IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 18 JANUARI 2014
Tema: STUDY YUSUF (Kejadian 37: 1-36)
(seri 68)
Subtema: NABI-NABI PALSU ADALAH SERIGALA-SERIGALA / BINATANG BUAS YANG
MENYESATKAN
Shalom!
Selamat
malam, salam sejahtera, salam dalam kasih sayang Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kemurahan hati Tuhan, kita dimungkinkan untuk
beribadah melayani Tuhan malam hari ini sebagaimana biasanya.
Kita kembali memperhatikan PRIBADI YUSUF dari kitab
Kejadian 37, secara khusus malam ini kita memperhatikan ayat 33.
Kejadian 37: 33
(37:33) Ketika Yakub memeriksa jubah itu, ia berkata:
"Ini jubah anakku; binatang buas telah
memakannya; tentulah Yusuf telah diterkam."
Setelah menerima jubah Yusuf, jubah yang maha indah, yang telah dicelupkan
ke dalam darah, Yakub berkata; “Ini jubah anakku;
binatang buas telah memakannya; tentulah Yusuf telah diterkam”
Sesungguhnya semua ini adalah rekayasa dari pada saudara-saudara Yusuf.
Saudara-saudara
Yusuf adalah darah daging Yusuf sendiri.
Perlu
diketahui; daging adalah binatang buas yang sekali waktu siap untuk menerkam,
menunjukkan bahwa daging itu adalah musuh dalam selimut, sebab daging itu
bersama-sama dengan manusia.
Dalam Roma 8: 5
berbunyi: “... mereka yang hidup menurut
daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh,
memikirkan hal-hal yang dari Roh.”
Selanjutnya
pada ayat 7 dikatakan: “keinginan daging
adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah (firman
Tuhan, sebagai kebenaran) ...”
Kita akan
melihat situasi ini, di mana mereka tidak takluk kepada hukum Allah / firman
Allah sebagai kebenaran yang sejati, karena daging
yang adalah gambaran dari binatang buas.
Kita lihat; Ada DUA JENIS
BINATANG BUAS dalam kitab Wahyu 13.
Binatang buas YANG PERTAMA.
Wahyu 13: 1
(13:1) Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk
sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh
mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.
Binatang buas
yang pertama keluar dari dalam laut à antikris.
Laut gambaran
dari lautan manusia.
Kemudian, kita
melihat binatang yang keluar dari dalam laut BERTANDUK SEPULUH dan BERKEPALA
TUJUH, dan di atas tanduk-tanduknya terdapat 10 MAHKOTA, namun pada kepalanya
tertulis NAMA-NAMA HUJAT.
Jadi, dari lautan
manusia ini nanti akan bermunculan antikris.
Wahyu 13: 2
(13:2) Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang
dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya
kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.
Adapun binatang
buas yang pertama yang keluar dari dalam laut bentuknya;
-
SERUPA dengan
MACAM TUTUL,
-
dan KAKINYA
seperti KAKI BERUANG,
-
dan MULUTNYA
seperti MULUT SINGA.
Kita lihat
lebih jauh ...
Hosea 13: 7-8
(13:7) Maka Aku menjadi seperti singa bagi mereka,
seperti macan tutul Aku mengintip-intip di pinggir jalan.
(13:8) Aku mau mendatangi mereka seperti beruang yang kehilangan anak, Aku mau mengoyakkan dada mereka. Di sana Aku memakan mereka seperti singa; binatang liar di padang akan merobek mereka.
Pekerjaan dari
pada;
-
macan tutul;
mengintip-intip / mengendap-endap di pinggir jalan = mengamat-amati.
-
beruang; mengoyakkan
dada / mencabik-cabik.
-
singa; memakan
/ menelan.
Kesimpulannya pekerjaan dari antikris ini : terlebih
dahulu MENGAMAT-AMATI /
melihat terlebih dahulu keadaan dari gereja Tuhan / kehidupan muda remaja, dan
hal itu akan terjadi di hari-hari terakhir ini, di mana kedatangan Tuhan sudah
semakin dekat.
Setelah di
amat-amati, selanjutnya DICABIK-CABIK, DIKOYAKKAN, tentu setelah mendapat
kesempatan untuk mengoyakkan. Selanjutnya, mangsanya itu DITELAN.
Pertanyaannya; SIAPAKAH MEREKA YANG DAPAT DITELAN ITU?
1 Petrus 5: 8
(5:8) Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan
keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari
orang yang dapat ditelannya.
Orang yang
dapat ditelannya adalah orang yang tidak sadar dan tidak berjaga-jaga.
-
Matius 15: 32
(15:32) Lalu Yesus
memanggil murid-murid-Nya dan berkata: "Hati-Ku tergerak oleh belas
kasihan kepada orang banyak itu. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan
mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau
menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan."
Yesus tidak mau menyuruh mereka (orang-orang yang mengikuti-nya) pulang dengan
keadaan lapar, dengan alasan; nanti mereka pingsan di jalan, sebab sudah tiga
hari lamanya mereka tidak makan.
Berarti, orang yang PINGSAN adalah orang yang TIDAK MAKAN (mengalami
kelaparan).
Pingsan = tidak mati, tidak hidup = tidak sadar.
-
Tidak berjaga-jaga, artinya; tidak hidup di dalam
doa penyembahan, sesuai dengan pernyataan Yesus kepada murid-murid-Nya di taman
Getsemani; “tidakkah engkau sanggup
berjaga-jaga satu jam dengan Aku?”, selanjutnya Yesus berkata: “berjaga-jaga dan berdoalah”,
berarti berjaga – jaga = doa penyembahan. (Matius 26).
Alasan Yesus mengatakan itu karena roh
memang penurut tetapi daging lemah.
Jadi, kalau tidak hidup dalam doa penyembahan, maka seseorang akan hidup
menurut hawa nafsu daging = berada dalam kelemahan, inilah orang-orang yang
dapat ditelannya.
Kita kembali
memperhatikan ...
Wahyu 13: 2
(13:2) Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan
tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan
naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang
besar.
Di sini kita
melihat, bahwa ular naga itu memberikan kekuatannya dan takhtanya dan
kekuasaannya yang besar kepada binatang yang pertama, binatang yang keluar dari
dalam laut, dengan kata lain; antikris itu berkuasa karena mereka menerima kuasa
dari iblis setan, roh jahat di udara.
Sekarang kita
lihat ...
Pekerjaan
dari binatang buas yang pertama (binatang yang keluar dari dalam laut).
Wahyu 13: 3
(13:3) Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya
seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan
hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu.
Salah satu dari
kepala binatang itu terluka dan sangat membahayakan hidupnya, tetapi pada
akhirnya luka itu sembuh, sehingga seluruh dunia heran, lalu mengikuti binatang
itu.
Binatang yang
keluar dari dalam laut ini member daya tarik yang luar biasa kepada seluruh dunia, sampai
akhirnya seluruh dunia mengikuti binatang itu.
Anak-anak muda
remaja yang tidak sungguh-sungguh dalam Tuhan, tidak tertutup kemungkinan akan
terpikat dengan apa yang dikerjakan oleh binatang buas yang pertama, yang
keluar dari dalam laut.
Memang kita
harus memperoleh pengetahuan yang benar tentang pekerjaan dari Anak Allah,
kalau tidak, akan terpikat dengan daya tarik yang dikerjakan oleh binatang buas
yang pertama.
Oleh sebab itu,
setialah dalam Tuhan, jangan merasa jenuh, bosan, dengan intensitas ibadah
pelayanan yang begitu padat, justru itu merupakan penghiburan, sebab ibadah
pelayanan adalah keramaian kota bagi kita.
Kita tidak
mungkin lagi menikmati keramaian yang disuguhkan oleh dunia ini, sebab itu
adalah kenikmatan bagi daging. Tadi saya sudah katakan; daging itu adalah
binatang buas yang sekali waktu siap menerkam, oleh sebab itu, kita harus hati-hati terhadap daging.
Wahyu 13: 4
(13:4) Dan mereka menyembah naga itu, karena ia
memberikan kekuasaan kepada binatang itu. Dan mereka menyembah binatang itu, sambil berkata: "Siapakah yang sama
seperti binatang ini? Dan siapakah yang dapat berperang melawan dia?"
Mereka yang
terpikat dengan tanda-tanda yang dikerjakan oleh binatang buas yang pertama, akhirnya
SUJUD MENYEMBAH kepada binatang buas yang pertama.
Berarti, mereka
tidak lagi menyembah kepada Tuhan Allah semesta alam, kepada Tuhan Allah yang
menciptakan langit, bumi dan segala isinya, hanya karena perbuatan yang ajaib
yang telah dikerjakan oleh binatang buas yang pertama, sungguh sangat
disayangkan.
Wahyu 13: 5-6
(13:5) Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat;
kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya.
(13:6) Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah,
menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.
Selanjutnya,
dengan MULUT YANG SOMBONG / ANGKUH MENGHUJAT NAMA TUHAN ALLAH semesta alam, dan
mereka melakukannya selama 42 bulan = 3,5 tahun.
Jadi, nanti
antikris akan berkuasa di atas muka bumi ini selama 42 bulan (3,5 tahun)
lamanya.
Oleh sebab itu,
ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita, adalah daya tarik yang luar
biasa, melebihi daya tarik yang disuguhkan oleh lautan dunia ini.
Kepada binatang
itu diberikan MULUT YANG PENUH KESOMBONGAN DAN HUJAT;
-
menghujat Allah
berarti; menghujat Tuhan Yesus Kristus.
·
Tuhan = Allah Bapa, tabiat-Nya adalah KASIH.
·
Yesus = Allah Anak, tabiat-Nya adalah hidup benar
sesuai FIRMAN TUHAN.
·
Kristus = Allah
Roh Kudus, tabiat-Nya adalah menyertai, menolong, mengajar, sedangkan
ajaran-Nya itu tidak dusta.
-
menghujat nama-Nya
Nama-Nya adalah seperti yang tertulis di dahi / di kepala 144000 orang yang
telah ditebus dari antara manusia, yaitu huruf T (Theo),
artinya; Tuhan.
Yesus Kristus adalah Tuhan kita, itu sebabnya pengertian T juga adalah
salib Kristus.
Berarti menghujat nama-Nya = mengecilkan nama Yesus dan mengecilkan salib
Kristus.
-
menghujat kemah kediaman-Nya
Kemah kediaman-Nya, itulah rumah Allah, tempat Roh Allah berdiam, disebut
juga gunung Sion, rumah Allah Yakub, tempat kita beribadah dan melayani kepada
Tuhan, inilah tempat yang dipilih oleh Allah, dari sana keluar pengajaran.
Dan kita tahu, tempat kediaman Allah (gunung Sion) ini, berdiri tegak di
hulu gunung-gunung, mengatasi segala bukit-bukit, mengatasi segala masalah /
persoalan di atas muka bumi.
Tetapi di sini kita melihat, antikris mengecilkannya.
-
menghujat semua mereka yang diam di sorga.
Berarti, menghujat penghuni – penghuni sorga.
Adapun penghuni sorga selain malaikat-malaikat Allah, juga terdapat;
·
24 TUA-TUA di
sekeliling takhta itu, yaitu kehidupan yang telah didewasakan oleh pengajaran
mempelai, kemudian 24 tua-tua itu duduk di atas takhta untuk menghakimi 12 suku
bangsa Israel, menghakimi dosa.
·
Terdapat EMPAT
MAKHLUK di sekeliling takhta itu, penuh dengan mata (artinya; kehidupan yang
telah diterangi, tidak ada lagi dosa yang tersembunyi) dan dikelilingi oleh
sayap (artinya; tidak terlihat lagi hawa nafsu dan segala keinginan daging).
Itu adalah mereka yang diam di sorga, termasuk Allah Bapa, dan Allah Anak
duduk di sebelah kanan-Nya.
Betapa beraninya binatang buas yang pertama ini melakukannya dengan mulut
yang penuh dengan hujat dan kesombongan.
Kalau binatang buas yang pertama ini tidak sombong, tidak mungkin ia berani
menghujat, sebab hanya orang yang sombong sajalah yang berani menghujat.
Wahyu 13: 7-8
(13:7) Dan ia diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka;
dan kepadanya diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa.
(13:8) Dan semua orang yang diam di atas bumi akan
menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya
tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak
Domba, yang telah disembelih.
Dengan jelas
kita lihat di sini, mereka yang sujud menyembah kepada binatang buas yang
pertama itu adalah mereka YANG NAMANYA TIDAK TERTULIS DALAM KITAB KEHIDUPAN
ANAK DOMBA.
Binatang buas
yang pertama ini akan memerangi orang-orang kudus dari berbagai suku, kaum,
bahasa dan bangsa.
Kita lihat; Ada DUA JENIS
BINATANG BUAS dalam kitab Wahyu 13.
Binatang buas YANG KEDUA.
Wahyu 13: 11
(13:11) Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.
Seekor binatang
lain keluar dari dalam bumi à nabi-nabi
palsu.
Sebagai
pembuktian; binatang yang keluar dari dalam bumi ini bertanduk dua, sama
seperti anak domba, namun yang herannya, kalau ia berbicara seperti seekor
naga, berarti; mulutnya penuh dengan tipu muslihat, penuh dengan tipu daya,
penuh dengan kecurangan, penuh dengan dusta belaka, itulah nabi-nabi palsu.
Kalau bertanduk
dua sama seperti anak domba, tetapi berbicara seperti seekor naga = serigala
berbulu domba.
Jadi, binatang
buas yang kedua yang keluar dari dalam bumi adalah nabi-nabi palsu, yang
memalsukan firman Tuhan, itulah serigala yang buas (serigala berbulu domba).
Mari kita
lihat; NABI-NABI PALSU.
Matius 7: 15
(7:15) "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
Nabi-nabi palsu
= serigala berbulu domba, sebab mereka menyamar seperti domba, tetapi
sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
Oleh sebab itu:
“Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu”
Untuk mengenal
nabi-nabi palsu, mari kita perhatikan ayat 16 ...
Matius 7: 16-17
(7:16) Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri
atau buah ara dari rumput duri?
(7:17) Demikianlah setiap pohon
yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik
menghasilkan buah yang tidak baik.
Untuk mengenal
binatang buas yang kedua, yang keluar dari dalam bumi, itulah nabi-nabi palsu,
adalah DARI BUAHNYA, sesuai dengan perumpamaan; “buah anggur tidak dapat dipetik dari semak duri.”
Semak duri /
rumput duri menggambarkan pribadi yang selalu menusuk / menyakiti perasaan
orang lain, sedangkan kalau buah anggur dicicipi rasanya manis, berarti mulai
dari perkataan, sikap, tingkah laku, gerak-geriknya manis, menyukakan hati
Tuhan, bukan menyukakan manusia daging.
Demikianlah
setiap pohon yang baik menghasilkan buah pohon yang baik, sedangkan pohon yang
tidak baik menghasilkan buah pohon yang tidak baik.
Wahyu 7: 20-22
(7:20) Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.
(7:21) Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan
Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
(7:22) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru
kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat
demi nama-Mu, dan mengusir setan demi
nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi
nama-Mu juga?
Buah pelayanan
dari nabi-nabi palsu adalah;
-
Hanya sebatas
bernubuat demi nama Tuhan
-
Hanya sebatas
mengusir setan demi nama Tuhan
-
Hanya sebatas
mengadakan mujizat demi nama Tuhan
Sedangkan kalau
kita bandingkan ketika Yesus melayani di atas muka bumi ini, pelayanan-Nya
tidak berhenti hanya sebatas mengadakan mujizat, tidak hanya sebatas mengusir
setan, tetapi pribadi Yesus, Dia setia kepada Allah Bapa yang mengutus Dia
untuk melakukan kehendak Allah Bapa yang disuruhnya kepada-Nya.
Kesetiaan Yesus
itu telah teruji; Ia taat sampai mati, bahkan sampai mati di atas kayu salib
(Filipi 2: 8-10).
Pelayanan
nabi-nabi palsu hanya sebatas di situ saja, tidak sampai kepada pemberitaan
firman tentang salib Kristus, tidak sampai kepada pemberitaan firman tentang
kesetiaan Yesus, Allah Anak, kepada Allah Bapa.
Banyak orang
menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya? (Amsal
20: 6)
Untuk menjadi
setia kepada Tuhan tidak mudah, setia kepada firman Tuhan sebagai kebenaran
tidak mudah, setia kepada tanggung jawab yang Tuhan percayakan sebagai seorang
imam juga tidak mudah.
Selanjutnya,
pada ayat 21, mereka menyebut nama Tuhan. bukan hanya di tengah-tengah ibadah
pelayanan menyebut Tuhan, tetapi di luar ibadah pelayanan juga menyebut nama
Tuhan, di sekolah menyebut nama Tuhan, di tempat bekerja juga menyebut nama
Tuhan, di tempat kuliah juga menyebut nama Tuhan, di manapun menyebut nama
Tuhan, sehingga dengan menyebut nama Tuhan mereka terlihat seperti rohani,
tetapi sesungguhnya mereka adalah binatang buas.
INGAT: Bukan
setiap orang yang berseru kepada-Nya: Tuhan,
Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, bukan itu yang menentukannya.
Sesungguhnya
buah yang benar adalah ...
Matius 7: 21
(7:21) Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan,
Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
Buah yang
dikehendaki oleh Tuhan adalah dia yang MELAKUKAN KEHENDAK BAPA YANG DI SORGA.
Matius 26: 42
(26:42) Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa,
kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan
ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku
meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"
Yesus Kristus
minum dari cawan Allah, sehingga dengan demikian JADILAH KEHENDAK BAPA DI
SORGA.
MINUM CAWAN
Allah, artinya; Yesus harus menanggung penderitaan di atas kayu salib.
Itu sebabnya
Yesus berkata: “Ya Bapa-Ku jikalau cawan
ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya ...”
Yesaya 53: 9-10
(53:9) Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang
fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak
berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya.
(53:10) Tetapi TUHAN
berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya
sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan
lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana
olehnya.
Yesus menanggung penderitaan di atas kayu salib, Ia
menyerahkan diri-Nya sebagai korban penebus salah, Dia diremukkan dengan
kesakitan, sehingga dengan demikian KEHENDAK ALLAH BAPA TERLAKSANA OLEHNYA.
Jadi kalau menanggung salib Kristus, berarti; menanggung
penderitaan yang tidak harus ia tanggung, inilah buah kebenaran yang sejati
yang harus kita perhatikan, bukan dilihat dari ketika seorang nabi palsu
mengadakan tanda-tanda heran dan tanda-tanda mujizat.
Untuk menguatkan
ayat ini ...
Yohanes 4: 34
(4:34) Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan
menyelesaikan pekerjaan-Nya.
Melakukan
kehendak Allah Bapa, berarti; menanggung penderitaan di atas kayu salib, Ia
diremukkan dengan segala kesakitan, itu menjadi makanan empuk bagi Yesus
Kristus, Anak Allah.
Selanjutnya Ia
menyelesaikan pekerjaan Allah Bapa sampai selesai di atas kayu salib, tidak
berhenti seperti pelayanan dari nabi-nabi palsu; hanya sebatas mengadakan
tanda-tanda heran dan tanda-tanda mujizat.
Supaya hal ini
terlaksana, kita dapat memperhatikan PERISTIWA DI TAMAN GETSEMANI (taman
kesukaan Allah), dari sanalah permulaan di mana Yesus harus menanggung
penderitaan di atas kayu salib.
Sebelum Yesus
diserahkan, terlebih dahulu Yesus berjaga-jaga selama satu jam, itulah doa
penyembahan.
Menunjukkan
bahwa; doa penyembahan memberi kemampuan bagi kita untuk melakukan kehendak
Allah, yaitu menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung di kayu salib.
Kalau kita hanyut
dan tenggelam dalam kasih Allah, bagaikan di taman Getsemani, di dalam kesukaan
Allah.
Bertemu dengan
kasih Allah lewat doa penyembahan lebih dari pada segala yang ada di atas muka
bumi ini.
Kesukaan yang
diberikan oleh dunia ini merupakan kesukaan-kesukaan kecil, tetapi kasih Allah
yang diperlihatkan / dinyatakan kepada kita di atas kayu salib menolong kita,
menyelamatkan jiwa kita, inilah kesukaan besar.
Kita kembali
melihat; NABI-NABI PALSU, yang disebut binatang buas yang kedua yang keluar
dari dalam bumi.
Matius 7: 15,
22-23
(7:15) "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang
datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka
adalah serigala yang buas.
(7:22) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru
kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir
setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
(7:23) Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada
mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu
sekalian pembuat kejahatan!"
Apa yang
dilakukan oleh nabi-nabi palsu adalah perbuatan-perbuatan yang jahat di mata
Tuhan, pendeknya; kalau pelayanan itu hanya sebatas bernubuat, hanya sebatas
mengadakan mujizat ataupun tanda-tanda heran, kemudian hanya sebatas mengusir
setan demi nama Tuhan, itu merupakan perbuatan jahat, dan Tuhan tidak mengenal
orang-orang yang berbuat jahat, dengan kata lain, nama-Nya tidak tertulis dalam
kitab kehidupan Anak Domba.
Berulang-ulang
kali saya menyampaikan; betapa agungnya firman pengajaran mempelai untuk
menolong, menyelamatkan jiwa saya dan saudara, oleh sebab itu, hargailah firman
pengajaran mempelai yang Tuhan percayakan dalam kandang penggembalaan yang
Tuhan percayakan ini.
Andai saja
saya, sebagai seorang hamba Tuhan yang telah menerima jabatan gembala, melayani
dengan sistim nabi-nabi palsu, entah apa jadinya hidup kita ini.
Memang, firman
pengajaran mempelai ini sifatnya menegor kesalahan, karena dia menyelidiki,
mengoreksi sampai nanti menyucikan dosa, dengan kata lain menyingkap segala
yang terselubung tetapi oleh karena kemurahan hati Tuhan kepada kita
sekaliannya, kita digembalakan oleh firman pengajaran mempelai.
Betapa hebat,
betapa luar biasa, untuk menolong dan menyelamatkan jiwa saya dan saudara.
Kemurahan hati Tuhan tidak sebanding dengan pengorbanan saya dan saudara, tidak
sebanding dengan jerih lelah saya dan saudara di tengah-tengah ibadah pelayanan
ini.
Sekarang, kita
akan melihat ...
Tujuan
nabi-nabi palsu melayani.
2 Petrus 2: 3
(2:3) Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan
berusaha mencari untung dari kamu dengan
ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu
hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda.
Nabi-nabi palsu
melayani hanya untuk mencari untung, bahkan lewat ibadah pelayanan, mereka akan
berusaha mencari untung dari sidang jemaat dengan ceritera-ceritera isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua,
takhayul-takhayul, dan menyampaikan firman hanya sebatas filsafat-filsafat kosong dari manusia,
sebab mereka itu adalah MANUSIA-MANUSIA SERAKAH, berarti; tamak, cinta akan
uang, lebih mencintai uang dari pada mencintai Tuhan, lebih mencintai uang dari
pada ibadah pelayanan dan pekerjaan-pekerjaan yang dipercayakan oleh Tuhan.
Oleh sebab itu,
gereja Tuhan / anak-anak Tuhan, pemuda-pemudi remaja dalam kandang
penggembalaan yang Tuhan percayakan ini, jangan puas mendengar firman dua tiga
ayat, selanjutnya ditambahkan cerita-cerita, sebab itu hanya akan memuaskan
telinga semata, meninabobokan kerohanian anak-anak Tuhan, sampai akhirnya
menuju kebinasaan.
Kalau seseorang tidak mau diusik keangkuhannya,
kesombongannya, dosa kenajisan dan kejahatan yang terselubung itu, ia akan
mencari guru-guru palsu untuk memuaskan telinganya.
Saya merindukan
pemuda remaja GPT “BETANIA” Serang & Cilegon, tetaplah mempertahankan
pengajaran mempelai ini sehingga, pemuda remaja menjadi ujung tombak, menjadi
anak-anak panah yang siap ditancapkan, menjadi pionir dari timur sampai ke
barat, supaya mereka yang belum mengenal firman pengajaran mempelai boleh
menerima firman pengajaran mempelai, bahkan sampai akhirnya tergembala.
Dan saya juga
rindu, supaya kita semua dipakai Tuhan dalam kegerakan yang besar ini dari
timur sampai ke barat, seperti kilat yang melontarkan cahayanya dari timur
sampai ke barat.
Sidang jemaat
harus mendukung hal ini tentunya, jangan liar, jangan mengambil jalan
masing-masing. Biarlah kita setia, menaruh pengharapan sepenuhnya kepada Tuhan,
tidak kepada yang lain.
2 Petrus 2: 1-2
(2:1) Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di
tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru
palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan,
bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang
telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan
kebinasaan atas diri mereka.
(2:2) Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang
dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat.
Nabi-nabi palsu
ini memasukkan pengajaran-pengajaran sesat, sebab mereka melayani hanya sebatas
mengadakan mujizat-mujizat, mengusir setan, tidak sampai kepada pemberitaan
firman tentang salib Kristus sebagai Anak Allah Bapa, melakukan kehendak Allah
Bapa selama 3,5 tahun melayani di atas muka bumi ini.
Ajaran dari
nabi-nabi palsu ini adalah ajaran sesat yang membinasakan.
Itu sebabnya,
di sini dikatakan; mereka akan menyangkal
Penguasa yang telah menebus mereka = menyangkal salib Kristus, berarti;
tidak menyangkal diri dan tidak memikul salib Kristus = tidak mengusung pemberitaan
firman tentang salib Kristus.
Memang kalau seorang
hamba Tuhan atau gembala sidang menyampaikan firman tentang salib Kristus,
secara logika akan merugikan gembala itu sendiri, sebab apabila pemberitaan
firman tentang salib Kristus disampaikan dalam satu kandang penggembalaan, maka
tentu orang-orang kaya itu akan keluar meninggalkan kandang penggembalaan,
sebab mereka tidak mau dikoreksi, tidak mau diselidiki dosa-dosa yang
terselubung itu, mereka telah menaruh pengharapan mereka kepada harta dan uang
mereka.
Itu sebabnya
Yesus berkata: sangat sukar sekali orang
yang beruang (orang kaya) masuk dalam Kerajaan Sorga.
Padahal kalau
seorang hamba Tuhan melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh, hidupnya terjamin;
dipelihara, dilindungi, dibela oleh Tuhan, sebab ibadah itu mengandung janji,
asal ada makanan, ada pakaian, cukuplah.
Firman Allah,
sebagai kebenaran, adalah makanan rohani kita. Kasih Allah, itulah pakaian,
telah menutupi dosa saya dan saudara.
Yesus telah
menanggung dosa kita di atas kayu salib, jangan sampai kita menyangkal Penguasa
yang telah menebus saya dan saudara dari kutuk dosa, menebus saya dan saudara
dari maut.
Yesaya 56: 10-11
(56:10) Sebab pengawal-pengawal umat-Ku adalah
orang-orang buta, mereka semua tidak tahu apa-apa; mereka semua adalah anjing-anjing bisu, tidak tahu menyalak;
mereka berbaring melamun dan suka tidur saja;
(56:11) anjing-anjing
pelahap, yang tidak tahu kenyang. Dan orang-orang itulah gembala-gembala,
yang tidak dapat mengerti! Mereka semua mengambil jalannya sendiri,
masing-masing mengejar laba, tiada yang terkecuali.
Nabi-nabi
palsu, mereka semua tidak tahu apa-apa, maksudnya mereka semua adalah;
-
Anjing-anjing bisu, tidak tahu menyalak.
Artinya; tidak mau menegur dosa lewat pemberitaan firman, tidak mau
menyampaikan firman tentang salib Kristus, itulah firman pengajaran mempelai
yang sifatnya menyelidiki, mengoreksi, menyucikan.
Sesungguhnya, kalau malam hari ini kita mendengar teguran Tuhan, itu adalah
kemurahan Tuhan. jangan sampai di antara kita ada yang bersungut-sungut pada
saat mendengar firman yang menegur, justru seharusnya kita mengucapkan puji
syukur kepada Tuhan, itulah domba-domba yang tergembala, domba-domba yang tidak
mengambil jalannya masing-masing (tidak liar).
-
Anjing-anjing pelahap yang tidak tahu kenyang
Mereka semua mengambil jalannya sendiri, masing-masing hanya mengejar laba,
mencari untung / upah di tengah-tengah ibadah pelayanan.
Kalau seorang hamba Tuhan telah menerima jabatan gembala, jikakalau
motivasinya melayani / menggembalakan kawanan domba adalah untuk mencari laba /
untung, saya katakan IA SALAH ALAMAT, IA KELIRU, lebih baik ia kembali ke dunia
untuk bekerja, mencari uang, jangan melayani Tuhan.
Dan seharusnya, anak-anak Tuhan harus diajar untuk mengenal nabi-nabi palsu
yang disebut serigala buas.
Saya berharap juga bukan hanya kaum muda remaja di tempat ini yang mengenal
nabi-nabi palsu, tetapi juga hamba-hamba Tuhan baik yang di dalam negeri maupun
di luar negeri, biarlah mereka semua tergembala, melalui Buli Buli Emas Berisi Manna (dengan alamat http://gptserangcilegon.blogspot.com/)
Yesaya 56: 12
(56:12) "Datanglah," kata mereka, "aku
akan mengambil anggur, baiklah kita minum arak banyak-banyak; besok akan sama
seperti hari ini, dan lebih hebat lagi!"
Mereka
mengambil anggur dan minum arak banyak-banyak, menggambarkan bahwa mereka hidup
menurut hawa nafsu daging, oleh karena mabuk anggur, merasa diri lebih rohani
karena tanda-tanda heran yang mereka kerjakan dan karena mereka dipercaya mengusir
setan.
Mereka berkata:
“... besok akan sama seperti hari ini,
dan lebih hebat lagi!”
Mereka melayani
hanya memuaskan hawa nafsu, dan akhirnya tanpa sadar mereka menghujat nama
Allah dengan kesombongan rohani mereka.
Pada ayat 10
dikatakan, mereka berbaring melamun dan
suka tidur saja, artinya; malas menggali rahasia firman Tuhan, malas untuk
datang di bawah kaki Tuhan.
Saya tidak
memiliki title / ijazah yang tinggi, tetapi saya selalu belajar membawa diri
rendah di bawah kaki Tuhan untuk menantikan apa yang menjadi kehendak Tuhan,
dan selanjutnya saya sampaikan di dalam kandang penggembalaan.
Kalau saya tidak
menyerah, tidak datang di bawah kaki Tuhan untuk menyembah Tuhan, saya tidak
mendapat berita apa-apa untuk disampaikan dalam kandang penggembalaan.
Yesaya 22: 11-12
(22:11) kamu membuat tempat pengumpulan air di antara
kedua tembok itu untuk menampung air dari kolam yang lama; tetapi kamu tidak
memandang kepada Dia yang membuatnya, dan tidak melihat kepada Dia yang telah
sejak dahulu membentuknya.
(22:12) Pada waktu itu Tuhan, TUHAN semesta alam menyuruh orang menangis dan meratap dengan menggundul kepala dan melilitkan
kain kabung;
Dengan
keruntuhan tembok Yerusalem, Tuhan meminta supaya melihat / memandang Tuhan
Allah sebagai yang menciptakan, membentuk langit bumi dan segala isinya, bahkan
Tuhan meminta supaya mereka menangis dan meratap dengan menggundul kepala dan
melilitkan kain kabung, dengan kata lain; dengan
keruntuhan Yerusalem itu, Tuhan merindukan supaya mereka bertobat, meninggalkan
kehidupan yang lama.
Kejadian
semacam ini banyak menimpa anak-anak Tuhan / orang Kristen di muka bumi ini;
sudah mengalami kesusahan yang besar, bahkan sampai menderita karena kesalahan
sendiri, namun tidak mau mencari Tuhan, tidak mau memandang kepada Tuhan, tidak
mau bertobat dan beralih kepada Tuhan, tidak mau meninggalkan hidup yang lama.
Biarlah hal ini
tidak terjadi, janganlah kita mengeraskan hati!
Yesaya 22: 13
(22:13) tetapi lihat, di tengah-tengah mereka ada
kegirangan dan sukacita, membantai lembu dan
menyembelih domba, makan daging dan minum
anggur, sambil berseru: "Marilah kita makan dan minum, sebab besok
kita mati!"
Tetapi di sini
kita melihat, di tengah-tengah mereka justru ada kegirangan dan sukacita,
mereka tidak mau berduka melilitkan kain kabung, mereka tidak mau bertobat
meninggalkan kehidupan yang lama, justru dua hal yang terjadi;
-
membantai lembu dan menyembelih domba
Artinya; dalam kesukaan, kegirangan mereka tidak lagi menghargai korban
Kristus.
Lembu-lembu, domba-domba adalah gambaran dari korban Kristus.
-
minum anggur
Anggur di sini adalah anggur kesukaan yang berasal dari daging / dari dunia
ini = anggur hawa nafsu.
Dua perkara itu
mereka lakukan, sambil berseru: “Marilah
kita makan dan minum, sebab besok kita mati!”
Kehidupan yang
semacam ini tidak akan menghargai kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Kalau hidup
hanya satu kali, artinya tidak ada kebangkitan bagi orang-orang mati, maka
pemberitaan firman ini tidak ada artinya, ibadah pelayanan ini bagi Tuhan juga
tidak ada artinya.
Yang benar
adalah bahwa Yesus telah dibangkitkan dari antara orang mati, Dialah yang
pertama-tama bangkit dari antara orang mati.
Memang kalau
melayani tanpa keubahan hidup, sama seperti nabi-nabi palsu hanya menyukakan
diri sendiri, mencari untung / laba dalam ibadah pelayanan, ia tidak akan
mengalami kebangkitan, tidak akan satu dengan kebangkitan Yesus Kristus.
Sedangkan kuasa
kebangkitan Yesus Kristus; hidup dalam hidup yang baru (Roma 6: 3-4).
Sekarang kita
lihat ...
Bandingkan dengan pelayanan Rasul Paulus.
Kisah Para
Rasul 20: 26-27
(20:26) Sebab itu pada hari ini aku bersaksi kepadamu, bahwa aku bersih, tidak bersalah terhadap siapa
pun yang akan binasa.
(20:27) Sebab aku tidak lalai memberitakan seluruh maksud
Allah kepadamu.
Pada saat
perpisahan terakhir, Rasul Paulus berkata: “bahwa
aku bersih, tidak bersalah terhadap siapa pun yang akan binasa”
Maksudnya;
Rasul Paulus tidak lalai memberitakan seluruh maksud Allah, yaitu menyampaikan
pemberitaan firman tentang salib Kristus yang sifatnya menyelidiki, mengoreksi,
menyucikan dosa, menyingkapkan semua yang terselubung = tidak lalai
menyampaikan apa yang menjadi kehendak Allah yang dilakukan oleh Yesus Kristus
di atas kayu salib, Ia taat sampai mati bahkan sampai mati di atas kayu salib.
Inilah
perjuangan dari Rasul Paulus di Asia kecil, terlebih di dalam sidang jemaat di
Efesus.
Kisah Para
Rasul 20: 28
(20:28) Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh
kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan
jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah
Anak-Nya sendiri.
Perlu untuk
diketahui; kawanan domba, sidang jemaat Allah, diperoleh / ditebusnya dengan
darah Anak Domba.
Kalau kita
boleh beribadah melayani bahkan tergembala dalam satu kandang penggembalaan
ini, itu semua karena kita telah ditebus oleh darah Anak Domba, bukan suatu
kebetulan kalau kita tergembala dengan baik, dan kita menjalankan ibadah ini
bukan suatu rutinitas, melainkan karena saya dan saudara menghargai darah Anak
Domba.
Kisah Para
Rasul 20: 29-20
(20:29) Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke
tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu.
(20:30) Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul
beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid
dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka.
Rasul Paulus
menasihati penilik jemaat yang telah dipercayakan oleh Roh Tuhan untuk menjaga
kawanan domba dengan baik, sebab setelah Rasul Paulus pergi, serigala-serigala
yang ganas akan masuk, mencerai-beraikan dan merusak kawanan domba lewat ajaran
palsu.
Kemudian,
mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar untuk mengikuti
nabi-nabi palsu tersebut.
Rasul Paulus
berjuang di Asia kecil, terkhusus di sidang jemaat di Efesus, berjuang untuk
memelihara kawanan domba, berjuang supaya sidang jemaat di Efesus terlepas dari
serigala-serigala yang buas yang mengusung ajaran-ajaran yang sesat.
Perlu kita
ketahui bahwa; banyak ajaran-ajaran yang telah masuk ke Indonesia ini, mulai
dari;
-
ketawa-ketawa
dalam roh,
-
ajaran
rubuh-rubuh pada saat sidang jemaat berdoa,
-
diajar
muntah-muntah, dan masih banyak ajaran-ajaran yang lain,
namun
ajaran-ajaran yang masuk ke Indonesia ini semuanya tidak bertahan.
Yang bertahan
adalah air yang murni, itulah pemberitaan firman tentang salib Kristus, firman
yang diurapi, tidak ditambahkan dan tidak dikurangkan.
1 Korintus 15: 32
(15:32) Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan
manusia saja aku telah berjuang melawan binatang
buas di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak
dibangkitkan, maka "marilah kita makan dan minum, sebab besok kita
mati".
Rasul Paulus
berjuang melayani Tuhan di Asia kecil, terkhusus berjuang terhadap sidang
jemaat di Efesus untuk menghalau binatang buas, itulah serigala-serigala yang
buas, itulah nabi-nabi palsu dengan ajaran-ajaran yang palsu dan menyesatkan.
Rasul Paulus
tidak memusingkan diri sekalipun dia harus menghadapi bahaya maut sepanjang
hari, tidak memusingkan diri soal makan dan minum, dia berjuang untuk
menyampaikan kehendak Allah / maksud Allah yang sebenarnya.
Sedangkan nabi-nabi
palsu (serigala-serigala yang buas), mereka tidak tahu menyalak, artinya; tidak
mau menegur dosa. Mereka hanya suka tidur / malas, mereka hanya tahu makan dan
minum saja.
Kita harus
bangga dengan firman pengajaran mempelai yang telah menegur kita pada saat
malam hari ini. Nasihat firman merupakan teguran yang baik.
Perkataan-perkataan
yang hanya menyejukkan hati tetapi tidak menegur dosa, itu adalah
perkataan-perkataan kosong. Jadilah bijaksana, yang menghargai teguran firman,
sekalipun keras, tetapi menyelamatkan.
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt.
Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment