IBADAH RAYA MINGGU, 17 MEI 2015
Tema:
JEMAAT DI LAODIKIA (dari Wahyu 3: 14-22)
(Seri 05 )
Subtema: MENGUMPULKAN HARTA DI BUMI ATAU DI SORGA ???
Shalom, selamat malam, salam sejahtera, salam dalam
kasih Kristus, dengan kasih sayang dan kasih setia Tuhan yang abadi.
Kembali kita memperhatikan firman penggembalaan untuk
Ibadah Raya Minggu dari kitab Wahyu
3:14-22, namun pembacaan ayat 17....
Wahyu 3:17
3:17 Karena
engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak
kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan
malang, miskin, buta dan telanjang,
Jemaat di Laodikia berkata; “Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan
apa-apa”, menunjukkan bahwa sidang jemaat di Laodikia bergantung kepada harta
kekayaan dan harta benda, bergantung kepada sesuatu yang tidak pasti.
Lukas 12:13-15
12:13. Seorang dari orang banyak itu
berkata kepada Yesus: "Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi
warisan dengan aku."
12:14 Tetapi Yesus berkata kepadanya:
"Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara
atas kamu?"
12:15
Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap
segala ketamakan, sebab walaupun seorang
berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya
itu."
Yesus berkata kepada orang banyak; “Walaupun seseorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah
tergantung pada kekayaan itu.”
Yesus mengatakan hal ini karena seorang dari orang
banyak itu menginginkan harta warisan, sehingga ia berharap supaya Yesus
menjadi hakim dan pengantara bagi dia dan saudaranya tentang harta warisan, ini
adalah suatu kekeliruan.
Bukti manusia tidak dapat tergantung pada harta
kekayaan...
Lukas 12:18-21
12:18 Lalu katanya: Inilah yang akan aku
perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih
besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku.
12:19 Sesudah itu aku akan berkata kepada
jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun
lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!
12:20 Tetapi firman Allah kepadanya: Hai
engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan
apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?
12:21 Demikianlah jadinya dengan orang yang
mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan
Allah."
Orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya
sendiri/memperkaya diri sendiri pada akhirnya mati dengan sia-sia. Berarti
benar-benar seseorang tidak dapat bergantung pada harta kekayaan itu.
Disini kita melihat orang kaya yang bodoh itu
betul-betul bergantung pada kekayaan, dia memperkayakan dirinya, ia tidak
kekurangan suatu apapun juga, ia berkecukupan seperti jemaat di Laodikia,
kemudian ia membuat suatu rancangan dalam hatinya, tetapi pada saat itu juga,
Tuhan mengambil jiwa dari padanya, binasa.
Selagi hayat masih dikandung badan, sungguh-sungguhlah
melayani Tuhan, bergantunglah pada kemurahan Tuhan, jangan bergantung pada
harta. Tidak salah kalau seseorang limpah dengan harta, itu boleh menjadi
bagian kita, asal tidak bergantung pada kekayaan itu.
Matius 16:26
16:26 Apa
gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah
yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?
Saudaraku, jelas sekali dikatakan; “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia
limpah harta kekayaan tetapi kehilangan nyawanya?” sementara harta yang
banyak itu tidak dapat memelihara kehidupannya.
Itu sebabnya, belajarlah untuk selalu bergantung kepada
kemurahan Tuhan.
14 tahun yang lalu, ketika memulai pelayanan di
Provinsi Banten saya tidak bergantung kepada manusia, termasuk kepada saudara
saya sendiri, sekalipun waktu saya memasuki kota Cilegon & Serang saya
tidak membawa sesuatu apapun, tidak punya rumah, tidak punya apa-apa, hanya
Alkitab saja.
Oleh sebab itu...
Matius 16:24-25
16:24. Lalu Yesus berkata kepada
murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal
dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
16:25 Karena barangsiapa mau menyelamatkan
nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya
karena Aku, ia akan memperolehnya.
Syarat untuk mengikuti Tuhan; sangkal diri dan pikul
salib berarti rela kehilangan nyawa. Kalau harus kehilangan nyawa karena ikut
Tuhan / sangkal diri pikul salib, suatu
kali kelak kita akan memperolehnya kembali.
Saudaraku, sebagai orangtua tanamkan kepada anak-anak
hal seperti ini, yaitu; jangan bergantung kepada siapa-siapa selain kepada
Tuhan.
Kalau memang harus beribadah pada waktu libur jangan
pergi-pergi kemana-mana harus tetap beribadah.
Sekarang
kita melihat letak kebodohan orang kaya tersebut...
Lukas 12:17
12:17 Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku
perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil
tanahku.
Orang kaya tersebut bertanya dalam hatinya, berarti tidak mau bertanya kepada Tuhan =
tidak mau mendengar nasihat firman, juga tidak mau mengikuti firman
penggembalaan, dengan kata lain, hatinya jauh dari Tuhan, tidak tergembala
dengan baik dalam satu kandang penggembalaan.
Orang kaya tersebut tidak mau bertanya kepada Tuhan
soal harta kekayaannya yang banyak itu, karna ia mengumpulkannya untuk
memperkaya dirinya sendiri.
Saudaraku, sampai hari ini kita belum memiliki gedung
gereja. Sidang jemaat jangan hanya mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri,
belajar untuk memperhatikan pekerjaan Tuhan, belajar untuk selalu bertanya
kepada Tuhan, supaya kita mengetahui apa yang harus kita perbuat, sehingga
tidak salah dalam hal menggunakan harta yang kita miliki.
Wujud mengumpulkan harta bagi diri sendiri...
Lukas 12:18-19
12:18 Lalu katanya: Inilah yang akan aku
perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku
dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya
segala gandum dan barang-barangku.
12:19 Sesudah itu aku akan berkata kepada
jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun
lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah
dan bersenang-senanglah!
Pernyataan-pernyataan orang kaya yang bodoh:
1. “Aku akan merombak lumbung-lumbungku dan
aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala
gandum dan barang-barangku” = membuat suatu rancangan yang bukan
rancangan dari Tuhan.
2. “Beristirahatlah, makanlah, minumlah dan
bersenang-senanglah” = memasuki suatu persekutuan yang bukan oleh dorongan
Roh Kudus.
Yesaya 30:1-2
30:1. Celakalah anak-anak pemberontak,
demikianlah firman TUHAN, yang melaksanakan suatu rancangan yang bukan dari
pada-Ku, yang memasuki suatu persekutuan,
yang bukan oleh dorongan Roh-Ku, sehingga dosa mereka bertambah-tambah,
30:2 yang berangkat ke Mesir dengan tidak
meminta keputusan-Ku, untuk berlindung pada Firaun dan untuk berteduh di bawah
naungan Mesir.
Orang yang bertanya kepada hati, tidak meminta
keputusan dari Tuhan, inilah yang disebut orang-orang pemberontak, sehingga
karena pemberontakan itu, dosa mereka bertambah-tambah dan akhirnya mendapat
celaka / binasa.
Pemberontakan mereka adalah;
- yang melaksanakan suatu rancangan yang bukan dari
pada Tuhan.
- yang memasuki suatu persekutuan, yang bukan oleh dorongan Roh Tuhan.
Pada akhirnya kehidupan mereka binasa, celaka.
Hari – hari ini saya gencar sekali mengingatkan kita
semua bahwa hari-hari ini adalah hari terakhir dimana kedatangan Tuhan sudah
tidak lama lagi dan kedatangan-Nya tidak ditunda-tunda lagi, jangan sibuk untuk
mengumpulkan harta di bumi, sebaliknya sibuklah untuk mengumpulkan harta di
sorga.
Mari kita perhatikan...
Matius 13:22
13:22 Yang
ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu
kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga
tidak berbuah.
Kekuatiran dunia dan tipu daya kekayaan menghimpit
firman itu sehingga tidak berbuah, persis seperti orang kaya yang bodoh tadi,
ia bertanya kepada hati, tidak bertanya kepada Tuhan.
Kembali kita memperhatikan orang yang kaya bodoh tadi...
Lukas 12:15
12:15 Kata-Nya lagi kepada mereka:
"Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun
seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada
kekayaannya itu."
Perhatikan nasihat firman Tuhan “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan”.
Tamak = serakah, cinta akan uang.
Sedikit cerita...
Orang yang tamak, serakah, cinta akan uang, hatinya
jauh dari Tuhan, ia tidak peduli dengan ibadah dan pelayanan, yang penting ia
memiliki harta kekayaan, ini sama seperti orang yang berdukun (babi ngepet).
Apa artinya ingin kaya tetapi jauh dari Tuhan. Dengarlah, perhatikan firman
Tuhan, bertanyalah kepada Tuhan selalu, supaya jangan bergantung pada harta
kekayaan.
1 Timotius 6:6-8
6:6. Memang ibadah itu kalau disertai rasa
cukup, memberi keuntungan besar.
6:7 Sebab
kita tidak membawa sesuatu apa
ke dalam dunia dan kitapun tidak dapat membawa apa-apa ke luar.
6:8 Asal ada
makanan dan pakaian, cukuplah.
Ibadah kalau disertai rasa cukup memberi keuntungan
besar, asal ada makanan dan pakaian cukuplah.
- Makanan adalah
kebenaran yang menguduskan.
- Pakaian
adalah kasih yang menutupi banyak
sekali dosa.
Perlu diketahui; kita datang ke dunia tidak membawa apa
– apa (telanjang), kembali kepada Tuhan juga akan telanjang, tidak akan membawa
apa-apa, sebab darah daging tidak mewarisi kerajaan sorga.
1 Timotius 6:9
6:9 Tetapi
mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam
berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan
manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.
Orang yang ingin kaya, serakah / tamak, terjatuh ke dalam;
pencobaan, jerat dan berbagai-bagai
nafsu yang hampa yang bersifat mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke
dalam keruntuhan dan kebinasaan.
Hanya karena serakah, banyak orang yang jatuh dalam
pencobaan, percayalah. Orang yang korupsi dia banyak menghadapi ujian sekalipun
memiliki uang yang banyak. Jatuh dalam jerat; jatuh dalam dosa kejahatan dan
dosa kenajisan. Jatuh dalam nafsu yang hampa.
Hidup akan menjadi indah bila seseorang tergembala dengan baik/bergantung
pada kemurahan Tuhan, ia tidak terjatuh dalam pencobaan, jerat dan berbagai-bagai
nafsu yang hampa dan yang mencelakakan manusia ke dalam keruntuhan dan
kebinasaan, sebab baginya asal ada makanan dan minuman cukuplah.
Jangan mencari uang dengan cara yang tidak halal,
misalnya; dengan judi, togel dan lain sebagainya, itu tidak baik, sebab uang
setan dimakan hantu.
1 Timotius 6:10
6:10 Karena
akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa
orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai
duka.
Akar segala kejahatan adalah cinta uang / loba / tamak dan
serakah.
Cinta uang artinya; hati terikat dengan uang/hati menjadi
tempatnya uang, berarti firman Allah tidak mendapat tempat di dalam hati,
sehingga seseorang menyimpang dari iman.
Karena uang, suami isteri bisa bertengkar, sebab
suaminya menjadi bang Toyib yang tidak pulang-pulang hanya karena mencari uang.
Akibat serakah / tamak (cinta uang);
- Menyimpang dari iman berarti jauh dari kebenaran.
- aMenyiksa diri dengan berbagai-bagai duka.
Lihat orang yang tamak, cinta akan uang,
setiap hari bangun pagi dan pulang malam, menyiksa dirinya.
Persis seperti dalam kitab Mazmur 127: 2, “Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan
makan roti yang diperoleh dengan susah payah--sebab Ia memberikannya kepada
yang dicintai-Nya pada waktu tidur.”
Perhatikan, justru Tuhan memberikannya
kepada yang dicinta-Nya pada waktu tidur. Tidur artinya; masuk dalam pengalaman
kematian, berarti daging tidak bersuara lagi. Oleh sebab itu jadilah orang yang
dicintai-Nya.
Saudaraku, ketika masuk dalam pengalaman
kematian, memang tidak enak bagi daging, baunya minta ampun / tidak ada yang
suka, saya sudah alami pada waktu membangun pelayanan ini. Tetapi setelah
melewati pengalaman kematian itu, kehidupan dan kemuliaan diberikan untuk
selama-lamanya.
Kalau Tuhan membawa kita masuk dalam
pengalaman kematian, jangan dihindari, jangan pintar-pintar, jangan ambil jalan
sendiri, berdiam diri saja walaupun bau dan sakit, nantikan waktunya Tuhan.
Tidak ada bau bangkai yang enak dicium,
tetapi firman Tuhan berkata; dimana ada bangkai/pengalaman kematian disitu
burung nazar berkerumun (janji-janji Allah digenapi).
Tuhan baik, sampai hari ini Tuhan tetap setia
untuk menyatakan kebenaran walaupun kita tidak setia.
Praktek
menyimpang dari iman.
Lukas 12:18-19
12:18 Lalu katanya: Inilah yang akan aku
perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih
besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku.
12:19 Sesudah itu aku akan berkata kepada
jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun
lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!
Disini kita melihat,
orang kaya yang bodoh itu berkata; “aku
akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan
aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku” = sibuk mengumpulkan
harta di bumi, tetapi tidak sibuk mengumpulkan harta di sorga = memperkaya diri
sendiri.
Selanjutnya
ditengah-tengah memperkaya diri, orang kaya yang bodoh berkata; “beristirahatlah, makanlah, minumlah dan
bersenang-senanglah!”
= memasuki suatu
rancangan yang bukan dorongan Roh Tuhan.
Pendeknya;
menyimpang dari iman.
Bandingkan
dengan orang yang memiliki harta di sorga.
dikaitkan dengan musa.
Yang pertama
Keluaran 3:1
3:1. Adapun Musa, ia biasa menggembalakan
kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring
kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni
gunung Horeb.
Musa biasa menggembalakan kambing domba, Yitro,
mertuanya. Yitro adalah seorang imam di Midan.
Saudaraku, Musa tidak tertarik tinggal di istana dan
tidak tertarik disebut anak Firaun, sesuai dengan Kisah Para Rasul 7, sekalipun dengan segala fasilitas yang mewah, dia
lebih suka menjadi pendatang dan menderita di Midian, lalu menggembalakan
kambing domba Yitro, mertuanya.
Berarti, harta yang paling berharga bagi Musa adalah penggembalaan,
dengan kata lain penggembalaan adalah harta yang mulia.
Biarlah kita juga menjadikan kandang penggembalaan ini
sebagai harta yang mulia, lebih berharga dari yang lain.
Selanjutnya...
Keluaran 3:2-5
3:2 Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri
kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan
tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.
3:3 Musa berkata: "Baiklah aku
menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak
terbakar semak duri itu?"
3:4 Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa
menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri
itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah."
3:5 Lalu Ia
berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari
kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang
kudus."
Firman Allah kepada Musa; "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu,
sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus." Pendeknya;
Musa berdiri di tempat kudus.
Sesungguhnya, tanah yang diinjak oleh Musa tidak ada
bedanya dengan tanah-tanah di Timur tengah lainya, bahkan tanah yang ada
disini, yang membedakannya adalah hadirat Allah.
Pada malam ini kita beribadah kepada Tuhan/menghadap
takhta kasih karunia dan ditengah-tengah ibadah ini Allah berhadirat, bertakhta,
sehingga kita memiliki harta itulah kesucian. Kesucian adalah harta rohani yang
harus kita miliki, lewat ibadah & pelayanan dalam kandang penggembalaan.
Matius 5:8
5:8
Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
“Berbahagialah
orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.”
Berarti; tanpa kesucian tidak seorangpun dapat melihat
Allah.
Pada malam ini kita dapat melihat Allah, melihat
kesucian Allah lewat pemberitaan firman Tuhan yang kita terima, itu karena kita
berada di tempat kudus.
Mazmur Daud: “lebih
baik satu hari dipelataran-Mu, dari pada seribu hari di tempat lain.” (Mazmur
84: 11) Sebagai seorang gembala saya lebih suka berada di rumah Tuhan dari pada
berada di tempat lain, saya tidak suka jalan kesana-kesini sehingga
menelantarkan kawanan domba dalam kandang penggembalaan.
Keluaran 3:1
3:1. Adapun
Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian.
Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun,
sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.
Sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb. Disinilah
untuk yang pertama kali Musa berjumpa / melihat Allah.
Sekali lagi saya tandaskan; tanpa kesucian, tidak
seorang pun dapat melihat Allah.
yang kedua
Keluaran 3:2-3
3:2 Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri
kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan
tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.
3:3 Musa berkata: "Baiklah aku
menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak
terbakar semak duri itu?"
Tampaklah
semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api, artinya; berapi-api,
bernyala-nyala dalam melayani Tuhan. Kalau kita melayani Tuhan dengan Roh yang
bernyala-nyala maka tidak terlihat daging dengan tabiatnya.
Semak duri;
pribadi yang suka menyakiti, menusuk hati orang lain, tabiat dari manusia
daging. Berarti, kalau dipakai melayani Tuhan dengan roh yang bernyala-nyala, itu
adalah suatu penglihatan yang hebat.
Roma 12:11
12:11 Janganlah
hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu
menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
Biarlah kita melayani Tuhan dengan roh yang
menyala-nyala dengan syarat; janganlah hendaknya kerajinan dari tiap-tiap orang
menjadi kendor.
Keadaan
Musa saat bertemu dengan Allah.
Keluaran 3:6
3:6 Lagi Ia
berfirman: "Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah
Yakub." Lalu Musa menutupi mukanya, sebab
ia takut memandang Allah.
Musa menutupi mukanya sebab ia takut memandang Allah,
Musa merasa tidak layak di hadapan Allah. Dimuka terdapat lima indera, yaitu;
mata, mulut, hidung, telinga dan kulit.
Jadi, semakin kita memiliki harta rohani, akan semakin merasa
diri tidak layak dihadapan Tuhan, bukan jusru merasa hebat, bisa dan mampu.
Sekali lagi saya katakan; “di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.” (Matius 6: 21)
Kita sudah melihat orang kaya yang bodoh tadi,
memperkaya diri sendiri, mengumpulkan harta baginya di bumi berbanding terbalik
dengan Musa sibuk mengumpulkan harta di surga.
Dampak
negatif mengumpulkan harta di bumi:
Kita kembali memperhatikan, Matius 6:19; "Janganlah
kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan
pencuri membongkar serta mencurinya.”
Akibat mengumpulkan harta di bumi:
-
Di bumi ngengat dan karat merusakkannya.
-
Pencuri membongkar serta mencurinya.
Keterangan; ngengat
dan karat.
Yakobus 5:2-3
5:2 Kekayaanmu sudah busuk, dan pakaianmu telah dimakan
ngengat!
5:3 Emas dan
perakmu sudah berkarat, dan karatnya akan menjadi kesaksian terhadap kamu dan
akan memakan dagingmu seperti api. Kamu telah mengumpulkan harta pada hari-hari
yang sedang berakhir.
Disini dikatakan; kekayaanmu sudah busuk, berarti orang yang memperkaya diri /
mengumpulkan harta di bumi baginya, mengeluarkan bau tak sedap karena telah
rusak lakunya di hadapan Allah.
Dengan bukti, yaitu:
YANG PERTAMA; Pakaianmu
telah dimakan ngengat.
Berarti kondisi dari pakaian
itu sudah lapuk dan tua.
Berkaitan dengan itu..
Matius 9:16
9:16 Tidak
seorangpun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena
jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah
koyaknya.
“Tidak
seorangpun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena
jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah
koyaknya.”
Artinya; pakaian tua dan lapuk tidak dapat lagi diperbaiki,
kehidupan semacam ini digambarkan seperti orang bebal dan dursila.
1 Samuel 25:25
25:25 Janganlah
kiranya tuanku mengindahkan Nabal, orang yang dursila itu, sebab seperti
namanya demikianlah ia: Nabal namanya dan bebal orangnya. Tetapi aku, hambamu
ini, tidak melihat orang-orang yang tuanku suruh.
Yang Pertama: Nabal
adalah orang yang dursila.
1 Samuel 25:17
25:17
Oleh sebab itu, pikirkanlah dan pertimbangkanlah apa yang harus kauperbuat,
sebab telah diputuskan bahwa celaka akan didatangkan kepada tuan kita dan
kepada seisi rumahnya, dan ia seorang yang dursila, sehingga orang tidak dapat berbicara dengan dia."
“Sehingga
orang tidak dapat berbicara dengan dia” artinya; tidak mau
mendengar nasihat firman Tuhan = firman Tuhan tidak mendapat tempat di dalam
hatinya.
Orang dursila tidak suka mendengar firman
Tuhan, biar dinasihati seperti apapun, ia tidak mau berubah.
Sehingga akibatnya...
1 Samuel 12:10-11
25:10 Tetapi Nabal menjawab anak buah Daud
itu, katanya: "Siapakah Daud? Siapakah anak Isai itu? Pada waktu sekarang ini ada
banyak hamba-hamba yang lari dari tuannya.
25:11
Masakan aku mengambil rotiku, air minumku dan hewan bantaian yang kubantai bagi
orang-orang pengguntingku untuk memberikannya kepada orang-orang yang aku tidak
tahu dari mana mereka datang?"
Nabal mengecilkan bahkan
tidak segan-segan mempersalahkan Daud, seorang hamba Tuhan yang diurapi.
Yang Kedua: Nabal namanya, bebal orangnya.
Bebal = bodoh. Orang
bodoh terus menerus mengulangi kesalahan yang sama. Persis seperti bangsa
Israel sekalipun telah mengecap kebaikan dan kemurahan Tuhan, bangsa Israel terus
menerus mengulangi kesalahan yang sama.
Ketika berada di
gunung Sion, bangsa Israel mendirikan patung anak lembu emas tuangan, kemudian setelah
berada di tanah perjanjian/Kanaan, kembali membuat dua patung anak lembu emas
tuangan di Betel dan di Dan, kebebalan bangsa Israel menunjuk kekerasan hati
mereka dua kali lipat.
Mari kita lihat
persamaan orang bebal...
2 Petrus 2:20-22
2:20 Sebab jika mereka, oleh pengenalan
mereka akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus, telah melepaskan diri
dari kecemaran-kecemaran dunia, tetapi terlibat lagi di dalamnya, maka akhirnya
keadaan mereka lebih buruk dari pada yang semula.
2:21 Karena itu bagi mereka adalah lebih
baik, jika mereka tidak pernah mengenal Jalan Kebenaran dari pada mengenalnya,
tetapi kemudian berbalik dari perintah kudus yang disampaikan kepada mereka.
2:22 Bagi mereka cocok apa yang dikatakan
peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi
yang mandi kembali lagi ke kubangannya."
Oleh karena,
pengenalan akan Tuhan, telah melepaskan diri dari kecemaran-kecemaran dunia, tetapi
terlibat lagi di dalamnya, persis seperti;
- Anjing kembali lagi ke muntahnya.
- Babi yang mandi kembali lagi ke
kubangannya.
Matius 7:6
7:6 "Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan
mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia
berbalik mengoyak kamu."
-
Sifat anjing; menginjak-injak barang yang kudus
gambaran dari firman Allah.
-
Sifat babi; menginjak-injak mutiara.
Mutiara adalah
barang yang berharga, gambaran dari kasih
Allah.
Pendeknya; kehidupan
yang digambarkan seperti anjing dan babi susah untuk ditolong, dan diperhatikan,
bagaikan pakaian tua.
Sekarang kita perhatikan..
Yang kedua; emas dan perak sudah berkarat,
Artinya; kesucian dan kebenaran diri sendiri tidak akan
bertahan lama, justru menimbulkan dosa, yaitu karat.
1 Korintus 15:56
15:56 Sengat
maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum
Taurat.
Kuasa dosa ialah hukum Taurat.
Setahu saya, benda-benda logam seperti emas & perak
tidak akan berkarat, sehingga dipergunakan pada Tabernakel.
Perak digunakan
sebagai alas-alas pada tiang pintu kemah dan pintu tirai, juga alas pada
papan-papan jenang pada sisi sebelah utara, selatan dan barat. Sementara alat
yang ada di Ruangan suci dan Maha suci semua di lapisi oleh emas murni, mulai dari papan-papan
jenang, pelita emas, meja roti sajian, mezbah dupa, tabut perjanjian dan tutup
pendamaian, serta dua kerubium di atasnya.
Tetapi disini Allah berkata; emas dan perakmu telah
berkarat. Kesucian dan kebenaran diri sendiri suatu saat akan terbongkar.
Kemudian dikatakan; karatnya akan menjadi kesaksian
terhadap kamu dan akan memakan dagingmu seperti api, ini sama seperti hidup di
bawah hukum Taurat. Ahli Taurat mempersalahkan orang yang salah seperti
perempuan yang kedapatan berzinah di pagi hari. Tetapi sebetulnya mereka itu
sedang menjebak Yesus, dengan pertanyaan; “guru,
orang yang kedapatan berzinah harus dilempari dengan batu, bagaimana
menurut-Mu?”
Dengan segala hikmat Yesus menjawab pertanyaan ahli
Taurat, dengan cara menulis dengan jari-Nya di tanah sebanyak dua kali, itu
menunjuk kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama.
Sebaliknya, perempuan yang kedapatan berzinah (seorang
pendosa), justru memperoleh kasih karunia, sebaliknya kebenaran diri sendiri
tidak mampu menolong dan melepaskan orang lain dari dosa (Roma 3: 28). Dalam
hal ini, benarlah apa yang dikatakan oleh Yesus: emas & perakmu sudah
berkarat.
Hukum Taurat berarti, tangan ganti tangan, mata ganti
mata, gigi ganti gigi, artinya; kejahatan dibalas dengan kejahatan, kemudian
mengasihi sesama manusia tetapi membenci musuh (Matius 5:38, 43).
Keterangan; pencuri
membongkar serta mencurinya.
Yohanes 10:9-10
10:9 Akulah pintu; barangsiapa masuk
melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang
rumput.
10:10
Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang,
supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan
membinasakan, itulah pekerjaan dari si serigala.
Yohanes 10:12-13
10:12 sedangkan seorang upahan yang bukan
gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat
serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu
menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.
10:13 Ia lari karena ia seorang upahan dan
tidak memperhatikan domba-domba itu.
Pekerjaan serigala; menerkam dan mencerai-beraikan
kawanan domba supaya domba-domba tidak tergembala, menjadi liar jauh dari Tuhan
dan akhirnya berujung kepada kebinasaan.
Jalan
keluarnya.
Yohanes 10:9
10:9 Akulah pintu; barangsiapa masuk
melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang
rumput.
“Barangsiapa
masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan
padang rumput”. Ketika domba-domba menemukan padang rumput menunjukkan
bahwa Yesus adalah gembala yang baik.
Padang rumput = firman penggembalaan untuk memelihara
kawanan domba, sesuai dengan Mazmur 23:1-2
= tidak kekurangan aku, kemudian
diikuti dengan 2 hal yang lain, yaitu;
- Ia membaringkan aku di padang yang berumput
hijau
Artinya; memiliki
keyakinan iman yang teguh, sehingga tidak sibuk dengan segala perkara lahiriah,
persis seperti orang yang sedang berbaring. Rumput hijau à firman
iman.
- Ia membimbing aku ke air yang tenang.
Artinya;
menjadi pribadi yang tenang karena dibimbing oleh Roh Kudus. Air à Roh Kudus.
Bukti bahwa
Yesus adalah gembala yang baik
Yohanes 10:11
10:11 Akulah
gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;
Yesus memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya, sehingga
ada hidup dan ada masa depan, selaras dengan perkataan Yesus; ”Barangsiapa masuk melalui Aku, Ia akan
selamat....” (Yohanes 10:9).
Jangan biarkan hati dicuri oleh si pencuri! Jangan
tertipu lagi dengan segala tipu daya kekayaan.
Sejenak kita melihat
pernyataan Yesus.
Yohanes 10:9
10:9 Akulah
pintu; barasngsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan
keluar dan menemukan padang rumput.
Yesus berkata; “Akulah
pintu”, sedangkan pada ayat 11
Yesus berkata; “Akulah gembala yang baik.”
Kesimpulannya; supaya domba-domba tergembala dengan
baik, harus melalui pintu.
Kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel, ada 3 pintu
pada Tabernakel.
Yang Pertama: PINTU
GERBANG, untuk berada di halaman itulah daerah pembenaran Allah.
Halaman = daerah
pembenaran Allah.
Jadi setiap orang
yang akan masuk dalam pembenaran harus melalu pintu gerbang.
Di halaman terdapat
dua macam alat;
Yang pertama;
-
Mezbah
korban bakaran,
artinya; dibenarkan oleh darah Yesus Kristus.
-
Kolam
pembasuhan, artinya; dibenarkan oleh kematian dan kebangkitan Yesus.
Kuasa kematian: mengubur hidup lama. Kuasa
kebangkitan Yesus: hidup dalam hidup yang baru.
Yang Kedua: PINTU KEMAH, untuk berada di dalam
ruangan suci.
Di Ruangan Suci
terdapat 3 macam alat, yaitu;
-
Meja roti sajian menunjuk ketekunan
dalam Ibadah Pendalaman Alkitab.
-
Pelita emas menunjuk ketekunan dalam
Ibadah Raya Minggu.
-
Mezbah dupa menunjuk ketekunan dalam
Ibadah Doa Penyembahan.
Yang Ketiga: PINTU
TIRAI, untuk berada di dalam Ruangan Maha Suci.
Ruangan Maha Suci adalah takhta Allah.
Dalam Ruangan Maha Suci terdapat satu alat, yaitu tabut
perjanjian, alat yang paling utama.
Tabut perjanjian, artinya; takhta Allah/hadirat Allah.
Tabut perjanjian dibagi menjadi 2 bagian;
- Tutup pendamaian,
terbuat dari emas murni à pribadi Yesus
Kristus sebagai kepala gereja.
Kemudian di
atas tutup pendamaian terdapat 2 kerubium.
Kerubium
yang pertama: Allah Bapa dengan tabiat-Nya, kasih.
Kerubium
yang kedua: Allah Roh Kudus.
- Tabut
perjanjian terbuat dari kayu penaga, yang telah disalut dengan emas bagian luar
dan dalam, sehingga tidak terlihat tabiat daging.
Kesimpulannya;
Pintu
gerbang menunjuk pribadi Yesus = Allah Anak, tabiat-Nya hidup dalam
kebenaran.
Pintu
kemah menunjuk Kristus = Allah Roh Kudus.
Pintu
tirai menunjukan Tuhan = Allah Bapa, tabiat-Nya kasih.
Firman Allah itulah kebenaran, Roh Allah yang memberi pertolongan dan kasih Allah adalah harta rohani, kekayaan sorgawi yang tak ternilai, sebab Ia kaya tetapi Ia rela miskin supaya kita yang miskin menjadi kaya.
Dalam injil Yohanes 1: 14, dikatakan: “Firman itu telah menjadi manusia ...”
Berarti, berhadirat, bertabernakel, sebab Yesus Kristus adalah Tabernakel
sejati (Ibrani 9: 11).
Yohanes 10:2-3
10:2 tetapi siapa yang masuk melalui pintu,
ia adalah gembala domba.
10:3 Untuk
dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia
memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
Suasana dalam kandang penggembalaan:
- Dari pihak
gembala: menuntun domba-domba dengan baik/menggembalakan kawanan domba dengan
baik, tidak membiarkan domba-domba itu liar.
- Kawanan
domba:
·
Mendengar suara gembala = dengar-dengaran.
·
Mengikuti gembala.
Inilah suasana dalam kandang penggembalaan; Dimana
seorang gembala menggembalakan kawanan domba itu dengan baik, tidak membiarkan
domba-domba itu menjadi liar. Sedangkan kawanan domba itu, tidak mendengar
suara lain, sehingga domba-domba mendengar suara gembala & mengikuti
gembala.
Wahyu 3:17
3:17 Karena
engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak
kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan
malang, miskin, buta dan telanjang,
Kalau seseorang memperkayakan dirinya, memperkaya
dirinya sendiri, justru dimata Tuhan melarat, dan malang, miskin, buta dan
telanjang, camkanlah firman ini!
Biarlah kita kaya karena mengumpulkan harta rohani,
harta di surga, memiliki kekayaan rohani.
TUHAN YESUS
KRISTUS, KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SURGA MEMBERKATI
Pemberita firman;
Gembala sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment