IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 06 JANUARI 2024 STUDY YUSUF Subtema: DI GUNUNG SION ADA JEJAK TUHAN Selamat malam bagi kita semua. Kita berterima kasih kepada Allah kita, Allah yang hidup, yang sudah memberi umur panjang, kesehatan, itu artinya kita mempunyai kesempatan untuk menghadap dia lewat ibadah pemuda remaja di malam ini.
Saya tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN dimanapun berada, yang sedang bergabung dengan GPT ”BETANIA” lewat online live streaming, YouTube, Facebook, atau media sosial apa saja.
Dan selanjutnya kita berdoa dalam Roh, dalam doa itu kita mohon kepada TUHAN supaya firman yang dibukakan sejauh apapun, kiranya nanti meneguhkan setiap hati kita pribadi lepas pribadi.
Biarlah damai sejahtera dari Sorga turun di tengah-tengah kita, dan kita juga bahagia dalam menikmati sabda Allah malam ini.
Selanjutnya mari kita sambut firman penggembalaan untuk ibadah pemuda remaja dari Study Yusuf.
Pada minggu yang lalu kita sudah awali dari Kejadian 43 sebagai pendahuluan. Sekarang kita akan baca secara khusus Kejadian 43:1.
Kejadian 43:1-2 Perikop: “Saudara-saudara Yusuf pergi ke Mesir untuk kedua kalinya”
(43:1) Tetapi hebat sekali kelaparan di negeri itu.
Akan terjadi kelaparan yang sangat hebat di tanah Kanaan, di negeri yang dijanjikan TUHAN Allah kepada Abraham, kepada Ishak, dan kepada anaknya Yakub – yang pada akhirnya berganti nama menjadi Israel – Dengan demikian mimpi Firaun sudah sangat nyata.
Kita tau Firaun bermimpi sebanyak dua kali (Kejadian 41:18-21). Mimpi itu mengandung arti yang sama, yakni: Akan terjadi tujuh tahun kelimpahan dan setelah itu akan menyusul tujuh tahun kelaparan yang dahsyat meliputi seantero dunia ini. Demikian juga Kanaan mengalami kelaparan yang hebat.
Kanaan itu berbicara tentang kegerakan rohani, yakni tanda-tanda heran dan perbuatan ajaib yang terjadi, juga berbicara tentang berkat-berkat baik secara jasmani maupun secara rohani. Akan tetapi akan datang waktunya dimana TUHAN akan menyatakan sesuatu yang lebih penting dari kegerakan rohani.
Kejadian 43:2
(43:2) Dan setelah gandum yang dibawa mereka dari Mesir habis dimakan, berkatalah ayah mereka: "Pergilah pula membeli sedikit bahan makanan untuk kita."
Setelah gandum dari Mesir habis dimakan sampai pada butir-butir yang terakhir, barulah Yakub menyuruh anak-anaknya ke Mesir untuk membeli sedikit bahan makanan. Itu berarti keluarga Yakub atau keluarga Kanaan bergantung kepada gandum yang ada di Mesir. Jadi keluarga Yakub (keluarga Kanaan) tidak tergantung kepada kegerakan rohani lagi, yakni; tanda-tanda heran, mukjizat, dan berkat-berkat, baik berkat jasmani maupun berkat rohani.
Pendeknya: Keluarga Kanaan tampak dengan jelas bergantung pada gandum atau bahan makanan yang ada di Mesir, walau hanya sedikit saja, sebab disitu tidak dikatakan bergantung kepada gandum yang banyak.
Jadi, suatu kali kelaparan itu akan terjadi menimpa kehidupan orang-orang kristen, dan hal itu terjadi atas seizin TUHAN, mengapa? supaya di dalam diri orang-orang Kristen itu timbul rasa kebutuhan yang amat sangat besar terhadap firman Allah.
Perlu untuk kita ketahui; semakin hebat kelaparan yang akan terjadi nanti, maka sudah barang tentu kebutuhan akan gandum, kebutuhan akan firman Allah juga akan semakin bertambah-tambah.
Seseorang kalau makin lapar akan semakin hebat kerinduannya untuk mencari firman Allah. Jadi dari sini kita dapat melihat bahwa ternyata kelaparan hebat yang akan terjadi itu datang atas seijin TUHAN, supaya kebutuhan kita terhadap firman Allah semakin besar.
Jadi sekali lagi saya sampaikan semakin hebat kelaparan itu terjadi, maka kebutuhan kita akan gandum, kebutuhan kita akan firman Allah akan semakin bertambah-tambah. Sebaliknya apabila kebutuhan kita hanya sampai kegerakan rohani semata, itulah; mukjizat-mukjizat, berkat-berkat jasmani, satu kali nanti itu akan sirna, satu kali nanti itu akan lenyap.
Oleh sebab itu kebutuhan kita haruslah sampai kepada sumbernya, yakni kebutuhan akan firman Allah. Inilah makna (pengertian) yang dapat kita tangkap dari ayat satu dan ayat dua.
Mari kita hubungkan Kejadian 43:1-2 dengan Yesaya 2:2.
Yesaya 2:2 Perikop: “Sion sebagai pusat kerajaan damai”
(2:2) Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana.
Sion ini berbicara tentang dua hal:
Nikah suci dari mempelai TUHAN.
Doa Penyembahan.
Manakalah dua-duanya ini nyata dalam gereja TUHAN, maka dia akan menjadi pusat kerajaan damai.
Yesaya 2:1
(2:1) Firman yang dinyatakan kepada Yesaya bin Amos tentang Yehuda dan Yerusalem.
Yehuda dan Yerusalem berbicara soal imamat rajani. Yerusalem itu imam-imam. Yehuda itu raja-raja. Yehuda dan Yerusalem juga satu kali akan menjadi pusat kerajaan damai sejahtera.
Yesaya 2:2
(2:2) Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, (2:3) dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."
Di hari-hari terakhir akan nampak dengan jelas gunung tempat rumah TUHAN atau gunung Sion (rumah TUHAN) berdiri tegak di hulu gunung-gunung, gunung Sion menjulang tinggi di atas bukit-bukit. Pada saat itulah segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, karena ternyata pada akhirnya gunung Sion akan menjadi pusat kerajaan damai sejahtera.
Oleh sebab itu dua klimaks yang sangat ditunggu-tunggu oleh TUHAN, yang sangat dihormati oleh TUHAN yaitu:
Hubungan intim dengan TUHAN (hubungan dalam nikah yang suci)
Doa penyembahan.
Kiranya dua hal ini nyata dalam kehidupan kita, supaya pada akhirnya nanti TUHAN jadikan hidup kita sebagai pusat kerajaan damai sejahtera. Saya tidak ragu untuk mengatakan hal ini, karena alkitab itu ya dan amin.
Saudara yang mengikuti secara tatap muka, maupun yang mengikuti secara online, harus mau terima dengan rendah hati, saudara harus terima dengan hati yang terbuka. Tidak perlu mempertahankan logika yang kental. Singkirkan perasaan manusia daging, singkirkan logika kental, mulailah melembut terhadap firman pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel.
Ada dua bukti bahwa gunung Sion adalah pusat kerajaan damai sejahtera:
Dari gunung Sion akan keluar pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel.
Firman TUHAN berasal dari Yerusalem.
Inilah rahmat TUHAN, inilah kemurahan TUHAN bagi kita semua.
Dari Sion keluar pengajaran, mengapa? sebab di gunung Sion ada jejak TUHAN, ada tapak-tapak kaki TUHAN yang berdarah-darah. Itu sebabnya TUHAN memanggil kita untuk mengikuti jejak itu.
Jadi saudara jangan datang beribadah di rumah TUHAN yang tidak ada jejak TUHAN.
Saya sudah katakan di atas; Kanaan itu berbicara tentang kegerakan rohani, artinya berbicara soal tanda-tanda ajaib (mukjizat), tanda-tanda heran, juga sekaligus berbicara berkat-berkat jasmani maupun berkat rohani (kelimpahan).
Tetapi akan datang waktunya dimana orang akan sangat membutuhkan dan bergantung kepada Firman, tidak bergantung lagi pada mukjizat dan tenda heran dan perbuatan-perbuatan ajaib (Kanaan), karena ternyata keluarga Kanaan sangat bergantung pada gandum yang ada di Mesir, walaupun hanya sedikit.
Jadi sekali lagi saya sampaiakn, jangan ada di tengah-tengah ibadah, kalau di tengah ibadah itu tidak ada jejak-jejak TUHAN. Saya berani mengatakan ini, ini bukan suatu pengertian yang keliru, ini firman Allah.
Kita lihat jejak Yesus dalam 1 Petrus 2:19
1 Petrus 2:19
(2:19) Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
Menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung itu adalah kehendak Allah.
Jadi sengsara salib itu kehendak Allah, bukan hendak dunia, bukan kehendak setan, bukan kehendak daging, karena salib bertolak belakang dengan dunia, bertolak belakang dengan Setan, bertolak belakang dengan daging manusia.
Sekarang bagaimana dengan kita, adakah kita mau menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung? Adakah kita mau hidup dalam kehendak Allah atau terpaksa melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN? pendeknya, melayani dengan terpaksa adalah perbuatan bodoh, tapi kita harus hidup dalam kehendak Allah, yakni menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
1 Petrus 2:20
(2:20) Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.
Hidup dalam kehendak Allah = kasih karunia pada Allah. Diberkati dengan sedikit atau banyak, bahkan berkelimpahan itu kasih karunia. Tetapi hidup dalam kehendak Allah (menanggung penderitaan yang tidak harus ditanggung) itu kasih karunia pada Allah, diperhatikan TUHAN.
Jadi saudara, kita harus tau antara “kasih karunia.” dan “kasih karunia pada Allah”
Ketika kita merasa diberkati, secara otomatis kita berkata: Karena kasih karunia, karena kemurahan, hanya sampai disitu. Tetapi lain harganya bilamana kita hidup di dalam kehendak Allah, itu merupakan kasih karunia langsung pada Allah.
Kiranya pemahaman ini mantap termeterai pada loh-loh daging, ditukik di hati kita masing-masing.
Saya tau kalau TUHAN sudah menunjukan wajahNya disitu ada kasih dan kemuliaan. Malam ini TUHAN sudah menunjukan wajahNya, kasih dan kemuliaan dipancarkan kepada kita malam ini, sebab firman Allah dibukakan, begitu tulusnya, begitu dahsyatnya. Tulus itu dahsyat. Kalau hebat belum tentu dahsyat, tapi kalau suatu berkat yang tulus itu dahsyat namanya. Jadi TUHAN itu dahsyat di tempat kudusNya.
1 Petrus 2:21
(2:21) Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
Jejak yang ditinggalkan TUHAN di atas gunung TUHAN (rumah TUHAN) adalah jejak (tapak-tapak) kaki Yesus yang berdarah-darah. Bukti tapak kaki Yesus yang berdarah-darah ada pada ayat 1 Petrus 18-20, sudah diterangkan di atas tadi.
Wahyu 6:12-13
(6:12) Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah. (6:13) Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang.
Pada saat meterai yang keenam dibuka, pada saat itu terjadi gempa bumi yang dahsyat.
Bukti terjadilah gempa bumi yang dahsyat:
Matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut.
Matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut artinya pada saat gempa bumi terjadi mengguncang seantero dunia, masalah pun akan semakin bertambah-tambah. Bagaikan karung rambut, maksudnya masalah itu tidak akan bisa teratasi lagi, tidak akan bisa diselesaikan, tidak tau darimana ujung pangkalnya untuk menguraikan masalah itu, sudah seperti karung rambut.
Bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah.
Yesus telah mengerjakan penebusan dan pendamaian di atas kayu 2000 tahun yang lalu, sekaligus telah meremukan kepala ular dengan tumitnya.
Jadi selain menanggung dosa manusia, TUHAN juga sudah menuntut pembalasan kepada setan. Tetapi kalau anak-anak TUHAN di hari-hari terakhir tidak menghargai pekerjaan penebusan dan pekerjaan pendamaian yang sudah dikerjakan Yesus di atas kayu salib, disini dikatakan; bulan menjadi merah, maka dialah yang akan menanggung penderitaan sampai binasa. Merah berarti dia sendiri yang akan menangung hukuman karena dosanya.
Bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah apabila digoncang angin yang kencang.
Bintang-bintang di langit berjatuhan ke bumi artinya: Orang-orang yang diurapi TUHAN atau orang-orang yang ditinggikan oleh TUHAN, itulah orang-orang yang diurapi TUHAN, cendikiawan sangat banyak jumlahnya satu kali akan berguguran (jatuh) ke tanah, bagaikan pohon arah yang menggugurkan buahnya yang mentah (belum mateng) kenapa? karena disitu akan ada goncangan angin yang kencang sekali.
Orang bisa berubah sekalipun tidak ada angin dan badai. Hanya dengan sudut pandang saja hati seseorang bisa berubah, misalnya melihat orang sukses, berhasil di bidangnya, bahkan berkelimpahan oleh karena jerih payah, jerih lelah usahanya, akhirnya ia nekat tinggalkan TUHAN, ia nekat tinggalkan ibadah dan pelayan, pendeknya berubah tanpa angin dan badai.
Bagaimana kalau ada guncangan karena angin besar, itulah angin-angin pengajaran palsu, bisa merubah sudut pandang, bisa merubah perasaan manusia, merubah manusia dan keinginannya. Itu sebabnya, kiranya kita hidup dalam pengajaran kegerakan Roh Kudus hujan akhir, supaya kita mantap, tidak terpengaruh dengan situasi, tidak terpengaruh soal apa yang dimakan, diminum, dan dipakai.
Daniel juga begitu. Surat keputusan dari Darius isinya: Dalam satu bulan tidak boleh menyembah Allah, tidak boleh berbakti kepada Allah, kecuali kepada raja Darius. Tapi sekalipun Daniel mendengar keputusan itu, dia tidak takut dan gentar, hatinya terlalu kuat berpaut dengan TUHAN. Tapi beda dengan pohon ara yang masih mentah, satu kali akan gugur terhadap guncangan angin hebat, itulah angin-angin pengajaran palsu. Jadi nabi-nabi palsu ini satu kali nanti akan melakukan pelayan yang dahsyat. Jadi kalau kita tidak hati-hati, disini banyak bintang-bintang berguguran.
Ayat 12, 13 terhubung dengan ayat 14, apa buktinya?
Wahyu 6:14
(6:14) Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya.
Jadi satu kali gunung tempat rumah TUHAN kalau tidak ada jejak TUHAN di situ akan digeser, akan digulung dan menyusut.
Jadi saya menyampaikan ini bukan karena luapan hati, tapi saya menyampaikan ini sesuai dengan pernyataan kasih TUHAN kepada kita, karena TUHAN itu tulus mengasihi saya dan saudara. Maka saya juga mau menghargai ketulusan cinta kasih TUHAN. Oleh ketulusan ini barulah kita menyadari bahwa TUHAN itu dahsyat di tempat kudusNya.
Tidaklah mungkin ada satu pengajaran datang dari TUHAN kalau dirumah TUHAN tidak ada jejak TUHAN, yakni tapak-tapak kaki Yesus yang berdarah-darah – itu yang disebut pengajaran salib –
Puji TUHAN, oleh pengertian ini akhirnya kita tidak hanya didorong untuk cinta TUHAN, tetapi lebih daripada itu, hati kita semakin dimantapkan untuk tetap hidup di dalam TUHAN, tetap tinggal di atas gunung Sion.
Selanjutnya…
Firman TUHAN dari Yerusalem. Yerusalem itu berbicara tentang ibadah dan pelayan dan orang-orang yang melayani di tengah-tengah ibadah dan pelayanan itu sendiri.
Jadi manakala kita ada di gunung Sion, kita juga dapat melihat contoh atau teladan dari pemimpin-pemimpin rohani sebagai guru-guru kebenaran (Firman Tuhan dari Yerusalem)
Jadi kalau dua hal ini tidak ada di dalam rumah TUHAN, jangan ada dirumah Tuhan. Anak-anak TUHAN tidak boleh terbius hanya karena sebatas gelar dari seorang pemimpin rohani, mungkin profesor dan doktor.
Mata dari jemaat, mata dari orang Kristen, gereja TUHAN harus melihat teladan, ada contoh dari pemimpin rohani, karena pemimpin rohani harus tampil sebagai guru-guru kebenaran baik dalam perkataan maupun perbuatan.
Jadi akhirnya selayaknyalah gunung Sion (rumah TUHAN) dijadikan pusat kerajaan damai sejahtera.
Jadi satu kali anak-anak TUHAN, termasuk keluarga Kanaan akan tergantung dengan kepada gandum di Mesir, tidak bergantung lagi kepada kegerakan rohani. Itu sebabnya, penginjilan itu datangnya dari Barat ke Timur, sehingga kita menerima Yesus berarti percaya kepada Yesus sebagai pintu gerbang kerajaan Sorga.
Selanjutnya kita melihat Yesus dan korban-Nya, akhirnya kita bertobat.
Lalu kita melihat baptisan air sebagai bayangan Yesus dalam pengalaman kematian dan kebangkitannya.
Lalu selanjutnya kita menerima janji TUHAN dipenuhkan dengan Roh El-Kudus = hidup baru.
Terkait dengan Yesaya 2:1-3 kita hubungkan untuk melihat gunung Sion lebih rinci.
Yesaya 60:1-2 Perikop: “Kemuliaan Sion yang akan datang”
(60:1) Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu. (60:2) Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu.
Jadi suatu kali kegelapan akan menutupi bumi, kemudian kekelaman menutupi bangsa-bangsa. Berarti bangsa-bangsa akan berjalan di dalam kekelaman. Ada di dalam kekelaman = berada di tepi maut.
Tetapi dalam kesempatan yang lain terang TUHAN terbit atas gunung Sion dan kemuliaan TUHAN nyata di atas gunung Sion, sehingga wajarlah kalau pada akhirnya gunung Sion menjadi pusat damai sejahtera, sehingga banyak suku bangsa berduyun-duyun datang (naik) ke gunung Sion, karena mereka memiliki hati nurani.
Apa bukti memiliki hati nurani; seseorang tidak mungkin bertahan dalam kegelapan, seseorang tidak mungkin bertahan dalam lembah kekelaman, seseorang tidak mungkin menyerahkan dirinya kepada kebinasaan (hukuman yang tidak tertahankan) itulah api neraka.
Yesaya 60:3
(60:3) Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu.
Kemuliaan dari Allah sudah dipancarkan ke atas gunung Sion.
Pendeknya terang kemuliaan dari Allah sudah dipancarkan ke atas gunung Sion, terpujilah kasih karunia TUHAN.
Jadi bagaimana? masihkah kita bertahan dengan kegerakan, masihkah kita hanya bermimpi untuk teori kemakmuran (berkat jasmani, rohani semata)? Satu kali Kanaan (kegerakan rohani) akan bergantung pada gandum walaupun hanya sedikit saja.
Yesaya 60:8-13
(60:8) Siapakah mereka ini yang melayang seperti awan dan seperti burung merpati ke pintu kandangnya? (60:9) Sungguh, Akulah yang dinanti-nantikan pulau-pulau yang jauh; kapal-kapal Tarsis berlayar di depan untuk membawa anak-anakmu laki-laki dari jauh, perak dan emasnya dibawa serta, untuk nama TUHAN, Allahmu, dan oleh karena Yang Mahakudus, Allah Israel, sebab Ia mengagungkan engkau. (60:10) Orang-orang asing akan membangun tembokmu, dan raja-raja mereka akan melayani engkau; sebab dalam murka-Ku Aku telah menghajar engkau, namun Aku telah berkenan untuk mengasihani engkau. (60:11) Pintu-pintu gerbangmu akan terbuka senantiasa, baik siang maupun malam tidak akan tertutup, supaya orang dapat membawa kekayaan bangsa-bangsa kepadamu, sedang raja-raja mereka ikut digiring sebagai tawanan. (60:12) Sungguh, bangsa dan kerajaan yang tidak mau mengabdi kepadamu akan lenyap; bangsa-bangsa itu akan dirusakbinasakan. (60:13) Kemuliaan Libanon, yaitu pohon sanobar, pohon berangan dan pohon cemara, akan dibawa bersama-sama kepadamu, untuk mempersemarak tempat bait kudus-Ku, sebab Aku hendak memuliakan tempat kaki-Ku berjejak.
Tidak selamanya kita harus menderita dan tertindas.
Memang saya tau di gunung Sion ada jejak TUHAN, itu kehendak Allah, dan oleh karena kehendak Allah kita banyak menanggung penderitaan. Tapi satu kali TUHAN akan mengangkat gunung Sion, terang TUHAN turun atasnya, kemuliaan TUHAN turun atasnya. Pada saat itulah kekayaan bangsa-bangsa, terkhusus kapal-kapal tarsis akan membawa batangan emas, batangan perak. Jelas perak ini menunjuk satu kehidupan yang sudah mengalami ketebusan. Akan banyak orang mengalami ketebusan. Kemudian emas itu berbicara soal tabiat Allah, kesucian dan kemurnian ilahi.
Tidak selamanya anak TUHAN harus menderita, satu kali akan dipermuliakan. Satu kali kita akan menerima hajaran, tapi satu kali oleh hajaran itu kita berkenan di hadapan TUHAN sampai dipermuliakan. Nantikanlah janji firman TUHAN ini, jangan sampai tidak percaya.
Pintu gerbang terbuka senantiasa, ini berbicara soal kemurahan TUHAN. Kalau TUHAN membuka hatiNya, kita juga harus membuka hati untuk orang lain.
Pengertian lain dari pintu-pintu gerbang terbuka senantiasa adalah bahwa; kalau terang dan kemuliaan TUHAN turun atas kita, tidak ada yang perlu ditakuti.
Biar pintu gerbang terbuka baik siang maupun malam, tidak akan pernah tertutup.
Itu momentum bagi bangsa-bangsa untuk membawa kekayaannya, momentum bagi bangsa-bangsa untuk membawa raja-raja terikat pada sebuah rencana Allah yang besar. Mega proyek Allah yang besar itulah pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, raja-raja tertawan (terikat) dengan mega proyek Allah yang besar ini. Ini yang harus kita doakan, kita tidak boleh egois lagi di hari-hari terakhir ini.
Bilamana raja-raja di bumi tidak mau mengikatkan dirinya, tidak terikat dengan mega proyek yaitu rencana Allah yang besar (pembangunan tubuh Kristus yang sempurna) dia akan dirusakan (dibinasakan).
Kalau sekarang kita berdoa TUHAN tolong kirimkan para donatur demi pembangunan tubuh Kristus, karena TUHAN sudah berikan kereta api pada kita yaitu PPT (Pengajaran Pembangunan Tabernakel). Hari ini kita berdoa, tapi nanti kelanjutan doa langsung dipantulkan dari Sorga.
Jadi manakala raja-raja tidak ikut serta akan dirusakan dan dibinasakan. Hari ini kita memang harus berdoa tapi nanti dipantulkan jawaban doa dari Sorga. Apa buktinya semua kekayaan dari dunia, termasuk orang-orang cendikiawan, termasuk raja-raja, pemerintahan-pemerintahan bangsa-bangsa di dunia ini akan mengikat dirinya dengan rencana Allah yang besar (mega proyek Allah yang besar) itulah pembangunan tubuh yang sempurna, kalau tidak dia dirusak, dia dibinasakan. Buktinya apa? satu kali doa kita dipantulan dari sorga, dijawab oleh Allah, apa buktinya? Yesaya 63:13: Kemuliaan Libanon, yaitu pohon sanobar, pohon berangan dan pohon cemara, akan dibawa bersama-sama kepadamu, untuk mempersemarak tempat bait kudus-Ku, sebab Aku hendak memuliakan tempat kaki-Ku berjejak.
TUHAN mau permuliakan gunung Sion, karena di gunung Sion ada jejak TUHAN, yakni tapak-tapak kaki Yesus yang berdarah.
Kita harus ingat tapak kaki Yesus, jejak kaki Yesus yang berdarah 2000 tahun yang lalu. Ia telah memecahkan segenap hidupNya di atas kayu salib, lalu diserahkan, dibagi-bagikan bagi kita. Selayaknyalah Dia disebut Gandum yang turun dari Sorga, itulah firman Allah yang sudah dipecah-pecahkan kepada kita, ayat demi ayat, pasal demi pasal, ini kaitan dari jejak (tapak-tapak kaki Yesus tang berdarah.
Yesaya 60:14
(60:14) Anak-anak orang-orang yang menindas engkau akan datang kepadamu dan tunduk, dan semua orang yang menista engkau akan sujud menyembah telapak kakimu; mereka akan menyebutkan engkau "kota TUHAN", "Sion, milik Yang Mahakudus, Allah Israel."
TUHAN membalikan keadaan. Kalau dahulu tertindas karena ada yang menindas, namun pada akhirnya yang menindas itu datang ke atas gunung Sion dalam keadaan tunduk (patuh) terhadap ajaran yang benar. Bukan hanya sekedar datang, tetapi tunduk (patuh) pada ajaran yang benar. Kalau dulu arogan, dengan aturannya dia menindas, tetapi pada akhirnya TUHAN membalikan fakta kebenaran.
Jadi tidak hanya tunduk pada aturan yang benar, tapi akhirnya sujud menyembah, karena ternyata dari Sion keluar pengajaran. Kemudian firman TUHAN dari Yerusalem, ada teladan, ada contoh yang dapat dilihat dan akhirnya orang lain juga sujud menyembah, ibadahnya berada pada puncak ibadah yang tertinggi (doa penyembahan).
Kenapa itu bisa terjadi? itu bisa dilihat dari pengakuan orang-orang yang tunduk dan sujud menyembah, yakni: Mereka akan menyebut engkau kota TUHAN, itulah gunung Sion (kota/gunung kudus Allah). Dan gunung Sion ini adalah milik yang maha kudus Allah Israel (milik kepunyaan Allah Israel) .
Kemuliaan yang datang dari dunia, termasuk harta kekayaan sifatnya sementara saja, sebagaimana dalam 1 Petrus 1:24-25: "Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur. 1:25 tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya." Inilah firman yang disampaikan Injil, injil sinoptik maksudnya, mengisahkan (menceritakan) pribadi Yesus yang seutuhnya; dari Sorga turun ke bumi, lalu menjadi manusia lewat proses kelahiran. Lalu pada akhirnya mati di atas kayu salib, tapi bangkit pada hari ketiga dan kembali naik ke Sorga dipermuliakan, inilah firman yang disampaikan injil sinoptik. Karena pada dasarnya Matius sampai Wahyu itu injil, tapi yang disebut sipnoptik: Matius, Markus, Lukas, Yohanes, sebab secara khusus kitab-kitab ini menceritakan kisah daripada Yesus.
Kejadian 43:1-3
(43:1) Tetapi hebat sekali kelaparan di negeri itu. (43:2) Dan setelah gandum yang dibawa mereka dari Mesir habis dimakan, berkatalah ayah mereka: "Pergilah pula membeli sedikit bahan makanan untuk kita." (43:3) Lalu Yehuda menjawabnya: "Orang itu telah memperingatkan kami dengan sungguh-sungguh: Kamu tidak boleh melihat mukaku, jika adikmu itu tidak ada bersama-sama dengan kamu.
Kalau saudara-saudara Yusuf pergi ke Mesir itu adalah kunjungan keluarga Kanaan untuk yang kedua kali.
Jadi dari Barat para misionaris telah membawa berita injil, supaya bangsa Kafir, orang-orang Timur menerima Yesus; percaya, bertobat, lahir baru, kemudian dipenuhkan Roh Kudus. Tetapi pada akhirnya nanti justru dari Timur akan tampil gunung Sion, yakni pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel.
Kegerakan Roh Kudus hujan awal dari Barat sampai ke Timur ini penginjilan.
Dari Timur sampai ke Barat itu adalah kegerakan Roh Kudus hujan akhir, yaitu oleh Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, membawa Gereja masuk dalam pembentukan tubuh Kristus yang sempurna.
Jadi pada akhirnya nanti dari Barat akan datang ke Timur mencari Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel.
Intinya: Kebutuhan terhadap gandum, yaitu bahan makan (firman Allah) sangat erat kaitannya dengan Benyamin.
Kita lihat Benyamin.
Benyamin adalah gambaran dari Anak laki-laki. Saudara percaya saja, tidak usah bingung dari mana, bagaimana.
Benyamin adalah gambaran dari Anak laki-laki, sedangkan Yusuf gambaran dari Gereja mempelai; satu sisi bisa disebut mempelai laki-laki, atau sisi lain bisa disebut Gereja mempelai (sidang mempelai TUHAN).
Wahyu 12:5
(12:5) Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.
Gereja yang sempurna pada akhirnya melahirkan anak laki-laki, tentu ini hasil dari hubungan intim dengan pribadi Allah. Tidak ada perempuan melahirkan tanpa ada hubungan intim dengan Allah. Sebab itu nikah suci; hubungan kita dengan Allah harus dipertahankan, sebagaimana gereja TUHAN yang sempurna.
Anak laki-laki yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi.
Kalau berbicara tentang gada besi, itu berbicara tentang proses untuk mengadakan suatu perubahan, sampai Gereja berubah dari manusia nafsani menjadi manusia rohani, itu gada besi, tanah liat dipukul hancur lalu dibentuk tangan penjunan.
Tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya. Ini menunjuk kepada doa penyembahan, mengapa? sebab hanya satu perkara yang bisa melepaskan, merampas kita dari daya tarik bumi, dari magnet dunia itulah doa penyembahan, itu bagaikan asap dupa kemenyan, yang naik ke hadirat Allah menembusi tahta Allah sebagaimana dengan Wahyu 8:3-4.
Jadi doa penyembahan itu seperti asap dupa kemenyan, naik di hadirat Allah, menembusi takhta Allah.
Semua benda kalau di lempar ke atas, seringan apapun pada akhirnya akan turun ke bawah, karena ada daya tarik bumi. Apalagi di padang gurun (di tanah Arab) daya tarik bumi kuat sekali, itu sebabnya mobil bisa mundur karena daya tarik bumi.
Tetapi sekalipun bumi punya daya tarik, Anak laki-laki ini berbicara soal doa penyembahan, inilah yang akan merampas kita naik ke Sorga.
Itu sebabnya apa yang dipesankan Yusuf kepada anak-anak Yakub, disampaikan kembali oleh Yehuda kepada Yakub ayahnya, karena mereka tidak mungkin kembali ke Mesir untuk membeli gandum walaupun sedikit saja kalau tidak bersama-sama Benyamin.
Jadi gandum yang turun dari Sorga, itulah bahan makanan yang berlimpah-limpah ada kaitannya dengan Benyamin.
Tuhan rindu supaya ibadah dan pelayan ini berada pada tingkat ibadah yang tertinggi (tingkat tertentu/puncak ibadah) yaitu doa penyembahan.
Kalau Benyamin dibawa ke Mesir juga ada kaitannya dengan Simeon – kelepasan dari tahanan –
Selama kita ada di bumi ini = berada di tahan. Jadi hanya doa penyembahan yang dapat melepaskan kita dari bumi, dar penjara dunia ini.
Kita tidak boleh sama dengan kesalahan Lewi mengajak Simeon menyunat orang-orang Sikem sesua hati saja. Padahal itu sedang memutuskan urat keting, memutus perjalan pelayanan dari Yakub sendiri.
Tapi pada akhirnya Simeon akan ditolong bilamana ada penyembahan di dunia ini.
Malam ini kita harus bawa hidup kita rendah di bawah kaki salib kalau kita sudah terima gandum. Kalau kita memang membutuhkan gandum walaupun hanya sedikit saja, kalau hidup ini sudah tergantung kepada gandum walaupun sedikit saja, maka sebagai hubungan timbal baliknya adalah doa penyembahan.
Kiranya kita ada dalam Doa Penyembahan, amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment