IBADAH
PENDALAMAN ALKITAB, 06 APRIL 2018
"KITAB RUT"
(Seri: 8)
(Seri: 8)
Subtema: MENINGGALKAN MASA LALU YANG KELAM DAN PAHIT
Shalom saudaraku...
Selamat malam, salam sejahtera bagi
kita sekaliannya. Salam di dalam kasih-Nya Tuhan kita Yesus Kristus. Oleh
karena kemurahan hati Tuhan, kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah
Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci. Saya juga tidak
lupa menyapa anak-anak Tuhan (umat Tuhan) hamba-hamba Tuhan di dalam maupun di
luar negeri yang mengikuti Ibadah Pendalaman Alkitab lewat video internet.
Kiranya Tuhan memberkati kita sekaliannya.
Segera kita memperhatikan firman
penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab dari kitab Rut 1:7.
Rut 1:7
(1:7) Maka
berangkatlah ia dari tempat tinggalnya itu, bersama-sama dengan kedua
menantunya. Ketika mereka sedang di jalan untuk pulang ke tanah Yehuda,
Perhatikan kalimat; "Maka berangkatlah ia (Naomi),
dari tempat tinggalnya itu bersama-sama dengan kedua menantunya, yaitu
Orpa dan Rut".
Rut 1:6
(1:6) Kemudian
berkemaslah ia dengan kedua menantunya dan ia pulang dari daerah Moab,
sebab di daerah Moab ia mendengar bahwa TUHAN telah memperhatikan
umat-Nya dan memberikan makanan kepada mereka.
Naomi bertindak
meninggalkan Moab, sebab ia mendengar bahwa Tuhan telah
memperhatikan umat-Nya dan memberikan makanan kepada mereka. Ini
adalah suatu tindakan yang benar dan tepat, ia harus
meninggalkan pengalaman yang kelam dan pahit selama
di Moab.
Rut 1:3-5
(1:3) Kemudian
matilah Elimelekh, suami Naomi, sehingga perempuan itu tertinggal dengan
kedua anaknya.
(1:4) Keduanya
mengambil perempuan Moab: yang pertama bernama Orpa, yang kedua bernama
Rut; dan mereka diam di situ kira-kira sepuluh tahun lamanya.
(1:5) Lalu
matilah juga keduanya, yakni Mahlon dan Kilyon, sehingga perempuan
itu kehilangan kedua anaknya dan suaminya.
Setelah berada di Moab (tidak
lama) matilah Elimelekh suami Naomi. Kemudian, kedua anak
Naomi; Mahlon dan Kilyon juga mati, setelah keduanya mengambil isteri, Mahlon memperisterikan Orpa, sedangkan Kilyon memperisterikan Rut.
Pendeknya, pengalaman kelam yang
dialami oleh Naomi adalah ditinggal mati oleh Elimelekh, suaminya, serta
ditinggal mati oleh Mahlon dan Kilyon kedua anaknya. Naomi serta
kedua menantunya; Orpa, dan Rut menjadi janda. Inilah pengalaman kelam
dan pahit yang dialami oleh Naomi selama berada di
pengasingan. Selama berada di Moab.
Dengan demikian kita
dapat mengambil suatu
kesimpulan, Elimelekh serta Mahlon dan Kilyon adalah
gambaran dari sebuah pimpinan dan ajaran yang tidak sehat.
Rut 1:1-2
(1:1) Pada
zaman para hakim memerintah ada kelaparan di tanah Israel. Lalu pergilah
seorang dari Betlehem-Yehuda beserta isterinya dan kedua anaknya
laki-laki ke daerah Moab untuk menetap di sana sebagai orang
asing.
(1:2) Nama
orang itu ialah Elimelekh, nama isterinya Naomi dan nama kedua
anaknya Mahlon dan Kilyon, semuanya orang-orang Efrata
dari Betlehem-Yehuda; dan setelah sampai ke daerah Moab, diamlah
mereka di sana.
Elimelekh beserta Naomi isterinya, dan kedua anaknya laki-laki; Mahlon dan
Kilyon, meninggalkan Betlehem.
Betlehem menunjuk kepada Rumah Roti. Yesus adalah roti
hidup, roti yang turun dari sorga. Dia telah mempersembahkan
segenap hidup-Nya sebagai korban. Semuanya itu ditulis di
dalam injil Yohanes pasal yang keenam.
Kesimpulannya meninggalkan Betlehem sama
artinya meninggalkan pengajaran salib. Sebab tadi Yesus adalah roti hidup
yang turun dari sorga. Dia mempersembahkan segenap hidup-Nya di
atas kayu salib sebagai korban. Sehingga, tubuh-Nya adalah
benar-benar makanan dan darah-Nya adalah benar-benar minuman.
Perlu untuk diketahui, pimpinan dari
suatu ajaran yang baik dan sehat, meterainya adalah darah salib Kristus,
yaitu pengorbanan. Dalam Injil Yohanes
pasal 6, Yesus menyatakan diri-Nya sebagai roti hidup, roti yang turun dari sorga sebanyak
tiga kali.
Yang Pertama
Yohanes 6:35-37
(6:35) Kata
Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang
kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya
kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.
(6:36) Tetapi
Aku telah berkata kepadamu: Sungguhpun kamu telah melihat Aku, kamu tidak
percaya.
(6:37) Semua
yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku,
dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.
Yesus berkata untuk yang pertama
kali; "Akulah roti hidup".
Sesungguhnya roti hidup berguna bagi orang yang lapar dan haus, yaitu
orang yang datang dan percaya kepada-Nya. Berarti tidak
datang dan bergantung kepada yang lain. Serta tidak percaya dan berharap kepada
yang lain. Berarti tidak ada yang lain selain Dia, yang patut disembah, dan
ditinggikan, diagungkan di atas muka bumi ini. Puji Tuhan.
Manfaat datang dan percaya:
Yesus berkata; "ia tidak
akan kubuang", artinya berguna dan berharga bagi kemuliaan Allah.
jadi. orang yang menghargai pengajaran salib, berguna dan berharga
bagi kemuliaan Allah.
Meninggalkan Betlehem artinya
meninggalkan rumah roti. Kesimpulannya,
meninggalkan pengajaran salib.
Jadi Elimelekh, Mahlon,
Kilyon, adalah gambaran dari seorang pemimpin dari sebuah ajaran yang tidak
baik dan tidak sehat. Mereka meninggalkan Betlehem (Rumah Roti) yaitu: pengajaran
salib.
Yang
Kedua
Yohanes 6:48-50
(6:48) Akulah
roti hidup.
(6:49) Nenek
moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah
mati.
(6:50) Inilah
roti yang turun dari sorga: Barangsiapa makan dari padanya, ia
tidak akan mati.
Yesus kembali berkata; "Akulah roti hidup,
roti yang turun dari sorga. Barangsiapa makan roti
hidup, ia tidak akan mati".
Saudaraku, sebagai perbandingannya,
Bangsa Israel makan manna di padang gurun selama 40 tahun dan mereka
telah mati, mayat mereka bergelimpangan di padang gurun. Jadi semua yang keluar
dari Mesir tidak ada yang hidup kecuali Yosua dan Kaleb.
• Yosua adalah gambaran dari firman
Allah.
• Kaleb adalah gambaran dari Roh El
Kudus.
Jadi semua orang yang keluar dari
Mesir, baik laki-laki maupun perempuan, mereka telah mati sehingga mayat mereka
bergelimpangan di padang gurun. Tidak ada satupun yang sampai ke
tanah Kanaan selain Yosua bin Nun, dan Kaleb bin Yefune. Puji
Tuhan. Itulah sebagai perbandingan.
Jadi barang siapa makan roti hidup dia
akan hidup selama-lamanya, dia tidak akan mati.
Yang Ketiga
Yohanes 6:51
(6:51) Akulah
roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti
ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku,
yang akan Kuberikan untuk hidup dunia."
Untuk yang ketiga kalinya Yesus
berkata kepada orang-orang Yahudi; "Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga". Manfaat
roti hidup, ia akan hidup selama-lamanya. Sementara roti hidup yang
dimaksud disini ialah daging Yesus. Ia telah berikan untuk hidup
dunia.
Yohanes 1:4
(1:4) Dalam
Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.
Jadi roti hidup yang
dimaksud adalah daging-Nya. Itu yang diberikan kepada dunia supaya
dunia hidup. Kemudian dalam Injil Yohanes 1:4 diterangkan disini tentang hidup, “bahwa di dalam Dia ada hidup, dan hidup itu
adalah terang dunia”.
Yohanes 1:5
(1:5) Terang
itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.
Terang itu bercahaya dalam kegelapan,
dan kegelapan itu tidak menguasainya. Inilah arti hidup yang sesungguhnya.
Itu sebabnya Yesus memberikan roti hidup kepada dunia. Yang dimaksud
ialah daging-Nya supaya kita hidup. Apa arti hidup? dalam Dia
ada hidup dan hidup itu adalah terang dunia. Haleluya.
Kemudian terang itu bercahaya dalam kegelapan, dan kegelapan tidak
menguasainya. Inilah arti hidup yang sesungguhnya. Tidak ada dosa yang
disembunyikan.
Yohanes 6:52
(6:52) Orang-orang
Yahudi bertengkar antara sesama mereka dan berkata: "Bagaimana Ia ini
dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan."
Disini kita perhatikan,
orang-orang Yahudi ragu terhadap roti hidup, roti yang turun
dari sorga. Tanda keragu-raguan mereka terhadap roti hidup: suka
bertengkar, berarti ada selisih paham.
Yohanes 6:32
(6:32) Maka
kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa
yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan
kamu roti yang benar dari sorga.
Yesus berkata kepada
orang-orang Yahudi; "Bukan Musa
yang memberikan kamu roti yang dari sorga melainkan
Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari sorga". Kesimpulannya,
roti hidup, roti yang turun dari sorga berasal dari Allah Bapa sebagai
tanda kasih.
Yohanes 3:16
(3:16) Karena
begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak
binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Bukti Allah mengasihi manusia, mengaruniakan
(mengorbankan) anak-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya tidak
binasa. Jadi pengajaran salib yang kita terima adalah kemurahan Allah bagi
kita semua. Supaya manusia beroleh hidup yang kekal. Sejauh ini kita
telah menikmati pengajaran salib, yaitu: roti hidup, roti yang turun
dari sorga (dari Allah) itulah roti yang benar.
Kitab Rut di dalam susunan Tabernakel
terkena pada Pintu Kemah. Pintu Kemah menunjuk kepada kuasa Roh El Kudus. Maka,
gereja tanpa Roh Kudus sama halnya dengan tubuh tanpa roh yaitu mati.
Kita lihat dahulu
gereja tanpa roh atau tubuh tanpa roh…
Wahyu 3:1
(3:1) "Dan
tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yang
memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala
pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati!
Keadaan sidang jemaat di Sardis
terlihat dengan jelas yaitu dikatakan
hidup padahal mati. Ini menunjuk kepada orang-orang yang melayani
tanpa dikuasai oleh Roh Kudus.
Wahyu 3:2
(3:2) Bangunlah,
dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab
tidak satupun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan
Allah-Ku.
Penyebab kerohanian sidang jemaat di Sardis mati:
tidak satupun dari pekerjaan
mereka didapati sempurna di hadapan Allah. Berarti melayani dengan
asal-asalan, mengerjakan suatu pekerjaan tetapi tidak dengan ketulusan hati. Beribadah
dengan asal-asalan bukan dengan ketulusan hati. Duduk dengar firman Tuhan
tetapi pikirannya melayang-layang itu juga pekerjaan yang tidak sempurna. Ini
keadaan mati.
Sepertinya berada dalam kegiatan
Roh padahal masih dikuasai daging.
2 Korintus 3:3
(3:3) Karena
telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan
kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup,
bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati
manusia.
Menjadi surat Kristus berarti firman
Allah itu ditulis atau dimeteraikan oleh Roh Kudus pada loh-loh daging atau
ditukik di dalam hati manusia.
2 Korintus 3:4-5
(3:4) Demikianlah
besarnya keyakinan kami kepada Allah oleh Kristus.
(3:5) Dengan
diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah
pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah.
Jadi kalau kita hidup benar sesuai
dengan firman Allah, kemudian melayani dengan benar sesuai dengan
maunya Tuhan, itu adalah pekerjaan Allah, itu bukan pekerjaan manusia.
2 Korintus 3:6-8
(3:6) Ialah
membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru,
yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang
tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan.
(3:7) Pelayanan
yang memimpin kepada kematian terukir dengan huruf pada loh-loh batu. Namun
demikian kemuliaan Allah menyertainya waktu ia diberikan. Sebab sekalipun pudar
juga, cahaya muka Musa begitu cemerlang, sehingga mata orang-orang Israel tidak
tahan menatapnya. Jika pelayanan itu datang dengan kemuliaan yang
demikian
(3:8) betapa
lebih besarnya lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh!
Huruf-huruf yang tertulis dalam
Alkitab, itu mati kalau tidak diterangi oleh Roh El Kudus. Kemudian, perlu
untuk diketahui juga pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru disebut dengan
pelayanan Roh, sedangkan pelayanan tubuh sama seperti huruf-huruf yang tertulis
pada dua loh batu berujung kepada kematian.
Seseorang meneteskan air mata setelah
dengar firman Allah tetapi jika tidak ditindaklanjuti
dengan keubahan hidup, disebut pelayanan tubuh, sama halnya
dengan huruf-huruf yang tertulis pada dua loh batu, mematikan atau berujung
kepada kebinasaan = ibadah lahiriah = ibadah Taurat.
Seperti itulah, sidang jemaat
di Sardis kelihatan hidup padahal mati.
Kitab Rut dalam susunan Tabernakel terkena
pada pintu kemah. Itu menunjuk kepada kuasa Roh El kudus berarti
meninggalkan Betlehem, keluar dari
pintu kemah.
2 Korintus 3:14
(3:14) Tetapi
pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini selubung itu
masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa
disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat
menyingkapkannya.
Kalau firman Allah tidak
diterangi oleh Roh El Kudus artinya,tidak terjadi pembukaan rahasia
firman maka pikiran menjadi tumpul.
Apa bukti pikiran seseorang
tumpul?
Selubung itu masih tetap menyelubungi
seseorang, berarti dosa belum dibongkar dengan tuntas. Kalau dosa itu belum
dibongkar di dalam diri seseorang secara tuntas, menunjukkan bahwa pemikirannya
itu tumpul. Seandainya pikirannya tidak tumpul dia pasti
menyerahkahkan dirinya untuk dikoreksi. Sehingga tidak ada lagi dosa yang
terselubung = dosa dibongkar dengan tuntas.
Perlu untuk diketahui dan saudara
garis bawahi, orang yang tidak mau mengakui dosanya adalah orang yang
tidak mau berdamai dengan Allah.
2 Petrus 1:20-21
(1:20) Yang
terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak
boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri,
(1:21) sebab
tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh
Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.
Hati Tuhan tidak bisa diukur dengan
matematika. Sebab itu firman Allah itu tidak boleh ditafsir menurut kehendak
manusia daging. Firman Allah itu hanya bisa diterangkan oleh Roh Kudus, karena
firman Allah adalah pribadi Allah sendiri. Siapa yang bisa mengetahui isi hati
Tuhan?
Sepandai-pandainya manusia dalam
suatu bidang, ia tidak akan pernah bisa menyelami kedalaman isi hati Tuhan.
Tidak bisa memikirkan apa yang dipikirkan oleh Allah. Pikiran Allah bukanlah
pikiran manusia.
Dalam kitab Rut, ada tujuh nama pokok yang tertulis. Tetapi dalam kitab Rut 1:1-6, ada enam nama pokok yang tertulis yaitu; Elimelekh, Naomi, Mahlon, Kilyon, Orpa, dan Rut.
Angka enam itu menunjuk kepada daging dengan segala tabiat-tabiatnya.
Moab lahir dari perzinahan antara Lot
dengan anak perempuannya. Jadi Moab ini adalah suatu daerah yang najis. Kalau
daging tidak ditunggangi oleh Roh, maka daging juga akan ditunggangi oleh roh
najis.
Ada enam nama utama, di dalam Rut 1:1-6 secara keseluruhan, ada tujuh
nama utama (nama pokok).
Roma 8:5
(8:5) Sebab
mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka
yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.
Yang dipikirkan oleh manusia daging
hanya untuk memuaskan hawa nafsu dan keinginan dagingnya. Ia tidak akan pernah
memikirkan hal-hal yang dari Roh, perkara-perkara rohani, yaitu ibadah dan
pelayanan dengan segala kegiatan-kegiatan di dalamnya.
Roma 8:7-8
(8:7) Sebab
keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk
kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
(8:8) Mereka
yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.
Mereka yang hidup dalam daging tidak
mungkin berkenan kepada Allah, sebab orang yang hidup menurut daging menjadi
seteru Allah, karena mereka tidak takluk kepada hukum-hukum Allah. Pendeknya,
mereka yang hidup menurut daging tidak mungkin berkenan kepada Allah.
Keluaran 20:9
(20:9) enam
hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu.
“Enam
hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu”. Jadi
angka enam itu adalah angka untuk manusia,
tetapi ayat 10-11, perhatikan
baik-baik.
Keluaran 20:10-11
(20:10) tetapi
hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan,
engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki,
atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat
kediamanmu.
(20:11) Sebab
enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan
Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan
menguduskannya.
Hari ketujuh adalah hari Sabat Tuhan
Allah. Artinya hari perhentian bagi Tuhan Allah. Puji Tuhan. Hari perhentian
itu bukan berarti tidak ada kegiatan, kalau tidak ada kegiatan di tengah ibadah
dan pelayanan, itu orang malas namanya. Sedangkan orang malas tidak masuk
sorga.
Jadi di dalam hari perhentian itu ada
kegiatan rohani; ada aksi dan akselerasi.
Bukan berarti tidak ada kegiatan, itu pemalas namanya.
Tidak ada pelayanan yang sesuai
dengan karunia-karunia dan jabatan-jabatan yang dipercayakan oleh Tuhan, itu
namanya orang malas. Sebab itu orang yang menjauhkan diri dari tengah-tengah
ibadah dan pelayanan, dia itu adalah orang malas. Dan orang malas adalah orang
yang jahat. Sama seperti hamba yang pertama dipercaya satu talenta saja, namun
dia mengubur talenta itu dalam-dalam, sehingga tuan dari hamba-hamba itu
berkata;”Hai hamba yang jahat dan malas”.
Itu sebabnya orang malas tidak masuk sorga.
Jadi hari ketujuh adalah hari sabat
Tuhan Allah. Artinya hari perhentian bagi Tuhan Allah. Jadi hari perhentian itu
ada kegiatan rohani. Bukan berarti tidak ada kegiatan. Orang malas kalau tidak
mau melayani Tuhan. Dan malas itu sama dengan jahat tidak masuk sorga. Kiranya
dapat dipahami dengan baik. Puji Tuhan.
Tujuan hari Sabat (hari perhentian): untuk mengikuti contoh teladan dari Allah.
Allah itu kasih, maka kitapun harus
mengasihi satu dengan yang lain.
Kegunaan kasih:
- Menutupi
banyak sekali dosa…1 Petrus 4: 8
Berarti
ada pengampunan.
- Sebagai
pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
Berarti
tidak terpisah dari anggota tubuh yang lain. Saling memperhatikan, saling
merasakan, saling memperdulikan.
Kemudian…
Allah itu Esa, Esa pula Dia yang menjadi pengantara
antara Allah dengan manusia, berarti menjadi korban pendamaian. Berarti untuk memperdamaikan
dosa orang lain, kita yang menjadi
korban.
Itu teladan yang harus kita ikuti
dari Allah.
Kemudian,
Ulangan 5:13-15
(5:13) Enam
hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,
(5:14) tetapi
hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu
pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu
laki-laki, atau hambamu perempuan, atau lembumu, atau keledaimu, atau hewanmu
yang mana pun, atau orang asing yang di tempat kediamanmu, supaya hambamu
laki-laki dan hambamu perempuan berhenti seperti engkau juga.
(5:15) Sebab
haruslah kauingat, bahwa engkau pun dahulu budak di tanah Mesir dan engkau
dibawa keluar dari sana oleh TUHAN, Allahmu dengan tangan yang kuat dan lengan
yang teracung; itulah sebabnya TUHAN, Allahmu, memerintahkan engkau merayakan
hari Sabat.
Jadi hari ketujuh adalah hari Sabat
Tuhan Allah. Berarti berhenti dari kegiatan-kegiatan daging, supaya terlihat
kegiatan rohani di tengah-tengah ibadah dan pelayanan. Kemudian manfaat Sabat
atau tujuan dari Sabat: supaya jangan
mengulangi kesalahan-kesalahan yang sama. Seperti bangsa Israel diperbudak
di Mesir, supaya jangan mengulangi kesalahan-kesalahan yang sama. Seperti
bangsa Israel diperbudak di Mesir.
Jadi nama tokoh yang ketujuh dalam
kitab Rut, itu adalah Boas. Itulah
nanti yang menjadi hari perhentian bagi Rut (menantu Naomi).
Kita patut bersyukur kepada Tuhan, sebab
kita boleh berhenti pada hari ketujuh. Enam hari untuk manusia daging. Hari
ketujuh adalah hari perhentian (hari Sabat), hari perhentian dari kegiatan
daging supaya terlihat kegiatan rohani.
Enam hari menunjuk kepada enam nama sebagai
tokoh di dalam Rut 1:1-6. Hari
ketujuh itu menunjuk kepada pribadi yang ketujuh, sebagai tokoh yang ketujuh di
dalam kitab Rut. Nanti itulah hari perhentian bagi Rut menantu dari Naomi.
Pesta nikah Anak Domba adalah sasaran akhir dari ibadah dan pelayanan kita di
atas muka bumi ini. Akhirnya nanti Rut menantu Naomi menikah dengan Boas.
Itulah hari perhentian. Hari ketujuh (hari Sabat) artinya berhenti dari kegiatan daging supaya terlihat
kegitan rohani. Tuhan tidak suka terhadap hamba yang pertama karena malas (jahat).
Wahyu 8:1
(8:1) Dan
ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di
sorga, kira-kira setengah jam lamanya.
Sunyi senyap itu menunjuk kepada hari
perhentian penuh kedamaian dan ketenangan yang tidak dapat dilukiskan dengan
kata-kata.
Saudaraku, pada hari perhentian itu,
maka terlihatlah kegiatan rohani.
Ada dua
kegiatan rohani pada hari perhentian.
Wahyu 8:2-4
(8:2) Lalu aku
melihat ketujuh malaikat, yang berdiri di hadapan Allah, dan kepada mereka
diberikan tujuh sangkakala.
(8:3) Maka
datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan
sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk
dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas
di hadapan takhta itu.
(8:4) Maka
naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan
malaikat itu ke hadapan Allah.
Yang Pertama; “kepada tujuh malaikat diberikan tujuh sangkakala”.
Sangkakala -> firman Allah yang
harus disampaikan dengan jelas dan benar. Maka di dalam kitab Keluaran pasal 19, sangkakala yang
ditiup itu kian lama kian keras. Semakin hari semakin terjadi pembukaan rahasia
firman Tuhan. Yang berkuasa untuk menyingkapkan segala rahasia yang terkandung
di dalam hati atau menyingkapkan segala yang terselubung. Membongkar dosa
dengan tuntas.
Yang kedua; “kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya
bersama-sama dengan semua doa orang-orang kudus di atas Mezbah Emas di hadapan
takhta Allah itu”.
Kemenyan -> doa penyembahan.
Hari-hari ini, kita harus hidup di dalam doa penyembahan yang besar. Menjadi
Mezbah Dupa yang besar untuk menghadapi situasi, keadaan dunia yang sudah tidak
menentu. Setan membawa Yesus ke atas gunung yang tinggi dan memperlihatkan
kerajaan dunia dan segala kemegahannya. Berarti dunia ini mempunyai arus, daya
tarik, magnet yang kuat.
Segala benda kalau dilemparkan ke
atas akan jatuh ke bumi menunjukkan bahwa bumi ini punya daya tarik. Hanya satu
perkara yang naik ke atas/terlepas dari daya tarik bumi, yaitu; asap dupa kemenyan, itulah doa penyembahan
orang-orang kudus.
Hiduplah dalam doa penyembahan.
Supaya terlepas dari daya tarik bumi.
Doa penyembahan berarti “berada di bawah kaki salib Tuhan”.
Artinya menjadi kehidupan yang rendah, perkataannya selalu di bawah, sikap dan
tindakannya selalu berada di bawah. Terkhusus hamba-hamba Tuhan, imam-imam
yang sudah melayani Tuhan. Perkataannya harus selalu di bawah,
sikap, perbuatan harus selalu berada di bawah. Itu arti sujud menyembah di kaki
salib.
Kemudian, “ukupan itu harus digiling sampai halus”. Digiling sampai halus,
berarti daging dengan segala tabiatnya tidak terlihat lagi. Kalau wujud dari
daging dan tabiatnya tidak terlihat lagi, disebutlah manusia rohani. Manusia
rohani berarti tidak bisa disentuh oleh setan. Lebih hebat dari orang yang
rendah hati. Kiranya dapat dipahami dengan baik.
Itulah dua kegiatan pada saat Anak
domba itu membuka meterai yang ketujuh..Wahyu
8:1. Sedangkan pembukaan meterai itu adalah kegiatan Roh. Di tengah
kegiatan Roh tadi ada dua aktivitas.
Saudaraku malam ini kita sudah
melihat Naomi segera meninggalkan Moab. Ini tindakan yang benar dan tepat.
Suatu tindakan yang positif. Adapun tindakan itu terjadi setelah dia
mendengar berita bahwa tanah Israel telah dipulihkan. Tuhan sangat
memperhatikan Israel dan memberikan makanan kepada mereka. Sehingga berkemaslah
ia meninggalkan Moab. Berarti meninggalkan masa lalu yang kelam dan pahit. Itu
tindakan yang tepat dan benar.
Apa masa lalu yang kelam dan pahit yang dialami Naomi adalah ditinggal mati oleh Elimelekh
suaminya dan kedua anaknya yakni; Mahlon dan Kilyon.
Pertanyaannya: “Kenapa Elimelekh terlebih
dahulu mati setelah menetap di Moab?”
Karena Dia adalah pemimpin, imam
(kepala) dengan sebuah ajaran yang tidak baik dan tidak sehat namun Mahlon dan Kilyon juga mati setelah keduanya mempunyai isteri.
Kesimpulannya, Elimekh, Mahlon, dan Kilyon adalah gambaran dari pimpinan dan ajaran yang tidak baik dan tidak sehat. Namun akhirnya Naomi kembali ke Betlehem setelah mendengarkan bahwa Tuhan telah memulihkan, Tuhan telah memperhatikan tanah Israel. Puji Tuhan.
Ayo jangan bertahan dengan kebodohan.
Mari kita berdamai kembali dengan Allah. Kembalilah kepada Allah, Dialah
Gembala yang memelihara jiwa. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA,
MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U.
Sitohang
No comments:
Post a Comment