IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 1 Desember 2015
“KITAB
KOLOSE”
(SERI 66)
Subtema : BENIH GANDUM
Shalom…!!!
Selamat
malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Kristus, dengan kasih sayang dan
kasih setia-Nya yang abadi kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Doa
Penyembahan.
Segera
kita perhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari surat
rasul Paulus yang dikirim kepada sidang jemaat di Kolose.
Kolose
1:21
(1:21)
Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati
dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,
Kalimat
yang harus kita perhatikan pada ayat ini: “Kamu yang dahulu hidup jauh
dari Allah.”
Ini
menunjuk kepada:
- Bangsa kafir = orang yang tidak bersunat.
- Orang fasik dengan segala kefasikan mereka.
Mereka
itu memusuhi Allah dalam hati dan pikiran, itu terlihat dari perbuatan yang
jahat.
Pendeknya;
setiap perbuatan jahat adalah tanda bahwa mereka memusuhi Allah di dalam hati
dan pikiran.
Lebih
jauh kita memperhatikan…
Efesus
2:11-12
(2:11).
Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu--sebagai orang-orang bukan Yahudi
menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang
menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh
tangan manusia,
(2:12)
bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak
mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan
dan tanpa Allah di dalam dunia.
Yang
dahulu hidup jauh dari Allah berarti; “tanpa Kristus, tanpa pengharapan dan
tanpa Allah di dalam dunia” = binasa, berujung kepada kematian.
Efesus
2:1
(2:1).
Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
Orang-orang
yang dahulu hidup jauh dari Allah, banyak melakukan dosa-dosa, sedangkan upah
dosa adalah maut.
Efesus
2:2-3
(2:2)
Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu
mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di
antara orang-orang durhaka.
(2:3)
Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup
di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang
jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti
mereka yang lain.
Penyebab-penyebab
terjadinya dosa, antara lain;
- Mengikuti jalan dunia ini.
- Mentaati penguasa kerajaan angkasa.
- Menuruti hawa nafsu daging dan menuruti kehendak
daging.
Keterangan: “MENTAATI PENGUASA KERAJAAN ANGKASA.”
Pertanyaannya: Siapakah mereka itu (orang-orang yang
mentaati penguasa kerajaan angkasa)?
Jawabnya; mereka adalah orang-orang yang dikuasai oleh
roh pendurhakaan.
Roh pendurhakaan = memberontak = melawan kepada Allah.
Kita lihat salah satu peristiwa ketika bangsa Israel
memberontak kepada Allah...
Bilangan 21:4-5
(21:4)
Setelah mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk
mengelilingi tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di
tengah jalan.
(21:5) Lalu mereka berkata-kata melawan
Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami
mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan
akan makanan hambar ini kami telah muak."
Bangsa Israel berkata-kata melawan Allah dan Musa =
mendurhaka = memberontak.
Jadi orang yang memberontak adalah orang yang dikuasai
oleh roh pendurhakaan.
Penyebab melawan Allah; “tidak ada roti dan tidak ada air” = kuatir soal makan dan minum.
Matius 6:25
(6:25) "Karena itu Aku berkata
kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau
minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai.
Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting
dari pada pakaian?
Perlu diketahui: Hidup itu lebih penting dari pada
makanan dan minuman, inilah yang benar, jangan
diputar balik, supaya makanan dan minuman tidak lebih penting.
Banyak di luar sana orang memutar
balik kebenaran; hanya karena soal makanan dan minuman, mereka jauh dari ibadah
dan pelayanan, hanya karena sesuap nasi mereka tinggalkan kasih Tuhan.
Ciri-ciri
mentaati penguasa kerajaan angkasa.
Bilangan
21:5
(21:5) Lalu mereka berkata-kata melawan
Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami
mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan
akan makanan hambar ini kami telah muak."
Bangsa Israel muak terhadap manna = muak terhadap firman
Allah (tidak suka firman Allah).
Alasan
Allah memberi makan manna.
Keluaran 16:12
(16:12) "Aku telah mendengar
sungut-sungut orang Israel; katakanlah kepada mereka: Pada waktu senja kamu
akan makan daging dan pada waktu pagi kamu akan kenyang makan roti; maka kamu
akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, Allahmu."
Allah memberi manna untuk di makan
karena bangsa Israel menginginkannya.
Namun pada akhirnya mereka muak
terhadap manna, sesuai dengan Bilangan
21:4-5 tadi = sesuka hati.
Ibadah sesuka hati dan pelayanan
sesuka hati = ibadah dan pelayanan tanpa aturan.
Saudaraku, Allah menempatkan Adam dan
isterinya di taman Eden tujuannya: Untuk mengusahakan dan memelihara taman Eden.
Lalu Tuhan memberikan perintah,
artinya; untuk mengusahakan dan memelihara taman Eden harus mengikuti
aturan-aturan.
Demikian halnya dalam kandang
penggembalaan ini, beribadah dan melayani harus mematuhi aturan-aturan yang
ada, tidak boleh membuat aturan sendiri.
Ibadah dan pelayanan ini sama seperti mengusahakan
dan memeliharakan tanah hati, kalau kita mematuhi aturan-aturan yang ada dari
situlah terpancar kehidupan.
Bilangan 21:5
(21:5) Lalu mereka berkata-kata melawan
Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami
mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan
akan makanan hambar ini kami telah muak."
Bangsa Israel muak terhadap manna
karena rasanya sudah hambar di mulut mereka, ini menunjukkan bahwa bangsa
Israel adalah bangsa yang bebal.
Hambar = tidak ada rasa = tidak
berkuasa, karena kebebalan seseorang.
Jadi kalau firman itu tidak mendarah daging
dalam kehidupan seseorang bukan firman Allah yang tidak berkuasa, tetapi di
mulut mereka manna itu sudah hambar.
Sejenak kita melihat kebebalan bangsa
Israel.
Mazmur 78:22
(78:22) sebab mereka tidak percaya
kepada Allah, dan tidak yakin akan keselamatan dari pada-Nya.
Bangsa
Israel tidak percaya kepada Allah dan tidak yakin bahwa Allah memberikan
keselamatan kepada mereka.
Kita
buktikan..
Mazmur
78:10-16
(78:10)
mereka tidak berpegang pada perjanjian Allah dan enggan hidup menurut
Taurat-Nya.
(78:11)
Mereka melupakan pekerjaan-pekerjaan-Nya dan perbuatan-perbuatan-Nya yang
ajaib, yang telah diperlihatkan-Nya kepada mereka.
(78:12)
Di hadapan nenek moyang mereka dilakukan-Nya keajaiban-keajaiban, di tanah
Mesir, di padang Zoan;
(78:13)
dibelah-Nya laut, diseberangkan-Nya mereka; didirikan-Nya air sebagai
bendungan,
(78:14)
dituntun-Nya mereka dengan awan pada waktu siang, dan semalam suntuk dengan
terang api;
(78:15)
dibelah-Nya gunung batu di padang gurun, diberi-Nya mereka minum banyak air
seperti dari samudera raya;
(78:16)
dibuat-Nya aliran air keluar dari bukit batu, dan dibuat-Nya air turun seperti
sungai.
Bangsa Israel melupakan pekerjaan-pekerjaan
Allah dan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib, yang telah diperlihatkan oleh Allah
sendiri kepada mereka.
Kalau melupakan pekerjaan-pekerjaan Allah
itu juga merupakan kebebalan. Bebal indentik dengan keras hati.
Mari kita lihat apa saja perbuatan-perbuatan yang ajaib dari Allah tetapi bangsa Israel
melupakannya.
1.
“10
Tulah di Mesir.”
Tujuan
dari 10 tulah adalah; membebaskan bangsa Israel dari tanah Mesir.
2.
“Mereka melupakan ketika Tuhan membelah Laut Teberau.”
Tujuan
membelah Laut Teberau: Untuk membebaskan bangsa Israel dari kejaran orang-orang Mesir.
Pendeknya,
untuk memberi jalan keluar supaya tidak dihantui oleh bayang-bayang masa lalu
(segala yang dibelakang).
3.
“Tuhan
menuntun mereka di padang gurun dengan tiang awan dan tiang api.”
Tiang
awan = firman Allah = kebenaran
Tiang
api = Roh Kudus.
Kegunaannya:
- Tiang
awan untuk siang hari.
Dengan adanya tiang awan ini, mereka mendapatkan
perteduhan, mereka boleh aman dan nyaman.
- - Tiang
api untuk malam hari.
Padang
gurun pada malam hari dinginnya mencekam sekali. Tanda akhir zaman salah satunya
adalah kasih semakin dingin. Supaya kita bisa berlindung dari kasih yang
semakin dingin ini maka kita dihangatkan oleh api Roh Kudus, kalau kita andalkan
manusia daging tidak akan mampu. Tetapi sekalipun demikian bangsa Israel tetap
saja melupakannya, betul-betul mereka adalah bangsa yang bebal = bodoh = keras
hati.
4.
“Tuhan
memberi mereka minum dari gunung batu.”
Yesus
Kristus adalah gunung batu. Buktinya: Ia memberi air kehidupan pada malam ini
bagi kita.
Tidak berhenti sampai di situ....
Mazmur 78:17
(78:17) Tetapi mereka terus berbuat
dosa terhadap Dia, dengan memberontak terhadap Yang Mahatinggi di padang
kering.
Mereka terus berbuat dosa kepada Allah
yang telah membebaskan dan memberi jalan keluar. Lebih parah lagi, sampai akhirnya memberontak
kepada yang Maha Tinggi di padang gurun.
Imam-imam jangan suka memberontak, kalau
dinasihati jangan memberontak, kalau ditegur soal kenajisan jangan jengkel hati,
jangan biarkan roh pendurhakaan itu menguasai.
Kita akan lihat kerugian mempertahankan
roh pendurhakaan...
Mazmur 78:18
(78:18) Mereka mencobai Allah dalam
hati mereka dengan meminta makanan menuruti nafsu mereka.
“Mereka mencobai Allah dalam hati
mereka dengan meminta makanan / roti manna
tetapi hanya karena menuruti nafsu mereka.” Berarti; ujung-ujungnya akan bertabiatkan tabiat setan.
Setan
disebut si pencoba, si pendakwa dan saat mendakwa atau mencobai ia melihat
celah, seumpama; ketika Yesus dalam keadaan lapar,
Setan mencobai dan
berkata: “Jikalau Engkau Anak Allah, ubahlah batu
itu menjadi roti.”
Kalau
seseorang menggunakan kesempatan dalam kesempitan itu juga tabiat Setan, kalau ada kelemahan orang lain
jangan manfaatkan, tidak boleh, tidak perlu saya harus pantau-pantau, masa
kalau saya ada baru saudara benar. Kita hidup benar karena Firman Pengajaran
Mempelai yang rahasianya dibukakan, bukan karena saya.
Kita
harus terlepas dari sana, oleh sebab itu mari kita perhatikan...
Jalan keluarnya.
Mazmur 78:23-25
(78:23)
Maka Ia memerintahkan awan-awan dari atas, membuka pintu-pintu langit,
(78:24)
menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada
mereka gandum dari langit;
(78:25) setiap orang telah makan roti
malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah
Sebutan lain dari
pada manna adalah: “Gandum yang turun dari langit.”
1 Korintus
15:35-37
(15:35)
Tetapi mungkin ada orang yang bertanya: "Bagaimanakah orang mati
dibangkitkan? Dan dengan tubuh apakah mereka akan datang kembali?"
(15:36)
Hai orang bodoh! Apa yang engkau sendiri taburkan, tidak akan tumbuh dan hidup,
kalau ia tidak mati dahulu.
(15:37)
Dan yang engkau taburkan bukanlah tubuh tanaman yang akan tumbuh, tetapi biji
yang tidak berkulit, umpamanya biji gandum atau biji lain.
Gandum yang
turun dari langit itulah pribadi Yesus yang adalah biji gandum yang sudah mati, Ia turun ke bumi dan
Ia telah mati. Mati = daging tidak bersuara = mati terhadap dosa / dosa tidak
berkuasa lagi.
Saudaraku, biji
gandum yang sudah mati adalah biji yang tidak berkulit.
Yesus telah
dikuliti di atas kayu salib, itu tanda bahwa Yesus adalah gandum yang turun
dari langit.
Markus 9:12
(9:12) Jawab Yesus: "Memang Elia
akan datang dahulu dan memulihkan segala sesuatu. Hanya, bagaimanakah dengan
yang ada tertulis mengenai Anak Manusia, bahwa Ia akan banyak menderita dan
akan dihinakan?
“.....Anak Manusia, bahwa Ia akan
banyak menderita dan akan dihinakan?....”
Dihinakan = dikuliti
= dipermalukan = ditelanjangi.
2 Korintus 5:21
(5:21) Dia yang tidak mengenal dosa
telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan
oleh Allah.
Dia yang mulia
menjadi hina karena dosa manusia =
dikuliti, itu menunjukkan bahwa Yesus adalah gandum yang turun dari langit
Tujuan dikuliti:
Supaya di dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
Perlu diketahui:
Seseorang tidak bisa benar dengan mengandalkan kekuatan sendiri, seseorang
tidak bisa hidup suci dengan pengertian dan kemampuannya sendiri, manusia
dibenarkan hanya oleh pengalaman kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Jadi, kalau seseorang
berkata saya tidak butuh Tuhan, tidak butuh ibadah dan pelayanan, cukup dengan
beramal saja, itu salah, harus tergembala, tekun dalam tiga macam ibadah pokok
supaya Allah membenarkan kita dalam Yesus Kristus.
Roma 6:5
(6:5) Sebab jika kita telah menjadi
satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu
dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya..
Kalau kita telah
menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian Yesus Kristus, dipastikan juga
akan satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya. Kematian dan kebangkitan
itu satu paket, tidak terpisah.
Hasil
dari kuasa kebangkitan Yesus Kristus.
Yang pertama.
1 Korintus
15:35-36
(15:35) Tetapi mungkin ada orang yang
bertanya: "Bagaimanakah orang mati dibangkitkan? Dan dengan tubuh apakah
mereka akan datang kembali?"
(15:36) Hai orang bodoh! Apa yang
engkau sendiri taburkan, tidak akan tumbuh dan hidup, kalau ia tidak mati
dahulu.
“Tumbuh dan
hidup”
itu hasil dari kuasa kebangkitan Yesus Kristus.
-
Tumbuh artinya; bangunan yang berdiri rapi
tersusun... (Efesus 2:20-22).
-
Hidup berarti; batu hidup untuk pembangunan
suatu rumah rohani...(1 Petrus 2:5).
Kesimpulannya:
Tumbuh dan hidup = hidup rohani, senantiasa memikirkan perkara-perkara rohani,
bukan memikirkan perkara-perkara lahiriah.
Tetapi ada
syarat yang harus diperhatikan untuk tumbuh dan hidup, yaitu; jangan bodoh.
Perbuatan bodoh artinya;
yang ditaburkan itu adalah tubuh tanaman.
Tubuh tanaman
--> tabiat daging = hawa nafsu daging = perbuatan bodoh.
Yang ditaburkan
itu bukan perbuatan daging (tubuh tanaman) tetapi benih gandum yang tidak berkulit = pengalaman kematian. Persoalan yang klasik
dan paling mendasar di tengah-tengah pengikutan kita kepada Tuhan adalah daging
dan tabiatnya, di situlah bersemayam harga diri, kesombongan dan lain
sebagainya.
YANG KEDUA.
Yohanes 12:23-24
(12:23) Tetapi Yesus menjawab mereka,
kata-Nya: "Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan.
(12:24) Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap
satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.
“Menghasilkan
banyak buah.”
Kalau hanya tumbuh
dan hidup rasanya tanggung sekali, tetapi selain tumbuh dan hidup juga berbuah
banyak.
Yesaya 53:10-11
(53:10) Tetapi TUHAN berkehendak
meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban
penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak
TUHAN akan terlaksana olehnya.
(53:11) Sesudah kesusahan jiwanya ia
akan melihat terang dan menjadi puas; dan hamba-Ku itu, sebagai orang yang
benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia
pikul.
Buah yang
dimaksud di sini adalah membenarkan banyak orang oleh hikmat-Nya.
Orang yang
berhikmat: Mau memikul kejahatan orang lain.
Orang bijaksana:
Mau memikul kekurangan orang lain.
Saudaraku, tidak
mudah menanggung kesalahan orang lain, pusing kalau dipikirkan, tetapi saya selalu memohon belas
kasih Tuhan supaya Tuhan memampukan saya. Kalau saya bertahan sampai malam ini
semua karena kemurahan Tuhan.
Tidak berhenti
sampai disitu...
Yohanes 12:23
(12:23) Tetapi Yesus menjawab mereka,
kata-Nya: "Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan.
Puncaknya,
sampai dipermuliakan oleh Allah Bapa
= duduk di sebelah kanan Allah Bapa.
Inilah hasil
dari kuasa kebangkitan Yesus Kristus dan kita harus mengalami ini semua.
Saya selalu berdoa;
supaya Tuhan kiranya membela kandang penggembalaan ini, sampai mulut-mulut
setan itu tertutup, daging tidak bersuara lagi, sampai akhirnya kuasa kebangkitan itu kita rasakan bersama-sama. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA
MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman;
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment