Ibadah raya minggu 29 MEI 2016
“wahyu pasal empat”
(Seri 23)
Subtema : KAKI DARI EMPAT MAKHLUK
Shalom...!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan kita Yesus
Kristus, oleh karena kasih-Nya kita dapat melangsungkan ibadah raya Minggu
disertai dengan kesaksian, semua karena kemurahan Tuhan.
Kita segera memperhatikan firman penggembalaan untuk ibadah raya minggu dari Wahyu pasal 4
Wahyu 4:6
(4:6) Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di
tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan
mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
Dari pembacaan ayat 6 ini kita dapat melihat dua
perkara, yaitu;
Pertama: “Di hadapan
takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal”, ini berbicara tentang
baptisan air berarti; disucikan sesudah dimandikan oleh air dan firman.
Kalau
dimandikan berarti dibutuhkan air yang banyak, itulah air yang limpah = ayat menjelaskan ayat.
Air
yang banyak itulah sungai air kehidupan yang mengalir dari takhta Allah dan takhta Anak
Domba.
Takhta
Allah = Injil kerajaan. Takhta Anak Domba Allah = cahaya Injil tentang
kemuliaan Kristus.
Kedua: “Di
tengah-tengah takhta itu dan sekelilingnya ada empat makhluk.”
Mari kita lihat empat
makhluk tersebut.
Wahyu 4:7
(4:7) Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa,
dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga
mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti
burung nasar yang sedang terbang.
Adapun empat makhluk itu
adalah;
1.
Sama seperti singa.
2.
Sama seperti anak lembu.
3.
Mempunyai muka sama seperti muka
manusia.
4.
Sama seperti burung nazar
yang sedang terbang, itulah burung rajawali.
Kita mundur kembali pada ayat 6......
Wahyu 4:6
(4:6) Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca
bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat
makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
Empat makhluk tersebut; “penuh dengan mata.”
Matius 6:22
(6:22) Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh
tubuhmu;
“Mata adalah pelita tubuh.” Fungsi pelita; untuk
menerangi.
Berarti dapat kita
simpulkan, penuh dengan mata = seluruh hidup ada dalam terang.
Hidup terdiri dari;
-
Hati, pikiran dan perasaan,
ada dalam terang.
Jadi tidak ada sesuatu di
dalam hati, pikiran dan perasaan yang sifatnya negatif, semua ada dalam terang.
-
Tubuh, jiwa dan roh, tidak ada
sesuatu yang sifatnya negatif, semuanya ada di dalam
terang.
Itulah yang disebut hidup
ada dalam terang, keadaan dari empat makhluk tersebut.
Bagaimana dengan kita, bagaimana dengan hati, pikiran dan perasaan, bagaimana
dengan tubuh jiwa dan roh kita?
Lebih jauh...
Yehezkiel 1:13
(1:13) Di tengah makhluk-makhluk hidup itu kelihatan seperti bara api
yang menyala, seperti suluh, yang bergerak kian ke mari di antara
makhluk-makhluk hidup itu, dan api itu bersinar sedang dari api itu kilat
sabung-menyabung.
Itulah keadaan dari empat
makhluk; berada dalam terang, sebab di tengah-tengah empat makhluk itu
ada bara api, bagaikan suluh yang menyala.
Hati, pikiran, perasaan
ada dalam terang, tubuh, jiwa dan roh juga ada dalam terang.
Zakharia 3:9
(3:9) Sebab sesungguhnya permata yang telah Kuserahkan
kepada Yosua--satu permata yang bermata tujuh--sesungguhnya Aku akan mengukirkan
ukiran di atasnya, demikianlah firman TUHAN semesta alam, dan Aku akan
menghapuskan kesalahan negeri ini dalam satu hari saja.
Satu permata yang bermata
tujuh itulah pribadi Kristus yang diurapi.
Permata à Yesus. Bermata tujuh
itulah kehidupan yang diurapi oleh Roh Kudus.
Jadi sebagai hamba Tuhan, Kristus adalah pribadi
yang diurapi oleh Roh Kudus.
Lebih rinci mengenai
kehidupan yang diurapi...
Wahyu 5:6
(5:6) Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan
keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba
seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh
Allah yang diutus ke seluruh bumi.
Kehidupan yang diurapi
menjadi terang dan kesaksian, dimana pun kita berada, itulah tujuh mata Allah yang diutus ke seluruh bumi.
Saudaraku kita di utus di bumi provinsi Banten
bukan suatu kebetulan, melainkan supaya kita menjadi terang / kesaksian. Jadilah terang / kesaksian di tengah-tengah dunia ini à
kehidupan yang diurapi oleh Roh Kudus.
Mari kita lihat
sejenak....
Keluaran 28:39
(28:39) Haruslah engkau menenun kemeja dengan ada
raginya, dari lenan halus, dan membuat serban dari lenan halus dan haruslah
kaubuat ikat pinggang dari tenunan yang berwarna-warna.
Kemeja beragi atau baju
dalam berjala-jala dari lenan halus dengan sulaman yang berbentuk mata
banyak menunjuk pada pakaian imam besar, itulah pribadi Kristus (kehidupan yang diurapi).
Ada tiga jenis dari pakaian imam besar, yaitu;
1.
Baju efod. Itulah tanda kematian Yesus Kristus yang sudah Dia
alami.
2.
Gamis, di ujung gamis ada
giring-giring dan buah delima berselang-seling warnanya dari ungu tua. Ini
berbicara tentang kebangkitan Yesus
Kristus.
3.
Pakaian dalam (bagian paling dalam) dengan sulaman yang bermata banyak, dari lenan halus warna putih. Itu berbicara
tentang kemuliaan Yesus Kristus di
mana Ia telah naik dan dipermuliakan dan di situlah Ia mengamat-amati, mengamat-amati
isi hati kita yang paling dalam.
Kita kembali membaca...
Wahyu 4:6
(4:6) Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di
tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan
mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
Adapun mata dari empat
makhluk itu adalah;
-
“Disebelah muka”, artinya; perjalanan
rohani kita kedepan, ada dalam terang. Kalaupun banyak tantangan
dan rintangan kita bisa lalui.
Semua orang yang hidup pasti ada tantangannya, sandungan-sandungan di
depan, tetapi sekalipun ada sandungan-sandungan itu, kita dapat melewati semua
itu. Tetapi ini tidak terlepas dari...:
-
“Mata disebelah belakang”, artinya; kehidupan masa
lalu telah diselesaikan / diterangi, sehingga dengan demikian perjalanan kita ke depan berada
dalam terang.
Saudaraku, selama
seseorang tidak menyelesaikan dosa masa lalu, ke
depan ia tidak akan berjalan
dalam terang. Sebab dosa masa lalu itu ibarat
sipendendam, sebelum dendamnya terbalaskan
ia tidak akan pernah berhenti mengejar.
Mata ada di sebelah belakang, menunjukkan dosa
masa lalu telah diselesaikan, supaya ke depan kita dapat berjalan dalam terang, sekalipun ada tantangan, rintangan kita bisa hadapi dengan baik.
Yang belum diselesaikan, nanti kita tersungkur di bawah kaki salib Kritus untuk
menyelesaikannya, supaya
perjalanan rohani kita ke depan ada dalam terang, kita
dapat hadapi sandungan apapun itu.
Lebih jauh kita
melihat...
Wahyu 4:7
(4:7) Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa,
dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga
mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti
burung nasar yang sedang terbang.
Adapun empat makhluk itu
adalah;
1.
Sama seperti singa.
2.
Sama seperti anak lembu.
3.
Mempunyai muka sama seperti muka
manusia.
4.
Sama seperti burung nazar
yang sedang terbang, itulah burung rajawali.
Kita kaitkan dengan...
Yehezkiel 1:6-7
(1:6) tetapi masing-masing mempunyai empat muka dan pada masing-masing
ada pula empat sayap.
(1:7) Kaki mereka adalah lurus dan telapak kaki mereka seperti kuku anak lembu; kaki-kaki ini mengkilap
seperti tembaga yang baru digosok.
Tadi kita sudah melihat
empat makhluk penuh dengan mata; disebelah muka dan disebelah belakang, menjadi terang, menjadi kehidupan yang diurapi. Kristus artinya
yang diurapi, menjadi terang dan kesaksian.
Kemudian sekarang kita
melihat bagian kakinya...
Ada tiga hal bagian dari
kaki mereka yaitu;
Pertama; “Kaki mereka adalah lurus.”
Yehezkiel 1:9
(1:9) mereka saling menyentuh dengan sayapnya; mereka
tidak berbalik kalau berjalan, masing-masing berjalan lurus ke depan.
“Mereka tidak berbalik kalau berjalan, masing-masing
berjalan lurus ke depan.”
Artinya;
1.
Tidak menoleh ke belakang.
Tuhan telah membawa kita sampai sejauh ini,
jangan menoleh ke belakang, jangan berbalik. Kalau berjalan, berjalan lurus ke
depan itu saja, kalau ikut Tuhan ikut Tuhan selamanya.
Kita sudah mengerti mana yang baik dan mana yang tidak baik.
2.
Tidak tumpang tindih dan tidak tarik-menarik di tengah ibadah dan pelayanan.
Ini sangat sukar dipahami oleh pikiran
manusia.
Bayangkan empat muka tetapi tidak berbalik kalau berjalan (mereka) berjalan lurus ke depan. Jangankan empat, dua hati
saja berbeda, tidak bisa jalan lurus ke depan.
Prakteknya.
Yehezkeil 1:10
(1:10) Muka mereka kelihatan begini: Keempatnya
mempunyai muka manusia di depan, muka singa di sebelah kanan, muka lembu di
sebelah kiri, dan muka rajawali di belakang.
-
“Kalau berjalan ke depan
yang menonjol
adalah muka manusia.”
Kalau dikaitkan dengan
empat Injil terkena pada Injil Lukas.
Injil Lukas berbicara tentang
sengsara, penderitaan
Yesus sebagai manusia.
-
“Kalau berjalan ke kanan yang menonjol muka singa.”
Kalau dikaitkan dengan empat Injil terkena
kepada Injil Matius, berbicara
tentang kewibawaan dan kemuliaan Yesus sebagai Raja. Yesus adalah Raja, maka kita adalah raja-raja kecil; (orang-orang yang melayani
Tuhan).
Orang yang melayani Tuhan
memerintah di atas bumi, bukan diperintah oleh dosa... Wahyu 5:10.
Jadi masing-masing tidak menonjolkan egonya
sehingga tidak tumpang tindih. Kalau kondisi sidang jemaat / imam-imam seperti ini
yang diuntungkan adalah gembala Agung.
-
“Kalau berjalan ke kiri yang
menonjol adalah muka lembu.”
Kalau dikaitkan dengan
empat Injil terkena kepada Injil Markus.
Injil Markus berbicara tentang kebangkitan Yesus sebagai hamba.
Lembu digunakan sebagai
korban dan persembahan. Lembu yang benar adalah hidungnya mau dicucuk, kalau
tidak mau dicucuk berarti lembu emas, yang menuju kepada kehancuran. Kalau kita
semua masing-masing mengambil rupa sebagai hamba, sangat berarti
hidupnya bagi Tuhan. Pilih mana hidung dicucuk atau lembu emas, tetapi akhirnya
dihancurkan?
-
“Kalau berjalan ke
belakang yang menonjol muka rajawali.”
Kalau dikaitkan dengan
empat Injil terkena kepada Injil Yohanes yang berbicara
tentang keadilan dan kebenaran Yesus sebagai Anak Allah, sebab itu kalau kita
perhatikan ciri Injil Yohanes diawali dengan pribadi
Yesus sebagai Anak Allah.... Yohanes
1:1,14.
Kesimpulannya; di sini ada kesatuan, sehati dan sepikir, terlepas dari roh egosentris di tengah
ibadah dan pelayanan.
Kadang-kadang seseorang
merasa diri lebih baik, lebih benar dan lebih hebat, sehingga ibadah dan
pelayanan itu bukan lebih baik justru semakin kacau.
Yehezkiel 1:12
(1:12)
Masing-masing berjalan lurus ke depan; ke arah mana roh itu hendak pergi, ke
sanalah mereka pergi, mereka tidak berbalik kalau berjalan.
“Masing-masing
berjalan lurus ke depan; ke arah mana roh itu hendak pergi.”
Berarti; hidup di bawah pimpinan Roh Kudus.
Kalau mengambil jalan
masing-masing, (mengikuti kata hati saja), yang terlihat penonjolan diri, itu suara daging, tidak berada dalam pimpinan Roh Kudus
Bagaimana pelayanan kita
selama ini, sudahkah sesuai dengan formasi yang terlihat dari empat makhluk?
Roh Kudus itu tidak bisa dibeli; tidak bisa
dipaksa, sebab itu jangan biarkan ada penonjolan sedikitpun, jangan biarkan
daging bersuara sedikitpun. Ikuti irama dari formasi sorga, kalau ke kanan, ke
kiri, ayo kita bersama-sama bergandengan tangan.
Kalau dahulu kita merasa
diri hebat, merasa diri bisa, angkuh, malam ini kita
harus menyesal dengan hancur hati serta minta ampun. Kita
sekalian belajar hidup dalam
pimpinan Roh Kudus supaya satu hati dan bergandeng
tangan melayani Tuhan.
Saya tandaskan kepada imam-imam (pelayan Tuhan) jangan minta saya
mengemis kepada saudara untuk mengerjakan pekerjaan / pelayanan, kesempatan sudah banyak, kalau bisa berpikir
sehat dan dewasa tidak perlu saya omong, engkau bisa
melakukan itu.
Kedua: “TELAPAK KAKI
MEREKA SEPERTI KUKU ANAK LEMBU.”
Kuku anak lembu, berarti;
berbelah dua dan bersela panjang, itu kuku anak lembu.
Imamat 11:1-3
(11:1) Lalu TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun, kata-Nya kepada
mereka:
(11:2) "Katakanlah kepada orang Israel, begini: Inilah
binatang-binatang yang boleh kamu makan dari segala binatang berkaki empat yang
ada di atas bumi:
(11:3) setiap binatang yang berkuku belah, yaitu yang kukunya bersela
panjang, dan yang memamah biak boleh kamu makan.
Yang boleh dimakan dari
binatang yang berkaki empat adalah binatang yang tidak haram
yaitu; berkuku belah dua, bersela panjang dan yang memamah biak.
“Berkuku belah dua, bersela panjang” à firman Allah yang tertulis dalam Alkitab
yaitu; perjanjian lama dan perjanjian baru.
-
Perjanjian lama di tulis oleh para nabi.
Tugas nabi adalah;
bernubuat.
1 Korintus
14:2-3
(14:2) Siapa yang
berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi
kepada Allah. Sebab tidak ada seorangpun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia
mengucapkan hal-hal yang rahasia.
(14:3) Tetapi siapa yang
bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati dan
menghibur.
Tugas nabi adalah untuk
bernubuat, berarti; “membangun, menasihati dan menghibur” à perjanjian lama.
Membangun.
Kalau membangun di awali dari pondasi
berarti dari bawah.
Dasar dari bangunan itulah batu penjuru à pribadi Yesus yang
disalibkan = korban Kristus.
Landasan hidup kita adalah korban Kristus,
sehingga kita kuat menghadapi segala ujian;
·
Ujian yang datang dari atas itulah tipu daya / muslihat dari penghulu
dunia yang gelap atau roh jahat di udara.
·
Banjir melanda itulah roh najis,
seperti zaman Nuh di mana yang terselamatkan hanya 8 orang; Nuh dan isteri, tiga
orang anak dan tiga menantu, selebihnya habis binasa
oleh banjir.
Saat ini banjir juga
sedang melanda dunia,
bukan saja di kota besar, tetapi juga melanda
desa-desa kecil. Banjir berbicara tentang dosa makan minum (dosa rokok, narkoba dan minum-minuman keras), dan juga dosa kawin-mengawinkan (dosa
kenajisan).
Dosa kenajisan itu tidak mengenal siapapun / tidak pandang bulu, besar, kecil, tua, muda, laki-laki, perempuan, kaya, miskin, pejabat bukan pejabat, tidak memandang muka, dilanda habis oleh
banjir.
Perempuan 14 tahun diperkosa oleh 14 orang pemuda remaja lalu di bunuh. Kemudian
satu perempuan remaja juga diperkosa oleh 9 orang remaja juga lalu dibunuh.
Dunia sedang dilanda oleh banjir, tetapi anak Tuhan yang berdiri di atas korban Kristus sebagai landasan hidupnya (Kristus
yang disalibkan),
ia tidak akan pernah goyah oleh banjir yang sedang melanda dunia.
·
Angin melanda berbicara tentang angin-angin pengajaran palsu dengan segala tipu daya dan kelicikannya dari itu
adalah nabi-nabi palsu yang menyampaikan firman yang ditambahkan dan
dikurangkan.
Firman yang ditambahkan; menyampaikan firman
satu, dua ayat firman lalu ditambahkan atau disertai dengan cerita-cerita
isapan jempol, dongeng-dongeng nenek tua, takhayul-takhayul, filsafat-filsafat
kosong, silsilah- silsilah yang tidak ada putus-putusnya.
Jadi satu dua
ayat dikuatkan dengan sikura-kura , sikancil dan buaya, bagaimana mungkin si kura-kura bisa menguatkan dan memberi pengertian?
Firman yang dikurangkan; pemberitaan firman tentang salib
Kristus diganti dengan teori-teori kemakmuran dan tanda-tanda heran
(mujizat-mujizat).
Menghibur.
Mana kala kita dalam kesusahan, mana kala kita mengalami banyak persoalan, sampai akhirnya
digambarkan seperti benang kusut, masalah satu belum selesai, muncul masalah yang kedua, masalah kedua belum
selesai, muncul masalah ketiga, sampai akhirnya masalah ini seperti benang kusut,
untuk mengakhiri dan menyudahi masalah ini dari mana ujungnya, dari mana pangkalnya sudah tidak tahu lagi, itu benang kusut.
Tetapi mana kala kita dalam kesusahan
tadi ketika kita mendengar firman di situ ada jalan keluar dan penghiburan. Penghiburan yang datang dari dunia sifatnya sementara,
bahkan saya berkata itu bersifat kamuflase tetapi penghiburan dari Tuhan itu sifatnya kekal.
Engkau boleh bercanda dengan sesamamu di luar
sana, itu sifatnya sementara, tetapi penghiburan dari firman sifatnya
kekal, menolong kita semua, dan memberi jalan keluar.
Menasihati.
Yesus adalah firman Allah yang menjadi manusia. Kemudian dalam Yesaya, disebut juga
penasihat ajaib. Kejaiban firman telah kita lihat dari sejak semula, Dia
menciptakan langit dan bumi dan segala isinya, apa yang tidak ada menjadi ada, apa yang tidak
mungkin bagi manusia, mungkin bagi Allah, tidak ada yang mustahil bagi Dia,
itulah kuasa dari nasihat firman.
Ada kalanya karena kita merasa orang paling berdosa di dunia ini
kita berpikir bahwa tidak bisa berubah, itu kata akal
pikiran manusia, tetapi
ingat firman Allah itu ajaib.
Tugas nabi adalah bernubuat tetapi ada harga
yang harus dibayar.
1 Korintus
14:24-25
(14:24) Tetapi kalau semua bernubuat, lalu masuk
orang yang tidak beriman atau orang baru, ia akan diyakinkan oleh semua dan
diselidiki oleh semua;
(14:25) segala rahasia yang terkandung di dalam
hatinya akan menjadi nyata, sehingga ia akan sujud menyembah Allah dan mengaku:
"Sungguh, Allah ada di tengah-tengah kamu."
Firman Tuhan berkuasa untuk menyelidiki segala
sesuatu yang terkandung di dalam hati. Itulah harga yang harus kita bayar saat
mendengarkan firman nubuatan.
Memang dia membangun, menghibur dan menasihati, tetapi ada harga yang
harus dibayar, dengan cara; memberi diri diselidiki, dikoreksi dari segala
sesuatu yang terkandung di dalam
hati itu, supaya nanti nyata bahwa firman pengajaran itu membangun,
menghibur dan menasihati itulah firman para nabi / perjanjian lama.
-
Perjanjian baru, ditulis oleh hamba-hamba Tuhan yang diurapi itulah para rasul = firman Kristus.
Artinya; firman yang
diurapi.
Roma 10:17
(10:17) Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan
pendengaran oleh firman Kristus.
Iman timbul dari
pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Firman Kristus adalah
firman yang diurapi.
Firman yang diurapi
adalah; ayat menjelaskan ayat, ayat satu diterangkan
oleh ayat lain, sampai akhirnya nanti
terjadi pembukaan rahasia firman.
Mari kita lihat dalam...
Mazmur 119:129-130
(119:129) Peringatan-peringatan-Mu ajaib, itulah sebabnya jiwaku
memegangnya.
(119:130) Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi
terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.
Bila tersingkap,
firman-firman-Mu maka akan melihat dua hal;
·
“Memberi terang”, berarti
kegelapan diterangi sehingga tidak berada lagi di dalam kegelapan.
Kegelapan adalah tempat
yang paling efektif untuk menyembunyikan dosa.
·
“Memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.”
Tujuannya; supaya jangan mengulangi
kesalahan-kesalahan sebagai perbuatan-perbuatan bodoh di
hadapan Tuhan.
“Iman itu timbul dari pendengaran akan firman Kristus.” Inilah kuasa dari firman Kristus.
Iman itu timbul bukan
dari perkara-perkara lahiriah tetapi dari firman Kristus. Firman Kristus; menimbulkan iman kepada
setiap orang yang mendengarnya.
Iman adalah dasar dari
segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala
sesuatu yang tidak kita lihat (percaya walapun tidak
melihat).
Jadi kita berharap karena iman, percaya walau
tidak melihat juga karena iman sesuai dengan Ibrani 11:1.
Sekarang kita lihat
firman iman itu...
Ulangan 30:12-14
(30:12) Tidak di langit
tempatnya, sehingga engkau berkata: Siapakah yang akan naik ke langit untuk
mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita, supaya kita
melakukannya?
(30:13) Juga tidak di seberang laut tempatnya, sehingga engkau berkata:
Siapakah yang akan menyeberang ke seberang laut untuk mengambilnya bagi kita
dan memperdengarkannya kepada kita, supaya kita melakukannya?
(30:14) Tetapi firman ini
sangat dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu, untuk
dilakukan.
Firman iman itu di mulut dan di dalam hati, untuk dilakukan, sehingga tidak ada alasan; “Siapakah yang akan naik
ke langit untuk mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita,
supaya kita melakukannya?” atau berkata; “Siapakah yang akan menyeberang ke seberang
laut untuk mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita, supaya
kita melakukannya?”
Roma 10:4-5
(10:4) Sebab Kristus
adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang
yang percaya.
(10:5) Sebab Musa menulis
tentang kebenaran karena hukum Taurat: "Orang yang melakukannya, akan
hidup karenanya."
Orang yang hidup di bawah hukum Taurat, hidup
berdasarkan hasil usahanya. Tetapi kalau
hidup karena iman itu dibenarkan oleh karena salib Kristus. Jadi kita benar bukan
karena kemampuan dan kepintaran kita, bukan karena
hasil usaha. Itulah kebenaran karena
iman / firman iman, jadi jangan sesekali kita bermegah.
Roma 10:6-9
(10:6) Tetapi kebenaran
karena iman berkata demikian: "Jangan katakan di dalam hatimu: Siapakah
akan naik ke sorga?", yaitu: untuk membawa Yesus turun,
(10:7) atau:
"Siapakah akan turun ke jurang maut?", yaitu: untuk membawa Kristus
naik dari antara orang mati.
(10:8) Tetapi apakah
katanya? Ini: "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di
dalam hatimu." Itulah firman iman, yang kami beritakan.
(10:9) Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu,
bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah
membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
Jadi firman itu dekat sekali, ada di dalam
mulut dan di dalam hati, untuk dilakukan.
Firman iman
itu dekat sekali yaitu; di mulut dan di hati untuk dilakukan.
·
Di mulut berarti mulut mengakui
bahwa Yesus adalah Tuhan = terlepas dari berhala / tidak ada ilah lain.
Berhala adalah segala sesuatu yang lebih dari
Tuhan; boleh pekerjaan, harta, uang, apa saja, kalau itu lebih
dari pada Tuhan disebut berhala.
·
Di hati = percaya dalam hati bahwa Allah telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati = berada dalam
suasana kebangkitan.
Suasana kebangkitan adalah beribadah dan
melayani Tuhan dalam kesucian dan kebenaran.
Inilah sedikit mengenai perjanjian baru, yang ditulis oleh hamba-hamba
Tuhan yang diurapi.I
Imamat 11:3
(11:3) setiap binatang
yang berkuku belah, yaitu yang kukunya bersela panjang, dan yang memamah biak
boleh kamu makan.
Berkuku belah dua dan
bersela panjang, telah saya sampaikan selanjutnya, dia memamah biak, sehingga
tidak haram, itu boleh dimakan.
Saat ini kita sedang
menikmati makanan rohani yaitu; firman Allah supaya kita tidak haram dan najis di
mata Tuhan.
Mazmur 1:1-2
(1:1) Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang
fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam
kumpulan pencemooh,
(1:2) tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan
Taurat itu siang dan malam.
Merenungkan firman Tuhan
siang dan malam = memamah biak.
Siang hari makan rumput,
malam hari dikunyah kembali sampai memperoleh sari-sarinya, sampai firman itu
mendarah daging.
Jangan sampai kita mendengar firman untuk
melupakannya itu bukan memamah biak. Penyebab seseorang
haram dan najis dihadapan Tuhan; mendengarkan firman Allah dan melupakannya. Firman di lupakan yang diingat sesuatu yang tidak baik. Yang Tuhan mau kita; merenungkan
firman siang dan malam = memamah biak.
Tanda-tanda orang yang
merenungkan firman siang dan malam;
-
“Tidak berjalan menurut nasihat orang fasik”
Bberarti; berjalan menurut nasihat
firman Tuhan.
-
“Tidak berdiri di jalan
orang berdosa.”
Kalau sudah tahu itu jalan orang berdosa jangan
berdiri di situ, tinggalkan saja.
-
“Tidak duduk bersama dengan orang pencemooh.”
Malam ini kita duduk sehidangan
dengan Allah, untuk menikmati firman Allah sebagai makanan
rohani, tandanya kita tidak duduk dalam
kumpulan pencemooh.
Ketiga: “KAKI MEREKA MENGKILAP SEPERTI TEMBAGA YANG
BARU DIGOSOK.”
Mari kita lihat tembaga
yang baru digosok.
Keluaran 38:8
(38:8) Dibuatnyalah bejana pembasuhan dan juga alasnya dari tembaga,
dari cermin-cermin para pelayan perempuan yang melayani di depan pintu Kemah
Pertemuan.
Bejana pembasuhan dan
alas-alasnya terbuat dari tembaga, dari cermin-cermin para pelayan perempuan.
Jadi cermin perempuan pada waktu itu terbuat dari tembaga, itu digosok sampai mengkilap sehingga
dapat digunakan sebagai cermin.
Baptisan air, atau kolam pembasuhan
tembaga berbicara tentang tiga hal;
1.
Baptisan air à tanda di dalam pengalaman kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Kuasa kematian Yesus; mengubur
hidup lama.
Kuasa kebangkitan Yesus; hidup dalam hidup yang
baru.
2.
Pembaharuan dalam hidup.
Kehidupan yang dibaharui
itu terjadi dari sehari ke sehari.
3.
Penyucian oleh permandian air dan firman.
Yakobus 1:22-25
(1:22) Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan
bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.
(1:23) Sebab jika seorang hanya mendengar
firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang
mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin.
(1:24) Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera
lupa bagaimana rupanya.
(1:25) Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang
memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar
untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia
oleh perbuatannya.
Firman Allah adalah
cermin untuk hidup kita masing-masing.
Jadi, kaki dari empat makhluk itu
mengkilap, menunjukkan perjalanan hidup mereka menjadi cerminan
hidup karena firman cerminan
hidup. Kalau perjalanan rohani
kita sesuai dengan firman itulah cerminan hidup = kaki mengkilap. Kalau berjalan sesuai
dengan keinginan diri sendiri = cermin berubah fungsi menjadi kaca spion, sebab itu firman tidak boleh dijadikan kaca
spion hanya melihat kesalahan orang lain. Firman harus menjadi
cermin; itulah kaki dari empat makhluk tadi.
Saya kagum melihat kekayaan firman yang telah kita terima selama ini,
sungguh-sungguh saya kagum, walaupun saya sebagai pemberita, betapa Tuhan mengungkap isi hatinya kepada kita, sehingga kita melihat keadaan dari
empat makhluk, sampai kepada kakinya,
supaya kita dapat belajar dari situ.
Kakinya saja jadi cermin,
coba bayangkan, perjalanan hidupnya menjadi contoh teladan, itulah yang saya mohonkan terus kepada Tuhan, dan biarlah
sidang jemaat juga mendoakan saya, kenapa?
Sebab saudara sendiri yang akan rugi kalau saya hidup tanpa
kebenaran (tidak menjadi cerminan / teladan), melayani seenaknya sendiri, melayani karena kepentingan-kepentingan pribadi.
Itulah empat makhluk, selain penuh dengan mata, saya tambahkan dengan kakinya dan kita sudah melihatnya. Tinggal kita mau melakukannya
atau tidak, takluk kepada firman atau kepada pemikiran dan hati saja? Kalau
kita takluk pada firman malam ini kita akan menyerah di bawah kaki salib Tuhan, kita bawa hati kita, seluruh persolan hidup dan mengakui segala pelayanan yang
kurang-kurang kepada Tuhan malam ini.
Amsal 27:17-18
(27:17) Besi menajamkan besi, orang menajamkan
sesamanya.
(27:18) Siapa memelihara pohon ara akan memakan
buahnya, dan siapa menjaga tuannya akan dihormati.
Ingat ini; hormati pimpinanmu, sekalipun bengis dan hormati
bapa jasmani dan bapa rohani yang menyampaikan firman
dua kali lipat teramat lebih bapa di sorga.
Di sini jelas dikatakan; “siapa menjaga tuannya akan dihormati.” Kenapa seseorang tidak
terhomat? Karena dia sendiri tidak berbuat hormat.
Barangsiapa melayani Tuhan dengan sistem kerajaan
sorga; akan dikenan oleh Tuhan dan dihormat
manusia... Roma
14:17-18.
Amsal 27:19
(27:19) Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah
hati manusia mencerminkan manusia itu.
Biarlah firman itu mendapat tempat dihati kita, dan
itu akan terlihat dari wajah. Wajah itu cerminan hati. Ijinkan firman itu
mendapat tempat dihati kita, apakah sudah ada tanda dalam pengalaman kematian
dan kebangkitan, apakah sudah ada tanda pengudusan dan tanda disucikan sesudah
dimandikan oleh air dan firman, semuanya itu terpampang pada raut wajah seseorang.
Tuhan YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
firman oleh;
Gembala
sidang; Pdt. Daniel u. Sitohang
No comments:
Post a Comment