IBADAH
RAYA MINGGU, 12 JANUARI 2014
Tema: JEMAAT
DI TIATIRA (Wahyu 2: 18-29)
(Seri
09)
Subtema: DIKARUNIAKAN BINTANG TIMUR YANG GILANG GEMILANG
Shalom!
Selamat pagi, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Kita kembali memperhatikan sidang jemaat di Tiatira, sebagai firman
penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu, dari Wahyu 2: 18-29.
Namun kita hanya membaca ayat 26-28.
Wahyu 2: 26-28
(2:26) Dan barangsiapa
menang dan melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya, kepadanya akan Kukaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa;
(2:27) dan ia akan
memerintah mereka dengan tongkat besi; mereka akan diremukkan seperti tembikar
tukang periuk -- sama seperti yang Kuterima dari Bapa-Ku –
(2:28) dan kepadanya akan Kukaruniakan bintang timur.
Barangsiapa menang, tentu menang terhadap dosa. Dosa yang paling mendasar
yang terjadi di dalam sidang jemaat di Tiatira adalah membiarkan Izebel
mengajar dan menyesatkan.
Oleh sebab itu, Tuhan mengaruniakan dua hal;
-
kepadanya akan Kukaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa
-
kepadanya akan Kukaruniakan bintang timur
mari kita lihat; BINTANG TIMUR.
Yesaya 14: 12-15
(14:12) "Wah,
engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah
dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!
(14:13) Engkau yang
tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan
takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit
pertemuan, jauh di sebelah utara.
(14:14) Aku hendak
naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!
(14:15) Sebaliknya, ke
dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang
kubur.
Kalau kita perhatikan dengan baik, sesungguhnya kedudukan awal dari bintang
Timur Putera Fajar ini berada di tempat yang tinggi, sebelum ia dilemparkan ke
liang kubur.
Oleh sebab itu, sengaja saya sampaikan hal ini supaya kita mendapat suatu
gambaran mengenai Bintang Timur.
Mari kita lihat lebih jauh mengenai Bintang Timur.
Yehezkiel 28: 11-14
(28:11) Lalu datanglah
firman TUHAN kepadaku:
(28:12) "Hai anak
manusia, ucapkanlah suatu ratapan mengenai raja Tirus dan katakanlah kepadanya:
Beginilah firman Tuhan ALLAH: Gambar dari
kesempurnaan engkau, penuh hikmat dan maha indah.
(28:13) Engkau di
taman Eden, yaitu taman Allah penuh segala batu permata yang berharga: yaspis
merah, krisolit dan yaspis hijau, permata pirus, krisopras dan nefrit, lazurit,
batu darah dan malakit. Tempat tatahannya diperbuat dari emas dan disediakan
pada hari penciptaanmu.
(28:14) Kuberikan
tempatmu dekat kerub yang berjaga, di gunung kudus Allah engkau berada dan
berjalan-jalan di tengah batu-batu yang bercahaya-cahaya.
Kedudukan dari pada Bintang Timur ini BERADA DI TEMPAT YANG TINGGI.
Dia ditempatkan di taman Eden, dekat dengan kerub yang berjaga-jaga.
Dua kerub berada di atas tabut pendamaian, sedangkan tabut perjanjian itu
berada di Ruangan Maha Suci.
Jadi, betapa luar biasa kedudukan yang diberikan oleh Tuhan kepada Bintang
Timur ini.
Namun, selanjutnya kita perhatikan ayat 15-17 ...
Yehezkiel 28: 15-17
(28:15) Engkau tak
bercela di dalam tingkah lakumu sejak hari penciptaanmu sampai terdapat kecurangan padamu.
(28:16) Dengan
dagangmu yang besar engkau penuh dengan
kekerasan dan engkau berbuat dosa. Maka Kubuangkan engkau dari gunung Allah
dan kerub yang berjaga membinasakan engkau dari tengah batu-batu yang
bercahaya.
(28:17) Engkau sombong karena kecantikanmu, hikmatmu
kaumusnahkan demi semarakmu. Ke bumi kau Kulempar, kepada raja-raja engkau
Kuserahkan menjadi tontonan bagi matanya.
Tetapi pada akhirnya terdapat;
1. kecurangan pada Bintang Timur tersebut
2. penuh dengan kekerasan
3. sombong / angkuh karena kecantikannya
Yehezkiel 28: 12
(28:12) "Hai anak
manusia, ucapkanlah suatu ratapan mengenai raja Tirus dan katakanlah kepadanya:
Beginilah firman Tuhan ALLAH: Gambar dari kesempurnaan
engkau, penuh hikmat dan maha indah.
Bintang Timur itu gambar dari kesempurnaan Allah, penuh hikmat dan maha
indah, ini adalah kecantikan dari bintang timur itu, tetapi pada akhirnya ia
dilemparkan ke liang kubur, karena akhirnya terdapat kecurangan, kekerasan dan
kesombongan.
Itu sebabnya, kuburan menjadi tempatnya setan.
Sekarang kita bandingkan dengan PRIBADI YESUS KRISTUS.
Wahyu 22: 16
(22:16) "Aku,
Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini
kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang-gemilang."
Yesus Kristus adalah Tunas Daud, Dia disebut juga bintang timur yang
gilang-gemilang.
Terlebih dahulu kita perhatikan pernyataan: “Aku adalah tunas, yaitu keturunan Daud”
Arti rohaninya; pribadi yang lemah lembut.
Tunas menggambarkan kelemahlembutan, Dialah Yesus Kristus, bintang timur,
pribadi yang lemah lembut.
Sesuai dengan pernyataan Yesus dalam ...
Matius 11: 29
(11:29) Pikullah kuk
yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku
lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu
akan mendapat ketenangan.
Yesus Kristus adalah seorang pribadi yang lemah lembut, diikuti dengan
kerendahan hati.
Memang orang yang lemah lembut, pasti diikuti dengan kerendahan hati. Orang
yang rendah hati selalu memposisikan diri di bawah, mulai dari perkataan,
sikap, tingkah laku, cara berpikir, sudut pandang, gerak-geriknya selalu berada
di bawah.
Jadilah pribadi yang lemah lembut, selanjutnya akan diikut dengan
kerendahan hati!
Matius 24: 32-33
(24:32) Tariklah
pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: Apabila
ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas
sudah dekat.
(24:33) Demikian juga,
jika kamu melihat semuanya ini, ketahuilah, bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu.
Kerajaan Sorga sangat dekat bagi orang yang lemah lembut
Jadi, kita harus belajar menarik suatu perumpamaan dari pohon ara; kalau
rantingnya melembut dan mulai bertunas, ketahuilah bahwa musim panas sudah
dekat.
Demikian juga kalau menjadi pribadi yang lemah lembut, yang diikuti segala
kerendahan hati, maka kerajaan sorga dekat dengan orang itu, bahkan sangat
dekat / sudah di ambang pintu.
Saya kira, tidak salah kalau kita sekalian menjadi pribadi yang lemah
lembut.
Wajah boleh terlihat sangar, tetapi kalau kita digembalakan oleh pengajaran
mempelai, hati pasti lemah lembut dan rendah hati.
Kembali kita memperhatikan BINTANG TIMUR.
Wahyu 22: 16
(22:16) "Aku,
Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini
kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang-gemilang."
Yesus Kristus adalah Tunas Daud, disebut juga BINTANG TIMUR YANG
GILANG-GEMILANG.
Gilang-gemilang berarti cahaya terang oleh karena perbuatannya yang ajaib
dan hal-hal baik yang telah dikerjakannya.
Yesaya 11: 1-2
(11:1) Suatu tunas
akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan
berbuah.
(11:2) Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian,
roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN;
Jadi, tunas yang keluar dari tunggul Isai, penuh dengan tujuh Roh Allah
-
Penuh dengan Roh Tuhan
-
Penuh dengan roh hikmat
-
Penuh dengan roh pengertian
-
Penuh dengan roh nasihat
-
Penuh dengan roh keperkasaan
-
Penuh dengan roh pengenalan
-
Penuh dengan roh takut akan Tuhan
Berkaitan dengan ini, kita membaca ...
Wahyu 5: 5-6
(5:5) Lalu berkatalah
seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya,
singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat
membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."
(5:6) Maka aku melihat
di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua
itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.
Tunas Daud yang disebut bintang timur yang gilang gemilang bermata tujuh,
itulah KETUJUH ROH ALLAH (dalam Yesaya 11: 1-2) = PENUH DENGAN TUJUH ROH ALLAH.
Persamaannya ...
Wahyu 4: 5
(4:5) Dan dari takhta
itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.
Artinya; menjadi cahaya terang / menjadi kesaksian oleh karena perbuatannya
yang ajaib dan hal-hal baik yang telah ia kerjakan.
Pelita itu memberi terang, memberi kesaksian.
Sebagaimana tujuh sidang jemaat di Asia kecil, setelah disucikan kemudian
aib mereka diambil, tujuh sidang jemaat di Asia kecil menjadi kaki dian /
menjadi terang.
Sebagai pembuktikan
bahwa Ia adalah cahaya terang.
Wahyu 5: 6
(5:6) Maka aku melihat
di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua
itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah
disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah
yang diutus ke seluruh bumi.
Di tengah-tengah takhta itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah
disembelih.
Yesaya 53: 7
(53:7) Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas
dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba
yang dibawa ke pembantaian; seperti induk
domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka
mulutnya.
Dia dianiaya tetapi Dia membiarkan diri ditindas, seperti;
-
anak domba yang dibawa ke
pembantaian untuk disembelih
-
seperti induk domba yang kelu di
depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya
Untuk menjadi domba sembelihan, bukan suatu perkara yang mudah, ia harus
membiarkan diri ditindas walaupun tidak memiliki kesalahan, apalagi kalau
bersalah. Jangan bersungut-sungut ketika saudara ditegor / dinasihati karena
kesalahan.
Namun di sini kita melihat, Yesus Kristus, bintang timur yang
gilang-gemilang, Dia betul-betul adalah Anak Domba yang telah disembelih, sekalipun
tidak memiliki kesalahan namun Ia membiarkan diri-Nya ditindas.
Saya merindukan, seluruh sidang jemaat GPT “BETANIA” Serang & Cilegon, menerima apabila bintang timur itu dikaruniakan, namun
sebagai konsekuensinya; terlebih dahulu menjadi domba sembelihan, saya dan
saudara memberi diri ditindas walaupun sakit rasanya.
Keadaan saat menjadi domba sembelihan.
Yesaya 53: 4-5
(53:4) Tetapi
sesungguhnya, penyakit kitalah yang
ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira
dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.
(53:5) Tetapi dia
tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan
kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya,
dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
Keadaan saat disembelih; Yesus Kristus tunas Daud, Dialah bintang Timur
yang gilang-gemilang, Ia telah membuktikannya dan menjadi domba sembelihan.
Saat menjadi domba sembelihan;
-
Sesungguhnya penyakit kitalah yang ditanggungnya.
Jadi kalau Dia mau menjadi domba sembelihan, sesungguhnya penyakit kitalah
yang ditanggungnya. Dia tidak penyakitan, tetapi kitalah yang penyakitan baik
jasmani baik rohani, baik lahiriah baik batiniah.
Tentu tidak ada satu orang yang mau menanggung penyakit sesamanya, apalagi penyakit
yang mematikan, yaitu HIV/AIDS, tetapi dalam hal ini Yesus mau menanggung
penyakit saya dan saudara, jasmani dan rohani.
-
Kesengsaraan kita yang dipikulnya.
Sengsara salib; menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
Kalau kita rela menanggung penderitaan untuk ibadah dan pelayanan itu
wajar, sebab dibalik salib, Tuhan sediakan kemuliaan. Tetapi kalau menanggung
penderitaan karena menanggung sengsara orang lain, belum tentu, tetapi Dia
memikul kesengsaraan saya dan saudara, tentu supaya kita semua tidak mengalami
sengsara.
-
Sesungguhnya Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita.
Kita bisa review, berapa kali kita memberontak kepada Tuhan di tahun 2013
yang lalu? Itulah yang Dia tanggung, Ia tertikam oleh karena pemberontakan
kita.
Wajar saja kalau seseorang tertikam karena pemberontakannya sendiri, tetapi
di sini kita melihat, Yesus tertikam karena pemberontakan saya dan saudara.
-
Dia diremukkan oleh karena kejahatan kita.
Banyak sekali jenis kejahatan; mencuri, berdusta, malas, sombong, keras
hati, angkuh, mempertahankan harga diri, dan masih banyak lagi, dan untuk
itulah Yesus diremukkan.
Yesaya 53: 5
(53:5) Tetapi dia
tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan
kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan
bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh
bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
Dari empat keadaan di atas, pendeknya; ganjaran yang mendatangkan
keselamatan bagi saya dan saudara ditimpakan kepada Yesus Kristus, tunas Daud,
bintang timur yang gilang-gemilang. Selanjutnya, oleh bilur-bilurnya kita
menjadi sembuh, baik sakit jasmani, maupun sakit rohani.
Biarlah pagi hari ini, kita menerima pemulihan, Tuhan sembuhkan segala
sakit penyakit dalam tubuh kita sekalian, dalam diri kita masing-masing baik
sakit jasmani terlebih sakit rohani.
Kuasa dari pembuktian bahwa Yesus adalah cahaya terang.
Wahyu 5: 6
(5:6) Maka aku melihat
di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua
itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah
disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah
yang diutus ke seluruh bumi.
Anak Domba seperti yang telah disembelih BERTANDUK TUJUH, artinya; kuasa
salib menyempurnakan dan menyelamatkan.
Wahyu 5: 5
(5:5) Lalu berkatalah
seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya,
singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah
menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh
meterainya."
Puji Tuhan, terpujilah Allah yang maha Kausa, Yang Maha Besar dan Maha
Mulia, Tunas Daud telah menang, karena Ia telah menjadi domba sembelihan.
Oleh sebab itu saya katakan, terpujilah Allah, Maha Agung, mulialah Dia.
Oleh karena kebesaran kasih-Nya lewat proses penyaliban tadi, di mana Yesus
disebut domba sembelihan, Tunas Daud telah menang, terpujilah Tuhan!!!
Puji syukur kepada Allah yang Maha besar dan maha mulia, Ia telah melakukan
sesuatu yang besar untuk mendatangkan keselamatan bagi jiwa saya dan saudara.
Yesus telah menang, oleh sebab itu, Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan
membuka ketujuh meterainya.
Arti rohaninya; TERJADI PEMBUKAAN RAHASIA FIRMAN TUHAN.
Sebelumnya, Rasul Yohanes menangis ...
Wahyu 5: 4
(5:4) Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena
tidak ada seorang pun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu
ataupun melihat sebelah dalamnya.
Kalau tidak terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan, maka terjadilah ratap
tangis.
Tangisan menandakan bahwa masalah-masalah belum terselesaikan, persoalan
belum terselesaikan.
Tetapi tadi kita perhatikan Yesus Kristus, yang disebut tunas Daud telah
menang, Ia membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya sehingga
dengan demikian kita dapat melihat bagian dalamnya.
Kalau terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan, maka segala yang terselubung,
tersimpan dalam hati akan tersingkap, hati nurani yang jahat akan disucikan.
Kalau dosa disucikan dari hati, maka tidak akan ada lagi tangisan.
Haleluya, tunas Daud, singa Yehuda telah berkemenangan sehingga dengan
demikian terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan, segala yang terselubung akan
tersingkap dan tidak ada lagi air mata.
Mazmur 119: 130
(119:130) Bila tersingkap,
firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.
Kalau terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan, maka;
- Memberi terang.
Berarti; terlepas dari kegelapan.
- Memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.
Berarti; tidak lagi melakukan kesalahan-kesalahan sebagai perbuatan yang
bodoh.
Pendeknya; TERLEPAS DARI KEGELAPAN DOSA
2 Petrus 1: 19
(1:19) Dengan demikian
kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi.
Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita
yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur
terbit bersinar di dalam hatimu.
Kalau terlepas dari kegelapan dosa oleh karena pembukaan rahasia firman
Tuhan (firman para nabi), maka BINTANG TIMUR TERBIT DI DALAM HATI saya dan
saudara.
Berarti, Tuhan telah mengaruniakan bintang timur itu di dalam hati saya dan
saudara pada siang hari ini.
Tuhan telah mengaruniakan bintang timur itu di dalam hati saya dan saudara,
terbit bersinar.
Oleh sebab itu saya sampaikan kembali; belajar untuk menghargai firman para
nabi.
Menghargai nabi tentu memperoleh upah nabi. Apa upah nabi? Bintang timur
terbit bersinar di dalam hati saya dan saudara, itulah pribadi Yesus Kristus,
tunas Daud, bintang timur yang gilang-gemilang.
Di dalam hati tidak ada lagi yang lain, selain bintang timur yang telah
dikaruniakan.
Ayo, pertama-tama belajar menjadi pribadi yang lemah lembut, diikuti dengan
kerendahan hati, maka dengan demikian kita dimampukan untuk menghargai nabi,
selanjutnya kita akan memperoleh upah nabi.
Bintang timur yang dikaruniakan kepada saya dan saudara itu lebih dari
segala-galanya.
Jadi, jangan kira, pekerjaan, harta, kekuatan, pendidikan saudara melebihi
dari bintang timur, sehigga menyebabkan saudara menjadi sombong di hadapan
Tuhan, padahal bintang timur itulah yang memberikan segala-galanya kepada
saudara.
Saya akan buktikan bahwa bintang timur lebih dari segala-galanya.
Kegunaan bintang timur terbit di dalam hati.
Matius 2: 2
(2:2) dan
bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan
itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah
Dia."
Kegunaan dari bintang timur yang terbit di dalam hati; memberi petunjuk
kepada saya dan saudara datang menghadap Tuhan guna menyembah Dia.
Sebagaimana kita pada saat pagi, siang hari ini datang kepada Tuhan, bukan
untuk yang lain-lain, bukan untuk kepentingan pribadi, bukan untuk mencari
upah, bukan untuk mencari kedudukan, tetapi bintang timur itu membawa kita
untuk datang kepada Tuhan untuk menyembah Tuhan.
Saudara keliru, saudara salah kalau datang kepada Tuhan untuk mencari yang
lain-lain, untuk mencari kepentingan, mencari kedudukan, mencari upah, namun
yang benar kita datang kepada Tuhan saat siang hari ini hanya untuk satu
tujuan, yaitu menyembah Dia.
Persembahkanlah hidup, yaitu tubuh, jiwa dan roh sebagai persembahan yang
kudus kepada Tuhan, selanjutnya diikuti dengan hati, pikiran dan perasaan, jangan
setengah-setengah!
Kalau ikut Tuhan, ikut Tuhan sungguh-sungguh. kalau ikut dunia, ikut dunia
sungguh-sungguh. keduanya sama-sama memberi berkat, tetapi salah satunya menuju
kebinasaan.
Selanjutnya ...
Ada tiga hal yang harus dipersembahkan.
Matius 2: 11
(2:11) Maka masuklah
mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu
sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan
mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.
Pada saat orang majus itu sujud menyembah Tuhan, mereka mempersembahkan
tiga hal, yaitu;
1.
Emas
Dalam pola Tabernakel, seluruh perabotan yang ada di dalam RUANGAN SUCI,
secara khusus dimulai dari; tiang-tiangnya, papan jenang, kayu lintang, serta
meja roti sajian dan mezbah dupa, itu semua terbuat dari kayu penaga yang
disalut/dilapisi dengan emas.
Selanjutnya dalam RUANGAN MAHA SUCI terdapat satu perabotan, itulah tabut
perjanjian, juga terbuat dari kayu penaga, juga dilapisi dengan emas luar dan
dalam peti perjanjian tersebut.
Kayu penaga adalah gambaran dari tabiat daging / perbuatan daging.
Ciri-ciri kayu penaga:
- Kayu penaga itu keras menunjukkan bahwa
manusia itu pada dasarnya keras.
-
Warna kayu penaga itu hitam kecoklat-coklatan gambaran dari warna dosa, seperti lumpur dosa yang berwarna
kehitam-hitaman.
- Kayu penaga itu berduri, itu menunjukkan
bahwa sesungguhnya manusia suka menusuk, menyakiti hati perasaan orang lain.
Tetapi di sini kita lihat seluruh perabotan yang ada di dalam ruangan suci
maupun di dalam ruangan maha suci telah dilapisi dengan emas, artinya; tidak
terlihat lagi tabiat daging, yaitu kekerasan hati, perbuatan-perbuatan dosa
yang selalu menyakiti/menusuk perasaan dan hati orang lain.
Yohanes 17: 17
(17:17) Kuduskanlah
mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.
Firman Tuhan itu adalah kebenaran yang menguduskan saya dan saudara.
Jadi, tabiat dari Allah Anak adalah hidup benar sesuai dengan FIRMAN TUHAN
= mempersembahkan emas.
2.
Kemenyan
Kalau kemenyan dibakar, maka asapnya itu akan bergumpal-gumpal membumbung tinggi
naik di hadirat Tuhan/sampai ke hadapan Allah à doa penyembahan.
Saudaraku, tadi malam saya bersaksi di tengah-tengah ibadah pemuda remaja
Cilegon; penyembahan yang saya naikkan tidak lagi menggunakan ukuran sekalipun
penyembahan itu ada ukurannya yaitu satu jam (sesuai dengan Matius 26).
Tetapi mengingat kasih karunia, mengingat kemurahan Tuhan kepada saya, saya
tidak gunakan ukuran satu jam. Saya hanya mengingat kasih karunia Tuhan dan
kemurahan hati Tuhan yang telah diperlihatkan/dinyatakan oleh Tuhan kepada
saya. Oleh sebab itu, doa penyembahan yang saya kerjakan lebih dari satu jam.
Kalau sampai hari ini kita dapat datang kepada Tuhan untuk menyembah Dia,
itu karena kasih karunia, karena kemurahan Tuhan, bukan karena rutinitas.
Andaikata kita tidak dibawa datang kepada Tuhan, tidak tergembala dalam
satu kandang satu gembala, maka tentu kita menjadi domba-domba yang liar, tidak
tergembala, membawa jalannya masing-masing, menuruti hati masing-masing,
mengikuti hal-hal yang berasal dari keinginan daging untuk memuaskan hawa
nafsunya, hingga akhirnya ia memberontak, melakukan kejahatan, terlibat di
dalam dosa kenajisan, perzinahan dan sebagainya.
Banyak orang di luar sana yang memberontak, mengikuti hati masing-masing,
tidak peduli apakah yang ia perbuat menyakiti perasaan Tuhan atau tidak.
Karena kemurahan Tuhan, kasih karunia Tuhan, saya menyembah Tuhan bahkan
lebih dari ukuran. Karena saya tahu, hal itu tidak sebanding dengan kasih
karunia demi kasih karunia yang telah saya terima selama ini.
Kalau saja Tuhan membiarkan kita, tentu kita sudah habis. Tidakkah saudara
mengingat kemurahan Tuhan oleh sebab itu tidak ada alasan untuk tidak datang
kepada Tuhan dan menyembah Dia.
Apakah kita sama dengan orang dunia? Tuhan percayakan begitu limpah ruah
berkat jasmani dan rohani, tetapi hanya sejauh itukah kita menyembah Tuhan?
Ijinkanlah bintang timur terbit bersinar di dalam hati, sebab kegunaannya menjadi
petunjuk untuk membawa kita menghadap Dia dan selanjutnya menyembah Dia.
Setelah orang majus menemukan bintang timur, mereka menyembah Tuhan,
mempersembahkan apa yang mereka punya, mulai dari emas, sampai kepada kemenyan,
itulah doa penyembahan.
3.
Minyak mur à urapan Roh-El Kudus.
Hari-hari ini saya banyak melihat gereja yang kebablasan, mereka menuangkan
minyak ke atas kepala dan kepada yang lain-lain sebagai tanda pengurapan,
padahal sesungguhnya urapan itu berasal dari Allah Roh-El Kudus.
Minyak mur memang artinya urapan Roh-EL Kudus, tetapi bukan berarti kita harus
mengambil minyak lalu menuangkannya di atas kepala. urapan Roh Kudus tidak
melalui mediator, tetapi langsung terjadi, tergantung sejauh mana penyerahan
kita kepada Tuhan, sejauh mana hubungan kita dengan Tuhan.
1 Yohanes 2: 27
(2:27) Sebab di dalam
diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu
tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya
mengajar kamu tentang segala sesuatu -- dan pengajaran-Nya itu benar, tidak
dusta -- dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya
kamu tetap tinggal di dalam Dia.
Kalau hidup dalam pengurapan yang penuh dari Allah Roh Kudus;
-
kita tidak perlu diajar oleh orang
lain, melainkan Roh Kudus iu mengajar saya dan saudara.
-
selanjutnya pengajarannya itu
benar, tidak dusta.
Berarti, kalau tidak ada dusta di dalam mulut, itu menandakan bahwa ia
hidup dalam pengurapan, penuh dengan urapan Roh Kudus, memberi diri diajar oleh
urapan Roh Kudus, tidak perlu diajar oleh orang lain, dengan demikian kita
telah mempersembahkan minyak mur di hadapan Tuhan.
Kalau kita menempatkan Kristus sebagai kepala, Dia akan memimpin kita dalam
seluruh kebenaran.
Kristus à yang diurapi = Allah Roh Kudus.
Kita datang kepada Tuhan, menyembah Dia, persembahkanlah persembahan di
hadapan Tuhan, yaitu emas, kemenyan dan mur, Terpujilah Tuhan kekal sampai
selama-lamanya sebab tunas Daud telah menang, Dialah bintang timur yang gilang
gemilang. Hargailah nabi, supaya kita memperoleh upah nabi!
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment