IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 18 FEBRUARI 2011
Kitab Maleakhi
dimulai dari pasal 1:1 .
Maleakhi 1: 1
(1:1) Ucapan
ilahi. Firman TUHAN kepada Israel dengan perantaraan Maleakhi.
Bunyi dari pada
Maleakhi 1: 1, dibagi menjadi 2 bagian:
Bagian Pertama: UCAPAN
ILAHI
Ucapan ilahi, berarti; perkataan-perkataan
yang diucapkan oleh Allah = perkataan-perkataan
yang keluar dari mulut Allah.
Yesaya 55: 11
(55:11) demikianlah
firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan
sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil
dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.
Ucapan
ilahi adalah perkataan yang keluar dari mulut Allah. Setiap
perkataan yang keluar dari mulut Allah, itulah Firman Allah.
Bila Firman Allah
menjadi nyata dalam kehidupan kita, itu tidak akan kembali dengan
sia-sia kepada Allah. Jika Firman didengar dan seterusnya dilakukan,
maka Firman menjadi daging.
Firman menjadi
daging adalah:
-
jika Firman terlaksana dalam kehidupan kita,
apa saja yang dikehendaki oleh Allah .
-
jika Firman berhasil dalam apa yang Tuhan suruhkan di dalam
kehidupan anak-anak Tuhan .
Inilah yang disebut
Firman tidak kembali dengan sia-sia.
Biarlah Firman Tuhan terlaksana dan berhasil dalam
kehidupan kita sehingga ucapan
ilahi tidak kembali dengan sia-sia.
Ucapan ilahi sudah
tentu membuat kita bahagia. Ucapan ilahi = ucapan bahagia.
Ada 10
ucapan bahagia:
Matius 5: 1-2
(5:1) Ketika Yesus
melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk,
datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya.
(5:2) Maka Yesus pun
mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya:
Inilah 10 ucapan
bahagia:
1. Matius 5: 3
(5:3) "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah
yang empunya Kerajaan Sorga.
Dalam ejaan lama, miskin = kecil = rendah hati.
Berarti, yang
mengalami kebahagiaan adalah orang yang kecil, rendah hati, karena menerima
ucapan ilahi / firman Tuhan.
Hasilnya; merekalah yang empunya Kerajaan
Sorga.
2. Matius 5: 4
(5:4) Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.
Berdukacita =
kehilangan sukacita = kehilangan
nyawanya / tidak mempertahankan nyawanya karena salib Kristus.
Hasilnya; mereka akan dihibur.
3. Matius 5: 5
(5:5) Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.
Lemah lembut datangnya dari memikul kuk,
seperti Yesus, adalah pribadi yang lemah lembut (Matius 11: 29).
Hasilnya; mereka akan memiliki bumi.
4. Matius 5: 6
(5:6) Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran,
karena mereka akan dipuaskan.
Lapar dan haus akan
kebenaran;
-
Lapar, berarti; butuh firman Tuhan, sebagai makanan
rohani.
-
Haus, berarti; rindu Roh Kudus, sebagai air minuman.
Hasilnya; mereka akan dipuaskan.
5. Matius 5: 7
(5:7) Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.
Murah hatinya,
berarti; memiliki hati yang mudah
menerima segala sesuatu, walaupun menyakitkan hati.
Hasilnya; mereka akan beroleh kemurahan.
6. Matius 5: 8
(5:8) Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
Suci hatinya, berarti;
hati tidak ternodai, tidak tercemari oleh dosa = tidak menyimpan dosa di dalam hati = dosa tidak mendapat tempat di
dalam hati.
Hasilnya; mereka akan melihat Allah.
7. Matius 5: 9
(5:9) Berbahagialah orang yang membawa damai,
karena mereka akan disebut
anak-anak Allah.
Orang yang membawa damai adalah orang yang
bersuasanakan kerajaan sorga.
Hasilnya; mereka akan disebut anak-anak Allah.
8. Matius 5: 10
(5:10) Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab
kebenaran, karena merekalah
yang empunya Kerajaan Sorga.
Orang yang dianiaya
oleh sebab kebenaran = aniaya firman = sengsara salib = menanggung penderitaan
yang tidak harus ia tanggung.
Hasilnya; merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
9. Matius 5: 11
(5:11) Berbahagialah kamu, jika karena
Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.
10. Matius 5: 12
(5:12) Bersukacita dan bergembiralah,
karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang
sebelum kamu."
Ucapan
ilahi ini, semuanya dimulai
dengan 'berbahagia'.
Artinya; ucapan ilahi / perkataan yang keluar dari mulut
Allah, akan membawa kita
kepada kebahagiaan demi
kebahagiaan selama kita mau
mendengar ucapan ilahi.
Kerugian
besar jika tidak mau mendengar ucapan ilahi, sebaliknya suatu kebahagiaan jika
kita mau mendengar dan melakukan ucapan ilahi, terus menerus.
Yakobus 1: 22-25
(1:22) Tetapi
hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika
tidak demikian kamu menipu diri sendiri.
(1:23) Sebab jika
seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama
seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin.
(1:24) Baru saja ia
memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya.
(1:25) Tetapi
barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang,
dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya,
tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.
Jika mendengar dan melakukan ucapan ilahi maka akan berbahagia.
Wahyu 1: 2-3
(1:2) Yohanes telah
bersaksi tentang firman Allah dan tentang kesaksian yang diberikan oleh Yesus
Kristus, yaitu segala sesuatu yang telah dilihatnya.
(1:3) Berbahagialah
ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang
menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.
Orang yang membaca, mendengar dan menuruti
ucapan ilahi, pastilah berbahagia.
Berarti; kebahagian dimulai dari membaca, mendengar dan menuruti ucapan ilahi.
Membaca ucapan ilahi saja, akan berbahagia; mendengar ucapan ilahi, akan lebih berbahagia; dan jika sampai melakukan
ucapan ilahi, akan lebih berbahagia lagi.
Tetapi jika mendengar dan menuruti ucapan yang lain, kebahagiaannya semu dan berakhir
sengsara.
Ciri-ciri
orang yang berbahagia:
Yesaya 55: 12-13
(55:12) Sungguh,
kamu akan berangkat dengan sukacita dan akan dihantarkan dengan damai;
gunung-gunung serta bukit-bukit akan bergembira dan bersorak-sorai di depanmu,
dan segala pohon-pohonan di padang akan bertepuk tangan.
(55:13) Sebagai
ganti semak duri akan tumbuh pohon sanobar, dan sebagai ganti kecubung akan
tumbuh pohon murad, dan itu akan terjadi sebagai kemasyhuran bagi TUHAN,
sebagai tanda abadi yang tidak akan lenyap.
Ciri-ciri orang yang
berbahagia :
a. Sebagai
ganti semak duri akan tumbuh pohon sanobar .
Arti rohaninya adalah; kehidupan yang suka menyakiti sesama akan
berubah menjadi kehidupan yang berarti.
-
Semak
duri adalah kehidupan yang berduri, yaitu kehidupan yang suka menyakiti sesama.
-
Pohon sanobar dapat digunakan untuk alat musik dan untuk
membangun bahtera
b. Sebagai ganti
kecubung akan tumbuh pohon murad
Arti rohaninya adalah; kehidupan yang suka menyakiti sesama, akan berubah menjadi kehidupan yang berarti.
-
Kecubung
= pohon yang berduri gambaran dari kehidupan yang
berduri, yaitu kehidupan yang suka
menyakiti sesama.
-
Pohon
murad adalah kehidupan yang
berarti.
Kesimpulannya.
Ciri orang yang berbahagia adalah kehidupan yang sudah berubah dan berarti di hadapan
Tuhan, kemudian perubahannya tidak semu / perubahan yang abadi, sampai dibawa
masuk ke dalam Kerjaan Sorga, sebagai tanda kemahsyuran Allah.
Kehidupan yang berbahagia terjadi kepada siapa??
Yesaya 55: 12
(55:12) Sungguh,
kamu akan berangkat dengan sukacita dan akan dihantarkan dengan damai;
gunung-gunung serta bukit-bukit akan bergembira dan bersorak-sorai di depanmu,
dan segala pohon-pohonan di padang akan bertepuk tangan.
Kehidupan yang
berbahagia akan terjadi pada setiap
pribadi lepas pribadi, juga setiap orang yang berbeban berat, yang mengalami persoalan demi
persoalan, asal saja mau membaca,mendengar dan menuruti Firman Tuhan.
Bunyi dari pada
Maleakhi 1: 1, dibagi menjadi 2 bagian:
Bagian Kedua: FIRMAN
TUHAN KEPADA ISREL LEWAT PERANTARA MALEAKHI
Artinya adalah; ucapan
ilahi / perkataan
yang keluar dari mulut Allah (Firman
yang keluar dari mulut Allah), itu ditujukan kepada bangsa Israel.
Berarti, Firman
Allah tidak ada artinya jikalau tidak ada Israel, sebaliknya Israel
tidak ada artinya bila tidak ada ucapan ilahi = pengajaran mempelai dengan pola terang Tabernakel.
Tabernakel / rumah Tuhan tidak akan ada artinya jika tidak ada ucapan ilahi / hukum Tuhan / firman Tuhan.
Keluaran 25: 10-11,16
(25:10)
"Haruslah mereka membuat tabut dari kayu penaga, dua setengah hasta
panjangnya, satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya.
(25:11) Haruslah
engkau menyalutnya dengan emas murni; dari dalam dan dari luar engkau harus
menyalutnya dan di atasnya harus kaubuat bingkai emas sekelilingnya.
(25:16) Dalam tabut itu
haruslah kautaruh loh hukum, yang akan Kuberikan kepadamu.
Hukum Allah diletakkan di dalam tabut perjanjian, artinya; manusia adalah tempatnya firman Tuhan.
Jadi, kita ada, supaya kita menjadi tempatnya Firman. Firman Tuhan ada, karena kita ada; dan kita ada, karena Firman ada.
Hidup ini tidak ada
artinya di mata Tuhan jika tidak hidup sesuai Firman.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
firman:
Gembala
Sidang: Pdt.
Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment