IBADAH
DOA PENYEMBAHAN, 10 JUNI 2015
Tema: DARI KITAB KOLOSE
(Seri 44)
Subtema: BANGSA
KAFIR
Shalom!
Selamat
malam, salam sejahtera, salam di dalam kasih Kristus.
Oleh karena kemurahan hati Tuhan, kita
dimungkinkan untuk melangsungkan
Ibadah Doa Penyembahan pada malam
ini.
Kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Doa
Penyembahan dari surat yang dikirim Rasul Paulus untuk jemaat di
Kolose.
Kolose
1: 21
(1:21) Juga kamu yang dahulu hidup jauh
dari Allah dan yang
memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang
jahat,
Kalimat yang harus kita perhatikan: “kamu
yang dahulu hidup jauh dari Allah.”
Lebih jauh kita melihat kehidupan yang dahulu jauh dari
Allah.
Efesus 2: 11-13
(2:11)
Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu -- sebagai orang-orang bukan Yahudi
menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang
menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh
tangan manusia, --
(2:12)
bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan
tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa
pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.
(2:13)
Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh",
sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.
Yang dahulu jauh, berarti; tanpa Kristus, tidak termasuk
kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang
dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.
Pada Minggu
yang lalu telah saya sampaikan, keterangan: Tanpa Kristus.
Keterangan: “TIDAK TERMASUK KEWARGAAN ISRAEL.”
Berarti, bukan orang Yahudi.
Galatia 2: 13-14
(2:13) Dan
orang-orang Yahudi yang lain pun turut berlaku munafik dengan dia, sehingga
Barnabas sendiri turut terseret oleh kemunafikan mereka.
(2:14)
Tetapi waktu kulihat, bahwa kelakuan mereka itu tidak sesuai dengan kebenaran
Injil, aku berkata kepada Kefas di hadapan mereka semua: "Jika engkau,
seorang Yahudi, hidup secara kafir dan bukan secara Yahudi, bagaimanakah
engkau dapat memaksa saudara-saudara yang tidak bersunat untuk hidup secara
Yahudi?"
Bukan bangsa Yahudi disebut dengan BANGSA KAFIR.
Kafir, artinya; kelakuan atau perbuatan-perbuatan yang
tidak sesuai dengan kebenaran injil.
Mari kita lihat; BANGSA KAFIR.
Matius 15: 22-26
(15:22)
Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru:
"Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan
setan dan sangat menderita."
(15:23)
Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan
meminta kepada-Nya: "Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan
berteriak-teriak."
(15:24)
Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat
Israel."
(15:25)
Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan,
tolonglah aku."
(15:26)
Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi
anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
Bangsa kafir, yaitu perempuan Kanaan digambarkan seperti
anjing.
Kita ini adalah bangsa kafir. Sesungguhnya, kita bukanlah
kewargaan Israel, kita bukan orang Yahudi.
Sekarang kita lihat ...
Perbuatan/tabiat-tabiat
anjing.
YANG
PERTAMA.
2 Petrus 2: 20-22
(2:20)
Sebab jika mereka, oleh pengenalan mereka akan Tuhan dan Juruselamat kita,
Yesus Kristus, telah melepaskan diri dari kecemaran-kecemaran dunia, tetapi
terlibat lagi di dalamnya, maka akhirnya keadaan mereka lebih buruk dari pada
yang semula.
(2:21)
Karena itu bagi mereka adalah lebih baik, jika mereka tidak pernah mengenal
Jalan Kebenaran dari pada mengenalnya, tetapi kemudian berbalik dari perintah
kudus yang disampaikan kepada mereka.
(2:22)
Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing
kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke
kubangannya."
Anjing kembali ke muntahnya, artinya; telah melepaskan
diri dari kecemaran-kecemaran dunia tetapi terlibat lagi di dalamnya.
Sesungguhnya, lebih baik mereka tidak pernah mengenal
jalan kebenaran, dari pada mengenalnya namun berbalik dari jalan kebenaran /
perintah kudus, sebab keadaan orang seperti ini akan lebih
buruk dari yang semula.
Dahulu, sebelum mengenal kebenaran kita dengan bebas melakukan
perbuatan – perbuatan daging sampai pada akhirnya kita mengenal kebenaran, tetapi
mungkin juga masih terikat dengan
perbuatan-perbuatan daging misalnya;
dosa merokok dan lain sebagainya, kemudian, kita berupaya menutup-nutupinya, untuk ukuran dunia ini adalah sesuatu hal yang
wajar walaupun itu salah. Namun pada akhirnya, oleh karena kebenaran itu kita berupaya melepaskan diri dari segala perbuatan daging, tetapi
setelah melepaskan diri dari ikatan daging timbul dosa yang lain, yaitu;
kekerasan hati, pemberontakan, persungutan dan berbantah-bantah, menunjukkan
bahwa keadaan seperti ini
lebih buruk dari yang semula. Orang seperti ini lebih baik tidak mengenal
kebenaran dari pada mengenalnya tetapi berubah meninggalkan perintah kudus.
Amsal 26: 11
(26:11)
Seperti anjing kembali ke muntahnya, demikianlah orang bebal yang
mengulangi kebodohannya.
Seperti anjing kembali lagi ke muntahnya, demikianlah
orang bebal mengulangi kesalahannya sebagai kebodohan di hadapan
Tuhan.
Jadi, kembali mengulangi kesalahan yang sama = orang
bebal.
Tidak ada yang lebih menakutkan dari seorang yang bebal.
Oleh sebab itu, Amsal berkata: lebih baik bertemu dengan beruang yang
kehilangan anak, dari pada orang bebal. Kalau binatang buas kehilangan anak, apalagi
baru melahirkan, kemudian anaknya dipisahkan / diambil dari padanya, disitulah ia akan menjadi
bringas, tetapi manusia punya akal untuk menghindari binatang sebuas apapun.
Berbeda dengan orang bebal, lebih mengerikan, sangat mengerikan sekali, apalagi
kalau sudah mengenal kebenaran, sebab ia sukar untuk mengakui dosanya.
Pertanyaannya; MENGAPA ORANG BEBAL KEMBALI MENGULANGI
KESALAHANNYA?
Mazmur 14: 1-3
(14:1)
Untuk pemimpin biduan. Dari Daud. Orang bebal berkata dalam hatinya: "Tidak
ada Allah." Busuk dan jijik perbuatan mereka, tidak ada yang
berbuat baik.
(14:2)
TUHAN memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia untuk melihat,
apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah.
(14:3)
Mereka semua telah menyeleweng, semuanya telah bejat; tidak ada yang berbuat
baik, seorang pun tidak.
Orang bebal itu tidak berakal budi, tidak memiliki pengertian
dari kebenaran Allah. Itu sebabnya orang bebal berkata dalam
hatinya: “Tidak ada Allah”, sehingga busuk dan jijik perbuatan mereka,
pendeknya; tidak ada yang berbuat baik.
Itu sebabnya orang bebal terus-menerus mengulangi kesalahan sebagai kebodohannya di hadapan
Tuhan.
Mazmur 92: 6-7
(92:6)
Betapa besarnya pekerjaan-pekerjaan-Mu, ya TUHAN, dan sangat dalamnya
rancangan-rancangan-Mu.
(92:7)
Orang bodoh tidak akan mengetahui, dan orang bebal tidak akan mengerti hal itu.
Perlu untuk diketahui; kalau malam ini kita dapat
melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan, semua karena kemurahan Tuhan, karena
pekerjaan Allah yang besar, kita dilepaskan dari ikatan dosa, dilepaskan dari kegelapan
oleh karena darah Anak Domba Paskah, selanjutnya Dia membuat kita raja-raja dan imam-imam bagi Allah untuk memerintah di atas muka bumi ini, karena besarnya
pekerjaan-pekerjaan Allah, menunjukkan betapa dalamnya rancangan
Allah bagi kehidupan kita pribadi lepas pribadi.
Tetapi orang bodoh, orang bebal yang selalu mengulangi
kesalahan sebagai kebodohan tidak mengerti semua itu.
Pendeknya; orang bebal mengecilkan korban Kristus.
Dahulu kita bukan siapa-siapa, dahulu kita tidak mengerti
tentang kebenaran, dahulu
kita tidak memiliki karunia-karunia, tetapi
sekarang kita bisa beribadah & melayani Tuhan sesuai karunia-karunia
yang diperoleh tiap-tiap orang, itu
adalah pekerjaan Allah yang besar untuk pribadi lepas pribadi, tetapi bagi
orang bebal, ia tidak memahami semua itu dan orang bebal tidak menghargai korban Kristus.
Kalau kita dipercaya oleh Tuhan, itu bukan karena kita
bisa, itu bukan karena gagah hebat kita, namun oleh Roh Tuhan.
Orang bebal, orang bodoh tidak mengerti;
-
Betapa
besarnya pekerjaan-pekerjaan Tuhan.
-
Sangat
dalamnya rancangan-rancangan Tuhan.
Amsal 14: 8-9
(14:8)
Mengerti jalannya sendiri adalah hikmat orang cerdik, tetapi orang bebal ditipu
oleh kebodohannya.
(14:9)
Orang bodoh mencemoohkan korban tebusan, tetapi orang jujur saling menunjukkan
kebaikan.
Orang bebal ditipu oleh kebodohannya, yaitu dia
mencemoohkan korban penebusan dosa, seperti apa yang tertulis dalam Mazmur 92: 6-7.
Itu terlihat dengan jelas, dialami oleh bangsa Israel, sesungguhnya
mereka adalah bangsa yang bebal.
Ulangan 32: 16-17, 21
(32:16)
Mereka membangkitkan cemburu-Nya dengan allah asing, mereka menimbulkan sakit
hati-Nya dengan dewa kekejian,
(32:17)
mereka mempersembahkan korban kepada roh-roh jahat yang bukan Allah, kepada
allah yang tidak mereka kenal, allah baru yang belum lama timbul, yang
kepadanya nenek moyangmu tidak gentar.
(32:21)
Mereka membangkitkan cemburu-Ku dengan yang bukan Allah, mereka menimbulkan
sakit hati-Ku dengan berhala mereka. Sebab itu Aku akan membangkitkan cemburu
mereka dengan yang bukan umat, dan akan menyakiti hati mereka dengan bangsa
yang bebal.
Bangsa Israel membangkitkan cemburu Allah dengan yang
bukan Allah, juga menimbulkan sakit hati Allah
dengan berhala-berhala mereka. Kemudian mereka mempersembahkan korban kepada roh-roh jahat yang
bukan Allah, mempersembahkan korban kepada allah yang tidak mereka
kenal.
Kekerasan hati, itu juga merupakan berhala, sehingga
orang yang keras hati lebih suka mempersembahkan korban kepada roh jahat dan
roh najis, dari pada mempersembahkan korban kepada Tuhan, sehingga ia tidak mau
tunduk, taat kepada kebenaran, dengan kata lain tidak memposisikan diri dengan
benar dihadapan Tuhan.
Sehingga kalau kita perhatikan ...
Ulangan 32: 5-6
(32:5)
Berlaku busuk terhadap Dia, mereka yang bukan lagi anak-anak-Nya, yang
merupakan noda, suatu angkatan yang bengkok dan belat-belit.
(32:6)
Demikianlah engkau mengadakan pembalasan terhadap TUHAN, hai bangsa yang bebal
dan tidak bijaksana? Bukankah Ia Bapamu yang mencipta engkau, yang menjadikan
dan menegakkan engkau?
Bangsa Israel adalah bangsa yang bebal dan tidak
bijaksana, suatu angkatan yang bengkok dan belat-belit.
-
Bengkok berarti hati dan pikirannya tidak lurus.
-
Belat-belit = rumit seperti benang kusut, sukar untuk diperbaiki.
Ulangan 32: 7-8
(32:7)
Ingatlah kepada zaman dahulu kala, perhatikanlah tahun-tahun keturunan yang
lalu, tanyakanlah kepada ayahmu, maka ia memberitahukannya kepadamu, kepada
para tua-tuamu, maka mereka mengatakannya kepadamu.
(32:8) Ketika
Sang Mahatinggi membagi-bagikan milik pusaka kepada bangsa-bangsa, ketika Ia
memisah-misah anak-anak manusia, maka Ia menetapkan wilayah bangsa-bangsa
menurut bilangan anak-anak Israel.
Sesungguhnya bangsa Israel harus mengingat kebaikan-kebaikan Allah yang membebaskan mereka dari Mesir, kemudian dibawa masuk ke tanah Kanaan tanah
yang dijanjikan sebagai milik pusaka dan membagi-bagikannya sesuai dengan
jumlah 12 suku Israel.
Ulangan 32: 9-10
(32:9)
Tetapi bagian TUHAN ialah umat-Nya, Yakub ialah milik yang ditetapkan bagi-Nya.
(32:10)
Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah ketandusan
dan auman padang belantara. Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya
sebagai biji mata-Nya.
Sebaliknya, bagian Tuhan ialah umat-Nya, kemudian yang
menjadi milik-Nya ialah Yakub, dan itu sudah ditetapkan dari semula. Hal ini
harus diingat oleh bangsa Israel.
Kemudian, di
tengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara, Allah mengelilingi
mereka, menjaga mereka, mengawasi mereka, menunjukkan bahwa bangsa Israel
adalah biji mata Tuhan.
Lewat ibadah ini, kita dikelilingi, diawasi, dijaga oleh
Tuhan, menunjukkan bahwa kita adalah biji mata Tuhan.
Dalam Zakharia 2:
8, biji mata Tuhan tidak diijinkan diganggu oleh apa saja, tidak akan
dibiarkan sesuatu benda asing masuk ke dalam mata. Ini menunjukkan
bahwa Yesus adalah Gembala Agung, pemelihara jiwa.
Selanjutnya….
Ulangan 32: 11-12
(32:11)
Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas
anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di
atas kepaknya,
(32:12)
demikianlah TUHAN sendiri menuntun dia, dan tidak ada allah asing menyertai
dia.
Hanya Allah, satu-satunya yang menuntun perjalanan bangsa
Israel di padang gurun selama 40 tahun, untuk
selanjutnya dibawa masuk ke tanah Kanaan, bukan allah asing.
Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya,
kemudian mengembangkan sayapnya, menampung seekor dan mendukung di atas sayapnya à kuasa kematian & kebangkitan Yesus Kristus.
Demikianlah kita didukung di atas kepak sayap-Nya, oleh
karena kuasa kematian & kebangkitan Yesus Kristus.
Saudara, kalau kematiannya benar maka kebangkitannya pun benar sebab ada
kebangkitan palsu itulah orang-orang yang beribadah dan melayani, tetapi masih
tetap menyembah berhala / mempertahankan kekerasan hati.
Perbuatan-perbuatan besar dari Allah inilah yang
dilupakan oleh bangsa Israel, karena
mereka adalah bangsa yang bebal, tidak bijaksana.
Perbuatan/tabiat-tabiat
anjing.
YANG
KEDUA.
Lukas 16: 20-21
(16:20)
Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok,
berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu,
(16:21)
dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya
itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya.
Suka menjilat borok, artinya; menyukai kelemahan orang
lain, menyukai kejahatan orang lain, menyukai kenajisan orang lain.
Kalau hal ini terjadi dalam satu kandang penggembalaan,
itu sangat mengganggu pertumbuhan dan kemajuan kandang penggembalaan itu sendiri juga mengganggu pertumbuhan rohani sidang jemaat. Oleh sebab itu, dukunglah kandang penggembalaan ini dengan
cara: Apabila seorang wanita yang melihat
kelemahan laki-laki, doakan dia, jangan dimanfaatkan. Sebaliknya
laki-laki yang melihat kelemahan wanita,
doakan dia, jangan dimanfaatkan.
Kemudian,
kita kembali melihat peristiwa ketika anjing
menjilat borok…..
Saat Lazarus menantikan remah-remah yang berjatuhan dari
meja orang kaya tersebut, berarti, ada kaitannya dengan ibadah, sebagaimana malam
ini kita datang merendahkan diri di bawah kaki Tuhan, menantikan
pemberitaan firman Tuhan.
2 Timotius 3: 2-6
(3:2)
Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan
membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan
berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan
agama,
(3:3)
tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat
mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,
(3:4) suka
mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu
dari pada menuruti Allah.
(3:5)
Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka
memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
(3:6)
Sebab di antara mereka terdapat orang-orang yang menyelundup ke rumah orang
lain dan menjerat perempuan-perempuan lemah yang sarat dengan dosa dan dikuasai
oleh berbagai-bagai nafsu,
Ada 18 dosa akhir zaman, dan mereka yang melakukannya;
secara lahiriah mereka beribadah, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri
kekuatan dari ibadah itu sendiri, mengapa? Sebab mereka itu justru menjerat
perempuan-perempuan lemah, yang sarat dengan dosa dan dikuasai oleh
berbagai-bagai nafsu.
Mereka beribadah, tetapi mereka berada di dalam rumah
Tuhan hanya untuk menjerat perempuan-perempuan lemah, inilah orang yang
menyukai borok di tengah-tengah ibadah pelayanan. Sesungguhnya mereka memungkiri kekuatan
dari ibadah itu sendiri dan mengecilkan salib
Kristus.
2 Timotius 3: 7
(3:7) yang
walaupun selalu ingin diajar, namun tidak pernah dapat mengenal kebenaran.
Orang yang menyukai borok, di tengah-tengah ibadah
pelayanan selalu ingin diajar, ada keinginan untuk menerima firman pengajaran,
rindu untuk digembalakan oleh firman pengajaran, namun sayangnya tidak dapat
mengenal kebenaran yang sejati, ia tidak hidup di dalamnya.
2 Timotius 3: 8
(3:8) Sama
seperti Yanes dan Yambres menentang Musa, demikian juga mereka menentang
kebenaran. Akal mereka bobrok dan iman mereka tidak tahan uji.
Kehidupan yang semacam ini sama seperti Yanes dan
Yambres menentang Musa.
Setelah Musa melemparkan tongkatnya,
maka tongkat itu berubah menjadi ular, juga ahli-ahli sihir
Firaun, yaitu Yanes dan Yambres juga melemparkan tongkat, melakukan
sama seperti yang dilakukan oleh Musa, berarti
menentang.
Kalau sidang jemaat setelah
dipercaya melayani Tuhan sesuai dengan karunia-karunia yang dipercayakan, tetapi
merasa diri bisa = menentang gembala sidang.
Kalau sidang jemaat berkata dalam hatinya;
“aku bisa seperti gembala” = menentang gembala sidang.
Kalau
sidang jemaat menentang hamba Tuhan / gembala sidang, berarti;
akalnya sudah bobrok, dan orang yang semacam ini tidak tahan uji.
Melayani Tuhan tetapi tidak tahan uji, ini adalah kebangkitan palsu.
2 Timotius 3: 9
(3:9)
Tetapi sudah pasti mereka tidak akan lebih maju, karena seperti dalam hal Yanes
dan Yambres, kebodohan mereka pun akan nyata bagi semua orang.
Orang yang seperti ini, sekalipun ingin diajar, tidak akan pernah
mengenal kebenaran dan kerohanian mereka
tidak akan lebih maju, sama seperti Yanes dan Yambres.
Ironisnya / akhirnya kebodohan mereka akan diketahui oleh
semua orang.
Bersyukur sajalah, karena kita adalah biji mata
Tuhan yang dikelilingi, diawasi dan dijaga.
Perbuatan/tabiat-tabiat
anjing.
YANG
KETIGA.
Yohanes 10: 12
(10:12)
sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba
itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu
lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.
Anjing hutan disebut juga dengan serigala, pekerjaannya;
menerkam, mencerai-beraikan kawanan domba dalam satu kandang
penggembalaan, sehingga domba-domba menjadi
liar, jauh dari Tuhan, terpisah
dari gembala.
Saya percaya, tidak ada satupun di antara kita yang ingin
menjauhkan diri dari Tuhan, tidak ada di antara kita yang suka memecah belah,
karena itu adalah pekerjaan dari serigala (anjing hutan).
Ketika kawanan domba menjadi liar….
Ayub 39: 10-11
(39:10) Ia
menertawakan keramaian kota, tidak mendengarkan teriak si penggiring;
(39:11) ia
menjelajah gunung-gunung padang rumputnya, dan mencari apa saja yang hijau.
“Ia menjelajah gunung-gunung padang rumputnya
dan mencari apa saja yang hijau”,
berarti liar tidak tergembala.
Kalau domba-domba tergembala, ia akan menetap di satu tempat, tergembala
dengan baik, berbeda dengan domba yang liar; ia akan menjelajah gunung-gunung
padang rumputnya, dengan alasan mencari
yang hijau-hijau.
Bila domba-domba tidak tergembala;
-
Ia menertawakan keramaian kota = mengecilkan ibadah & pelayanan.
-
Tidak mendengarkan teriak si penggiring = tidak mendengarkan suara gembala, tidak dengar-dengaran dan tidak mengikuti gembala.
Kalau kita perhatikan tabiat anjing ini, menunjukkan
bahwa bangsa kafir tidak menghargai korban Kristus,
perbuatan-perbuatannya tidak sesuai dengan kebenaran Injil.
Jalan
keluarnya.
Matius 15: 26-27
(15:26)
Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi
anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
(15:27)
Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang
jatuh dari meja tuannya."
Kita perhatikan kalimat atau perkataan dari perempuan Kanaan:"Benar
Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.”
Dibagi
menjadi 2 bagian:
BAGIAN PERTAMA: “Benar Tuhan.”
Artinya; membenarkan keputusan Tuhan = menyadari diri
sebagai orang berdosa.
Kalau menyadari diri sebagai orang berdosa, maka Tuhanlah
yang benar. Tetapi kalau tidak menyadari diri sebagai orang berdosa, maka dialah yang benar, Tuhan yang salah /
salib-Nya yang salah.
1 Yohanes 1: 8-9
(1:8) Jika
kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan
kebenaran tidak ada di dalam kita.
(1:9) Jika
kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan
mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
Jika kita mengaku dosa, maka Ia akan mengampuni segala dosa kita, bahkan menyucikan
kita dari segala kejahatan-kejahatan yang kita perbuat. Mengapa? Jawabnya
sederhana: Karena Allah itu setia dan adil.
Sekalipun kita tidak setia, tetapi Allah tetap setia dan
adil. Adil menunjukkan bahwa
Yesus memperhatikan orang yang lemah & yang tertindas.
Sebaliknya, jika kita tidak mengaku dosa = menipu diri
sendiri, bahkan kebenaran tidak ada di dalam diri orang seperti itu.
Tetapi kita telah melihat di atas tadi, bahwa; perempuan Kanaan itu membenarkan perkataan Yesus / keputusan Yesus, berarti menyadari diri sebagai orang
berdosa. Ini adalah teladan yang bagus untuk kita ikuti.
Yakobus 1: 21-24
(1:21)
Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak
itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(1:22)
Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja;
sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.
(1:23)
Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia
adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di
depan cermin.
(1:24) Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi
atau ia segera lupa bagaimana rupanya.
Terimalah kebenaran dari sorga, kebenaran firman Allah
yang tertanam dalam hati dan berkuasa menyelamatkan jiwa.
Oleh sebab itu, hendaklah menjadi pelaku firman dan bukan
hanya mendengar saja, sebab mendengar tetapi tidak melakukan = menipu diri
sendiri.
Orang yang hanya mendengar firman tetapi tidak
melakukannya, ia seumpama seorang yang mengamat-amati mukanya di depan cermin,
baru saja ia memandang dirinya, ia segera pergi dan segera lupa bagaimana
rupanya, itulah orang yang mendengar tetapi tidak melakukannya.
Firman Allah adalah cerminan hidup. Biarlah kita
senantiasa bercermin kepada firman yang kita dengar dan kita lakukan, jangan
bercermin kepada yang lain-lain.
Yakobus 1: 25
(1:25)
Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan
orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk
melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh
perbuatannya.
Barangsiapa mendengar firman Tuhan dan sungguh-sungguh
melakukannya, ia pasti berbahagia oleh perbuatannya, karena ia bebas dari
ikatan dosa.
Kita perhatikan kalimat dari perempuan ini dibagi menjadi
2 bagian.
BAGIAN KEDUA: “Namun anjing itu makan remah-remah yang
jatuh dari meja tuannya.”
Setelah menyadari diri sebagai orang yang berdosa,
selanjutnya ia mau menghargai setiap firman Allah yang disampaikan, seperti
anjing makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.
Di luar bangsa Israel adalah bangsa kafir, termasuk
bangsa Indonesia adalah bangsa kafir. Dan kalau malam ini kita mendapat
kesempatan untuk beribadah lewat ibadah doa penyembahan, semua karena kemurahan
Tuhan.
Dalam Kisah Para Rasul 13:46-47, bangsa Israel mengeraskan hati, sehingga Rasul Paulus
beralih kepada bangsa kafir, yang dahulu hidup jauh dari Allah, sama seperti
remah-remah yang dimakan oleh anjing yang jatuh dari meja tuannya.
Lukas 16: 20-21
(16:20)
Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok,
berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu,
(16:21)
dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya
itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya.
Ketika Lazarus ingin menghilangkan laparnya dengan apa
yang jatuh dari meja orang kaya itu, maka ia harus berbaring dekat pintu rumah
orang kaya itu.
Jadi, orang yang menghargai pemberitaan firman Tuhan
adalah orang yang mau merendahkan diri serendah-rendahnya
di hadapan Tuhan.
Persis seperti perempuan Kanaan tersebut ...
Matius 15: 25
(15:25)
Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan,
tolonglah aku."
Perempuan Kanaan itu datang / mendekat dan menyembah Yesus Kristus, ini menunjukkan
bahwa perempuan Kanaan ini menyadari diri sebagai orang berdosa dan menghargai firman
Tuhan. Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment