IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 24 MARET 2012
Tema: YUSUF
(Seri 29)
Shalom!
Salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya, kita boleh beribadah sore hari ini.
Kita patut bersyukur, karena kita masih mendapat kemurahan Tuhan lewat
firman-Nya, dari Kejadian 37: 1-11.
Sore ini, kita masih berada pada ayat ke 5, dan Tuhan sudah memberkati kita
dengan limpah ruah pada ayat-ayat sebelumnya.
Kembali kita perhatikan Kejadian 37.
Kejadian 37: 5
(37:5) Pada suatu kali bermimpilah Yusuf, lalu mimpinya itu diceritakannya kepada
saudara-saudaranya; sebab itulah mereka lebih benci lagi kepadanya.
PADA SUATU KALI BERMIMPILAH YUSUF.
Mari kita lihat mengenai MIMPI.
Kisah Para Rasul 2: 17
(2:17) Akan terjadi pada hari-hari terakhir --
demikianlah firman Allah -- bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua
manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi.
Sesuai dengan pernyataan Tuhan: di hari-hari terakhir,
Tuhan akan mencurahkan Roh Kudus-Nya, sehingga;
1. Anak laki-laki dan perempuan BERNUBUAT.
2. Teruna-teruna, yaitu laki-laki muda mendapat PENGLIHATAN-PENGLIHATAN.
3. Orang-orang tua mendapat MIMPI.
NUBUTAN, PENGLIHATAN-PENGLIHATAN, MIMPI, ketiga hal ini
adalah SATU KESATUAN
YANG TIDAK TERPISAHKAN.
Kita bandingkan dalam kitab Bilangan, sesuai dengan pernyataan Allah.
Bilangan 12: 6
(12:6) Lalu berfirmanlah Ia: "Dengarlah
firman-Ku ini. Jika di antara kamu ada seorang nabi, maka Aku, TUHAN menyatakan diri-Ku kepadanya dalam penglihatan,
Aku berbicara dengan dia dalam mimpi.
3 hal dalam Kisah Para Rasul juga dinyatakan di dalam kitab
Bilangan 12: 6.
Dalam Kisah Para Rasul disebut BERNUBUAT, sedangkan dalam kitab Bilangan ditulis / diawali dengan NABI.
Artinya; TUGAS
NABI adalah BERNUBUAT.
Akan tetapi, SEORANG NABI YANG
BERNUBUAT, tidak terlepas dari 2
karunia yang lain, yaitu KARUNIA PENGLIHATAN dan KARUNIA MIMPI, karena 3 hal tersebut
saling terkait satu dengan yang lain.
-
KARUNIA PENGLIHATAN.
Untuk
apa karunia penglihatan?
Jawabannya
adalah TUHAN MENYATAKAN DIRI-NYA, lewat
karunia penglihatan.
-
KARUNIA MIMPI.
Untuk
apa karunia mimpi?
Jawabannya
adalah TUHAN BERBICARA, lewat karunia
mimpi.
Berarti, setiap nabi yang bernubuat TERLEBIH
DAHULU MELIHAT KEBERADAAN TUHAN (itulah
karunia penglihatan) dan MENDENGARKAN PERKATAAN TUHAN (lewat
karunia mimpi).
-
Melihat
keberadaan Tuhan = melihat pola terang Tabernakel / Bait Allah / tubuh Kristus.
-
Mendengarkan
perkataan / pembicaraan Tuhan, lewat mimpi, sehingga dengan demikian, seorang
nabi diteguhkan untuk bernubuat.
Tujuan nabi bernubuat
1 Korintus 14: 3-5
(14:3) Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati dan menghibur.
(14:4) Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh,
ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat.
(14:5) Aku suka, supaya kamu semua berkata-kata
dengan bahasa roh, tetapi lebih dari pada itu, supaya kamu bernubuat. Sebab
orang yang bernubuat lebih berharga dari pada orang yang berkata-kata dengan
bahasa roh, kecuali kalau orang itu juga menafsirkannya, sehingga Jemaat dapat dibangun.
Tujuan bernubuat adalah MEMBANGUN,
MENASIHATI dan MENGHIBUR SIDANG JEMAAT. Itulah tujuan dari nabi bernubuat.
a. KETERANGAN: MEMBANGUN.
Ketika
kita mulai hancur terpuruk, saat itulah firman nubuatan membangun, sehingga
Tuhan tidak membiarkan saya dan saudara terpuruk karena dosa = tidak tenggelam
dalam kehancuran, seperti masa-masa pada zaman nabi Nuh.
b. KETERANGAN: MENASIHATI.
Nasihat
adalah ajaran yang baik.
Firman
nubuatan / firman pengajaran menasihati saya dan saudara, kehidupan muda
remaja, supaya tidak lagi sesat, baik dalam pemikiran, perbuatan, sikap,
tingkah laku, sudut pandang gerak-gerik, tidak ada kekeliruan-kekeliruan lagi.
c. KETERANGAN: MENGHIBUR.
Firman
nubuatan menghibur saya dan saudara, saat kita mengalami kesusahan karena
banyaknya penderitaan-penderitaan yang dialami.
Sekalipun
seorang hamba Tuhan yang menyampaikan firman nubuatan tidak melucu, tetapi
firman nubuatan sanggup menghibur kita semua.
Firman nubuatan
memberi jalan keluar atas segala permasalahan yang kita hadapi, itu bagaikan
hiburan yang tidak ada taranya.
Kita membutuhkan nasihat firman nubuatan; oleh sebab
itu, ibadah tidak boleh dikecilkan, sebab firman pengajaran sangat
dibutuhkan untuk membangun, menasihati dan menghibur saya dan saudara.
Biarlah kita menghargai firman nubuatan, itulah firman pengajaran yang
rahasianya dibukakan / pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel.
Syarat seorang nabi menyampaikan
firman nubuatan.
Bilangan 12: 6
(12:6) Lalu berfirmanlah Ia: "Dengarlah firman-Ku ini. Jika di antara
kamu ada seorang nabi,
maka Aku, TUHAN menyatakan
diri-Ku kepadanya dalam penglihatan, Aku berbicara dengan dia dalam mimpi.
Seorang nabi yang bernubuat, terlebih dahulu melihat keberadaan Allah, di mana Allah menyatakan diri-Nya lewat
karunia penglihatan, kemudian mendengarkan
apa yang dibicarakan oleh Allah, lewat karunia mimpi.
Dari seri 10 sampai seri 28, kita sudah melihat nabi bernubuat dikaitkan
dengan karunia penglihatan, yaitu melihat keberadaan Allah = melihat
Tabernakel, dari timur sampai ke barat.
Sekarang kita melihat nabi yang bernubuat, dikaitkan dengan KARUNIA MIMPI =
ALLAH BERBICARA.
KETERANGAN:
Nabi yang bernubuat; TERLEBIH DAHULU MENDENGARKAN APA YANG
DIBICARAKAN OLEH ALLAH,
itulah karunia mimpi.
Yeremia 23: 28
(23:28) Nabi yang beroleh
mimpi, biarlah menceritakan
mimpinya itu, dan nabi yang beroleh firman-Ku,
biarlah menceritakan firman-Ku
itu dengan benar! Apakah sangkut-paut jerami dengan gandum? demikianlah
firman TUHAN.
Nabi yang memperoleh mimpi, harus menceritakan mimpinya itu = nabi yang
memperoleh firman Tuhan, harus menyampaikan firman Tuhan dengan benar.
Menyampaikan firman Tuhan dengan benar, artinya; TIDAK MENAMBAHKAN dan TIDAK MENGURANGI FIRMAN TUHAN YANG DISAMPAIKAN.
Karunia mimpi = Allah berbicara, sedangkan perkataan-perkataan Allah adalah
firman.
Wahyu 22: 18
(22:18) Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan
nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu kepada
perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya
malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.
Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan / firman Tuhan, maka konsekuensinya; ALLAH AKAN MENAMBAHKAN KEPADANYA MALAPETAKA-MALAPETAKA YANG TERTULIS / YANG TERDAPAT DI DALAM KITAB WAHYU.
Oleh sebab itu, seorang hamba Tuhan TIDAK BOLEH MENAMBAHKAN FIRMAN TUHAN DISAAT
MENYAMPAIKAN FIRMAN TUHAN.
Firman Tuhan yang ditambahkan, adalah firman Tuhan yang disampaikan / disertai
dengan cerita-cerita isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua, takhayul-takhayul dan sebagainya.
Oleh sebab itu, anak-anak Tuhan, terlebih kaum muda remaja, JANGAN MENYUKAI, JANGAN
MENGINGINKAN, JANGAN MENGHARAPKAN PEMBERITAAN FIRMAN
TUHAN YANG DITAMBAH-TAMBAHKAN!!!
1 Timotius 1: 3-4
(1:3) Ketika aku hendak meneruskan perjalananku ke wilayah Makedonia, aku
telah mendesak engkau supaya engkau tinggal di Efesus dan menasihatkan
orang-orang tertentu, agar mereka jangan
mengajarkan ajaran lain
(1:4) ataupun sibuk dengan
dongeng dan silsilah yang tiada putus-putusnya, yang hanya menghasilkan persoalan belaka,
dan bukan tertib hidup
keselamatan yang diberikan
Allah dalam iman.
Saudaraku, sesuai dengan nasihat Rasul Paulus kepada Timotius, agar jangan mengajarkan ajaran lain, yaitu SIBUK DENGAN DONGENG,
SILSILAH YANG TIDAK PUTUS-PUTUSNYA dan CERITA-CERITA ISAPAN JEMPOL, karena
pemberitaan firman yang disertai dengan ajaran lain, akan menghasilkan persoalan-persoalan belaka, sehingga hidup tidak tertib,
termasuk ibadah pelayanan yang tidak tertib.
Inilah yang harus kita perhatikan di hari-hari terakhir ini.
Saya banyak melihat ibadah pelayanan yang tidak tertib, mulai dari;
-
Cara berpakaian yang tidak tertib;
menggunakan celana levis, baju ketat.
-
Rambut gondrong, rambut yang dicat
berwarna-warni.
Ini menunjukkan bahwa ajaran lain tidak membawa ketertiban dalam ibadah
pelayanan = ibadah tidak berkuasa, tidak mengandung janji.
"Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka ALLAH AKAN MENAMBAHKAN KEPADANYA
MALAPETAKA-MALAPETAKA yang
tertulis di dalam kitab ini.”
2 Petrus 2: 2-3
(2:2) Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa
nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat.
(2:3) Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari
untung dari kamu dengan ceritera-ceritera
isapan jempol mereka. Tetapi
untuk perbuatan mereka itu hukuman
telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda.
Hamba-hamba Tuhan yang menceritakan ajaran yang lain, yaitu pemberitaan
firman Tuhan disertai dengan ceritera-ceritera isapan jempol, disebut GURU-GURU PALSU = NABI-NABI PALSU, dan mereka melayani dengan
model seperti itu karena HAWA NAFSU, dengan tujuan MENCARI KEUNTUNGAN =
melayani dengan motivasi-motivasi / kepentingan-kepentingan.
Kesimpulannya: melayani hanya untuk mencari uang.
Tetapi dengan jelas, suratan Petrus menyatakan; bagi guru-guru palsu,
nabi-nabi palsu, yang mengajarkan ajaran firman Tuhan disertai dengan
ceritera-ceritera isapan jempol, HUKUMAN
TELAH LAMA TERSEDIA dan KEBINASAAN
TIDAK AKAN TERTUNDA.
Kalau nabi palsu yang mengajarkan ajaran yang tidak sehat itu binasa,
apalagi mereka yang mengikuti ajaran yang tidak sehat tersebut?? Tentu bagi mereka
yang mengikuti ajaran yang tidak sehat akan turut binasa.
Untuk apa hidup tetapi akhirnya binasa, itu sama seperti binatang, yang
hidup untuk disembelih.
Itu sebabnya, nabi-nabi palsu / guru-guru palsu disebut binatang, karena
tidak berakal budi.
Sesuai dengan Wahyu 22: 18, ALLAH AKAN MENAMBAHKAN KEPADANYA
MALAPETAKA-MALAPETAKA yang
tertulis / yang terdapat di dalam kitab Wahyu.
Mari kita melihat 7 malapetaka-malapetaka yang tertulis / terdapat
dalam kitab WAHYU 16.
1.
MALAPETAKA YANG
PERTAMA.
Wahyu 16: 2
(16:2) Maka
pergilah malaikat yang pertama
dan ia menumpahkan cawannya ke atas bumi; maka timbullah bisul yang jahat dan yang
berbahaya pada semua orang
yang memakai tanda dari binatang itu dan yang menyembah patungnya.
Malapetaka yang
pertama adalah TIMBULLAH BISUL
YANG JAHAT dan YANG BERBAHAYA.
Bisul yang jahat dan
berbahaya = penyakit tumor ganas / kanker.
Penyakit tumor ganas /
kanker dimulai dengan bisul kecil, lalu menjadi bisul besar, dan sampai
akhirnya bisul itu memecah kemudian menyebar ke semua syaraf-syaraf dalam
tubuh. Ini adalah bisul yang berbahaya, bisul ganas yang tidak dapat
disembuhkan.
SEDIKIT KESAKSIAN;
Bapak saya mati karena
bisul yang berbahaya, yang disebut tumor ganas.
Tumor ganas dimulai
dari tumor jinak, sampai akhirnya merenggut nyawa.
Tumor jinak dimulai
dari bisul kecil di leher bagian kanan bapak saya, karena dibiarkan terus
menerus, bisul yang kecil itu membesar, dan pecah-pecah, mengeluarkan air dan
darah.
Jelas ini adalah
malapetaka yang pertama yang diterima bapak saya, karena dia sudah menambahkan
firman Tuhan. Mengapa? Karena suami isteri yang sudah diberkati, atau
dipersatukan tidak boleh lagi berpisah dan menikah; kalau menikah lagi berarti
menambahkan firman Tuhan.
2.
MALAPETAKA YANG KEDUA.
Wahyu 16: 3
(16:3) Dan malaikat yang kedua menumpahkan
cawannya ke atas laut;
maka airnya menjadi darah,
seperti darah orang mati dan
matilah segala yang bernyawa, yang hidup di dalam laut.
Malapetaka yang kedua
adalah LAUT BERUBAH MENJADI
DARAH, BAHKAN SEPERTI DARAH ORANG MATI.
Kalau laut menjadi
darah, kita akan mengalami kerugian, yaitu segala yang bernyawa di dalam laut
mati. Dengan demikian, kita tidak bisa menikmati / tidak bisa mengkonsumsi apa
yang berasal dari dalam laut, termasuk ikan-ikanan.
Sementara banyak
manusia menggantungkan hidupnya dari laut, bukan hanya nelayan, tetapi mereka
yang mencari mutiara dari dasar laut, dan sebagainya.
Jika malapetaka yang
kedua terjadi, sungguh membuat orang sengsara.
3.
MALAPETAKA YANG
KETIGA.
Wahyu 16: 4
(16:4) Dan malaikat yang ketiga menumpahkan
cawannya atas sungai-sungai dan mata-mata air,
dan semuanya menjadi darah.
Malapetaka yang ketiga
adalah AIR MENJADI DARAH.
Kalau air menjadi
darah, manusia tidak dapat mengkomsumsi air putih. Berarti; manusia akan menuju
kepada kebinasaan, karena tidak dapat mengkonsumsi air putih, seperti yang
dialami orang-orang Mesir karena tulah yang pertama (air menjadi darah).
Selain itu, larangan
yang keras tertulis dalam kitab Kisah Para Rasul 15: 29, seseorang tidak boleh
makan dan minum darah.
4.
MALAPETAKA YANG
KEEMPAT.
Wahyu 16: 8-9
(16:8) Dan malaikat yang keempat menumpahkan
cawannya ke atas matahari, dan kepadanya diberi
kuasa untuk menghanguskan
manusia dengan api.
(16:9) Dan manusia
dihanguskan oleh panas api yang dahsyat, dan mereka menghujat nama Allah
yang berkuasa atas malapetaka-malapetaka itu dan mereka tidak bertobat untuk
memuliakan Dia.
Malapetaka yang
keempat adalah MATAHARI
MENJADI PANAS SAMPAI MENGHANGUSKAN MANUSIA.
Saya banyak mendengar
berita, bahwa keadaan bumi saat ini sudah rusak. Selain terjadi pemanasan
global / global warming, keadaan
lapisan ozon yang berfungsi untuk menghalau cahaya matahari langsung, sudah
semakin tipis. Ini sangat berbahaya sekali.
Kalau tidak ada
lapisan ozon, sinar matahari langsung akan menimbulkan penyakit kulit.
Bagaimana nanti bila
tiba waktunya malapetaka yang keempat ini?? Siapa yang bisa menahan panasnya
matahari yang begitu dahsyat?? Tentu tidak ada.
Sekalipun manusia
bersembunyi di balik batu, di bawah tanah, atau turun ke dalam laut, bahkan
sampai bersembunyi di bulan, Tuhan akan tetap kejar, sampai firman ini
tergenapi.
Oleh sebab itu,
ijazah, kekuatan, harta kekayaan, tidak dapat kita andalkan untuk menghadapi
ini semua.
5.
MALAPETAKA YANG
KELIMA.
Wahyu 16: 10-11
(16:10) Dan malaikat yang kelima menumpahkan
cawannya ke atas takhta binatang itu dan kerajaannya
menjadi gelap, dan mereka menggigit lidah mereka karena kesakitan,
(16:11) dan
mereka menghujat Allah yang di sorga karena kesakitan dan karena bisul mereka,
tetapi mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan mereka.
Malapetaka yang kelima MENIMPA ATAS TAKHTA BINATANG ITU,
DAN KERAJAANNYA MENJADI GELAP.
Takhta dari pada
binatang dan kerajaannya = KERAJAAN ANTIKRIS, dimana IBLIS SETAN yang menjadi
RAJA dan PEMIMPIN.
Berarti, bagi mereka
yang mengikuti / memiliki nama bilangan itu di dahi dan di tangan mereka, juga
akan ditimpa oleh malapetaka yang kelima ini.
Sampai akhirnya pasal
18, Babel dihancurkan, baru muncul kerajaan 1000 tahun damai.
6.
MALAPETAKA YANG
KEENAM.
Wahyu 16: 12-14
(16:12) Dan malaikat yang keenam menumpahkan
cawannya ke atas sungai yang besar, sungai Efrat,
lalu keringlah airnya,
supaya siaplah jalan bagi
raja-raja yang datang dari sebelah timur.
(16:13) Dan aku
melihat dari mulut naga dan dari mulut binatang dan dari mulut nabi palsu itu keluar
tiga roh najis yang menyerupai katak.
(16:14) Itulah roh-roh setan yang mengadakan
perbuatan-perbuatan ajaib, dan mereka pergi mendapatkan raja-raja di
seluruh dunia, untuk mengumpulkan mereka guna peperangan pada hari besar, yaitu
hari Allah Yang Mahakuasa.
Malapetaka yang keenam MENIMPA SUNGAI YANG BESAR, YAITU
SUNGAI EFRAT.
Sungai efrat
menggambarkan ajaran-ajaran palsu dari guru-guru palsu, nabi-nabi palsu, yang
juga bersama dengan roh najis.
Jadi, ajaran palsu itu
bersama-sama dengan roh najis, yang keluar dari mulut nabi-nabi palsu, bagaikan
katak, sehingga menimbulkan kekacauan, bahkan ibadah pelayanan tidak lagi
mengarah kepada Kristus sebagai kepala, melainkan hanya untuk memuaskan hawa
nafsu daging, ini sama dengan penyembahan berhala, sedangkan di dalam
penyembahan berhala terdapat roh najis.
NAGA, NABI PALSU dan ANTIKRIS adalah 3 oknum iblis setan. Inilah
yang harus kita waspadai.
Jangan sampai kita
tertipu, tidak semua pemberitaan firman Tuhan menggunakan ajaran yang sehat.
Kalau pemberitaan firman Tuhan dengan ceritera-ceritera isapan jempol,
dongeng nenek-nenek tua, takhayul-takhayul, itu disertai dengan roh najis.
Tujuan terjadinya malapetaka
yang keenam adalah supaya SUNGAI EFRAT MENJADI KERING SEHINGGA SIAPLAH
JALAN BAGI RAJA-RAJA YANG DATANG DARI SEBELAH TIMUR, yaitu MEREKA YANG MENJADI IMAMAT RAJANI YANG MELAYANI SESUAI DENGAN POLA
TABERNAKEL DARI TIMUR SAMPAI KE BARAT.
Dalam pola Tabernakel;
-
Timur -> pintu gerbang.
Artinya; percaya
kepada Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat.
-
Barat -> Ruangan Maha Suci,
gambaran dari Kerajaan Sorga.
Ruangan Maha Suci
ukurannya empat persegi; panjang x lebar x tinggi = 10 x 10 x 10 = 1000 hasta.
1000 hasta ->
kerajaan 1000 tahun damai.
Telah dipersiapkan
jalan bagi kita yang sudah melayani Tuhan dengan menggunakan pola Tabernakel,
dari timur sampai ke barat, setelah ajaran palsu kering oleh karena cawan murka
Allah (malapetaka yang keenam).
Saya teringat dengan
kisah Yesus Kristus:
Ketika Yesus Kristus
menunggangi keledai muda untuk dibawa masuk ke dalam Yerusalem, orang-orang
mempersiapkan jalan bagi Dia, dan berseru: “Hosana, bagi sang Raja!”.
Biarlah Tuhan memakai
kehidupan muda remaja sebagai alat kemuliaan-Nya, sesuai dengan pola Tabernakel
dari timur sampai ke barat, bagaikan keledai muda yang ditunggangi oleh Yesus.
Mari kita ucapkan puji
syukur kepada Tuhan, karena akhirnya malapetaka yang keenam terjadi untuk
mengeringkan sungai Efrat, dengan demikian, ajaran palsu lenyap. Selanjutnya,
raja-raja dari timur, yaitu mereka yang melayani Tuhan dan menerima pengajaran
mempelai dalam terangnya Tabernakel siap berjalan sampai ke barat, itulah
kerajaan 1000 tahun damai.
7.
MALAPETAKA YANG KETUJUH.
Wahyu 16: 17-21
(16:17) Dan malaikat yang ketujuh menumpahkan
cawannya ke angkasa. Dan dari dalam Bait Suci kedengaranlah suara yang
nyaring dari takhta itu, katanya: "Sudah terlaksana."
(16:18) Maka
memancarlah kilat dan menderulah bunyi guruh, dan terjadilah gempa bumi yang
dahsyat seperti belum pernah terjadi sejak manusia ada di atas bumi. Begitu
hebatnya gempa bumi itu.
(16:19) Lalu
terbelahlah kota besar itu menjadi tiga bagian dan runtuhlah kota-kota
bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Maka
teringatlah Allah akan Babel yang besar itu untuk memberikan kepadanya cawan
yang penuh dengan anggur kegeraman murka-Nya.
(16:20) Dan semua pulau hilang lenyap, dan tidak ditemukan lagi gunung-gunung.
(16:21) Dan hujan es besar, seberat seratus
pon, jatuh dari langit menimpa manusia, dan manusia menghujat Allah karena
malapetaka hujan es itu, sebab malapetaka itu sangat dahsyat.
Saudaraku, malapetaka
yang ketujuh MENIMPA KOTA
BABEL YANG BESAR, sehingga;
a. semua pulau hilang lenyap,
b. tidak ditemukan lagi gunung-gunung,
c. hujan es besar, seberat seratus pon, jatuh dari langit menimpa manusia
100 pon = 50 kilogram.
Kalau ini terjadi,
bagaimana engkau bisa menghalau hujan es seberat 50 kg, yang akan membuat
manusia menjadi seperti tape (hancur berkeping-keping)???
Kalau tidak kuat
ditimpa hujan es seberat 50 kg, berkatalah: “Sungguh, saya tidak kuat,
Tuhan. saya tidak akan menyia-nyiakan waktu yang Tuhan berikan dihari-hari
terakhir ini”. Amin, saudaraku?!
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment