IBADAH
KEBANGKITAN YESUS KRISTUS, 01 APRIL 2018
Subtema: KEBANGKITAN KRISTUS,
KITA, DAN TUBUH.
Shalom saudaraku.
Salam sejahtera bagi kita, salam di
dalam kasih-Nya Tuhan kita Yesus Kristus. Oleh karena kemurahan hati-Nya
besar, kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Raya Minggu disertai dengan
memperingati Kebangkitan Yesus Kristus 2018 tahun yang lalu. Kita bersyukur, Ibadah Raya Minggu sekaligus Kebangkitan Yesus Kristus, nanti disertai dengan perjamuan suci.
Juga saya menyapa anak-anak Tuhan,
umat Tuhan, hamba Tuhan, yang senantiasa mengikuti livestreaming, video
internet, youtube, facebook, dimanapun anda berada kiranya Tuhan memberkati kita sekaliannya.
Mari kita segera memperhatikan
firman untuk Ibadah Kebangkitan Yesus Kristus dari Filipi.
Filipi 3:10
(3:10)
Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan
dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam
kematian-Nya,
Rasul Paulus berkata; “Yang ku kehendaki ialah: mengenal Dia dan
kuasa kebangkitan-Nya, dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, dan menjadi
serupa dengan Dia dalam kematian-Nya”. Puji Tuhan
Roma 6:5
(6:5)
Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya,
kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.
Jika kita satu di dalam
kematian-Nya, tentu kita juga satu di dalam kebangkitan-Nya. Namun untuk sampai
kepada pengalaman kematian dan kebangkitan, diawali dengan persekutuan dalam penderitaan-Nya, yaitu sengsara
salib.
Matius 16:21
(16:21)
Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus
pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua,
imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari
ketiga.
Perhatikan kalimat; “Yesus Kristus harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan, lalu dibunuh (mati), dan dibangkitkan pada hari yang
ketiga”.
Yesus memberitahukan tentang
penderitaaan-Nya dan kematian-Nya, serta kebangkitan-Nya kepada murid-murid.
Matius 16:24-25
(16:24)
Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut
Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
(16:25)
Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya;
tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
Pembagian dari kalimat pada ayat 24 dan 25,
a. Menyangkal dirinya, memikul
salibnya = persekutuan di dalam
penderitaan-Nya.
b. Kehilangan nyawanya = mati (dibunuh).
c. Ia akan memperolehnya = hidup (bangkit).
Dengan menyatakan atau menceritakan perkara
ini kepada 12 murid, menunjukkan bahwa, Yesus adalah Alfa dan Omega.
Wahyu 1:8
(1:8)
"Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada
dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang
Mahakuasa."
Yesus berkata kepada Rasul Yohanes
dalam suatu penglihatan di pulau Patmos; “Aku
adalah Alfa dan Omega”. Kemudian diikuti dengan kalimat; “Yang ada, dan yang sudah ada, dan yang akan datang”.
Lebih rinci…
Wahyu 1:17-18
(1:17)
Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang
yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata:
"Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,
(1:18)
dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup,
sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.
Yesus kembali berkata kepada Rasul
Yohanes; “Aku adalah yang awal dan yang akhir”
sama dengan Alfa dan Omega. Kemudian diikuti dengan kalimat; “Yang
hidup, Aku telah mati, namun lihat Aku hidup”. Pembagian kalimat berikutnya ini;
- Yang hidup = yang ada.
-
Aku telah mati = yang sudah ada.
-
Aku hidup = yang akan datang.
Sekarang kita akan melihat
pengalaman Yesus sebagai; Yang hidup, Aku telah mati, namun
lihatlah Aku hidup.
Keterangan: YANG
HIDUP -> Hidup
yang pertama = YANG ADA.
Matius 16:21
(16:21)
Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus
pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua,
imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan
pada hari ketiga.
Dalam HIDUP YANG PERTAMA, Yesus banyak
menanggung penderitaan dari tua-tua,
orang Yahudi, imam-imam kepala, dan ahli-ahli Taurat.
Pertanyaannya; Siapa tua-tua?
Tua-tua adalah orang yang sudah banyak
makan asam garam, yaitu tentang KASIH ALLAH ditengah-tengah
ibadah dan pelayanan.
pertanyaannya; Siapa imam-imam kepala?
Imam-imam
kepala;
ini menunjuk kepada orang-orang yang sudah melayani Tuhan, bahkan telah
menguasai segala KEGIATAN ROH.
Pertanyaan berikutnya; Siapa ahli-ahli Taurat?
Ahli-ahli
Taurat; menunjuk kepada orang yang mengerti bahkan menguasai
seluk-beluk HUKUM TAURAT, tetapi tidak menjadi pelaku.
1Petrus 2:6-7
(2:6)
Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion
sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang
percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan."
(2:7)
Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak
percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah
menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu
sandungan."
Batu yang mahal telah dibuang oleh tukang-tukang
bangunan, artinya: Yesus banyak menanggung
penderitaan dari pihak tukang-tukang bangunan.
Tikang-tukang
bangunan -> Tua-tua, imam-imam kepala, dan ahli-ahli Taurat. Tukang-tukang
bangunan/ ahli
dalam membangun Bait Allah, umat Tuhan (sidang jemaat), tetapi justru mereka
yang menyalibkan
Yesus Kristus.
1 Petrus 2:8
(2:8)
Mereka tersandung padanya, karena mereka tidak taat kepada Firman
Allah; dan untuk itu mereka juga telah disediakan.
Mereka (tua-tua, imam-imam kepala,
ahli-ahli Taurat) tersandung pada salib Kristus. Berarti menolak
untuk dua hal, yaitu:
1. Menolak
untuk dikoreksi = menolak penyucian dosa.
2. Menolak
untuk
berkorban di tengah-tengah ibadah dan pelayanan.
Saudaraku, ibadah berarti, membawa segala korban, untuk dipersembahkan
kepada Tuhan. Dimulai dari hati, pikiran, perasaan, tenaga, waktu, harta, kekayaan, dan uang,
semuanya harus dipersembahkan sebagai korban untuk Tuhan. Tetapi kenyataannya
mereka
tersandung terhadap salib Kristus.
Itu sebabnya, Yesus dalam hidup yang pertama (yang ada) menanggung banyak penderitaan dari
tukang-tukang bangunan.
PERTANYAANNYA, APA YANG MENYEBABKAN
MEREKA (TUKANG BANGUNAN) TERSANDUNG?
Mereka tidak taat dan tidak percaya
kepada pengajaran firman Allah yang benar... 1 Petrus 2:8
Saudaraku, Yesus Kristus adalah
firman Allah yang hidup, Dialah roti hidup, roti yang turun dari sorga.
Yohanes 6:26
(6:26)
Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari
Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah
makan roti itu dan kamu kenyang.
Orang banyak mengikuti dan mencari Yesus karena mujizat lima roti dan dua ikan. Mereka
mencari Yesus bukan untuk ajaran yang benar, tetapi karena mereka
telah merasakan mujizat lima roti dan dua ikan, mereka makan sampai kenyang.
Yohanes 6:27
(6:27)
Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk
makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak
Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan
meterai-Nya."
Yesus berkata kepada orang banyak; “Bekerjalah bukan untuk makanan yang akan
dapat binasa, melainkan untuk makanan yang dapat bertahan sampai pada hidup yang kekal, yang akan
diberikan Anak Manusia kepada mu”. Menunjuk
roti hidup, roti yang turun dari sorga, berarti melayani salib bukan perut.
Yohanes 6:28
(6:28)
Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami
mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?"
Setelah mendengar itu, orang banyak
bertanya kepada Yesus; “Apakah yang harus
kami perbuat supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?”
Lalu kita lihat jawab Yesus,
Yohanes 6:29
(6:29)
Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu
hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah."
Jawab Yesus kepada orang-orang
banyak; “Hendaklah kamu percaya kepada
Dia yang telah diutus Allah.” Pendeknya: Taat kepada firman Allah yang benar, yaitu;
PENGAJARAN SALIB. Itulah kehendak Allah.
Yohanes 6:30;38
(6:30)
Maka kata mereka kepada-Nya: "Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya
dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau
lakukan?
(6:38)
Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi
untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.
Saudaraku, Yesus diutus ke bumi
untuk melakukan kehendak Allah Bapa yaitu untuk disalib, bukan untuk melakukan kehendak-Nya sendiri. Inilah kehendak Allah yang harus
kita lakukan.
Sekarang kita lihat respon mereka terhadap ajaran yang benar
itu…
Yohanes 6:41
(6:41)
Maka bersungut-sungutlah orang Yahudi tentang Dia, karena Ia telah mengatakan:
"Akulah roti yang telah turun dari sorga."
Orang banyak (orang Yahudi) bersungut-sungut. Bersungut-sungut berarti tidak taat pada firman Allah, menolak
ajaran yang benar, yaitu pikul salib yang adalah kehendak Allah Bapa.
Selanjutnya kita akan melihat pada,
Yohanes 7:16-18
(7:16)
Jawab Yesus kepada mereka: "Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri,
tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku.
(7:17)
Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini
berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri.
(7:18)
Barangsiapa berkata-kata dari dirinya sendiri, ia mencari hormat bagi
dirinya sendiri, tetapi barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang
mengutusnya, ia benar dan tidak ada ketidakbenaran padanya.
Pendeknya, Yesus melakukan kehendak Allah, yaitu:
sangkal diri dan pikul salib, bukan untuk mencari hormat bagi
diri-Nya melainkan mencari hormat bagi Dia yang mengutus.
Yohanes 7:19
(7:19)
Bukankah Musa yang telah memberikan hukum Taurat kepadamu? Namun tidak seorang
pun di antara kamu yang melakukan hukum Taurat itu. Mengapa kamu berusaha
membunuh Aku?"
Orang-orang
Yahudi berusaha membunuh Yesus, karena mereka tidak melakukan hukum Taurat.
Kelemahan
dari hukam Taurat: tidak sempurna dalam KASIH.
Banyak diantara kita menolak untuk
berkorban, tidak taat pada ajaran yang benar.
Itu suatu kekeliruan yang besar sekali.
Yohanes 7:20
(7:20)
Orang banyak itu menjawab: "Engkau kerasukan setan; siapakah yang berusaha
membunuh Engkau?"
Jawaban dari orang banyak
(orang-orang Yahudi); “Engkau kerasukan setan.
Siapakah yang berusaha membunuh Engkau?”. Sejak Yesus menyatakan kehendak
Allah Bapa (pengajaran salib), Orang-orang Yahudi berani
memberontak, membantah, terjadi pertentangan hebat-hebatan. Kalau
misalnya berbicara tentang hal-hal yang lahiriah, berkat-berkat, tanda-tanda heran, muzizat, banyak
orang kristen bahagia. Tetapi ketika kebenaran yang sejati, kehendak Allah
dinyatakan, ooh… daging mulai bersuara. Demikianlah bangsa
Israel (orang Yahudi) sejak kehendak Allah dinyatakan,
firman Allah yang benar dinyatakan, pertentangan besar-besaran terjadi. Itu bisa dilihat dari perkataan
mereka. “Engkau kerasukan setan, siapa yang berusaha membunuh
Engkau?”. Yesus tau isi hati. Manusia hanya bisa melihat apa yang
ada di depan mata, tapi Tuhan melihat hati. Tapi karena mereka tidak mau
berubah, maka mereka memberontak. Andai kata mereka mau berubah, pemberontakan tidak ada.
Sekali lagi, Yesus memberitakan
kehendak Allah sebagai firman yang Allah yang benar, sejak itu orang-orang
Yahudi menolak, bertentangan dengan Yesus = tidak taat terhadap firman Allah.
Oleh karena penolakan itulah Yesus
banyak menanggung penderitaan. Menanggung penderitaan yang tidak harus Ia
tanggung.
Matius 16:22-23
(16:22) Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping
dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal
itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."
(16:23)
Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau
suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan
Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."
Disini kita melihat, Simon Petrus
menolak salib sebagai ajaran yang benar, dengan demikian ia menjadi batu
sandungan. Jadi orang yang menolak pengajaran salib (orang yang menolak kehendak Allah
Bapa) menjadi batu sandungan.
Orang-orang
Yahudi mencari
Yesus karena tanda-tanda heran (mujizat lima roti, dua ikan). Mereka tidak memikirkan apa yang
dipikirkan oleh Allah, mereka hanya memikirkan apa yang dipikirkan manusia, yaitu: memikirkan soal makanan, minuman,
dan pakaian, perkara-perkara lahiriah,
berkat-berkat jasmani.
Kalau orang kristen beribadah,
melayani hanya untuk hormat dan mencari perkara lahiriah lainnya, ia akan menjadi batu sandungan di tengah
ibadah dan pelayanan. Pikiran Allah adalah untuk meyelamatkan manusia dari dosa, supaya manusia tidak binasa. Yesus
diutus untuk melakukan kehendak Allah Bapa. Yesus mengerti rencana Allah, Dia memikirkan apa yang dipikirkan
oleh Allah.
Beda dengan Simon Petrus, Dia hanya
memikirkan apa yang dipikirkan oleh manusia,yaitu;
perkara-perkara lahiriah.
Kesimpulannya, HIDUP YANG PERTAMA, atau (YANG ADA), Yesus banyak menanggung
penderitaan yang tidak harus Ia tanggung. Kita bisa melihat itu dengan
gamblang, dalam Yesaya pasal 53, Dia
ditikam oleh pemberontakan kita, Dia menanggung banyak penderitaan karena
kesalahan kita. Disitu dilukiskan semuanya, sampai membuat hati kita hancur.
Keterangan: AKU
TELAH MATI, berarti YANG
SUDAH ADA.
Mati artinya: daging tidak bersuara.
Lewat Ibadah Jumat Agung, kita telah mengikuti pemberitaan firman
tentang pengalaman kematian, maka dalam kesempatan ini saya tidak terlalu
banyak berbicara tentang pengalaman kematian.
Yesaya 53: 7
(53:7)
Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya
seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di
depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.
Dia dianiaya, tetapi Dia membiarkan
diri ditindas, dan tidak membuka mulutnya = MATI.
Mulut tidak terbuka artinya daging tidak bersuara lagi.
Sekalipun teraniaya, dicaci-maki, direndahkan, bahkan dihina, Dia tidak
membalas dengan kejahatan = mulut tidak
terbuka. Orang mati mau diapa-apakan pun,
dia tidak akan pernah membalas = mulut tidak terbuka.
Penyaliban itu dimulai dari taman
Getsemani, diawali dengan ciuman palsu, kepalsuan. Kemudian, dihadapan tiga
pengadilan, Dia diolok-olok, Dia ditinju, Dia dipermainkan sebagai Raja, Dia diludahi,
dan lain sebagainya, namun mulut Yesus tidak terbuka = MATI, daging tidak bersuara..
Lukas 17:37
(17:37)
Kata mereka kepada Yesus: "Di mana, Tuhan?" Kata-Nya kepada mereka:
"Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar."
Dimana ada mayat (bangkai), disitu berkerumun burung nazar. Artinya;
oleh kematian Yesus Kristus, kita
memperoleh dua sayap burung nazar yang besar. Maka saya tandaskan kembali, kalau kita satu di dalam kematian
Tuhan Yesus Kristus, saya kira itu bukan suatu kerugian, itu bukan suatu
kebodohan. Sebab, kalau kita satu di dalam kematian Tuhan kita Yesus
Kristus, disitulah kita memperoleh dua sayap burung nazar yang besar. Kita tidak akan mempunyai
kekuatan
kalau tidak memiliki dua sayap burung nazar yang besar. Dalam kesempatan Ibadah
Kematian (Jumat Agung) saya sudah sampaikan, untuk sampai
kepada pengalaman kematian diawali dengan persekutuan dengan penderitaan-Nya,
sengsara salib. Jadi, ibadah yang
ditandai dengan
sengsara salib, berada di jalur yang tepat untuk sampai kepada pengalaman kematian. Sehingga
kalau kita satu di dalam kematian Yesus, disitulah kita memperoleh dua sayap
burung nazar yang besar. Tidak ada cara lain untuk mendapatkan dua sayap burung
nazar yang besar selain satu di dalam kematian Yesus Kristus. Daging tidak
bersuara lagi.
Dua sayap burung nazar, itu
menunjuk kehidupan yang disucikan oleh firman
Allah dan diurapi oleh Roh Kudus,
dan ditebus oleh darah salib Kristus. Sebab Yesus Kristus sendiri adalah burung
nazar yang besar itu. Kitalah burung nazar yang kecil-kecil itu. Ayo, saya kira
tidak rugi, apabila satu di dalam kematian Yesus
Kristus. Sebab itu jangan lagi gunakan logika, jangan lagi pasang tarif
terhadap sebuah harga diri. Itu cara manusia duniawi, berlomba-lomba dengan mulut besar.
Tapi dalam Tuhan, berlomba-lomba dengan mulut tertutup, sebab
Tuhan tidak melihat siapa yang pandai atau kuat.
MARI KITA LIHAT DUA SAYAP BURUNG
NAZAR YANG BESAR INI, akan memberikan kekuatan yang besar dalam
kehidupan kita. Apa artinya mulut besar tapi tidak memiliki kekuatan (tidak mendapatkan dua sayap
burung nasar), tidak ada artinya.
Yesaya 40:29-31
(40:29)
Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada
berdaya.
(40:30)
Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung,
(40:31)
tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru:
mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka
berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
Orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapatkan kekuatan baru.
Mereka itu diumpamakan: rajawali yang naik terbang tinggi dengan kekuatan sayapnya.
-
Mereka berlari tidak menjadi lesu.
Memang sekarang ini kita sedang berada di dalam gelanggang
olahraga, gelanggang pertandingan yaitu, berlari sampai tujuan
akhir (garis
akhir).
-
Mereka berjalan dan tidak menjadi
lelah.
Esau seorang yang pandai berburu
daging, kesukaannya tinggal di padang dan
menjadi lelah…Kejadian 25:30. Tetapi mereka yang terus berjalan
dan mengikuti jejak salib Kristus, tidak akan menjadi lelah. Ada kekuatan sekalipun ada sandungan.
sekarang kita perhatikan; hidup
kembali.
NAMUN
AKU HIDUP -> HIDUP YANG KEDUA = YANG AKAN DATANG.
Ini menunjuk kepada kuasa
kebangkitan Yesus Kristus.
Roma 6:5
(6:5)
Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya,
kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.
Kalau kita satu di dalam kematian Yesus Kristus, maka kita juga
satu di dalam kebangkitan-Nya.
- Kuasa kematian Yesus Kristus = mengubur hidup yang lama.
-
Kuasa kebangkitan Yesus Kristus = hidup dalam hidup yang baru.
Kalau kematiannya benar, pasti
kebangkitannya benar. Melayani tetapi tidak dalam kesucian =
kebangkitan palsu. Saya harapkan, kita semua beribadah dan melayani dalam suasana
kebangkitan. Jangan sampai ada kebangkitan palsu. Terlihat baik, rapi
diluarnya, tapi di dalamnya, seperti kuburan yang dilabor putih, penuh dengan
tulang-belulang; kejahatan dan keburukan.
Sekarang kita akan lihat TENTANG
KEBANGKITAN.
Di dalam suratan 1 Korintus 15, disitu terdapat tiga hal
tentang kebangkitan.
Yang
pertama: KEBANGKITAN KRISTUS.
1 Korintus 15:3-4
(15:3)
Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah
kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai
dengan Kitab Suci,
(15:4)
bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang
ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;
Yesus mati karena dosa manusia, tetapi pada hari yang ketiga Dia
dibangkitkan. Puji Tuhan.
Tanda kebangkitan Kristus;
1 Korintus 15:5-9
(15:5)
bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua
belas murid-Nya.
(15:6)
Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara
sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi
beberapa di antaranya telah meninggal.
(15:7)
Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua
rasul.
(15:8)
Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku,
sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya.
(15:9)
Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut
rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah.
Yesus menampakkan diri untuk membuktikan bahwa Yesus telah bangkit, maut telah dikalahkan.
Maka sebagai tanda kebangkitan Yesus Kristus, ada saksinya;
1. Kefas dan kepada dua belas murid.
2. Kepada lebih dari lima ratus saudara-saudara.
3. Kepada Yakobus dan kepada semua Rasul.
4. Ia menampakkan diri kepada Rasul Paulus.
YANG
PERTAMA, menampakkan
diri kepada Yakobus.
Tujuannya:
supaya
mereka (murid-murid) kembali memiliki
iman yang benar. Dulu waktu hidup yang pertama, iman mereka masih salah.
Masih kepada makanan yang tidak memberi jaminan hidup kekal.
Yakobus
-> Iman.
Orang benar hidup oleh karena iman,
supaya nyata kasih karunia. Iman yang benar, tidak lagi mengandalkan manusia
dan
kekuatannya, tidak lagi bergantung kepada hal yang lahiriah. Ibadah
lahiriah itu manyakiti hati Tuhan, mulutnya memuji Tuhan, tapi hatinya
jauh dari Tuhan = mempersembahkan tubuh jasmani, tatapi manusia batinnya tidak
dipersembahkan kepada Tuhan. Padahal darah, daging tidak masuk kerajaan sorga.
Yang mewarisi kerajaan sorga itu manusia batin, manusia rohani. Itulah
kebangkitan.
YANG KEDUA,
menampakkan diri kepada Kefas.
Tujuannya,
supaya murid-murid hidup dalam pengharapan yang benar, yaitu:
HIDUP SUCI.
Pengharapan yang benar itu bagaikan sauh yang kuat yang dilabuhkan sampai ke belakang tabir (Ruangan Maha Suci).
Halaman; -> iman. Sedangkan, Ruangan
Suci; itu menujuk kepada pengharapan
yang benar. Bagaikan sauh yang kuat dilabuhkan sampai ke Ruangan Maha Suci.
YANG KETIGA,
menampakkan diri kepada Rasul Paulus.
Tujuannya,
supayta murid-murid memiliki KASIH. Contoh kasih karunia, Rasul Paulus berkata; “Ia menampakkan diri juga kepada ku sama
seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya”. Anak yang lahir sebelum waktunya
berarti disebut prematur. Prematur berarti tidak berdaya, mulai dari ujung kepala sampai ujung
kaki , tidak berdaya, tidak mampu untuk digerakkan. Berarti jabatan Rasul yang
dipercayakan kepada Paulus, itu adalah kasih karunia. Itu kemurahan
kepada orang yang tidak berdaya, kepada orang yang tidak mampu. Itulah
kebangkitan Tuhan Yesus Kristus. Amen saudaraku.
Kebangkitan Yesus; menyatakan iman yang benar, menyatakan pengharapan yang benar dalam kesucian, untuk selanjutnya melabuhkan
kita sampai ke dalam Ruang Maha Suci, kebangkitan Yesus
Kristus; untuk meyatakan kasih
karunia, menyatakan kemurahan kepada mereka yang tidak berdaya.
-
Yakobus -> Iman.
-
Kefas -> Pengharapan.
-
Paulus -> Kasih.
Rasul Paulus digambarkan seperti anak yang lahir sebelum waktunya?
1 Korintus 15:9
(15:9)
Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut
rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah.
Paulus menyadari diri sebagai seorang rasul yang paling hina, karena dosa kejahatan di masa lalu. Dia seorang
penganiaya dari rumah ke rumah, bahkan membunuh orang-orang yang percaya. Pendeknya,
jabatan Rasul yang dipercayakan adalah kasih dan kemurahan Tuhan.
1 Korintus 15:10
(15:10)
Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang,
dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya,
aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku,
melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.
Rasul
Paulus berkata :” Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang”
Akhirnya,
Rasul Paulus menyadari hidupnya maupun jabatan rasul yang diterima semua karena
kasih karunia (kemurahan).
Kemudian kita mendapatkan pengajaran
rasul-rasul karena kasih karunia (kemurahan). Pengajaran rasul-rasul, berarti;
tekun dalam PEMECAHAN ROTI, tekun di dalam PERSEKUTUAN, kemudian tekun dalam HAL
BERDOA. Kalau dikaitkan dengan PELAJARAN TABERNAKEL itu terkena tiga macam alat di dalam
RUANGAN SUCI;
1. Tekun
dalam pemecahan roti, terkena kepada MEJA ROTI SAJIAN; menunjuk kepada ketekunan
dalam Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan Perjamuan
Suci.
2. Tekun dalam persekutuan, terkena kepada PELITA
EMAS; menunjuk kepada ketekunan dalam Ibadah Raya Minggu disertai kesaksian.
3. Tekun
dalam berdoa, terkena dalam MEZBAH DUPA; menunjuk kepada ketekunan dalam Doa Penyembahan.
Kalau kita tekun dalam tiga macam
ibadah pokok, menunjukkan bahwa kita sudah mendapatkan pengajaran rasul-rasul.
Itu adalah kasih karunia dan
kemurahan.
Banyak orang kristen tidak paham tentang ketekunan dalam tiga macam ibadah
pokok.
1 Korintus 15:10
(15:10)
Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan
kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku
telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku,
melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.
Rasul Paulus berkata; “Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras
dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang
menyertai aku.” Jadi kalau kita kuat dan mampu menunaikan tugas pelayanan,
itu adalah kasih karunia. Walaupun susah, sukar, dan sakit. Banyak
orang kristen salah mengerti soal kasih karunia. Dalam 1 Pertus 2:19; “Menanggung
penderitaan yang tidak harus ia tanggung, itulah kasih karunia”.
1 Korintus 15:11
(15:11)
Sebab itu, baik aku, maupun mereka, demikianlah kami mengajar dan demikianlah
kamu menjadi percaya.
Akhirnya sidang jemaat yang telah
menerima pengajaran rasul-rasul, MENJADI PERCAYA dan itu adalah kasih karunia.
Sekarang yang kedua kebangkitan
kita,
Yaang
kedua: KEBANGKITAN KITA.
1 Korintus 15:13-18
(15:13)
Kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus juga tidak dibangkitkan.
(15:14)
Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami
dan sia-sialah juga kepercayaan kamu.
(15:15)
Lebih dari pada itu kami ternyata berdusta terhadap Allah, karena tentang Dia
kami katakan, bahwa Ia telah membangkitkan Kristus -- padahal Ia tidak
membangkitkan-Nya, kalau andaikata benar, bahwa orang mati tidak dibangkitkan.
(15:16)
Sebab jika benar orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus juga tidak
dibangkitkan.
(15:17)
Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu
masih hidup dalam dosamu.
(15:18)
Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus.
Jika Kristus tidak dibangkitkan,
maka sia-sialah, antara lain;
- Sia-sialah salib yang diberitakan. Dan akibatnya; si pemberita
menjadi pendusta.
- Sia-sialah kepercayaan sidang jemaat. Akibatnya; sidang jemaat masih
hidup dalam dosanya.
1 Korintus 15:19
(15:19)
Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka
kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.
Jikalau kita hanya dalam hidup ini
saja (hidup tanpa kebangkitan) menaruh pengharapan pada Kristus,
maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.
Di tengah pelayanan ini kita
berjuang, kita banyak berkorban, banyak berjerih lelah. Sebab di setiap ibadah
harus disertai dengan korban untuk dipersembahkan kepada Tuhan. Tetapi kalau
hidup hanya sekali saja artinya kita tidak bagkit (tanpa kebangkitan), sia-sialah segala
pengorbanan.
1 Korintus 15:20,23
(15:20)
Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang
mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.
(15:23)
Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah
itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.
Tetapi yang benar ialah bahwa
Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang
yang telah meninggal.
Lalu pada ayat 23; “tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya, Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu
mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.”
Matius 27:52-53
(27:52)
dan kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal
bangkit.
(27:53)
Dan sesudah kebangkitan Yesus, mereka pun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota
kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang.
Jadi
sesudah kebangkitan Yesus, mereka pun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota
kudus dan menampakkan diri kepada banyak. Menjadi suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak
terhitung banyaknya, itulah yang disebut tubuh Kristus yang sempurna.
Kota kudus
-> Yerusalem Baru, yang berhias bagaikan pengantin perempuan, yang berdandan
untuk suaminya… Wahyu 21:2.
Lalu kita kembali mambaca,
1 Korintus 15:29-32
(15:29) Jika tidak demikian, apakah
faedahnya perbuatan orang-orang yang dibaptis bagi orang mati? Kalau orang mati
sama sekali tidak dibangkitkan, mengapa mereka mau dibaptis bagi orang-orang
yang telah meninggal?
(15:30) Dan kami juga -- mengapakah
kami setiap saat membawa diri kami ke dalam bahaya?
(15:31) Saudara-saudara, tiap-tiap
hari aku berhadapan dengan maut. Demi kebanggaanku akan kamu dalam Kristus
Yesus, Tuhan kita, aku katakan, bahwa hal ini benar.
(15:32)
Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah
berjuang melawan binatang buas di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika
orang mati tidak dibangkitkan, maka "marilah kita makan dan minum, sebab
besok kita mati".
Rasul Paulus berjerih lelah di
tengah ibadah dan pelayanannya di hadapan Tuhan, teramat lebih dalam saat
melayani
sidang jemaat di Efesus, dia harus menghadapi binatang buas. Namun Rasul
Paulus berkata: ”Apakah gunanya hal itu
bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitakan.”
Di dalam Injil Matius 16, syarat untuk mengikuti dan melayani
Tuhan; sangkal diri dan pikul salib. Rela kehilangan nyawa. Kalau seseorang
mempertahankan nyawanya maka ia akan kehilangan nyawanya. Tapi kalau dia, rela
kehilangan nyawa, maka ia akan hidup. Seperti itulah yang dialami oleh Rasul
Paulus , ketika melayani sidang jemaat di Efesus. Dia tidak takut menghadapi
binatang buas. Hari-hari ini binatang buas semakin bringas. Daging mulai
merajalela. Sebab setan membuka akses untuk daging. Sehingga daging begitu
merajalela, begitu buas dan bringas. Kemajuan teknologi dimanfaatkan oleh
setan, sehingga binatang buas menjadi ancaman besar di hari-hari terakhir ini.
Tetapi kalau kita sungguh-sungguh satu di dalam kematian Yesus, maka kita juga satu
di dalam kebangkitan-Nya. Sebab syarat untuk melayani Tuhan, sangkal diri dan
pikul salibnya. Kalau kita rela kehilangan nyawa karena sangkal diri, pikul
salib, kita hidup, kita bangkit. Amen saudaraku. Puji Tuhan.
Sebab itu Rasul Paulus tidak berhitung-hitung
di dalam berkorban, bahkan korban jiwa sekalipun. Bukan korban uang saja,
korban jiwa sekalipun. Karena dia menaruh pengharapan terhadap kebangkitan Tuhan
Yesus Kristus. Puji Tuhan.
Yang
ketiga: KEBANGKITAN TUBUH.
1 Korintus 15:35-37
(15:35)
Tetapi mungkin ada orang yang bertanya: "Bagaimanakah orang mati
dibangkitkan? Dan dengan tubuh apakah mereka akan datang kembali?"
(15:36)
Hai orang bodoh! Apa yang engkau sendiri taburkan, tidak akan tumbuh dan hidup,
kalau ia tidak mati dahulu.
(15:37)
Dan yang engkau taburkan bukanlah tubuh tanaman yang akan tumbuh, tetapi
biji yang tidak berkulit, umpamanya biji gandum atau biji lain.
Disini ada suatu pertanyaan; “Bagaimanakah orang mati dibangkitkan? Dan
dengan tubuh apakah mereka akan datang kembali?”
Lalu Rasul paulus dengan tegas
berkata; ” Hai orang bodoh, apakah yang
engkau sendiri taburkan tidak akan tumbuh dan hidup kalau ia tidak mati
dahulu”.
Jadi yang ditaburkan itu, bukan
tubuh tanaman yang akan tumbuh, tetapi biji yang tidak berkulit umpamanya
biji gandum yang sudah mati.
Tanda apabila biji gandum sudah mati?
Biji gandum yang sudah mati,
berarti tidak berkulit.
Segala jenis biji kalau menjadi
benih, dia harus mati dahulu, berarti tidak berkulit lagi.
Lihat keadaan ketika dikuliti, ketika Yesus dikuliti;
2 Korintus 5:21
(5:21)
Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya
dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
Dia yang benar dijadikan dosa,
supaya kita yang berdosa menjadi benar. Dalam hal ini
Yesus
rela dikuliti. Perkara dikuliti ini tidak mudah, segala sesuatu yang
kita miliki lepas atau dipreteli satu persatu. Itu perkara
yang tidak mudah tapi Yesus rela dikuliti. Puji Tuhan.
Saudaraku, Tuhan begitu luar biasa
menyatakan kasih dan kemurahan-Nya kepada kita semua. Pengalaman kematian dan
kebangkitan dinyatakan, diawali dengan persekutuan di dalam penderitaan-Nya.
Malam ini kita sudah melihat KEBANGKITAN KITA, KEBANGKITAN KRISTUS, dan KEBANGKITAN
TUBUH, dinyatakan begitu gamblang kepada kita malam ini. Menimbulkan suatu
keharuan. Yesus telah meyatakan penampilan-Nya lewat pembukaan rahasia firman
Tuhan, sungguh mempesona hati kita. Manarik hati kita, untuk mengakui pribadi
yang sangat mempesona itu. Amen saudaraku.
Supaya kita lebih bijaksana lagi,
inilah keadaan yang dipreteli/dikuliti.
1 Korintus 15:42-44
(15:42)
Demikianlah pula halnya dengan kebangkitan orang mati. Ditaburkan dalam
kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan.
(15:43)
Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan. Ditaburkan dalam
kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan.
(15:44)
Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah.
Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah.
Supaya
terwujudnya kebngkitan orang mati, antaralain;
- Ditaburkan dalam kebinasaan,
dibangkitkan dalam ketidakbianasaan.
-
Ditaburkan dalam kehinaan,
dibangkitkan dalam kemuliaan.
-
Ditaburkan dalam kelemahan,
dibangkitkan dalam kekuatan.
-
Yang ditaburkan
adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah.
Kebinasaan, kehinaan, kelemahan, tubuh alamiah, keempat perkara tersebut ada di dalam daging menjadi
tabit-tabiat daging, maka empat perkara yang menjadi tabiat daging ini harus
dibawa sampai kepada kematian, yaitu daging tidak bersuara, pada hari yang ke-3
dibangkitkan.
Suasana
kebangkitan:
1.
Ketidakbinasaan.
2.
Kemuliaan.
3.
Kekuatan.
4.
Tubuh rohaniah.
Puji Tuhan, ini semua berbicara
tentang salib, sebab salib yang mengubahkan kehidupan
kita dari manusia daging menjadi manusia rohani.
Tubuh kebangkitan itu, yaitu: manusia daging diubahkan, diproses
oleh salib menjadi manusai rohani. Nafsani menjadi manusia rohani. Itulah tubuh
kebangkitan.
Maka sangat sedih rasanya melihat imam-imam melayani
tapi menolak
salib. Padahal salib berkuasa untuk
mengubahkan manusia lahiriah menjadi manusia rohani. Sampai menjadi tubuh yang mulia. Kita bersyukur
dengan kuasa kebangkitan kita, kebangkitan Kristus, termasuk kebangkitan
tubuh, dinyatakan secara gamblang malam ini. Dia berbicara dengan hebat, kasih-Nya
dinyatakan dengan hebat bagi kita. Dari yang mulia turun menghampiri manusia yang hina. Begitu banyak kejahatan, begitu bayak
kefasikan, termasuk kenajisan yang masih terselubung. Tapi Dia tetap menghampiri
orang yang hina ini, supaya berada dalam suasana
kebangkitan.
Amin…
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA,
MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U.
Sitohang
No comments:
Post a Comment