IBADAH
DOA PENYEMBAHAN, 19 OKTOBER 2021
KITAB
KOLOSE
(Seri:165)
Subtema: HARI PEMBALASAN TUHAN
Salam sejahtera, bahagia kiranya memenuhi setiap kehidupan
kita pribadi lepas pribadi. Saya juga tidak lupa menyapa sidang jemaat Tuhan
yang ada di Bandung, di Malaysia bahkan umat ketebusan Tuhan yang senantiasa
setia untuk tekun di gembalakan oleh GPT BETANIA SERANG dan CILEGON BANTEN
INDONESIA lewat Live Streaming, video internet Youtube, Facebook, di dalam negeri tanah air,
Sabang sampai Merauke maupun di luar negeri di Manca negara, di tiap-tiap negara di manapun anda berada,
Tuhan kiranya juga memberkati dan melawat setiap kehidupan anda di sana,
selanjutnya ada suatu persekutuan yang indah di antara kita.
Secepatnya kita menyambut Firman penggembalaan untuk ibadah
Doa Penyembahan yaitu surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada jemaat di
Kolose. Dengan perikop: “Hubungan antara anggota-anggota rumah tangga.”
Kolose 3:19
(3:19)
Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia.
Pendeknya:
-
Seorang
suami harus tahu untuk mengasihi istrinya dengan benar.
-
Seorang
suami dilarang untuk berlaku kasar terhadap istrinya.
Lebih rinci tentang hal ini kita dapat temukan juga di dalam
1 Petrus.
1 Petrus 3:7
(3:7)
Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan istrimu, sebagai
kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih
karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.
Singkat kata: Seorang
suami harus berlaku bijaksana terhadap istrinya.
Yesus Kristus adalah Kepala
Gereja dan Mempelai Laki-laki Sorga bahkan Yesus Kristus
adalah suami di dalam kebenaran dan suami di dalam keadilan = suami yang
bijaksana.
Terkait dengan kehidupan yang bijaksana, kita baca di dalam Daniel 12.
Daniel 12:3
(12:3)
Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan
yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang,
tetap untuk selama-lamanya.
Disini dikatakan bahwasanya orang-orang yang bijaksana sama
seperti bintang-bintang yang bercahaya di cakrawala; berarti bersinar terang di
dalam kegelapan.
Adapun tugas dari orang-orang bijaksana, ialah: menuntun banyak orang kepada kebenaran.
Oleh sebab itu kita berdoa terus supaya Tuhan senantiasa
mengirimkan hal hikmat, akal budi,
dan kebijaksanaan lewat pembukaan rahasia Firman Tuhan dalam setiap pertemuan-pertemuan
ibadah-ibadah yang Tuhan percayakan, itulah yang akan menuntun kita sampai
kepada kebenaran yang sejati itulah pribadi Yesus Kristus yang sekarang berada
di tempat yang maha tinggi, di sebelah kanan Allah Bapa.
Demikian halnya Rasul Paulus menuntun sidang jemaat di
Korintus kepada kebenaran.
1 Korintus 10:14-15
(10:14)
Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, jauhilah penyembahan berhala!
(10:15) Aku berbicara kepadamu
sebagai orang-orang yang bijaksana. Pertimbangkanlah sendiri apa yang aku
katakan!
Sebagai seorang hamba Tuhan yang bijaksana Rasul Paulus menghimbau bahkan
memperingatkan jemaat di Korintus agar
menjauhkan diri mereka dari penyembahan berhala.
Korintus 10:19-20
(10:19)
Apakah yang kumaksudkan dengan perkataan itu? Bahwa persembahan berhala adalah
sesuatu? Atau bahwa berhala adalah sesuatu? (10:20) Bukan! Apa yang kumaksudkan ialah, bahwa persembahan mereka
adalah persembahan kepada roh-roh jahat, bukan kepada Allah. Dan aku tidak
mau, bahwa kamu bersekutu dengan roh-roh jahat.
Yang dimaksud oleh Rasul Paulus pada ayat 14 dan 15, ialah:
Bahwa persembahan bangsa Israel adalah persembahan kepada
roh-roh jahat bukan kepada ALLAH.
Itulah sebabnya Rasul Paulus melarang sidang jemaat di
Korintus untuk bersekutu dengan roh-roh jahat, seperti bangsa Israel dalam
perjalanan mereka di Padang Gurun
selama empat puluh tahun.
Pendeknya: Sekalipun bangsa Israel menjadi suatu barisan
jemaat yang dipimpin oleh Musa atau menjadi rombongan yang tampaknya beribadah
kepada TUHAN di Padang Gurun
namun pada kenyataanya persembahan mereka adalah persembahan kepada roh-roh
jahat bukan kepada Allah.
1 Korintus 10:21
(10:21) Kamu
tidak dapat minum dari cawan Tuhan dan juga dari cawan roh-roh jahat. Kamu
tidak dapat mendapat bagian dalam perjamuan Tuhan dan juga dalam perjamuan
roh-roh jahat.
Inti dari ayat 21 ini, ialah:
-
Pengorbanan
kepada Tuhan dan pengorbanan kepada setan, tidak dapat di kerjakan secara
bersama-sama.
-
Kehendak
Allah dan kehendak dari roh-roh jahat, juga tidak dapat di kerjakan secara
bersama-sama.
Selanjutnya, marilah kita melihat persekutuan bangsa Israel
kepada roh-roh jahat di dalam 1 Korintus 10.
1 Korintus 10:6-10
(10:6)
Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita,
supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah
mereka perbuat, (10:7) dan supaya
jangan kita menjadi penyembah-penyembah berhala, sama seperti beberapa
orang dari mereka, seperti ada tertulis: "Maka duduklah bangsa itu untuk
makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria." (10:8) Janganlah kita melakukan
percabulan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga
pada satu hari telah tewas dua puluh tiga ribu orang. (10:9) Dan janganlah kita mencobai Tuhan, seperti yang
dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka mati dipagut ular. (10:10) Dan janganlah
bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka,
sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut.
Perjalanan bangsa Israel selama empat puluh tahun di padang
gurun, itu merupakan contoh bagi kita dan itu merupakan peringatan keras bagi
kita di hari-hari terakhir ini.
Tujuannya: supaya kita jangan berbuat hal yang sama dengan
apa yang diperbuat oleh bangsa Israel di Padang
Gurun selama empat puluh tahun.
Adapun persekutuan Bangsa
Israel terhadap roh-roh jahat selama 40 tahun di padang gurun, antara lain:
1. Pada ayat 6: Bangsa Israel menginginkan hal-hal yang jahat.
2. Pada ayat 7: Bangsa Israel menyembah berhala.
3. Pada ayat 8: Bangsa Israel melakukan percabulan.
4. Pada ayat 9: Bangsa Israel mencobai TUHAN.
5. Pada ayat 10: Bangsa Israel bersungut-sungut di hadapan TUHAN.
Kita masih mengikuti penjelasan seri kedua, yakni: Bangsa Israel menyembah berhala.
Tentang penyembahan berhala tersebut ditulis dengan lengkap
dan secara rinci pada kitab Musa yang ke-2, yakni Keluaran 32:1-35, menurut
pembagiannya antara lain:
-
Ayat
1-6 tentang lembu emas.
-
Ayat
7-14 tentang murka Allah kepada bangsa
Israel.
-
Ayat
15-20 tentang 2 (dua) loh batu yang
dipecahkan.
-
Ayat
21-29 tentang Musa marah kepada Harun,
abangnya.
-
Ayat
30-35 tentang Musa berdoa untuk bangsa
Israel.
Mari kita mengikuti penjelasan tentang: Musa berdoa untuk bangsa Israel.
Keluaran 32:34
(32:34)
Tetapi pergilah sekarang, tuntunlah bangsa itu ke tempat yang telah Kusebutkan
kepadamu; akan berjalan malaikat-Ku di depanmu, tetapi pada hari pembalasan-Ku
itu Aku akan membalaskan dosa mereka kepada mereka."
Ayat 34 ini, di bagi dalam tiga bagian kalimat:
Pertama : Tuntunlah bangsa itu
ke tempat yang telah Ku sebutkan kepadamu.
Kedua : Akan berjalan malaikat-Ku di
depanmu.
Ketiga : Tetapi
pada hari pembalasan-Ku itu Aku akan membalaskan dosa mereka kepada mereka.
Oleh sebab itu kita harus mewaspadai dengan hari pembalasan,
maka kehidupan kita tidak boleh hidup sesuka hati karena ada yang namanya hari
pembalasan. Mungkin hari ini kita dengan bebas melakukan sesuatu yang bersifat
menuruti hawa nafsu daging, menuruti hal-hal yang tidak menyukakan hati TUHAN;
tetapi ingat, hari pembalasan itu akan tiba,
maka kita tidak boleh melakukan segala sesuatu sekehendak daging kita
masing-masing.
Kita awali tentang kalimat yang ketiga dari Yesaya 61.
Dengan perikop: “Kabar selamat kepada Sion.”
Yesaya 61:2
(61:2)
untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan Allah kita, untuk
menghibur semua orang berkabung,
Yang terkait dengan ke Allahan adalah:
-
Untuk
memberitakan tahun rahmat TUHAN.
-
Untuk
memberitakan hari pembalasan Allah kita.
Sehingga ada penghiburan terhadap semua orang yang berkabung
yaitu yang rela menyangkal diri, memikul salib dan ikut TUHAN.
Singkat kata: Nabi Yesaya menyatakan atau memberitakan
sekaligus kepada kita tentang:
-
Tahun
rahmat Tuhan.
-
Dan
hari pembalasan Allah kita.
Sebenarnya ini adalah suatu bukti bahwasannya Allah kita itu
adil, jujur, tulus, dan murni hati-Nya.
Kita lihat tahun rahmat Tuhan di dalam Efesus 2. Dengan perikop: “Semuanya adalah kasih karunia.”
Efesus 2:1-3
(2:1)
Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu. (2:2) Kamu hidup di dalamnya, karena
kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa,
yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka. (2:3) Sebenarnya dahulu kami semua
juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging
dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah
orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.
Kamu
dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu...Intinya: upah dosa adalah maut.
Pendeknya: Upah dosa adalah MAUT.
Demikianlah keberadaan bangsa Kafir waktu di luar Tuhan;
mereka dikuasai oleh tiga musuh dan tiga musuh itu menimbulkan dosa:
1.
Dunia; yang mempunyai arus yang besar untuk menghanyutkan
kehidupan rohani dari anak-anak Tuhan dan akhirnya binasa.
2.
Iblis atau setan = penguasa kerajaan angkasa; ini
menyebabkan banyak orang mendurhaka kepada Tuhan, banyak orang memberontak
kepada Tuhan dan meninggalkan Tuhan.
3.
Daging; dengan segala keinginan-keinginan hawa nafsu dan
keinginan-keinginannya yang jahat.
Tiga musuh abadi inilah yang menyebabkan bangsa Kafir jatuh dalam
dosa dan upah dosa adalah MAUT.
Efesus 2:4-7
(2:4)
Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang
dilimpahkan-Nya kepada kita, (2:5) telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus,
sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita--oleh kasih karunia
kamu diselamatkan-- (2:6) dan di
dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat
bersama-sama dengan Dia di sorga, (2:7)
supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih
karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam
Kristus Yesus.
Tetapi Allah itu kaya dengan rahmat, dibuktikan pada ayat 4b-7;
oleh karena kasih Allah yang begitu besar lalu kasih yang besar itu dilimpahkan
kepada kita karena Allah kaya dengan rahmat dan oleh karena kasih karunia juga
menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus.
Yesus telah mati dan bangkit pada hari yang ketiga, itu kemurahan yang dinyatakan bagi kita sehingga kita
dihidupkan bersama-sama dengan Yesus yang telah mati dan bangkit dan oleh
karena kelimpahan kasih karunia itu juga kita semua akan beroleh keselamatan.
Sampai pada akhirnya berada pada kebangkitan yang kekal ada
di dalam kerajaan Sorga dan pada masa yang akan datang Ia akan menunjukkan
kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang berlimpah-limpah.
Pada akhirnya kita semua akan mengerti dan tahu persis
tentang kelimpahan KASIH KARUNIA
yang besar itu bagi kita semua.
Mari kita baca Mazmur 78.
Mazmur 78:37-38
(78:37) Hati
mereka tidak tetap pada Dia, dan mereka tidak setia pada perjanjian-Nya.
(78:38) Tetapi Ia bersifat
penyayang, Ia mengampuni kesalahan mereka dan tidak memusnahkan
mereka; banyak kali Ia menahan murka-Nya dan tidak membangkitkan
segenap amarah-Nya.
Hati dari bangsa Israel tidak tetap pada Dia dan tidak
terpaut pada hati TUHAN, bangsa Israel tidak setia pada perjanjian TUHAN. Janji
Firman Tuhan pada nenek moyang bangsa Israel Abraham, Ishak, dan Yakub adalah tanah KANAAN, tanah air SORGAWI sebagai
milik pusaka kita.
Tetapi
terhadap perjanjian itu mereka tidak setia; kalau mereka setia pada perjanjian Tuhan maka mereka tidak
akan berani berontak kepada Tuhan dalam perjalanan empat puluh tahun di padang
gurun; tetapi Ia itu bersifat penyayang, Tuhan juga mengampuni kesalahan mereka
dan tidak memusnahkan mereka supaya perjanjian-Nya
itu tergenapi. Tuhan banyak menahan murka-Nya dan amarah-Nya dan tidak
membangkitkan segenap amarah-Nya.
Manusia kalau biasa makan hati, makan amarah, menahan emosi,
orang semacam ini bisa penyakitan; tetapi Tuhan rela menanggung penyakit kita
semua di atas kayu salib; Ini rahmat Tuhan, kaya dengan RAHMAT.
Tetapi Yesaya juga memberitakan hari pembalasan, kita baca
di dalam Yesaya 61.
Yesaya 61:2
(61:2)
untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan Allah kita, untuk
menghibur semua orang berkabung,
Yesaya memberitakan tahun rahmat Tuhan tetapi Yesaya juga memberitakan hari pembalasan Allah kita.
Itu adalah keadilan Tuhan dan keadilan Tuhan merupakan
penghiburan bagi kita supaya kita tidak sesuka hati bertindak.
Terkait dengan hari PEMBALASAN.
Ibrani 10:29-30
(10:29)
Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak
Anak Allah, yang menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya,
dan yang menghina Roh kasih karunia?
(10:30) Sebab kita mengenal Dia yang berkata: "Pembalasan adalah
hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan." Dan lagi: "Tuhan
akan menghakimi umat-Nya."
Begitu berat hukuman dijatuhkan atas mereka apabila mereka:
-
Menginjak-injak
anak Allah.
-
Menganggap
najis darah perjanjian yang menguduskannya.
-
Dan
yang menghina Roh kasih karunia.
Pembalasan adalah hak TUHAN dan Tuhan mengatakan hal itu;
dan Tuhan sendiri yang akan menuntut pembalasan dan sebagai tambahannya Tuhan akan menghakimi umat-Nya tanpa
terkecuali.
APA YANG DIMAKSUD DENGAN PEMBALASAN TUHAN?
Galatia 6:7
(6:7)
Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya
dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.
Jangan sesat, berarti:
a.
Jangan
mengambil jalannya masing-masing.
b.
Jangan
menuruti keinginan hati masing-masing.
Itu sebabnya sangat penting TERGEMBALA supaya jangan sesat;
tetapi kalau tergembala juga mengambil jalannya masing-masing, berada di dalam
penggembalaan, tetapi tetap hanya menuruti
keinginan di hati itu tidak tergembala; tubuhnya memang dalam penggembalaan
tapi hatinya tidak tergembala di hadapan Tuhan.
Perlu untuk diketahui: Allah tidak membiarkan diri-Nya
dipermainkan oleh manusia; karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Pembalasan Allah merupakan
penggenapan dari HUKUM TABUR TUAI.
Wahyu 2:23
(2:23)
Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah
yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu
setiap orang menurut perbuatannya.
Tuhan yang menguji batin dan hati orang; Tuhan melihat dan
maha tahu. Oleh sebab itu Tuhan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut
perbuatannya. Jadi, pembalasan adalah penggenapan dari hukum tabur tuai; Tuhan
melihat, Tuhan maha tahu.
Jangan kita seperti orang fasik yang ditulis oleh pemazmur
10:3-4; mereka berkata Tuhan itu tidak ada dan Tuhan itu tidak membalaskan
segala sesuatu yang jahat yang diperbuat di tempat tersembunyi, itu adalah
perbuatan yang tidak masuk di akal.
PEMBALASAN itu bukan karena Tuhan jahat; PEMBALASAN itu
adalah penggenapan dari HUKUM TABUR TUAI, pembalasan itu merupakan konsekuensi dari setiap perbuatan bukan
karena Tuhan jahat.
Lebih jauh diterangkan dalam Ayub 5.
Ayub 5:6-7
(5:6)
Karena bukan dari debu terbit bencana dan bukan dari tanah tumbuh kesusahan; (5:7) melainkan manusia menimbulkan
kesusahan bagi dirinya, seperti bunga api berjolak tinggi.
Bukan dari debu terbit bencana dan bukan dari tanah tumbuh
kesusahan; melainkan manusia menimbulkan kesusahan bagi dirinya, seperti bunga
api bergejolak tinggi, jadi pembalasan itu adalah penggenapan dari hukum tabur
tuai. Jangan pernah berkata “Tuhan jahat”, Tuhan tidak jahat, Tuhan kaya akan
rahmat.
Dengan perikop: “Allah adalah kasih”
1 Yohanes 4:8
(4:8) Barangsiapa
tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
Allah adalah kasih; tidak jahat. Allah itu sangat mengasihi
kita; Allah kaya akan rahmat.
WUJUD PEMBALASAN TUHAN.
Keluaran 32:34-35
(32:34)
Tetapi pergilah sekarang, tuntunlah bangsa itu ke tempat yang telah Kusebutkan
kepadamu; akan berjalan malaikat-Ku di depanmu, tetapi pada hari pembalasan-Ku
itu Aku akan membalaskan dosa mereka kepada mereka." Demikianlah TUHAN
menulahi bangsa itu, karena mereka telah menyuruh membuat anak lembu buatan
Harun itu.
Hati-hati dengan hari pembalasan; bukan berarti kalau hari
ini kita bebas dan melakukan segala sesuatu dengan sesuka hati, berarti tidak ada konsekuensi, ada!!!
Ada konsekuensi dari setiap perbuatan-perbuatan kita, cepat
atau lambat hari pembalasan itu akan dinyatakan.
Wujud dari pembalasan: Tuhan menulahi bangsa Israel karena
penyembahan berhala lembu emas itu; waktu menyembah berhala lembu emas mereka
duduk makan dan minum kemudian bangkit dan bersukaria pada hari itu, tetapi
ingat setelah lewat hari itu Tuhan nyatakan hari pembalasan, Tuhan menulahi
bangsa Israel karena penyembahan lembu emas itu.
Hati-hati dengan segala jenis penyembahan berhala, jangan
karena pekerjaan, kesibukan, kita tinggalkan TUHAN, jangan karena kebenaran
diri sendiri kita tinggalkan ibadah dan pelayanan; hati-hati dengan kekerasan
di hati karena itu juga merupakan penyembahan berhala.
Ingat hari pembalasan!!! Sesaat
waktu lamanya seseorang bisa melakukan segala sesuatu yang jahat dan yang najis
di tempat yang tersembunyi tetapi Tuhan melihat dan maha tahu, artinya: hari
pembalasan pasti dinyatakan seperti kepada bangsa Israel, Tuhan menulahi mereka
karena penyembahan berhala lembu emas.
Hal itu juga ditulis oleh Rasul Paulus lalu dikirim pada
jemaat di Korintus. Dengan perikop: “Israel sebagai suatu peringatan”
1 Korintus 10:1-5
(10:1)
Aku mau, supaya kamu mengetahui, saudara-saudara, bahwa nenek moyang kita semua
berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut. (10:2) Untuk menjadi pengikut Musa
mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut. (10:3) Mereka semua makan makanan rohani yang sama (10:4) dan mereka semua minum minuman
rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti
mereka, dan batu karang itu ialah Kristus. (10:5)
Tetapi sungguhpun demikian Allah tidak berkenan kepada bagian yang terbesar
dari mereka, karena mereka ditewaskan di padang gurun.
Berada di dalam lindungan tiang awan kemudian mereka semua
sudah melintasi laut, itu berbicara soal pengalaman kematian dan kebangkitan.
Laut adalah bayangan dari baptisan air, itulah pengalaman
Yesus dalam tanda kematian dan kebangkitan-Nya.
Sekalipun Allah menyatakan rahmat-Nya yang luar biasa namun
sungguhpun Allah tidak berkenan kepada bagian terbesar dari bangsa itu sehingga
akhirnya mereka ditewaskan di padang gurun; ini adalah penggenapan dari apa
yang tertulis di dalam Keluaran 32:35.
Jadi yang melakukan dosa itu bagian yang terbesar bukan bagian yang terkecil.
Kita lihat sinonimnya di dalam Matius 7. Dengan perikop:
“Jalan yang benar.”
Matius 7:13-14
(7:13)
Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan
yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; (7:14) karena sesaklah pintu dan
sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang
mendapatinya."
Banyak orang masuk melalui jalan lebar tetapi yang menuju
kepada kebinasaan dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu
dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang
mendapatkannya.
Tidak banyak orang mau menyangkal diri dan memikul salib
walaupun dia disebut orang Kristen, sekalipun dia sudah menjadi
kristen dari sejak lahir, sekalipun dia ada di tengah ibadah dan pelayanan.
Tidak banyak orang mau menyangkal diri dan memikul salib, sedikit orang
mendapatkannya melalui jalan itu sehingga jelaslah bahwa Allah tidak berkenan
kepada bagian yang terbesar dari mereka.
Hati-hati jangan sesuka hati berbuat sesuatu yang tidak baik
atau berbuat jahat dan najis di tempat yang tersembunyi karena TUHAN MELIHAT
DAN MAHA TAHU; mungkin hari ini bebas melakukan kejahatan, kenajisan, tapi
ingat hari pembalasan TUHAN!
Ibrani 3:14-19
(3:14)
Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh
berpegang sampai kepada akhirnya pada keyakinan iman kita yang semula. (3:15) Tetapi apabila pernah
dikatakan: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah
keraskan hatimu seperti dalam kegeraman", (3:16) siapakah mereka yang membangkitkan amarah Allah, sekalipun
mereka mendengar suara-Nya? Bukankah mereka semua yang keluar dari Mesir di
bawah pimpinan Musa? (3:17) Dan
siapakah yang Ia murkai empat puluh tahun lamanya? Bukankah mereka yang berbuat
dosa dan yang mayatnya bergelimpangan di padang gurun? (3:18) Dan siapakah yang telah Ia sumpahi, bahwa mereka takkan
masuk ke tempat perhentian-Nya? Bukankah mereka yang tidak taat? (3:19) Demikianlah kita lihat, bahwa mereka
tidak dapat masuk oleh karena ketidakpercayaan mereka.
Berpegang
teguh kepada iman dan iman itu sampai sempurna; karena ini terkait dengan rahmat Tuhan.
Jika kita mendengar firman yang disampaikan jangan keraskan
hati kita masing-masing; kalau kita sudah mendengarkan nasehat firman, peringatan-peringatan
dari firman Tuhan jangan keraskan hati kita masing-masing seperti dalam
kegeraman, seperti perjalanan bangsa Israel di padang gurun; mendengarkan suara
Tuhan, tetapi tetap mengeraskan hati di
hadapan Tuhan.
Siapakah yang mengeraskan hati terhadap suara Tuhan? Mereka itu adalah generasi pertama yang keluar dari Mesir yang dipimpin langsung oleh Musa; yang
memimpin generasi pertama bangsa Israel dari Mesir
adalah orang yang lemah lembut dan rendah hati, tetapi kehidupan yang lemah
lembut seperti Musa belum cukup untuk menolong bangsa Israel karena mereka
sungguh keras hati dan mengeraskan hati terhadap firman Tuhan. Kiranya jangan
kita sama seperti pada hari kegeraman itu karena pada hari itu ada amarah
Tuhan.
Jangan
kita mengeraskan diri pada hari ini seperti pada hari kegeraman itu, karena TUHAN sudah peringatkan.
Tuhan murkai sampai mayat-mayat mereka bergelimpangan; jadi
tidak ada satupun yang hidup dari bangsa Israel yang di bawa keluar dari Mesir kecuali Kaleb bin Yefune dan Yosua bin Nun; jangan
sampai rohani kita gugur dalam perjalanan rohani kita menuju Yerusalem Baru, kita andalkan Tuhan dalam segala
perkara, maka belajar dengar-dengaran;
sampai pada akhirnya mereka tidak masuk ke tanah perjanjian.
Umat pilihan, bangsa yang kudus, Imamat yang berkerajaan,
sudah seharusnya memiliki dua hal:
1.
Taat.
2.
Percaya.
Supaya hari pembalasan itu tidak menimpa kehidupan kita
masing-masing.
JALAN KELUARNYA:
Dengan perikop: “Nasihat untuk hidup dalam kasih.”
Roma 12:19-21
(12:19)
Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan,
tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu
adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan. (12:20) Tetapi, jika seterumu lapar,
berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian
kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya. (12:21) Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi
kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!
Pembalasan itu adalah hak Tuhan dan Tuhanlah yang akan
menuntut pembalasan itu; Jadi: pembalasan
adalah bagian Tuhan, sedangkan bagian
manusia adalah hidup di dalam
belas kasihan Tuhan dan menikmati kemurahan hati Tuhan, dengan lain kata hidup di
dalam belas kasihan Tuhan.
Memberi
makan dan memberi minum orang yang lapar dan haus itu belas kasih, itu
praktek menikmati kasih dan kemurahan ada di dalam belas kasih. Jangan
kalah terhadap kejahatan sekalipun
kejahatan itu mengintip dan menggoda kita, sekalipun kejahatan itu mempengaruhi
untuk berbuat dosa di tempat gelap, JANGAN KALAH TERHADAP KEJAHATAN tetapi
KALAHKANLAH KEJAHATAN DENGAN KEBAIKAN.
Jadi, kalau hidup dalam kemurahan maka tidak membalas
kejahatan dengan kejahatan karena itu adalah bagian Tuhan.
Yakobus 2:12-13
(2:12) Berkatalah dan berlakulah seperti
orang-orang yang akan dihakimi oleh hukum yang memerdekakan orang. (2:13) Sebab penghakiman yang tak
berbelas kasihan akan berlaku atas orang yang tidak berbelas kasihan. Tetapi
belas kasihan akan menang atas penghakiman.
Berkatalah dan berlakulah seperti orang-orang yang akan
dihakimi oleh hukum yang memerdekakan orang; jangan sampai kita berkata dan
berlaku seperti orang suci, tetapi biarlah kita berlaku dan
berkata seperti orang-orang yang dihakimi oleh hukum yang memerdekakan itu;
biarlah kita hidup sesuai dengan firman Tuhan dan firman Tuhan hidup di dalam
hidup kita semua supaya kita dimerdekakan dari dosa.
Sebab
penghakiman yang tak berbelas kasihan akan berlaku atas orang yang tidak berbelas
kasihan. Mengapa demikian? Sebab penghakiman yang tidak mengenal belas kasihan akan
berlaku atas orang yang tidak hidup di dalam kasih karunia; tetapi kalau kita
betul-betul menikmati kasih dan kemurahan Tuhan, penuh dengan belas kasihan
akan menang atas hari penghakiman yaitu hari pembalasan Tuhan.
Kita mempunyai porsi masing-masing, Tuhan mempunyai bagian
tersendiri dan kita mempunyai bagian tersendiri juga, supaya menang atas
penghakiman hari pembalasan Tuhan.
Ibrani 10:30-36
(10:30)
Sebab kita mengenal Dia yang berkata: "Pembalasan adalah hak-Ku. Akulah
yang akan menuntut pembalasan." Dan lagi: "Tuhan akan
menghakimi umat-Nya." (10:31)
Ngeri benar, kalau jatuh ke dalam tangan Allah yang hidup. (10:32) Ingatlah akan masa yang lalu. Sesudah kamu menerima
terang, kamu banyak menderita oleh karena kamu bertahan dalam perjuangan yang
berat, (10:33) baik waktu kamu
dijadikan tontonan oleh cercaan dan penderitaan, maupun waktu kamu mengambil
bagian dalam penderitaan mereka yang diperlakukan sedemikian. (10:34) Memang kamu telah turut
mengambil bagian dalam penderitaan orang-orang hukuman dan ketika harta kamu
dirampas, kamu menerima hal itu dengan sukacita, sebab kamu tahu, bahwa kamu
memiliki harta yang lebih baik dan yang lebih menetap sifatnya. (10:35) Sebab itu janganlah kamu
melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya. (10:36) Sebab kamu memerlukan
ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh
apa yang dijanjikan itu.
Sebab kita mengenal Dia yang berkata: "Pembalasan adalah hak-Ku. Akulah yang akan
menuntut pembalasan." Dan lagi:
"Tuhan akan menghakimi
umat-Nya." Ini keadilan Tuhan, jadi hari
pembalasan itu adalah keadilan TUHAN dan itu bagian Tuhan bukan bagian manusia;
tetapi keadilan itu akan dinyatakan pada setiap orang. Oleh sebab itu ngeri
benar, kalau jatuh ke dalam tangan Allah yang hidup.
Perjalanan bangsa Israel di Padang
Gurun selama empat puluh tahun itu
adalah peringatan keras bagi kita; Tuhan memang kaya akan rahmat, tetapi Tuhan juga menyatakan diri-Nya pada hari pembalasan
atau penghakiman.
Intinya: TUHAN berharap supaya kita tetap menyangkal diri
dan memikul salib di tengah ibadah dan pelayanan dengan kata lain penuh dengan
belas kasihan, prakteknya: memberi makan orang yang lapar dan memberi minum
orang yang haus, berarti yang berkorban adalah kita.
Orang yang panjang sabar dan penuh dengan belas kasihan
memiliki pandangan nubuatan yaitu memandang jauh ke depan, merindukan kerajaan
sorgawi dengan kata lain menghormati perjanjian TUHAN. Jangan lepaskan
kepercayaan kita kepada Tuhan karena besar upah menanti-Nya, pada ayat 36 ini
dijelaskan bahwa kita memerlukan ketekunan, tetapi ketekunan yang dimaksud secara khusus adalah TEKUN dalam TIGA MACAM IBADAH
POKOK sesuai dengan Ibrani 10:22-24.
-
Pada
ayat 22 ada kata, IMAN → Ketekunan Ibadah
Pendalaman Alkitab disertai dengan Perjamuan
Suci.
Iman itu Firman = Ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan Perjamuan
Suci;
-
Pada
ayat 23 ada kata, PENGHARAPAN → Ketekunan dalam Ibadah Raya
Minggu disertai dengan Kesaksian Roh. Pengharapan
itu adalah kesaksian roh = ketekunan dalam Ibadah
Raya Minggu
disertai dengan Kesaksian Roh.
-
Pada
ayat 24 ada kata, KASIH → Ketekunan dalam Ibadah Doa
Penyembahan.
Jadi, kita memerlukan ketekunan dalam TIGA MACAM IBADAH
POKOK, yaitu: iman, pengharapan, dan kasih; supaya sesudah kita
melakukan kehendak Allah, Kita memperoleh apa yang dijanjikan.
Mulai dari sekarang, kita harus belajar mengerti; bagian
Tuhan adalah pembalasan dan bagian kita adalah untuk hidup di dalam kelimpahan
kasih karunia, prakteknya: penuh dengan belas kasih. Imam-imam harus menyadari
ini tidak boleh hanya sekedar melayani. Seorang Imam harus belajar untuk
mengerti apa yang menjadi bagian Tuhan dan apa yang menjadi bagian kita
masing-masing; sesudah itu kita
memperoleh kerajaan Sorga. Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment