IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 23 APRIL 2014
Tema: DARI KITAB KOLOSE
(Seri 10)
Subtema: KESETIAAN SEORANG HAMBA TUHAN
Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih sayang
Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kita.
Oleh karena kemurahan hati Tuhan, kita boleh berada di
dalam rumah Tuhan, beribadah melayani Tuhan, lewat Ibadah Doa malam
hari ini.
Kita kembali memperhatikan surat yang dikirim Rasul
Paulus kepada sidang jemaat di Kolose.
Kolose 1: 7
(1:7) Semuanya itu telah kamu ketahui dari Epafras,
kawan pelayan yang kami kasihi, yang bagi kamu adalah pelayan Kristus yang
setia.
Kita memperhatikan sebagian dari ayat 7, yaitu: “Semuanya itu telah kamu ketahui dari
Epafras.”
Maksudnya; apa yang telah didengar dan diterima sidang
jemaat di Kolose lewat pemberitaan injil yang disampaikan oleh Eprafas, antara
lain;
YANG
PERTAMA
Kolose 1: 4-5
(1:4)
karena kami telah mendengar tentang imanmu
dalam Kristus Yesus dan tentang kasihmu
terhadap semua orang kudus,
(1:5) oleh
karena pengharapan, yang disediakan bagi kamu
di sorga. Tentang pengharapan itu telah lebih dahulu kamu dengar dalam
firman kebenaran, yaitu Injil,
-
Iman mereka
dalam Kristus Yesus.
-
Kasih mereka
kepada semua orang kudus.
-
Pengharapan
yang disediakan bagi mereka di sorga.
YANG KEDUA
Kolose 1: 6
(1:6) yang
sudah sampai kepada kamu. Injil itu berbuah dan berkembang di seluruh dunia,
demikian juga di antara kamu sejak waktu kamu mendengarnya dan mengenal kasih karunia Allah dengan sebenarnya.
Akhirnya jemaat di Kolose mengenal kasih karunia Allah dengan sebenarnya.
Kasih karunia Allah datang lewat kepenuhan Kristus, yaitu
lewat kuasa kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Kesimpulannya: kasih karunia Allah yang sebenarnya bukan
berupa berkat – berkat jasmani / materi atau pun tanda – tanda heran / mujizat
– mujizat, melainkan berbicara tentang kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Roma 10: 15
(10:15)
Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti
ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan
mereka yang membawa kabar baik!"
Rasul Paulus dalam Roma
10: 15 menulis, yaitu: “Betapa
indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!” seperti, pelayanan
Eprafas, berdampak positif, sehingga sidang jemaat di Kolose memiliki iman,
harap dan kasih bahkan jemaat di Kolose mengenal kasih karunia Allah yang
sebenarnya.
Lebih jauh kita melihat mengenai KABAR BAIK.
Nahum 1: 15
(1:15)
Lihatlah! Di atas gunung-gunung berjalan orang yang membawa berita, yang
mengabarkan berita damai sejahtera. Rayakanlah hari rayamu, hai Yehuda,
bayarlah nazarmu! Sebab tidak akan datang lagi
orang dursila menyerang engkau; ia telah dilenyapkan sama sekali!
Keindahan dari kabar baik adalah membebaskan mereka dari
orang-orang dursila.
Kabar baik menunjuk kepada firman Tuhan yang disampaikan
oleh hamba – hamba Tuhan lebih indah dari kabar yang kita dengar, kita terima
lewat media elektronik, cetak dan media – media
yang lain.
Mari kita lihat; ORANG-ORANG DURSILA
Yesaya 52: 4,7
(52:4)
Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH: Dahulu umat-Ku berangkat ke Mesir untuk tinggal di situ sebagai orang asing,
lalu Asyur memeras dia tanpa alasan.
(52:7)
Betapa indahnya kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan pembawa berita,
yang mengabarkan berita damai dan
memberitakan kabar baik, yang mengabarkan berita
selamat dan berkata kepada Sion: "Allahmu itu Raja!"
Kembali saya katakan kabar baik adalah berita damai
(memberi damai) dan memberi keselamatan kepada Sion, sehingga Sion dibebaskan
dari orang – orang dursila:
1.
Mesir dengan
segala kerja paksa yang memahitkan hati bangsa Israel (Kejadian 46).
2.
Asyur dengan
segala pemerasannya, sebab bangsa Israel harus menyerahkan upeti kepada raja
Asyur (2 Raja-Raja 17: 3).
Kalau saudara terbebas dari segala ikatan pekerjaan, itu
adalah kemurahan hati Tuhan, karena keindahan dari kabar baik, itulah firman
Tuhan yang kita terima / dengar lewat ketekunan dalam tiga macam ibadah utama.
Seandainya kita tidak mendengar kabar baik ini, kita sama
seperti kehidupan yang lama sebelum mendengar kabar baik, tidak terbebas dari
segala pekerjaan, terikat dari segala perbudakan dosa dan pemerasan.
Iblis setan roh jahat dan roh najis berkuasa memeras
anak-anak Tuhan sampai menghabiskan harta jasmani maupun rohani, seperti yang
dilakukan Asyur terhadap bangsa Israel.
Syukur kepada Tuhan, oleh karena kabar baik yang kita
dengar, kita terbebas dari orang-orang dursila.
Ada 2 tanda apabila terbebas
dari orang – orang dursila.
Nahum 1: 15
(1:15)
Lihatlah! Di atas gunung-gunung berjalan orang yang membawa berita, yang
mengabarkan berita damai sejahtera. Rayakanlah
hari rayamu, hai Yehuda, bayarlah nazarmu!
Sebab tidak akan datang lagi orang dursila menyerang engkau; ia telah
dilenyapkan sama sekali!
YANG PERTAMA: Merayakan hari raya.
Ada 7 hari raya bagi bangsa Israel, yaitu:
1.
HARI RAYA PASKAH.
Ini adalah
berita pembebasan dan keselamatan.
2.
HARI RAYA ROTI TAK
BERAGI.
Kita
senantiasa menikmati firman Tuhan, supaya terbebas dari segala kejahatan dan
keburukan.
3.
HARI RAYA BUAH
BUNGARAN.
Gambaran
dari baptisan air = lahir baru.
4.
HARI RAYA PENTAKOSTA.
Adalah
hari raya pencurahan Roh Kudus.
5.
HARI RAYA PENIUPAN
SERUNAI/ SANGKAKALA.
Ini
menggambarkan sabda Tuhan yang membawa kita maju terus dibawa kepada
kesempurnaan, sebab bila sangkakala ditiup, semakin lama semakin keras. Biarlah
semakin kita mendengar pemberitaan firman Tuhan, semakin lama semakin disucikan.
6.
HARI RAYA PENDAMAIAN.
Hari raya
sebelum kita berjumpa dengan Dia, harus mengalami pendamaian terlebih dahulu 7
kali percikan di depan tabut.
7.
HARI RAYA PONDOK
DAUN/TABERNAKEL.
Ini adalah
hari perhentian yang kekal = penuaian di akhir zaman = menjadi mempelai wanita
Tuhan.
Ini harus kita rayakan dalam pengikutan kita kepada
Tuhan, sampai akhirnya kita bersanding dengan Dia.
YANG KEDUA: Membayar nazar.
Kejadian 28: 19-21
(28:19) Ia
menamai tempat itu Betel; dahulu nama kota itu Lus.
(28:20)
Lalu bernazarlah Yakub: "Jika Allah
akan menyertai dan akan melindungi aku di jalan yang kutempuh ini, memberikan
kepadaku roti untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai,
(28:21)
sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka TUHAN akan menjadi Allahku.
Yakub bernazar di Betel bahwa Tuhan akan menjadi Allah
Yakub dengan syarat:
-
Jika Allah menyertai
dan melindungi jalan yang ditempuh Yakub.
-
Jika Allah memberi roti untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai.
1 Timotius 6:6-8
6:6. Memang ibadah
itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.
6:7 Sebab kita tidak
membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kitapun tidak dapat membawa apa-apa ke luar.
6:8 Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.
Ibadah itu kalau disertai rasa syukur akan memberi
keuntungan besar, yang terpenting adalah asal ada makanan dan pakaian
cukuplah. Sebab, kita tidak membawa sesuatu apapun ke dalam dunia dan tidak
membawa apa – apa ke dalam kerajaan Sorga.
-
Makanan menunjuk
kepada firman Tuhan sebagai kebenaran
yang menguduskan.
-
Pakaian menunjuk
kepada kasih Allah untuk menutupi
dosa ketelanjangan.
Kembali kita memperhatikan mengenai nazar.
Bilangan 30: 2
(30:2)
Apabila seorang laki-laki bernazar atau bersumpah kepada TUHAN, sehingga ia
mengikat dirinya kepada suatu janji, maka janganlah
ia melanggar perkataannya itu; haruslah ia
berbuat tepat seperti yang diucapkannya.
Setiap orang yang bernazar / bersumpah kepada Tuhan
haruslah ia berbuat tepat seperti yang diucapkannya.
Nazar /sumpah artinya seseorang yang mengikat dirinya
kepada suatu janji dihadapan Tuhan, sedangkan janji/sumpah yang mengikat kita
kepada Tuhan, harus ditepati, tidak bisa tidak.
Sama halnya dengan suami isteri yang diikat oleh suatu
janji untuk sehidup semati yang tidak bisa dipisahkan oleh apapun, kecuali oleh
kematian.
Nazar adalah tabiat mempelai wanita.
Jadi nazar ini membuat kita tetap berpegang teguh kepada
Tuhan = setia.
Sedangkan orang yang tidak pernah menepati janjinya
kepada Tuhan, berarti ia adalah orang yang tidak setia.
Sedikit kesaksian;
Saya banyak melihat anak-anak Tuhan yang setelah
disembuhkan dari sakit penyakit atau dilepaskan dari kerasukan setan, berjanji
bahwa selanjutnya ia akan memberi diri untuk digembalakan (tekun beribadah),
namun dari semua orang yang berjanji
tidak banyak yang menempati janjinya itu, dan itu sangat membahayakan dirinya.
Rahasia dibalik kemajuan rohani sidang jemaat di Kolose.
Kolose 1: 7
(1:7)
Semuanya itu telah kamu ketahui dari Epafras, kawan pelayan yang kami kasihi,
yang bagi kamu adalah pelayan Kristus yang setia.
Epafras adalah pelayan Kristus yang setia, ini adalah rahasia dibalik kemajuan rohani sidang jemaat di
Kolose.
Jadi, seorang imam/seorang pelayan yang dipercayakan
suatu tanggung jawab di atas pundaknya harus setia dihadapan Tuhan.
Amsal 20: 6
(20:6) Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?
“Banyak
orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?”
Berarti, seorang imam yang dipercayakan suatu pelayanan
tidak hanya dilihat dari perbuatan baiknya tetapi dibutuhkan kesetiaannya
kepada Tuhan.
Orang baik mudah dan banyak dijumpai, tetapi orang yang
setia sangat sukar untuk ditemukan.
Sekali lagi saya katakan; dalam hal ini kemajuan rohani
sidang jemaat di Kolose ditentukan oleh kesetiaan dari Epafras.
Yesaya 11: 5
(11:5) Ia
tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan,
seperti ikat pinggang tetap terikat pada
pinggang.
Kesetiaan digambarkan seperti ikat pinggang, dan orang
yang setia tidak pernah menyimpang dari kebenaran, baik hati, pikiran,
perasaan, tidak akan pernah menyimpang.
Ibrani 2: 17
(2:17)
Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan
saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam
Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia
kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
Sebagai Imam Besar, Yesus
setia kepada Allah Bapa.
Tugas dari Imam Besar: mengadakan pendamaian dosa,
memperdamaikan dosa manusia di atas kayu salib.
Sebagai Imam Besar Yesus telah mempersembahkan tubuh-Nya
di atas kayu salib sebagai korban.
Dan kalau Yesus mau menjadi pendamaian, itu karena Ia
menaruh belas kasihan kepada manusia.
Tanpa belas kasihan, kita tidak akan mendapatkan
kesembuhan, tidak akan mendapatkan keselamatan.
Kalau saya dan saudara datang malam hari ini beribadah dan
dipercaya melayani Tuhan, itu karena belas kasihan-Nya.
Ibrani 2: 18
(2:18)
Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
Orang yang setia di tengah-tengah pelayanan; RELA
MENDERITA karena ujian dan cobaan, sehingga dengan demikian mampu menolong
mereka yang dicobai.
Kalau seorang imam tidak mampu menerima ujian cobaan,
bagaimana ia mampu menolong orang lain?
Jadi, jikalau seorang imam menderita karena ujian /
cobaan itu adalah tanda bahwa Tuhan mempercayakan pelayanan atasnya.
Berarti, semakin besar penderitaan karena ujian/cobaan
yang dialami oleh seorang imam, maka semakin besar tanggung jawab yang
dipercayakan Tuhan atasnya.
Sekarang kita lihat;
Pembuktian dalam pribadi Epafras.
YANG PERTAMA.
Filemon 1: 23
(1:23)
Salam kepadamu dari Epafras, temanku sepenjara
karena Kristus Yesus,
Epafras rela dipenjara karena Kristus Yesus, rela
menanggung penderitaan di tengah-tengah ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan
bersama dengan Rasul Paulus.
Banyak orang dipenjara namun bukan karena melayani Tuhan,
melainkan karena hukuman sebagai upah dosa kesalahan yang dia perbuat.
YANG
KEDUA.
Kolose 4: 12
(4:12)
Salam dari Epafras kepada kamu; ia seorang dari antaramu, hamba Kristus Yesus,
yang selalu bergumul dalam doanya untuk kamu,
supaya kamu berdiri teguh, sebagai orang-orang yang dewasa dan yang
berkeyakinan penuh dengan segala hal yang dikehendaki Allah.
Epafras selalu bergumul dalam doanya, secara khusus untuk
kemajuan rohani sidang jemaat di Kolose.
Pergumulan dari Epafras ini bisa kita lihat ketika Yakub
bergumul semalam-malaman.
Kejadian 32:24-26, 28
(32:24) Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan
seorang laki-laki bergulat dengan dia
sampai fajar menyingsing.
(32:25) Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak
dapat mengalahkannya, ia memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga sendi
pangkal paha itu terpelecok, ketika ia bergulat dengan orang itu.
(32:26) Lalu kata orang itu: "Biarkanlah aku
pergi, karena fajar telah menyingsing." Sahut Yakub: "Aku tidak akan
membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku."
(32:28) Lalu kata orang
itu: "Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang."
Yakub bergumul semalam-malaman / dari malam sampai fajar
menyingsing menghadapi pribadi Allah dan manusia (Allah Anak = Yesus Kristus),
dan Yakub berkemenangan. Namun Yakub, tidak melepaskan orang itu sebelum ia
menerima berkat (sebelum mendapat jawaban doa).
Jadi, seorang imam yang selalu bergumul dalam doa adalah
seorang imam yang bertanggungjawab atas pelayanan terhadap sidang jemaat yang
dipercayakan oleh Tuhan.
Inilah kunci sukses kemajuan sidang jemaat di Kolose,
rahasia dibalik itu semua ditentukan oleh kesetiaan dari seorang pelayan Tuhan
(hamba Tuhan) di tengah-tengah pelayanannya.
Biarlah kita sungguh-sungguh menyerahkan diri kepada
Tuhan, sungguh-sungguh memikirkan kemajuan ibadah dan pelayanan dalam kandang
penggembalaan, termasuk kemajuan rohani kita sendiri.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment