1 Samuel 16: 14-19
(16:14) Tetapi Roh TUHAN telah mundur dari pada Saul, dan sekarang ia diganggu oleh roh jahat yang dari pada TUHAN.
(16:15) Lalu berkatalah hamba-hamba Saul kepadanya: "Ketahuilah, roh jahat yang dari pada Allah mengganggu engkau;
(16:16) baiklah tuanku menitahkan hamba-hambamu yang di depanmu ini mencari seorang yang pandai main kecapi. Apabila roh jahat yang dari pada Allah itu hinggap padamu, haruslah ia main kecapi, maka engkau merasa nyaman."
(16:17) Berkatalah Saul kepada hamba-hambanya itu: "Carilah bagiku seorang yang dapat main kecapi dengan baik, dan bawalah dia kepadaku."
(16:18) Lalu jawab salah seorang hamba itu, katanya: "Sesungguhnya, aku telah melihat salah seorang anak laki-laki Isai, orang Betlehem itu, yang pandai main kecapi. Ia seorang pahlawan yang gagah perkasa, seorang prajurit, yang pandai bicara, elok perawakannya; dan TUHAN menyertai dia."
(16:19) Kemudian Saul mengirim suruhan kepada Isai dengan pesan: "Suruhlah kepadaku anakmu Daud, yang ada pada kambing domba itu."
Roh jahat mengganggu raja Saul saat Roh Tuhan undur dari pada Saul.
Saat roh jahat mengganggu raja Saul, maka dibutuhkan seorang yang dapat menolong, menghibur Saul saat diganggu roh-roh jahat, dengan menggunakan kecapi.
Kecapi adalah alat musik yang digunakan raja Daud saat menghibur raja Saul ketika diganggu roh jahat. Biarlah kita dipakai Tuhan untuk menolong orang yang diganggu roh jahat.
Mazmur 57: 9
(57:9) Bangunlah, hai jiwaku, bangunlah, hai gambus dan kecapi, aku mau membangunkan fajar!
Kecapi menunjuk kepada jiwa yang harus dibangun.Berarti, dihibur dengan kecapi samadengan membangun jiwa. Jika jiwa tidak dibangun berarti jiwa sedang tertidur. Saat jiwa tertidur, disitulah roh jahat mengganggu(jiwa tertidur = kerohanian yang tertidur).
Jadi , hidup ini haruslah dibangun di hadapan Tuhan , supaya roh jahat tidak menggannggu.
Lebih terperinci lagi ...
Mazmur 108: 2-3
(108:2) Hatiku siap, ya Allah, aku mau menyanyi, aku mau bermazmur. Bangunlah, hai jiwaku,
(108:3) bangunlah, hai gambus dan kecapi, aku mau membangunkan fajar.
Jiwa menunjuk kepada kecapi.
Jadi, jiwa dan hidup ini haruslah dibangun.
Ciri-ciri jiwa atau kerohanian yang dibangun adalah suka bersyukur , bermazmur, bernyanyi memuji Tuhan.
Jika jiwa atau kerohanian mati atau tertidur, maka tidak bisa berbuat apa-apa, tidak bisa berbuat baik.
Menghibur dengan kecapi digambarkan seperti 2 golongan:
1. GOLONGAN PERTAMA
Wahyu 5: 8
(5:8) Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.
24 tua-tua masing-masing memegang kecapi.
Berbicara 24 tua-tua menunjuk kepada :
a.Kehidupan yang diurapi Roh Kudus
Jika ada urapan Roh Kudus, maka hidup tidak lagi menuruti keinginan daging melainkan hidup dalam pimpinan Roh Kudus dan tidak ada dusta.
b.
Kehidupan yang menjadi contoh teladan
Inilah yang memegang kecapi , menjadi contoh teladan di rumah, di sekolah, di kampus, di tempat kerja, dan di mana saja, dalam berkata-kata, bersikap , dalam segala sesuatu.
c.
Kehidupan yang dipilih
Dipilih berarti dipercaya oleh Tuhan. Dipercaya karena cakap mengerjakan apa yang diberi Tuhan, dipercaya Tuhan.
Inilah kehidupan yang dipilih untuk menghibur ,menolong orang yang diganggu roh jahat.
Diganggu roh jahat bukan hanya seperti kerasukan setan tapi juga seperti mencuri milik Tuhan, keras hati, sombong, malas, kebencian, kemunafikan , dan sebagainya, semuanya disebabkan oleh roh jahat.
Posisi 24 tua-tua:
Wahyu 5: 8
(5:8) Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.
Posisinya adalah berada di hadapan tahta Anak Domba, dalam keadaan tersungkur. Artinya adalah melayani Tuhan disertai dengan kerendahan hati.
Itulah posisi 24 tua-tua.
2.GOLONGAN KEDUA
Wahyu 15: 1-2
(15:1) Dan aku melihat suatu tanda lain di langit, besar dan ajaib: tujuh malaikat dengan tujuh malapetaka terakhir, karena dengan itu berakhirlah murka Allah.
(15:2) Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah.
Golongan kedua yang memegang kecapi adalah orang-orang yang menang dan mengalahkan binatang,patung,bilangan namanya.
Keterangan:
a. Mengalahkan binatangArtnya adalah kehidupan anak-anak Tuhan yang tidak mengikuti ajaran-ajaran palsu atau ajaran sesat dari guru-guru palsu.
2 Petrus 2: 1-3,12
(2:1) Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.
(2:2) Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat.
(2:3) Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda.
(2:12) Tetapi mereka itu sama dengan hewan yang tidak berakal, sama dengan binatang yang hanya dilahirkan untuk ditangkap dan dimusnahkan. Mereka menghujat apa yang tidak mereka ketahui, sehingga oleh perbuatan mereka yang jahat mereka sendiri akan binasa seperti binatang liar,
Inilah guru palsu ,yang digambarkan seperti binatang.
Berarti,orang-orang yang menang dan mengalahkan binatang, artinya adalah kehidupan anak Tuhan yang tidak mengikuti ajaran sesat dari guru-guru palsu.
Cerita isapan jempol adalah ajaran palsu, bukan Firman yang rahasianya dibukakan,Firman pengajaran. Inilah yang harus kita kalahkan.
b. Mengalahkan patungArtinya adalah kehidupan anak-anak Tuhan yang tidak hidup dalam penyembahan berhala (patung = berhala).
Berhala adalah segala sesuatu yang,melebihi dari Tuhan misalnya adalah bermain, malas, tidur, kesibukan, alasan-alasan supaya tidak beribadah, segala sesuatu yang menggantijan ibadah, segala sesuatu yang melebihi dari Tuhan.
c. Mengalahkan bilangan namanyaWahyu 13: 16-18
(13:16) Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,
(13:17) dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.
(13:18) Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
Bilangan namanya adalah 666, itu adalah cap materai dari antikris.
Berarti orang-orang yang menang dan mengalahkan bilangan namanya, artinya adalah kehidupan anak Tuhan yang tidak menerima cap materai 666 dari antikris.
Ciri-ciri orang yang menang dan mengalahkan bilangan namanya:
Wahyu 13: 17
(13:17) dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.
Cirinya adalah tidak dikuasai roh jual beli,sekalipun harus miskin dan lapar saat antikris berkuasa ,dimulai dari sekarang.
Kesimpulannya adalah yang mengalahkan bilangan namanya 666 adalah mereka yang tidak dikuasai oleh roh jual beli.
Inilah kehidupan yang dipercaya memegang kecapi untuk menolong,menghibur orang yang sedang diganggu roh jahat.
(Roh jahat seperti malas,kebencian.kemunafikan,kefasikan).
Posisi orang-orang yang menang dan mengalahkan binatang, patung dan bilangan namanya:
Wahyu 15: 2
(15:2) Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah.
Posisi mereka adalah di tepi lautan kaca (lautan kaca menunjuk kepada baptisan air).
Berarti berada di tepi lautan kaca menunjuk kepada kehidupan anak-anak Tuhan yang sudah di baharui terus menerus oleh-oleh air yang murni (baptisan air).
Bukan hanya dalam ibadah tapi juga di luar ibadahpun harus mengalami pembaharuan demi pembaharuan setiap saat.
Karakter yang dipercaya memegang kecapi:
2 Timotius 2: 24
(2:24) sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar
(2:25) dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran,
(2:26) dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya.
Biarlah kehidupan kita ini menjadi kehidupan yang tidak bertengkar, yaitu:
1.
Ramah
Ramah kepada semua orang.
2.
Cakap mengajar
Bagaimana mengajar kehidupan kita benar di hadapan Tuhan dalam segala hal.
3.
Sabar
Harus sabar menuntun orang lain , apapun yang terjadi harus tetap sabar.
4.
Lemah Lembut
Bukan hanya bahasa yang lemah lembut tetapi juga memiliki karakter yang lemah lembut, hati lemah lembut.
5.
Menuntun orang yang suka melawan
Inilah lima karakter pribadi yang dipercaya menghibur menolong orang-orang yang diganggu roh jahat(jerat iblis = diganggu roh jahat) bagai berada dalam kerajaan sorga seperti Daud memegang kecapi seperti Daud berada dalam kerajaan Saul.
Berarti anak Tuhan yang melayani orang-orang yang disebabkan roh-roh jahat telah berada dalam kerajaan sorga seperti Daud di istana. Pelayanan samadengan imamat rajani.
TUHAN YESUS MEMBERKATI
No comments:
Post a Comment