IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 16 APRIL 2014
Tema: DARI KITAB KOLOSE
(Seri 09)
Subtema: KEPENUHAN KRISTUS ADALAH KASIH KARUNIA
Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih sayang
Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kita.
Oleh karena kemurahan-Nya, kita boleh berada di dalam
rumah Tuhan, beribadah melayani Tuhan, sekaligus mempersembahkan korban kepada
Tuhan.
Sebentar kita akan merendahkan diri di bawah kaki Tuhan,
namun terlebih dahulu kita memperhatikan firman Tuhan dari Kolose.
Kita kembali memperhatikan surat yang dikirim Rasul
Paulus kepada sidang jemaat di Kolose.
Kolose 1: 6
(1:6) yang
sudah sampai kepada kamu. Injil itu berbuah dan berkembang di seluruh dunia,
demikian juga di antara kamu sejak waktu kamu mendengarnya dan mengenal kasih karunia Allah dengan sebenarnya.
Pada akhirnya, injil itu telah sampai kepada sidang
jemaat di Kolose, dan tentu injil itu juga telah sampai kepada kita sekalian,
itu semua karena kemurahan Tuhan, bukan karena gagah hebat dan perkasa kita,
bukan suatu kebetulan, dan itu merupakan kasih karunia.
Injil, artinya; menceritakan pribadi Yesus Kristus
seutuhnya, yaitu di dalam injil Matius, Markus, Lukas, Yohanes.
Setelah jemaat di Kolose mendengarkan injil yang mereka
terima itu, sidang jemaat di Kolose MENGENAL KASIH KARUNIA ALLAH DENGAN
SEBENARNYA.
Banyak orang Kristen mengetahui bahwa kasih karunia itu
hanya sebatas apabila ia diberkati secara jasmani, memiliki harta kekayaan,
uang yang banyak dan sebagainya. Saya juga memiliki pengertian yang sama
sebelum menerima pengajaran mempelai, firman kasih karunia.
Tetapi kasih karunia Allah yang sebenarnya lebih dari
pada apa yang dahulu saya pikirkan.
Sekarang mari kita lihat; KASIH KARUNIA ALLAH YANG
SEBENARNYA pada satu kisah dalam ...
Keluaran 33: 17-22
(33:17)
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Juga hal yang telah kaukatakan ini akan
Kulakukan, karena engkau telah mendapat kasih karunia di hadapan-Ku dan Aku
mengenal engkau."
(33:18)
Tetapi jawabnya: "Perlihatkanlah kiranya kemuliaan-Mu kepadaku."
(33:19)
Tetapi firman-Nya: "Aku akan melewatkan segenap kegemilangan-Ku dari
depanmu dan menyerukan nama TUHAN di depanmu: Aku
akan memberi kasih karunia kepada siapa yang Kuberi kasih karunia dan
mengasihani siapa yang Kukasihani."
(33:20)
Lagi firman-Nya: "Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada
orang yang memandang Aku dapat hidup."
(33:21)
Berfirmanlah TUHAN: "Ada suatu tempat dekat-Ku, di mana engkau dapat
berdiri di atas gunung batu;
(33:22)
apabila kemuliaan-Ku lewat, maka Aku akan menempatkan engkau dalam lekuk gunung
itu dan Aku akan menudungi engkau dengan tangan-Ku,
sampai Aku
berjalan lewat.
Musa mendapat kasih karunia Allah yang sebenarnya.
Kasih karunia Allah yang sebenarnya adalah kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Di sini kita melihat; Musa BERDIRI DI ATAS GUNUNG BATU,
kemudian dia berada di LEKUK GUNUNG à kuasa kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Berarti, untuk mendapatkan kasih karunia Allah yang
sebenarnya adalah; lewat kuasa kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Jadi, dengan pemahaman yang kita terima ini, lewat pendengaran
akan firman, kita tidak mudah dipengaruhi oleh hal-hal yang lain lagi, apalagi
dipengaruhi oleh pemberitaan-pemberitaan yang tidak sesuai dengan pemberitaan
firman kasih karunia.
Sekarang, kita melihat; KASIH KARUNIA DALAM PRIBADI YESUS
KRISTUS
Yohanes 1: 14
(1:14)
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah
melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak
Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Pribadi Yesus Kristus penuh kasih karunia dan kebenaran.
Kita tidak mendapat kasih karunia lewat pribadi-pribadi
yang lain, atau hal-hal yang lain, karena hanya di dalam pribadi Yesus
Kristuslah kita mendapat kasih karunia.
Yohanes 1: 15-16
(1:15)
Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: "Inilah Dia,
yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang
telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku."
(1:16)
Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia;
Dari kepenuhan Yesus Kristus, semua orang yang percaya
kepada-Nya menerima kasih karunia demi kasih karunia.
Lebih diperjelas lagi ...
Yohanes 1: 17
(1:17)
sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih
karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.
Kasih karunia dan kebenaran yang sejati hanya didapat
melalui Yesus Kristus/hanya datang oleh Yesus Kristus, kita peroleh dari
pribadi Yesus Kristus.
Sekali lagi; kita tidak mendapat kasih karunia dari
pribadi yang lain, apalagi melalui hukum Taurat.
Pembuktian
bahwa kasih karunia hanya datang oleh Yesus Kristus.
Yohanes 8: 1-6
(8:1) tetapi Yesus pergi ke bukit Zaitun.
(8:2)
Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang
kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka.
(8:3) Maka
ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.
(8:4)
Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus:
"Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah.
(8:5) Musa
dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari
perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?"
(8:6)
Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu
untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di
tanah.
Kasih karunia tidak diperoleh dari yang lain-lain,
termasuk hukum Taurat, justru oleh karena hukum Taurat, orang melakukan banyak
dosa dan kejahatan, seperti ahli-ahli Taurat dan orang-orang farisi hendak
melempari perempuan yang kedapatan berzinah pada saat
pagi hari.
Memang,
dalam hukum Taurat, setiap orang yang kedapatan berzinah, akan dilempari/dirajami dengan batu sampai mati.
Kesimpulannya; justru oleh karena hukum Taurat, orang
mengenal dosa.
Dan setiap orang yang mengenal hukum Taurat tidak mendapat keselamatan, sebab hukum Taurat,
berarti; “Tangan
ganti tangan, mata ganti mata, gigi ganti gigi” artinya; kejahatan dibalas
dengan kejahatan = setiap orang yang melakukan kesalahan tidak
luput dari hukuman.
Contoh orang yang berada di bawah hukum Taurat;
-
Perempuan yang
kedapatan berbuat zinah
-
Ahli Taurat dan orang
Farisi hendak melempari perempuan
itu dengan batu sampai mati
-
Ahli Taurat dan orang
Farisi mencobai Yesus Kristus
Mencobai
adalah tabiat dari iblis setan, jadi setiap orang yang berada di bawah hukum
Taurat tidak akan mendapatkan keselamatan, justru oleh karena hukum Taurat
itulah seseorang mengenal dosa, dan ironisnya lagi setiap orang yang hidup
menurut hukum Taurat, memiliki tabiat seperti iblis setan (mencobai).
Bandingkan dengan; HUKUM KASIH KARUNIA.
Yohanes 8: 6-10
(8:6)
Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu
untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah
(8:7) Dan
ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu
berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa,
hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu."
(8:8) Lalu
Ia membungkuk pula dan menulis di tanah.
(8:9)
Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi
seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan
perempuan itu yang tetap di tempatnya.
(8:10)
Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di
manakah mereka? Tidak adakah seorang yang
menghukum engkau?"
Perempuan yang kedapatan berzinah di pagi hari mendapat
KASIH KARUNIA.
Seharusnya, menurut hukum Taurat, orang yang demikian
harus dilempari dengan batu sampai mati, tetapi di sini kita melihat perempuan
itu mendapatkan kasih karunia, terlepas dari hukuman mati.
Demikian halnya, sesungguhnya kita banyak berbuat dosa
kejahatan dan dosa kenajisan, tetapi kalau akhirnya kita diberi kesempatan
untuk beribadah malam hari ini, diberi kesempatan untuk melayani Tuhan, itu
merupakan kasih karunia Allah yang sebenarnya. Jadi, inilah yang kita syukuri
untuk malam hari ini kepada Tuhan.
Dua kali Yesus membungkuk,
dan Ia pun bangkit à kuasa kematian dan kebangkitan = kasih
karunia.
Pada saat
Yesus membungkuk, dua kali Yesus menulis dengan jari-Nya di tanah.
- Tulisan yang pertama;
Yesus menyatakan kasih kepada Tuhan,
sehingga hukum Taurat itu digenapi.
Dengan
bukti; ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi tidak melempari perempuan itu (sesuai dengan
hukum Taurat).
-
Tulisan yang kedua; Yesus
menyatakan kasih kepada sesama.
Dengan
bukti; sebagai manusia, Yesus tidak menghukum perempuan itu.
Kalau berada di bawah hukum Taurat; tidak satu pun
manusia memperoleh keselamatan, sehingga sebagai orang-orang yang telah
memperoleh kasih karunia dari Allah, jangan menyalahgunakan kasih karunia itu.
Yohanes 8: 11
(8:11)
Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari
sekarang."
Setelah perempuan itu memperoleh kasih karunia oleh Yesus
Kristus, selanjutnya Yesus berkata: “Aku
pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari
sekarang.”
Berarti, syarat untuk mempertahankan kasih karunia/tetap
hidup dalam kasih karunia itu adalah JANGAN BERBUAT LAGI, dengan kata lain;
jangan ada keinginan-keinginan untuk melakukan dosa lagi, baik dosa kejahatan
maupun dosa kenajisan.
Roma 6: 1-3
(6:1) Jika
demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa,
supaya semakin bertambah kasih karunia itu?
(6:2) Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat
hidup di dalamnya?
(6:3) Atau
tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah
dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
Orang yang menerima kasih karunia, ia
tidak boleh bertekun dalam dosa, sebaliknya
ia harus mati terhadap dosa, supaya
kasih karunia itu semakin bertambah-tambah.
Mati
terhadap dosa berarti telah dibaptis di dalam Kristus.
Roma 6: 4-5
(6:4)
Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan
dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara
orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang
baru.
(6:5)
Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa
yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.
Kalau kita satu di dalam kematian-Nya, maka kita juga
satu di dalam kebangkitan-Nya.
Kematian dan kebangkitan Yesus Kristus merupakan satu
paket, satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, sebab tidak mungkin kita satu
dalam kematian-Nya, namun tidak satu dalam kebangkitan-Nya, sia-sialah
pemberitaan injil ini, sia-sialah pengikutan kita selama ini kepada Tuhan.
-
Kuasa kematian Yesus
Kristus; mengubur hidup yang lama.
-
Kuasa kebangkitan
Yesus Kristus; hidup dalam hidup yang baru.
Roma 6: 7-10
(6:7)
Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa.
(6:8) Jadi
jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga
dengan Dia.
(6:9)
Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati,
tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia.
(6:10)
Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap
dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah.
Kalau kita memandang kematian dan kebangkitan Yesus
Kristus, maka kita telah mati bagi dosa, dan kehidupan kita adalah kehidupan
bagi Allah dalam Kristus Yesus (kehidupan dalam kebenaran).
Itulah kasih
karunia yang pertama, mari kita lihat kasih karunia selanjutnya setelah dibebaskan dari dosa.
Roma 1: 5
(1:5)
Dengan perantaraan-Nya kami menerima kasih
karunia dan jabatan rasul untuk menuntun semua bangsa, supaya mereka percaya dan taat kepada nama-Nya.
Paulus menerima jabatan Rasul oleh karena kasih karunia.
Selanjutnya, Rasul Paulus di tengah-tengah pelayanannya
berusaha menuntun semua bangsa termasuk bangsa kafir (bukan Yahudi), supaya
mereka percaya dan taat kepada nama-Nya = taat kepada kebenaran yang sejati,
yaitu hidup oleh kasih karunia.
Lebih
jauh kita melihat mengenai jabatan-jabatan.
Efesus 4: 10-11
(4:10) Ia
yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit,
untuk memenuhkan segala sesuatu.
(4:11) Dan
Ialah yang memberikan baik rasul-rasul
maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan
pengajar-pengajar,
Jabatan Rasul diperoleh melalui kematian dan kebangkitan
Yesus Kristus, berarti menerima jabatan rasul adalah kasih karunia.
Turun dan naik à kuasa kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Efesus 4: 12
(4:12)
untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan
pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus.
Pembangunan tubuh Kristus yang sempurna = menjadi
mempelai wanita Tuhan.
Jadi, pekerjaan pelayanan bagi pembangunan tubuh Kristus,
berarti; pelayanan itu adalah pelayanan untuk membawa sidang jemaat kepada satu
laki-laki/dipertunangkan kepada satu laki-laki, sesuai dengan perkataan Rasul
Paulus dalam 2 Korintus 11: 2, “Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu
ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk
membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.”
Perawan suci à mempelai perempuan Tuhan yang sempurna.
Manfaat jikalau mendapat kasih karunia.
Efesus 4: 13-14
(4:13)
sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar
tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan
Kristus,
(4:14)
sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan
oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam
kelicikan mereka yang menyesatkan,
Pelayanan dari Rasul Paulus membawa sidang jemaat sampai
kepada tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, yaitu
kematian dan kebangkitan-Nya = dewasa secara rohani, sehingga dengan
demikian tidak mudah diombang-ambingkan oleh angin-angin pengajaran palsu.
Malam hari ini kita patut bersyukur kepada Tuhan, oleh
karena pemberitaan Injil, dimana sidang jemaat dibawa pada tingkat pertumbuhan yang
sesuai dengan kepenuhan Kristus sampai mendapatkan kasih karunia oleh Yesus
Kristus, itulah kematian dan kebangkitan-Nya.
Efesus 4: 15-16
(4:15)
tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di
dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang
adalah Kepala.
(4:16) Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, -- yang rapi
tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan
kadar pekerjaan tiap-tiap anggota -- menerima pertumbuhannya dan membangun
dirinya dalam kasih.
Pemberitaan Injil yang disampaikan oleh Rasul Paulus adalah cahaya Injil kemuliaan = firman pengajaran mempelai yang mengarah
kepada Kristus, sebagai kepala, untuk mempersatukan anggota-anggota tubuh
Kristus.
Tubuh Kristus yang sempurna = mempelai perempuan Tuhan.
Jadi kesimpulannya;
- Kasih karunia yang
pertama; melepaskan gereja Tuhan dari segala dosa.
- Kasih karunia yang
kedua; menerima karunia-karunia dan jabatan-jabatan bagi pekerjaan pelayanan,
bagi pembangunan tubuh Kristus.
-
Kasih karunia yang
ketiga; menjadi mempelai wanita Anak Domba.
Inilah keseluruhan kasih karunia Allah yang sebenarnya,
melebihi dari harta kekayaan, melebihi dari kedudukan dan jabatan, melebihi
dari karier dan cita-cita, melebihi dari segala apa yang ada di muka bumi ini,
oleh sebab itu, kita betul-betul membutuhkan kasih karunia Allah yang
sebenarnya itu.
Musa
membutuhkan kasih karunia.
Keluaran 33: 13-15
(33:13)
Maka sekarang, jika aku kiranya mendapat kasih
karunia di hadapan-Mu, beritahukanlah kiranya jalan-Mu kepadaku, sehingga
aku mengenal Engkau, supaya aku tetap mendapat
kasih karunia di hadapan-Mu. Ingatlah, bahwa bangsa ini umat-Mu."
(33:14) Lalu
Ia berfirman: "Aku sendiri hendak membimbing engkau dan memberikan
ketenteraman kepadamu."
(33:15)
Berkatalah Musa kepada-Nya: "Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami,
janganlah suruh kami berangkat dari sini.
Untuk memimpin, menggembalakan kawanan domba Allah, yaitu
umat ketebusan Allah, itulah bangsa Israel, Musa membutuhkan kasih karunia
Allah.
Setelah dosa-dosa yang diperbuat oleh bangsa Israel (penyembahan berhala), Musa
membutuhkan jaminan, Musa membutuhkan pertolongan dari Tuhan, supaya mengenal
jalan Tuhan yang sebenarnya, sebab kita mengetahui dengan jelas, bahwa bangsa
Israel telah jatuh dalam dosa penyembahan berhala dan dosa itu merupakan dosa
besar (ditulis tiga kali dalam Keluaran 32), sebab setelah mereka jatuh dalam
dosa penyembahan berhala, ada beberapa kali kesalahan-kesalahan yang diperbuat
oleh bangsa Israel, sehingga ada semacam trauma, itulah sebabnya Musa
membutuhkan kasih karunia itu untuk memimpin, menggembalakan bangsa Israel
dalam perjalanan mereka menuju tanah Kanaan, tanah yang dijanjikan oleh Allah
kepada nenek moyang bangsa Israel, dalam hal ini sekali lagi saya
katakan Musa membutuhkan kepastian.
Dan semua orang, apabila ia jatuh dalam dosa, dan akibat
dosa itu seseorang mengalami rasa sakit, pasti ia juga membutuhkan kasih
karunia.
Biarlah kita memahami hal ini dengan baik supaya kita
mengenal Tuhan dengan baik, mengenal jalan Tuhan dengan baik.
Keluaran 33: 19, 22
(33:19)
Tetapi firman-Nya: "Aku akan melewatkan segenap kegemilangan-Ku dari
depanmu dan menyerukan nama TUHAN di depanmu: Aku
akan memberi kasih karunia kepada siapa yang Kuberi kasih karunia dan
mengasihani siapa yang Kukasihani."
(33:22)
apabila kemuliaan-Ku lewat, maka Aku akan
menempatkan engkau dalam lekuk gunung itu dan Aku akan menudungi engkau dengan tangan-Ku, sampai Aku berjalan lewat.
Pada saat Tuhan menyatakan kasih karunia itu, dua hal
terlihat dengan jelas.
1. Tuhan
menyatakan kegemilangan-Nya, Tuhan menyatakan kemuliaan-Nya
Setiap
orang yang melihat kegemilangan dan kemuliaan-Nya, pasti ia menyerukan nama
Tuhan.
Berbeda
dengan orang yang tidak melihat kegemilangan dan kemuliaan Tuhan, seperti orang
yang gagal, orang yang sering mengutuki, mengumpat, menyesali diri, putus asa,
kecewa dan akhirnya meninggalkan Tuhan.
2. Tuhan
menudungi Musa dengan tangan-Nya
Berarti,
mendapatkan perlindungan, pembelaan dan pemeliharaan Tuhan dari dua tangan
sebagai tanda kemurahan hati Tuhan.
Berbicara
mengenai tudung dapat kita lihat dalam Keluaran
26: 1-14, terlihat ada 4 tudung untuk menudungi RUANGAN SUCI sampai dengan
RUANGAN MAHA SUCI;
- yang pertama; tudung
Tabernakel/lenan halus à naungan dari hamba Tuhan (pelayanan seorang imam) dalam teladan iman dan kebenaran.
Berarti,
kebenaran iman merupakan perlindungan dari Tuhan.
- yang kedua; tudung
bulu kambing à naungan Allah Roh
Kudus dalam kesucian dan pengharapan
Dalam 1
Yohanes 3: 3, pengharapan merupakan kesucian, sedangkan bulu kambing = rambut.
Jadi,
orang yang menaruh pengharapannya kepada Allah, persis seperti seorang isteri
yang tunduk kepada suami (rambut panjang tanpa dikepang) dan yang menaruh
pengharapannya kepada Allah hidup dalam kesucian, sesuai dengan 1 Petrus
3:5 dikatakan; “Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus
dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada
Allah; mereka tunduk kepada suaminya.”
-
yang ketiga; tudung
kulit domba jantan yang berwarna merah à naungan Allah Anak dalam kasih-Nya (pengorbanan-Nya)
-
yang keempat; tudung
dari kulit lumba-lumba/minagaja à naungan Allah Bapa
sedangkan
tudung dari lumba-lumba ini tidak memiliki ukuran, seperti naungan Allah Bapa
yang tidak terukur.
Itulah tudung yang menudungi ruangan suci sampai ruangan
maha suci, sehingga semua perkakas-perkakas di dalamnya terlindungi dari;
kotoran, abu debu dan panas terik matahari à ujian dan cobaan = penindasan, aniaya karena firman.
Saudara, dapat dibayangkan; pada siang hari padang gurun
begitu panas dan pada malam hari begitu dingin mencekam, tetapi biarlah kita
mendapat tudung perlindungan dari Allah karena kita satu dalam kematian dan
kebangkitan-Nya.
Terpujilah Tuhan kekal sampai selama-lamanya. Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment