IBADAH
PENDALAMAN ALKITAB,
23 MARET 2012
Shalom
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya kita boleh beribadah malam ini, dalam ibadah
Pendalaman Alkitab.
Kembali kita memeriksa kitab Maleakhi;
Maleakhi 1: 11
(1:11) Sebab dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari
nama-Ku besar di antara bangsa-bangsa, dan di setiap tempat dibakar dan
dipersembahkan korban bagi nama-Ku dan juga korban sajian yang tahir;
sebab nama-Ku besar di antara bangsa-bangsa, firman TUHAN semesta
alam.
Dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari, nama Tuhan besar di antara bangsa-bangsa dan setiap
tempat dibakar dan dipersembahkan korban bagi Tuhan.
Jangan permalukan nama Tuhan, oleh sebab itu, nama Tuhan harus dibesarkan,
baik di dalam ibadah maupun di luar ibadah.
Lebih rinci kita perhatikan dalam Mazmur;
Mazmur 113: 2-5
(113:2) Kiranya nama TUHAN dimasyhurkan, sekarang ini dan
selama-lamanya.
(113:3) Dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari terpujilah
nama TUHAN.
(113:4) TUHAN tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya
mengatasi langit.
(113:5) Siapakah seperti TUHAN, Allah kita, yang diam di tempat yang
tinggi,
Tuhan itu besar dari terbitnya sampai terbenamnya matahari.
Nama Tuhan harus dimasyhurkan dan terpujilah nama Tuhan.
Bukti bahwa nama Tuhan besar (ayat 4)
A. Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa
B. Kemuliaan-Nya mengatasi langit
Keterangan:
B. Kemuliaan-Nya mengatasi langit (bagian
keempat)
Yesaya 14: 12-14
(14:12)
"Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar,
engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!
(14:13) Engkau
yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku
hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk
di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara.
(14:14) Aku
hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai
Yang Mahatinggi!
Bintang Timur, putera
Fajar, hendak naik ke langit, hendak mendirikan takhta, mengatasi
bintang-bintang Allah, hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak
menyamai Yang Maha Tinggi.
Yesaya 14: 15
(14:15)
Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang
paling dalam di liang kubur.
Sebaliknya, Bintang
Timur, putera Fajar, diturunkan ke tempat yang paling dalam, yaitu liang kubur.
Dengan dilemparkannya
Bintang Timur, putera Fajar ke dunia orang mati, yaitu ke liang kubur, ini
membuktikan bahwa, kemuliaan Tuhan betul-betul mengatasi langit bahkan
segala langit.
Bintang Timur, putera
Fajar, hendak mendirikan kediaman tetapi tujuannya untuk mengatasi
bintang-bintang Allah, hendak menyamai Yang Maha Tinggi, ini adalah dosa
kesombongan.
Dosa kesombongan
adalah dosa yang pertama kali terjadi.
Berarti, kesombongan adalah awal
dari kejatuhan, sebab dosa yang pertama adalah dosa kesombongan, bukan dosa
membunuh.
Oleh sebab itu, kalau
Tuhan berkemurahan kepada kita sampai malam ini, dipercaya beribadah melayani
Tuhan, juga dipercaya untuk mendirikan rumah dan mendiaminya, jangan
lupa kepada Tuhan, jangan sombong, jangan tinggi hati.
Ulangan 8: 11-14
(8:11)
Hati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, Allahmu, dengan
tidak berpegang pada perintah, peraturan dan ketetapan-Nya, yang
kusampaikan kepadamu pada hari ini;
(8:12) dan
supaya, apabila engkau sudah makan dan kenyang, mendirikan
rumah-rumah yang baik serta mendiaminya,
(8:13) dan
apabila lembu sapimu dan kambing dombamu bertambah banyak dan emas serta
perakmu bertambah banyak, dan segala yang ada padamu bertambah banyak,
(8:14) jangan
engkau tinggi hati, sehingga engkau melupakan TUHAN, Allahmu,
yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan,
Lewat nasihat firman
Tuhan yang diulangi terus menerus kepada bangsa Israel, yaitu apabila engkau
sudah makan dan kenyang = dipenuhi firman Tuhan, kemudian
mendirikan rumah yang baik serta mendiaminya = menjadi rumah Tuhan /
rumah doa, dan apabila harta kekayaan semakin bertambah banyak dan segala
yang ada bertambah banyak = karunia jabatan yang Tuhan percayakan dalam
ibadah pelayanan, jangan tinggi hati, jangan sombong, supaya jangan
melupakan Tuhan Allah, melainkan tetap berpegang
kepada ketetapan, peraturan dan perintah Tuhan, sebab Tuhan telah memelihara bangsa Israel selama
40 tahun di padang gurun.
Tujuan jangan
lupa Tuhan.
Ulangan 8: 15
(8:15) dan yang
memimpin engkau melalui padang gurun yang besar dan dahsyat itu,
dengan ular-ular yang ganas serta kalajengkingnya dan tanahnya
yang gersang, yang tidak ada air. Dia yang membuat air keluar bagimu dari
gunung batu yang keras,
Bangsa Israel harus
melalui 3 hal, selama 40 tahun di padang gurun;
1. Ular-ular yang ganas
2. Kalajengking
3. Tanahnya yang gersang, yang tidak
ada air
Malam hari ini kita
perhatikan keterangan yang ketiga.
3. Tanah yang gersang, yang tidak ada
air (bagian 6)
Ini dilalui bangsa
Israel selama mereka di padang gurun.
Mari kita perhatikan
kebenaran firman Tuhan.
Keluaran 17: 1
(17:1) Kemudian
berangkatlah segenap jemaah Israel dari padang gurun Sin, berjalan dari tempat
persinggahan ke tempat persinggahan, sesuai dengan titah TUHAN,
lalu berkemahlah mereka di Rafidim, tetapi di sana tidak
ada air untuk diminum bangsa itu.
Setibanya bangsa
Israel di Rafidim, mereka mendirikan kemah, sesuai dengan perintah Tuhan,
tetapi disana tidak ada air untuk diminum bangsa itu.
Tidak ada air untuk
diminum = mengalami kehausan.
Keluaran 17: 2-3
(17:2) Jadi
mulailah mereka itu bertengkar dengan Musa, kata mereka: "Berikanlah air
kepada kami, supaya kami dapat minum." Tetapi Musa berkata kepada mereka:
"Mengapakah kamu bertengkar dengan aku? Mengapakah kamu mencobai
TUHAN?"
(17:3) Hauslah
bangsa itu akan air di sana; bersungut-sungutlah bangsa itu
kepada Musa dan berkata: "Mengapa pula engkau memimpin kami keluar dari
Mesir, untuk membunuh kami, anak-anak kami dan ternak kami dengan kehausan?"
Ada 3 hal yang terjadi
bila mengalami kehausan:
· Bangsa Israel bertengkar
dengan Musa.
Bertengkar dengan Musa
berarti tidak berpegang kepada ketetapan, peraturan dan perintah
Tuhan, sebab Musa adalah seorang nabi, yang tugasnya; menyampaikan FIRMAN
NUBUATAN, firman pengajaran yang rahasianya dibukakan = pengajaran mempelai
dalam terangnya Tabernakel.
· Bangsa Israel mencobai
Tuhan.
Mencobai Tuhan berarti
tidak setia kepada Tuhan = tidak mengasihi Tuhan, karena tidak
tinggal dalam KASIH ALLAH.
Mungkin mulut tidak
mencobai Tuhan, tetapi benak ini seringkali berbicara “mengapa begini,
mengapa begitu Tuhan”, ini sama dengan mencobai Tuhan.
· Bangsa Israel bersungut-sungut.
Bersungut-sungut
adalah suara daging = tidak hidup menurut pimpinan ROH-EL KUDUS.
Kesimpulannya; bila
gereja Tuhan mengalami kehausan maka kehilangan
3 hal;
- Firman Allah, itulah pribadi Yesus.
- Kasih Allah, itulah Allah Bapa = Tuhan.
- Roh-El Kudus, itulah Allah Roh Kudus = Kristus.
Mari kita lihat persamaan
haus, ketika Yesus melayani.
Yohanes 7: 37
(7:37) Dan pada
hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri
dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan
minum!
Seruan Yesus, “Barangsiapa
haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum”, ini menunjukkan bahwa
orang-orang Yahudi mengalami kehausan, sekalipun sedang merayakan Hari Raya
Pondok Daun, bahkan pada puncak perayaan itu, orang-orang Yahudi masih
mengalami kehausan.
Ini sangat beresiko
sekali, seperti yang sudah kita perhatikan dalam kitab Ulangan.
Bukti-bukti
bahwa orang Yahudi mengalami kehausan.
4. Yohanes 7: 25-29
(7:25) Beberapa
orang Yerusalem berkata: "Bukankah Dia ini yang mereka mau bunuh?
(7:26) Dan
lihatlah, Ia berbicara dengan leluasa dan mereka tidak mengatakan apa-apa
kepada-Nya. Mungkinkah pemimpin kita benar-benar sudah tahu, bahwa Ia
adalah Kristus?
(7:27) Tetapi
tentang orang ini kita tahu dari mana asal-Nya, tetapi bilamana
Kristus datang, tidak ada seorang pun yang tahu dari mana asal-Nya."
(7:28) Waktu
Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berseru: "Memang Aku kamu kenal dan
kamu tahu dari mana asal-Ku; namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri,
tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal.
(7:29) Aku kenal
Dia, sebab Aku datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku."
Orang-orang Yahudi
tidak mengenal Yesus, adalah Kristus, yang diutus oleh Allah dari
sorga, sebaliknya, orang-orang yahudi mengenal Yesus dari asal
usulnya saja, yaitu; sebagai anak tukang kayu = melihat Yesus secara lahiriah.
Minggu ini, lewat 3
macam ibadah utama, Tuhan menekankan kita supaya pandangan kita tidak tertuju
pada perkara-perkara yang lahiriah, dan ini mungkin sedang terjadi dalam hidup
kita sekalian. Berarti Tuhan memperhatikan kita, sehingga kita tidak
terlanjur-lanjur dalam kesalahan-kesalahan yang sama, yaitu tidak memandang
Yesus dari asal usulnya = mata tidak tertuju kepada perkara-perkara lahiriah.
Untuk lebih rinci kita
lihat mengenai “ orang Yahudi melihat Yesus secara lahiriah”.
Matius 13: 54-58
(13:54)
Setibanya di tempat asal-Nya, Yesus mengajar orang-orang di situ di rumah
ibadat mereka. Maka takjublah mereka dan berkata: "Dari mana diperoleh-Nya
hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan mujizat-mujizat itu?
(13:55) Bukankah
Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan
saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas?
(13:56) Dan
bukankah saudara-saudara-Nya perempuan semuanya ada bersama kita? Jadi
dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?"
(13:57)
Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada
mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya
sendiri dan di rumahnya."
(13:58) Dan
karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak mujizat diadakan-Nya di situ.
Orang-orang Yahudi
yang ada di Nazaret, melihat Yesus sebagai anak tukang kayu = melihat Yesus
secara lahiriah, itu sebabnya mereka berkata “Dari mana
diperoleh-Nya hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan mujizat-mujizat itu?
Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon
dan Yudas? Dan bukankah saudara-saudara-Nya perempuan semuanya ada bersama
kita?”.
Mereka tidak melihat
hikmat dari atas, dari Allah, dari sorga = mereka tidak melihat perkara rohani,
perkara di atas .
Dahulu di salah satu
stasiun televisi, ada acara hiburan, yang berhadiah miliyaran rupiah. Ini
adalah tontonan yang menyenangkan, tetapi saya batasi diri saya untuk melihat
tontonan itu. Sebab yang saya takutkan, saya terbawa suasana, sehingga saya
memikirkan miliyaran rupiah. Kalau tidak saya batasi, mata saya hanya tertuju
pada perkara yang lahiriah, sehingga menjadi cinta uang.
Oleh sebab itu,
pembatasan diri sangat diperlukan. Jangan menonton semua tayangan yang ada di
televisi. Apalagi kalau sudah berbau mistik, sihir, hipnotis, jangan ditonton sedikitpun!
Tetapi, ikuti saja yang baik; ikuti jejak Kristus!!!!
Akibat melihat
Yesus secara lahiriah.
Matius 13: 57-58
(13:57)
Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus
berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di
tempat asalnya sendiri dan di rumahnya."
(13:58) Dan
karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak mujizat diadakan-Nya di
situ.
Akibatnya:
mereka kecewa dan menolak Yesus Kristus.
Karena melihat Yesus
secara lahiriah, mereka kecewa dan menolak Yesus.
· Kecewa = putus asa.
Tidak sedikit
anak-anak Tuhan kecewa dan putus asa, karena perkara-perkara lahiriah, sebab
apa yang diharapkannya tidak terpenuhi.
Kalau kita jalan,
dari Serang sampai Cilegon, banyak orang gila yang
kita temui, keadaan mereka sangat tragis. Mengapa ?? itu awalnya, karena mereka
sibuk memikirkan perkara lahiriah, sehingga pada saat mereka tidak terpenuhi
secara lahiriah, ia kecewa dan putus asa. Kalau menolak Kristus sebagai
kepala, maka roh jahat yang menjadi kepala / pemimpin atasnya, sehingga orang
yang kecewa tersebut, stress kemudian gila.
Saya bersyukur, kita
semua mengenal firman pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel.
Tetapi apabila kita
kecewa dan putus asa, malam ini, Tuhan menyatakan isi hatinya kepada kita
semua, lewat pemberitaan firman Tuhan. Inilah yang harus kita syukuri. Bisa
saja suami kecewa kepada istri dan sebaliknya, sidang jemaat kecewa kepada
gembala dan sebaliknya, karena mata selalu tertuju pada perkara lahiriah.
Tetapi malam ini, kita
ada, beribadah melayani Tuhan dalam satu kandang satu gembala, bukan melihat
Yesus sebagai anak tukang kayu = melihat Yesus secara lahiriah, melainkan
melihat Yesus sebagai Kristus, yang diutus oleh Allah dari sorga dan melihat
pekerjaan-Nya.
Sebagai contoh;
Markus 10: 21-22
(10:21) Tetapi
Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya:
"Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan
berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di
sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
(10:22)
Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih,
sebab banyak hartanya.
Orang muda yang kaya
menjadi kecewa dan sedih, itu artinya dia tidak bisa mengikuti Tuhan karena
matanya selalu tertuju kepada perkara-perkara lahiriah, yaitu hartanya yang
banyak.
Ini sangat
disayangkan; kecewa dan putus asa, disertai kesedihan. Ini yang sering terjadi
dan menimpa anak-anak Tuhan, karena mata tertuju pada perkara-perkara lahiriah.
Saudaraku, bukan hanya
orang muda yang kaya saja yang kecewa dan sedih, tetapi hamba Tuhan yang hebat
dan luar biasapun bisa saja mengalami kekecewaan dan putus asa. Itu bisa kita
lihat ketika Yohanes Pembatis dipenjara / aniaya firman.
Di dalam penjara,
Yohanes Pembaptis memerintahkan murid-muridnya untuk bertanya kepada Yesus, “Engkaukah
yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?”. Ini
menunjukkan bahwa Yohanes Pembaptis sedang kecewa dan putus asa.
Tetapi Yesus menaruh
kasih kepada Yohanes Pembaptis, karena pelayanannya kepada Tuhan, jawaban Yesus
sekaligus menguatkan Yohanes Pembaptis adalah “berbahagialah orang yang
tidak menjadi kecewa dan menolak Aku” kepada
murid-murid Yohanes Pembaptis, untuk selanjutnya disampaikan kepada Yohanes
Pembaptis di penjara.(Matius 11: 2-6)
Bukankah Yohanes
Pembaptis mengenal Yesus secara pribadi, bahkan Ia sudah menyerukan pertobatan
terlebih dahulu sebelum Yesus dibaptis olehnya.
Kerugian bila
kecewa dan putus asa.
Keluaran 6: 8
(6:8) Lalu Musa
mengatakan demikian kepada orang Israel, tetapi mereka tidak
mendengarkan Musa karena mereka putus asa dan karena perbudakan yang
berat itu.
Kerugiannya; tidak
mendengarkan nasihat firman Tuhan, sekalipun nasihat firman itu benar dan tidak
ada salahnya.
Coba saudara
perhatikan orang stres, sekalipun dia diberikan nasihat yang baik, ia tidak
akan mendengarkannya.
Akibatnya:
mereka kecewa dan menolak Yesus Kristus.
Karena melihat Yesus
secara lahiriah, mereka kecewa dan menolak Yesus.
· Menolak Yesus.
Demikian juga
saudaraku, bila mata selalu tertuju pada perkara-perkara lahiriah, ia akan
menolak Yesus, bukan hanya kecewa dan putus asa.
1 Korintus 1: 22-23
(1:22)
Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat,
(1:23) tetapi
kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu
sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,
Bagi orang
Yahudi, salib Kristus / Yesus yang disalibkan adalah batu sandungan,
sedangkan bagi orang kafir, yang diwakili oleh orang Yunani, salib
Kristus / Kristus yang disalibkan adalah suatu kebodohan.
Bila Yesus Kristus
yang disalibkan menjadi suatu batu sandungan dan menjadi suatu kebodohan = menolak Yesus Kristus yang disalibkan.
Salib Kristus = aniaya
firman = menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
Bukankah orang Yahudi
memiliki hukum taurat dan sunat. Apalah artinya orang Yahudi memiliki hukum
taurat dan sunat bila menolak Yesus yang disalibkan???
- Mengerti hukum taurat tanpa salib = ahli taurat.
- Memiliki sunat tanpa salib = ibadah lahiriah.
Kembali kita
perhatikan injil Matius.
Matius 13: 57-58
(13:57)
Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus
berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di
tempat asalnya sendiri dan di rumahnya."
(13:58) Dan
karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak mujizat diadakan-Nya di situ.
Kecewa dan
menolak Yesus = tidak menghormati Yesus, sebagai seorang nabi.
A. Lukas 4: 16-19
(4:16) Ia datang
ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia
masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab.
(4:17)
Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan
nas, di mana ada tertulis:
(4:18) "Roh
Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk
menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah
mengutus Aku
(4:19) untuk
memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan
bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk
memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang."
Menerima Yesus yang
diutus oleh Allah dari sorga berarti menerima 5 hal;
1) Yesus diutus untuk menyampaikan kabar baik
kepada orang-orang miskin.
Orang-orang miskin
-> miskin rohani, tidak kaya dalam kebajikan dan kemurahan Tuhan.
Kepada orang inilah,
Yesus diutus untuk menyampaikan kabar baik.
Tetapi kalau kecewa
dan menolak Yesus; orang-orang miskin tetap miskin, tidak kaya dalam kebajikan
dan tidak kaya dalam kemurahan.
Coba saudara ingat,
sebelum saudara mendengarkan kabar baik, saudara tidak bisa memberi apa-apa
kepada Tuhan, termasuk saya pribadi; untuk memberi saja hitung-hitungan. Tetapi
karena mendengar kabar baik, kita menjadi kaya, dengan bukti kita mudah memberi
/ mengerti pekerjaan Tuhan.
2) Yesus diutus untuk memberitakan pembebasan
kepada orang-orang tawanan.
Banyak orang kristen
yang menjadi tawanan, terikat, terbelenggu oleh karena dosa, bahkan diperbudak
oleh dosa itu sendiri. Untuk inilah Yesus diutus, sehingga mereka yang ditawan
dibebaskan, supaya tidak terbelenggu / terbebas dari dosa.
Tetapi kalau kecewa
dan menolak Yesus; tetap terikat dan tidak menerima kebebasan.
3) Yesus diutus kepada orang-orang buta
supaya memperoleh penglihatan.
Tetapi kalau kecewa
dan menolak Yesus; orang buta tidak memperoleh penglihatan.
Arti rohani buta;
tinggal dalam kegelapan dosa.
Kegelapan berpotensi
untuk menyembunyikan dosa apa saja. Berarti kalau tinggal dalam kegelapan; suka
menyembunyikan segala dosa.
Tetapi kalau kecewa
dan menolak Yesus, orang-orang buta tetap buta.
4) Yesus diutus untuk membebaskan orang-orang
yang tertindas.
Tertindas = tidak
mendapat keadilan, sampai akhirnya tertindas.
Tetapi kalau kecewa
dan menolak Yesus; orang yang tertindas tetap tertindas, tidak mengalami
kebebasan.
Itu sebabnya, kalau
kita perhatikan, jika penindasan terjadi dengan semena-mena, maka disitu tidak
ada kebebasan. Kalau seorang pemimpin yang otoriter, disitu pasti terjadi
penindasan, karena di sisi lain ada yang dirugikan.
5) Yesus diutus untuk memberitakan tahun
rahmat Tuhan telah datang.
Rahmat Tuhan = kasih
karunia dan anugrah-anugrah Tuhan.
Tetapi kalau kecewa
dan menolak Yesus; seseorang tidak akan mengalami tahun rahmat Tuhan di
hari-harinya ataupun di tahun-tahun yang dia lalui. Ini sangat merugikan
seseorang.
Semoga di tahun ini, tahun
rahmat Tuhan telah datang bagi kita, terlebih ibadah pelayanan dalam kandang
penggembalaan yang Tuhan percayakan.
Saudaraku,
kecewa dan menolak Yesus = tidak menghormati Yesus, sebagai seorang nabi.
B. Lukas 4: 24-27
(4:24) Dan
kata-Nya lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang
dihargai di tempat asalnya.
(4:25) Dan Aku
berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat
banyak perempuan janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun dan
enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri.
(4:26) Tetapi
Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang
perempuan janda di Sarfat, di tanah Sidon.
(4:27) Dan pada
zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorang pun dari
mereka yang ditahirkan, selain dari pada Naaman, orang Siria itu."
Oleh sebab itu, Yesus
memberi suatu perumpamaan kepada mereka yang kecewa dan menolak Yesus;
1) TUHAN UMPAMAKAN SEPERTI NABI ELIA.
Pada zaman Elia,
langit tertutup selama 3 tahun 6 bulan, sehingga bahaya kelaparan menimpa
seluruh negeri, tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang janda-janda di
Israel, melainkan kepada janda di Sarfat di tanah Sidon.
Apa artinya ini???
Tidak diutus kepada janda berarti tetap mengalami kelaparan dan tidak
menempatkan Kristus sebagai kepala = tidak hidup dalam pimpinan Roh
Kudus.
Kelaparan = tidak
hidup dalam kebenaran.
Saya tidak
menakut-nakuti saudara dan bukan untuk dipuja. Saya seorang gembala yang
dipercaya oleh Tuhan untuk menyampaikan pengajaran mempelai, kalau kita menolak
firman pengajaran, itu mengandung resiko yang tinggi, yaitu tetap mengalami
kelaparan dan tidak menempatkan Kristus sebagai kepala.
Saya tekankan,
tetaplah berpegang kepada pengajaran mempelai, apapun harga yang harus
dibayar. Lebih baik tidak diterima, dari pada tidak berpegang kepada
firman pengajaran.
2) TUHAN UMPAMAKAN SEPERTI NABI ELISA.
Pada zaman nabi Elisa,
banyak orang kusta di Israel, tetapi tidak seorangpun dari mereka ditahirkan,
selain dari pada Naaman, orang Siria itu.
Kusta adalah penyakit.
Kulit di luar tampak putih, tetapi itu adalah penyakit.
Kusta arti rohaninya
adalah kebenaran diri sendiri = munafik.
Berarti, jika penyakit kusta tidak
ditahirkan = hidup tanpa kebenaran firman Tuhan = hidup di dalam kebenaran diri sendiri.
Saya tegaskan malam
hari ini; orang baik tidak masuk sorga, tetapi yang masuk sorga adalah; hidup
benar sesuai dengan kebenaran firman Tuhan.
Banyak orang baik di
luaran sana; suka memberi dan berbagi, tetapi kalau tidak hidup sesuai dengan
kebenaran firman Tuhan, tidak masuk ke dalam kerajaan sorga.
Oleh sebab itu, jangan
berbuat baik karena kebenaran diri sendiri / dorongan dari daging. Memang
terlihat putih dari luar, tetapi itu adalah penyakit.
Itu sebabnya sampai
hari ini orang Israel tegar tengkuk / keras kepala, itu digambarkan seperti
tanah kering tetapi tidak membutuhkan air = mengalami kehausan.
Lukas 4: 28
(4:28) Mendengar
itu sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu.
(4:29) Mereka
bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung,
tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu.
(4:30) Tetapi Ia
berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.
Dan akhirnya
orang-orang yang ada di Nazaret, sangat marahlah mereka ketika mendengar
perkataan Yesus, dan menghalau Yesus ke luar kota. Ini sangat disayangkan
sekali.
Yang seharusnya kita
halau adalah iblis setan, tetapi justru mereka menghalau Yesus Kristus, yang
diutus dari sorga.
Kita bersyukur malam hari
ini, kita menikmati kebenaran firman Tuhan. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
firman
Gembala
Sidang: Pdt.
Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment