IBADAH
RAYA MINGGU, 26 JANUARI 2014
Tema: JEMAAT
DI SARDIS (Wahyu 3: 1-6)
(Seri
02)
Subtema: RAHASIA 7 BINTANG DI TANGAN KANAN TUHAN
(KAWANAN DOMBA ALLAH
DIGEMBALAKAN OLEH GEMBALA YANG BAIK)
Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih sayang Tuhan Yesus
Kristus.
Oleh karena kemurahan hati Tuhan, kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah raya dan
melayani Tuhan malam hari ini, kita beribadah di tempat yang Tuhan pilih, dari sana keluar pengajaran.
Suatu kemurahan kalau kita bisa menikmati firman pengajaran mempelai,
disebut juga pemberitaan firman tentang salib Kristus.
Di hari-hari terakhir ini banyak gereja Tuhan yang memalingkan telinga dari
pemberitaan firman tentang salib Kristus, itu merupakan suatu kebodohan dan
kerugian.
Jangan terpikat dengan pemberitaan firman atau pelayanan firman sebatas
dengan mujizat-mujizat, sebatas dengan tanda-tanda heran, atau pemberitaan
firman yang disertai dengan cerita-cerita isapan jempol, dongeng nenek-nenek
tua dan sebagainya.
Segera kita memperhatikan sidang jemaat di SARDIS dari kitab Wahyu 3: 1-6,
namun kita hanya membaca ...
Wahyu 3: 1
(3:1) "Dan
tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala
pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati!
Yesus tampil di hadapan sidang jemaat di Sardis sebagai;
YANG PERTAMA: yang memiliki ketujuh Roh Allah
Ketujuh Roh Allah adalah ketujuh mata Tuhan, menjadi terang, menjadi
kesaksian, sama seperti dua pohon zaitun berdiri di sebelah kiri dan di sebelah kanan kaki dian itu, itulah Elia dan Musa,
dan kesaksian mereka berkuasa; menghanguskan tabiat daging dan berkuasa
menjadikan segala sesuatu baru.
Oleh sebab itu, sebagai anak-anak Tuhan yang telah menerima firman kasih
karunia, firman pengajaran mempelai, atau disebut juga pemberitaan firman
tentang salib Kristus, jadilah kesaksian, jadilah pohon zaitun, jadilah terang
yang menerangi seisi rumah di manapun kita berada.
Terang itu adalah hidup dan hidup itu adalah terang. Di dalam Dia ada
terang, dan kalau kita hidup dalam terang, maka kita menjadi kehidupan yang
berarti.
Jangan membangkitkan dosa di manapun kita berada, baik dalam sikap,
prilaku, cara berpikir, sudut pandang, gerak-gerik.
Kita semua harus mendukung rencana Allah, di mana firman pengajaran
mempelai dipercayakan kepada kita semua.
Kalau kita seperti malaikat di dalam rumah Tuhan, biarlah di luar ibadah juga kita seperti malaikat, tidak ada rasa terhadap segala sesuatu yang
tidak suci.
Sedetikpun jangan kiranya meninggalkan korban Kristus. Jangan buat roh
jahat dan roh najis bertepuk tangan karena kebodohan dan kesalahan kita.
Yesus tampil di hadapan sidang jemaat di Sardis sebagai;
YANG KEDUA: yang memiliki ketujuh bintang itu.
Wahyu 1: 20
(1:20) Dan rahasia
ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian
emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki
dian itu ialah ketujuh jemaat."
Ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat.
Malaikat jemaat = gembala sidang. Berarti, tujuh sidang jemaat di Asia
kecil, masing-masing memiliki satu gembala sidang untuk menggembalakan sidang
jemaat yang Tuhan percayakan.
Terlebih dahulu kita perhatikan ...
Lukas 2: 8
(2:8) Di daerah itu ada
gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu
malam.
Gembala-gembala menjaga kawanan ternak mereka.
Inilah tugas dari seorang gembala; menjaga kawanan domba dalam satu kandang
penggembalaan.
Kita semua adalah kawanan domba Allah dalam satu kandang penggembalaan yang
Tuhan percayakan.
Lukas 2: 9-11
(2:9) Tiba-tiba
berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar
meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.
(2:10) Lalu kata
malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku
memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:
(2:11) Hari ini telah
lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.
Kalau seorang gembala setia menjaga kawanan domba di dalam satu kandang penggembalaan yang Tuhan percayakan; akan
menerima berita besar, dari sorga.
Sebagaimana gembala-gembala
menjaga kawanan domba di tengah malam, menerima berita besar
dari Sorga lewat seorang malaikat Tuhan yang berdiri di dekat mereka. Firman pengajaran mempelai adalah berita kesukaan besar
untuk seluruh bangsa, bukan hanya untuk kandang penggembalaan yang Tuhan percayakan ini.
Kita lihat; TANDA BERITA SORGA BERITA KESUKAAN BESAR UNTUK SELURUH BANGSA.
Lukas 2: 12
(2:12) Dan inilah
tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring
di dalam palungan."
Tandanya; MENJUMPAI SEORANG BAYI DIBUNGKUS DENGAN
LAMPIN dan TERBARING DI DALAM PALUNGAN
Inilah berita yang disampaikan malaikat Allah kepada
gembala-gembala yang ada di padang.
Lukas 2: 15-16
(2:15) Setelah
malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala
itu berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita pergi ke Betlehem
untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada
kita."
(2:16) Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan
Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan.
Selanjutnya, para gembala cepat-cepat berangkat ke Betlehem, kota Daud untuk membuktikan
perkataan malaikat tersebut. Setibanya di sana, mereka
melihat apa yang terjadi tepat sesuai dengan apa yang diberitahukan oleh malaikat
tadi.
Artinya; perkataan malaikat tadi terbukti.
Lukas 2: 17
(2:17) Dan ketika
mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa
yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu.
Setelah diteguhkan, selanjutnya gembala-gembala menyampaikan apa yang dikatakan malaikat itu kepada mereka tentang Anak itu.
Anak itu adalah pribadi Yesus Kristus, Dia adalah firman Allah, firman yang
hidup
(
Yohanes 1:14 )
Setelah melihat Anak itu, gembala-gembala memberitahukan, persis seperti apa yang mereka dengar dari malaikat itu.
Seorang gembala bila setia menjaga kawanan domba dalam kandang penggembalaan akan menerima
berita besar dari Sorga, kalau ia diteguhkan, maka ia
harus menyampaikannya
dengan tepat dan benar, tidak boleh ditambahkan dan
dikurangkan, ia harus menyampaikan firman yang hidup, itulah berita sorga,
berita yang besar untuk seluruh bangsa.
Sebagaimana malaikat ketujuh jemaat di Asia kecil, mereka menerima berita
sorga lewat tulisan Rasul Yohanes.
Rasul Yohanes menuliskan apa yang diterima dari Tuhan, menuliskan sesuai
dengan penglihatan yang ia lihat dari Tuhan, lalu ia kirimkan kepada tujuh
malaikat sidang jemaat di Asia kecil.
Lukas 2: 18
(2:18) Dan semua orang
yang mendengarnya heran tentang apa yang
dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka.
Ketika gembala-gembala menyampaikan berita sorga, berita yang sangat besar,
membuat orang yang mendengar akan terheran-heran.
Kalau hati seorang gembala diteguhkan untuk menyampaikan firman Tuhan, maka
firman yang disampaikan itu akan membuat orang lain terheran-heran.
Kesaksian dari seorang hamba Tuhan dari Parung
Bogor;
Setelah beliau mengikuti Ibadah Doa Penyembahan 22 Januari 2014, firman Tuhan yang diterima itu, dia tulis dengan rapi. Ternyata pada keesokan
malamnya, beliau melayani suatu KKR di salah satu gereja di Jakarta Barat, pada saat
pemberitaan firmna yang terjadi adalah keheranan yang
luar biasa.
Pendeknya, setelah selesai ibadah, beliau sudah bersiap untuk ditolak
karena beliau menyampaikan firman yang keras, tetapi ternyata semua orang
terheran-heran.
Selanjutnya beliau berkata kepada saya: baru kali ini dia menyampaikan firman dengan luar biasa.
Biarlah kiranya malam ini kita diteguhkan oleh firman Tuhan, supaya kita
bisa melihat keajaiban firman.
Ketika kita melihat keajaiban firman, kita akan terheran-heran, betapa
dalamnya kasih Tuhan, lebih dalam dari lautan, lebih lebar dari samudera dan
lebih tinggi dari langit biru.
Kita kembali melihat; TUJUH BINTANG YANG ADA DI TANGAN TUHAN.
Wahyu 1: 16
(1:16) Dan di tangan
kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari
mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya
bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.
Gembala sidang adalah tangan kanan Tuhan / perpanjangan tangan Tuhan, juga perpanjangan mulut Tuhan untuk menyampaikan firman Tuhan
(berita dari sorga), sebab di sini kita perhatikan: Dia yang memegang
ketujuh bintang itu “dari mulut-Nya keluar sebilah pedang
tajam bermata dua”
Mari kita lihat; SEBILAH PEDANG TAJAM
Ibrani 4: 12
(4:12) Sebab firman
Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada
pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi
dan sumsum; ia sanggup membedakan
pertimbangan dan pikiran hati kita.
Firman Allah itu hidup dan kuat, lebih tajam dari pedang bermata dua
manapun.
Sebagai bukti bahwa firman Allah itu lebih tajam dari pedang bermata dua
manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan / menyucikan dosa-dosa
kejahatan dan dosa-dosa kenajisan dari tiga hal.
1.
Firman Allah yang tajam sanggup memisahkan dosa-dosa dan kenajisan dari
jiwa dan roh.
Perlu untuk diketahui; dosa itu sudah menjalar dari Adam sampai pada malam
hari ini. Seorang anak yang dilahirkan pun telah berdosa. Kalau dosa itu
dibiarkan mendarah daging, itulah dosa yang dijiwai / MENGUASAI JIWA.
Tetapi sekalipun jiwa itu tidak terlihat, kuasa dari firman yang tajam
sanggup menyucikan dosa kejahatan dan dosa kenajisan dari jiwa manusia, dosa yang mendarah
daging.
Tidak satupun manusia sanggup menyucikan dosa yang telah mendarah daging, percayalah!
Hanya
ketajaman firman Allah sajalah yang sanggup melakukannya.
Terkadang kita ini jatuh dalam dosa karena diajar oleh lingkungan, situasi,
sampai akhirnya dosa itu mendarah daging dan dinikmati. Hanya firman Allah yang tajam sajalah yang sanggup menyucikan dosa semacam itu.
Kemudian, firman Allah yang tajam sanggup MENYUCIKAN DOSA DARI ROH MANUSIA.
Roh manusia adalah motor penggerak dari manusia itu sendiri.
Jadi, kalau roh manusia itu dikuasai oleh roh yang lain, maka pergerakan dan
perbuatan manusia itu sesuai dengan roh yang menguasai manusia.
Semua dosa ada rohnya, misalnya; roh dusta, roh mencuri, roh kekerasan
hati, roh najis. Kalau semua roh itu menguasai manusia, maka sikap dan pergerakan manusia itu sesuai dengan roh yang menguasainya.
Lalu siapa yang dapat menyucikan dosa manusia dan roh manusia kalau bukan oleh firman Allah yang tajam?
Tidak ada yang dapat melihat dosa manusia dalam roh seseorang, hanya firman
Allah saja yang sanggup.
2.
Pedang yang tajam itu sanggup memisahkan sendi-sendi dan sumsum
Artinya; Firman Allah sanggup menyucikan dosa yang bersembunyi di CELAH-CELAH
(sendi-sendi) dan bersembunyi di balik KEKERASAN HATI (sumsum di dalam
tulang-tulang yang keras) = kebenaran diri sendiri.
Pada dasarnya manusia itu keras hati, tidak mau dengan mudah mengakui
dosanya.
3. Firman Allah yang tajam sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati
manusia.
Siapa yang sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati seseorang?
Hanya firman Allah saja.
Siapa yang tahu kedalaman hati manusia? Hanya firman Allah saja.
Dan firman semacam ini harus keluar dari mulut seorang gembala sidang.
Bukankah selain perpanjangan tangan Tuhan, gembala adalah perpanjangan mulut
Tuhan? Oleh sebab itu, jangan memberangus lembu yang sedang mengirik, sebab
memang harus terjadi pengirikan supaya gandum terpisah dari sekam; gandum
ditaruh dalam lumbung dan sekam dibakar dalam api. Jadilah bijaksana, jangan
suka mendengar perkataan kosong walaupun menyenangkan hati, tetapi biarlah kita
lebih suka mendengar perkataan firman yang tajam/firman penyucian walaupun
sakit.
Ibrani 4: 13
(4:13) Dan tidak ada
suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang
dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan
pertanggungan jawab.
Tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, segala sesuatu
telanjang dan terbuka di mata Dia, dan setiap orang harus memberikan pertanggungan
jawab kepada Dia.
Oleh sebab itu, apa yang kita kerjakan harus dipertanggung-jawabkan di
hadapan Tuhan, sebagai konsekuensi dari apa yang kita perbuat di hadapan-Nya.
Selain
tajam, firman Allah HIDUP dan KUAT.
Keterangan: Firman Allah HIDUP
Artinya; Firman Kristus, firman yang diurapi = ayat yang satu menjelaskan
ayat yang lain = murni, tidak ditambahkan, tidak dikurangkan dengan
cerita-cerita isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua, tidak disertai dengan
teori-teori kemakmuran.
Huruf itu mati, Roh yang menghidupkan.
Keuntungannya:
1. Ibrani 10: 22
(10:22) Karena itu
marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman
yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang
murni.
Kuasa dari air yang murni; membersihkan / menyucikan hati nurani yang jahat
dan dari perbuatan yang sia-sia, sehingga dengan demikian kita menghadap Allah
dengan hati yang tulus ikhlas, dan dengan keyakinan iman yang teguh.
Kalau malam hari ini saya dan saudara menghadap Allah dengan hati yang
tulus ikhlas, dan dengan keyakinan iman yang teguh, itu tidak terlepas dari
kuasa firman yang hidup, firman Kristus yang menyucikan dari hati nurani yang
jahat dan dari perbuatan yang sia-sia.
2. Roma 10: 17
(10:17) Jadi, iman
timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman
Kristus.
Firman Kristus adalah firman yang diurapi (firman Allah hidup) menimbulkan
iman terhadap seseorang.
Iman adalah “dasar dari segala segala
sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat”
(Ibrani 11: 1), seperti Abraham; percaya walaupun belum melihat tanah yang ia tuju.
Selain
tajam, firman Allah HIDUP dan KUAT.
Keterangan: Firman Allah KUAT = firman kasih karunia.
Lawan kata kuat adalah lemah, tak berdaya.
Roma 8: 3
(8:3) Sebab apa yang
tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena
tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus
Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa
karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging,
Hukum Taurat itu lemah, tak berdaya terhadap daging dengan segala hawa
nafsu dan keinginannya.
Sedangkan hukum kasih karunia; kuat, sanggup mengalahkan dosa yang
ditimbulkan oleh hawa nafsu dan keinginan daging.
Yesus Kristus telah menanggung penderitaan di dalam daging-Nya, di atas
kayu salib, itulah hukum kasih karunia.
Itu sebabnya firman Allah yang tajam itu sanggup menusuk amat dalam,
memisahkan dosa dari tigal hal, sesuai dengan penjelasan di atas tadi.
Kalau hidup di bawah hukum Taurat suka mempersalahkan orang yang salah dengan kata lain kejahatan dibalas dengan kejahatan.
Hukum Taurat tidak
sanggup, tidak berdaya terhadap kelemahan-kelemahan daging, sebaliknya hukum kasih karunia
itu kuat, sebagai mana Yesus telah menanggung dosa di dalam daging-Nya di atas kayu salib, sanggup menutupi
dosa kekurangan,
kelemahan manusia, sampai akhirnya manusia dibenarkan oleh-Nya.
Andaikata saja saya atau siapapun di antara kita berada di bawah hukum Taurat
ketika melihat orang yang bersalah, maka kita pasti mengusirnya dari hadapan kita, tetapi tidak demikian dengan firman kasih
karunia; kuat, menanggung penderitaan di dalam daging, untuk mengampuni dosa, menutupi dosa.
Persamaan dari firman kasih karunia adalah pemberitaan firman tentang salib Kristus,
berarti firman kasih karunia adalah pemberitaan firman tentang salib Kristus.
1 Korintus 1: 22-23
(1:22) Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat,
(1:23) tetapi kami memberitakan
Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan
untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,
Di sini kita melihat; orang-orang
Yahudi menghendaki tanda,
berarti ibadah pelayanan mereka hanya sebatas tanda-tanda heran, mujizat-mujizat,
sehingga pemberitaan firman tentang
salib Kristus untuk orang-orang Yahudi adalah suatu batu sandungan.
Sedangkan orang-orang Yunani mencari hikmat. Kalau ibadah pelayanan
hanya sebatas mencari hikmat, sama seperti ahli-ahli Taurat; mengerti firman
Tuhan tetapi tidak menjadi pelaku, sehingga bagi orang-orang Yunani, pemberitaan firman tentang salib Kristus
adalah suatu kebodohan.
Pemberitaan firman tentang salib Kristus = firman penyucian, itulah firman pengajaran
mempelai/firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, sebab jikalau terjadi
pembukaan rahasia firman Tuhan, maka segala yang terselubung akan disingkapkan,
berarti; hidup manusia disucikan.
Hidup manusia terdiri dari;
-
Tubuh, jiwa, roh disucikan
-
Hati, pikiran dan perasaan disucikan
1 Korintus 1: 24
(1:24) tetapi untuk
mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus
adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.
Tetapi bagi mereka yang terpanggil; merindukan pemberitaan firman tentang
salib Kristus / firman kasih karunia yang memiliki kekuatan (berkuasa
mengampuni dosa / menyucikan dosa).
Itu sebabnya, di dalam Matius 7, nabi-nabi palsu disebut juga serigala-serigala yang buas (Matius 7:15), sehingga Tuhan
berkata kepada nabi-nabi palsu:
- Aku tidak pernah mengenal
kamu
- Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan (Matius 7:23)
Alasan mengatakan
dua hal di atas tadi, karena nabi-nabi palsu melayani hanya sebatas:
- Bernubuat demi nama
Tuhan
- Mengusir Setan demi
nama Tuhan
- Mengadakan banyak
mujizat demi nama Tuhan
Pelayanan dari nabi-nabi
palsu tidak sampai kepada penyucian lewat pemberitaan firman tentang salib
Kristus (firman penyucian yang mengubahkan hidup sampai sempurna), sehingga nabi-nabi palsu disebut serigala yang buas.
Pekerjaan dari
serigala yang buas dalam Injil Yohanes 10:12 menerkam dan mencerai
beraikan-kawanan domba, dengan kata lain memisahkan tubuh dari kepala.
Sesungguhnya, sadar
atau tidak sadar kalau pelayanan itu hanya sebatas: bernubuat, menyembuhkan dan
mengadakan banyak mujizat, tanpa sampai kepada penyucian yang menyempurnakan
maka tubuh tidak akan pernah menyatu dengan kepala.
- Tubuh à
gereja Tuhan
- Kepala à
Kristus, Ialah Mempelai Pria Sorga
Sebagai
contoh:
·
yohanes 6:2
(6:2) Orang banyak
berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka melihat
mujizat-mujizat penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit.
Orang banyak
berbondong-bondong mengikut Dia, karena melihat mujizat-mujizat penyembuhan
yang di adakan-Nya kepada orang sakit.
·
Yohanes
6:14
(6:14) Ketika orang-orang
itu melihat mujizat yang telah diadakan-Nya, mereka berkata: "Dia ini adalah benar-benar nabi yang akan datang
ke dalam dunia."
Setelah mengadakan mujizat, Yesus memberi makan 5000 orang dengan 5
roti dan 2 ikan, orang banyak berkata; "Dia
ini adalah benar-benar nabi yang akan datang ke dalam dunia."
Yohanes 6:15
(6:15) Karena Yesus tahu,
bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa
Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung,
seorang diri.
Selanjutnya, orang
banyak, hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Ia Raja.
Pendeknya; orang
banyak mengikuti Yesus dan hendak membawa Dia dengan pakasa untuk menjadikan
Raja karena melihat mujizat-mujizat yang diadakan Yesus.
Sekarang
kita melihat;
KETIKA YESUS
MENYAMPAIKAN PEMBERITAAN FIRMAN TENTANG SALIB KRISTUS / FIRMAN PENYUCIAN;
Yohanes 6:54-55
(6:54)
Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal
dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.
(6:55) Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku
adalah benar-benar minuman.
Yesus berkata; “barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku,
ia mempunyai hidup yang kekal…”
Selanjutnya Yesus berkata;
- Daging Ku adalah benar-benar makanan
- Darah Ku adalah benar-benar
minuman
Kesimpulannya;
Yesus menyampaikan pemberitaan firman tentang salib Kristus, sebab
tubuh dan darah Yesus telah dipersembahkan di atas kayu salib.
Yohanes 6:60
(6:60) Sesudah mendengar
semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini
keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"
Mendengar
pemberitaan firman tentang salib Kristus orang banyak dan murid-murid yang lain
berkata; “Perkataan
ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"
Injil Yohanes 6:60,
berarti ada 2 angka 6 = 66, itulah seluruh jumlah Alkitab, artinya; kebenaran
yang sejati hanya terletak pada salib Kristus, diluar pemberitaan tentang salib
tidak ada kebenaran.
Sekali lagi,
pemberitaan tentang salib adalah firman penyucian untuk menuju kesempurnaan.
Saudaraku, ayat-ayat firman Tuhan bukan suatu kebetulan
di tulis pada pasal dan ayatnya, tidak ada suatu kebetulan di dalam Tuhan.
Yohanes 6:66
(6:66) Mulai
dari waktu itu banyak murid-murid-Nya
mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.
Setelah mendengar
pemberitaan firman tentang salib Kristus, yang sifatnya keras karena;
mengoreksi, menyelidiki, menyucikan, murid-muridnya dan orang banyak tidak sanggup
mendengarnya sehingga mereka mengundurkan diri dan tidak lagi mengikuti Dia.
Orang yang
mengundurkan diri dari pemberitaan firman tentang salib Kristus adalah
antikris, sesuai dengan 1 Yohanes 2:18-19.
Mengundurkan diri =
murtad.
Injil Yohanes 6:66
berarti tiga angka 6 = 666, adalah cap materai dari antikris (Wahyu 13:18)
Ketika murid-murid
dan orang banyak mengundurkan diri karena firman yang keras, bukan suatu
kebetulan ditulis dalam Injil Yohens 6:66
Sekarang
kitab MELIHAT RESPON DUA belas
murid TERHADAP PEMBERITAAN FIRMAN TENTANG SALIB KRISTUS.
yohanes 6:67-68
(6:67)
Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: "Apakah kamu tidak mau pergi
juga?"
(6:68) Jawab
Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada
siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal;
Yesus bertanya pada ke dua belas murid-Nya; "Apakah
kamu tidak mau pergi juga?"
Jawab Simon Petrus (yang mewakili 12 murid): “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi?
Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal”
Disini kita dapat melihat bahwa 12 murid tidak
menolak pemberitaan firman tentang salib Kristus, firman penyucian yang
sifatnya keras, karena murid-murid tahu betul bahwa pemberitaan firman tentNag
salib Kristus / firman penyucian yang
sifatnya keras adalah hidup yang kekal, saya himbau, jangan garansikan hidup,
nyawa saudara terhadap pemberitaan lain, yaitu; pemberitaan hanya sebatas mengadakan
mujizat, dan mengusir setan, belajar untuk menggaransikan hidup, nyawa saya dan
saudara terhadap pemberitaan firman
tentang salib, walaupun keras, karena firman tentang salib Kristus adalah
hidup, sebagaimana dua belas murid-murid Yesus tanggap dengan perkatan Yesus di
dalam Yohaens 6:63 …”perkatan-perkatan
yang Ku katakana kepada mu adalah Roh dan hidup”.
Pendeknya; dua belas murid menerima hidup yang
kekal karena firman kasih karunia, itulah firman Allah yang kuat / pemberitaan
firman tentang salib Kristus (firman penyucian) sebagai jaminan yang memberi keselamatan.
Saudaraku, berbahagialah, sebab saya dan saudara adalah kawanan domba
Allah, Yesus Kristus adalah gembala agung, menggembalakan saya dan saudara
lewat firman yang hidup dan kuat.
Berbahagialah, lebih bahagia dari pada kebahagiaan duniawi, sebab bila
gembala menyampaikan firman Allah yang tajam, hidup dan kuat, itulah kesukaan
yang besar untuk seluruh bangsa.
Kalau berita dalam dunia atau dunia dalam berita, kesukaannya tidak besar,
hanya bersifat sementara.
Kalau kita disucikan dari dosa kejahatan dan dosa kenajisan, sukacita itu
kekal sampai selama-lamanya, kebahagiaan itu terpancar di mana-mana. Bukankah
ratap tangis ditimbulkan oleh dosa kejahatan dan dosa kenajisan?
Terimalah berita sukacita sorga, berita besar untuk seluruh bangsa pada
malam hari ini.
Berita ini harus kita bawa dari timur sampai ke barat, seperti kilat yang
memancar yang melontarkan cahayanya dari timur sampai ke barat.
Sekarang, kita memperhatikan;
Sikap yang benar ketika mendengar firman yang tajam.
Lukas 2: 18-19
(2:18) Dan semua orang
yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada
mereka.
(2:19) Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya
dan merenungkannya.
Sikap yang benar saat mendengar firman yang tajam dapat kita lihat
dari teladan Maria:
-
menyimpan segala
perkara itu di dalam hatinya
Artinya; tidak mengabaikan firman yang tajam = firman Tuhan mengambil
tempat di dalam hati sebagai tanda bahwa hati telah disucikan oleh firman Tuhan.
-
merenungkannya
Merenungkan firman Tuhan = memamah biak firman Tuhan, seperti lembu yang
makan rumput pada siang hari, kemudian dikunyah kembali pada malam hari sampai
memperoleh sari-sarinya / sampai firman itu mendarah daging, itulah gambaran
dari kehidupan yang menghargai firman yang tajam.
Berbeda dengan yang lain; mereka semua terheran-heran. Sesungguhnya,
terheran-heran itu baik, tetapi harus ditindaklanjuti dengan menghargai firman
seperti Maria.
Hasilnya
bila digembalakan oleh firman Allah
yang tajam.
Yang
pertama:
-
Yehezkiel 34: 23-25
(34:23) Aku akan mengangkat satu orang gembala atas mereka,
yang akan menggembalakannya, yaitu Daud, hamba-Ku; dia akan menggembalakan
mereka, dan menjadi gembalanya.
(34:24) Dan Aku,
TUHAN, akan menjadi Allah mereka serta hamba-Ku Daud menjadi raja di
tengah-tengah mereka. Aku, TUHAN, yang mengatakannya.
(34:25) Aku akan mengadakan perjanjian damai dengan mereka dan Aku akan meniadakan binatang buas dari tanah
itu, sehingga mereka dapat diam di padang gurun dengan aman tenteram dan dapat
tidur di hutan-hutan.
Tuhan mengangkat satu gembala untuk 12 suku Israel, itulah raja Daud, kemudian Tuhan mengadakan perjanjian damai atas
seluruh umat Israel,
sebagai kawanan
Domba Allah.
Berarti bila tergembala
dengan baik di dalam satu kandang penggembalaan dengan satu gembala akan
mengalami damai sejahtera.
selanjutnya
Tuhan meniadakan binatang buas
dari tanah itu.
·
Daging dengan hawa nafsunya adalah binatang buas
yang sekali waktu siap menerkam.
Jadi, daging manusia
adalah musuh dalam selimut. Satu kali saja daging itu
bersuara
(tidak beribadah karena malas), maka selanjutnya hal
itu akan terus menerus terjadi. Oleh sebab itu, apabila sidang jemaat malas
beribadah, ia harus segera dikunjungi.
Tetapi kalau kita tetap tergembala, digembalakan dalam satu kandang
penggembalaan
dengan satu gembala, Tuhan yang berjanji; Ia akan
mengadakan perjanjian damai, dengan bukti; Ia meniadakan binatang buas.
Binatang buas inilah yang membuat hati susah, yang menimbulkan kesusahan,
penderitaan,
tanpa disadari oleh seseorang
·
Kemudian, Tuhan meniadakan binatang
buas
yang disebut juga nabi-nabi
palsu.
Nabi-nabi palsu melayani karena upah, sesuai dengan 2 Petrus 2: 3, “Dan karena
serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan
ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu
hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda.”
Sadar atau tidak sadar kalau seorang hamba Tuhan mengusung ajaran palsu,
sidang jemaat pasti tidak akan mengalami damai sejahtera. Semoga seluruh anak-anak
Tuhan dimanapun berada baik di dalam negeri dan di luar negeri dapat memahami
apa yang Tuhan nyatakan lewat pemberitaan firman ini.
-
Yehezkiel 34: 26
(34:26) Aku akan
menjadikan mereka dan semua yang di sekitar gunung-Ku menjadi berkat; Aku akan menurunkan
hujan pada waktunya; itu adalah hujan yang membawa berkat.
·
Tuhan menjadikan mereka semua yang
di sekitar gunung Tuhan, yaitu gunung Sion, menjadi berkat.
Gunung Tuhan, rumah Allah Yakub, itulah gunung Sion,
berdiri tegak di hulu gunung-gunung, menjulang tinggi
di atas bukit-bukit / mengatasi bukit-bukit persoalan, sebab dari Sion keluar pengajaran, dan suatu saat nanti, segala bangsa akan berduyun-duyun ke gunung Sion untuk mencari pengajaran, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata:
"Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke
rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya
kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman
TUHAN dari Yerusalem." (Yesaya
2: 2-3)
Jadi, gunung Tuhan itu berdiri tegak di hulu gunung-gunung, mengatasi
segala bukit, menyelesaikan segala masalah, dan akhirnya menjadi berkat atas
semua bangsa.
Saudaraku, bukankah kita berada di gunung Tuhan, di gunung Sion? Buktinya
kita menerima firman pengajaran mempelai, oleh sebab itu jadilah berkat bagi
orang di sekitar kita, menjadi kesaksian bagi orang lain.
·
Menurunkan hujan pada waktunya
Hujan awal dan hujan akhir berarti : menabur dan menuai, itulah hujan yang
membawa berkat, hujan yang turun pada waktunya, ada waktu untuk menabur ada
waktu untuk menuai.
Hasilnya
bila digembalakan oleh firman Allah
yang tajam.
YANG KEDUA:
Yehezkiel 37: 24-27
(37:24) Maka hamba-Ku
Daud akan menjadi rajanya, dan mereka semuanya akan mempunyai satu gembala.
Mereka akan hidup menurut
peraturan-peraturan-Ku dan melakukan
ketetapan-ketetapan-Ku dengan setia.
(37:25) Mereka akan tinggal di tanah yang Kuberikan kepada
hamba-Ku Yakub, di mana nenek moyang mereka tinggal, ya, mereka, anak-anak
mereka maupun cucu cicit mereka akan tinggal di sana untuk selama-lamanya dan
hamba-Ku Daud menjadi raja mereka untuk selama-lamanya.
(37:26) Aku akan
mengadakan perjanjian damai dengan mereka, dan itu akan menjadi perjanjian yang
kekal dengan mereka. Aku akan memberkati mereka dan membuat mereka banyak dan
memberikan tempat kudus-Ku di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya.
(37:27) Tempat
kediaman-Ku pun akan ada pada mereka dan Aku akan menjadi Allah mereka dan
mereka akan menjadi umat-Ku.
Kalau digembalakan dalam satu kandang penggembalaan dengan satu gembala, maka kawanan domba itu melakukan
ketetapan-ketetapan Tuhan dengan setia dan menurut peraturan-peraturan Tuhan =
patuh pada ajaran yang benar.
Kalau kawanan domba patuh pada ajaran yang benar, berarti domba-domba itu dengar-dengaran.
Selanjutnya, seluruh umat Israel tinggal di tanah yang dijanjikan oleh
Tuhan, tanah yang baik dan luas, penuh dengan susu dan madu, itulah tanah Kanaan.
Kita perlu mengetahui maksud; TINGGAL DI DI TANAH YANG DIJANJIKAN OLEH
TUHAN.
Yeremia 3: 16-18
(3:16) Apabila pada masa itu kamu bertambah
banyak dan beranak cucu di negeri ini, demikianlah firman TUHAN, maka orang
tidak lagi akan berbicara tentang tabut perjanjian TUHAN. Itu tidak lagi akan timbul dalam hati dan tidak lagi akan diingat orang;
orang tidak lagi akan mencarinya atau membuatnya kembali.
(3:17) Pada waktu itu Yerusalem akan disebut takhta TUHAN, dan
segala bangsa akan berkumpul ke sana, demi nama TUHAN ke Yerusalem, dan mereka tidak lagi akan bertingkah langkah menurut
kedegilan hatinya yang jahat.
(3:18) Pada masa itu
kaum Yehuda akan pergi kepada kaum Israel, dan mereka akan datang bersama-sama
dari negeri utara ke negeri yang telah
Kubagikan kepada nenek moyangmu menjadi milik pusaka.
Berada di Yerusalem, di
tanah yang dijanjikan oleh Tuhan, berarti tetap berada di dalam ibadah dan pelayanan, sebab Yerusalem adalah
takhta Allah, disanalah Allah berhadirat.
Berada di Yerusalem, berarti; meninggalkan negeri sebelah utara, yaitu takhta dari pada Lucifer, itulah iblis setan, roh jahat dan
roh najis.
Jadi, kita tidak perlu lagi membuat tabut perjanjian secara fisik gambaran dari
takhta Allah, hadirat Allah (2 Samuel
6:2), sebab tabut perjanjian secara rohani, itulah Yerusalem
di sanalah Allah bertakhta, berhadirat, itulah tempat kita
beribadah dan melayani Tuhan.
Jangan tinggalkan
Yerusalem, berarti jangan meninggalkan ibadah dan pelayanan sebab mereka yang
beribadah dan melayani kepada Tuhan, tidak lagi akan bertingkah langkah menurut
kedegilan hatinya, tidak lagi bertingkah langkah menurut kejahatan hatinya.
Yehezkiel 37: 26
(37:26) Aku akan
mengadakan perjanjian damai dengan mereka, dan itu akan menjadi perjanjian yang kekal dengan mereka.
Aku akan memberkati mereka dan membuat mereka banyak dan memberikan tempat
kudus-Ku di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya.
Di sini
lebih jelas lagi dinyatakan, bahwa;
Tuhan
telah mengadakan perjanjian damai yang sifatnya kekal.
Jadi, damai sejahtera Allah sifatnya kekal, sebab di Yerusalem, gambaran
dari ibadah pelayanan, adalah hadirat Allah, takhta Allah, kuasa dan
kemuliaanNya
Kemudian, memberkati dan membuat mereka banyak, berarti; berkembang ke kiri
dan ke kanan,
sehingga dengan jumlah yang banyak akan bertambah kuat dan berkuasa.
Selanjutnya, Tuhan memberikan tempat kudus di tengah-tengah mereka. Rumah
Tuhan, tempat Roh Allah berdiam, hidup di dalam kekudusan.
Jangan tinggalkan Yerusalem, jangan tinggalkan negeri yang diberikan oleh
Tuhan Allah,
tergembalalah dengan baik di dalam satu kandang penggembalaan dengan satu
gembala dalam satu kandang penggembalaan, jangan liar. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment