IBADAH RAYA MINGGU, 13 APRIL 2014
Tema: JEMAAT DI SARDIS (dari Wahyu
3: 1-6)
(Seri 11)
Subtema: NAMANYA TERTULIS DALAM KITAB KEHIDUPAN (TERDAFTAR
DISURGA)
Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam di dalam kasih sayang Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kita.
Selamat malam, salam sejahtera, salam di dalam kasih sayang Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kita.
Oleh karena perkenanan Tuhan kepada kita, kita dimungkinkan
untuk beribadah melayani Tuhan, dimungkinkan untuk bersama-sama dengan Dia pada
malam hari ini, untuk menikmati kasih-Nya Tuhan.
Kembali kita memperhatikan sidang jemaat di Sardis dari kitab Wahyu 3: 1-6, namun kita hanya membaca ayat 5 saja.
Wahyu 3: 5
(3:5) Barangsiapa menang,
ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian;
Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab
kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di
hadapan para malaikat-Nya.
TUHAN
MENYATAKAN DUA HAL KEPADA ORANG-ORANG YANG MENANG.
YANG PERTAMA: “DIKENAKAN
PAKAIAN PUTIH YANG DEMIKIAN”
Yang demikian à orang-orang yang tidak mencemarkan pakaiannya, yaitu ada
beberapa orang di Sardis yang memperhatikan pakaian mereka, sehingga pakaian
itu tetap putih bersih berkilau-kilauan.
Pada minggu
yang lalu telah saya sampaikan dengan jelas, di mana orang-orang yang menerima
pakaian putih terbagi menjadi 3 golongan;
- 24 tua-tua memakai pakaian putih, mereka melayani di sekeliling takhta Anak Domba.
- Kumpulan besar orang banyak, mereka semua juga mengenakan pakaian putih.
Mereka adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar, berarti
kesusahan yang besar merupakan kesempatan yang terbaik untuk mencuci jubah
menjadi putih bersih berkilau-kilauan, dan mereka itu akan melayani Tuhan di
dalam Bait Suci-Nya siang dan malam.
- Orang-orang yang mati dipenggal pada saat aniaya antikris, mereka menerima sehelai jubah putih dan menjadi imam
-imam dan raja – raja, melayani bersama dengan Kristus selama masa 1000 tahun
lamanya.
TUHAN
MENYATAKAN DUA HAL KEPADA ORANG-ORANG YANG MENANG.
YANG KEDUA: “AKU
TIDAK AKAN MENGHAPUS NAMANYA DARI KITAB KEHIDUPAN”
Inilah janji
Tuhan kepada orang-orang yang menang, sedangkan janji Tuhan, keputusan Tuhan
tidak berubah-ubah.
Mari kita lihat
satu peristiwa ...
Keluaran 32:
31-32
(32:31) Lalu kembalilah Musa menghadap TUHAN dan berkata:
"Ah, bangsa ini telah berbuat dosa besar, sebab mereka telah membuat allah
emas bagi mereka.
(32:32) Tetapi sekarang, kiranya Engkau mengampuni dosa
mereka itu -- dan jika tidak, hapuskanlah
kiranya namaku dari dalam kitab yang telah Kautulis."
Ketika
bangsa Israel jatuh dalam dosa karena menyembah anak lembu emas tuangan, maka
Musa memohon dengan amat sangat supaya kiranya Tuhan mengampuni dosa bangsa
Israel itu, sebab dosa itu merupakan dosa yang besar.
Kemudian, pernyataan
Musa selanjutnya: “...dan jika tidak,
hapuskanlah kiranya namaku dari dalam kitab yang telah Kautulis” Musa
menunjukkan suatu ketegasan di hadapan Tuhan, sekalipun ketegasan itu
mengandung resiko.
Sekarang kita
lihat; JAWAB TUHAN KEPADA MUSA.
Keluaran 32: 33
(32:33) Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa: "Siapa yang berdosa kepada-Ku, nama orang itulah
yang akan Kuhapuskan dari dalam kitab-Ku.
Jawab Tuhan: “Siapa yang berdosa kepada-Ku, nama orang
itulah yang akan Kuhapuskan dari dalam kitab-Ku”
Keputusan Tuhan
tidak dapat berubah, apa yang telah dinyatakan tidak bisa ditawar-tawar, sebab
janji Tuhan adalah janji yang teruji.
Mazmur 119: 140
(119:140) Janji-Mu sangat
teruji, dan hamba-Mu mencintainya.
Janji Tuhan
sangat teruji, lebih teruji dari emas tua, sehingga apa yang telah
diperintahkan, apa yang telah diputuskan tidak boleh diganggu gugat.
Musa
menunjukkan suatu ketegasan, dengan bukti dia siap menerima resiko apapun,
tetapi Tuhan juga menunjukkan suatu keputusan yang tidak bisa diganggu gugat,
oleh sebab itu, Tuhan berkata: “Siapa
yang berdosa kepada-Ku, nama orang itulah yang akan Kuhapuskan dari dalam
kitab-Ku”
Kita kembali
memperhatikan ...
Keluaran 32: 31
(32:31) Lalu kembalilah Musa menghadap TUHAN dan berkata:
"Ah, bangsa ini telah berbuat dosa besar, sebab mereka telah membuat allah emas bagi mereka.
Membuat allah
emas bagi mereka/menyembah patung anak lembu emas tuangan adalah DOSA BESAR,
bukan dosa biasa.
DOSA BESAR ini
ditulis dalam kitab Keluaran 32, sebanyak TIGA KALI;
1.
Keluaran 32: 31
(32:31) Lalu
kembalilah Musa menghadap TUHAN dan
berkata: "Ah, bangsa ini telah berbuat dosa
besar, sebab mereka telah membuat allah emas bagi mereka.
Musa mengakui dosa besar itu di hadapan Tuhan Allah Israel.
2.
Keluaran 32: 30
(32:30) Keesokan
harinya berkatalah Musa kepada bangsa itu:
"Kamu ini telah berbuat dosa besar,
tetapi sekarang aku akan naik menghadap TUHAN, mungkin aku akan dapat
mengadakan pendamaian karena dosamu itu."
Musa menyatakan dosa besar itu kepada bangsa
Israel sendiri, sebagai umat ketebusan.
Sesungguhnya, apa yang telah diperbuat oleh bangsa Israel, itu merupakan
dosa besar, dan itu dinyatakan kembali oleh Musa kepada bangsa Israel.
3.
Keluaran 32:
21-22
(32:21) Lalu
berkatalah Musa kepada Harun: "Apakah
yang dilakukan bangsa ini kepadamu, sehingga engkau mendatangkan dosa yang sebesar itu kepada mereka?"
(32:22) Tetapi jawab
Harun: "Janganlah bangkit amarah tuanku; engkau sendiri tahu, bahwa bangsa
ini jahat semata-mata.
Musa menyatakan dosa besar itu kepada Harun,
sebagai imam.
KESIMPULANNYA:
Musa menyatakan
dosa yang besar itu kepada Tuhan,
kepada umat Israel, juga kepada Harun (imam).
Jadi, Tuhan mengetahui
dosa besar itu, umat Israel juga mengetahui dosa besar itu, dan imam juga
mengetahui dosa besar itu.
Dengan tegas
saya menyampaikan, bahwa; menyembah anak lembu emas tuangan merupakan dosa
besar, bukan dosa biasa.
Berhala adalah
segala sesuatu yang melebihi dari Tuhan, itu sebabnya menyembah anak lembu emas
tuangan merupakan dosa besar.
Apa saja bisa
menjadi berhala; pekerjaan, karier, kedudukan, cita-cita, hobby, apa saja kalau
itu melebihi dari Tuhan, itu adalah berhala. Saya tambahkan satu lagi;
kekerasan hati juga penyembahan berhala, dan itu merupakan dosa besar. Semua
penyembahan berhala adalah dosa besar.
Itu sebabnya
saya sangat sedih jikalau sidang jemaat lebih mengutamakan perkara-perkara
lahiriah, termasuk mengutamakan pekerjaan, dari pada ibadah dan pelayanan yang
Tuhan percayakan.
Bukti
menyembah anak lembu emas tuangan adalah dosa besar.
YANG PERTAMA.
Keluaran 32:
2-3
(32:2) Lalu berkatalah Harun kepada mereka: "Tanggalkanlah anting-anting emas yang ada pada
telinga isterimu, anakmu laki-laki dan perempuan, dan bawalah semuanya
kepadaku."
(32:3) Lalu seluruh bangsa itu menanggalkan anting-anting emas yang ada pada telinga mereka dan
membawanya kepada Harun.
Seluruh bangsa
Israel, baik laki-laki, perempuan, sebagai isteri, sebagai anak, sebagai suami,
mereka menanggalkan anting-anting emas dari telinga mereka, artinya; TIDAK
DENGAR-DENGARAN KEPADA TUHAN.
Anting-anting
emas yang ada di telinga adalah salah satu perhiasan rohani yang indah.
Jadi, kalau
saya dan saudara dengar-dengaran itu
merupakan perhiasan rohani yang indah di hadapan Tuhan.
Dengar-dengaran,
berarti;
-
TAAT = patuh
pada ajaran yang benar
-
SETIA = rela
memikul salib sampai mati, sampai kesudahan dunia ini.
Bukti
menyembah anak lembu emas tuangan adalah dosa besar.
YANG KEDUA.
Keluaran 32: 4
(32:4) Diterimanyalah itu dari tangan mereka, dibentuknya
dengan pahat, dan dibuatnyalah dari padanya anak lembu tuangan. Kemudian
berkatalah mereka: "Hai Israel, inilah
Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!"
Setelah Harun,
abang Musa, menerima anting-anting emas dari bangsa itu, selanjutnya Harun
berkata: “Hai Israel, inilah Allahmu,
yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!”
Dengan
perkataan ini menunjukkan bahwa bangsa Israel MENJADI BODOH, bangsa Israel lupa
ingatan, bahwa sesungguhnya Tuhanlah yang menuntun mereka, membebaskan bangsa
Israel dari Mesir, dari rumah perbudakan.
Berhala tidak
mampu berbuat apa-apa, baik itu berhala emas, maupun berhala perak.
-
Emas bukanlah Allah yang hidup yang sanggup memberi pertolongan, emas tidak
dapat memberi iman, harap dan kasih, sebab emas bukan Allah Abraham, Allah
Ishak, Allah Yakub, artinya bukan allah yang hidup.
-
Perak bukanlah Anak Domba yang sanggup menghapus dosa dunia, dosa manusia, perak
adalah barang yang fana yang tidak berkuasa untuk memberi pertolongan bagi saya
dan saudara.
Kalau kita
beribadah malam hari ini, kemudian kita berjuang untuk ibadah dan pelayanan,
itu bukan berarti kita bodoh, tetapi kalau seseorang menyembah berhala, ia
pasti menjadi bodoh, lupa ingatan, tidak sadar.
Tidak sadar =
pingsan = tidak hidup, tidak mati = tidak sanggup berbuat apa-apa.
Bukti
menyembah anak lembu emas tuangan adalah dosa besar.
YANG KETIGA.
Keluaran 32:
5-6
(32:5) Ketika Harun melihat itu, didirikannyalah mezbah
di depan anak lembu itu. Berserulah Harun, katanya: "Besok hari raya bagi
TUHAN!"
(32:6) Dan keesokan harinya pagi-pagi maka mereka
mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, sesudah itu duduklah
bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria.
Bangsa Israel mendirikan
mezbah di hadapan anak lembu itu, selanjutnya di atas mezbah mereka
mempersembahkan;
-
Korban bakaran
Artinya; seolah-olah berhala itu mampu mengasihi saya dan saudara.
Dalam 1 Petrus 4: 8, kasih menutupi banyak sekali dosa, dan bukti kasih
Allah adalah mengorbankan anak-Nya yang tunggal kepada saya dan saudara.
Tetapi berhala tidak akan mampu mengasihi saya dan saudara, tidak akan
sanggup berkorban untuk saya dan saudara untuk menutupi dosa manusia, tidak
akan pernah.
-
Korban keselamatan
Artinya; seolah-olah berhala itu mampu memberi keselamatan bagi manusia.
Seberapa banyak nilai kekayaan seseorang, seberapa tinggi kedudukan dan
jabatan seseorang, seberapa besar kekuasaan seseorang, tidak akan mampu
menyelamatkan jiwanya.
Dan kalau kita perhatikan Wahyu 6: 15-16, “... raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan
orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang
merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung. Dan
mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu:
"Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk
di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu."
Mereka tidak sanggup menghadapi kedatangan Yesus Kristus untuk yang kedua
kalinya.
Jadi, sekali lagi saya sampaikan; berhala tidak sanggup memberi keselamatan
bagi manusia.
Ketika bangsa
Israel menyembah patung anak lembu emas tuangan, TERLIHAT SESUATU YANG BODOH.
Keluaran 32: 6
(32:6) Dan keesokan harinya pagi-pagi maka mereka
mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, sesudah itu duduklah bangsa itu untuk makan dan minum;
kemudian bangunlah mereka dan bersukaria.
Setelah
mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan di atas mezbah di hadapan
anak lembu emas tuangan itu; “duduklah
bangsa itu untuk MAKAN dan MINUM.”
Artinya; jatuh
dalam dosa makan dan minum.
Mari kita
lihat; DOSA MAKAN dan MINUM.
Matius 24:
37-38
(24:37) "Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh,
demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.
(24:38) Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air
bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh
masuk ke dalam bahtera,
Dosa makan
minum selalu diikuti dengan kawin dan mengawinkan.
-
Dosa makan
minum, artinya; dosa merokok, narkoba, minum-minuman keras.
-
Kawin dan
mengawinkan, artinya; dosa perzinahan = seks bebas.
Kalau perkara
lahiriah menjadi nomor satu / jatuh dalam dosa penyembahan berhala, pasti
ujung-ujungnya akan jatuh dalam dosa makan minum, kawin dan mengawinkan, tidak
bisa tidak.
Sesuai dengan Wahyu 17:3, perempuan kekejian, Babel
besar, ibu dari segala wanita-wanita pelacur, duduk menunggangi seekor
binatang.
Manusia
lahiriah adalah manusia tanpa roh = binatang, dikuasai oleh roh jahat dan roh
najis, itu tidak bisa dielakkan.
Saudara bisa
melihat orang di luaran sana, orang yang tidak tergembala, apa saja aktivitas
mereka pasti berujung kepada dosa makan minum, kawin dan mengawinkan, karena
yang menjadi kepala adalah perempuan kekejian, Babel besar.
Tetapi kalau
tubuh menempatkan Kristus sebagai kepala, maka tubuh akan dipimpin oleh kepala,
tubuh akan diselamatkan oleh kepala.
Keluaran 32: 7
(32:7) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah,
turunlah, sebab bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak lakunya.
Tuhan melihat
bahwa kelakuan bangsa Israel telah rusak, akal mereka telah bobrok, mental
mereka telah jatuh, itulah keadaan orang yang tidak bermoral, tidak memiliki
jati diri.
Kalau seseorang
kehilangan jati diri; ia tidak memiliki pendirian yang benar, tidak tahu mana
yang baik dan mana yang salah, ia hilang kendali.
Keluaran 32: 8
(32:8) Segera juga mereka menyimpang
dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka; mereka telah membuat anak
lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah dan mempersembahkan korban,
sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar
dari tanah Mesir."
Bangsa Israel menyimpang
dari perintah Tuhan.
Perintah Tuhan
tertulis di dalam dua loh batu;
-
Hukum yang
pertama sampai keempat tertulis pada loh batu yang pertama, KAITANNYA DENGAN
TUHAN.
-
Hukum yang
kelima sampai kesepuluh tertulis pada loh batu yang kedua, KAITANNYA DENGAN
SESAMA MANUSIA.
Sekarang kita
akan melihat hukum/perintah Tuhan yang ditulis pada 2 loh batu.
Keluaran 20: 2
(20:2) "Akulah
TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat
perbudakan.
Tuhan Allahlah
yang membawa bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.
Jadi, bukan berhala
emas, bukan anak lembu emas tuangan yang membawa bangsa Israel keluar dari
tanah Mesir, melainkan Allah Abraham, Allah Ishak, Allah Yakub
Itu sebabnya
saya katakan; setiap orang yang jatuh dalam penyembahan berhala ujung-ujungnya
menjadi bodoh.
Kalau saat ini
kita dilepaskan dari dunia (Mesir) untuk dibawa masuk dalam kandang
penggembalaan ini, itu karena Tuhan yang menuntun, Tuhan yang melepaskan saya
dan saudara dari dunia, bukan suatu kebetulan.
Keluaran 20:
3-4
(20:3) Jangan ada padamu
allah lain di hadapan-Ku.
(20:4) Jangan membuat
bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang
ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.
Ketika bangsa
Israel menyembah patung anak lembu emas tuangan, mereka telah MELANGGAR HUKUM
YANG PERTAMA, sebab dengan jelas di sini dikatakan: “Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. Jangan membuat bagimu
patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di
bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.”
Keluaran 20: 5
(20:5) Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah
kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang
membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya,
kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci
Aku,
Selanjutnya, ketika
bangsa Israel menyembah anak lembu emas tuangan; mereka MELANGGAR HUKUM YANG
KEDUA.
Di sini kita
melihat; oleh karena penyembahan berhala itu, TUHAN SANGAT CEMBURU.
Saya teringat,
ketika Rasul Paulus cemburu dengan cemburu ilahi kepada sidang jemaat di
Korintus, sebab ia berusaha mempertunangkan sidang jemaat di Korintus kepada
satu laki-laki. Oleh sebab itu, dia takut, dia kuatir, jika pikiran mereka
disesatkan dari kesetiaan mereka yang sejati.
Penyembahan berhala
menimbulkan kesesatan bagi anak-anak Tuhan, karena menyebabkan ibadah yang
keliru,
Berbicara
cemburu, berarti berbicara hubungan kasih mesra, kasih setia Tuhan yang abadi.
Jatuh dalam
dosa penyembahan berhala membuat Tuhan cemburu, sementara kasih setia yang abadi
telah Tuhan nyatakan, dengan bukti Anak Domba paskah telah disembelih pada
waktu senja, untuk melepaskan umat Israel dari Mesir, dari rumah perbudakan. Jadi
kecemburuan Tuhan itu cukup beralasan.
Sesungguhnya, dengan
pernyataan cemburu ini, kita patut bersyukur, sebab itu menunjukkan bahwa kita
berharga dan berarti di hadapan Tuhan, karena kasih setia-Nya yang abadi.
Tinggallah
dalam kasih-Nya supaya kehidupan saya dan saudara berarti, terlepas dari
penyembahan berhala.
Sama seperti
seorang isteri; kalau betul-betul tunduk kepada suami, ia menjadi berarti oleh
karena kasih sayang dan kasih setia dari seorang suami.
Kemudian, Tuhan
juga menyatakan/melakukan: “... membalaskan
kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari
orang-orang yang membenci Aku” artinya; kutuk itu berlangsung sampai kepada
keturunan yang keempat.
Sadar atau
tidak sadar, penyembahan berhala menunjukkan bahwa seseorang membenci Tuhan.
Oleh sebab itu,
hati-hati dengan dosa penyembahan berhala, sebab anak cucu yang akan
menanggungnya.
Kita kembali
memperhatikan ...
Keluaran 32: 23
(32:23) Mereka berkata kepadaku: Buatlah untuk kami
allah, yang akan berjalan di depan kami sebab Musa ini, orang yang telah
memimpin kami keluar dari tanah Mesir -- kami
tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia.
Ketika bangsa
Israel membuat patung anak lembu emas tuangan bagi mereka, itu menunjukkan
bahwa BANGSA ISRAEL ACUH TAK ACUH TERHADAP MUSA SEBAGAI GEMBALA, sesuai dengan
perkataan mereka kepada Harun; “kami
tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia”.
Acuh tak acuh
terhadap gembala = tidak menghargai kandang penggembalaan yang Tuhan
percayakan.
Tuhan mengambil
Musa, untuk menggembalakan umat Israel, dan Musa adalah gembala yang
berpengalaman, keberadaan Musa sebagai gembala tidak perlu diragukan.
-
40 tahun yang
pertama; Musa dididik dengan segala hikmat dari Mesir.
-
40 tahun yang
kedua; Musa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya selama 40 tahun di
Midian.
-
40 tahun yang
ketiga; Musa menggembalakan bangsa Israel di padang gurun.
Tetapi di sini
kita melihat, bangsa Israel berkata: “Musa
ini, orang yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir -- kami tidak tahu
apa yang telah terjadi dengan dia”.
Dengan
pernyataan ini, menunjukkan bahwa bangsa Israel acuh tak acuh atas pribadi
Musa, seorang gembala yang tidak perlu diragukan lagi.
Kalau sidang
jemaat acuh tak acuh terhadap gembala, sama artinya ia tidak menghargai kandang
penggembalaan, tidak menghargai ibadah dan tidak menghargai pelayanan.
Ibadah dan
pelayanan ini Tuhan berikan oleh karena kuasa kebangkitan-Nya, tetapi persoalannya
sekarang, apakah kebangkitan Yesus berkuasa atas kita semuanya?
Kemudian, ada
suatu rahasia yang membuat hati saya gembira;
- Sebab dalam
Keluaran 32:23, menceritakan bangsa Israel acuh tak acuh terhadap Musa sebagai
seorang gembala, sedangkan Mazmur 23, Daud menyatakan bahwa Yesus adalah
Gembala yang baik.
- Ketika bangsa
Israel acuh tak acuh kepada Musa, itu ditulis oleh Musa, dalam Keluaran
32: 23.
Kebalikan dari 32 adalah 23.
Artinya; jika sidang jemaat acuh tak acuh terhadap gembala, maka semuanya
menjadi terbalik, karena sesungguhnya Tuhan tidak salah mengangkat Musa untuk
menggembalakan bangsa Israel (umat Tuhan), sebagaimana Yesus adalah gembala
yang baik di dalam Mazmur 23.
Jadi, terserah
kalau saudara berkata ini adalah suatu kebetulan, tetapi saya berkata ini
bukanlah suatu kebetulan.
Akibat
membuat anak lembu emas tuangan.
Terlebih dahulu
saya mengatakan; semua anting-anting emas dari telinga bangsa Israel diterima
oleh Harun, dibuatlah patung anak lembu emas tuangan, pendeknya mereka atau
bangsa Israel tidak lagi memiliki emas.
Kalau dikaitkan
dengan pola Tabernakel, selain pelita emas, semua perkakas yang ada di dalam
ruangan suci sampai dengan ruangan maha suci terbuat dari kayu penaga yang
DILAPISI DENGAN EMAS.
Lima tiang pada
pintu kemah, papan jenang dengan kayu lintang, meja roti sajian, mezbah dupa,
empat tiang pada tirai, sampai kepada tabut perjanjian, semuanya terbuat dari
kayu penaga yang dilapisi oleh emas.
Melepaskan emas
yang dimiliki, berarti; kayu penaga tidak dilapisi emas.
Kayu penaga à manusia daging, dengan segala tabiatnya.
Emas à tabiat Ilahi, persis seperti emas murni, tidak
tercampuri oleh hal – hal yang tidak murni, yang tidak suci.
Berarti, kalau
kehilangan tabiat ilahi, maka 15 tabiat daging akan terlihat.
Kayu penaga;
-
warnanya hitam,
gambaran dari dosa
-
Keras,
menggambarkan betapa kerasnya hati manusia
-
Berduri,
menunjukkan bahwa manusia suka menyakiti, menusuk hati perasaan sesamanya
Lalu kalau
harus kehilangan emas, harta yang luar biasa itu, apakah yang bisa menutupi
tabiat daging?
Hal ini tidak
boleh diabaikan, harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh.
PENDEKNYA;
Menyembah
berhala adalah penyangkalan terhadap
Anak Manusia, menyangkal Yesus
dan salib-Nya.
Mazmur 69: 22-29
(69:22) Bahkan, mereka memberi aku makan racun, dan pada
waktu aku haus, mereka memberi aku minum anggur asam.
(69:23) Biarlah jamuan yang di depan mereka menjadi
jerat, dan selamatan mereka menjadi perangkap.
(69:24) Biarlah mata mereka menjadi gelap, sehingga
mereka tidak melihat; buatlah pinggang mereka goyah senantiasa!
(69:25) Tumpahkanlah amarah-Mu ke atas mereka, dan
biarlah murka-Mu yang menyala-nyala menimpa mereka.
(69:26) Biarlah perkemahan mereka menjadi sunyi, dan
biarlah kemah-kemah mereka tidak ada penghuninya.
(69:27) Sebab mereka mengejar orang yang Kaupukul, mereka
menambah kesakitan orang-orang yang Kautikam.
(69:28) Tambahkanlah salah kepada salah mereka, dan
janganlah sampai Engkau membenarkan mereka!
(69:29) Biarlah mereka dihapuskan
dari kitab kehidupan, janganlah mereka tercatat bersama-sama dengan
orang-orang yang benar!
Kalau
menyangkal Anak Manusia, akibatnya; NAMANYA DIHAPUSKAN DARI KITAB KEHIDUPAN,
tidak tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba. Hal ini mengerikan sekali.
Oleh sebab itu,
jangan buat berhala apapun baik pekerjaan, karier, cita-cita, kedudukan,
jabatan, jangan jadikan itu nomor satu, jangan menomorduakan ibadah pelayanan,
sebab itu merupakan penyangkalan terhadap Anak Manusia.
Anak Domba
paskah telah disembelih pada waktu senja untuk melepaskan bangsa Israel dari Mesir,
selanjutnya dibawa ke tanah Kanaan, tanah yang dijanjikan Tuhan Allah kepada
nenek moyang bangsa Israel, dengan satu tujuan untuk dapat menyembah Allah yang
hidup, dan beribadah kepadaNya.
Namun pada
akhirnya bangsa Israel jatuh dalam dosa penyembahan berhala, berarti = menyangkal
Yesus dan salib-Nya = menyangkal Anak Domba Paskah yang disembelih.
Selain namanya
tidak tertulis dalam kitab kehidupan, kerugian menyangkal Anak Manusia dan
salib-Nya.
-
Matius 10: 33
(10:33) Tetapi
barangsiapa menyangkal Aku di depan
manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan
Bapa-Ku yang di sorga."
Barangsiapa menyangkal Yesus dan salib-Nya, Anak Manusia akan menyangkalnya
DI HADAPAN ALLAH BAPA.
Tabiat dari Allah Bapa adalah kasih.
Berarti kalau menyangkal Yesus dan salib-Nya = tidak tinggal dalam kasih,
sama seperti seseorang yang tinggal di padang asing yang tidak berpenduduk.
-
Lukas 12: 8-9
(12:8) Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mengakui Aku di depan
manusia, Anak Manusia juga akan mengakui dia di depan malaikat-malaikat Allah.
(12:9) Tetapi barangsiapa menyangkal Aku
di depan manusia, ia akan disangkal di depan
malaikat-malaikat Allah.
Kalau tidak mengakui Yesus dan salib-Nya, maka Yesus juga tidak mengakui
saya dan saudara di hadapan PARA MALAIKAT-MALAIKAT-NYA.
Kalau kita tidak diakui di hadapan para malaikat, maka para Malaikat Allah
tidak mengenal = tidak mendapat pengawalan dan penjagaan dari malaikat.
Perjuangan kita bukan melawan darah daging, melainkan penghulu udara yang
gelap, yang memiliki kerajaan yang tertata rapi, yang memiliki prajurit, dan
setiap iblis setan selalu mempunyai nama, misalnya; roh najis, roh jahat.
Lalu siapa yang berperang menghadapi tentara-tentara setan (tipu daya
penghulu diudara) dengan segala anak panahnya, kalau bukan malaikat-malaikat
Allah?
Mengapa seseorang bisa dikuasai roh najis, dikuasai roh jahat, itu
menandakan anak panah dari iblis setan sedang ditancapkan.
Kerugian yang
besar kalau Anak Manusia tidak mengakui saya dan saudara di hadapan Allah Bapa
dan di hadapan malaikat – malaikat Allah.
Jalan
keluar supaya terlepas dari penyembahan berhala.
Keluaran 32: 11-13
(32:11) Lalu Musa mencoba melunakkan
hati TUHAN, Allahnya, dengan berkata: "Mengapakah, TUHAN, murka-Mu
bangkit terhadap umat-Mu, yang telah Kaubawa keluar dari tanah Mesir dengan
kekuatan yang besar dan dengan tangan yang kuat?
(32:12) Mengapakah orang Mesir akan berkata: Dia membawa
mereka keluar dengan maksud menimpakan malapetaka kepada mereka dan membunuh
mereka di gunung dan membinasakannya dari muka bumi? Berbaliklah dari murka-Mu
yang bernyala-nyala itu dan menyesallah karena malapetaka yang hendak
Kaudatangkan kepada umat-Mu.
(32:13) Ingatlah kepada
Abraham, Ishak dan Israel, hamba-hamba-Mu itu, sebab kepada mereka Engkau
telah bersumpah demi diri-Mu sendiri dengan berfirman kepada mereka: Aku akan
membuat keturunanmu sebanyak bintang di langit, dan seluruh negeri yang telah
Kujanjikan ini akan Kuberikan kepada keturunanmu, supaya dimilikinya untuk
selama-lamanya."
Sebagai seorang
gembala yang baik, gembala yang penuh dengan kesabaran menuntun bangsa Israel;
Musa berusaha MELUNAKKAN HATI TUHAN, dengan cara MENGINGATKAN KEMBALI PERJANJIAN
YANG DIBUAT OLEH ALLAH KEPADA ABRAHAM, ISHAK dan YAKUB.
Dan ini
merupakan jalan keluar yang harus kita perbuat, kita kerjakan di hari-hari
terakhir ini, yaitu MELUNAKKAN HATI TUHAN, dengan cara yang sama.
- ABRAHAM à Allah Bapa = Tuhan, tabiat-Nya adalah kasih.
Tabiat Allah Bapa memberi iman.
- ISHAK à Allah Anak = Yesus, tabiat-Nya adalah benar sesuai
dengan firman.
Tabiat Allah Anak memberikan kasih.
- YAKUB à Allah Roh Kudus = Kristus, tabiat-Nya adalah mengurapi,
untuk memimpin, menghibur, menolong, menguatkan, mengajar, dan sebagainya.
Tabiat Allah Roh Kudus memberi pengharapan.
3 hal di atas
tadi kita dapat lihat secara rinci
Ibrani 10: 20-24
(10:20) karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang
hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,
(10:21) dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai
kepala Rumah Allah.
(10:22) Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan
hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman
yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat
dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.
(10:23) Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan
tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang
menjanjikannya, setia.
(10:24) Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita
saling mendorong dalam kasih dan dalam
pekerjaan baik.
-
IMAN adalah hasil
dari ketekunan dalam IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, disertai dengan perjamuan suci.
Kalau kita kaitkan dengan pola Tabernakel, terkena pada meja roti sajian.
Ketika kita tekun dalam ibadah Pendalaman Alkitab, hati kita dibersihkan
dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita dibasuh dari perbuatan yang sia-sia dengan
air yang murni.
Air yang murni itulah firman Allah, ayat yang satu menjelaskan ayat yang
lain, tidak ditambahkan (dicampur) dengan dongeng nenek – nenek tua,
cerita-cerita isapan jempol dan filsafat-filsafat yang kosong.
- PENGHARAPAN adalah hasil
dari ketekunan dalam IBADAH RAYA MINGGU, disertai dengan kesaksian.
Kalau kita kaitkan dengan pola Tabernakel, terkena pada pelita emas.
Pada saat kita tekun dalam Ibadah Raya Minggu, di situlah kita menaruh
pengharapan dengan segala janji-janji Tuhan, sebab Ia, yang menjanjikannya
setia, kalau Tuhan yang menjajikan tidak ditunda-tunda, janji-Nya ya dan amin.
-
KASIH adalah hasil
dari ketekunan dalam IBADAH DOA PENYEMBAHAN.
Kalau kita kaitkan dengan pola Tabernakel, terkena pada mezbah dupa.
Ketika kita tekun dalam Ibadah Doa Penyembahan ...
Ibrani 10: 24-25
(10:24) Dan marilah
kita saling memperhatikan supaya kita saling
mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.
(10:25) Janganlah kita
menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh
beberapa orang, tetapi marilah kita saling
menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang
mendekat.
Sementara KASIH itu dapat kita implementasikan dengan sesama; saling
mendorong satu dengan yang lain, saling menasihati, saling mengingatkan satu
dengan yang lain.
Kalau kita membawa diri kita rendah di bawah kaki Tuhan (menyembah), di
situlah kita dikuatkan oleh Tuhan, kita akan merasakan kasih-Nya = hanyut dan
tenggelam dalam kasih-Nya, tanpa terasa air mata mengalir.
Biarlah kita
saling menguatkan, saling mendorong dengan kasih, mengingat hari kedatangan
Tuhan sudah tidak lama lagi, jangan menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan
ibadah.
Mengapa ada sebutan
pertemuan-pertemuan ibadah? Karena ibadah tidak hanya satu macam saja, tidak
hanya Ibadah Raya Minggu, masih ada Ibadah Pendalaman Alkitab dan Ibadah Doa
Penyembahan.
Saudaraku,
marilah kita melunakkan hati Tuhan, tekunlah dalam tiga macam ibadah utama.
Ibrani 10: 26
(10:26) Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah
memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak
ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.
Korban
penghapus dosa tidak berlaku lagi, kalau sengaja melepaskan diri dari tiga macam
ibadah utama, sengaja melepaskan diri dari pelayanan.
Jadi, jangan
main-main dan dengan sengaja meninggalkan ibadah, dengan sengaja melepaskan
pelayanan!
Lunakkan hati
Tuhan, dengan demikian kita dapat berani mengingatkan kembali perjanjian yang
dibuat oleh Allah kepada Abraham, Ishak dan Yakub, persis seperti Maria yang
terlebih dahulu merendahkan diri.
Seringkali kita
pandai mengambil hati manusia, namun tidak bisa melunakkan hati Tuhan, tetapi malam
hari ini Tuhan memberi tahu kepada kita cara untuk mengambil hati-Nya,
janganlah kita lebih pandai mengambil hati manusia.
Berarti, TEKUN
DALAM TIGA MACAM IBADAH UTAMA sama artinya TERGEMBALA DENGAN BAIK, DENGAN BENAR
dalam SATU KANDANG PENGGEMBALAAN, dengan SATU GEMBALA, bukan dua gembala.
Mari kita lihat;
KETIKA KAWANAN DOMBA TERGEMBALA.
Yohanes 10: 2-4
(10:2) tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah
gembala domba.
(10:3) Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya
dan menuntunnya ke luar.
(10:4) Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia
berjalan di depan mereka dan domba-domba itu
mengikuti dia, karena mereka mengenal
suaranya.
Kalau kawanan
domba tergembala dengan baik dalam satu kandang dengan satu gembala, maka
GEMBALA MENGENAL KAWANAN DOMBA DENGAN BAIK, jasmani dan rohani dikenal dengan
baik.
Oleh sebab
itulah gembala dapat menyebut nama-nama dari kawanan domba itu satu per satu,
dengan kata lain; NAMA TERTULIS DALAM KITAB KEHIDUPAN ANAK DOMBA.
Sebaliknya,
kalau nama tidak tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba, berarti gembala
tidak mengenal nama-nama dari kawanan dombanya.
Kalau kawanan
domba tergembala dengan baik; DOMBA-DOMBA PASTI MENDENGAR SUARA GEMBALA, karena
domba-domba mengenal suaranya, ada hubungan timbal balik.
Kita sekalian
digembalakan oleh firman pengajaran mempelai, di luar suara itu, kita tidak
kenal, karena firman pengajaran mempelai membawa kita masuk dalam pembangunan
tubuh Kristus yang sempurna, menjadi mempelai wanita Tuhan, suatu kehidupan
yang dipermuliakan.
Lukas 10: 17-20
(10:17) Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan
gembira dan berkata: "Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi
nama-Mu."
(10:18) Lalu kata Yesus kepada mereka: "Aku melihat
Iblis jatuh seperti kilat dari langit.
(10:19) Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada
kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan
musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu.
(10:20) Namun demikian janganlah bersukacita karena
roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah
karena namamu ada terdaftar di sorga."
Lebih utama
JIKALAU NAMA TERDAFTAR di dalam KERAJAAN SORGA (nama tertulis di dalam kitab
kehidupan), berarti mengutamakan ketekunan dalam 3 macam ibadah utama di dalam
kandang penggembalaan.
Saudaraku,
tidak salah untuk mengusir setan, menyembuhkan orang sakit, dan mengadakan
mujizat – mujizat, bahkan tidak salah diberkati Tuhan, namun, kalau pelayanan
hanya sebatas itu, seseorang menjadi sesat.
Dan akhirnya
dalam Ibrani 12: 23, mereka yang namanya terdaftar menjadi anak-anak sulung
bagi Tuhan.
Ibrani 12: 22-23
(12:22) Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota
Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu
kumpulan yang meriah,
(12:23) dan kepada jemaat anak-anak
sulung, yang namanya terdaftar di sorga, dan kepada Allah, yang menghakimi
semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna,
Kalau nama
tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba/terdaftar di sorga, inilah yang
disebut ANAK-ANAK SULUNG BAGI ANAK DOMBA dan bagi ALLAH, sebab memang ibadah
pelayanan dalam kandang penggembalaan adalah hak kesulungan, sedangkan mereka
yang tidak menghargai hak kesulungan (ibadah dan pelayanan),akan binasa seperti
kematian anak sulung dari orang Mesir.
Bahkan gembala
kambing domba adalah kekejian bagi orang Mesir (kejadian 46:34).
Berbicara
gembala, itu menunjuk kepada kandang penggembalaan.
Jangan sampai
ada di antara kita yang kehilangan hak kesulungan!
Wahyu 3: 5
(3:5) Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih
yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan
Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku
dan di hadapan para malaikat-Nya.
Kalau NAMA
TERTULIS DALAM KITAB KEHIDUPAN, selanjutnya nama itu diakui DI HADAPAN ALLAH
BAPA dan DI HADAPAN PARA MALAIKAT-NYA.
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt.
Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment