IBADAH RAYA MINGGU, 6 DESEMBER 2015
“Jemaat di Laodikia”
(Seri 26)
Subtema : UPAH MENGIKUT TUHAN
Shalom...!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih
Kristus, dengan kasih sayang dan kasih setia-Nya yang abadi kita dimungkinkan
untuk melangsungkan Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian.
Kita kembali memperhatikan sidang jemaat di Laodikia
dari Wahyu 3:14-22.
Wahyu 3:21
(3:21) Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan
bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan
duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
Kita perhatikan
kalimat yang mengatakan: “Barangsiapa
menang”, mengandung arti bahwa
Tuhan menjanjikan sesuatu.
Adapun janji itu ialah: “Di dudukkan bersama-sama dengan Dia di atas takhta-Nya.”
Matius 19: 27-28
(19:27) Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: "Kami ini
telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan
kami peroleh?"
(19:28) Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di
takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas
dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.
Upah mengikut Tuhan: “Duduk di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.”
Terlebih dahulu kita memperhatikan...
DUA BELAS RASUL HUJAN AWAL.
Kisah Para Rasul 2:41-42
(2:41) Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis
dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
(2:42) Mereka bertekun dalam pengajaran
rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan
roti dan berdoa.
Gereja hujan awal bertekun dalam pengajaran rasul-rasul, yaitu;
-
Tekun dalam
persekutuan.
-
Tekun dalam memecahkan
roti.
-
Tekun dalam berdoa.
Tiga perkara
ini bila dikaitkan dengan pola Tabernakel
terkena kepada Ruangan Suci di mana di dalamnya terdapat tiga macam alat.
Pertama: Tekun dalam pemecahan roti terkena
kepada MEJA ROTI SAJIAN di atasnya ada 12 ketul roti. Dua susun roti, tiap
susun masing-masing terdiri dari 6 ketul roti à ketekunan dalam
Ibadah Pendalaman Alkitab disertai
dengan perjamuan suci, itu sebabnya setiap kali kita mengikuti Ibadah
Pendalaman Alkitab selalu disertai dengan perjamuan suci.
Ibadah ini
menghasilkan iman.
Kedua: Tekun dalam persekutuan, terkena kepada pelita emas / kaki dian dengan tujuh
pelita yang menyala-nyala di atasnya à tekun dalam Ibadah Raya Minggu disertai dengan
kesaksian.
Ibadah ini
menghasilkan pengharapan.
Ketiga: Tekun dalam berdoa terkena kepada mezbah dupa à ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan.
Ibadah ini
menghasilkan kasih.
Pendeknya,
gereja hujan awal menerima pengajaran dari 12 rasul.
Kisah Para Rasul
2:43
(2:43) Maka ketakutanlah mereka semua, sedang
rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda.
Setelah menerima
pengajaran rasul-rasul, gereja hujan awal, mereka menjadi takut.
Takut akan Tuhan
adalah membenci segala kejahatan, termasuk kecongkakan. Orang sombong tidak
takut Tuhan walaupun dia beribadah dan melayani.
Wujud takut akan Tuhan.
Kisah Para Rasul
2:44-45
(2:44) Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan
segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama,
(2:45) dan selalu ada dari mereka yang
menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai
dengan keperluan masing-masing.
-
“Semua orang
yang percaya tetap bersatu” = terbentuknya kesatuan tubuh Kristus.
Tubuh terdiri
dari banyak anggota, ada mata, hidung, mulut, kaki, telinga dan lain sebagainya
tetapi setelah menerima pengajaran rasul-rasul mereka tetap satu.
-
“Segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan
bersama”, ada rasa kebersamaan satu dengan yang lain dari tiap-tiap anggota
tubuh itu.
Saya mengkuatirkan kerohanian anak-anak Tuhan yang
beribadah dan melayani tetapi rasa kebersamaannya lebih besar dengan orang di
luar sana yang tidak mengenal pengajaran mempelai, lebih besar kebersamaannya
dengan segala kefasikan dan kejahatan, saya ragukan hidup rohaninya.`
Saudaraku, di dalam kebersamaan itu: “Ada dari mereka yang menjual harta miliknya,
lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan
masing-masing” = terlepas dari roh egosentris / kepentingan diri sendiri =
terlepas dari roh kikir.
Kisah Para Rasul
2:47
(2:46) Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari
dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir
dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,
Mereka melakukan
itu semua dengan segala ketulusan hati,
bukan untuk menonjolkan diri.
Kalau melakukan
segala sesuatu dalam kandang penggembalaan ini jangan untuk bermegah atau
menonjolkan diri.
Beribadah dan
melayani harus tulus hati, mengerjakan apa saja harus tulus hati.
Kisah Para Rasul
2:46
(2:47) sambil memuji Allah. Dan mereka
disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan
orang yang diselamatkan.
“Mereka disukai oleh banyak orang sampai
jumlah mereka ditambahkan.”
Kalau ada rasa
kebersamaan / kesatuan hati dan melakukan itu dengan segala ketulusan hati
pasti disukai, bukan saja manusia yang menyukai tetapi teramat lebih Tuhan.
Saya berharap
juga jumlah jiwa di tempat ini ditambahkan, kita disukai dimanapun kita berada,
di tempat kuliah, di tempat pekerjaan, di sekolah, tetapi disukai bukan karena ada
maunya melainkan karena kemuliaan Allah.
Lebih jauh..
Kisah Para Rasul
4:32
(4:32) Adapun kumpulan orang yang telah
percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorangpun yang berkata, bahwa
sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah
kepunyaan mereka bersama.
Gereja hujan
awal sehati dan sejiwa = satu pandangan dan satu tujuan yang mulia, satu visi
dan misi.
Saya sebagai
gembala merindukan supaya Firman Pengajaran Mempelai ini disebarluaskan seantero
bumi ini, dari empat penjuru bumi, dari lima benua di tiap-tiap negara, itu
sebabnya saya gigih sekali menumpas segala bentuk kejahatan dan kenajisan,
dengan satu tujuan yang mulia: Supaya kita dipakai dalam kegerakan Roh Kudus di
hari-hari terakhir ini.
Tidak ada artinya
perbuatan jahat dan najis di mata Tuhan, itu hanya kesenangan sesaat.
Tanda sehati dan sejiwa.
-
Tidak seorangpun berkata: “Bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala
sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama” = sehati dan sejiwa.
Yang masih muda-muda
beri diri digembalakan oleh Tuhan supaya nanti mendapat pasangan yang sehati dan
sejiwa suatu saat nanti. Pasangan suami isteri kalau tidak sehati dan sejiwa
bisa stress.
Kisah Para Rasul
4:33
(4:33) Dan dengan kuasa yang besar
rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua
hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah.
Selanjutnya
mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah oleh kuasa
kebangkitan Yesus Kristus.
Kuasa
kebangkitan Yesus Kristus menjadikan yang tidak ada menjadi ada.
-
Kisah Para Rasul 4:34
(4:34) Sebab
tidak ada seorangpun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang
yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan
itu mereka bawa
Tidak ada
seorangpun yang berkekurangan di antara mereka, itulah gereja hujan awal
setelah menerima pengajaran rasul - rasul.
Kunci rahasia menjadi sukses.
Kisah Para Rasul
4:34
(4:34) Sebab tidak ada seorangpun yang
berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau
rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa
(4:35) dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya.
“Penjualan tanah dan rumah diletakkan di bawah kaki rasul-rasul”, inilah kunci sukses.
Terimalah pengajaran rasul-rasul dengan
segala kerendahan hati selanjutnya membawa diri kita rendah dan rendah di bawah
kaki salib Kristus.
Kisah rasul 4:
36-37
(4:36) Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut
Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus.
(4:37) Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan
meletakkannya di depan kaki rasul-rasul.
Menjual harta miliknya dan meletakkan di
bawah kaki rasul-rasul disebut anak
penghiburan / anak-anak Tuhan yang mampu menghibur hati Tuhan.
Kalau kikir, biar kita tekun dalam tiga macam
ibadah pokok, tidak akan masuk kerajaan sorga..... 1 Korintus 6:10.
Gereja mula-mula terbentuk / berdiri oleh karena pengajaran rasul-rasul.
Selanjutnya gereja mula-mula bersatu,
sehati dan sejiwa, mereka melayani Tuhan dan sesama dengan ketulusan hati, sehingga disukai banyak orang dan menjadi penghiburan.
Selanjutnya....
Kisah rasul 5:1-4
(5:1) Ada seorang lain yang bernama Ananias. Ia beserta isterinya Safira
menjual sebidang tanah.
(5:2) Dengan setahu isterinya ia menahan sebagian dari hasil penjualan
itu dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki rasul-rasul.
(5:3) Tetapi Petrus berkata: "Ananias, mengapa hatimu dikuasai
Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil
penjualan tanah itu?
(5:4) Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan
setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau
merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi
mendustai Allah."
Tetapi lihat, pada masa gereja hujan awal di
situ ada dusta dari Ananias dan Safira, mereka menjual sebidang tanah, sebagian
di tahan, sebagian lagi dipersembahkan kepada rasul-rasul, dengan demikian mereka
mendustai Allah dan Roh Kudus.
Kisah rasul 5:5
(5:5) Ketika mendengar perkataan itu rebahlah
Ananias dan putuslah nyawanya. Maka sangatlah ketakutan semua orang yang
mendengar hal itu.
“Ketika mendengar
perkataan itu rebahlah Ananias dan putuslah nyawanya.”
Pendeknya, dua belas rasul hujan awal menghakimi dosa dusta dari Ananias dan
Safira.
Setelah duduk di atas dua belas takhta selanjutnya
bersama dengan Dia menghakimi dua belas suku Israel, demikian juga pada masa gereja
hujan awal; mereka menerima pengajaran dua belas rasul, lalu terjadi kesatuan
tubuh, sehingga mereka berlimpah – limpah dalam kasih karunia, tetapi ketika ada
dosa dusta langsung dihakimi.
Kita tidak berdaya kalau kita jauh dari pengajaran
rasul-rasul sebab itu adalah nafas hidup kita. Ibadah dan pelayanan ini adalah
nafas hidup. Jikalau ada orang yang berkata tidak mau tergembala, jauh dari ibadah
dan pelayanan, maka putuslah nyawa / hidup rohaninya. Barangkali secara jasmani
dia hidup, tetapi manusia rohaninya telah putus, seperti orang di luaran sana
yang tidak mengerti pengajaran rasul-rasul.
Kisah Para Rasul
5:7-10
(5:7) Kira-kira tiga jam kemudian masuklah isteri Ananias, tetapi ia
tidak tahu apa yang telah terjadi.
(5:8) Kata Petrus kepadanya: "Katakanlah kepadaku, dengan harga
sekiankah tanah itu kamu jual?" Jawab perempuan itu: "Betul
sekian."
(5:9) Kata Petrus: "Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai
Roh Tuhan? Lihatlah, orang-orang yang baru mengubur suamimu berdiri di depan
pintu dan mereka akan mengusung engkau juga ke luar."
(5:10) Lalu rebahlah perempuan itu seketika itu juga di depan kaki
Petrus dan putuslah nyawanya. Ketika orang-orang muda itu masuk, mereka
mendapati dia sudah mati, lalu mereka mengusungnya ke luar dan menguburnya di
samping suaminya.
Dua belas rasul menghakimi dosa dusta dalam
nikah Ananias dan Safira.
Pertanyaannya kenapa dosa dusta harus
dihakimi? Karena dosa dusta ini merusak kesatuan tubuh Kristus, merusak ibadah
dan pelayanan, hal seperti ini Tuhan tidak inginkan.
Yang sudah melayani Tuhan, memiliki kedudukan
di tempat yang tinggi, menjadi imam-imam / imamat rajani, jangan dustai Allah
dan jangan dustai Roh Kudus lagi, langsung hakimi dosa dusta itu, apa yang bisa
kita persembahkan segeralah persembahkan kepada Tuhan = jangan menahan diri
beribadah dan melayani Tuhan.
Hidup terdiri dari;
-
Hati, pikiran dan perasaan, persembahkan untuk Tuhan.
-
Tubuh, jiwa dan roh, persembahkan untuk Tuhan.
Dan apa yang engkau punya persembahkan untuk
Tuhan, Tuhan tidak pernah merugikan saya dan saudara, kita mempersembahkan itu
bukan karena Tuhan miskin, Tuhan itu kaya, tetapi Tuhan mau lihat apa kita mau
hidup di dalamnya atau tidak?
Mari kita lihat dua belas rasul dalam...
Lukas 22:29-30
(22:29) Dan Aku menentukan hak-hak Kerajaan bagi kamu, sama seperti
Bapa-Ku menentukannya bagi-Ku,
(22:30) bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam
Kerajaan-Ku dan kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas
suku Israel.
Inilah janji Tuhan kepada dua belas rasul untuk
menghakimi dua belas suku Israel, ketika Yesus masih tinggal bersama-sama
dengan dua belas murid yang akhirnya menjadi dua belas rasul hujan awal.
Lukas 22:31
(22:31) Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu
seperti gandum,
Namun dua belas murid yang diwakili oleh
Simon Petrus terlebih dahulu melewati penampian / ujian seperti gandum yang
bernas.
Jangan sampai karena banyak cobaan, sengsara
salib, menanggung penderitaan yang tidak harus ditanggung iman bergeser, terlebih
dahulu melewati penampian, supaya menjadi gandum yang bernas / firman mendarah
daging.
Ibaratnya kalau yang ditampi adalah padi,
maka yang bernas akan tetap tinggal, tetapi kulit-kulitnya akan terpisah dengan
sendirinya.
Apa yang harus ditampi dari dua belas murid?
Lukas 22:24-26
(22:24) Terjadilah juga pertengkaran di antara murid-murid Yesus,
siapakah yang dapat dianggap terbesar di antara mereka.
(22:25) Yesus berkata kepada mereka: "Raja-raja bangsa-bangsa
memerintah rakyat mereka dan orang-orang yang menjalankan kuasa atas mereka
disebut pelindung-pelindung.
(22:26) Tetapi kamu tidaklah demikian,
melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling
muda dan pemimpin sebagai pelayan.
Dua belas rasul berlomba-lomba menjadi yang
terbesar = dosa sombong, merasa diri bisa, merasa diri hebat, merasa lebih
mengerti firman, merasa diri benar. Ini sudah menjadi kelemahan dari hamba-hamba
Tuhan dari sejak dulu kala sampai sekarang.
Hanya karena satu dengan yang lain ingin menjadi terbesar terjadilah pertengkaran, coba kalau berlomba-lomba menjadi kecil,
merendahkan diri serendah-rendahnya sampai berada dititik nol tidak akan ada perselisihan.
Gejolak itu ada karena masing-masing berlomba-lomba untuk menjadi yang terbesar,
semakin tinggi kesombongan maka gejolak itu semakin terasa.
Kalau semakin merendahkan diri
serendah-rendahnya tidak ada gejolak di sana, namanya juga nol. Kalau naik satu
tingginya, gejolaknya satu, naik lagi tingginya maka gejolaknya dua, tetapi
kalau kita merendahkan diri sampai dititik nol, itulah permukaan air, tidak ada
gejolak disana, karena Roh Kudus yang memimpin ...(Kejadian 1:2).
Berlomba-lomba untuk menjadi yang terbesar
dalam kandang penggembalaan persis cara-cara dunia:
-
“Raja-raja bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka.”
-
“Orang-orang yang menjalankan kuasa
atas mereka disebut pelindung-pelindung.”
Jadi yang terbesar adalah yang berkuasa,
itulah cara-cara dunia. Dosa kesombongan inilah disucikan dari dua belas
murid-murid.
Saudaraku, seorang gembala atau hamba Tuhan
tentu terlebih dahulu harus menyerahkan dirinya kepada Tuhan, itu sudah pasti, tidak
berhenti sampai di situ, seorang hamba Tuhan harus menyucikan diri sama seperti
gandum yang bernas karena dia menjadi saluran berkat. Ibarat pipa, kalau
saluran itu kotor maka air yang disalurkan / diterima akan kotor juga.
Sebab itu Tuhan menjanjikan kepada dua belas
rasul untuk menghakimi dua belas suku Israel tetapi terlebih dahulu dua belas
rasul ditampi sampai menjadi gandum yang bernas / berisi firman / penuh dengan
firman.
Yeremia 23:28
(23:28) Nabi yang beroleh mimpi, biarlah
menceritakan mimpinya itu, dan nabi yang beroleh firman-Ku, biarlah
menceritakan firman-Ku itu dengan benar! Apakah sangkut-paut jerami dengan
gandum? demikianlah firman TUHAN.
Perhatikan dua perkara di sini:
-
“Nabi yang
beroleh mimpi, biarlah menceritakan mimpinya itu.”
Mimpi à firman nubuatan = firman pengajaran yang
rahasianya dibukakan, sifatnya; menyelidiki, mengoreksi segala sesuatu yang
terkandung di dalam hati.
-
“Nabi yang
beroleh firman-Ku, biarlah menceritakan firman-Ku itu dengan benar.”
Jadi jangan
ditambahkan dan jangan dikurangkan.
Ditambahkan artinya; menyampaikan satu dua ayat disertai dengan cerita-cerita
isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua, takhayul-takhayul, silsilah yang tidak ada
putus-putusnya.
Dikurangkan, artinya; pemberitaan tentang salib diganti dengan dua
hal;
Pertama: Teori kemakmuran.
Artinya; orang Kristen
tidak boleh miskin harus kaya, sehingga hamba-hamba Tuhan yang menyampaikan
firman ceritanya selalu meninabobokan sidang jemaat supaya orang kaya jangan mundur,
sebab kalau firman yang disampaikan tentang salib nanti mereka mundur.
Kedua: Diganti dengan mujizat-mujizat / tanda-tanda
heran.
Alasan
menyampaikan mimpi dan firman Tuhan dengan benar: “Tidak ada sangkut-paut jerami dengan gandum.”
Jerami adalah batang rami yang sudah dituai à kerohanian yang
kering tidak menghasilkan apa-apa, tidak bisa berkorban untuk Tuhan, sedangkan gandum à penuh dengan
firman, berisi dengan firman.
Sebab itu dua
belas rasul disucikan dari dosa kesombongan tadi, akhirnya mereka layak
mengajar dan akhirnya berdirilah gereja hujan awal.
Yeremia 23:28
(23:29) Bukankah firman-Ku seperti api,
demikianlah firman TUHAN dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?
Kuasa firman para nabi / firman penyucian: “Seperti
api.”
Ada 15 tabiat daging terlihat jelas dalam Galatia 5:19-21. Api itu sifatnya membakar
dan menghanguskan tabiat daging.
Firman itu juga “seperti palu” menghancurkan segala kekerasan hati, kesombongan dan
harga diri sehingga dua belas rasul layak untuk melayani gereja hujan awal
dengan pengajaran – pengajaran mereka.
Bandingkan dengan dua belas rasul hujan akhir.
Wahyu 12:1
(12:1) Maka tampaklah suatu tanda besar di
langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah
kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
Seorang
perempuan dengan dua belas bintang di atas kepalanya à gereja Tuhan
yang sempurna, inilah mempelai wanita Tuhan.
Kita lihat
mengenai dua belas bintang di atas kepala..
Daniel 12:3
(12:3) Dan orang-orang bijaksana akan
bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada
kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.
Bintang – bintang à pemimpin dan guru-guru untuk menuntun banyak orang kepada kebenaran.
Dalam pengajaran Tabernakel dua belas bintang
adalah dua belas rasul hujan akhir yang memimpin gereja Tuhan keluar dari
celaka dan goncangan yang besar, bukan lagi menceritakan mujizat dan berkat.
Jadi jangan bangga dengan cerita – cerita
isapan jempol dan berkat-berkat, apa arti mujizat dan harta yang banyak kalau
tidak mengalami keubahan hidup.
Wahyu 1:19-20
(1:19) Karena itu tuliskanlah apa yang telah kaulihat, baik yang terjadi
sekarang maupun yang akan terjadi sesudah ini.
(1:20) Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan
kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat
ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."
Ketujuh bintang
ialah malaikat ketujuh jemaat yang ada di Asia kecil yang terdapat dalam Wahyu pasal 2 – 3.
Jadi bintang itu
ialah malaikat / pemimpin-pemimpin / gembala-gembala untuk menuntun sidang jemaat
kepada kebenaran.
Dua belas
bintang à dua belas rasul
hujan akhir.
Mari kita lihat ketujuh
bintang itulah malaikat (gembala) ketujuh sidang jemaat di Asia kecil, antara
lain;
Pertama: Jemaat
di efesus (Wahyu 2:1-7).
Kelemahan atau
dosa yang harus dihakimi:
Wahyu 2:4
(2:4) Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah
meninggalkan kasihmu yang semula.
“Meninggalkan kasih yang semula” (kasih
mula-mula).
Ketika kasih
mula-mula itu ada mereka berkobar-kobar dan bernyala-nyala melayani Tuhan
tetapi setelah meninggalkan kasih mula-mula pekerjaan mereka menjadi redup, misalnya
dari 100% turun 80%, turun lagi 50% sampai akhirnya tidak melayani Tuhan =
meninggalkan kasih mula-mula.
Dosa karena meninggalkan
kasih mula-mula harus dihakimi sebab dua belas bintang itulah malaikat (gembala)
ketujuh sidang jemaat itu menuntun orang dalam kebenaran.
Kedua: Jemaat
di Smirna (Wahyu 2:8-11).
Kelemahan atau
dosa yang harus dihakimi:
Wahyu 2:10
(2:10) Jangan takut terhadap apa yang harus
engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu
ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama
sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan
kepadamu mahkota kehidupan.
“Takut terhadap penderitaan atau pencobaan.”
Jemaat di Smirna
mengalami banyak ujian tetapi mereka takut.
Kalau ikut Tuhan
harus bayar harga tidak perlu takut, sebab itu dosa karena takut harus segera
disucikan, dihakimi.
Ketiga: Jemaat
di Pergamus (Wahyu 2:12-17).
Kelemahan atau
dosa yang harus dihakimi:
Wahyu 2:14-16
(2:14) Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau: di
antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang memberi nasihat
kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan
berhala dan berbuat zinah.
(2:15) Demikian juga ada padamu orang-orang yang berpegang kepada ajaran
pengikut Nikolaus.
(2:16) Sebab itu bertobatlah! Jika tidak
demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan
pedang yang di mulut-Ku ini.
-
“Menerima ajaran
Bileam.”
Ajaran Bileam adalah melayani karena upah / perut.
-
“Menerima ajaran
Nikolaus.”
Ajaran Nikolaus berarti mengumpulkan masa (jiwa) sebanyak-banyaknya
tetapi dengan cara pemanis-pemanis, misalnya mengundang artis.
Saya bahagia, andaikata kita masuk sorga semua, walaupun jumlah kita
tidak begitu banyak dari pada jemaat 2000 tetapi 100 orangpun juga tidak masuk
surga, jumlah jiwa banyak tetapi kiranya berkualitas.
Dalam hal ini
dosa dari jemaat di Pergamus harus dihakimi.
Keempat : Jemaat
di Tiatira (Wahyu 2:18-29).
Kelemahan atau
dosa yang harus dihakimi:
Wahyu 2:20
(2:20) Tetapi Aku mencela engkau, karena
engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan
menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan
persembahan-persembahan berhala.
“Membiarkan wanita Izebel mengajar dan
menyesatkan hamba-hamba Tuhan dan berbuat zinah dan makan
persembahan-persembahan berhala.”
Sebab itu
perempuan tidak boleh mengajar di dalam rumah Tuhan, yang menjadi kepala adalah
suami. Kristus adalah suami, Dialah kepala dari tiap-tiap gereja.
Kelima: Jemaat
di Sardis (Wahyu 3:1-6).
Kelemahan atau
dosa yang harus dihakimi:
Wahyu 3:1
(3:1) "Dan tuliskanlah kepada malaikat
jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan
ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup,
padahal engkau mati!
“Dikatakan hidup padahal mati.”
Daging itu mati
tetapi Roh menghidupkan, berarti ibadah mereka terlihat hidup tetapi semua itu
bercampur baur dengan daging = mati di mata Tuhan.
Ibadah dan
pelayanan ini tidak boleh bercampur baur dengan daging, kita harus menuruti
keinginan Tuhan, dosa ini harus dihakimi, ibadah dan pelayanan jangan dicampur dengan
daging, beribadahlah dengan tulus hati, melayanilah dengan tulus hati.
Keenam: Jemaat
Di Filadelfia (Wahyu 3:7-13).
Di sini kita
tidak melihat kelemahan paling mendasar dari jemaat di Filadelfia, tetapi saya
yakin tidak ada yang sempurna di atas muka bumi ini hanya Tuhan saja yang baik.
Namun juga perlu
diperhatikan jemaat di Filadelfia ini arti rohaninya kasih persaudaraan,
berarti kalau kita kurang mengasihi sesama, hakimi dosa itu.
Ketujuh: jemaat
di Laodikia. (Wahyu 3:14-22).
Kelemahan atau
dosa yang harus dihakimi:
Wahyu 3:15-16
(3:15) Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas.
Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
(3:16) Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan
tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
“Tidak dingin dan tidak panas” = suam-suam
kuku = tidak sungguh-sungguh beribadah dan melayani Tuhan.
Yang masih
kurang sungguh-sungguh dalam melayani Tuhan, dosa ini langsung dihakimi
sekarang juga.
Seringkali kita menonjolkan
perkara lahiriah tetapi lupa dalam hal rohani / meninggalkan ibadah dan
pelayanan. Kalau sudah duduk di atas takhta / menjadi imamat rajani ayo segera
hakimi dosa suam-suam (tidak dingin dan tidak panas), jangan tunggu lama, jangan
hari ini kita menangis tetapi besok dosa diulangi lagi.
Hakimi segala
dosa supaya menjadi terang, menjadi tujuh mata Allah itulah ketujuh Roh Allah yang
diutus ke seluruh bumi = menjadi saksi.
Sekarang kita
melihat kembali 12 rasul hujan akhir...
Daniel 12:3
(12:3) Dan orang-orang bijaksana akan
bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada
kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.
Dua belas rasul
hujan akhir mereka itu bijaksana. Jadi,
oleh karena hikmat, dan akal budi dan kebijaksanaan inilah mereka menuntun orang banyak dalam kebenaran,
jadilah pribadi yang bijaksana.
Filipi 2:12-15
(2:12) Hai
saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah
kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku
masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,
(2:13) karena Allahlah
yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut
kerelaan-Nya.
(2:14) Lakukanlah segala
sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,
(2:15) supaya kamu tiada
beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di
tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu
bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,
Bercahaya
diantara sesama seperti bintang – bintang di dunia, menuntun banyak orang
kepada kebenaran = bijaksana.
Diawali dengan :
-
Taat, untuk
mengerjakan keselamatan.
-
Ada kemauan
yang dari Tuhan.
-
Melakukan segala sesuatunya dengan tidak
bersungut-sungut.
Syaratnya duduk di atas takhta untuk menghakimi
dua belas suku Israel.
Matius 19:29
(19:29) Dan setiap orang yang karena nama-Ku
meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa
atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat
dan akan memperoleh hidup yang kekal.
-
Melepaskan bahkan tidak lagi memperhatikan perkara -
perkara lahiriah berupa materi
itulah rumah dan ladang.
-
Melepaskan segala kesenangan dari tabiat-tabiat daging,
itulah ayah dan ibunya (orangtua), saudara
laki – laki dan perempuan dan anak-anak, supaya kita memperoleh upah sesuai dengan apa yang
dijanjikan-Nya.
Saudaraku, persoalan
yang paling mendasar dan paling klasik sehingga orang susah untuk mengikut Tuhan
dengan segala kerelaan hati adalah; daging dan tabiatnya, karena di dalamnya
bercokol harga diri, kesombongan dan lain-lain.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI
PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman;
Gembala sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment