kepada Allah ,
bukan kepada yang lain-lain.
Perempuan
yang tidak sesuai , tidak kudus , setiap ada penyembahan pasti menangis tetapi
hanya untuk dilihat orang lain.
Doa
penyembahan harus mengarah kepada Yerusalem Baru (mengarah kepada kekudusan)
seperti pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
Ciri-ciri doa yang mengarah pada kekudusan:
Daniel 6: 11
(6:11)
Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke
rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem;
tiga kali sehari ia berlutut,
berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.
Cirinya
adalah berlutut kemudian
memuji Allah setiap hari.
Berlutut
= sikap rendah hati di hadapan Tuhan.
Ciri
ini sudah menjadi kebiasaan dari pada Daniel.
Biarlah
ini menjadi kebiasaan kita
supaya manjadi ciri khas di hadapan Tuhan.
Daniel 6: 19
(6:19)
Lalu pergilah raja ke istananya dan berpuasalah ia semalam-malaman itu; ia
tidak menyuruh datang penghibur-penghibur, dan ia tidak dapat tidur.
Jika
hal itu menjadi kebiasaan di hadapan Tuhan , maka kita akan mendapat pembelaan dari
Tuhan, seperti raja Darius berdoa semalam-malaman sambil berpuasa untuk
Daniel.
Lukas 22: 31-32
(22:31)
Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum,
(22:32) tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu."
(22:32) tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu."
Yesus
berdoa untuk Petrus supaya terhindar dari pada tuntutan iblis setan.
Ini
berarti ada pembelaan dari
Yesus, dia Raja di atas segala Raja.
Kuasa doa yang mengarah pada kekudusan:
1. Daniel 6: 22-23
(6:22) Lalu kata Daniel kepada raja:
"Ya raja, kekallah hidupmu!
(6:23) Allahku telah mengutus malaikat-Nya
untuk mengatupkan mulut singa-singa itu, sehingga mereka tidak mengapa-apakan
aku, karena ternyata aku tak bersalah di hadapan-Nya; tetapi juga terhadap
tuanku, ya raja, aku tidak melakukan kejahatan."
Inilah kuasanya yaitu Daniel terlepas dari mulut singa
karena Allah mengutus malaikat-Nya untuk mengatupkan mulut singa-singa itu.
1 Petrus 5: 8
(5:8) Sadarlah dan berjaga-jagalah!
Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan
mencari orang yang dapat ditelannya.
Singa adalah gambaran iblis setan yang
berusaha mencari mangsa untuk ditelannya.
Tetapi jika
doa penyembahan kita mengarah kepada kekudusan , pasti Tuhan akan mengutus malaikat-Nya
untuk menjaga melindungi kita dari hari-hari yang jahat setiap saat dan setiap
waktu.
2.
Daniel 6: 8, 12
(6:8) Semua pejabat tinggi kerajaan ini,
semua penguasa dan wakil raja, para menteri dan bupati telah mufakat, supaya
dikeluarkan kiranya suatu penetapan raja dan ditetapkan suatu larangan, agar
barangsiapa yang dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah
satu dewa atau manusia kecuali kepada tuanku, ya raja, maka ia akan dilemparkan
ke dalam gua singa.
(6:12) Lalu orang-orang itu bergegas-gegas
masuk dan mendapati Daniel sedang berdoa dan bermohon kepada Allahnya.
Kuasanya adalah terlepas dari penyembahan
berhala.
Daniel tidak turut menyembah raja Darius
tidak seperti orang-orang lain, yaitu pejabat tinggi sampai terendah juga
seluruh umat Israel, selama 30 hari sesuai undang undang yang dibuat.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman;
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment