IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 17 JANUARI 2014
“DARI KITAB MALEAKHI”
Subtema: BANGSA ISRAEL ADALAH ISTERI MASA MUDA BAGI TUHAN ALLAH
Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Oleh karena kasih dan kemurahan-Nya, kita boleh berada di
dalam rumah Tuhan, beribadah melayani kepada Tuhan, sekaligus mempersembahkan
korban.
Kita kembali
memperhatikan kitab Maleakhi.
Maleakhi 2: 13D
(2:13) Dan inilah yang kedua yang kamu lakukan: Kamu
menutupi mezbah TUHAN dengan air mata, dengan tangisan dan rintihan, oleh karena Ia tidak lagi berpaling kepada
persembahan dan tidak berkenan menerimanya dari tanganmu.
Di sini kita
perhatikan, bahwa Tuhan tidak lagi berpaling kepada persembahan dan tidak
berkenan menerima persembahan dari tangan orang Israel.
Malekahi 2: 14
(2:14) Dan kamu bertanya: "Oleh karena apa?" Oleh sebab TUHAN telah menjadi saksi antara
engkau dan isteri masa mudamu yang kepadanya
engkau telah tidak setia, padahal dialah teman sekutumu dan isteri
seperjanjianmu.
Selanjutnya,
umat Israel bertanya: “Oleh karena apa?”
Intinya; Israel
(terlebih laki-laki dari suku Yehuda) tidak lagi setia kepada isteri masa
mudanya.
SEBAGAI
PEMBUKTIAN;
Maleakhi 2:
10-11, 13
(2:10) Bukankah kita sekalian mempunyai satu bapa?
Bukankah satu Allah menciptakan kita? Lalu mengapa kita berkhianat satu sama
lain dan dengan demikian menajiskan perjanjian
nenek moyang kita?
(2:11) Yehuda berkhianat,
dan perbuatan keji dilakukan di Israel dan di Yerusalem, sebab Yehuda telah
menajiskan tempat kudus yang dikasihi TUHAN dan telah menjadi suami anak
perempuan allah asing.
(2:13) Dan inilah yang kedua yang kamu lakukan: Kamu
menutupi mezbah TUHAN dengan air mata, dengan tangisan dan rintihan, oleh
karena Ia tidak lagi berpaling kepada persembahan dan tidak berkenan
menerimanya dari tanganmu.
-
Yang pertama: bangsa Israel berkhianat satu sama lain
dan menajiskan Israel dan Yerusalem karena Yehuda telah menjadi
suami anak perempuan allah asing = kawin campur = menjadi pasangan yang tidak
seimbang = menjadi suami dari perempuan jalang.
- Yang kedua: bangsa Israel menutupi mezbah Tuhan dengan
air mata, tangisan dan rintihan (dalam ejaan lama; berkeluh
kesah).
Yeremia 2: 7-8
(2:7) Aku telah membawa kamu ke tanah yang subur untuk
menikmati buahnya dan segala yang baik dari padanya. Tetapi segera setelah kamu
masuk, kamu menajiskan tanah-Ku; tanah milik-Ku telah kamu buat menjadi
kekejian.
(2:8) Para imam tidak
lagi bertanya: Di manakah TUHAN? Orang-orang
yang melaksanakan hukum tidak mengenal Aku lagi, dan para gembala mendurhaka terhadap Aku. Para
nabi bernubuat demi Baal, mereka mengikuti apa yang tidak berguna.
Umat Israel berkhianat,
mereka menajiskan Israel dan Yerusalem, dan itu merupakan perbuatan keji di
hadapan Tuhan.
Oleh karena
kenajisan umat Israel, dampaknya adalah;
- PARA IMAM TIDAK
LAGI BERTANYA: “DI MANAKAH TUHAN?”
Berarti, tidak membutuhkan Tuhan.
Orang yang tidak membutuhkan Tuhan cenderung mengandalkan kekuatannya
sendiri.
- ORANG-ORANG
YANG MELAKSANAKAN HUKUM TIDAK LAGI MENGENAL TUHAN.
Berarti, berpaling dari Tuhan.
Kalau pada awalnya saling mengenal namun kemudian tidak lagi mengenal,
biasanya hal ini terjadi karena ada sesuatu yang tidak beres.
- PARA GEMBALA
MENDURHAKA TERHADAP TUHAN.
Orang yang mendurhaka adalah orang yang selalu memberontak atau disebut
juga pemberontak.
- PARA NABI
BERNUBUAT DEMI BAAL.
Tidak lagi jujur dalam pemberitaan firman Tuhan. kalau tidak jujur dalam
pemberitaan firman Tuhan, berarti ditambahkan dan dikurangkan. Tentu hal ini
terjadi karena ada sesuatu, karena ada motivasi lain di dalamnya.
Dalam suratan Petrus dikatakan nabi-nabi palsu melayani karena upah, sama
seperti para nabi bernubuat demi Baal, sehingga mereka mengikuti apa yang tidak
berguna, mengikuti apa yang mendatangkan kesia-siaan.
Kembali saya
katakan; BANGSA ISRAEL TIDAK LAGI SETIA KEPADA ISTERI MASA MUDANYA.
Matius 5: 31, 33
(5:31) Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan
isterinya harus memberi surat cerai kepadanya.
(5:32) Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang
menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan
isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan,
ia berbuat zinah.
(5:33) Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada
nenek moyang kita: Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di
depan Tuhan.
Kebenaran
firman Tuhan: sesungguhnya seseorang tidak boleh menceraikan isterinya, dan
tetap berpegang kepada sumpah/perjanjiannya di hadapan Tuhan untuk tetap
sehidup semati dengan isteri masa muda, sebab apa yang telah disatukan oleh
Tuhan tidak boleh dipisahkan oleh siapapun/apapun.
Kalau seseorang
berkhianat / menceraikan isterinya, berarti menyebabkan isterinya berzinah di
hadapan Tuhan.
Amsal 2: 16-17
(2:16) supaya engkau terlepas dari perempuan jalang, dari perempuan
yang asing, yang licin perkataannya,
(2:17) yang meninggalkan teman hidup masa mudanya dan
melupakan perjanjian Allahnya;
Anak perempuan
allah asing disebut juga perempuan jalang, yang licin perkataannya.
Berarti,
perkataannya tidak bisa dipegang = dusta / tidak hidup dalam kebenaran, itulah
anak perempuan asing / perempuan jalang.
Hati-hati!
jangan menjadi pasangan yang tidak seimbang, tidak ada kebenaran di dalamnya,
sebab perkataannya licin, penuh dengan dusta belaka.
Untuk
menguatkan ayat ini kembali kita perhatikan ...
Amsal 5: 3-4
(5:3) Karena bibir perempuan jalang menitikkan tetesan
madu dan langit-langit mulutnya lebih licin dari pada minyak,
(5:4) tetapi kemudian ia
pahit seperti empedu, dan tajam seperti
pedang bermata dua.
Lebih rinci kita
perhatikan, bahwa; langit-langit mulutnya
lebih licin dari pada minyak, kemudian ia
pahit seperti empedu dan tajam
seperti pedang bermata dua.
Kesimpulannya:
kalau berpasangan dengan anak perempuan allah asing; MEMAHITKAN dan MENYAKITKAN.
Ketidak-benaran
itu awalnya manis, seperti menitikkan madu, tetapi pada akhirnya memahitkan
seperti empedu dan menyakitkan seperti tusukan pedang.
Ketidak-benaran
itu akan berujung dengan penderitaan (tidak menghasilkan kenikmatan).
Tetapi di sini
kita perhatikan, segala sesuatu yang
diperbuat oleh manusia semuanya diawasi oleh Tuhan.
Amsal 5: 20-21
(5:20) Hai anakku, mengapa engkau berahi akan perempuan jalang, dan mendekap
dada perempuan asing?
(5:21) Karena segala jalan orang terbuka di depan mata
TUHAN, dan segala langkah orang diawasi-Nya.
- Segala jalan
orang TERBUKA DI DEPAN MATA TUHAN dan segala langkah orang DIAWASI OLEH TUHAN,
sebagaimana umat Israel berahi akan perempuan jalang.
Berahi = menimbulkan cinta kasih. Berarti umat Israel mengasihi perempuan
jalang, di mana tidak ada kebenaran di dalamnya.
- Selanjutnya, mendekap
dada perempuan asing.
Buah dada perempuan à dua loh batu.
Inti dari dua loh batu adalah kasih.
Berarti, mendekap dada perempuan asing, artinya; mengasihi, menyukai, bahkan
menikmati ketidak-benaran.
Inilah yang
terjadi ketika bangsa Israel tidak lagi setia kepada isteri masa mudanya,
sehingga seperti yang sudah saya katakan di atas; tidak ada lagi orang yang
mencari Tuhan, nabi bernubuat hanya untuk Baal, orang-orang yang melakukan
hukum tidak lagi mencari Tuhan, tidak ada lagi keadilan, tidak ada lagi
kebenaran di dalamnya, dan sebagainya.
Yehezkiel 23:
21
(23:21) Engkau menginginkan kemesuman masa mudamu, waktu orang Mesir memegang-megang dadamu dan menjamah-jamah susu kegadisanmu.
Menyukai
ketidak-adilan, menikmati yang tidak benar, digambarkan seperti Mesir yang
memperbudak bangsa Israel dengan kerja paksa sampai akhirnya memahitkan dan
menyakitkan bangsa Israel.
Saudaraku, orang
Mesir ini betul-betul tidak memiliki kebenaran.
Mesir gambaran
dari dunia. Dalam 1 Yohanes 5, dunia ini berada di bawah kuasa si jahat, sama
seperti Mesir, yang menjadi penguasa / rajanya adalah Firaun (gambaran dari
iblis setan), tidak ada kebenaran di dalamnya.
Pendeknya; Tuhan
tidak menghendaki kawin campur, Tuhan tidak menghendaki pasangan yang tidak
seimbang.
2 Korintus 6: 13-14
(6:13) Maka sekarang, supaya timbal balik -- aku berkata
seperti kepada anak-anakku --: Bukalah hati
kamu selebar-lebarnya!
(6:14) Janganlah kamu
merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya.
Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau
bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?
Rasul Paulus
merindukan supaya sidang jemaat di Korintus JANGAN MERUPAKAN PASANGAN YANG
TIDAK SEIMBANG DENGAN ORANG-ORANG YANG TIDAK PERCAYA, oleh sebab itu, supaya
ada timbal balik, Rasul Paulus menghimbau supaya membuka hati selebar-lebarnya
untuk nasihat firman yang telah disampaikan oleh Rasul Paulus.
Sebab dalam 2
Korintus 11, Rasul Paulus berupaya untuk mempertunangkan sidang jemaat di
Korintus kepada satu laki-laki sebagai perawan suci kepada Mempelai Pria Sorga.
Oleh sebab itu,
kalau menjadi pasangan yang tidak seimbang, tidak akan menjadi pasangan dari
Kristus, Dia yang maha mulia, dan sempurna adanya.
2 Korintus 6:
14-16
(6:14) Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak
seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat
antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau
bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?
(6:15) Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial?
Apakah bagian bersama orang-orang percaya
dengan orang-orang tak percaya?
(6:16) Apakah hubungan bait
Allah dengan berhala? Karena kita
adalah bait dari Allah yang hidup menurut firman Allah ini: "Aku akan diam bersama-sama dengan
mereka dan hidup di tengah-tengah
mereka, dan Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku.
Pasangan yang
tidak seimbang, misalnya;
- Kebenaran dengan kedurhakaan
KEBENARAN yang sejati berasal dari salib Kristus, di luar salib tidak ada
lagi kebenaran.
Sedangkan KEDURHAKAAN merupakan pemberontakan seseorang kepada kebenaran.
- Terang dengan gelap.
TERANG hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran (Efesus 5: 9).
Sedangkan GELAP adalah tempat yang efektif untuk menyembunyikan dosa.
- Kristus dengan Belial.
KRISTUS adalah kepala dari tiap-tiap gereja. Kristus = Allah Roh Kudus;
mengajar dalam seluruh kebenaran, ajaran-Nya tidak salah, tidak ada dusta.
Sedangkan BELIAL adalah gambaran dari iblis setan. dari sejak semula ia
adalah pembunuh, tidak hidup dalam kebenaran, dia adalah bapa dari segala dusta
(Yohanes 8: 44)
Itu sebabnya tidak mungkin Kristus dengan Belial bersatu.
- Orang-orang percaya dengan orang-orang
tak percaya.
Tidak mudah untuk menjadi orang-orang percaya.
Sebagai contoh; dalam Matius 6: 33, dikatakan: carilah dahulu Kerajaan Allah serta kebenarannya, maka semuanya akan
ditambahkan. Tetapi bagi orang-orang dunia, ayat ini tidak logis, tidak
masuk akal, dengan kata lain tidak percaya dengan ayat firman Tuhan ini.
Sebab bagi mereka, pekerjaan lebih utama dari pada mengutamakan ibadah dan
pelayanan karena secara logika, pekerjaan itu menghasilkan (memperoleh upah /
gaji), sedangkan ibadah pelayanan, menurut mereka tidak menghasilkan apa-apa. Itu
sebabnya saya katakan, tidak mudah untuk menjadi orang-orang percaya.
Itu baru satu ayat, lalu bagaimana jika harus menanggung penderitaan yang
tidak harus ia tanggung? tentu sangat sukar bagi orang-orang yang tidak
percaya.
Itu sebabnya, orang yang percaya tidak ada hubungannya dengan orang yang
tidak percaya.
- Bait Allah dengan berhala.
Bait Allah itu rumah Tuhan, tempat Roh Allah berdiam. Bait Allah disebut
juga rumah doa, berarti; di mana kasih Allah tinggal di dalamnya.
Biarlah kita semua disebut Bait Allah, rumah Tuhan, penuh dengan pengajaran
mempelai, roh mempelai, dan kasih mempelai. Biarlah tiga hal itu tinggal di
dalamnya.
Sedangkan berhala adalah segala sesuatu yang melebihi dari Tuhan.
Kekerasan hati juga berhala, kebenaran diri sendiri adalah berhala, apa
saja yang melebihi dari Tuhan itu adalah berhala.
Kesimpulannya;
Jangan merupakan
pasangan yang tidak seimbang, berarti;
-
hidup di dalam
kebenaran,
-
hidup di dalam
terang,
-
menempatkan
Kristus sebagai kepala,
-
menjadi
orang-orang percaya
-
dan menjadi
rumah Tuhan.
Tuhan tidak
menghendaki menjadi pasangan yang tidak seimbang, sekarang mari kita lihat ...
Yang
Tuhan kehendaki.
Amsal 5: 15-18
(5:15) Minumlah air dari kulahmu sendiri, minumlah air
dari sumurmu yang membual.
(5:16) Patutkah mata airmu meluap ke luar seperti
batang-batang air ke lapangan-lapangan?
(5:17) Biarlah itu menjadi kepunyaanmu sendiri, jangan
juga menjadi kepunyaan orang lain.
(5:18) Diberkatilah kiranya sendangmu, bersukacitalah dengan isteri masa mudamu:
Yang Tuhan
kehendaki supaya TETAP BERSUKACITA DENGAN ISTERI MASA MUDA, tidak boleh
menceraikan isteri, sebab barangsiapa menceraikan isterinya, ia menjadikan
isterinya berzinah.
Itu sebabnya di
sini ada larangan; “patutkah mata airmu
meluap ke luar seperti batang-batang air ke lapangan-lapangan” / menjadi
milik semua orang.
Maleakhi 2: 14
(2:14) Dan kamu bertanya: "Oleh karena apa?"
Oleh sebab TUHAN telah menjadi saksi antara engkau dan isteri masa mudamu yang kepadanya engkau telah tidak setia, padahal
dialah teman sekutumu dan isteri
seperjanjianmu.
Alasan selalu
bersukacita dengan isteri pada masa muda adalah bahwa;
- ISTERI MASA
MUDA, dialah TEMAN SEKUTU.
Berarti, jangan lagi bersekutu dengan yang lain supaya jangan menjadi
pasangan yang tidak seimbang, supaya jangan hidup di dalam ketidak-benaran.
Jadi kalau bersukacita selalu dengan isteri masa muda, dialah teman sekutu.
Kalau bersekutu dengan isteri masa muda, berarti hidup dalam kebenaran,
hidup dalam kesucian, tidak mencemarkan diri dengan ketidak-benaran, dengan
ketidak-adilan.
- ISTERI MASA
MUDA, dialah ISTERI SEPERJANJIAN.
Berarti, bersama-sama dengan isteri menerima janji-janji Allah.
Janji Allah itu ya dan amin, janji Tuhan lebih teruji dari emas tua.
Kalau kita setia dengan isteri masa muda, cepat atau lambat firman Tuhan
akan tergenapi.
Amsal 2: 17
(2:17) yang meninggalkan
teman hidup masa mudanya dan melupakan
perjanjian Allahnya;
Sebaliknya,
kalau menjadi suami anak perempuan allah asing;
-
Meninggalkan
tempat hidup masa mudanya
-
Melupakan
perjanjian Allahnya
Maleakhi 2: 15
(2:15) Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging
dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak
setia terhadap isteri dari masa mudanya.
Kalau tetap
setia dengan isteri pada masa muda (selalu bersukacita dengan isteri masa muda),
kalau kesatuan itu tetap terjalin maka akan menghasilkan KETURUNAN ILAHI.
Setelah Kain
membunuh Habel, maka Allah melihat tidak ada lagi keturunan-keturunan ilahi, sehingga
Tuhan mengaruniakan anak kepada Adam dan isterinya, yaitu: Set. Kemudian Set
memperanakkan Enos. Dari mereka itulah orang mulai memanggil nama TUHAN.
Kalau kita
tetap setia dengan isteri masa muda, tentu kita tetap berpadanan dengan
kebenaran firman Tuhan, tetap menjaga kesucikan, maka akan menghasilkan
keturunan ilahi, membawa jiwa-jiwa kepada Allah.
Oleh sebab itu
kalau kita baca ayat ini; Bukankah Allah
yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan
itu?
Yang
dikehendaki Tuhan dari kesatuan daging dan roh adalah keturunan ilahi, tidak
lain, tidak bukan, supaya nanti jiwa-jiwa ditarik datang kepada Tuhan.
Sebagaimana
dalam Yesaya 54 ...
Yesaya 54: 6
(54:6) Sebab seperti isteri yang ditinggalkan dan yang
bersusah hati TUHAN memanggil engkau kembali; masakan
isteri dari masa muda akan tetap ditolak? firman Allahmu.
Tuhan memanggil
Israel kembali, sebab bangsa Israel adalah isteri dari masa muda bagi Tuhan
Allah. Tuhan tidak menolak Israel.
Memang israel
pernah ditinggalkan untuk sesaat lamanya, tetapi Israel dipanggil kembalii,
karena Israel adalah isteri masa muda bagi Tuhan Allah.
Prakteknya.
Yesaya 54: 7-8
(54:7) Hanya sesaat lamanya Aku meninggalkan engkau,
tetapi karena kasih sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali.
(54:8) Dalam murka yang meluap Aku telah menyembunyikan
wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih setia abadi Aku
telah mengasihani engkau, firman TUHAN, Penebusmu.
Oleh karena
kasih sayang dan kasih setia abadi Tuhan, Ia kembali mengambil bangsa Israel,
mengasihani kembali bangsa Israel.
430 tahun
lamanya Tuhan meninggalkan Israel, tetapi Tuhan kembali mengambil isteri masa
mudanya oleh karena kasih sayang dan kasih setianya.
Kita lihat
kasih setia yang abadi.
Yesaya 54: 10
(54:10) Sebab biarpun gunung-gunung
beranjak dan bukit-bukit bergoyang,
tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari
padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang
mengasihani engkau.
Biarpun
gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia Tuhan
tidak akan beranjak dari bangsa Israel sebagai isteri masa mudanya.
Bangsa
Indonesia sedang dirundung duka;
- di Sumatera
Barat terjadi banjir bandang sehingga menghasilkan kerugian yang besar,
- di kota Jakarta
terjadi banjir yang besar sehingga mengakibatkan kerugian yang besar, menimbulkan sakit penyakit,
- kemudian di
Manado juga dirundung duka oleh karena banjir bandang.
Tetapi pengalaman
ini adalah pengalaman yang luar biasa. Untuk sesaat Tuhan tinggalkan, tetapi
itu merupakan kasih setia Tuhan kepada bangsa Indonesia.
Apakah dengan kejadian semacam ini kita beralih kepada
ketidak-benaran, kita beralih dengan perempuan jalang, kita beralih dengan
perempuan asing? Tuhan mau melihat kasih setia saya dan saudara.
Di muka bumi ini
ada bukit-bukit dan gunung sebagai persoalan yang besar, itu semua Tuhan
ijinkan. Di jalanan ada kerikil-kerikil, itupun Tuhan ijinkan. Tetapi bukan
berarti itu menjadi suatu alasan untuk beralih kepada perempuan jalang,
perempuan asing yang tidak mengenal kebenaran, di mana perkataannya licin,
langit-langit mulutnya lebih licin dari minyak.
Tidak ada
alasan untuk berpaling pada perempuan asing, tidak ada alasan untuk berpaling
pada perempuan jalang, jangan sampai karena keluh kesah sehingga menutupi
mezbah Tuhan!
Sebagai suami,
Tuhan telah menunjukkan, dengan kasih sayang dan kasih setia-Nya yang abadi,
Dia memanggil kembali bangsa Israel sebagai isteri masa muda-Nya.
Jadi, tidak ada
alasan karena persoalan-persoalan menyebabkan seseorang semakin jauh dari
Tuhan, dengan merokok, minum minuman keras, bahkan sampai melakukan perzinahan.
Tetapi Tuhan ingatkan
saya dan saudara pada malam ini, bahwa betapa ketidak-adilan itu memahitkan dan
menyakitkan bangsa Israel di Mesir.
Kita kembali
memperhatikan dalam ...
Amsal 5: 15-17
(5:15) Minumlah air dari
kulahmu sendiri, minumlah air dari sumurmu yang membual.
(5:16) Patutkah mata airmu meluap ke luar seperti
batang-batang air ke lapangan-lapangan?
(5:17) Biarlah itu menjadi kepunyaanmu sendiri, jangan
juga menjadi kepunyaan orang lain.
(5:18) Diberkatilah kiranya sendangmu, bersukacitalah
dengan isteri masa mudamu:
Kebenaran harus
menjadi bagian kita, kebenaran harus dipegang teguh. Kebenaran tidak boleh
menjadi milik orang lain, menjadi milik ketidak-benaran.
Itu sebabnya di
sini dikatakan: Minumlah air dari kulahmu
sendiri, minumlah air dari sumurmu yang membual
Kulah = tempat
penampungan air.
Jadilah
kulah-kulah secara rohani. Kita telah menerima begitu banyak air kehidupan,
itulah firman Tuhan, yang harus kita tampung dan kita nikmati sebagai
kebenaran.
Saya harap
jangan sampai kulah-kulah itu bocor, jangan sampai air kehidupan, itulah firman
Tuhan sebagai kebenaran, masuk telinga kanan keluar telinga kiri.
Kemudian,
biarlah itu menjadi kepunyaanmu sendiri, jangan juga menjadi kepunyaan orang
lain.
Jangan sampai
kebenaran itu dirampas oleh ketidak-benaran.
Sampai akhirnya
diberkatilah kiranya sendangmu (mata air kehidupan), bersukacitalah dengan
isteri masa mudamu.
Amsal 5: 19
(5:19) rusa yang manis,
kijang yang jelita; biarlah buah dadanya
selalu memuaskan engkau, dan engkau senantiasa
berahi karena cintanya.
Biarlah kiranya
kita senantiasa menikmati kebenaran itu (yang digambarkan seperti rusa yang
manis, kijang yang jelita).
Biarlah buah dadanya
selalu memuaskan dan senantiasa berahi karena cintanya, artinya; cinta kasih
kita timbul hanya karena firman Tuhan, hanya karena kebenaran.
Jangan berahi
dengan ketidak-benaran (dengan perempuan asing / perempuang jalang), supaya
segala sesuatunya tidak salah, mulai dari sikap, perkataan, tingkah laku, cara
berpikir, sudut pandang, gerak gerik, semuanya menjadi salah.
Kita lihat;
SUNGAI AIR KEHIDUPAN.
Wahyu 22: 1
(22:1) Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih
bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah
dan takhta Anak Domba itu.
Sungai air
kehidupan itu JERNIH, artinya; kebenaran itu menjadikan kita tidak tercemari
dengan ketidak-benaran (tidak berpasangan dengan perempuan jalang / perempuan
asing).
Biarlah kiranya
kita senantiasa bersukacita dengan isteri masa muda, di dalamnya ada kebenaran,
kita tinggal, kita hidup oleh karena sungai air kehidupan.
Kemudian, sungai
air kehidupan itu digambarkan bagaikan KRISTAL, artinya; transparan, tidak ada
yang tertutup-tutupi = tulus, polos, tampil apa adanya.
Dalam kitab
Yehezkiel 47, ketika diukur ...
Yeheziel 47:
3-5
(47:3) Sedang orang itu pergi ke arah timur dan memegang
tali pengukur di tangannya, ia mengukur seribu hasta dan menyuruh aku masuk
dalam air itu, maka dalamnya sampai di pergelangan
kaki.
(47:4) Ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku
masuk sekali lagi dalam air itu, sekarang sudah sampai di lutut; kemudian ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku
ketiga kalinya masuk ke dalam air itu, sekarang sudah sampai di pinggang.
(47:5) Sekali lagi ia mengukur seribu hasta lagi,
sekarang air itu sudah menjadi sungai, di
mana aku tidak dapat berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi sehingga orang dapat berenang, suatu sungai yang
tidak dapat diseberangi lagi.
- pada 1000 hasta
yang pertama, sungai air kehidupan itu
baru sepergelangan kaki.
Berarti, hanya telapak kaki saja yang bersih, selebihnya menjadi pasangan
yang tidak seimbang.
- Pada 1000 hasta
yang kedua, air itu sudah sampai ke
lutut.
Berarti, dari lutut sampai ke atas hidup masih dikuasai ketidak-benaran /
masih menjadi pasangan yang tidak simbang.
- Pada 1000 hasta
yang ketiga, air itu sudah sampai ke
pinggang.
Berarti, air kehidupan itu telah menguasai seseorang separuh hidupnya (hanya
menyerahkan separuh hidupnya kepada Tuhan), sebab kebenaran itu masih separuh
hidup.
- Selanjutnya,
pada 1000 hasta yang keempat, air itu
tidak bisa dilewati.
Artinya; biarlah kita hidup sepenuhnya dengan kebenaran dari Allah, hidup
oleh karena kebenaran firman Tuhan, tidak berpasangan dengan perempuan jalang,
tidak berpasangan dengan anak perempuan allah asing = sepenuhnya hidup kita
dikuasai / dikendalikan oleh kebenaran, itulah sungai air kehidupan.
Saudaraku, kita
belajar dengan kasih sayang dan kasih setia Tuhan yang abadi.
Tuhan mengambil
bangsa Israel, mengasihani bangsa Israel, tidak melupakan isteri masa mudanya.
Yeremia 2: 2-3
(2:2) "Pergilah memberitahukan kepada penduduk
Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada
kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin,
bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada
tetaburannya.
(2:3) Ketika itu Israel kudus bagi TUHAN, sebagai buah
bungaran dari hasil tanah-Nya. Semua orang yang memakannya menjadi bersalah,
malapetaka menimpa mereka, demikianlah firman TUHAN.
Bangsa Israel adalah
isteri masa muda bagi Tuhan, Allah.
Menjadi
pengantin di padang gurun bagi Allah, di sinilah cinta mula-mula itu tumbuh.
Itu sebabnya
Israel adalah isteri masa mudah bagi Tuhan Allah.
Setelah mereka
ditebus oleh anak domba paskah, kemudian mereka makan roti tidak beragi, kalau
kita kaitkan dengan pola Tabernakel, tiga hari kemudian mereka harus melewati
laut Teberau, itulah baptisan air.
Singkatnya;
setelah tiba di gunung Sinai mereka mendirikan Tabernakel sesuai dengan
petunjuk Tuhan yang diterima oleh Musa di atas gunung Sinai.
Kemudian,
mereka harus memasang dan membongkar kembali Tabernakel sesuai dengan tempat
perhentian yang dikehendaki oleh Tuhan, dan selanjutnya para imam harus mengangkut
tabut perjanjian itu.
Kemudian bangsa
Israel harus mengikuti tabut perjanjian itu supaya bangsa Israel tidak keliru,
sebab bangsa Israel belum pernah melawati jalan itu.
Imam-imam yang
mengangkut tabut perjanjian mengeringkan sungai Yordan sampai tiba di tanah
Kanaan.
Tabut
perjanjian dengan tutup pendamaian, ini adalah penyatuan antara tubuh dengan
Kristus sebagai kepala dari tiap-tiap gereja.
Itu sebabnya,
betul-betul bangsa Israel itu adalah isteri masa muda bagi Tuhan Allah, menjadi
pengantin bagi Tuhan Allah di padang gurun.
Bangsa Israel
bersukacita, mereka menuai sekalipun tidak menabur, mereka dipelihara di padang
gurun, selama 40 tahun mereka makan manna, kasut mereka tidak menjadi rusak,
pakaian mereka tidak menjadi usang.
Kemudian pada
ayat 5 ini, ketika itulah umat Israel kudus bagi Tuhan, selanjutnya sebagai
buah bungaran dari hasil tanahnya Tuhan, artinya; bangsa Israel menjadi anak
sulung di antara bangsa-bangsa.
Kalau menjadi
anak sulung; semua orang yang memakannya menjadi bersalah, artinya; ada
pemeliharaan dari Tuhan.
Biarlah kiranya
akhirnya kita menjadi anak sulung karena telah ditebus oleh darah anak domba,
menjadi umat pilihan. Oleh sebab itu, jangan lagi ada orang yang tidak setia
kepada isteri masa mudanya!
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment