IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 18 JANUARI 2024
KITAB MALEAKHI PASAL 2
(Seri:3)
Subtema: HIKMAT ALLAH vs PATUNG BINATANG
Shalom. Selamat malam bagi kita semua, salam sejahtera, salam dalam kasih kita TUHAN Yesus Kristus. Oleh karena kemurahan TUHAN kita dihimpunkan oleh TUHAN di atas gunung TUHAN yang kudus, berada di dalam rumah TUHAN, beribadah lewat Ibadah Pendalaman Alkitab.
Kalau malam ini kita berada di dalam rumah TUHAN, itu adalah bukti bahwa kita senantiasa mengarahkan mata / pandangan kita kepada perkara di atas, perkara yang rohani.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN yang juga bergabung lewat live streaming; Youtube, Facebook, baik yang ada di dalam negeri, di luar negeri, dimanapun berada.
Selanjutnya kita berdoa dalam roh, dalam doa itu kita mohon kepada TUHAN supaya Firman yang dibukakan itu meneguhkan hati kita pribadi lepas pribadi.
Kita sambut Firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab dari STUDY MALEAKHI.
Maleakhi 2:5
(2:5) Perjanjian-Ku dengan dia pada satu pihak ialah kehidupan dan sejahtera dan itu Kuberikan kepadanya -- pada pihak lain ketakutan -- dan ia takut kepada-Ku dan gentar terhadap nama-Ku.
Perjanjian TUHAN dengan Lewi: Pada satu pihak atau yang disebut sebagai PIHAK PERTAMA, yaitu: kehidupan dan sejahtera.
Yang pasti, apabila para imam atau hamba-hamba TUHAN dalam melayani TUHAN dengan sungguh-sungguh pada berpegang perjanjian TUHAN dengan Lewi, maka dari pihak TUHAN yang membuat perjanjian itu akan memberi kehidupan dan sejahtera, yang dikaitkan dengan Bilangan 25:10-12. Hal ini sudah diterangkan di beberapa seri.
Dari pihak lain, PIHAK KEDUA (pihak dari suku Lewi) adalah: Ketakutan.
Itu berarti; suku Lewi dikuasai roh takut akan TUHAN dan gentar terhadap nama TUHAN.
Demikianlah kiranya kita hidup dihadapan TUHAN, teristimewa para imam atau hamba-hamba TUHAN.
Kalau kita takut kepada TUHAN dan gentar kepada nama TUHAN, secara otomatis kita tidak akan takut kepada siapapun, tidak takut dan gentar kepada apapun, sebab masa depan kita ada pada Satu Pribadi itulah pribadi yang berkuasa untuk membunuh tubuh dan juga berkuasa untuk membinasakan jiwa.
Manusia berkuasa untuk membunuh tubuh, tetapi tidak berkuasa atas jiwa kita masing-masing. Takutlah kepada Dia yang berkuasa membunuh tubuh juga berkuasa untuk membinasakan jiwa.
Kita akan melihat seorang hamba TUHAN besar dan kenamaan, seorang nabi yang takut TUHAN dan gentar terhadap nama TUHAN.
Daniel 6:8-10
(6:8) Semua pejabat tinggi kerajaan ini, semua penguasa dan wakil raja, para menteri dan bupati telah mufakat, supaya dikeluarkan kiranya suatu penetapan raja dan ditetapkan suatu larangan, agar barangsiapa yang dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa atau manusia kecuali kepada tuanku, ya raja, maka ia akan dilemparkan ke dalam gua singa. (6:9) Oleh sebab itu, ya raja, keluarkanlah larangan itu dan buatlah suatu surat perintah yang tidak dapat diubah, menurut undang-undang orang Media dan Persia, yang tidak dapat dicabut kembali." (6:10) Sebab itu raja Darius membuat surat perintah dengan larangan itu.
Semua pejabat tinggi di dalam kerajaan Media Persia, antara lain:
Semua penguasa dan wakil raja,
Para menteri dan bupati.
Bermuafakat (bersehati) untuk mendesak raja Dairus, supaya raja Darius menetapkan suatu larangan, yaitu; setiap orang dilarang untuk beribadah dan berbakti kepada Allahnya, kecuali kepada raja Darius.
Peraturan tersebut berlaku selama 30 hari (1 bulan penuh).
Kisah ini merupakan sebuah nubuatan. Itu berarti, di hari-hari terakhir nanti, peristiwa semacam ini akan terulang kembali; dimana orang-orang juga dilarang untuk beribadah kepada Allah yang benar, itulah Allah Abraham, Ishak dan Yakub, pada masa-masa yang ditentukan.
2 Tesalonika 2:3-4 dengan perikop: “Kedurhakaan sebelum kedatangan TUHAN.”
(2:3) Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa, (2:4) yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah.
Sebelum kedatangan TUHAN kembali ke dunia ini untuk yang kedua kalinya, di sini dikatakan, haruslah datang dahulu 2 (dua) hal, yakni:
Murtad 🡪 orang-orang yang mengundurkan diri dari TUHAN dan salib-Nya.
Manusia durhaka 🡪 orang-orang yang berani melawan dan memberontak kepada TUHAN, disebutlah antikris.
Jadi, kedua hal ini akan terjadi sebelum TUHAN datang kembali untuk yang kedua kalinya.
Oleh sebab itu, kita harus lebih sungguh-sungguh lagi beribadah kepada TUHAN, karena kita akan menghadapi dua hal ini.
Satu kali antikris akan duduk di Bait Allah dan menyatakan dirinya sebagai "Allah" yang harus disembah, dengan lain kata; semua orang harus beribadah / berbakti kepada antikris. Berapa lama? Selama 42 bulan = 1 masa + 2 masa + ½ masa = 3½ tahun = 1260 hari lamanya (Wahyu 13:5).
Kalau kita sudah tahu nubuatan tentang hal ini, tentu kita akan menghargainya dengan jalan; beribadahlah kepada TUHAN dengan sungguh-sungguh, tidak lagi acuh tak acuh, tidak bermasa bodoh lagi.
Kalau sungguh-sungguh menghargai kesempatan yang ada, itu untuk keselamatan jiwa sendiri, bukan untuk kepentingan orang lain.
Perlu untuk diketahui:
Antikris mempunyai cara atau siasat untuk mengumpulkan masa sebagai pengikut-pengikutnya, dan mereka akan dikumpulkan sebanyak-banyaknya. Mereka inilah yang nanti pada akhirnya beribadah kepada antikris.
Mari kita lihat siasat itu…
Wahyu 13:3
(13:3) Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu.
Di sini kita melihat, antikris mengadakan mukjizat kesembuhan. Dan ini merupakan cara dari antikris untuk mengumpulkan jiwa, massa, sebanyak-banyaknya untuk menjadi pengikut antikris. Dan orang-orang inilah yang nanti akan beribadah kepada antirkris sampai puncak ibadah; doa penyembahan.
Oleh karena mukjizat kesembuhan yang diadakan oleh antikris, seantero dunia terheran-heran dan akhirnya beribadah / berbakti kepada antikris, bahkan nanti ibadah mereka memuncak sampai doa penyembahan.
Wahyu 13:4
(13:4) Dan mereka menyembah naga itu, karena ia memberikan kekuasaan kepada binatang itu. Dan mereka menyembah binatang itu, sambil berkata: "Siapakah yang sama seperti binatang ini? Dan siapakah yang dapat berperang melawan dia?"
Di sini kita melihat, akhirnya massa yang dikumpulkan oleh antikris itu beribadah kepada antikris dan naga (setan), bahkan mereka beribadah sampai puncak ibadah; doa penyembahan.
Alasan mereka menyembah naga karena naga memberikan kuasa, kekuatan, kepada antikris.
Massa menyembah antikris karena antikris memiliki kuasa yang besar untuk mengadakan mukjizat kesembuhan terhadap orang yang sakit.
Tetapi sesungguhnya, keduanya tidak masuk akal, sebab sama sekali tidak ada kaitannya dengan keselamatan, tidak ada kaitannya dengan kesejahteraan dan hidup kekal, sebagaimana janji TUHAN kepada orang Lewi; kalau mereka hidup dengan takut dan gentar di tengah-tengah ibadah dan pelayanannya, maka TUHAN akan memberikan; sejahtera dan hidup kekal. Tetapi apa yang dijanjikan oleh naga, antikris tidak sama seperti yang dijanjikan TUHAN kepada suku Lewi.
Oleh sebab itu, diperlukan hikmat, akal budi dan kebijaksanaan, kalau tidak, maka, tidak tertutup kemungkinan sama bodohnya dengan mereka.
Jangan tolak didikan salib, sebab itu adalah hikmat, didikan, pengetahuan, akal budi. Ibadah tidak boleh hanya sebatas kegerakan rohani, ibadah tidak boleh hanya sebatas bicara soal berkat-berkat semata, tidak hanya berbicara soal berhasil dan keberhasilan semata.
Akhirnya pelayanan Yesus di atas muka bumi ini; Dia taat sampai mati, bahkan sampai mati di atas kayu salib (Filipi 2:8). Berarti, Yesus tidak berhenti hanya sebatas kegerakan rohani, mukjizat kesembuhan.
Ibadah itu tidak sebatas dikaitkan dengan berkat-berkat, keberhasilan-keberhasilan.
Yesus sebagai hamba TUHAN sejati; setia kepada Bapa. Kalau ibadah hanya sebatas kegerakan rohani, berkat-berkat, mukjizat-mukjizat, belum dikatakan setia. Tetapi setelah taat sampai mati, bahkan sampai mati di atas kayu salib, menunjukkan bahwa Yesus setia kepada Bapa di Sorga.
Inilah siasat dari antikris untuk mengumpulkan banyak jiwa, dan jiwa-jiwa yang banyak ini, akhirnya beribadah kepada setan, (naga dan antikris)
Sebagai tambahan:
Gempa bumi telah terjadi tahun 2020 bulan ketiga (Maret) atas seantero dunia. Kalau hanya di negeri Indonesia, berarti tidak mengarah pada satu pemerintahan tunggal, tidak mengarah kepada antikris. Tetapi karena sifatnya seantero dunia, berarti ini jelas arahnya kepada satu pemerintahan disebutlah dengan pemerintahan tunggal antikris.
Pada saat itu terjadi Covid-19. Ini merupakan awal mula pencobaan. Setiap kali ada pencobaan, berarti; anak TUHAN tertampi, dan saat itu memang banyak anak TUHAN yang tertampi. Dengan bukti; mereka tidak percaya lagi kepada darah salib, mereka lebih percaya kepada "jus racikan". Selain sakit, ujung-ujungnya binasa.
Kemudian, banyak nikah rumah tangga yang bercerai, itu juga tanda bahwa sudah tertampi oleh cobaan.
Ke depan, antikris juga akan kembali mengadakan wabah baru, penyakit baru, tetapi jangan lupa, mereka juga akan membuat obat yang baru untuk menyembuhkannya. Setelah disembuhkan dengan obat yang baru, datang penyakit yang baru, terus menerus seperti itu.
Akhirnya, dunia terheran-heran, bahkan anak-anak TUHAN, orang-orang Kristen manusia duniawi juga terheran-heran dengan mukjizat itu. Tetapi kita tidak perlu heran lagi, sebab itu adalah teka-teki orang bijak (Amsal 1:6).
Itulah siasat antikris, dan siasat ini dahsyat sekali untuk mengumpulkan massa sebanyak-banyaknya.
Sebab itu, lihatlah, kalau sebuah gereja orientasi pelayanannya hanya sebatas mukjizat, pasti gereja itu penuh. Tetapi, manakala ketulusan TUHAN dinyatakan dalam sebuah penggembalaan, itulah yang disebut didikan salib, sedikit sekali orang yang berada di dalamnya. Kalau sampai hari ini kita dapat bertahan, itu adalah kemurahan.
2 Tesalonika 2:9-10
(2:9) Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu, (2:10) dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka.
Kehadiran antikris di muka bumi ini sebagai sebuah pemerintahan tunggal akan disertai dengan;
Rupa-rupa perbuatan ajaib,
Tanda-tanda heran,
Mukjizat-mukjizat kesembuhan palsu, karena kesembuhan itu bukan berasal dari darah salib, korban Kristus, bilur-bilur Yesus.
Itu semua merupakan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang akan binasa, yaitu; orang-orang yang tidak hidup dalam roh takut akan TUHAN dan gentar terhadap nama TUHAN. Mereka adalah orang-orang yang tidak mau menerima dan mengasihi sumber kebenaran yang bersumber dari salib.
Jadi, nampak dengan jelas bahwa 2 Tesalonika 2:9-10 = Wahyu 13:3-4.
Dampak negatif melanggar peraturan (tidak mau beribadah kepada antikris).
Daniel 6:8
(6:8) Semua pejabat tinggi kerajaan ini, semua penguasa dan wakil raja, para menteri dan bupati telah mufakat, supaya dikeluarkan kiranya suatu penetapan raja dan ditetapkan suatu larangan, agar barangsiapa yang dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa atau manusia kecuali kepada tuanku, ya raja, maka ia akan dilemparkan ke dalam gua singa.
Resiko beribadah kepada Allah yang benar; akan dilemparkan ke gua singa.
Jadi saat 3,5 tahun, semua orang, termasuk Kristen manusia duniawi akan beribadah kepada antikris, bahkan sampai puncak ibadah. Dan kalau mereka tidak mau beribadah kepada antikris, dengan lain kata; tetap beribadah kepada Allah yang benar, maka resikonya adalah dilemparkan ke dalam gua singa.
Kalau hari ini malas-malas beribadah kepada TUHAN, tidak mau sungguh-sungguh beribadah kepada Allah yang benar, tidak tertutup kemungkinan suatu saat nanti akan beribadah dan menyembah kepada setan, antikris.
Jangan saudara mengelak dari pernyataan ini, sebab hari ini saja kita tidak berani membuktikan beribadah kepada TUHAN, tidak hidup dalam roh takut akan TUHAN dan tidak gentar kepada nama TUHAN.
Kalau seseorang dikuasai roh takut akan TUHAN dan gentar terhadap nama TUHAN, pasti dia tidak akan takut kepada manusia, kepada rekan bisnisnya, kepada satu perusahaan dimana ia bekerja, dia hanya takut dan gentar kepada TUHAN.
Itulah alasan mengapa saya mengatakan, kalau hari ini tidak sungguh-sungguh beribadah, maka nanti saudara akan beribadah kepada setan dan antirkis; Alkitab yang mengatakannya.
Jadi, jangan bermain-main, nyawa jangan dipermainkan. Nyawa binatang bisa dipermainkan, sebab binatang / hewan dilahirkan, dibesarkan, selanjutnya untuk disembelih / dimusnahkan, tetapi nyawa manusia harus kembali kepada TUHAN, Sang Khalik, Sang Pencipta. TUHAN tidak akan membiarkan nyawa kita begitu saja.
Oleh sebab itu TUHAN berikan sebuah sarana, itulah ibadah dan pelayanan di atas muka bumi ini, supaya kita tekun di dalamnya, itulah ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok. Dan di dalam ibadah itu kita juga harus memuncak sampai doa penyembahan. Itulah yang TUHAN mau.
Jadi, manfaatkan sarana yang TUHAN sediakan, itu seharga dengan setetes darah salib.
Yesaya 9:14-15
(9:14) Tua-tua dan orang yang terpandang, itulah kepala, dan nabi yang mengajarkan dusta, itulah ekor. (9:15) Sebab orang-orang yang mengendalikan bangsa ini adalah penyesat, dan orang-orang yang dikendalikan mereka menjadi kacau.
Satu kali setan tritunggal akan memerintah sebagai raja atas dunia, mereka akan mengendalikan dunia ini selama tujuh tahun, secara khusus pada 3½ tahun yang kedua.
Saat itu semua orang dipaksa untuk beribadah kepada antikris, dan yang tidak mau beribadah kepada antikris sampai pada puncak ibadah itulah doa penyembahan, konsekuensinya adalah akan dilemparkan ke gua singa / jatuh dalam aniaya antikris.
Wahyu 13:15
(13:15) Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.
Kepada Naga, yakni antikris dan ekor naga, yakni nabi-nabi palsu akan berkolaborasi.
Semua orang yang tidak mau menyembah patung binatang itu akan disembelih.
Jadi, jangan main-main dengan ibadah saudara, nanti leher putus. Jangan keras kepala! Bertahan dengan keras kepala dan merasa menang dari pemberitaan Firman yang disampaikan dengan tulus; satu kali saudara akan kalah, menangis dan meringis.
Di sini kita melihat; patung binatang (patung antikris) dapat berbicara dan bertindak begitu rupa untuk mengendalikan dunia dan seisinya. Kemudian, patung binatang itu harus disembah, artinya; harus beribadah kepadanya, sampai puncak ibadah itulah doa penyembahan. Bagi yang tidak mau beribadah sampai puncak ibadah, konsekuensinya; dibunuh.
Kalau patung binatang itu dapat berbicara, berarti nanti banyak telinga yang mendengar. Banyak orang nanti akan diajar untuk dengar-dengaran kepada patung itu, sampai dibuat patuh / tunduk.
Tidak berhenti sampai di situ, patung binatang itu juga bertindak begitu rupa. Tindakan yang begitu rupa dapat membuat pikiran dan perasan orang lain menjadi keliru. Manusia munafik yang licik saja kalau bicara dapat membuat orang lain keliru, apalagi setan yang bertindak begitu rupa; pasti banyak orang yang keliru karena tindakannya itu masuk di akal / logika.
Jadi, kalau kita tidak dipenuhi oleh hikmat kebijaksanaan, akal budi dari Sorga, orang seperti inilah yang nanti akan keliru dan disesatkan. Itulah pentingnya nasihat / didikan salib, bukan sebatas kegerakan rohani, mukjizat kesembuhan palsu. Tetapi harus taat sampai mati bahkan sampai mati di atas kayu salib.
Didikan salib mengajak kita untuk terus setia; setia untuk tekun dalam tiga macam ibadah pokok, setia kepada pengajaran yang benar, setia dalam pengudusan, setia dalam penyerahan diri sepenuhnya untuk taat kepada kehendak Allah. Kalau tidak, pikiran manusia menjadi keliru, sesat, karena patung binatang itu bertindak begitu rupa.
Sekarang ini, suami dapat mengetahui dimana keberadaan isteri. Demikian juga isteri dapat mengetahui dimana keberadaan suami, melalui GPS.
Kalau zaman dahulu, lewat perdukunan, setan dapat membuat orang keliru. Mungkin dia ingin tau sesatu, pergi ke dukun, ingin tau barangnya yang hilang, pergi ke dukun. Tetapi sekarang, dukunnya lebih halus yaitu; tau dimana orang lain, tau dimana keberadaan isteri atau suami.
Dalam Matius 4:1-11 terdapat tiga ujian yang datang dari ular / setan yang harus dihadapi TUHAN Yesus.
Ujian pertama: Batu menjadi roti.
Ujian kedua: Ketika Yesus ada di bubungan Bait Allah.
Sekarang kita lihat ujian yang ketiga….
Matius 4:8-9
(4:8) Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, (4:9) dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."
Tingkat ibadah yang tertinggi atau puncak ibadah (doa penyembahan) dari iblis setan adalah; kerajaan dunia dengan kemegahannya / keindahannya.
Mamon, uang yang banyak, harta kekayaan, kedudukan, pangkat yang tinggi adalah bagian dari kerajaan dunia dengan kemegahannya. Itulah puncak ibadah dari setan tritunggal dan itu semua dapat berbicara dan bertindak begitu rupa.
Kalau dalam istilah orang batak; “hepeng do na mangatur dunia.” artinya (uang yang mengatur segala pergerakan dunia.
Saat ini kita berada di gunung TUHAN yang kudus beribadah dan melayani TUHAN, tetapi ibadah itu harus memuncak kepada doa penyembahan. Begitu juga dengan antikris, puncak ibadah tertinggi dari antikris adalah kerajaan dunia dengan kemegahannya.
Kalau pengertian kita terbatas, kita bisa keliru, karena antikris bertindak begitu rupa, kemudian ia dapat berbicara sehingga sepasang telinga pasti mendengar dan orang yang mendengarnya itu dibuat patuh dan dengar-dengaran kepada antikris. Akhirnya, menjadi keliru.
Jadi, ternyata penting sekali orang Kristen; hidup di dalam roh takut akan TUHAN dan gentar kepada nama TUHAN, tidak gentar kepada siapapun. Makan tidak makan, tidak usah gentar. Itu sebabnya, kita semua harus kumpul. Kalau makan jangan pisah-pisah (mendengar firman di tempat yang berbeda-beda) supaya tetap satu.
Jangan suka paksakan kehendak sendiri lagi. Terlihat seperti bersatu padahal tidak menempatkan Kristus sebagai Kepala, ini namanya bukan kesatuan. Banyak di antara kita yang patuh hanya di mulut, tidak sampai kepada manusia roh, manusia dalam.
Para imam, miliki roh takut akan TUHAN, berpihak kepada roh TUHAN, berpihak kepada penggembalaan. Itu satu-satunya cara supaya masa depan terpelihara, tidak keliru. Apa artinya tinggalkan Pengajaran Mempelai untuk dunia ini?
Kita sudah digembalakan oleh Pengajaran Mempelai, lalu memperoleh pengertian tekun tiga macam ibadah, sampai puncak ibadah itulah doa penyembahan. Tetapi setelah memperoleh pengertian lalu kita tinggalkan, sangat disayangkan. Harta, kekayaan, uang, mamon tidak ada artinya.
Yang perempuan (pemudi), jangan karena laki-laki tinggalkan penggembalaan, jangan bodoh, supaya kesaksian jangan bodoh. Kalau memang salib yang menyelamatkan; pertahankan darah salib untuk mendidik hidup ini. Kenapa karena mamon, saudara jadi keliru / menyembah patung yang dapat bicara, lalu meninggalkan tiga macam ibadah pokok untuk sesuatu yang tidak pasti.
Mulai sekarang, banyak dengar-dengaran kepada Satu Pribadi; Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel.
Matius 4:10
(4:10) Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
Lihatlah, patung binatang itu berbicara dan bertindak begitu rupa, ia menawarkan dirinya kepada Yesus, sebab patung binatang itu begitu megah dan indah di dalam kerajaan dunia ini, begitu mulia di dunia ini.
Tetapi Yesus tidak mau disesatkan, TUHAN Yesus tidak mau keliru, karena Yesus sudah berada pada puncak ibadah itulah doa penyembahan, buktinya ialah; kepada Allah saja Yesus berbakti.
Perlu untuk diketahui kalau mau berada sampai pada puncak ibadah itulah doa penyembahan, maka harus berbakti kepada allah saja, berarti; tekun dalam tiga macam ibadah pokok.
Beberapa waktu lalu, beberapa diantara kita ada yang pulang kampung untuk melangsungkan acara pemberkatan nikah kurang lebih 2-3 minggu. Tentu saudara sudah merasakan bagaimana rasanya jauh dari TUHAN, bagaimana rasanya tidak tergembala / tidak tekun dalam tiga macam ibadah pokok. Satu minggu saja sudah kering-kering rohani, bagaimana jika selamanya tidak digembalakan oleh Pengajaran Mepelai? Sudah pasti keliru dalam bertindak.
Orang yang meninggalkan Pengajaran Mempelai, ujung-ujungnya turun kelas dan banyak tindakannya yang keliru.
Jangan hanya karena mamon, perkara lahiriah, kita turun kelas.
Sebagai bukti, bahwa Yesus tekun dalam tiga macam ibadah pokok:
Batu menjadi roti (Matius 4:4), dalam pola Tabernakel terkena; MEJA ROTI SAJIAN 🡪Ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci
Berada dibubungan bait Allah (Matius 4:5-7), dalam pola Tabernakel terkena; PELITA EMAS 🡪 Ketekunan dalam Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian
Berada di gunung yang tinggi (Matius 4:8-9), dalam pola Tabernakel terkena; MEZBAH DUPA 🡪 Ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan, sebagai tingkat ibadah yang tertinggi.
Jadi, saudara tidak perlu ragu lagi dengan ketekunan tiga macam ibadah pokok. Hanya kepada Dia sajalah kita berbakti dan digembalakan oleh Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel.
Dengan Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel kita dibawa pada 2 (dua) klimaks, yaitu:
Doa Penyembahan.
Nikah suci / pesta nikah Anak Domba.
Itu sudah menjadi harga mati, tidak bisa ditawar lagi oleh bujukan-bujukan dari patung binatang yang dapat berbicara.
Wahyu 13:16-17
(13:16) Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, (13:17) dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.
Kepada semua lapisan masyarakat akan diberi tanda pada tangan kanan atau dahi mereka.
Kegunaan tanda / cap tersebut: Bebas untuk membeli dan menjual.
Pendeknya, roh antikris adalah roh jual beli.
Semuanya akan diberikan oleh setan (mamon) asal ada tanda atau cap di tangan kanan atau di dahi. Kemudian bebas untuk membeli dan menjual dengan catatan; menyembah patung bintang yang dapat berbicara dan bertindak begitu rupa. Tetapi lihatlah, Yesus tidak mau sesat dan keliru walaupun patung binatang itu dapat berbicara.
Jadi, yang tidak mau menerima dan mengasihi kebenaran yang bersumber dari salib, satu kali akan menerima tanda ini. Manakala patung binatang itu berbicara, pasti akan menerima bahasa ini. Dia akan keliru saat patung binatang itu bertindak begitu rupa, sehingga semua lapisan masyarakat, besar atau kecil, laki-laki atau perempuan, akan menerima cap dari meterai, tanda dari antikris.
Wahyu 13:18
(13:18) Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
Tetapi, yang terpenting disini adalah HIKMAT (didikan salib).
1 Korintus 1:22-24
(1:22) Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat, (1:23) tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan, (1:24) tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.
Pengajaran salib, didikan salib yang kita terima adalah kekuatan Allah untuk menghadapi antikris saat menjadi raja atas seantero dunia, dan hikmat Allah, akal budi dan kebijaksaaan, sehingga kita dapat membedakan mana yang baik, mana yang tidak baik.
Jadi, yang terpenting disini adalah hikmat (didikan salib), bukan soal berkat keberkatan, berhasil keberhasilan, bukan soal kegerakan rohani; mukjizat palsu.
Sebagai catatan, karena harta, seseorang bisa bodoh, ibadah hanya karena mukjizat kesembuhan juga bisa bodoh, dan karena kebodohan bisa jadi sesat dan keliru.
Kembali kita perhatikan…
Wahyu 13:18
(13:18) Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam
Hanya orang yang berhikmat yang dapat menghitung bilangan binatang itu. Sedangkan bilangan binatang itu adalah bilangan seorang manusia dan bilangannya adalah 666.
Manusia diciptakan pada hari keenam, dan manusia terdiri dari; tubuh, jiwa dan roh.
666 itu berarti;
6 = Tubuh dikuasi daging,
6 = Jiwa dikuasai daging,
6 = Roh dikuasai daging.
Kalau tubuh, jiwa dan roh dikuasai daging, sulit menerima pengajaran salib / didikan salib yang mendatangkan hikmat dan kekuatan, orang semacam ini sukar berubah, karena dia sudah dimeteraikan oleh cap antikris, seperti yang tertulis dalam 1 Timotius 4:1-2.
1 Timotius 4:1-2.
(4:1) Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan (4:2) oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.
Kalau ajaran sesat sudah termeteri bagaikan cap / daging yang diselar oleh besi panas, bagaimanapun cap itu tidak bisa diubah lagi.
Kalau seseorang sudah menyembah patung yang dapat berbicara, orang seperti ini tidak bisa lagi berubah.
Jadi, yang akan menerima cap dari antikris nanti adalah orang yang tidak mau berubah.
Hati-hati dengan pengajaran-pengajaran di hari-hari terakhir ini. Kalau sudah digembalakan oleh Pengajaran Mempelai, mantapkan hati; tekun dalam tiga macam ibadah pokok, jangan karena perkara lahiriyah turun kelas.
Jangan lupa dengan Firman yang disampaikan malam ini. Kenapa saya mengatakan hal ini? Karena bisa saja saudara hari ini mengakui Pengajaran Mempelai, tetapi besok, belum tentu, bisa saja dibutakan oleh ilah zaman, oleh berhala-berhala di bumi ini. Oleh sebab itu terus berpegang pada Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel.
Kita kembali melihat, bagaimana sikap Daniel terhadap larangan tersebut…
Daniel 6:11
(6:11) Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.
Sekalipun undang-undang telah dikeluarkan, namun Daniel tetap pergi ke rumahnya untuk berbakti kepada Allah yang benar, Allah Israel, Allah yang hidup.
Hal ini menunjukkan bahwa Daniel hidup dalam roh takut akan TUHAN dan gentar terhadap nama TUHAN saja, tidak kepada perkara dunia ini.
Pendeknya, Daniel takut dan gentar terhadap nama TUHAN, tiga kali sehari ia;
Berlutut = merendahkan diri kepada TUHAN.
Berdoa serta memuji Allahnya = beribadah sampai kepada puncak ibadah itulah doa penyembahan.
Daniel 6:16-17
(6:16) Lalu bergegas-gegaslah orang-orang itu menghadap raja serta berkata kepadanya: "Ketahuilah, ya raja, bahwa menurut undang-undang orang Media dan Persia tidak ada larangan atau penetapan yang dikeluarkan raja yang dapat diubah!" (6:17) Sesudah itu raja memberi perintah, lalu diambillah Daniel dan dilemparkan ke dalam gua singa. Berbicaralah raja kepada Daniel: "Allahmu yang kausembah dengan tekun, Dialah kiranya yang melepaskan engkau!"
Akhirnya, Daniel dilemparkan ke dalam gua singa, dan tidak ada yang dapat mengeluarkannya dari gua singa, siapapun dia. Sekalipun raja Darius berusaha untuk mengeluarkan Daniel; tidak ada jalan keluarnya.
Daniel 6:18
(6:18) Maka dibawalah sebuah batu dan diletakkan pada mulut gua itu, lalu raja mencap itu dengan cincin meterainya dan dengan cincin meterai para pembesarnya, supaya dalam hal Daniel tidak dibuat perubahan apa-apa.
Kemudian, di sini kita melihat; mulut gua singa itu ditutup dengan batu yang telah dicap dengan cincin meterai.
Semua orang; besar atau kecil, yang tidak memiliki roh takut akan TUHAN dan gentar terhadap nama TUHAN, akan menerima tanda 666 sebagai cap meterai dari antikris, sehingga mereka yang telah menerima tanda cap meterai; memang bebas untuk menjual dan membeli, akan tetapi untuk selamanya terikat dengan antikris.
Kalau kita memiliki roh takut akan TUHAN dan gentar terhadap nama TUHAN, kita memiliki masa depan. Dunia ini tidak memberi masa depan, tidak menjanjikan, sebab itu jangan kita keliru.
Daniel 6:21
(6:21) dan ketika ia sampai dekat gua itu, berserulah ia kepada Daniel dengan suara yang sayu. Berkatalah ia kepada Daniel: "Daniel, hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kausembah dengan tekun, telah sanggupkah Ia melepaskan engkau dari singa-singa itu?"
Ayat ini menunjukan kepada kita, bahwa ibadah kita di bumi ini harus memuncak sampai doa penyembahan, tidak ada cara lain untuk melepaskan diri dari mulut singa.
Daniel 6:22-23
(6:22) Lalu kata Daniel kepada raja: "Ya raja, kekallah hidupmu! (6:23) Allahku telah mengutus malaikat-Nya untuk mengatupkan mulut singa-singa itu, sehingga mereka tidak mengapa-apakan aku, karena ternyata aku tak bersalah di hadapan-Nya; tetapi juga terhadap tuanku, ya raja, aku tidak melakukan kejahatan."
Di sini kita melihat, pembelaan TUHAN dinyatakan kepada Daniel, sebab malaikat TUHAN telah diutus untuk mengatupkan mulut singa-singa itu.
2 (dua) alasan malaikat TUHAN mengatupkan mulut singa-singa itu:
YANG PERTAMA: Daniel tidak bersalah kepada TUHAN, sebab dalam kamar atas rumahnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem.
Maleakhi 3:10
(3:10) Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
Tingkap-tingkap langit terbuka untuk mencurahkan berkat-berkat berkelimpahan.
Singkat kata, tingkap langit disebut juga sebagai kelimpahan kasih karunia TUHAN.
Jadi, selagi masih ada kesempatan untuk beribadah dan melayani TUHAN, manfaatkan kesempatan itu, sebab ada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, itu merupakan tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem, itu adalah kelimpahan kasih karunia.
Yerusalem adalah pusat kerajaan damai sejahtera, itu adalah ibadah pelayanan, itu juga bicara soal imam-imam.
Jadi itulah alasan mengapa TUHAN mengutus malaikat-Nya untuk mengatup mulus singa-singa itu; karena Daniel beribadah dan melayani TUHAN, menghargai kelimpahan kasih karunia TUHAN.
Kejadian 7:11
(7:11) Pada waktu umur Nuh enam ratus tahun, pada bulan yang kedua, pada hari yang ketujuh belas bulan itu, pada hari itulah terbelah segala mata air samudera raya yang dahsyat dan terbukalah tingkap-tingkap di langit.
Terbukalah tingkap-tingkap di langit, tetapi ini adalah penghukuman.
Berarti, kalau tidak menghargai kelimpahan kasih karunia, dunia ini akan dihukum oleh banjir jahanam (gambaran dari kenajisan percabulan), itulah roh antikris; roh jual beli.
Kejadian 8:2, 6
(8:2) Ditutuplah mata-mata air samudera raya serta tingkap-tingkap di langit dan berhentilah hujan lebat dari langit, (8:6) Sesudah lewat empat puluh hari, maka Nuh membuka tingkap yang dibuatnya pada bahtera itu.
Sesudah banjir jahanam; kenajisan percabulan, itulah roh antikris, roh jual beli sudah berhenti, pada saat itulah Nuh membuka tingkap bahteranya.
Ketika tingkap itu dibuka, yang terjadi…
Kejadian 8:7
(8:7) Lalu ia melepaskan seekor burung gagak; dan burung itu terbang pulang pergi, sampai air itu menjadi kering dari atas bumi.
Ada aktivitas seperti burung gagak.. Tetapi yang TUHAN mau bukan aktifitas di dunia ini, sebab tidak ada perhentian.
Kita harus mau menghargai ibadah dan pelayanan, hari perhentian, hari ketujuh bukan aktifitas dunia, itu bagaikan burung gagak pulang pergi.
Kejadian 8:8-9
(8:8) Kemudian dilepaskannya seekor burung merpati untuk melihat, apakah air itu telah berkurang dari muka bumi.(8:9) Tetapi burung merpati itu tidak mendapat tempat tumpuan kakinya dan pulanglah ia kembali mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu, karena di seluruh bumi masih ada air; lalu Nuh mengulurkan tangannya, ditangkapnya burung itu dan dibawanya masuk ke dalam bahtera. (8:10) Ia menunggu tujuh hari lagi, kemudian dilepaskannya pula burung merpati itu dari bahtera; (8:11) menjelang waktu senja pulanglah burung merpati itu mendapatkan Nuh, dan pada paruhnya dibawanya sehelai daun zaitun yang segar. Dari situlah diketahui Nuh, bahwa air itu telah berkurang dari atas bumi.
Sesudah tingkap bahtera Nuh dibuka, di situ ada 2 (dua) aktifitas;
Aktivitas burung gagak; tidak ada perhentian = Tidak menghargai ibadah dan pelayanan.
Aktivitas kedua; di paruh burung merpati nampak sehelai daun zaitun yang segar.
Kalau kita berada di tengah-tengah ibadah bahkan ibadah memuncak sampai doa penyembahan; bagaikan sehelai daun zaitun segar di paruh merpati.
Ini aktivitas yang TUHAN mau, yaitu; tekun dalam tiga macam ibadah pokok sampai memuncak sampai doa penyembahan, menghargai hari sabat, hari perhentian.
Burung merpati gambaran atau bayangan dari Roh Kudus; aktivitas Roh (kegiatan Roh) itu yang TUHAN mau.
Itulah yang dikerjakan oleh Daniel, di kamar atas rumahnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem.
Kalau kita masih diberi kemurahan untuk beribadah sampai hari ini, itu adalah kelimpahan kasih karunia, supaya kita tidak berdosa kepada TUHAN.
Bandingkan dengan yang tidak mau menghargai kelimpahan kasih karunia TUHAN.
Yesaya 24:17-20
(24:17) Hai penduduk bumi, kamu akan dikejutkan, akan masuk pelubang dan jerat! (24:18) Maka yang lari karena bunyi yang mengejutkan akan jatuh ke dalam pelubang, dan yang naik dari dalam pelubang akan tertangkap dalam jerat. Sebab tingkap-tingkap di langit akan terbuka dan akan bergoncang dasar-dasar bumi. (24:19) Bumi remuk redam, bumi hancur luluh bumi goncang-gancing. (24:20) Bumi terhuyung-huyung sama sekali seperti orang mabuk dan goyang seperti gubuk yang ditiup angin; dosa pemberontakannya menimpa dia dengan sangat, ia rebah dan tidak akan bangkit-bangkit lagi.
Tingkap-tingkap langit akan terbuka tetapi sebagai penghukuman.
Maka yang lari karena bunyi yang mengejutkan akan jatuh ke dalam pelubang,
Dan yang naik dari dalam pelubang akan tertangkap dalam jerat.
Tingkap-tingkap adalah kemurahan, kalau dihargai kita akan merasakan kemurahan, tetapi, kalau tidak mau menghargai kemurahan, tingkap-tingkap juga akan menghukum.
2 (dua) alasan malaikat TUHAN mengatupkan mulut singa-singa itu:
YANG KEDUA: Daniel tidak melakukan kejahatan terhadap raja Darius.
Makna yang dapat kita petik dari pernyataan ini adalah; kita tidak akan bersalah terhadap dunia ini, bila tidak menerima "jus racikan."
Memang kita harus patuh kepada dunia ini; bayar pajak bumi bangunan, bayar pajak kendaraan roda dua, tiga atau empat, itu namanya patuh pada aturan. Tetapi kalau tidak menerima “jus racikan” bukan berarti kita bersalah kepada pemerintahan ini. Kenapa? Karena kita senantiasa beribadah dan melayani kepada TUHAN, sementara ibadah dan pelayanan ini selalu dihubungkan dengan darah salib, yang berkuasa memberi hidup.
Di dalam tubuh terdapat 37 triliun sel-sel, semua itu hidup karena dilumuri darah. Kita semua adalah sel-sel, anggota-anggota tubuh Kristus, tidak akan bertahan hidup kalau tidak berdarah-darah oleh darah salib, kalau tidak menyangkal diri dan memikul salib di tengah ibadah dan pelayanan, sekalipun minum “jus racikan” setiap hari.
Kita tidak menaruh harap kepada “jus racikan” sekalipun resepnya dari ahli gizi terbaik.
Daniel 6:26
(6:26) Kemudian raja Darius mengirim surat kepada orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa, yang mendiami seluruh bumi, bunyinya: "Bertambah-tambahlah kiranya kesejahteraanmu! (6:27) Bersama ini kuberikan perintah, bahwa di seluruh kerajaan yang kukuasai orang harus takut dan gentar kepada Allahnya Daniel, sebab Dialah Allah yang hidup, yang kekal untuk selama-lamanya; pemerintahan-Nya tidak akan binasa dan kekuasaan-Nya tidak akan berakhir.
Lewat pengalaman nabi Daniel, kita dididik oleh TUHAN, dan akhir dari didikan itu adalah kita semua memiliki roh takut akan TUHAN dan gentar kepada nama TUHAN.
Ciri-ciri memiliki roh takut akan TUHAN dan gentar terhadap nama TUHAN.
Kolose 3:22
(3:22) Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan. (3:23) Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
Yang disebut takut akan TUHAN dan gentar terhadap nama TUHAN; taat kepada tuannya. Kemudian ketaatan itu disertai dengan ketulusan hatinya.
Jadi, menyenangkan tuannya bukan untuk dilihat manusia, tetapi lebih dari pada itu, supaya dilihat TUHAN.
Kalau tidak tulus dalam ketaatan; hanya taat di depan (dilihat orang saja), tetapi di belakang; main belakang. Kalau berbuat baik dihadapan manusia, itu bukan takut TUHAN namanya, itu takut manusia. Tetapi biarlah kita benar-benar mengasihi TUHAN dengan tulus.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment