IBADAH RAYA MINGGU, 10 JULI 2016
“WAHYU PASAL EMPAT”
(Seri 29 )
Subtema : IOTA DAN TITIK JEMBATAN DARI ALFA KE OMEGA
(REVISI)
Shalom saudaraku, selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya, kita bersyukur kepada Tuhan karena Tuhan
masih memberi kesempatan bagi kita untuk beribadah dan melayani berada di tengah tengah takhta dan
sekelilingnya untuk melayani raja di atas segala raja, itu semua karena
kemurahan Tuhan, puji nama Tuhan.
Kita segera memperhatikan firman
penggembalaan untuk ibadah raya minggu dari wahyu 4.
Wahyu 4:8
(4:8) Dan keempat makhluk itu masing-masing
bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan
dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus,
kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan
yang akan datang."
Empat mahkluk hidup tersebut “dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru-seru siang dan malam”, berarti memuliakan Tuhan itu tidak ada henti-hentinya, di manapun kita berada, dalam situasi kondisi apapun tetap memuliakan Tuhan. Kebenaran tidak bisa ditentukan oleh situasi, kondisi dan keadaan yang ada, kebenaran tetaplah kebenaran, dan kita memuliakan Tuhan baik di rumah, di sekolahan, di perkuliahan, di pekerjaan, di tempat mencari nafkah, di manapun kita berada tetaplah memuliakan Tuhan.
Wahyu 4:9
(4:9) Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan
puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta
itu dan yang hidup sampai selama-lamanya,
Tidak
henti-hentinya berseru siang dan malam, itu berarti :
1.
Tanda
mempersembahkan puji-pujian kepada Tuhan.
Kalau kita
senantiasa memuliakan Tuhan dalam situasi, kondisi apapun
itu tanda kita mempersembahkan puji-pujian kepada Tuhan.
2.
Tanda
mempersembahkan hormat kepada Tuhan.
Kesusahan,
ujian, tidak menghalangi hati kita untuk
memberi hormat kepada Tuhan, tetap
meninggikan Dia di tempat yang tinggi.
3.
Tanda
mempersembahkan ucapan syukur kepada Dia.
Ucapan
syukur dari setiap orang bukan hanya karena memiliki sesuatu
hal yang baru (seperti mobil, motor,rumah baru), limpah
dengan uang ataupun karena diberkati
Tuhan, tetapi ucapan syukur kepada Tuhan karena kita diberi kesempatan
untuk memuliakan Tuhan lewat ibadah pelayanan, itupun harus kita ucapakan
syukur.
Wahyu
4:11
(4:11) "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau
layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan
segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan
diciptakan."
Selanjutnya
memuliakan Tuhan karena Ia telah menciptakan segala sesuatu dan oleh karena
kehendak Allah semua itu ada dan diciptakan.
Kemudian
kita lanjut melihat wahyu 4:8, memeriksa
seruan dari 4 makhluk...
Wahyu
4:8
(4:8) Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya
dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya
mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang
Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."
Adapun
seruan dari empat makhluk itu adalah: “ Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah
yang maha kuasa, yang sudah ada,
dan yang ada, dan yang akan datang.”
Seruan
dari empat makhluk ini menunjukkan
keberadaaan dari pada Allah yang hidup.
Seruan
ini dibagi menjadi 2 bagian :
· Seruan yang
pertama
: “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah yang maha kuasa”.
Ini
menunjukkan keberadaan Allah dalam kekudusan-Nya. Dalam 1 Petrus 1:16 “Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.” Jadi
biarlah kiranya kekudusan Yang Mahakuasa ini turun ke bumi lewat ibadah dan
pelayanan yang Tuhan percayakan ini, sehingga kita pun dapat melayani Tuhan
dalam kekudusan, baik dalam perkataan dan perbuatan, hati, pikiran, dan
perasaan, dan di tengah pergaulan, dalam kekudusan, sebab Allah itu kudus.
· Seruan yang
kedua
: “Yang ada dan yang sudah ada dan yang
akan datang”.
Wahyu
1:8
(1:8) "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang
ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa."
Yang ada, yang sudah ada, dan yang akan datang, itulah Alfa
dan Omega, Dialah yang awal dan yang akhir.
Wahyu
1:17-18
(1:17) Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya
sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku,
lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,
1:18 dan Yang Hidup. Aku telah mati,
namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci
maut dan kerajaan maut.
Jadi yang awal dan yang akhir berarti, yang hidup, kemudian mati dan hidup kembali.
Sejenak
kita melihat YANG SUDAH ADA, YANG ADA, YANG AKAN DATANG
YANG ADA
|
→
|
YANG
SUDAH ADA
|
→
|
YANG
AKAN DATANG
|
↓
|
↓
|
↓
|
||
ALFA
|
???
|
OMEGA
|
Yohanes
8:57-58
(8:57) Maka kata orang-orang Yahudi itu kepada-Nya: "Umur-Mu
belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?"
(8:58) Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada."
Sebelum
Abraham jadi Yesus telah ada, sekalipun
pada saat itu umur Yesus belum berumur
lima puluh tahun, Ia sudah ada dan yang ada pada saat itu. Dialah yang ada dan
yang sudah ada.
Marilah
kita menjawab pertanyaan di atas...
Matius 5:17-18
(5:17) "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk
meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk
meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
(5:18) Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum
lenyap langit dan bumi ini, satu Iota atau satu titik pun tidak
akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.
Saudaraku,
Ia ada dan yang sudah ada sebagai IOTA dan TITIK.
IOTA adalah
kumpulan huruf kecil abjad Yunani yang di mulai dari A
sampai I, seluruhnya ada 9 atau huruf ke 9 dari abjad Yunani.
Arti rohani IOTA
adalah mau menjadi kecil = merendahkan diri.
Kalau
orang rendah hati /merendahkan diri itu
tidak suka bersungut-sungut di tengah ibadah dan pelayanan . Saat
menghadap pokok anggur yaitu Yesus dan
di hadapan takhta kasih karunia tidak bersungut-sungut. Mari kita merendahkan
diri dan rendah hati, itulah IOTA, sedangkan TITIK lebih kecil dari Iota,
bahkan lebih kecil dari tanda baca manapun.
Arti
rohani TITIK adalah mau menjadi
kecil dan dikecilkan = mau merendahkan diri dan rela direndahkan sebab
TITIK lebih kecil daripada IOTA. Bahkan
dari tanda baca manapun TITIK jauh lebih
kecil.
Dari
Alfa tidak akan sampai ke Omega kalau tidak melewati IOTA dan TITIK Inilah pertanyaan itu, yang telah dijawab
oleh Tuhan. Siapa yang mampu merendahkan diri , siapa yang mau menjadi kecil
dan dikecilkan (TITIK). Kalau salah saya mau minta maaf, tapi kalau soal
didikkan saya harus terima, kita pun harus terima. Supaya bisa menjadi IOTA
dan TITIK, tidak boleh kita lari dari didikkan, siapa lagi yang akan
mendidik kita dalam kandang penggembalaan ini, kalau bukan firman
penggembalaan. Kita tidak mungkin menerima didikan di luaran sana, sementara
orang tersebut (orang yang mendidik) hidupnya tidak benar.
Kesimpulannya,
Ia ada dan yang sudah ada itu, ada di antara orang kecil dan di antara orang
yang paling hina, yang rela direndahkan dan dikecilkan.
YANG
ADA
|
→
|
YANG
SUDAH ADA
|
→
|
YANG
AKAN DATANG
|
↓
|
↓
|
↓
|
||
ALFA
|
IOTA
dan TITIK
|
OMEGA
|
Ibrani
13:5a
(13:5) Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah
dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku
sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan
meninggalkan engkau."
Jangan
kita menjadi hamba uang, karena uang maka terjadi banyak kegagalan, sampai
seseorang bisa undur dari pelayanan, karena uang juga
nikah rumah tangga bisa menjadi rusak.
Ibrani 13:5b
(13:5) Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu
dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali
tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan
engkau."
Ia
ada dan yang sudah ada tidak akan meninggalkan kita. Oleh sebab itu tidak usah
takut soal hidup. Sampai saat ini saya belajar untuk menguasai uang,
buktinya adalah setelah selesai dari ibadah, nomor satu yang saya kerjakan adalah uang
persembahan saya hitung lalu saya taruh sepersepuluh ke tempatnya, saya tidak
mau dikuasai oleh uang, saya tidak mau menjadi hamba uang, sebab saya punya
keyakinan lewat firman Allah ini, Dia ada dan yang sudah ada itu tidak akan
meninggalkanku. Yang terpenting jadilah
IOTA, bahkan jadilah TITIK. Dia ada dan yang sudah ada diam di antara kita,
bahkan Dia di antara IOTA dan di antara TITIK.
Jadi
Tuhan Yesus adalah Alfa dan Omega. Tetapi dari Alfa tidak akan sampai kepada Omega kalau tidak
melewati IOTA dan TITIK.
Filipi 2:5-8
(2:5) Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan
perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
(2:6) yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan
dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
(2:7) melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan
mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
(2:8) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan
diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Dalam
keadaan-Nya sebagai manusia Ia telah merendahkan diri-Nya = IOTA, kemudian
taat sampai mati , bahkan sampai mati di atas kayu salib = TITIK.
Banyak
orang bisa merendahkan diri, tetapi belum tentu mampu untuk
dikecilkan/direndahkan. Dikecilkan itu pengalaman kematian, daging tidak
bersuara lagi.
Yesus
ketika Dia mati di atas kayu salib, Dia banyak menanggung kehinaan, selain
jubah-Nya diambil sampai pada pakaian-Nya juga dibagi menjadi empat bagian, Dia
ditelanjangi dan dipermalukan, dihinakan, itu keadaan orang yang mati, itu
TITIK. Akan tetapi jika untuk
merendahkan diri saja belum bisa, itu
sudah sangat keterlaluan, sementara Dia
yang ada dan yang sudah ada, ada di antara orang yang kecil dan
orang yang rela dikecilkan.
Mari
kita lihat IOTA...
Matius
20:25
(20:25) Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu
tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan
besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.
Ukuran
seorang pemimpin yang layak di dunia, yaitu :
-
Pemerintah-pemerintah, bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi.
-
Pembesar-pembesar menjalankan kuasanya
dengan keras atas mereka.
Sekarang
bandingkan dengan seorang imam yang melayani Tuhan atau bandingkan dengan
IOTA...
Matius
20:26-27
(20:26) Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi
besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,
(20:27) dan
barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi
hambamu
Yang terbesar didalam Tuhan, yaitu:
- Siapa yang menjadi besar hendaklah ia menjadi pelayan.
- Siapa yang
menjadi terkemuka hendaklah ia
menjadi hamba.
Pendeknya IOTA, melayani Tuhan dengan kerendahan hati.
Sekarang
kita lihat persamaan kisah ini dalam injil Lukas...
Lukas
22:24-25
(22:24) Terjadilah juga pertengkaran di antara murid-murid Yesus,
siapakah yang dapat dianggap terbesar di antara mereka.
(22:25) Yesus berkata kepada mereka: "Raja-raja bangsa-bangsa
memerintah rakyat mereka dan orang-orang yang menjalankan kuasa atas mereka
disebut pelindung-pelindung.
Siapa
yang terbesar dalam kerajaan sorga?
Ukuran
pemerintah atau pemimpin di dunia, yaitu :
- Raja-raja,
bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka.
- Orang-orang
yang menjalankan kuasa atas mereka disebut pelindung-pelindung.
Sekarang
bandingkan dengan orang yang melayani
Tuhan atau IOTA :
- Yang terbesar hendaklah sebagai yang paling muda.
Muda di sini artinya
minim pengalaman, senantiasa rindu untuk diajar. Seperti Daud membutuhkan
banyak pengalaman, karena itu dia banyak belajar dari yang tua-tua, oleh sebab itu Daud tahu untuk melepaskan
diri dari kefasikan.
Biarlah kita semua
merendahkan diri di bawah dua tangan Tuhan yang kuat... 1 Petrus 5:5-6
Marilah kita
merendahkan diri di bawah tangan Tuhan yang kuat supaya pada waktunya nanti Tuhan yang
meninggikan kita. Kalau kita meninggikan diri di tengah ibadah dan pelayanan, maka di situ akan
terjadi banyak gejolak, tidak bisa
diatur, sampai merasa diri paling benar, akan tetapi yang Tuhan mau supaya kita
merendahkan diri di bawah tangan Tuhan yang kuat.
- Pemimpin sebagai pelayan.
Berarti tidak
mengambil rupa sebagai seorang tuan.
Inilah
IOTA itu, melayani Tuhan dengan segala kerendahan hati, jadi
berbanding terbalik dengan pemimpin yang di dunia yaitu merasa diri
besar, kuat, hebat, itu yang menjadi pemimpin.
Sekarang
kembali kita lihat...
Matius
20:28
(20:28) sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani,
melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi
banyak orang."
Anak
manusia datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani, sampai memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan
bagi banyak orang, berarti sampai kepada
TITIK, jadi tidak cukup hanya
melayani (IOTA) tapi harus sampai
kepada TITIK. Kalau IOTA bagian dari pertanyaan yang harus dijawab, tapi jawaban
dari pertanyaan ini harus kita jawab
dengan sempurna/sepenuhnya, yaitu
IOTA dan TITIK, melayani dan
merendahkan diri sampai akhirnya
menyerahkan nyawa, TITIK. Kalau melayani tidak dengan merendahkan diri pasti
menimbulkan banyak gejolak, kalau
sudah rendah hati dan teruji maka
lanjutkan, supaya menolong banyak orang.
Kerinduan
saya yang paling mendalam sampai saat ini, supaya hikmat Allah, lewat
pengajaran mempelai yang kita peroleh
ini dapat dinikmati oleh orang-orang
yang belum mengenal firman pengajaran
mempelai. Hikmat Allah lewat pengajaran
mempelai disebarluaskan, oleh sebab itu
jangan ada banyak gejolak dalam ibadah dan pelayanan. Apakah kita semua sudah
sehati sepikir, seia sekata, satu misi dan satu visi dalam melayani Tuhan sampai kepada kesatuan iman, puncak
dari pembangunan tubuh Kristus?
TITIK menjadi pendamaian, menebus dosa bagi banyak orang . Saya rindu supaya
kita semua menjadi alat pendamaian. TITIK juga bagaikan HISOP. Hisop yang
dicelupkan dalam darah yang kemudian disapukan pada ke dua tiang pintu dan
ambang atas pintu, sehingga ada tanda
darah pada kemah bangsa Israel,
sehingga pada saat malam itu
Tuhan melewati kemah-kemah bangsa
Israel, tulah pemusnah jauh daripada
kemah-kemah bangsa Israel. Kenapa ? karena
ada hisop sebagai alat pendamaian. Hisop ini adalah sejenis tumbuhan yang
sangat lembut sekali, yang hanya tumbuh
di pinggir batu-batu yang keras, hisop
inilah yang digunakan menjadi alat pendamaian, sebab hisop ini sanggup menyerap
banyak darah. Hisop → orang yang lemah
lembut dan rendah hati.
Sekarang
kita lihat keterangan TITIK...
Matius 11: 28-29
(11:28) Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban
berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
(11:29) Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena
Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
Lemah
lembut dan rendah hati itu IOTA , tapi
pikul kuk atau memikul salib, (memikul
tanggung jawab) itu TITIK. Pikul saja
kuk, karna itu TITIK jangan bersungut-sungut, tidak perlu berkomentar ikuti
saja apa maunya Tuhan supaya nanti sampai kepada yang akan datang yaitu OMEGA, dari ALFA tidak akan sampai ke OMEGA kalau tidak melewati IOTA dan
TITIK.
Kalau
orang lain ada cerita sesuatu yang tidak baik
jangan terbawa dalam suasana perasaan hati, tapi kembali ke firman, TITIK. Salib buat daging
itu sakit dan tidak enak tapi berkuasa untuk menghentikan lajunya dosa.
Yesaya
53: 7
(53:7) Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak
membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk
domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka
mulutnya.
Inilah
salib, ketika teraniaya, Ia membiarkan diri-Nya ditindas dan tidak membuka
mulut –Nya digambarkan dengan dua hal yaitu:
1)
Seperti anak domba yang
dibawa ke pembantaian untuk dibantai namun tidak membuka mulutnya.
2)
Seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya .
Dibantai,
diperlakukan seenaknya namun Dia tetap
tidak membuka mulut-Nya.
Sebab
itu TITIK berkuasa untuk menghentikan dosa, kalau kejahatan dibalas dengan kejahatan
berarti kita menggunakan hukum
Taurat dosa tidak bisa berhenti , sebab itu hukum Taurat bukan untuk ditiadakan
dan orang berdosa bukan lantas untuk dibinasakan, tetapi dosa itu harus
dihentikan dengan TITIK kalau orang itu mau, jadi dosa hanya bisa dihentikan
oleh TITIK.
Kalau
KOMA (,) titik ditarik dengan ekor dibelakang , tapi TITIK tidak memiliki
embel-embel dibelakangnya , dosa tidak
berlanjut , kalau KOMA hari ini bisa
berhenti besok di ulangi lagi walaupun
sudah dinasehati supaya jangan diulangi lagi, tapi kalau TITIK dosa
berhenti secara total . Tuhan mau memakai kita di hari-hari ini sebagai IOTA
dan memuncak sampai kepada TITIK karena
kita terbeban untuk menyebar luaskan pengajaran mempelai , perhatikan negara-
negara lain yang belum mengenal firman pengajaran mempelai, apakah saudara puas dengan IOTA? Saya tidak
puas menyebarkan firman pengajaran mempelai
kalau hanya sebatas internet, saya puas kalau Tuhan mempertemukan kita
face to face sebelum Tuhan datang. Seperti
pesan terakhir Yesus (sebagai amanat agung) “jadikanlah
semua bangsa murid-Ku.”
Wahyu
1: 4
(1:4) Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil:
Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang
sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan
takhta-Nya,
Kasih
karunia dan damai sejahtera dari Tuhan menyertai kita semuanya untuk selama-lamanya Ada damai sejahtera di
dalam nikah rumah tangga, ada damai
sejahtera di tengah- tengah ibadah dan pelayanan, ada damai sejahtera di dalam
hidup kita masing-masing dari yang ada,
yang sudah ada dan yang akan datang itulah Alfa dan Omega. Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA DAN MEMPELAI SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman
Gembala sidang Pdt. Daniel. U. sitohang
Pemberita Firman
Gembala sidang Pdt. Daniel. U. sitohang
No comments:
Post a Comment