IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 22 JANUARI 2014
Tema: HAL
BERDOA (dari Matius 6: 5-13)
(Seri 68)
Subtema: DIIKAT
DAN DISATUKAN OLEH URAT-URAT DAN SENDI-SENDI
Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih sayang Yesus
Kristus.
Oleh karena belas kasihan Tuhan, kemurahan hati Tuhan,
kita diberi kesempatan untuk beribadah lewat Ibadah Doa Penyembahan pada malam
hari ini.
Kembali kita memperhatikan Matius 6: 5-13, namun kita
hanya membaca ayat 13 saja.
Matius 6:13
(6:13) dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan,
tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.]
Kita memperhatikan sebagian dari ayat 13, yaitu: “Engkaulah
yang empunya kemuliaan sampai selama-lamanya”, untuk itu kita
mengatakan: “Amin”
Berkaitan dengan itu, kita membaca ...
1 Petrus 4: 7-11
(4:7) Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu
kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.
(4:8) Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh
seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.
(4:9) Berilah tumpangan seorang akan yang lain dengan
tidak bersungut-sungut.
(4:10) Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan
karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari
kasih karunia Allah.
(4:11) Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia
berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang
melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah,
supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai
selama-lamanya! Amin.
Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus
Kristus, Ialah yang empunya kemuliaan + kuasa sampai selama-lamanya, untuk itu
kita mengatakan: “Amin.”
SUPAYA ALLAH
DIMULIAKAN DALAM SEGALA SESUATU, ADA BEBERAPA HAL YANG HARUS KITA PERHATIKAN;
YANG KEEMPAT
1 Petrus 4: 10
(4:10) Layanilah seorang
akan yang lain, sesuai dengan karunia yang
telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih
karunia Allah.
MELAYANI SEORANG AKAN YANG LAIN SESUAI DENGAN KARUNIA
YANG TELAH DIPEROLEH TIAP-TIAP ORANG.
Jadi, melayani itu sesuai dengan karunia yang telah
diterima oleh tiap-tiap hamba-hamba Tuhan, tiap-tiap imam yang melayani Tuhan,
supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu.
1 Korintus 12: 4-5
(12:4) Ada
rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh.
(12:5) Dan
ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan.
Pelayanan dari tiap-tiap orang / tiap-tiap hamba Tuhan
berbeda, tidak sama, karena karunia-karunia yang diterima tiap-tiap orang,
tiap-tiap hamba Tuhan berbeda-beda / tidak sama.
Lebih jauh kita melihat ...
1 Korintus 12: 8-10
(12:8)
Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia
untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama
memberikan karunia berkata-kata dengan
pengetahuan.
(12:9)
Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan
iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia
untuk menyembuhkan.
(12:10)
Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk
mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada
yang seorang Ia memberikan karunia untuk
berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu.
Ada 9 karunia, namun bersumber dari Roh yang satu, yang
sama itu;
1. karunia
untuk berkata-kata dengan hikmat
2. karunia
berkata-kata dengan pengetahuan
3. Roh yang
sama memberikan iman
4. karunia
untuk menyembuhkan
5. kuasa
untuk mengadakan mujizat
6. karunia
untuk bernubuat
7. karunia
untuk membedakan bermacam-macam roh
8. karunia
untuk berkata-kata dengan bahasa roh
9. karunia
untuk menafsirkan bahasa roh
1 Korintus 12: 11
(12:11)
Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang
satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara
khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.
Semuanya itu dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama.
Jadi, sumbernya tidak dua, melainkan dari satu Roh yang
sama.
Itu sebabnya, sekalipun berbeda-beda karunia namun tertib
karena bersumber dari satu Roh.
Sebaliknya, kalau melayani didasari oleh kepentingan diri
sendiri, maka pelayanan itu selain tidak berkuasa, akan berakhir dengan tidak
tertib.
Sekarang, kita kembali membaca ayat 7 ...
1 Korintus 12: 7
(12:7)
Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama.
Melayani sesuai dengan karunia-karunia yang diperoleh
oleh tiap-tiap orang bertujuan untuk KEPENTINGAN BERSAMA, melayani bukan untuk
kepentingan sendiri.
Kalau melayani demi kepentingan bersama, berarti ada
kaitannya dengan TUBUH KRISTUS.
1 Korintus 12: 14-16
(12:14)
Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota.
(12:15)
Andaikata kaki berkata: "Karena aku bukan tangan, aku tidak termasuk
tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh?
(12:16)
Dan andaikata telinga berkata: "Karena aku bukan mata, aku tidak termasuk
tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh?
Tubuh tidak terdiri dari satu anggota, melainkan terdiri atas
banyak anggota.
Berarti dengan jelas, melayani Tuhan tidak boleh dengan
kepentingan diri sendiri supaya terwujudnya pembangunan tubuh Kristus, supaya
terwujudnya KESATUAN DARI ANGGOTA-ANGGOTA TUBUH KRISTUS.
Jadi, tiap-tiap anggota tubuh tidak boleh melayani untuk
kepentingan diri sendiri, seperti;
-
kaki berkata:
"Karena aku bukan tangan, aku
tidak termasuk tubuh"
-
telinga berkata:
"Karena aku bukan mata, aku
tidak termasuk tubuh"
ini adalah pernyataan atau pengertian yang bodoh, ini
bukanlah suatu kebenaran.
Saya bersyukur kepada Tuhan, semakin hari kita semakin
diberi pengertian yang mantap.
Kalau dahulu kita melayani dengan cara masing-masing,
namun semakin hari kita semakin didewasakan oleh firman pengajaran mempelai
dengan satu tujuan, supaya terwujudnya pembangunan tubuh Kristus, sampai
sempurna, sampai sama mulia dengan Dia.
Kalau masing-masing anggota tubuh yang telah memperoleh
karunia-karunia, melayani karena kepentingan-kepentingan, maka sudah dipastikan
tidak akan terwujud pembangunan tubuh Kristus.
Perlu untuk kita perhatikan;
1 Korintus 12: 17, 19
(12:17) Andaikata
tubuh seluruhnya adalah mata, di manakah pendengaran? Andaikata seluruhnya
adalah telinga, di manakah penciuman?
(12:19)
Andaikata semuanya adalah satu anggota, di manakah tubuh?
Andaikata tubuh
seluruhnya adalah mata, maka tidak terlihat anggota tubuh yang lain, dengan
kata lain andaikata semuanya adalah satu anggota, maka tidak terlihat tubuh
Kristus.
Kalau tubuh ini
hanya terdiri dari satu tangan, bukankah itu aneh? Atau andaikata seluruh tubuh
ini adalah telinga, bukankah itu adalah keanehan?
Oleh sebab itu,
tidak boleh mementingkan diri sendiri, tidak boleh dikuasai roh egosentris di
dalam kandang penggembalaan, melainkan harus bersinerji dengan anggota tubuh
yang lain.
1 Korintus 12:
20
(12:20) Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu
tubuh.
Memang banyak
anggota, tetapi hanya satu tubuh, ini adalah pernyataan dari Rasul Paulus
kepada sidang jemaat di Korintus.
Anggota-anggota
tubuh terdiri dari tangan, kaki, telinga, mata dan sebagainya, tetapi hanya
satu tubuh, sebab satu dengan yang lain saling berkaitan untuk mengerjakan
pekerjaan Tuhan.
Tangan bisa
melakukan pekerjaan, tetapi kalau tidak ada kaki yang bergerak menuju satu
tujuan, maka tidak ada artinya tangan. Sebaliknya, kalau kaki bisa bergerak
menuju satu tujuan, tetapi kalau tidak ada tangan untuk melakukan pekerjaan, itu
juga tidak ada artinya.
Demikian halnya
kalau tidak ada telinga untuk mendengar perintah, maka tidak bisa mendengar
perintah dari yang empunya ladang anggur.
Jadi, setiap
anggota tubuh harus bekerja sama, bersinerji satu dengan yang lain, demi satu
tujuan yaitu terwujudnya pembangunan tubuh Kristus.
1 Korintus 12:
21
(12:21) Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan:
"Aku tidak membutuhkan engkau." Dan kepala tidak dapat berkata kepada
kaki: "Aku tidak membutuhkan engkau."
Pendeknya; setiap
anggota tubuh saling membutuhkan, saling berkaitan satu dengan yang lain.
Kita telah
melihat, bahwa tiap-tiap orang telah menerima karunia-karunia sesuai dengan
yang dikehendaki oleh Tuhan.
Sekarang, kita melihat;
TIAP-TIAP ORANG MENERIMA JABATAN-JABATAN DI DALAM JEMAAT.
1 Korintus 12:
27-28
(12:27) Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu
masing-masing adalah anggotanya.
(12:28) Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam
Jemaat: pertama sebagai rasul, kedua
sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat
karunia untuk mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin,
dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh.
Tuhan
menetapkan lima jabatan di dalam jemaat;
- Rasul - Gembala
- Nabi - Guru / pengajar
- Penginjl
1 Korintus 12:
29-31
(12:29) Adakah mereka semua rasul, atau nabi, atau
pengajar? Adakah mereka semua mendapat karunia untuk mengadakan mujizat,
(12:30) atau untuk menyembuhkan, atau untuk berkata-kata
dalam bahasa roh, atau untuk menafsirkan bahasa roh?
(12:31) Jadi berusahalah untuk memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku
menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi.
Berusahalah
untuk memperoleh karunia-karunia / jabatan-jabatan yang paling utama.
Saudaraku,
jangan salah mengerti dengan pernyataan Rasul Paulus ini kepada sidang jemaat
di Korintus.
Saya sebagai
seorang hamba Tuhan telah menerima jabatan gembala, saya berusaha untuk
memperoleh karunia-karunia yang paling utama itu.
Jadi, setiap
anggota menerima karunia, dan karunia itu harus dioptimalkan, mohonkanlah itu kepada
Tuhan!
Kita akan
melihat; APA
YANG DIMAKSUD DENGAN KARUNIA-KARUNIA YANG PALING UTAMA
1 Korintus 13:
1-3
(13:1) Sekalipun aku dapat berkata-kata
dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak
mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang
berkumandang dan canang yang gemerincing.
(13:2) Sekalipun aku mempunyai
karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui
segala rahasia dan memiliki seluruh
pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki
iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.
(13:3) Dan sekalipun aku membagi-bagikan
segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar,
tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit
pun tidak ada faedahnya bagiku.
Melayani Tuhan sesuai
dengan karunia-karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang, disertai dengan KASIH.
Sebagaimana halnya
Rasul Paulus, ia telah menerima karunia-karunia maupun jabatan rasul, bahkan ia
telah menerima karunia-karunia yang paling utama, dengan bukti;
- Sekalipun Rasul Paulus dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat,
tetapi jikalau tidak memiliki kasih / melayani tanpa kasih, sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang
gemerincing.
- Sekalipun Rasul Paulus mempunyai karunia untuk
bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan dan
memiliki iman yang sempurna untuk
memindahkan gunung, tetapi tanpa kasih, itu sama sekali tidak berguna
- Sekalipun Rasul Paulus membagi-bagikan apa yang ada
padanyanya, bahkan memberikan dirinya untuk dibakar, tetapi jika tidak ada
kasih, semuanya tidak ada faedahnya.
PENDEKNYA;
Melayani sesuai
dengan karunia-karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang dan menerima
jabatan di dalam sidang jemaat, tetapi jikalau pelayanan itu tanpa disertai
dengan kasih; TIDAK ADA ARTINYA.
Jadi, yang
dimaksud dengan karunia-karunia yang utama adalah MELAYANI SESUAI DENGAN
KARUNIA YANG DIPEROLEH disertai dengan KASIH.
Efesus 4: 10-11
(4:10) Ia yang telah turun,
Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi
dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.
(4:11) Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun
nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan
pengajar-pengajar,
Yesus Kristus memberikan
LIMA JABATAN, lewat kematian dan kebangkitan-Nya.
Turun dan naik à kuasa kematian
dan kuasa kebangkitan Yesus Kristus.
Inilah alasan
kita mengapa harus mengejar karunia yang paling utama, yaitu MENGHARGAI
PENGORBANAN YESUS KRISTUS, Dia telah mati dan bangkit supaya kita sekaliannya
memperoleh jabatan-jabatan.
Jadi, kalau
kita sungguh-sungguh bekerja untuk Tuhan / melayani Tuhan sesuai dengan karunia
yang kita peroleh, berarti menghargai kasih dan kemurahan-Nya.
Di dalam
pemberitaan firman Tuhan, saya serius untuk itu, mengapa? Karena sebagai
seorang hamba Tuhan, saya telah menerima jabatan gembala, lewat kematian dan
kebangkitan Yesus Kristus (korban Kristus).
Efesus 4: 12
(4:12) untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Selanjutnya,
lima jabatan itu diperoleh untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi
pekerjaan pelayanan dan bagi pembangunan tubuh Kristus.
Sampai pada
malam hari ini, hati saya berkobar-kobar, meluap-luap untuk melayani tubuh
Kristus, mulai dari timur sampai ke barat, bagaikan kilat yang memancar yang
melontarkan cahayanya dari timur sampai ke barat.
Saya rindu, supaya
saya dan seluruh sidang jemaat, dipakai oleh Tuhan di dalam pembangunan tubuh
Kristus di hari-hari terakhir ini.
Pembangunan
tubuh Kristus adalah kegerakan Roh Kudus hujan akhir, kegerakan yang besar, yang
tidak boleh dikecilkan, itu sebabnya hati saya meluap.
Hati saya akan
menangis bila saya tidak masuk dan tidak menjadi bagian dalam pembangunan tubuh
Kristus.
Oleh sebab itu,
kalau saudara perhatikan, saya tidak peduli, walaupun saya mengalami kelelahan,
saya akan tetap berjuang untuk pembangunan tubuh Kristus (melayani Tuhan).
Setelah bangsa
Israel dibebaskan dari Mesir oleh karena anak domba paskah yang telah
disembelih, selanjutnya pada hari ketiga mereka menyeberangi laut Teberau,
sampai akhirnya mereka tiba di gunung Sinai, di sanalah Musa menerima petunjuk
dari Allah untuk membangun Tabernakel.
Tuhan adalah
arsitek yang luar biasa, dalam pembangunan tubuh Kristus, sedangkan kita sekaliannya
adalah pekerja-pekerja bagi pekerjaan pelayanan bagi pembangunan tubuh Kristus.
Gunung Sinai /
gunung Horeb, disebut juga gunung Tuhan, malam hari ini kita berada di gunung
Allah, kita telah menerima petunjuk-petunjuk untuk mendirikan Tabernakel (rumah
Tuhan). Apakah kita siap bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh
Kristus?
Sekarang kita
lihat ...
1 Korintus 4:
13
(4:13) sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan
yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan
penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai
dengan kepenuhan Kristus,
Dampak positif
bila melayani sesuai dengan karunia-karunia yang diperoleh tiap-tiap orang.
YANG PERTAMA: MENCAPAI
KESATUAN IMAN.
Mencapai
kesatuan iman di sini, bukan lagi iman yang pertama, yaitu “dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan
dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat”, bukan hal itu.
Mencapai
kesatuan iman di sini, maksudnya; kesatuan tubuh Kristus, di situlah iman yang
sempurna kepada firman pengajaran mempelai.
Saya balik,
sekalipun tidak ada kesatuan, tetapi masing-masing kita memiliki iman kepada
Tuhan (itulah dasar dari segala sesuatu
yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat).
Jadi, kesatuan
iman di sini adalah kesatuan tubuh kepada firman pengajaran mempelai.
Gereja Tuhan di
akhir zaman memang sangat menyedihkan; mereka semua mempunyai iman (itulah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan
dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat), tetapi masing-masing
melayani hanya karena kepentingan diri sendiri.
Yang satu hanya
fokus kepada mujizat-mujizat, yang satu fokus kepada kesembuhan-kesembuhan,
yang satu fokus kepada mengusir setan, semuanya dilakukan demi nama Tuhan,
tetapi belum terwujud kesatuan iman, tidak ada kesatuan kepada firman
pengajaran, itulah pemberitaan firman tentang salib Kristus.
Dampak positif
bila melayani sesuai dengan karunia-karunia yang diperoleh tiap-tiap orang.
YANG KEDUA: PENGETAHUAN
YANG BENAR TENTANG ANAK ALLAH.
Banyak orang tidak
mempunyai pengetahuan yang benar tentang Anak Allah.
Banyak orang
hanya mengenal Yesus sebagai tabib, sebagai pribadi yang dapat mengadakan
mujizat (memberi makan 5000 orang dengan 5 roti dan 2 ikan, memberi makan 4000
orang dengan 7 roti dan 2 ikan), banyak orang mengetahui Yesus hanya sebatas
itu, tetapi tidak mempunyai pengetahuan yang benar tentang Anak Allah.
Mari kita lihat;
SESEORANG YANG MEMPUNYAI PENGETAHUAN YANG BENAR TENTANG ANAK ALLAH.
Yohanes 1: 29
(1:29) Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang
kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak
domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
Yohanes
Pembaptis betul-betul mengenal Yesus Kristus, ia mempunyai pengetahuan yang
benar tentang Anak Allah, sehingga ketika melihat Yesus, dia berkata: “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus
dosa dunia”
Dia mengenal Yesus
Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat lewat pengorbanan-Nya di atas kayu salib
untuk menghapus dosa dunia, ini adalah pengenalan yang luar biasa, tidak hanya
mengenal Yesus sebagai tabib, atau sebagai pribadi yang dapat mengadakan
mujizat.
Yohanes 1: 30-32
(1:30) Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian
dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada
sebelum aku.
(1:31) Dan aku sendiri pun mula-mula tidak mengenal Dia,
tetapi untuk itulah aku datang dan membaptis dengan air, supaya Ia dinyatakan
kepada Israel."
(1:32) Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: "Aku
telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di
atas-Nya.
Awalnya, Yohanes
Pembaptis tidak mengenal, tetapi pada akhirnya, Yohanes mengenal Yesus Kristus,
Anak Allah, dia mempunyai pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, itu
sebabnya dia katakan: “aku sendiri pun
mula-mula tidak mengenal Dia, tetapi untuk itulah aku datang dan membaptis
dengan air, supaya Ia dinyatakan kepada Israel. Dan Yohanes memberi kesaksian,
katanya: "Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia
tinggal di atas-Nya” Dan
selanjutnya kalau kita baca pada Matius 3, Bapa sendiri berkata kepada Yohanes:
“ ... inilah Anak yang kukasihi,
kepada-Nyalah aku berkenan.”
Artinya; Bapa
sendiri yang mengenalkan Yesus kepada Yohanes Pembaptis sampai akhirnya Yohanes
Pembaptis mengenal betul pribadi Yesus Kristus.
Jadi,
pengenalan Yohanes Pembaptis tidak sebatas mujizat, karena Bapa sendiri telah
berbicara kepadanya, sebagai buktinya; Yohanes Pembaptis dengar-dengaran.
Sekalipun kita berjuang melayani tetapi tidak
dengar-dengaran, itu tidak ada artinya. Kalau kita bekerja untuk Tuhan
(melayani Tuhan) karena kita dengar-dengaran, itulah yang benar.
Yohanes 1: 33-34
(1:33) Dan aku pun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang
mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau
engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah
itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus.
(1:34) Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah."
Yohanes
Pembaptis mengenal Yesus Kristus, Anak Allah karena Allah Bapa memperkenalkan
Yesus Kristus kepada Yohanes Pembaptis, hal ini terjadi karena ia mendengar
suara Allah Bapa = dengar-dengaran.
Dengaran-dengaran
seharga dengan darah salib Kristus, percayalah!
Bayangkan saja
kalau andaikata sidang jemaat lebih tua dari seorang gembala, kemudian ia
adalah seorang yang kaya, namun harus dengar-dengaran kepada seorang gembala,
kalau bukan karena darah salib Kristus, itu tidak akan mungkin.
Secara
lahiriah, Yohanes Pembaptis lebih tua dari Yesus Kristus, tetapi Yohanes
Pembaptis dengar-dengaran kepada pribadi Yesus Kristus.
Kalau bukan karena
darah salib Kristus, seseorang tidak akan bisa dengar-dengaran, termasuk
Yohanes Pembaptis kepada Yesus.
Yohanes 1: 35-36
(1:35) Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula
dengan dua orang muridnya.
(1:36) Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata:
"Lihatlah Anak domba Allah!"
Untuk yang
kedua kali, Yohanes Pembaptis berkata kepada murid-muridnya: “LIHATLAH ANAK DOMBA ALLAH!”
Ia melihat
Yesus Kristus, bukan hanya sebatas sebagai pribadi yang telah mengorbankan
diri-Nya di atas kayu salib untuk menebus dosa manusia, melainkan melihat
Yesus, pribadi Anak Allah, sebagai raja di atas segala Raja, Anak Domba yang
duduk di atas takhta sampai selama-lamanya.
Bukankah ini
adalah pengenalan yang lebih dalam? Sebab Yesus datang pada kali yang kedua
bukan lagi untuk menebus dosa manusia, melainkan Ia datang dan duduk di atas
takhta kemuliaan-Nya bersama-sama malaikat.
Yohanes 1: 37
(1:37) Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya
itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus.
Demikian juga,
kalau kita mau mengenal Yesus lebih dalam, maka harus dengar-dengaran, seperti
dua murid ini; Andreas dan Filipus.
Dengar-dengaran
saja, itu jauh lebih baik, jangan menggunakan logika!
Dampak positif
bila melayani sesuai dengan karunia-karunia yang diperoleh tiap-tiap orang.
YANG KETIGA: KEDEWASAAN
PENUH
Dewasa penuh,
berarti gereja Tuhan dewasa secara rohani.
Kalau dewasa
secara rohani, dalam Kidung Agung 8: 8 dikatakan: “Kami
mempunyai seorang adik perempuan, yang belum mempunyai buah dada. Apakah yang
akan kami perbuat dengan adik perempuan kami pada hari ia dipinang?”
Belum mempunyai
buah dada, artinya; belum dewasa, berarti belum layak untuk dipertunangkan
kepada satu laki-laki.
Jika dikaitkan
dengan pola Tabernakel, buah dada,
terkena pada dua loh batu. Inti dari dua loh batu adalah kasih.
Jadi, hanya orang
yang dewasa saja yang mampu mengasihi tunangannya, mampu mengasihi pasangannya.
Kalau belum
dewasa secara rohani, belum dewasa penuh; tidak mampu mengasihi pasangannya.
Mengapa
sekarang kita mengerahkan segenap hati, pikiran, dan kekuatan dan akal kita di
tengah-tengah ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan ini? itu menunjukkan
tingkat kedewasaan rohani.
Semakin dewasa
rohani akan semakin mengasihi Tuhan, cinta pelayanan, cinta pekerjaan Tuhan.
Dampak positif
bila melayani sesuai dengan karunia-karunia yang diperoleh tiap-tiap orang.
YANG KEEMPAT: TINGKAT
PERTUMBUHAN YANG SESUAI DENGAN KEPENUHAN KRISTUS
= tingkat
pertumbuhan rohani yang sehat, tingkat pertumbuhan rohani yang normal.
Kalau tingkat
pertumbuhan rohani yang abnormal, berarti tingkat pertumbuhan rohani yang kerdil,
yang tidak ada artinya di hadapan Tuhan.
PENDEKNYA;
4 PERKARA ini
adalah TANDA-TANDA TERWUJUDNYA PEMBANGUNAN TUBUH KRISTUS / KESATUAN TUBUH
KRISTUS.
Persamaannya ...
Efesus 4: 15-16
(4:15) tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di
dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah
Kepala.
(4:16) Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, -- yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan
kadar pekerjaan tiap-tiap anggota -- menerima pertumbuhannya dan membangun
dirinya dalam kasih.
Kalau anggota-anggota
tubuh telah memperoleh karunia-karunia, kemudian melayani sesuai dengan karunia
yang mengarah kepada Kristus sebagai kepala, maka timbal baliknya; tubuh akan
rapi tersusun dan diikat menjadi satu, oleh pelayanan semua bagiannya / lewat
pelayanan yang dipercayakan kepada tiap-tiap anggota sesuai dengan kadar,
kapasitas, kuasa yang dianugerahkan Tuhan.
Jadi pelayanan
ini dari Tuhan, untuk Tuhan, oleh Tuhan.
Kolose 2: 29
(2:19) sedang ia tidak berpegang teguh kepada Kepala,
dari mana seluruh tubuh, yang ditunjang dan diikat menjadi satu oleh urat-urat dan sendi-sendi,
menerima pertumbuhan ilahinya.
Tubuh itu
ditunjang, diikat oleh kepala menjadi satu lewat urat-urat dan sendi-sendi.
Jadi, jangan
sampai urat-urat itu terputus, jangan berhenti melayani Tuhan, sebab urat-urat
dan sendi-sendi itulah pelayanan.
Jangan sampai
mulut susah bicara (pelo), jangan sampai tubuh terkena struk, jangan sampai
urat itu diputuskan, sebab urat itu menunjang sampai mengikat tubuh Kristus.
Layanilah Tuhan
dengan roh yang menyala-nyala, giatlah melayani Tuhan! Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment