IBADAH
NATAL SEKOLAH MINGGU & PAK, 20 DESEMBER 2016
Tema:
“...dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang
sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan,
karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.” (Lukas 2:7).
Subtema: ANAK-NYA
YANG SULUNG.
Shalom...
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya.
Oleh karena kemurahan hati Tuhan, kita boleh melangsungkan Ibadah Natal Sekolah
Minggu dan Pendidikan Agama Kristen, kita patut bersyukur kepada Tuhan. Kita
sudah melangsungkan ibadah natal ini dari tahun ke tahun dan semua berjalan
dengan baik. Tuhan tolong kita, sehingga ibadah ini berjalan dengan baik.
Terimakasih kepada panitia, terimakasih kepada
kakak-kakak Sekolah Minggu, terimakasih kepada Tuhan terlebih utama.
Dan selamat malam juga kepada bapak ibu yang hadir pada
saat malam hari ini. Kiranya Tuhan memberkati kita lewat firman yang sebentar
akan kita terima, walaupun firman ini tidak panjang, tetapi biarlah kiranya
firman ini menjadi berkat bagi kita sekaliannya.
Segera kita perhatikan tema yang ada dalam injil Lukas 2: 7.
(2:7) dan ia
melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya
dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat
bagi mereka di rumah penginapan.
Kalimat yang harus kita perhatikan dari ayat ini
adalah: “... ia melahirkan seorang anak
laki-laki, ANAKNYA
YANG SULUNG ...”
Mari kita lihat YANG SULUNG.
Roma 8: 28-29
(8:28) Kita tahu
sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan
kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil
sesuai dengan rencana Allah.
(8:29) Sebab semua
orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari
semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu,
menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
Kesulungan Yesus Kristus membawa kita menjadi serupa dengan
gambaran Allah = segambar dengan Allah = sama mulia dengan Allah.
Jadi, yang membawa kita serupa dengan Allah adalah
kesulungan Yesus Kristus, bukan yang lain-lain.
Roma 8: 30
(8:30) Dan mereka
yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang
dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang
dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.
Sampai dipermuliakan berarti, segambar serupa dengan
Allah karena kesulungan Yesus Kristus.
Kesulungan inilah yang membawa kita sampai segambar
serupa, dipermuliakan dengan Allah.
Dahulu sewaktu masih dalam dosa bukan dipermuliakan,
tetapi hina seperti debu tanah, tetapi untung Yesus lahir sebagai yang sulung untuk
membawa kita segambar dengan Allah.
Manusia tidak bisa menjadikan dirinya untuk segambar dengan
Allah, hanya lewat kesulungan Yesus yang mampu membawa kita segambar serupa
dengan Allah.
Seorang motivator hebat, tidak mampu membawa kita
segambar dengan Allah, selain kesulungan Yesus Kristus.
Kejadian 1: 27-28
(1:27) Maka Allah
menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah
diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
(1:28) Allah
memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah
dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas
ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang
merayap di bumi."
Segambar dan serupa dengan Allah, berarti diberkati.
Jadi, kalau kita kembali kepada wujud semula, segambar serupa
dengan Allah, berarti diberkati.
Oleh sebab itu, jangan rusak gambar Allah supaya
diberkati. Kalau hidup benar, segambar serupa dengan Allah = diberkati.
Sarana yang digunakan Tuhan untuk serupa dengan gambaran Allah.
2 Korintus 4: 3-4
(4:3) Jika Injil
yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka,
yang akan binasa,
(4:4) yaitu
orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman
ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus,
yang adalah gambaran Allah.
Cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus yang adalah
gambaran Allah. Cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus
itulah firman Pengajaran
yang rahasia-Nya dibukakan, bukan injil yang tertutup,
tetapi injil yang terbuka.
Inilah sarana Tuhan untuk membawa kita serupa dengan
gambaran Allah.
Jadi, bukan seperti sarana di dunia ini, dengan operasi
plastik untuk menjadi terlihat sempurna, itu adalah cara manusia, tetapi cara
Tuhan adalah lewat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus.
Mazmur 113: 130
(119:130) Bila
tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada
orang-orang bodoh.
Bila tersingkap firman-firman Tuhan berkuasa untuk
memberi:
1.
Memberi
terang, artinya; menerangi kegelapan.
Kegelapan harus diterangi, sebab kegelapan
adalah tempatnya dosa dan sumbernya dosa bersembunyi.
Sumbernya dosa adalah Setan.
2.
Memberi
pengertian kepada orang-orang bodoh, supaya orang
bodoh tidak mengulangi kesalahannya sebagai perbuatan bodoh.
Itu adalah sarana Tuhan untuk kembali kepada wujud
semula, supaya segambar serupa dengan Allah, dan itu diberikan secara gratis.
Kalau menggunakan jasa dokter, selain biayanya besar,
juga tidak menyelamatkan. Saya pernah mengenal satu orang dokter di Surabaya
yang cukup terkenal di Indonesia ini, hanya sekali sentuh dikenakan biaya 50
juta, diberi resep bayarannya 100 juta, itu hanya untuk satu orang.
Tetapi untuk kembali pada wujud semula tidak perlu
mengeluarkan biaya, melainkan gratis, asal mau mendengar dan menerima firman
pengajaran yang rahasianya dibukakan.
Hargailah firman Tuhan walaupun gratis.
Belajar tentang kebenaran firman itu indah, jangan
sampai kita tidak mau belajar. Kedatangan Tuhan Yesus sudah tidak lama lagi.
Tsunami dimana-mana, banjir dimana-mana. Kota yang tinggi seperti Bandung
terkena banjir. Itu artinya kedatangan Tuhan sudah dekat.
Oleh sebab itu, jangan mau sibuk dengan urusan dunia, tetapi
sibuk juga mendengar firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, karena ini
yang digunakan Tuhan sebagai sarana untuk membawa kita kembali segambar serupa
dengan Allah, karena kita sudah merusak gambar Allah oleh karena dosa.
Ibrani 1: 1
(1:1) Setelah pada
zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek
moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi,
Zaman dahulu, berarti zaman nabi-nabi atau zaman
Taurat, Allah berulang kali dengan berbagai cara berbicara kepada bangsa
Israel.
Kalau Allah berulang kali berbicara, itu menunjukkan
bahwa bangsa Israel berulang kali melakukan kesalahan.
Kalau bangsa Israel tidak berulang kali melakukan
kesalahan, tidak mungkin Allah berulang kali menegur, berbicara kepada bangsa
Israel.
Penyebab bangsa Israel berulang kali melakukan kesalahan:
Zaman dahulu = zaman nabi-nabi = zaman Taurat.
Zaman Taurat -> ibadah yang dijalankan secara
lahiriah, yaitu mulut memuliakan Tuhan tetapi hatinya jauh dari Tuhan.
Pada zaman Taurat, itulah zaman nabi-nabi, ibadahnya sama
seperti seorang imam besar membawa korban dan persembahan bersifat lahiriah.
Berarti ibadah Taurat = ibadah lahiriah. Kalau ibadah
lahiriah; mulut memuji Tuhan, tetapi hatinya jauh dari Tuhan, itu yang
menyebabkan bangsa Israel berulang-ulang melakukan kesalahan.
Karena berulang-ulang, maka Tuhan juga berulang-ulang
menegur kesalahan bangsa Israel.
Ibadah lahiriah berarti firmannya leterlet (hurufiah)
seperti huruf-huruf yang tertulis pada loh-loh batu.
Bandingkan dengan ibadah yang menghargai firman
pengajaran yang rahasianya dibukakan.
Ibrani 1: 2-3
(1:2) maka pada
zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya,
yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia
Allah telah menjadikan alam semesta.
(1:3) Ia adalah
cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada
dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan
penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang
tinggi,
Zaman sekarang, di zaman akhir menjelang kedatangan
Tuhan untuk yang kedua kalinya, Allah berbicara lewat perantaraan Anak-Nya yang
tunggal, yaitu lewat; cahaya Injil
tentang kemuliaan Kristus, itulah firman pengajaran yang rahasia-Nya
dibukakan.
Firman pengajaran yang rahasia-Nya dibukakan atau
cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus berkuasa untuk mengadakan penyucian
terhadap dosa.
Jadi, sarana inilah yang harus kita perhatikan. Bukan
tidak boleh dari miskin menjadi kaya, tetapi percayalah carilah dahulu Kerajaan
Sorga dimana di dalamnya ada kebenaran, maka semuanya ditambahkan, yang miskin
menjadi kaya.
Tetapi sasaran kita bukan untuk menjadi kaya, melainkan
bagaimana supaya kembali segambar serupa dengan Allah, namun pada akhirnya yang
miskin menjadi kaya, yang sakit menjadi sembuh.
Perhatikan saudaraku; cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus
yang adalah gambar wujud Allah berkuasa mengadakan penyucian terhadap dosa.
Kalau saya berbicara si kancil, si buaya, itu tidak
akan berkuasa mengadakan penyucian terhadap dosa.
Kalau zaman dahulu, zaman nabi-nabi, ibadahnya lahiriah
dengan mempersembahkan kambing domba di atas mezbah, tetapi sekarang bukan yang
lahiriah yang kita persembahkan, melainkan hati dan batin kita, maka yang
menyucikannya adalah firman Pengajaran yang rahasia-Nya dibukakan, itulah
cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus yang adalah gambar Allah.
Jangan tertipu dengan cara yang lain-lain lagi. Untuk
kembali kepada gambar dan wujud Allah harus lewat cahaya Injil tentang
kemuliaan Kristus yang adalah gambar Allah = firman Pengajaran yang rahasia-Nya
dibukakan.
Itulah yang disebut firman-firman yang tersingkap.
Kalau firman tersingkap, maka tersingkap segala rahasianya yang terkandung
dalam hati = menyingkapkan segala yang terselubung = membongkar dosa dengan
tuntas.
Kalau cerita si kancil dan si buaya tidak mampu
membongkar dosa dengan tuntas.
Bersyukur kepada Tuhan karena anak yang dilahirkan itu
sebagai yang sulung, kalau tidak sebagai yang sulung, tidak ada yang membawa
kita segambar dengan Allah, berarti binasalah kita. Natal hanyalah natal.
Tetapi siapa yang membawa kita kepada wujud semula? Dialah yang dilahirkan
sebagai yang sulung.
Firman Pengajaran yang rahasia-Nya dibukakan berkuasa menyucikan dosa, kita lihat
persamaannya.
Kejadian 1: 28
(1:28) Allah
memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan
bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas
ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang
merayap di bumi."
Mereka yang sudah mengalami penyucian terhadap dosa
oleh cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus yang adalah gambar Allah, berkuasa terhadap tiga hal:
1. Ikan-ikan di laut.
= berkuasa atas dunia dengan arusnya dan
gelombang yang sangat kuat mempengaruhi kehidupan anak-anak Tuhan.
Laut adalah gambaran dunia dengan arusnya,
gelombangnya, dengan ombaknya, yang cukup mempengaruhi, tetapi kalau sudah
mengalami penyucian terhadap dosa, mau apa dunia ini silahkah, hati tetap
terpaut kepada Allah yang hidup, bukan allah yang mati.
Allah yang mati adalah berhala, yaitu
segala sesuatu yang melebihi dari Tuhan.
Kalau pekerjaan nomor satu lalu meninggalkan ibadah, itu adalah berhala, allah
kecil di dunia.
2. Burung-burung di udara.
Gambaran dari penghulu di udara, roh jahat di
udara dengan segala tipu muslihatnya.
Kita berkuasa terhadap roh
jahat dengan segala tipu muslihatnya, kalau kita sudah mengalami penyucian
terhadap dosa.
Yesus berkuasa terhadap
roh jahat dengan segala tipu muslihatnya, buktinya; Dia tidak berjuang melawan
darah daging, Dia tidak berjuang melawan daging/sesama. Sekalipun Dia sudah
tersakiti mulai dari taman Getsemani, sampai kepada penyaliban, Dia tidak satu
kalipun mengadakan perbantahan terhadap siapapun selain berdiam diri/mulut
tidak terbuka, menjadi domba sembelihan. Andaikata Dia berbantah kepada prajurit
Romawi, berbantah kepada kepala imam-imam, dan tua-tua, berbantah kepada imam
besar Kayafas, berbantah kepada Pilatus, berbantah kepada Herodes, berarti Dia
sedang terperangkap dengan tipu muslihat Iblis/Setan. Oleh sebab itu, Dia diam
saja, sehingga berkuasa terhadap burung di udara, itulah roh jahat di udara
dengan segala tipu muslihatnya...Efesus
6.
3. Binatang yang merayap di
bumi.
Artinya; berkuasa terhadap daging dengan
segala hawa nafsu dan keinginannya.
Ada kalanya kita melakukan sesuatu karena
hawa nafsu daging, belum tentu itu karena keinginan Tuhan.
Tetapi kalau sudah mengalami penyucian
terhadap dosa, kita mampu mengalahkan binatang yang merayap di bumi.
Binatang adalah gambaran dari daging dengan
segala hawa nafsu.
Manusia tanpa Roh = binatang. Kelebihan
manusia adalah Roh Tuhan. Tetapi manusia tanpa Roh Tuhan = binatang.
Anak-anak sekolah minggu dan anak-anak
pendidikan agama kristen (PAK) waktu belajar, gunakan untuk belajar, tetapi sebaliknya
kalau hidup di dalam hawa nafsu daging yang ada, nonton terus, main HP terus.
Tuhan Yesus baik, dahulu dikejar Tuhan, saya
menolak panggilan Tuhan karena keinginan daging saya masih kuat misalnya, merokok
dan mabuk, tetapi saya terus untuk menjadi
hamba Tuhan, dan sekarang saya baru tahu indahnya hidup di dalam Tuhan, saya diubahkan
oleh Tuhan.
Kalau seseorang telah mengalami penyucian terhadap dosa
oleh firman Pengajaran yang rahasia-nya dibukakan, akan berkuasa atas tiga hal
di atas tersebut.
Pertanyaannya; SIAPAKAH ORANG-ORANG YANG MENJADI SERUPA
DENGAN GAMBARAN ALLAH (YANG MENGALAMI PENYUCIAN TERHADAP DOSA) ?
Roma 8: 28-29
(8:28) Kita tahu
sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan
kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil
sesuai dengan rencana Allah.
(8:29) Sebab semua
orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula
untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi
yang sulung di antara banyak saudara.
Mereka adalah orang-orang yang terpanggil dan terpilih.
-
Terpanggil
-> orang yang telah ditebus, telah dibeli, dan haganya telah lunas dibayar oleh
darah Anak Domba.
-
Terpilih
-> orang-orang yang melayani Tuhan/imamat rajani.
Kalau sudah ditebus dari dosa, kemudian berada dalam
terang, selanjutnya dipilih, berarti harus melayani Tuhan.
Tidak boleh hanya datang beribadah, namun harus
melayani Tuhan.
1 Petrus 1: 18-19
(1:18) Sebab kamu
tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi
dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak
atau emas,
(1:19) melainkan
dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba
yang tak bernoda dan tak bercacat.
Kita telah dipanggil dari kegelapan dosa, caranya
adalah ditebus dengan darah.
Wahyu 5: 9-10
(5:9) Dan mereka
menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan
kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan
dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan
bahasa dan kaum dan bangsa.
(5:10) Dan Engkau
telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah
kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."
Setelah dipanggil,
selanjutnya dipilih menjadi raja,
menjadi imam, artinya; melayani Allah = memerintah sebagai raja di bumi, bukan
diperintah oleh dosa.
Jadi orang yang melayani Tuhan; berkuasa atas dosa,
memerintah dosa.
1 Petrus 2: 9
(2:9) Tetapi kamulah
bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan
Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari
Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang
ajaib:
Kalau melayani berarti menjadi milik Tuhan, tetapi
kalau belum melayani Tuhan, belum menjadi milik Tuhan.
Harus melayani Tuhan, tidak cukup hanya datang duduk
(terpanggil). Harus lanjut sampai melayani (terpilih).
Dan jika melayani, jangan bersungut-sungut. Kalau anak
diajari melayani, orang tua jangan bersungut-sungut. Kalau anak bisa memberi
contoh, orang tua harus juga ikut melayani Tuhan. Jangan gengsi.
Belajarlah melayani Tuhan.
Keluaran 19: 5-6
(19:5) Jadi
sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada
perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara
segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi.
(19:6) Kamu akan
menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman
yang harus kaukatakan kepada orang Israel."
Kalau kita melayani Tuhan, menjadi harta yang indah,
milik kepunyaan Allah. Bukan hanya Israel jasmani, kita juga Israel rohani.
Biarlah firman yang sederhana ini betul-betul menjadi
sarana untuk segambar serupa dengan Allah.
Bersyukur kepada Tuhan, sebab Dia lahir sebagai yang
sulung. Kembalilah kepada gambar Allah, jangan rusak lagi.
Jangan hanya pengetahuan, tidak menjadi pelaku. Kalau
kita sungguh-sungguh, melayani Tuhan, kita menjadi milik kepunyaan Allah. Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
firman:
No comments:
Post a Comment