IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 02 JANUARI 2024 KITAB YUDAS (Seri:1) Subtema: TUDUNG KULIT MINAGAJA Selamat malam, salam sejahtera dan bahagia di dalam kita menikmati sabda Allah. Saya tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN yang sedang bergabung dalam penggembalaan GPT “BETANIA” Serang & Cilegon, Banten, Indonesia lewat live Streaming YouTube, Facebook, dimanapun saudara terkasih berada.
Selanjutnya, kita berdoa, kita mohon kemurahan TUHAN supaya Firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap hati kita, pribadi lepas pribadi.
Malam ini adalah ibadah yang pertama (sulung), untuk Ibadah Doa Penyembahan. Tentu kita bersyukur kepada TUHAN karena rahma TUHAN. Tetapi lebih dari itu, kiranya lewat ibadah sulung ini, TUHAN betul-betul menjadikan kita anak sulung dan memperoleh bagian dari hak kesulungan itu sendiri.
Untuk Ibadah Doa Penyembahan, kita telah digembalakan sampai dipenghujung tahun 2023 lewat surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose, selama kurang lebih 6 tahun. Lewat surat Kolose, kita sudah merasakan berkat-berkat TUHAN, sampai akhirnya, ibadah kita boleh dibawa sampai pada tingkat ibadah yang tertinggi.
Pada Ibadah Doa Penyembahan malam ini, kita akan masuk pada kitab yang baru yaitu: SURAT YUDAS. Dan pemberitaan Firman malam ini adalah sebagai pendahuluan.
Surat Yudas adalah surat yang ditulis oleh Yudas dan surat Yudas ini adalah surat yang paling terakhir untuk masuk pada kitab Wahyu. Surat Yudas dalam ejaan lama disebut; YEHUDA.
Surat Yudas bila dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena kepada TUDUNG KULIT MINAGAJA atau KULIT LUMBA-LUMBA, warna kelabu.
Sebenarnya, kulit ini bukan kulit lumba-lumba, tetapi, kulit binatang laut; sejenis anjing laut. Tudung kulit lumba-lumba adalah tudung yang keempat atau tudung yang paling atas. Sebab;
Tudung yang pertama, berarti paling bawah disebut tudung Tabernakel, terbuat dari lenan halus. Kenapa disebut tudung Tabernakel? Karena tersangkut langsung dengan alat-alat Tabernakel.
Kemudian lapisan kedua, itulah tudung bulu kambing, berbicara soal pengharapan, terkena kepada kitab 1-2 Petrus.
Kemudian lapisan ketiga; kulit domba jantan berwarna merah, berbicara tentang kasih, terkena kepada surat 1-3 Yohanes.
Sedangkan lapisan yang teratas, itulah; tudung minagajah atau tudung kulit lumba-lumba terkena kepada kitab Yudas.
Tudung minagaja atau tudung kulit lumba-lumba adalah tudung yang paling teratas, sebab tudung ini sangat kuat dan tahan terhadap pengaruh udara dan cuaca yang sangat ekstrim sekalipun. Karena ini tudung yang paling atas, maka; baik badai, hujan, angin kencang dan lain sebagainya, akan langsung berhadapan terhadap tudung ini untuk melindungi Tabernakel dan peralatan-peralatan yang ada di dalamnya.
Tudung kulit lumba-lumba berbicara soal PENGHUKUMAN.
TUHAN Yesus telah menerima penghukuman di atas kayu salib, maka seluruh anggota-anggota tubuh Kristus mendapatkan; perlindungan, pembelaan dan pemeliharaan sampai nanti diselamatkan oleh TUHAN.
Sebagai contoh:
Bahtera Nuh melindungi 4 (empat) pasang nikah dari penghukuman Allah yakni; air bah.
4 pasang 🡪 nikah Nuh dan nikah ketiga anak laki-laki Nuh
Kejadian 7:6-7
(7:6) Nuh berumur enam ratus tahun, ketika air bah datang meliputi bumi. (7:7) Masuklah Nuh ke dalam bahtera itu bersama-sama dengan anak-anaknya dan isterinya dan isteri anak-anaknya karena air bah itu.
Ketika TUHAN menghukum bumi dengan air bah, Nuh dengan anak-anaknya dan isterinya, serta isteri anak-anaknya masuk dalam ke bahtera Nuh.
Pendeknya; dunia dihukum oleh TUHAN, tetapi nikah Nuh dan nikah anak-anaknya tertolong / terselamatkan, oleh perlindungan TUHAN.
Lebih rinci…
Kejadian 7:22-23
(7:22) Matilah segala yang ada nafas hidup dalam hidungnya, segala yang ada di darat. (7:23) Demikianlah dihapuskan Allah segala yang ada, segala yang di muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang melata dan burung-burung di udara, sehingga semuanya itu dihapuskan dari atas bumi; hanya Nuh yang tinggal hidup dan semua yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu.
Baik manusia maupun hewan dan binatang melata, serta burung di udara, semua yang ada nafas hidup dalam hidupnya dihapuskan dari atas bumi ini. Hanya Nuh dan isterinya, ketiga anak laki-lakinya dan menantunya, merekalah yang tinggal hidup dalam bahtera Nuh.
Kejadian 7:8-9
(7:8) Dari binatang yang tidak haram dan yang haram, dari burung-burung dan dari segala yang merayap di muka bumi, (7:9) datanglah sepasang mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu, jantan dan betina, seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh.
Intinya, bahtera Nuh menyelamatkan nikah. Sebab, kata “sepasang” di sini menunjuk; laki-laki dan perempuan yang sudah diberkati; sudah menjadi satu.
Pendeknya, nikah-nikah di dunia ini harus dihormati, sehingga hubungan kita dengan TUHAN terjaga dan terpelihara dengan baik.
Efesus 5:23 dengan perikop: “Kasih Kristus adalah dasar hidup suami isteri”
(5:23) karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.
Suami adalah kepala isteri, sama seperti Kristus adalah Kepala jemaat.
Efesus 5:31-32
(5:31) Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. (5:32) Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.
Laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isteri, sehingga keduanya menjadi satu daging.
Jadi, intinya; hubungan Kristus dengan jemaat adalah hubungan dalam nikah suci.
TUHAN Yesus adalah Kepala jemaat. Dia telah meninggalkan: Sorga mulia, Bapa-Nya di Sorga, segala reputasi-Nya, lalu turun ke bumi, mati di atas kayu salib, supaya bersatu dengan jemmat. Sehingga, dengan mati-Nya Yesus di atas kayu salib; tubuh dan kepala bersatu.
Dengan demikian, hubungan Kristus dengan jemaat / hubungan gereja TUHAN dengan Kristus adalah hubungan dalam nikah suci.
Oleh sebab itu, hubungan kita dengan TUHAN adalah hubungan dalam nikah suci, harus dihargai, dijaga, dipelihara dan dihormati. Kalau kita menghormati hubungan nikah suci dengan TUHAN, pasti nikah suci di bumi terpelihara, hidup kita terjaga, terpelihara dengan baik.
Wahyu 14:1 dengan perikop: “Anak Domba dan pengikut-Nya yang ditebus.”
(14:1) Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
Anak Domba berdiri di bukit Sion bersama-sama dengan 144.000 orang.
144.000 🡪 Inti mempelai TUHAN.
Bukti bahwa mereka adalah inti mempelai TUHAN: Di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya. Hal ini berbicara tentang kesatuan.
Jadi, kesatuan itu sudah melekat pada hati dan pikiran mereka.
Praktek nikah suci
Wahyu 14:4-5
(14:4) Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu. (14:5) Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.
Praktek dalam nikah suci, ada 5 (lima):
YANG PERTAMA: Tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan.
Perempuan-perempuan di sini, menunjuk kepada 2 (dua) perempuan yang terdapat di dalam kitab Wahyu, yakni:
1. Perempuan Izebel (Wahyu 2:18-20) = perempuan asing, gambaran dari nabi-nabi palsu.
2. Perempuan Babel (Wahyu 18:3) = perempuan jalang, gambaran dari roh antikris.
Amsal 7:4
(7:4) Katakanlah kepada hikmat: "Engkaulah saudaraku" dan sebutkanlah pengertian itu sanakmu,
Kalau hikmat yang datang dari salib menjadi saudara / kerabat lebih dari yang lain, berarti; jangan tinggalkan jam-jam ibadah, sebab di tengah ibadah kita mendapat hikmat.
Kita memang mempunyai saudara, kerabat di bumi ini, tetapi TUHAN oleh hikmat-Nya menjadikan kita saudara dan kerabat.
Jadi, kalau kita sudah tahu bahwa hikmat sudah menjadi kerabat dan saudara, berarti; jangan tinggalkan jam-jam ibadah hanya karena saudara sedaging di bumi ini. Saudara sedaging di bumi ini perlu kita hargai, tetapi saudara sedaging tidak sanggup menyelamatkan kita, membawa kita naik ke Sorga. Dalam hal ini saja kita sudah berdosa kepada TUHAN. Bagaimana dengan perkara yang lebih besar lagi, yang kecil saja kita tidak bisa membuktikan diri bahwa kita ini sudah dijadikan saudara oleh TUHAN lewat hikmat dan pengertiannya.
Kenapa hikmat harus dijadikan saudara / kerabat, lebih dari saudara sedaging?
Amsal 7:5
(7:5) supaya engkau dilindunginya terhadap perempuan jalang, terhadap perempuan asing, yang licin perkataannya.
Supaya kita dilindungi dari perempuan jalang (perempuan Babel) dan perempuan asing, yang licin perkataannya, itulah nabi-nabi palsu (perempuan Izebel).
Intinya di sini adalah; hargai saudara yang datang dari Sorga itulah hikmat, itulah pembukaan rahasia Firman supaya kita dilindungi dari kedua perempuan tersebut.
Andalkanlah TUHAN dengan hikmat-Nya, jadikanlah TUHAN sebagai kerabat, saudara.
Amsal 17:17
(17:17) Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.
Hikmat menjadi saudara bilamana antikris, nabi palsu dan naga itu sudah bersatu.
Jadi, jangan kita menjalankan roda hidup rohani ini dengan perasaan dan logika yang kental, supaya jangan jatuh bangun dalam dosa.
Sekalipun nanti setan tritunggal berkuasa di atas muka bumi selama 7 tahun, dan memuncak pada 3,5 tahun yang kedua, ingat; pembukaan rahasia Firman memberi pengertian dan pengertian ini menjadi hikmat.
Kemudian bila hikmat bersatu dengan akal budi kita, itu yang menjadikan kita suatu kehidupan yang bijaksana, dapat membedakan mana yang baik dan yang tidak baik.
Dengan menghargai ibadah = menghormati nikah = menghargai sanak saudara, itulah hikmat dan akal budi yang datang dari pembukaan rahasia Firman.
Kembali kita memperhatikan….
Wahyu 14:4
(14:4) Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.
Mereka murni sama seperti perawan, tidak tercemari dan ternodai dengan ajaran asing yang menyesatkan, itulah;
Ajaran perempuan Izebel itulah perempuan asing 🡪 nabi-nabi palsu,
Ajaran perempuan Babel itulah perempuan jalang🡪 antikris.
Kalau kita bertahan dalam Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel, pasti kita akan dibawa masuk pada pembentukan tubuh Kristus yang sempurna. Dengan lain kata; murni sama seperti perawan, seperti perkataan Rasul Paulus pada 2 Korintus 11:2; Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel yang membawa kita untuk menjadi perawan suci, dengan lain kata, menjadi inti dari mempelai TUHAN.
Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia mau menjadikan kita mempelaiNya lewat Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel.
Praktek dalam nikah suci, ada 5 (lima):
YANG KEDUA: Mengikuti Anak Domba kemana saja Ia pergi.
Matius 16:24
(16:24) Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
Syarat untuk menjadi pengikut Kristus (Anak Domba);
Menyangkal dirinya, berarti; menyangkali segala sesuatu yang ada di dalam diri, termasuk kelebihan-kelebihan.
Saat seseorang sudah menyangkali kelebihan-kelebihan di dalam diri, maka tidak akan menaruh iba kepada perasaan daging. Kebanyakan orang mengelus-elus dirinya manakala sudah menanggung banyak penderitaan.Memikul salibnya, artinya; memikul tanggungjawab yang TUHAN taruh di atas pundak.
Banyak yang TUHAN taruh dan percayakan untuk kita pikul di atas pundak kita masing-masing.
Sebagai contoh:
Suami tanggungjawabnya; mengasih isteri,
Isteri tanggungjawabnya; tunduk dan hormat kepada suaminya,
Anak hormat kepada orangtuanya,
Hamba taat kepada tuannya,
Saya sebagai gembala sidang, tanggungjawabnya; menggembalakan sidang jemaat, memperhatikan sidang jemaat sebagai kawanan domba Allah, memberi makan dan minum lewat ketekunan 3 (tiga) macam ibadah pokok.
Imam-imam, pelayan-pelayan TUHAN juga harus memikul tanggungjawabnya yang TUHAN percayakan. Baik seorang pemimpin pujian, pemain musik, singer, kolektan, zangkoor, itu harus ditanggungjawabi.
Mengikuti TUHAN. Ini jelas; pengalaman Yesus dalam tanda kematian dan kebangkitan-Nya.
Inilah pengikutan yang benar, pendirian yang benar, supaya suatu kali kelak kita dipermulikaan bersama dengan TUHAN.
Praktek dalam nikah suci, ada 5 (lima):
YANG KETIGA: Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba.
Mari kita lihat kehidupan yang ditebus kemudian dijadikan sebagai korban-korban sulung…
Wahyu 5:9-10
(5:9) Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa. (5:10) Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."
Ayat 9 berbicara tentang penebusan. Selanjutnya, arah penebusan itu kemana? Ayat 10; menjadi suatu kerajaan dan imam-imam bagi Allah, dengan lain kata; memerintah sebagai raja di bumi.
1 Petrus 2:9
(2:9) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
Inilah yang disebut anak sulung, bangsa yang kudus, milik kepunyaan Allah.
Anak sulung berarti; korban-korban sulung.
Inilah salah satu praktek untuk menghargai nikah suci, supaya nikah terpelihara dengan baik / tidak mengalami penghukuman.
Jadi, kulit minagaja ini betul-betul kuat untuk berhadapan langsung dengan udara, cuaca yang ekstrim, dialah yang menerima hukuman itu, untuk memelihara dan melindungi segala perabotan yang ada di Tabernakel.
TUHAN Yesus sudah menerima penghukuman itu, sebab itu, ukuran dari tudung kulit lumba-lumba sebagai tudung kulit yang teratas; tidak memiliki ukuran yang pasti (tidak menentu); kasih TUHAN itu tidak terbatas.
Praktek dalam nikah suci, ada 5 (lima):
YANG KEEMPAT: Di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta.
Menunjukkan bahwa mereka hidup di dalam pimpinan Roh Kudus.
Kehidupan yang dipenuhkan Roh Kudus, tentu saja akan menyerahkan diri sepenuhnya untuk dipimpin oleh Roh Kudus itu sendiri, baik perkataan maupun perbuatan.
Tindakan itu adalah suara daging, perkataan itu adalah suara dari mulut.
Kemudian jikalau kita mengacu pada Yakobus 3:2, tidak ada dusta = sempurna.
Praktek dalam nikah suci, ada 5 (lima):
YANG KELIMA: Mereka tidak bercela.
Menunjuk; pakaian putih, bersih berkilau-kilauan itulah lenan halus (Wahyu 19:8).
Lenan halus adalah pakaian mempelai perempuan TUHAN.
Jadi jelas, dari pakaiannya saja sudah terlihat bahwa mereka menghormati nikah suci.
Dari 5 (lima) perkara yang sudah dijelaskan, menunjukkan bahwa betul-betul 144.000 orang ini menghormati nikah suci.
Syarat untuk sampai nikah suci (Gunung Sion).
Kejadian 6:15-16
(6:15) Beginilah engkau harus membuat bahtera itu: tiga ratus hasta panjangnya, lima puluh hasta lebarnya dan tiga puluh hasta tingginya. (6:16) Buatlah atap pada bahtera itu dan selesaikanlah bahtera itu sampai sehasta dari atas, dan pasanglah pintunya pada lambungnya; buatlah bahtera itu bertingkat bawah, tengah dan atas.
Kita belajar dari bahtera Nuh, yang terdiri dari 3 (tiga) tingkatan, yakni:
Tingkat pertama / bagian bawah, kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena kepada daerah HALAMAN. Di Halaman terdapat 2 macam alat;
Mezbah korban bakaran 🡪 pertobatan.
Kolam pembasuhan tembaga 🡪 baptisan air, berbicara soal pengalaman Yesus dalam tanda kematian dan kebangkitan-Nya.
Tingkat kedua / bagian tengah, kalau dikatikan dengan pola Tabernakel terkena kepada RUANGAN SUCI, di dalamnya terdapat 3 (tiga) macam alat;
Meja Roti Sajian, berbicara soal iman 🡪 ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab.
Pelita Emas, berbicara soal pengharapan 🡪 ketekunan dalam Ibadah Raya Minggu.
Mezbah Dupa, berbicara soal kasih 🡪 ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan.
Tingkatan ketiga / bagian atas, dalam pola Tabernakel terkena kepada RUANGAN MAHA SUCI, di dalamnya terdapat 1 (satu) alat; Tabut Perjanian, ini adalah alat yang utama dari semua alat yang ada di dalam Tabernakel.
Tabut perjanjian dan tutupan Grafirat yang di atasnya ada 2 kerub, jelas berbicara soal kesatuan antara tubuh dengan kepala atau berbicara soal nikah suci.
Bagian pertama: Tabut / peti, terbuat dari kayu penaga namun telah dilapisi oleh emas murni baik dari dalam maupun dari luar, sehingga tabiat daging tidak nampak lagi.
Bagian kedua: Tutupan Grafirat dengan dua kerub di atasnya 🡪 Allah Trinitas; TUHAN Yesus Kristus, Kepala Gereja dan Mempelai Pria Sorga.
Sedangkan…
Panjang dari bahtera Nuh adalah 300 hasta.
Lebar dari bahtera Nuh adalah 50 hasta.
Tinggi dari bahtera Nuh adalah 30 hasta.
Jadi, kalau kita melihat tingkatan dan ukuran dari bahtera Nuh maka dapat disimpulkan: bahtera Nuh adalah gambaran dari pola Tabernakel.
Ibrani 5:8
(8:5) Pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah: "Ingatlah," demikian firman-Nya, "bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."
Kalau kita menjalankan ibadah dan pelayanan sesuai dengan pola Tabenakel, maka ibadah dan pelayanan kita di bumi ini adalah gambaran bayangan yang sangat nyata dan bayangan dari ibadah dan pelayanan di Sorga.
Itu berarti, untuk menjadi gunung Sion, yakni inti mempelai; harus menggunakan pola Tabernakel.
Sebagai bukti…
Kejadian 6:14
(6:14) Buatlah bagimu sebuah bahtera dari kayu gofir; bahtera itu harus kaubuat berpetak-petak dan harus kaututup dengan pakal dari luar dan dari dalam.
Bahtera Nuh terbuat dari kayu gofir, tetapi bahtera itu harus dibuat berpetak-petak.
Berpetak-petak = empat persegi = panjang, lebar dan tingginya sama.
Wahyu 21:16-17 dengan perikop: “Yerusalem Baru”
(21:16) Kota itu bentuknya empat persegi, panjangnya sama dengan lebarnya. Dan ia mengukur kota itu dengan tongkat itu: dua belas ribu stadia; panjangnya dan lebarnya dan tingginya sama. (21:17) Lalu ia mengukur temboknya: seratus empat puluh empat hasta, menurut ukuran manusia, yang adalah juga ukuran malaikat.
Panjang, lebar dan tinggi kota Yerusalem baru ialah 12.000 stadia. Sedangkan temboknya 144 hasta.
Jadi, sudah sangat jelas, bentuk dari Yerusalem baru adalah berpetak-petak.
Bukankah tadi, bahtera Nuh merupakan gambaran dan bayangan dari Tabernakel?
Jadi, tidak ragu saya mengatakan; untuk menjadi Gunung Sion, untuk menjadi Mempelai TUHAN, harus menggunakan pola Tabernakel.
Intinya; Pengajaran Mempelai dan Pengajaran Tabernakel; lebih tajam dari pedang bermata dua manapun. Ini pengajaran yang tidak terpisah, dua-duanya merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
Ciri-ciri dalam nikah suci.
Kejadian 8:18-20
(8:18) Lalu keluarlah Nuh bersama-sama dengan anak-anaknya dan isterinya dan isteri anak-anaknya. (8:19) Segala binatang liar, segala binatang melata dan segala burung, semuanya yang bergerak di bumi, masing-masing menurut jenisnya, keluarlah juga dari bahtera itu. (8:20) Lalu Nuh mendirikan mezbah bagi TUHAN; dari segala binatang yang tidak haram dan dari segala burung yang tidak haram diambilnyalah beberapa ekor, lalu ia mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah itu.
Ada empat pasang nikah suci mendirikan mezbah bagi Tuhan. Lalu, mempersembahkan korban bakaran bagi TUHAN dari segala binatang yang tidak haram di atas mezbah itu.
Intinya; ibadah itu harus berada pada tingkat yang tertinggi itulah puncak ibadah; DOA PENYEMBAHAN.
Jadi, kalau penyembahannya benar, maka nikahnya juga ada dalam nikah yang suci. Sebaliknya, kalau hubungannya dengan TUHAN ada dalam nikah yang suci, maka penyembahannya pun benar.
Singkat kata, 2 (dua) klimaks yang dinantikan dari TUHAN adalah:
Nikah suci 🡪 Wahyu 14:1.
Doa penyembahan (tingkat ibadah yang tertinggi) 🡪 Wahyu 14:2-3.
Inilah kehidupan nikah yang dilindungi oleh TUHAN, karena penghukuman itu langsung dihadapi oleh Yesus di atas kayu salib.
Galatia 3:13
(3:13) Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"
Persamaannya…
Roma 8:3
(8:3) Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging,
Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging, persis seperti tudung paling atas itulah tudung minagaja, tudung kulit lumba-lumba; segala angin, badai, persoalan yang begitu berat, ujian yang begitu berat langsung diperhadapkan kepadanya, sehingga semua perabotan dalam Tabernakel ada dalam tudung perlindungan TUHAN.
Jadi, tidak ada alasan bagi kita untuk menolak pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel. Dengan demikian, kita meraskan tudung dari minagaja; TUHAN sendirilah yang menghadapi segala penghukuman itu sendiri di dalam daging-Nya. TUHAN Yesus sudah menerima semua hukuman di atas kayu salib.
Itulah kitab YUDAS, dalam pola Tabernakel terkena kepada kulit minagaja. Inilah berita Firman sebagai pendahuluan untuk firman penggembalaan Ibadah Doa Penyembahan.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment