IBADAH KAUM MUDA
REMAJA, 09 OKTOBER 2021
STUDY
YUSUF
(Seri: 254)
Subtema: KETAATAN MERUPAKAN KEDUDUKAN YANG
BENAR DIHADAPAN TUHAN
Selamat
malam, sejahtera bahagia kiranya memerintah di kehidupan kita masing-masing.
Saya juga tidak lupa menyapa pemuda remaja, bahkan umat ketebusan TUHAN yang
senantiasa setia tekun digembalakan oleh GPT “BETANIA”
Serang,
Cilegon, Banten, Indonesia lewat live streaming video
internet Youtube, Facebook baik yang di dalam negeri (di tanah air) dari Sabang
sampai Merauke, maupun di luar negeri (manca negara), tiap-tiap negara
dimanapun anda berada.
Selanjutnya,
mari kita mohonkan kemurahan TUHAN supaya firman itu keluar yakni terjadi
pembukaan rahasia firman yang akan meneguhkan setiap kehidupan muda remaja
malam ini dan seterusnya.
Mari
kita sambut STUDY YUSUF sebagai firman penggembalaan untuk Ibadah Kaum Muda
Remaja. Kejadian 41: 53-54, dengan
perikop “Yusuf di Mesir sebagai Penguasa.”
Kejadian
41:53-54
(41:53) Setelah
lewat ketujuh tahun kelimpahan yang ada di tanah Mesir itu, (41:54)
mulailah datang tujuh tahun kelaparan, seperti yang telah dikatakan
Yusuf; dalam segala negeri ada kelaparan, tetapi di seluruh negeri Mesir ada
roti.
Setelah lewat ketujuh tahun kelimpahan, datanglah
tujuh tahun kelaparan, tepat seperti apa yang telah dikatakan oleh Yusuf kepada
Firaun. Ini menunjukkan bahwa; Yusuf adalah seorang Nabi Tuhan, sebab segala sesuatu
yang dia katakan kepada Firaun tergenapi. Inilah yang dituntut oleh TUHAN dari
seorang nabi TUHAN, sesuai dengan Yeremia
23:28.
Kemudian,
soal kelaparan yang hebat ini juga kita hubungkan dengan nabi Amos, pada Amos
8, dengan perikop “Lapar dan Haus”.
Amos
8:11
(8:11) "Sesungguhnya, waktu akan
datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan
kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan
akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.
Sekali
waktu Tuhan akan mengirimkan kelaparan atas negeri ini, namun bukan kelaparan
akan makanan dan kehausan akan air, melainkan lapar dan haus akan mendengarkan Firman TUHAN.
Hal
ini harus menjadi perhatian kita dengan sungguh-sungguh, jangan sampai
mengabaikan apa yang telah dinubuatkan oleh nabi Amos ini.
Untuk
saat ini TUHAN masih memberi kesempatan seluas-luasnya bagi kita untuk
menghadap Dia lewat Ibadah Kaum Muda Remaja malam ini, itu artinya TUHAN masih
memberi kesempatan bagi kita untuk mendapatkan pembukaan rahasia Firman TUHAN,
sehingga apabila kelak datang kelaparan yang hebat itu kita sudah mempunyai
bekal yang berlimpah-limpah.
Mari
kita membaca 2 Tesalonika 2, dengan perikop “Kedurhakaan sebelum Kedatangan
TUHAN.”
2
Tesalonika 2:7
(2:7) Karena secara
rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang
menahan. Kalau yang menahannya itu telah disingkirkan,
Secara
rahasia kedurhakaan atau Antikris telah mulai bekerja dan riak-riaknya
atau rintik-rintik dari pekerjaan Antikris sudah nampak dengan jelas, tetapi
sekarang masih ada yang menahan. Itu sebabnya, kita bisa menghadap TUHAN lewat
Ibadah Kaum Muda Remaja malam ini, dengan demikian kita juga dapat untuk
menikmati rahasia firman yang disampaikan.
Terkait
dengan “pribadi yang menahan lajunya rintik-rintik pekerjaan dari antikris” ini,
lebih rinci kita membaca di dalam Wahyu 10, dengan perikop: “Kitab Terbuka.”
Wahyu
10:1-3
(10:1) Dan aku melihat
seorang malaikat lain yang kuat turun dari sorga, berselubungkan
awan, dan pelangi ada di atas kepalanya dan mukanya sama seperti
matahari, dan kakinya bagaikan tiang api. (10:2) Dalam
tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka. Ia
menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi,
(10:3) dan ia berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang
mengaum. Dan sesudah ia berseru, ketujuh guruh itu memperdengarkan
suaranya.
Nampak malaikat lain yang turun dari Sorga, berarti malaikat ini
bukanlah bagian dari tujuh malaikat yang dipercayakan oleh TUHAN;
-
Untuk
membuka ke tujuh meterai
-
Ketujuh
malaikat meniup sangkakala
-
Serta,
ketujuh malaikat yang menumpahkan ketujuh cawan murka ALLAH
Malaikat lain
yang turun dari Sorga jelas ini pribadi dari Tuhan Yesus Kristus yang tampil
dalam tujuh keadaan-Nya, yaitu:
1.
Berselubungkan awan.
2.
Pelangi ada di atas kepala.
3.
Mukanya sama seperti matahari.
4.
Kakinya bagaikan tiang api.
5.
Sebuah gulungan kitab kecil ditangan kirinya.
6.
Kaki kanannya menginjak laut, kaki kirinya menginjak
bumi.
7.
Ia berseru dengan suara nyaring sama seperti singa
yang mengaum.
Kemudian, keadaan
dari TUHAN Yesus sebagai malaikat yang kuat dibagi dalam dua bagian:
BAGIAN PERTAMA: Hal
1-4, merupakan sifat Keilahian yang melekat di dalam diri-Nya.
BAGIAN KEDUA: Hal
5-7, merupakan tabiat Keilahian dengan suatu tindakan yang bersifat menahan;
-
kuasa
dari laut itulah antikris,
-
dan
kuasa dari bumi itulah nabi-nabi palsu,
Karena kaki
kanan menginjak laut dan kaki kiri menginjak bumi. Kemudian, ditangan kiri-Nya
ada gulungan kitab. Ini merupakan tabiat Keilahian dengan suatu tindakan yang
bersifat menahan kuasa dari laut (antikris) dan menahan kuasa dari bumi
(nabi-nabi palsu). Kemudian, Dia berseru sama seperti singa yang mengaum sebab di
tangan kiri-Nya ada firman yang terbuka yang harus diserukan dengan suara
nyaring.
Sudah sangat
jelas, jika malam ini kita dapat menghadap TUHAN atau beribadah kepada TUHAN
dan di tengah-tengahnya kita menerima Firman Allah yang diserukan dengan nyaring,
jelas itu karena masih ada yang menahannya yakni seorang malaikat lain yang
kuat yang turun dari surga, tidak lain dan tidak bukan itulah pribadi TUHAN
Yesus Kristus.
Kesempatan yang TUHAN
adakan ini merupakan kemurahan hati TUHAN bagi kita. Jadi, kalau kita masih mendapat
kesempatan untuk datang menghadap TUHAN, beribadah lewat Ibadah Kaum Muda malam
ini kemudian di tengah-tengahnya kita mendapat kesempatan untuk menikmati
pembukaan rahasia firman yang disampaikan, itu kemurahan hati TUHAN bagi kita. Oleh
sebab itu, kemurahan semacam ini harus dihargai dengan sebaik-baiknya, sebab
kesempatan hanya datang satu kali tidak datang untuk kedua kali. Kiranya hal
ini dapat diperhatikan dengan sungguh-sungguh.
Wahyu 10:5
(10:5) Dan malaikat
yang kulihat berdiri di atas laut dan di atas bumi, mengangkat tangan
kanannya ke langit,
… berdiri di
atas laut dan di atas bumi, berarti:
-
Kaki
kanan menginjak laut = Menahan kuasa dari antikris.
-
Kaki
kiri menginjak bumi = Menahan kuasa dari nabi-nabi palsu.
… mengangkat
tangan kanannya ke langit. Sementara, tangan kanannya terangkat ke langit/tangan
kanannya teracung, hal ini berbicara tentang dimana TUHAN akan mengadakan
pembalasan terhadap musuh-musuh-Nya.
Saat ini TUHAN
masih memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk datang menghadap TUHAN lewat
Ibadah Kaum Muda Remaja dan ibadah-ibadah yang lain. Kemudian, di
tengah-tengahnya kita dapat menikmati firman yang disampaikan, itu artinya
bahwa TUHAN masih memberi kesempatan bagi kita untuk bertobat dan berbalik
kepada Dia. Jangan sampai kesempatan ini tidak digunakan, sebab hari pembalasan
TUHAN kepada musuh-Nya akan terjadi kelak. Oleh sebab itu, jangan kita terlena di atas
muka bumi ini dengan segala sesuatu yang ada di atas muka bumi ini.
Dengan demikian,
kita dapat menarik atau memetik suatu pelajaran yang begitu manis, yakni: Bahwasanya
ibadah-ibadah di bumi ini suatu kali nanti akan berhenti tepatnya pada saat antikris
berkuasa dan memerintah dunia ini selama tiga tahun setengah. Namun, sampai pada
saat ini kita masih mendapatkan kesempatan untuk menjalankan pelayanan di tengah-tengah
ibadah yang TUHAN percayakan bagi kita dan sekaligus menikmati gulungan kitab
yang terbuka yang berada ditangan kirinya, itulah Firman TUHAN yang dibukakan,
yang disampaikan malam ini.
Wahyu 10:6
(10:6) dan ia bersumpah
demi Dia yang hidup sampai selama-lamanya, yang telah menciptakan langit
dan segala isinya, dan bumi dan segala isinya, dan laut dan segala isinya,
katanya: "Tidak akan ada penundaan lagi!
Kemudian,
setelah pembalasan itu; ia bersumpah demi Dia yang hidup sampai
selama-lamanya, yang telah menciptakan langit dan segala isinya (Sang Khalik), dan bumi dan segala
isinya, dan laut dan segala isinya, katanya: "Tidak akan ada penundaan
lagi! Jadi, semuanya nanti akan tergenapi dan malam ini TUHAN menyatakan
hal itu kepada kita dengan gamblang.
Suatu kali nanti
ibadah ini akan berhenti pada saat antikris berkuasa dan memerintah di atas
muka bumi selama tiga setengah tahun. Tetapi, sekarang; kita masih dapat
menghadap TUHAN dan beribadah lewat Ibadah Kaum Muda Remaja, itu karena masih
ada yang menahannya itulah malaikat lain, malaikat yang kuat yang turun dari
surga.
Kemudian;
-
Di tangan
kiri-Nya ada gulungan kitab, itulah firman yang dibukakan.
-
Sementara kaki
kanan-Nya menginjak laut = Menahan kuasa dari antikris,
-
Kaki kiri-Nya
menginjak bumi
= Menahan kuasa dari nabi-nabi palsu.
-
Sedangkan,
tangan kanan-Nya teracung/terangkat ke langit,
itu berbicara tentang pembalasan TUHAN terhadap musuh-musuh-Nya.
Wahyu 10:7
(10:7) Tetapi pada
waktu bunyi sangkakala dari malaikat yang ketujuh, yaitu apabila
ia meniup sangkakalanya, maka akan genaplah keputusan rahasia Allah,
seperti yang telah Ia beritakan kepada hamba-hamba-Nya, yaitu para nabi."
Tetapi pada
waktu bunyi sangkakala dari malaikat yang ketujuh …
Apabila malaikat
ketujuh meniup sangkakala yang ketujuh itu, maka genaplah keputusan rahasia
Allah, yakni pada saat yang malaikat yang ketujuh meniup sangkakala
yang ketujuh.
Apa itu rahasia
ALLAH yang tergenapi? Mari kita lihat dalam 2 Tesalonika 2.
2 Tesalonika
2:6-8
(2:6) Dan sekarang
kamu tahu apa yang menahan dia, sehingga ia baru akan menyatakan diri pada
waktu yang telah ditentukan baginya. (2:7) Karena secara rahasia
kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang menahan.
Kalau yang menahannya itu telah disingkirkan, (2:8) pada waktu itulah si
pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan
membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang
kembali.
Dan sekarang
kamu tahu apa yang menahan dia, sehingga ia baru akan menyatakan diri pada
waktu yang telah ditentukan baginya.
Pada ayat 6, kita tahu apa yang menahan dia
yaitu si pendurhaka sehingga dia baru akan menyatakan diri pada waktu yang
telah ditentukan baginya. Jadi, ada waktu yang diizinkan oleh Tuhan bagi antikris
untuk memerintah di atas muka bumi ini selama tiga tahun setengah, tetapi saat
ini masih ada yang menahannya. Itu sebabnya, malam ini kita bisa datang menghadap
TUHAN lewat Ibadah Kaum Muda Remaja sekaligus di tengah-tengahnya kita bisa
menikmati firman Allah itulah gulungan kitab yang terbuka yakni firman yang
dibukakan, yang disampaikan.
… Kalau yang
menahannya itu telah disingkirkan, itulah malaikat lain, malaikat yang
kuat yaitu TUHAN Yesus Kristus disingkirkan/disangkali di atas muka bumi ini, maka
pada waktu itulah antikris yang memang disebut dengan si pendurhaka baru akan
menyatakan dirinya dan berkuasa serta memerintah di atas muka bumi ini selama
tiga tahun setengah.
Mereka itu
disebut sebagai binatang buas, diktator yang buas; bengis dan jahat, kejam
sekali. Maka, disebutlah Antikris sebagai pembinasa keji.
Kita harus memahami
Firman TUHAN dan harus mengerti rencana TUHAN, tidak boleh tidak.
Oleh sebab itu,
setiap kali kita datang menghadap TUHAN, beribadah kepada TUHAN kita harus
mendengar firman. Kalau kita berdoa tetapi tidak mendengar firman itu kekejian.
Jadi setiap kali
kita menghadap TUHAN dan beribadah kepada TUHAN firman TUHAN harus disampaikan
supaya kita mengerti rencana TUHAN.
Kalau kita mengerti rencana Tuhan maka kita berada dalam rencana Allah yang
besar, untuk selanjutnya perjalanan rohani kita dituntun dan kehidupan yang dituntun
tentu saja akan melangkah sesuai dengan ketetapan-ketetapan firman. Kalau kita
melangkah sesuai ketetapan firman maka secara otomatis kita akan sampai pada
tujuan, sampai pada sasaran akhir dari rencana Allah yang besar yaitu menjadi
milik Allah sendiri; pengantin perempuan Mempelai Anak Domba, Yerusalem yang
baru.
Hamba TUHAN
jangan hanya sibuk mengadakan mujizat di tengah ibadah, melainkan firman
pengajaran salib harus ditegakkan supaya mengerti. Kalau di tengah ibadah sibuk
hanya mengadakan mujizat dan hanya sibuk berbicara soal keberkatan, serta sibuk
memperhatikan yang lahiriah, ini yang disebut Yesus Kristus telah disingkirkan dan
itulah yang disebut penyangkalan terhadap salib Kristus, dan pada saat itulah
antikris berkuasa.
Apabila salib
Kristus ditegakkan di tengah ibadah dan pelayanan yang TUHAN percayakan itu
adalah kemurahan dan kelimpahan kasih karunia, itu adalah keadilan TUHAN supaya
kehidupan kita yang papah, hina, dina ini mendapat pertolongan untuk
selanjutnya diselamatkan. Oleh sebab itu, setiap kali ibadah dan diajar untuk
memikul salib pada saat itu jangan kita bersungut-sungut karena itu adalah kemurahan
hati TUHAN untuk menolong kita sampai memperoleh keselamatan kekal.
APA YANG TERJADI
PADA SAAT ANTIKRIS BERKUASA DAN MEMERINTAH DI ATAS MUKA BUMI INI?
Mari kita baca dalam
Daniel 8:11-12, dengan perikop “Domba
jantan dan kambing jantan”
Daniel 8:11-12
(8:11) Bahkan terhadap
Panglima bala tentara itu pun ia membesarkan dirinya, dan dari
pada-Nya diambilnya korban persembahan sehari-hari, dan tempat-Nya yang kudus
dirobohkannya. (8:12) Suatu kebaktian diadakan secara fasik menggantikan
korban sehari-hari, kebenaran dihempaskannya ke bumi, dan apa pun
yang dibuatnya, semuanya berhasil.
Terhadap Panglima
bala tentara itu -- itulah malaikat yang lain, malaikat yang kuat -- ia
membesarkan dirinya. Dengan kata lain; Panglima bala tentara itu atau malaikat
yang lain yang kuat itu disingkirkan. Maka, pada saat itulah antikris bertindak
dengan tiga hal, yakni:
1.
Menghentikan
korban sehari-hari.
2.
Kebenaran
dihempaskan ke bumi.
3.
Apapun yang
dibuatnya berhasil.
Inilah tiga tindakan
dari antikris pada saat dia membesarkan dirinya terhadap Panglima bala tentara
atau dengan kata lain pada saat malaikat yang lain yang kuat itu disingkirkan.
Mari kita
mengikuti penjelasan dari tiga hal di atas, YANG PERTAMA: Ia menghentikan korban
sehari-hari.
Kita mohon kemurahan
TUHAN supaya kita dapat mengerti dan memahami apa maksud TUHAN lewat
pemberitaan firman malam ini, sehingga dengan demikian kita juga boleh mengerti
rencana-rencana TUHAN di dalam setiap kehidupan kita pribadi lepas pribadi.
Mari kita
membaca Daniel 9, dengan perikop “Tujuh
puluh kali tujuh masa.”
Daniel 9:26
(9:26) Sesudah keenam
puluh dua kali tujuh masa itu akan disingkirkan seorang yang telah
diurapi, padahal tidak ada salahnya apa-apa. Maka datanglah rakyat seorang raja
memusnahkan kota dan tempat kudus itu, tetapi raja itu akan menemui ajalnya
dalam air bah; dan sampai pada akhir zaman akan ada peperangan dan pemusnahan,
seperti yang telah ditetapkan.
Panglima bala tentara atau malaikat yang kuat, itulah pribadi TUHAN Yesus
Kristus disingkirkan = Menyangkali salib Kristus. Pada saat itulah, pemerintahan
dari antikris membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama
satu kali tujuh masa, tepatnya pada pertengahan tujuh masa yang kedua = Tiga
tahun setengah yang kedua.
Pada saat itulah
antikris akan bertindak, YANG PERTAMA: Menghentikan korban sehari-hari,
yaitu;
-
Yang pertama: Korban sembelihan à Ibadah pelayanan
yang dihubungkan dengan salib telah berhenti = Penyangkalan terhadap salib.
Contohnya: Sibuk mengadakan mujizat tetapi salib diabaikan, sibuk mengadakan
sensasi-sensasi di dunia ini di tengah ibadah tetapi salib diabaikan.
Akibatnya:
Damai sejahtera terambil dari atas bumi ini. Kalau tidak ada salib maka tidak
ada damai; tidak ada yang menjadi pendamaian, tidak ada penebusan, tidak ada
pengampunan dan tidak ada kasih.
-
Yang kedua: Korban santapan à Pengajaran
Firman ALLAH yang murni dan benar telah dihentikan.
Akibatnya:
Manusia di atas muka bumi ini mengalami kelaparan dan kehausan yang begitu hebat
akan mendengarkan Firman TUHAN. Maka, pada saat itulah nanti ada ragi-ragi yang
muncul, antara lain:
1. Ragi Saduki,
yaitu berbicara dengan ibadah yang dikaitkan dengan kenajisan.
2. Ragi Farisi, yaitu
berbicara tentang ibadah yang penuh dengan kemunafikan; luar dan dalam tidak
sama.
3.
Ragi Herodes, yaitu beribadah tetapi tanpa
kasih penuh dengan kebencian karena tidak ada lagi pengajaran firman Allah yang
murni dan benar.
Tindakan
antikris YANG KEDUA: Kebenaran dihempaskan ke bumi = Mengecilkan salib
Kristus, sebab salib Kristus adalah kebenaran yang sejati.
Pada saat salib
Kristus dihempaskan ke bumi, saat itulah antikris mencari kesempatan untuk
memikat dan memperdayakan banyak orang.
Kita akan
buktikan bersama-sama dalam 2 Tesalonika 2:9-10.
2 Tesalonika
2:9-10
(2:9) Kedatangan
si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa
perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu, (2:10) dengan
rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa
karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat
menyelamatkan mereka.
Kedatangan dari
si pendurhaka itulah antikris, sebenarnya kehadiran mereka itu merupakan pekerjaan setan.
Kemudian,
kehadiran dari antikris akan disertai dengan:
-
Rupa-rupa
perbuatan ajaib.
-
Tanda-tanda dan
mujizat-mujizat palsu.
-
Rupa-rupa tipu
daya jahat.
Mereka melakukan
tiga perbuatan ajaib tersebut ditujukkan untuk memikat dan memperdayakan orang-orang
yang harus binasa.
Siapakah orang-orang yang harus binasa tersebut? Jawabnya;
mereka adalah orang-orang yang tidak menerima dan tidak mengasihi kebenaran
yang sejati itulah salib Kristus.
2 Tesalonika
2:11-12
(2:11) Dan itulah
sebabnya Allah mendatangkan kesesatan atas mereka, yang menyebabkan
mereka percaya akan dusta, (2:12) supaya dihukum semua orang yang
tidak percaya akan kebenaran dan yang suka kejahatan.
Orang yang
menolak salib yang ditegakkan di tengah-tengah ibadah dan pelayanan diizinkan oleh TUHAN disesatkan oleh si
pendusta itulah antikris. Kenapa antikris disebut sebagai si pendusta?
Jawabnya; karena mereka menyangkal salib di Golgota.
-
Ibadah
tanpa salib disebut ibadah dusta,
-
pelayanan
tanpa salib juga disebut pelayanan dusta,
-
mujizat
tanpa salib disebut mujizat dusta atau mujizat palsu.
Pendeknya,
orang-orang yang beribadah tanpa menegakkan salib akan berakhir dengan kebinasaan.
Ibadah tanpa salib dan orang-orang yang ada di tengah-tengahnya akan
berakhir dengan kebinasaan.
Oleh sebab itu,
jangan kita datang menghadap TUHAN apabila di tengah-tengahnya tidak ada salib
ditegakkan. Jadi, kalau kita diajar
untuk memikul salib itu karena kemurahan hati TUHAN.
Sama seperti
bangsa Israel; waktu TUHAN menuntun perjalanan mereka di padang gurun, TUHAN
menggoyang bangkitkan seperti burung rajawali; menuntun, mengajar mereka untuk berjalan
seperti burung rajawali menggoyang bangkitkan sarangnya. Itu adalah pengalaman
Yesus dalam tanda kematian dan kebangkitan. Dengan demikian, TUHAN sedang
mengajari kita untuk berjalan dan melangkah.
Tetapi, kalau di
tengah ibadah salib ditolak atau tidak ditegakkan = Akan berakhir dengan
kebiasaan. Jadi, jangan kita merasa asing terhadap salib Kristus. Sebab, apabila
salib ditegakkan di tengah-tengah ibadah dan pelayanan itu adalah kemurahan
hati TUHAN.
Lebih rinci
soal; bagaimana antikris mengejar orang-orang yang tidak mengasihi dan tidak
menerima kebenaran.
Daniel 11:30
(11:30) karena akan
datang kapal-kapal orang Kitim melawan dia, sehingga hilanglah keberaniannya.
Lalu pulanglah ia dengan hati mendendam terhadap Perjanjian Kudus dan ia
akan bertindak: setelah pulang kembali, ia akan menujukan perhatiannya kepada
mereka yang meninggalkan Perjanjian Kudus.
Lalu pulanglah
ia dengan hati mendendam terhadap Perjanjian Kudus dan ia akan bertindak …
Pada saat satu
bintang besar dari langit dijatuhkan ke bumi ia akan mengadakan suatu
pembalasan dan ia akan ingat dengan hati mendendam terhadap perjanjian kudus,
hati mendendam terhadap salib di Golgota.
… ia akan
menujukan perhatiannya kepada mereka yang meninggalkan Perjanjian Kudus.
Jadi, yang dikejar/diburu
oleh antikris pada saat ia tampil dan berkuasa memerintah seantero dunia selama
3,5 tahun, sasaran mereka adalah orang-orang yang meninggalkan Perjanjian
Kudus, itulah mereka yang tidak menerima dan tidak mengasihi kebenaran yang
sejati yaitu salib di Golgota. Sebenarnya, mereka itu sakit hati dan tidak suka
terhadap salib di Golgota, sebab salib di Golgota yang mengalahkan mereka.
Maka sekali lagi
saya sampaikan; imam-imam perhatikan hal yang mulia ini. Kalau saya dan saudara
diajar untuk menyangkal diri dan memikul salib lewat banyaknya pekerjaan TUHAN di
tengah ibadah dan pelayanan itu adalah cara TUHAN menolong saya dan saudara. Jangan setiap kali diajar memikul salib pada
saat itu juga kita ngomel tiap hari, bersungut-sungut, menggerutu sampai banyak
kali menangis tetapi tidak tahu apa yang ditangisi, karena dia mengelus
perasaan dagingnya. Oleh sebab itu, hati-hati.
Jadi, kalau
TUHAN ajar kita untuk memikul salib karena banyaknya pekerjaan yang harus kita
kerjakan, karena banyaknya korban pikiran tenaga pikiran, waktu, bahkan uang,
tidak usah ngomel dan tidak usah bersungut-sungut. Sebab, itu satu-satunya cara
untuk menolong, itu satu-satunya cara untuk menyelamatkan hidup gereja TUHAN
termasuk pemuda remaja, sehingga lepas dari aniaya antikris, lepas dari mata
ular. Mata ular itu ada di kepala ular naga merah padam, itulah antikris.
Daniel 11:31
(11:31) Tentaranya akan
muncul, mereka akan menajiskan tempat kudus, benteng itu, menghapuskan
korban sehari-hari dan menegakkan kekejian yang membinasakan.
Tentaranya akan
muncul … Tentara antikris akan muncul, mereka menajiskan tempat kudus, mengapa?
Karena pada akhirnya nanti gereja TUHAN akan banyak melacur di dalamnya. Kemudian,
dengan adanya pelacuran itu maka tempat kudus menjadi najis.
Selain
menajiskan tempat kudus, kemudian mereka juga menghapuskan korban sehari-hari, itulah:
-
Korban
sembelihan
= Ibadah pelayanan yang dihubungkan dengan salib.
Akibatnya:
Hilanglah damai sejahtera dan tidak ada lagi pengampunan, sehingga satu dengan yang
lain saling membenci.
-
Korban santapan = Pengajaran
pembangunan Firman Allah yang murni dan benar.
Kalau
pengajaran Firman Allah yang murni dan benar tidak nampak lagi di bumi maka
akan banyak ragi-ragi, itulah ragi keburukan dan ragi kejahatan, termasuk ragi:
1. Ragi Saduki =
Ibadah disertai kenajisan.
2. Ragi Farisi =
Ibadah disertai dengan kemunafikan.
3.
Ragi
Herodes = Ibadah yang disertai dengan kebencian.
Lalu pada saat menghapus
korban sehari-hari, selanjutnya menegakkan
kekejian yang membinasakan.
Singkat kata;
ketika korban sehari-hari dihentikan maka disebutlah antikris sebagai pembinasa
kekejian.
Berdoa tetapi
memalingkan telinga dari firman, itu kekejian. Banyak anak-anak TUHAN bahkan
hamba-hamba TUHAN maunya menaikkan permohonan-permohonan dalam doa tetapi tidak
mau mendengar firman, kemudian tidak mau disucikan oleh firman. Berarti, tidak mau
dosanya dikoreksi, tetapi mau doanya dinaikkan kepada TUHAN, maka doa semacam
ini adalah doa kekejian.
Dahulu kita
berfikir bahwa berdoa itu bagus, memang bagus dan tidak salah. Tetapi, setelah kita mengerti firman jikalau kita hanya
menaikkan doa -- berbicara kepada TUHAN lewat doa -- tetapi tidak mau mendengarkan
perkataan TUHAN itulah firman yang disampaikan, tidak mau dikoreksi dan
disucikan dosa yang terselubung itu; kenajisannya, kejahatannya, dustanya,
kemunafikannya, maka doa orang seperti itu adalah kekejian.
Daniel 11:32
(11:32) Dan orang-orang
yang berlaku fasik terhadap Perjanjian akan dibujuknya sampai murtad
dengan kata-kata licin; tetapi umat yang mengenal Allahnya akan tetap
kuat dan akan bertindak.
Pada saat
antikris muncul mereka akan menunjukkan perhatiannya kepada orang-orang yang
meninggalkan Perjanjian Kudus, yaitu salib Kristus. Sasaran mereka adalah
orang-orang yang tidak mengasihi dan tidak menerima kebenaran yang sejati,
itulah salib di Golgota. Sehingga, antikris akan memikat dan memperdayakan orang-orang
yang menolak salib dengan tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu.
Dibujuk sampai
murtad …. Dibujuk oleh antikris sampai murtad, sampai
meninggalkan TUHAN dengan
kata-kata licin.
Singkat kata:
-
Ayat 30; pada saat antikris muncul, mereka akan
menunjukkan perhatiannya kepada orang-orang kudus yaitu salib di Golgota.
-
Ayat 31;
ibadah tanpa salib.
-
Ayat 32;
orang yang tidak menghargai salib Kristus dibujuk oleh antikris sampai murtad
dengan kata-kata licin.
Daniel 11:32B
(11:32) Dan orang-orang
yang berlaku fasik terhadap Perjanjian akan dibujuknya sampai murtad dengan
kata-kata licin; tetapi umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan
bertindak.
… tetapi
umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak. Siapakah umat TUHAN yang mengenal TUHANnya? Yaitu; akan tetap kuat
dan akan bertindak.
Orang yang
berpegang teguh pada pengajaran salib, mereka itu;
-
akan
tetap kuat,
-
akan
bertindak, berarti tidak mau tinggal
diam.
Itulah tentang
tindakan antikris yang kedua, yaitu mengenai kebenaran dihempaskan ke bumi.
Sekarang,
tindakan antikris YANG KETIGA: Apa pun yang dibuatnya, semuanya berhasil.
Pendeknya,
ibadah laut atau ibadah yang dibangun oleh antikris adalah sibuk berbicara
tentang berkat dan keberkatan, berhasil dan keberhasilan. Ibadah semacam ini
akan menimbulkan daya tarik dan memikat hati banyak orang, yaitu mereka yang
tidak mengasihi kebenaran dan tidak mempunyai akal budi.
Berbicara
tentang ibadah laut; lebih jauh dan
lebih rinci kita melihat tentang ibadah laut itulah ibadah yang dibangun oleh
antikris -- yang sibuk berbicara soal berkat dan keberkatan, berhasil dan
keberhasilan -- dari Wahyu 17, dangan
perikop “Penghakiman atas Babel.”
Wahyu 17:3
(17:3) Dalam roh aku
dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas
seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat.
Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.
Singkat kata,
perempuan babel menunggangi antikris yakni binatang yang keluar dari dalam
laut, adapun wujudnya:
-
Berkepala
7 (tujuh).
-
Bertanduk
10 (sepuluh).
-
10
(sepuluh) mahkota di atas tanduk-tanduknya.
Jadi, perempuan
Babel menunggangi binatang pertama yang keluar dari dalam laut, itulah
antikris.
Mari kita lihat
lebih jauh, roh yang menunggangi antikris.
Wahyu
17:4-5
(17:4) Dan perempuan
itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas,
permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh
dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya. (17:5) Dan
pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu
dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi.
Dan perempuan
itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan
mutiara
…
Dari penampilan
perempuan Babel ini menunjukkan bahwa mereka berada di tengah ibadah dan
pelayanan, karena dia dihiasi dengan; kain
ungu, kain kirmizi, emas, permata dan mutiara.
… dan di
tangannya ada suatu cawan emas … Jelas itu
menunjukkan; perempuan Babel itu ada di tengah ibadah dan di tengah pelayanan
dan itu disebut dengan roh yang akan menunggangi binatang pertama yang keluar
dari dalam laut.
Intinya, Babel
besar adalah:
-
Ibu
dari wanita-wanita atau gereja-gereja TUHAN yang suka melacur.
-
Ibu
dari kekejian bumi.
Sebab, ditangan
perempuan Babel tersebut ada suatu cawan emas yang isinya adalah:
1.
Kekejian.
Prakteknya: Menghentikan korban sehari-hari
2.
Kenajisan percabulan.
Praktek percabulan, kita lihat dalam Wahyu 18:2-3, dengan perikop “Jatuhnya
Babel.”
Wahyu 18:2-3
(18:2) Dan ia berseru
dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota
besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat
bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang
najis dan yang dibenci, (18:3) karena semua bangsa telah minum
dari anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul
dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan
hawa nafsunya."
Perempuan Babel
atau menara Babel (tubuh Babel) adalah tempat bersembunyi semua roh najis
dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci.
APA BUKTINYA bahwa
tubuh Babel ini tempat roh najis bersembunyi atau burung yang najis dan yang
dibenci? Antara lain, buktinya atau praktek percabulan yaitu:
1.
Semua bangsa
telah minum anggur hawa nafsu cabulnya.
2.
Raja-raja di bumi
telah berbuat cabul dengan dia
3.
Pedagang-pedagang
di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya.
Pendeknya,
ibadah laut atau ibadah yang dibangun oleh antikris adalah ibadah yang hanya
sibuk mencari berkat dan keberkatan, berhasil dan keberhasilan.
Itulah yang disebut
kenajisan dan percabulan; sama seperti Esau dikuasai dengan nafsu cabul, sesuai
dalam Ibrani 12.
Ibrani 12:16
(12:16) Janganlah ada
orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau,
yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.
Ibadah tetapi
hatinya terikat dengan perkara lahiriah; berhasil dan keberhasilan, berkat dan
keberkatan itu adalah nafsu cabul, itu merupakan pelacuran yang menajiskan
gereja-gereja TUHAN. Kalau dalam ibadah yang dicari hanya berkat dan keberkatan
dan di tengah ibadah yang dicari hanya berhasil dan keberhasilan, itu adalah
nafsu rendah.
Sama seperti
dalam injil Matius 6; semua itu
dicari oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, berarti nafsunya terlalu
rendah, seolah-olah Firman Allah tidak sanggup untuk mengadakan yang tidak ada
menjadi ada.
Tidak salah kalau
kita diberkati, dan tidak salah kalau kita berhasil, tetapi tujuan kita datang
menghadap TUHAN adalah untuk menyembah TUHAN, diawali dengan:
-
Menyangkal
diri.
-
Memikul
salib.
Itulah puncak
ibadah yang dibuat oleh antikris; cawan emas di tangan perempuan Babel itu
merupakan puncak ibadah atau ibadah yang dibangun oleh antikris.
Wahyu 17:4
(17:4) Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain
kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada
suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan
percabulannya.
Di tangan
perempuan Babel ada suatu cawan emas, isinya ada dua hal:
1.
Kekejian.
2.
Kenajisan
percabulan.
Artinya, puncak
ibadah dari antikris hanyalah soal berhasil dan keberhasilan, soal berkat dan
keberkatan. Berarti, sibuk hanya mencari perkara-perkara lahiriah itulah
perkara di bawah ini.
Kita bandingkan
dengan IBADAH YANG MURNI DAN BENAR, di dalam Wahyu 8:3-4, dengan perikop: “Meterai yang ketujuh.”
Wahyu 8:3-4
(8:3) Maka datanglah
seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan
sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk
dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas
di hadapan takhta itu. (8:4) Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama
dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.
Maka datanglah
seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan
emas.
Malaikat lain adalah tidak lain tidak bukan itu
adalah pribadi “TUHAN Yesus Kristus”, di dalam perjanjian lama itu adalah
panglima bala tentara.
Kemudian, ia berdiri dekat mezbah, berarti pendirian kita harus dekat dengan
penyembahan. Kita berdiri menghadap TUHAN di tengah ibadah ini sudah seharusnya
dekat dengan penyembahan, yaitu ditandai dengan penyerahan diri. Jangan beribadah
tetapi masih mempertahankan keakuan, bertahan dengan pengertian sendiri,
mempertahankan egosentris yaitu kebenaran/pengertian diri sendiri, dan masih tetap
pada kekerasan di hati. Tetapi kita datang beribadah harus dekat dengan mezbah disertai
dengan penyerahan diri.
Kemudian,
sesudah dekat dengan mezbah, lalu di tangan-Nya
ada sebuah cawan emas.
-
Tadi
di tangan perempuan Babel ada sebuah cawan emas.
-
Sedangkan
di Wahyu 8, malaikat lain yang kuat itu berdiri dekat mezbah.
Jadi pendirian
kita sudah harus disertai dengan penyerahan diri dalam setiap ibadah.
Lalu di
tangan-Nya ada cawan emas. Kemudian, kepadanya diberikan banyak kemenyan
untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah
emas di hadapan takhta itu, artinya:
sebagai Imam Besar Agung, Yesus hidup didalam penyembahan yang besar karena
kepada-Nya diberikan banyak kemenyan.
Naiklah asap
kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu
ke hadapan Allah.
Berarti, ibadah
yang benar dan murni akan memuncak sampai kepada doa penyembahan; bagaikan asap
dupa kemenyan yang naik ke hadirat TUHAN, menembusi Tahta Allah.
Kalau ibadah
puncaknya hanya soal berkat dan keberkatan, berhasil dan keberhasilan, itu
adalah pelacuran hawa nafsu cabul dari perempuan Babel. Intinya, roh Roh Babel
yang menunggangi antikris. Jadi, roh yang menunggangi antikris adalah berkat
dan keberkatan, berhasil dan keberhasilan.
Amos 8:11-12
(8:11)
"Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH,
"Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan
makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman
TUHAN. (8:12) Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah
dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak
mendapatnya.
Satu kali nanti
TUHAN akan mengirimkan kelaparan atas negeri ini, bukan kelaparan akan makanan
dan bukan kehausan akan air, melainkan lapar haus akan mendengarkan firman TUHAN.
Pada saat
terjadi kelaparan yang hebat, nampaklah dua tindakan yang keliru, yaitu:
1.
Mengembara
dari laut ke laut
2.
Menjelajah
dari utara ke timur
Tindakan yang
pertama “mengembara dari laut ke laut” telah dijelaskan pada minggu yang laut.
Berbicara soal
mengembara, berarti beribadah di gunung-gunung, di semua tempat peribadatan
atau beribadah di sembarang tempat (beribadah dengan sesuka hati) = Orang yang
mengembara; tidak dapat menahan kakinya.
Akibatnya: lupa
tempat pembaringan, sama artinya tidak tergembala dengan baik dan benar dalam
sebuah penggembalaan dengan seorang gembala.
Yang kedua
mereka akan “menjelajah dari utara ke timur.”
Kalau dikaitkan
dengan Pengajaran Tabernakel: Utara itu menunjuk kedudukan dari Meja Roti
Sajian -- sesuai dengan mata angin --, artinya: Loh hati kita harus menjadi
tempatnya firman Allah, sehingga kedudukan atau keberadaan kita dihadapan TUHAN
menjadi benar.
Kita baca Amsal 3:1-2, dengan perikop: “Berkat dan Hikmat.”
Amsal 3:1-2
(3:1) Hai anakku,
janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara
perintahku. (3:2) karena panjang umur dan lanjut usia serta
sejahtera akan ditambahkannya kepadamu.
Kalau kehidupan
kita, loh hati kita jadi tempatnya firman, maka keuntungan yang kita peroleh
dari TUHAN:
1.
Panjang umur = Sehat selalu.
2.
Keturunan anak
cucu; beranak
cucu dan sehat selalu.
3.
Lanjut usia; sudah sampai
di umur 70 tahun tetapi ditambah satu, berarti lanjut terus sampai dibawa masuk
ke dalam kerajaan Sorga. Itu merupakan keuntungan kalau loh kati menjadi
tempatnya Firman TUHAN.
4.
Sejahtera
ditambahkan,
berarti mengalami dami sejahtera menjadi bagian kita.
Sebab itu,
jangan kecilkan firman yang disampaikan, melainkan harus diterima dengan hati
yang lapang, terbuka lebar-lebar buat firman supaya loh daging itulah hati kita
betul-betul menjadi tempatnya firman, sehingga kedudukan dan keberadaan kita di
hadapan TUHAN menjadi benar. Itulah sebelah utara yang positif sebab ada juga
sebelah utara yang negatif.
Amsal 3:3
(3:3) Janganlah
kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu,
tuliskanlah itu pada loh hatimu,
Biarlah firman
TUHAN Allah tertulis, ditukik didalam loh daging itulah hati kita
masing-masing, supaya kedudukan dan keberadaan kita di hadapan TUHAN menjadi
benar.
Kita baca 2
Korintus 3:3, dengan perikop: “Pelayan-pelayan perjanjian yang baru.”
2 Korintus 3:3
(3:3) Karena telah
ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami,
ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada
loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia.
Firman yang dimeteraikan
didalam loh daging, berarti sudah dituliskan oleh Roh TUHAN di dalam hati kita
masing-masing. Sehingga dengan demikian kita semua menjadi surat Kristus dan
surat pujian. Oleh sebab itu, ketika kita dengar firman tidak cukup hanya
sebatas terharu dan terbawa perasaan, tetapi harus menjangkau hati nurani kita
= firman itu sudah dimeteraikan oleh Roh Kudus didalam loh daging, ditukik
dihati kita.
Firman itu bukan
hanya sebatas setelah didengar lalu menangis, terharu mendengar firman. Tetapi harus
ditindak lanjuti, harus menjadi praktek (firman menjadi daging) dalam kehidupan
kita masing-masing.
2 Korintus 3:4-6
(3:4) Demikianlah
besarnya keyakinan kami kepada Allah oleh Kristus. (3:5) Dengan diri
kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah
pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah. (3:6)
Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian
baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum
yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan.
Menikmati
pelayanan roh, berarti menikmati firman ALLAH yang diterima dan didengar sampai
menjadi praktek.
Kalau pelayanan
tubuh = Firman yang tertulis pada dua loh batu, itu mematikan.
Tetapi yang
TUHAN mau kita menikmati firman yang disampaikan bukan hanya sebatas menangis
tetapi lanjut untuk dipraktekkan = Menikmati pelayanan Roh. Kalau kita sudah
sampai berada pada kedudukan yang sedemikian, maka kita berkenan di hadapan
TUHAN. Menikmati pelayanan roh itu adalah suatu kedudukan yang berkenan di
hadapan TUHAN. Itulah di sebelah Utara; menikmati pelayanan roh bukan pelayanan
tubuh.
Pelayanan tubuh itu
mematikan karena sama dengan huruf-huruf yang tertulis pada dua loh batu,
sedangkan pelayanan roh itu menghidupkan karena firman yang didengar itu bukan
hanya sebatas terharu lalu menangis tetapi ditindaklanjuti atau dipraktekkan.
Inilah suatu
kedudukan yang benar di hadapan TUHAN, sama seperti kedudukan dari Meja Roti
Sajian ada di sebelah utara.
Menjelajah dari
utara ke timur, jika
dikaitkan dengan Tabernakel:
-
Utara
à Meja Roti
Sajian.
-
Sedangkan,
timur à
Pintu Gerbang.
Berarti, menjelajah dari utara ke timur = tidak taat kepada firman Allah.
Kita akan
buktikan dari contoh Petrus, dalam Injil Matius 26:57-58, dengan perikop: “Yesus
dihadapan mahkamah agama.” Ini adalah pengadilan yang pertama; Yesus
diadili di hadapan mahkamah agama, ini adalah pengadilan sebelum Yesus dihukum
mati diatas kayu salib. Yesus menghadapi tiga pengadilan, yang pertama di
hadapan mahkamah agama.
Matius 26:57-58
(26:57) Sesudah mereka menangkap
Yesus, mereka membawa-Nya menghadap Kayafas, Imam Besar. Di situ telah
berkumpul ahli-ahli Taurat dan tua-tua. (26:58) Dan Petrus mengikuti
Dia dari jauh sampai ke halaman Imam Besar, dan setelah masuk ke
dalam, ia duduk di antara pengawal-pengawal untuk melihat kesudahan perkara itu
Pengadilan
pertama di hadapan mahkamah agama, dan di situ telah berkumpul orang-orang yang
menyalibkan Yesus, itulah ahli-ahli bangunan, antara lain:
1.
Ahli
Taurat.
2.
Tua-tua.
3.
Imam-imam
kepala.
Petrus juga
mengikuti Yesus dari jauh sampai masuk ke halaman dari Bait Allah. Namun apa
yang akan terjadi?
Kita baca Matius
26:69-74.
Matius 26:69-74
(26:69) Sementara itu
Petrus duduk di luar di halaman. Maka datanglah seorang hamba perempuan
kepadanya, katanya: "Engkau juga selalu bersama-sama dengan Yesus, orang
Galilea itu." (26:70) Tetapi ia menyangkalnya di depan semua orang,
katanya: "Aku tidak tahu, apa yang engkau maksud." (26:71)
Ketika ia pergi ke pintu gerbang, seorang hamba lain melihat dia dan berkata
kepada orang-orang yang ada di situ: "Orang ini bersama-sama dengan Yesus,
orang Nazaret itu." (26:72) Dan ia menyangkalnya pula dengan
bersumpah: "Aku tidak kenal orang itu." (26:73) Tidak
lama kemudian orang-orang yang ada di situ datang kepada Petrus dan berkata:
"Pasti engkau juga salah seorang dari mereka, itu nyata dari
bahasamu." (26:74) Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah:
"Aku tidak kenal orang itu." Dan pada saat itu berkokoklah ayam
Petrus
menyangkal Yesus selama 3 kali, yakni:
PENYANGKALAN
PERTAMA: Petrus berkata “Aku tidak tahu, apa yang engkau maksud”
(pada ayat 70).
Sudah tau tetapi
pura-pura tidak tau, sudah melihat tetapi pura-pura tidak melihat =
Penyangkalan yang pertama terhadap salib Kristus. Jadi, kalau kita sudah
melihat pekerjaan TUHAN jangan pura-pura tidak tahu, kemudian sudah tau apa
yang harus dikerjakan tetapi pura-pura tidak melihat, itu penyangkalan pertama
terhadap salib.
Kalau sudah tau
maka kerjakan. Jangan kita berkata Petrus ini jahat, padahal kita sendiri pura-pura
tidak tahu padahal sudah tahu.
PENYANGKALAN
KEDUA: Petrus berkata “aku tidak kenal orang itu” (pada ayat 72).
Bayangkan tiga
tahun setengah; siang dan malam bersama-sama dengan Yesus dalam situasi kondisi
apapun, kemudian duduk makan sehidangan bersama-sama dengan Yesus, dalam suka
dan dalam duka bersama-sama dengan Yesus. Tetapi pada saat Yesus disalibkan,
dia menyangkal salibnya untuk yang kedua kalinya; dia berani berkata “aku tidak kenal orang itu.”
PENYANGKALAN
KETIGA: Petrus “mengutuk dan bersumpah”,
pada ayat 74.
-
Mengutuk = Orang yang
tidak mengenal salib Kristus di Golgota.
Sebab,
di dalam kitab Galatia dikatakan; terkutuklah
orang yang tergantung diatas kayu salib.
-
Bersumpah = Orang yang
hidup dibawah hukum Taurat.
Kalau
sudah hidup di dalam kasih karunia, maka ya
diatas ya dan tidak diatas tidak,
tidak perlu bersumpah demi langit, demi bumi, demi kepala, bahkan demi apa
saja.
Namun sebelum
Petrus mengutuk dan bersumpah atau menyangkal Yesus yang ketiga kali, diawali
dengan mengatakan “aku tidak mengenal
orang itu.”
Setelah Petrus
menyangkal Yesus sebanyak tiga kali = Tidak taat kepada salib. Kita lihat
kehidupan yang TIDAK TAAT KEPADA SALIB.
Matius 26:75
(26:75) Maka teringatlah
Petrus akan apa yang dikatakan Yesus kepadanya: "Sebelum ayam
berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." Lalu ia pergi ke luar
dan menangis dengan sedihnya
Setelah menyangkal
tiga kali, Petrus pergi ke luar
berarti keluar dari pintu gerbang
dan sudah berada di sebelah timur.
Ini akibat
tidak taat kepada salib Kristus -- yaitu; tidak mengasihi dan tidak menerima
kebenaran yang sejati -- = Tidak taat kepada firman.
Di sini kita
melihat; Simon Petrus, dia pergi keluar disertai dengan tangisan penyesalan.
Setelah dia
menyangkal Yesus sebanyak tiga kali, barulah ayam berkokok. Berarti, tepat dengan
apa yang pernah dikatakan Yesus kepada Simon Petrus.
Jangan menangis
karena mengasihani daging, contohnya: Banyak orang Kristen yang menangis ketika
kesalahan itu ditegur, itu namanya membesarkan daging atau mengelus-elus daging.
Tetapi tangisan Simon Petrus di sini adalah tangisan disertai dengan penyesalan,
karena dia telah mengingat teguran TUHAN yang pernah dia dengar dari TUHAN
waktu perjamuan malam.
Akhirnya, kalau
kita perhatikan dalam Injil Lukas 22; nyatalah bahwa penyesalan itu ternyata hasil dari doa Imam besar Agung, supaya imannya jangan menjadi gugur. Sebab, Yesus
berkata: “Aku berdoa kepada kamu supaya iman mu jangan gugur.”
Lukas 22:29
(22:28) Kamulah yang
tetap tinggal bersama-sama dengan Aku dalam segala pencobaan yang Aku
alami. (22:29) Dan Aku menentukan hak-hak Kerajaan bagi kamu,
sama seperti Bapa-Ku menentukannya bagi-Ku,
Kalau kita tetap
bersama dengan TUHAN, ada di tengah ibadah dan pelayanan berarti tetap sangkal
diri pikul salib.
Kemudian, diberi
kesempatan untuk menjadi imamat rajani; melayani TUHAN dan memerintah sebagai
raja di bumi.
Lukas 22:30-32
(22:30) bahwa
kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam Kerajaan-Ku dan kamu akan
duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel. (22:31) Simon, Simon,
lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum,
(22:32) tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu
jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah
saudara-saudaramu."
Iblis telah
menuntut untuk menampi kamu seperti gandum, ini merupakan kisah penyangkalan Petrus
sebanyak tiga kali kepada salib; dia ditampi. Iblis menuntut untuk menampi
Petrus seperti gandum.
Jadi, ujian itu
untuk memunculkan kita menjadi gandum yang dikumpulkan dalam kerajaan Sorga. Bukan
berarti ujian yang kita hadapi untuk membinasakan, menyengsarakan, sampai
menyakiti kita. Tetapi ujian itu untuk menampi supaya kita dikumpulkan dalam
lumbungnya TUHAN. Jadi, saat kita menghadapi ujian jangan kecil hati, jangan
bersungut-sungut, jangan ngomel, jangan merongkol hatinya.
Tetapi Aku telah
berdoa untuk engkau, tetapi ujian sebagai tampian dari setan Yesus
sebagai Imam Besar berdoa untuk Simon Petrus supaya imannya jangan gugur.
Jadi, tangisan
yang disertai dengan penyesalan adalah doa Imam Besar Agung untuk Simon Petrus,
sehingga imannya tidak menjadi gugur. Sebab, ketika dia menyangkal Yesus
sebanyak tiga kali itu merupakan iblis sedang menuntut untuk menampi Simon
Petrus, tetapi hal itu TUHAN izinkan supaya dia tampil/keluar sebagai gandum, yaitu
kehidupan yang penuh dengan firman, loh hati kita menjadi tempatnya firman
TUHAN.
Jadi ujian itu
menghasilkan gandum. Tampian setan yang diizinkan TUHAN untuk menjadikan kita
gandum, berarti loh hati ini menjadi tempatnya firman. Dengan demikian, kedudukan
kita atau keberadaan kita di hadapan TUHAN menjadi benar sama seperti kedudukan
dari Meja Roti Sajian Emas.
Petrus mempunyai
pengalaman dalam hal penampian ini, sebab itu kalau kita perhatikan pengalaman
yang dialami oleh Simon Petrus diajarkan kembali kepada orang Ibrani, orang
Israel.
Kita baca 1
Petrus 2:8-7.
1 Petrus 2:6-7
(2:6) Sebab ada
tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu
yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang
percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan." (2:7) Karena itu
bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak
percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah
menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan."
Inilah ajaran yang
Simon Petrus sampaikan kepada orang Ibrani, yaitu tentang dimana Allah telah
meletakkan di Gunung Sion:
-
Batu yang terpilih,
-
Batu penjuru,
-
Dan batu mahal,
itulah pribadi
Yesus Kristus. Batu terpilih dan batu penjuru adalah dasar bangunan atau
pondasi bangunan.
Kemudian, Siapa
yang tidak menyangkal Salib Kristus tidak dipermalukan. Inilah pengalaman Petrus
lalu dia mengajarkan dalam tulisannya kepada orang Ibrani.
“Batu yang telah
dibuang oleh tukang-tukang bangunan ...
Batu yang
terpilih, batu penjuru dan batu yang mahal telah dibuang oleh tukang-tukang
bangunan itulah ahli-ahli Taurat, imam-imam kepala dan tua-tua.
… , telah
menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan."
Telah menjadi
batu sentuhan berarti dapat menyentuh kalbu, hati nurani, sanubari manusia
dalam kita.
Kalau kita
sedang dalam kesusahan, kedukaan karena banyaknya dililit persoalan, dihimpit
kesulitan, maka pandang saja salib-Nya dan tentu saja akan dapat menyentuh
kalbu kita masing-masing.
Disisi lain,
batu penjuru akan menjadi batu sandungan, tergantung dari sudut mana kita
memandang salib di Golgota.
-
Dari
sisi positif, maka salib di Golgota akan menjadi batu sentuhan.
-
Dari
sisi negatif, maka salib di Golgota menjadi sandungan, sehingga kita tersandung
dengan salib.
Jika kita memandang
salib dari sisi positif kita akan mengakui dan menerima dan tidak akan
tersandung. Itu adalah salah satu cara TUHAN untuk menolong kita lepas dari
antikris.
1 Petrus 2:8
(2:8) Mereka tersandung padanya,
karena mereka tidak taat kepada Firman Allah; dan untuk itu mereka juga
telah disediakan.
Tukang tukang
bangunan tersandung terhadap salib di Golgota, mengapa? Jawabnya, karena mereka
tidak taat terhadap firman Allah.
Jadi, orang-orang
yang menjelajah dari utara ke timur adalah orang-orang yang tidak taat kepada
firman.
Lukas 22:32
(22:32) tetapi Aku
telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau
engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu."
Tetapi Aku telah
berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur.
Kalau pada
akhirnya insaf; tangisan disertai dengan penyesalan itu karena doa Imam Besar sebagai
uluran tangan TUHAN yang penuh kuasa dan penuh kasih untuk melepaskan kita dari
kesulitan yang membelit.
Insaf berarti tidak
lagi menyangkali salib berkali-kali. Maka, jikalau sudah insaf kuatkanlah
saudara-saudaramu, dan itu sudah dituliskan didalam 1 Petrus 2:6-7.
Biarlah kita
taat terhadap salib di Golgota, berarti taat kepada pribadi Yesus; Dialah
firman Allah yang hidup. Janganlah kita menjelajah dari utara ke timur.
Tentu saja kita
punya pengalaman yang sama seperti dialami Simon Petrus, yaitu menyangkali
salib di Golgota. Tetapi kalau kita sudah didoakan dan diinsafkan oleh doa Imam
Besar, maka kita harus saling menguatkan satu dengan yang lain, artinya:
Pendirian dan keberadaan kita di hadapan TUHAN harus benar, supaya orang lain
juga tertolong.
Inilah tentang
menjelajah dari utara ke timur; itulah orang yang tidak taat kepada firman,
tidak taat kepada salib di Golgota. Tetapi oleh karena kemurahan TUHAN doa Imam
besar telah dinaikkan di atas kayu salib: "Eli, Eli, lama
sabakhtani?" Kemudian, setelah
sampai ke langit dipantulkan kembali sampai kepada kita malam ini, sehingga
oleh doa Imam Besar ini kita semua menjadi insaf dan kita harus menguatkan
sesama kita, supaya mereka pada akhirnya juga tidak dipermalukan.
Kalau senantiasa
meninggikan korban -- itulah batu pilihan, batu penjuru yang mahal -- dan kalau
itu menjadi dasar kita, maka tidak dipermalukan oleh TUHAN.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment