IBADAH RAYA MINGGU,
3 JULI 2016
KITAB WAHYU
(Seri28)
Sub
tema : Yang ada, dan Yang sudah
ada, dan Yang akan datang
Shalom...!
Selamat malam, oleh karena kasih setia Tuhan kita dapat
melaksanakan Ibadah Raya Mingigu disertai dengan kesaksian.
Segera kita kembali memperhatikan firman penggembalaan
untuk ibadah raya minggu dari...
Wahyu 4:6-8
(4:6) Dan di
hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta
itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka
dan di sebelah belakang.
(4:7) Adapun
makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti
anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan
makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.
(4:8) Dan
keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah
dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru
siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang
sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."
Di tengah-tengah takhta itu
dan disekelilingya ada empat
makhluk.
Sebagaimana kita malam ini
menghadap takhta kasih karunia, suatu
tindakan yang sifatnya menyenangkan hati Tuhan.
Seindah-indahnyasegala sesuatu yang ada di dalam dunia
ini tidak ada artinya jikalau kitajauh
dari ibadah dan pelayanan.
Kemudian empat mahluk itu penuh dengan mata artinya: Berada didalam terang, sebab mata adalah
pelita…Matius 6:22
Kemudian, mata itu
berada di sebelah muka dan disebelah belakang
Arti rohaninya:
Perjalanan hidup kedepan ada di dalam terang karena
kehidupan pada masa lalu telah diselesaikan. Kalau kehidupan masa lalu telah
diselesaikan otomatis perjalanan hidup rohani kita ke depan ada dalam terang.
Jadi selama dosa
masa lalu belum diselesaikan perjalnan hidup ke depan tidak akan ada dalam terang
Saya menghimbu dengan kasih, kalau masih ada dosa masa lalu, segera
diakui dan diselesaikan, supaya perjalanan hidup rohani ke depan ada dalam
terang, tidak ada sandungan dan tidak menjadi sandungan.
Adapun rupa dari empat
makhluk tersebut adalah;
Makhluk pertama
sama seperti singa
Makhluk kedua
sama seperti anak lembu
Makhluk ketiga
sama seperti muka manusia
Makhluk keempat
sama seperti burung nasar
Ini menunjukkan
bahwa empat makhluk tersebut
telah
menyalibkan daging. Kalau dikaiktan dengan pola
Tabernakel terkena kepada empat
tiang dimana tirai atau tabir digantungkan pada keempat tiang tersebut yang
berbicara tentang perobekan daging dari atas sampai ke bawah.
Kemudian, adapun
empat mahluk itu bersayap enam
sekelilingnya artinya tabiat-tabiat
daging tidak terlihat lagi
Selanjutnya kita perhatikan:“Disebelah dalamnya juga
penuh dengan mata”, berarti manusia dalam / manusia batin
/ manusia rohani ada di dalam terang; itulah hati, pikiran, dan perasaan, jadi bukan saja
manusia luarnya yang ada dalam terang, tetapi manusia dalam juga ada dalamg
terang, jadi sinkron, luar dan dalam ada dalam terang, sehingga tidak terjadi
kemunafikan.
Sungguh heran kita melihat keberadaan dari empat
makhluk ini, tetapi
kalau kita memiliki suatu kerinduan yang besar,
tidak tertutup kemungkian kita menjadi sama
seperti empat makhluk hidup mengalami
penyaliban terhadap daging, dan tabiat daging tidak terlihat lagi.
Tidak berhenti sampai di situ, empat makhluk ini:” dengan tidak henti-hentinya mereka berseru
siang dan malam”, mereka senantiasa memuliakan Tuhan siang dan malam, berarti setiap saat dan
setiap waktu memuliakan Tuhan.
Wahyu 4:9
(4:9) Dan
setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan
ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai
selama-lamanya,
Ketika mereka memuliakan
Tuhan itu menunjukkan bahwa empat makhluk
tersebut mempersembahkan puji-pujian,
hormat kepada Tuhan dan ucapan syukur
yang sedalam-dalamnya kepada Tuhan itu sudah pasti.
Roh Kudus membakar hati
mereka
sehingga mereka berkobar-kobar dan berapi-api dalam melayani Tuhan.
Wahyu 4:10
(4:10) maka
tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas
takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan
mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:
Ketika empat
makhluk tidak henti-hentinya memuliakan Tuhan, dalam kesempatan yang lain 24 tua-tua tersungkur dan
sujud menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya = rumah penuh dengan asap.
Kita bandingkan dengan...
Wahyu 8:3-4
(8:3) Maka
datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan
sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk
dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas
di hadapan takhta itu.
(8:4) Maka
naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan
malaikat itu ke hadapan Allah.
Kemenyan itu dibakar, lalu asapnya naik dihadirat Tuhan
itulah doa penyembahan dari orang-orang kudus. Siapa orang-orang kudus?
Itulah orang-orang yang tidak henti-hentinya melayani Tuhan siang dan malam.
Lewat doa penyembahan kita dapat bertemu dengan Allah
di dalam kasih-Nya.
Tidak ada asap kalau tidak ada api. Tidak mungkin rumah
itu penuh dengan asap kalau tidak berkobar-kobar melayani
Tuhan, itu tidak mungkin.
Mari kita lihat
aturan-aturan pada waktu menyembah
Keluaran 30:5-8
(30:5)
Haruslah kaubuat kayu pengusung itu dari kayu penaga dan kausalutlah dengan
emas.
(30:6)
Haruslah kautaruh tempat pembakaran itu di depan tabir penutup tabut hukum, di
depan tutup pendamaian yang di atas loh hukum, di mana Aku akan bertemu dengan
engkau.
(30:7) Di
atasnya haruslah Harun membakar ukupan dari wangi-wangian; tiap-tiap pagi,
apabila ia membersihkan lampu-lampu, haruslah ia membakarnya.
(30:8) Juga
apabila Harun memasang lampu-lampu itu pada waktu senja, haruslah ia
membakarnya sebagai ukupan yang tetap di hadapan TUHAN di antara kamu
turun-temurun.
“Haruslah ia
membakarnya sebagai ukupan yang tetap di hadapan TUHAN di antara kamu turun-temurun”, doa penyembahan itu harus berlangsung terus menerus turun
temurun dihadapan Tuhan.
Aturan
pada saat membakar ukupan:
-
Pada waktu pagi, pada
saat membersihkan lampu-lampu.
Pada waktu pagi berarti
untuk sepanjang hari.
-
Pada waktu senja, pada waktu
lampu dipasang
Pada waktu senja berarti untuk sepanjang malam.
Keluaran 30:34-36
(30:34)
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Ambillah wangi-wangian, yakni getah
damar, kulit lokan dan getah rasamala, wangi-wangian itu serta kemenyan yang
tulen, masing-masing sama banyaknya.
(30:35)
Semuanya ini haruslah kaubuat menjadi ukupan, suatu campuran rempah-rempah,
seperti buatan seorang tukang campur rempah-rempah, digarami, murni, kudus.
(30:36)
Sebagian dari ukupan itu haruslah kaugiling sampai halus, dan sedikit dari
padanya kauletakkanlah di hadapan tabut hukum di dalam Kemah Pertemuan, di mana
Aku akan bertemu dengan engkau; haruslah itu maha kudus bagimu.
Lewat doa penyembahan betul-betul kita dapat bertemu dengan Allah didalam
kasih-Nya.
Syarat
membakar ukupan:
Keluaran
30:37
(30:9) Di atas mezbah itu janganlah kamu persembahkan ukupan yang lain
ataupun korban bakaran
ataupun korban sajian, juga korban curahan janganlah kamu
curahkan di atasnya.
Di atas mezbah janganlah mempersembahkan, antara lain:
a. “Ukupan yang
lain”
Artinya:Doa penyembahan itu tidak
boleh ada yaitu : keinginan daging, hal yang tidak benar, kepentingan diri kehormatan dan kebanggaan diri, semangat dan
kemampuan diri, tradisi atau kebiasaan, api setan.
b.
“Korban
bakaran,
korban sajian, korban curahan”
Artinya : Bebas dari
ketentuan-ketentuan dasar hukum taurat.
Hukum taurat
berarti: “mata ganti mata , gig ganti gigi” artinya: kejahatan dibalas dengan
kejahatan
= yang
berbuat salah tidak luput dari hukumannya
= tidak
mendapat kasih karunia
Sekarang kita perhatikan seruan dari 4 makhluk...
Wahyu 4:8
(4:8) Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam,
sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak
berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah
Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan
datang."
Adapun seruan dari 4 makhluk tersebut adalah; "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang
Mahakuasa.”
Seruan ini juga harus turun ke bumi artinya; mau
tidak mau kita harus melayani dalam sistem kekudusan Allah.
Kita kaitkan kekudusan ini dengan doa bapa kami...
Matius 6:9-10
(6:9) Karena
itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,
(6:10)
datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Melayani Tuhan dengan sistim kekudusan Allah berarti
ada kerinduan yang mendalam untuk kita naikkan lewat doa-doa.
Kerinduan kita kepada Tuhan, yaitu:
Pertama:
“Datanglah kerajaan-Mu.”
Sebalum Yesus turun ke bumi dan tampil sebagai raja sudah
ada raja memerintah itulah raja Herodes,
tetapi raja ini penuh dengan ragi.
Ragi Herodes adalah; membunuh dan yang menjadi
korbannya adalah; anak-anak berumur 2 tahun ke bawah menunjuk kepada kerohanian yang masih kanak-kanak.
Herodes disebut juga si serigala…Lukas:13:31-32
Pekerjaan dari si serigala adalah: Menerkam dan
mencerai-beraikan kawanan domaba… Yohanes
10:12
Kemudian ketika Yesus lahir di Betlehem Efrata, mendengar itu terkejutlah Herodes dan seluruh Yerusalem
Terkejut adalah indikasi dari dua hal, yaitu :
1.
Masih
mempertahankan harga diri -> Raja Herodes
2.
Melayani dengan
cara yang lama -> Yerusalem kaitannya dngan imam-imam kepala, dan
ahli-ahli taurat.
Mempertahankan harga diri, itulah yang disebut takhta. Kita tidak membutuhkan
kerajaan yang semacam ini, yang kita
butuhkan adalah takhta Allah supaya nanti Dia berkuasa, memerintah dan
berfirman bagi kita sekaliannya.
Maka hal itu bisa kita lihat dalam..
Keluaran 25:10
(25:10)
"Haruslah mereka membuat tabut dari kayu penaga, dua setengah hasta
panjangnya, satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya.
Allah memerintahkan bangsa Israel membuat
tabut perjanjian dan itu suatu keharusan / perintah yang harus kita lakukan /
harus kita kerjakan, bukan coba-coba.
Keluaran 25:21-22
(25:21)
Haruslah kauletakkan tutup pendamaian itu di atas tabut dan dalam tabut itu
engkau harus menaruh loh hukum, yang akan Kuberikan kepadamu.
(25:22) Dan di
sanalah Aku akan bertemu dengan engkau dan dari atas tutup pendamaian itu, dari
antara kedua kerub yang di atas tabut hukum itu, Aku akan berbicara dengan
engkau tentang segala sesuatu yang akan Kuperintahkan kepadamu untuk
disampaikan kepada orang Israel."
Tabut perjanjian itu adalah takhta Allah, di sanalah
Allah memerintah dan berfirman kepada
bangsa Israel; menyatakan segala sesuatunya kepada bangsa Israel.
Lebih jauh kita melihat...
Roma 14:16-17
(14:16) Apa
yang baik, yang kamu miliki, janganlah kamu biarkan difitnah.
Kalau sudah jangan dibiarkan difitnah karena banyak
kesalahan dosa dan keteldoran-keteledoran, sebab di sini ada suatu keharusan
untuk membuat suatu tabut perjanjian
(14:17) Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi
soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
Kerajaan
sorga bukan soal makanan dan minuman, bukan membicaraakan perkara lahiriah,
kedudukan dan jabatan, ijazah yang tinggi dan lain sebagainya tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita
oleh Roh Kudus. Oleh esbab itu jangan
sampai ibadah dan pelayanan difitnah oleh karena hal-hal lahiria.
Jadi kita tidak perlu pamer karena ada sesuatu
kelebihan. Dahulu saya suka pamer, pura-pura merendahkan diri tetapi pamer.
Roma 14:18
(14:18) Karena
barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan
dihormati oleh manusia.
Kalau kita melayani Tuhan dengan sistim kekudusan maka
dikenan oleh Tuhan dan dihormati manusia.
2 Samuel 6:1-2
(6:1) Daud
mengumpulkan pula semua orang pilihan di antara orang Israel, tiga puluh ribu
orang banyaknya.
(6:2) Kemudian bersiaplah Daud, lalu berjalan dari Baale-Yehuda dengan
seluruh rakyat yang menyertainya, untuk mengangkut dari sana tabut Allah, yang
disebut dengan nama TUHAN semesta alam yang bertakhta di atas kerubim.
Tabut Allah adalah takhta
Allah disitulah Allah berhadirat, berkuasa dan berfirman.
Keuntungna kalau kita
melayani di dalam kekudusan.
2 Samuel 6:10-11
(6:10) Sebab
itu Daud tidak mau memindahkan tabut TUHAN itu ke tempatnya, ke kota Daud,
tetapi Daud menyimpang dan membawanya ke rumah Obed-Edom, orang Gat itu.
(6:11) Tiga
bulan lamanya tabut Tuhan itu tinggal di rumah Obed-Edom, orang Gat itu, dan
TUHAN memberkati Obed-Edom dan seisi rumahnya.
Selama tabut perjanjian ada di dalam rumah Obed Edom
selama itu juga rumah Obed Edom
diberkati oleh Tuhan. Selama
ada tabut Tuhan yaitu kebenaran, damai
sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus, maka selama itu kita diberkati oleh
Tuhan.
Jadi jangan salah-salah lagi di dalam pengikutan kita kepada
Tuhan, yang terpenting adalah
takhta Allah, kerajaan sorga turun ke
bumi.
1 Tawarikh 26:
4-8
(26:4)
Obed-Edom mempunyai anak-anak, yakni Semaya, anak sulung, Yozabad, anak yang
kedua, Yoah, anak yang ketiga, Sakhar, anak yang keempat, Netaneel, anak yang
kelima,
(26:5)
Amiel, anak yang keenam, Isakhar, anak yang ketujuh dan Peuletai, anak yang
kedelapan, sebab Allah telah memberkati dia.
(26:6)
Bagi Semaya, anak Obed-Edom itu, lahir anak-anak. Mereka memegang pemerintahan
di antara puak mereka, sebab mereka itu adalah pahlawan-pahlawan yang gagah
perkasa.
(26:7)
Anak-anak Semaya ialah Otni, Refael, Obed dan Elzabad serta saudara-saudaranya,
yakni Elihu dan Semakhya, orang-orang gagah perkasa.
(26:8)
Mereka sekalian adalah dari keturunan Obed-Edom, yakni mereka sendiri,
anak-anak mereka dan saudara-saudara mereka, masing-masing orang yang gagah
perkasa, cakap untuk pekerjaan itu, enam puluh dua orang jumlahnya dari
Obed-Edom
Keturunan dari pada Obed Edom jumlahnya ada 62 orang,
dan seluruhnya dipercaya memegang
pemerintahan diantara puak mereka, karena mereka adalah orang-orang yang gagah perkasa.
Kalau Tuhan dipihak kita siapa yang menjadi lawan kita,
karena Dia tampil sebagai pembela.
Jadi bukan hanya rohani, berkat
jasmanipun akan mengikuti…Matius 6:33
Satu hal yang harus kita ketahui: menjadi suatu kerajaan / imam-iman
bagi Allah, itu adalah kedudukan yang
sangat tinggi .
Adapun kerinduan yang dinaikan itu adalah;
Kedua:
“Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di
sorga.”
Kalau kehendak Tuhan yang jadi maka kita tidak
menginginkan kehendak sendiri. yang sering terjadi adalah kehendak manusa yang
terjadi, suka memaksa
kehendak sendiri.
Orang yang suka memaksakan kehendak sendiri adalah orang yang ada di luar
rencana Allah.
Kehendak manusia bukan kehendak Tuhan, tetapi kehendak
Tuhan harus menjadi kehendak manusia. Kalau belum waktunya Tuhan jangan
memaksakan kehendak sendiri.
Banyak orang di luar sana sering kali memaksakan kehendaknya sendiri sehingga ia
memperoleh hasil tetapi resiko tangung sendiri. Kalau kehendak Tuhan apapun resikonya Tuhan
yang tanggug.
Jadi yang belum bekerja jangan memaksa kehendak, dalam segala sesuatu
biarlah kehendak Allah yang jadi. Yang muda ada keinginan menikah, biarlah
kehendak Tuhan yang jadi, bisa saja kehendak sendiri itudapat di luar sana,
tetapi tanggung sendiri resikonya. Kalau itu hasil dari Tuhan kita bisa nikmati, karena Tuhan
yang tanggung.
Matius 26:42
(26:42 Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya:
"Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku
meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"
Yesus harus menanggung
penderitaan diatas kayu salib dengan satu tujuan supaya kehendak Allah jadi. Sebaliknya kalau Yesus tidak
menanggung penderitaan di atas kayu salib, kehendak Allah tidak akan pernah terlaksana.
Yesaya 53:10
(53:10) Tetapi
TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan
dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya
akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya.
Lihat disini dikatakan; Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban
penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, banyak orang tertolong.
Banyak orang yang harus kita tolong entah itu anak,
saudara, keluarga, orang tua, istri, suami.
Jadi menangung penderitaan yang tidak harus ditanggung itulah
kehendak Allah. Jadilah kehendak Allah.
Yesaya 53:11
(53:11)
Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas; dan hamba-Ku
itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya,
dan kejahatan mereka dia pikul.
Ketika kita menanggung
penderitaan yang tidak harus ditanggung (seperti
yang dialami oleh Yesus Kristus)
dan Ia menjadi sebagai orang yang benar, untuk membenarkan banyak orang oleh
hikmat-Nya.
1 Petrus 2:19
(2:19) Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan
kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
Menanggung penderitaan yang tidak harus ditanggung itu
adalah kasih karunia dan apabila oleh karena berbuat baik kita harus menderita,
itu adalah kasih karunia kepada Allah.
Kasih karunia = kemurahan = yang tidak layak menjadi
layak.
Kita tertolong, diselamatkan oleh karena salib kasih
karunia, jadi keselamatan itu adalah
kasih karunia.
Kita ini bangsa kafir digambarkan
seperti anjing suka menjilat
muntah ( suka mengulangi kesalahan) jadi kalau kita
dibenarkan semata-mata bukan karena gagah hebat dan kuat kita..
Kalau hidup didalam kasih karunia berarti memikul
salib. Oleh karena kasih karunia itulah banyak jiwa yang dibenarkan, inilah
kerinduan kita sehingga kita melayani Tuhan dengan sistem kekudusan, kerajaan
sorga turun ke bumi.
“Jadilah
kehendakMu” berarti kehendak
Allah terlaksana lewat salib, diluar salib kehendak Allah tidak akan pernah
terlaksana. Kalau hanya mengandalkan kekuatan manusia dan diri sendiri maka
akan Tuhan runtuhkan
kembali. Sebab itu jadilah kehendak Tuhan, jangan memaksakan kehendak diri
sendiri, dalam
hidup kita, dan di tempat ibadah pelayanan kita kepada Tuhan.
Adapun seruan berikutnya dari empat makhluk tersebut adalah: “yang sudah ada dan yang ada dan yang akan
datang."
Wahyu 1:8
(1:8) "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada
dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa."
“Yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang”, itulah pribadi Alfa
dan Omega, yang awal dan yang akhir.
Wahyu 1:17-18
(1:17) Ketika
aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang
mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata:
"Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,
(1:18 ) dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup,
sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.
Keberadaan dari Alfa
dan Omega, di sini lebih detail
lagi; yang hidup, kemudian mati dan
hidup kembali = yang
ada, yang sudah ada dan yang
akan datang.
Wahyu 1:19
(1:19) Karena itu tuliskanlah apa yang telah kaulihat, baik yang
terjadi sekarang maupun yang akan terjadi sesudah ini.
Soal hidup, mati, hidup
ini harus disampaikan kepada 7 sidang jemaat di Asia kecil (pulau Patmos sekarang disebut Turki). Dan kita juga harus mengetahui soal, hidup,
mati dan hidup ini.
Soal tiga perkara; Hidup, mati, hidup
HIDUP
|
→
|
MATI
|
→
|
HIDUP
|
↓
|
↓
|
↓
|
||
PERTAMA
|
?
|
KEDUA
|
Hidup yang pertama Yesus
melakukan banyak perkara, banyak mujizat, tanda-tanda heran, yang sakit sembuh,
yang tuli mendengar, yang
kerasukan setan dilepaskan dan banyak mujizat-mujizat yang lain.
Tetapi rupanya dalam kehidupan dua
belas murid masih
terdapat banyak kesalahan itulah keadaan kedua
belas murid, dalam hidup
yang pertama.
Sebagai bukti:
- 12 murid,
masih di dalam keragu-raguan pada waktu Yesus berjalan di atas air, mereka
tercengang lalu Simon Petrus
dengan respon yang begitu cepat,
berkata: kalau memang Engkau itu Tuhan, suruh aku berjalan.Dan Tuhan memerintahkan
dia berjalan,
Tetapi begitu dia merasakan tiupan angin sepoi-sepoi mulailah ia takut,
ini menunjukkan keragu-raguan
akhirnya Simon Petrus hampir tenggelam, untunglah dua tangan Tuhan menariknya
kembali.
-
Tomas
tidak percaya
-
Filipus belum
mengenal Allah seutuhnya
-
Sampai puncaknya
12 murid yang diwakili oleh Simon Petrus menyangkal Yesus sebanyak tiga kali
Hidup yang pertama banyak
ditandai dengan cacat cela oleh karena keragu-raguan, ketidakpercayaan dan belum mengenal Bapa. Puncak
kegagalan dalam hidup yang pertama dari 12 murid adalah penyangkalan terhadap
salib Kristus sebanyak tiga kali.
Mari kita lihat penyangkalan Simon Petrus terhadap Salib Kristus
Matius 26:69-75
(26:69) Sementara itu Petrus duduk di luar di
halaman. Maka datanglah seorang hamba perempuan kepadanya, katanya:
"Engkau juga selalu bersama-sama dengan Yesus, orang Galilea itu."
(26:70) Tetapi ia menyangkalnya di depan semua
orang, katanya: "Aku tidak tahu, apa yang engkau maksud."
(26:71) Ketika ia pergi ke pintu gerbang, seorang
hamba lain melihat dia dan berkata kepada orang-orang yang ada di situ:
"Orang ini bersama-sama dengan Yesus, orang Nazaret itu."
(26:72) Dan ia menyangkalnya pula dengan
bersumpah: "Aku tidak kenal orang itu."
(26:73) Tidak lama kemudian orang-orang yang ada
di situ datang kepada Petrus dan berkata: "Pasti engkau juga salah seorang
dari mereka, itu nyata dari bahasamu."
(26:74) Maka mulailah Petrus mengutuk dan
bersumpah: "Aku tidak kenal orang itu." Dan pada saat itu berkokoklah
ayam.
-
Penyangkala
pertama: Di halaman.
Simon Petrus berkata: "Aku
tidak tahu, apa yang engkau maksud."= sudah tahu tetapi pura-pura tidak tahu, itu
adalah penyangkalan pertama terhadap salib Kristus.
Orang yang pura-pura
tidak tahu pekerjaan Tuhan = Penyangkalan pertama terhadap salib Kristus.
-
Penyangkalan kedua, Petrus
berkata:"Aku tidak kenal orang
itu."
Artinya: Meniadakan pribadi Yesus Kristus di dalam dirinya
= Meniadakan
segala kemurahan-kemurahan Tuhan.
Kalau malu menjadi orang Kristen atau malu dalam memikul salib = Meniadakan
kemurahan dan kebaikan Tuhan.
Banyak di antara kita meniadakan kemurahan-kemurahan Tuhan, tidak mengakui bahwa hidup
adalah karena kemurahan.
-
Penyangkalan
ketiga: Diawali dengan mengutuk dan bersumpah,
kemudian dilanjutkan dengan berkata:"Aku
tidak kenal orang itu."
Mulut hamba Tuhan atau seorang imam, pelayan Tuhan tidak boleh keluar
kata-kata kutuk,
dalam kitab Yakobus dikatakan dengan jelas,
dari mulut yang satu keluar kutuk
dan dari mulut yang satu keluar kata-kata
berkat, hal ini tidak boleh terjadi.
Kemudian Simon Petrus bersumpah, yang benar
adalah kalau ya katakan ya, dan kalau tidak katakan tidak, lebih dari pada itu
berasal dari setan...Matius 5:37.
Jadi dapatlah kita simpulkan penyangkalan yang ketiga ini
adalah puncaknya sampai akhirnya dikuasai oleh iblis
/setan.
Inilah kondisi rohani 12
murid dalam hidup yang pertama, jadi yang salah bukan Yesus, sebab itu Dia
harus mati, karena banyak kegagalan-kegagalan
dalam hidup yang pertama.
Proses kematian Yesus
Matius 26:31-34
(26:31) Maka berkatalah Yesus kepada mereka:
"Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada
tertulis: Aku akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai.
(26:32) Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan
mendahului kamu ke Galilea."
(26:33) Petrus menjawab-Nya: "Biarpun mereka
semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak."
(26:34) Yesus berkata kepadanya: "Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya malam ini, sebelum ayam berkokok, engkau telah
menyangkal Aku tiga kali."
Yesus memberitahukan pada
12 murid apa yang akan terjadi apabila Ia diserahkan,
antara lain:
1.
Iman dari
12 murid akan terguncang
2.
Mereka
akan tercerai-berai
Tetapi Simon Petrus
berkata:“sekali
kali imanku
tidak akan tergoncang”,di
sini Petrus merasa diri
hebat dan kuat padahal Tuhan lebih mengetahui kondisi rohani seseorang.
Matius 26:35
(26:35) Kata Petrus kepada-Nya: "Sekalipun aku harus mati
bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau." Semua murid yang
lainpun berkata demikian juga.
Bahkan teguran yang kedua, petrus berkaata: "Sekalipun
aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau."Serasa
hebat, kuat serasa diri bisa, tertapi kenyataannya gagal dan gagal bahkan terdapat
banyak kesalahan di sana
dan sini, oleh
sebab itu mau tidak mau
Yesus harus mati.
Mari kita lihat...
Matius 16:21-22
(16:21) Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan
kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak
penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu
dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.
(16:22) Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia,
katanya: “Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan
menimpa Engkau.”
Di sinlah letak kegagalan
dari simon Petrus, kurang dengar-dengaran, merasa diri hebat dan kuat, tetapi
ini harus menjadi pusat perhatian kita, ini harus kita jadikan menjadi central dari rencana Allah di dalam kehidupan kita yaitu Yesus harus mati di atas kayu salib.
Roma 6:2-5
(6:2) Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati
bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
(6:3) Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua
yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
(6:4) Dengan demikian kita telah dikuburkan
bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti
Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian
juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
(6:5) Sebab jika kita telah menjadi satu dengan
apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang
sama dengan kebangkitan-Nya
Di sini kita melihat, kalau kita satu dalam kematian Yesus Kristus maka kita juga satu dalam kuasa
kebangkitanNya.
Filipi 3:9-10
(3:9) dan berada dalam Dia bukan dengan
kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran
karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan
berdasarkan kepercayaan.
(3:10) Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan
kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku
menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,
Kerinduan dan yang
dikehendaki oleh Rasul Paulus adalah:
-
Mengenal
Dia secara pribadi bukan
karena kata orang, atau karena mujizat, seperti perempuan samaria
-
Dan
kuasa kebangkitan Yesus Kristus.
Tetapi jangan lupa persekutan dalam
penderitaan-Nya, itulah sengsara salib.
Kehendak ini bisa terlaksana asal ada persekutan dalam salib, tidak mungkin Yesus mati kalau tidak memikul salib terlebih dulu. Harus menyatu dulu dengan salib, jadi hidup ini betul-betul
sudah menjadi satu
dengn salib itulah
persekutuan
di dalam penderitaanNya.
Banyak sekali daging kita ini menyatu dengan perkara yang sia-sia (menghendaki yang sia-sia) sehingga
tidak ada keinginan untuk mengenal Dia dan dan
tidak tertarik untuk
mengenal kuasa kebangkitanNya.
Mari kita lihat..
Yesaya 53:7
(53:7) Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak
membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk
domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka
mulutnya.
Persekutuan dalam tanda
kematian: Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas
dan tidak membuka mulutnya
= Daging tidak bersuara = Keinginan daging itu
tidak tidak ada lagi.
Tidak ada orang yang mati,
marah, lalu memaki-maki. Orang yang mati itu digambarkan seperti ketika Dia dianiaya dan tidak membuka
mulutNya.ini adalah kematian yang sama dengan kematian Yesus Krists.
Digambarkan seperti:
- seperti anak domba yang dibawa kepembantaian.
-seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting
bulunya, ia tidak membuka mulutnya.
Mulut tidak lagi bersuara itulah kematian yang
serupa dengan kematian Yesus Kristus
= Daging tidak bersuara / menyalibkan keinginan daging .
Baik dihadapan Mahkamah
Agama, imam besar Kayafas, Filatus, Herodes, Dia tidak membuka
mulutNya (mulut tetap tertutup). Inilah pengalaman kematian yang serupa
dengan kematian Yesus Kristus.
Keadaan orang yang mati;
Mazmur 51:19
(51-19) Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati
yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
Pengalaman kematian, jiwa
hancur, hatiyang patah dan
remuk, namun tidak dipandang hina oleh
Allah.
Filipi 3:10
(3:10) Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya
dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia
dalam kematian-Nya,
Kalau kita satu dalam
kematian Yesus maka secara otomatis
kita juga satu dalam kebangkitanNya...Roma 6:5
Setelah melayai Tuhan
Mari kita lihat hidup yang kedua
Kisah para rasul 1:6-8
(1:6) Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: "Tuhan,
maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?"
(1:7) Jawab-Nya: "Engkau tidak perlu
mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya.
(1:8)
Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu
akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai
ke ujung bumi.
Dalam hidup yang kedua
Tuhan memperlengkapi 12 murid dan
akhirnya mereka menjadi kesaksian/ contoh teladan dalam hidup yang kedua, di
situlah kuasa itu nyata sekali. Betu-betul Roh Kudus berkuasa.
Menjadi kesaksian antara lain :
- Yerusalem -> Ibadah Pelayanan
- Yudea ->Kerohanian
yang masih kanak-kanak / belum dewasa
rohani
- Samaria-> Orang yang
masih jauh dari Tuhan.
- Ujung bumi ->
Orangyang tidak mengenal Tuhan
Yesus mengembusi
murid-murid... Yohanes 20:22
= Murid-murid menerima
kuasa.
Didalam hidup yang kedua,
Simon Petrus khotbah kira-kira
3000 jiwa dimenangkan. Kemudian
dalam hidup yang kedua Rasul Paulus mempekenalkan
Firman Pengajaran...Kisah Para Rasul
11:26
Setelah menerima kuasa selanjutnya harus beralih kepada perkembanggannya yang penuh…Ibrani 5:11-14/6:1-2, pada saat itulah 12 murid rela
menyangkal diri dan pikul salibnya, hidup
yang kedua.
Matius 16:24-25
(16:24) Lalu Yesus berkata kepada
murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal
dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
(16:25) Karena barangsiapa mau menyelamatkan
nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya
karena Aku, ia akan memperolehnya.
Rela kehilangan nyawa
karena Ibadah dan pelayanan itulah hidup yang kedua, sampai seperti itulah
pengikutan 12 murid, rela mati ditengah-ditengah ibadah
pelayanan oleh karena Tuhan.
Alfa dan Omega, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang = Hidup, mati, hidup itu harus menjadi
pengalaman hidup kita dan harus diberitakan kepada sidang jemaat, tidak boleh
tidak.
Sebab itu...
Wahyu 1:4
(1:4) Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih
karunia dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah
ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya,
Kasih Karunia dan Damai
sejahtera menyertai ketujuh
sidang jemaat di Asia Kecil juga kepada
sidang jemaat GPT BETANIA serang dan cilegon juga kepada kita semua karena Dia
sudah melakukan perkara yang ajaib yaitu
: Yang ada dan yang
sudah ada
dan yang akan datang, Hidup, mati dan hidup kembali .Amin
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman: Gembala Sidang
Pdt Daniel. U. Sitohang
No comments:
Post a Comment