IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 09 JANUARI 2024
KITAB YUDAS
(Seri: 2 )
Subtema: PENGHUKUMAN & PERLINDUNGAN (TUDUNG KULIT MINA GAJAH)
Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN, oleh rahmatNya dan pertolongan dua tangan yang diulurkan menghimpunkan hidup kita untuk berada di atas gunung TUHAN yang kudus, beribadah di dalam rumah TUHAN lewat ibadah doa penyembahan, berarti sebentar kita akan tersungkur di bawah kaki salib TUHAN, sujud menyembah kepada Dia, sebab hanya kepada Dia saja kita berbakti, tidak kepada yang lain.
Saya tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat TUHAN yang sedang bergabung dengan penggembalaan GPT “BETANIA” Serang, Cilegon, Banten, Indonesia untuk mengikuti ibadah dan pemberitaan Firman TUHAN di malam ini, dimanapun berada lewat live streaming, YouTube, Facebook, dimanapun berada. Kiranya TUHAN juga ada disana, sebagaimana TUHAN hadir di tengah-tengah ibadah Doa Penyembahan di ruangan ini.
Tetapi jangan lupa kita berdoa dalam Roh, dalam doa itu kita mohon kemurahan TUHAN, supaya firman yang dibukakan itu memberi kepastian, meneguhkan hati kita, sehingga kita menjadi suatu kehidupan yang kuat, tidak mudah digoyahkan oleh pengaruh-pengaruh yang tak suci.
Secepatnya kita sambut firman penggembalaan untuk ibadah Doa penyembahan dari surat Yudas. Dan malam ini kali yang kedua dalam pemberitaan firman TUHAN, setelah kita diberkati oleh firman penggembalaan dari kitab yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose. Di tahun yang baru ini kita masuk pada firman penggembalaan yang baru pula, tentu karena kemurahan TUHAN, bukan suatu kebetulan.
Pendahuluan dari surat Yudas, atau dalam ejaan lama disebut surat Yehuda, telah diterangkan minggu lalu. Surat Yudas ini berbicara tentang penghukuman. Dan penghukuman jika dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena pada tudung kulit mina gajah (tudung kulit lumba-lumba). Tudung ini adalah tudung yang paling atas, sebab tudung ini sangat kuat dan tahan terhadap udara, juga tahan terhadap cuaca yang ekstrim sekalipun.
Karena tudung kulit lumba-lumba adalah bagian yang teratas, maka tentu saja tudung inilah pertama-tama yang akan menerima baik:
Angin bertiup kencang,
hujan yang begitu deras (lebat),
Panas dan terik yang begitu terik.
Jadi yang pertama menerima serangan (hukuman) jelas adalah tudung kulit lumba-lumba (tudung yang teratas).
Tetapi tudung kulit lumba-lumba (tudung mina gajah) ini sangat kuat sehingga sanggup menerima setiap serangan (hukuman) yang menimpa Tabernakel itu sendiri.
Berbicara soal hukuman, kita diingatkan oleh penghukuman yang menimpah zaman Nuh, dimana seluruh dunia ditenggelamkan oleh air bah, minggu lalu sudah diterangkan, saya kira masih jelas dalam ingatan.
Akan tetapi masih ada hukuman lagi yang akan menimpah bumi ini secara menyeluruh, bukan lagi oleh air bah, tetapi dengan api yang menghanguskan, sebagaimana dalam suratan 2 Petrus 3:3.
2 Petrus 3:3-7
(3:3) Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya. (3:4) Kata mereka: "Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan." (3:5) Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air, (3:6) dan bahwa oleh air itu, bumi yang dahulu telah binasa, dimusnahkan oleh air bah. (3:7) Tetapi oleh firman itu juga langit dan bumi yang sekarang terpelihara dari api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik.
Pada zaman air bah, Tuhan menghukum dunia, tetapi menyelamatkan Nuh, isteri dan anak-anaknya. Mereka dilindungi untuk diselamatkan. Akan tetapi akan ada hukuman susulan, bukan lagi dari air bah, tetapi dihanguskan oleh api.
Jadi hati-hati saudara, jangan sampai tidak mau tau dengan ibadah – di tengah-tengah ibadah kita melayani–, jangan sampai tidak mau tau dengan segala pekerjaan Roh, karena masih ada hukuman susulan, bukan lagi dari air bah, tetapi dari api yang menghanguskan. Janganlah hidup dengan roh-roh pengejek.
Perlu untuk diketahui: Jika ada hukuman, maka kita yakin, ada juga perlindungan Allah bagi kita. Inilah pengertian yang hakiki dari tudung kulit mina gajah.
Roma 8:3-4
(8:3) Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging, (8:4) supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh.
Yesus telah menerima hukuman karena dosa dunia. Intinya Yesus dijatuhi hukuman, tetapi disisi lain manusia menerima perlindungan (diselamatkan).
Andaikata manusia dihukum karena dosanya, maka manusia tidak selamat. Tapi penghukuman atas dosa jatuh pada diri Yesus, sehingga manusia menerima perlindungan untuk diselamatkan.
Kalau ada penghukuman, berarti ada perlindungan dari TUHAN bagi kita.
Pada zaman air bah, dunia dihukum, tetapi nikah Nuh dan nikah anak-anaknya diselamatkan. Pada zaman Sodom dan Gomora dihukum, tetapi Lot dan keluarganya diselamatkan oleh Tuhan.
Yang diselamatkan Allah adalah; orang-orang Kristen yang memiliki kualitas rohani. Kalau tidak memiliki kualitas rohani tidak mungkin diselamatkan seperti Lot pada zaman Sodom dan Gomora, dan seperti Nuh pada zaman air bah menghukum dunia.
Kita lihat kualitas rohani.
Lukas 10:17-19 Perikop: “Kembalinya ketujuh puluh murid”
(10:17) Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata: "Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu." (10:18) Lalu kata Yesus kepada mereka: "Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit. (10:19) Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu.
Setan-setan takluk di tengah-tengah pelayanan daripada 70 murid-murid. Hal itu diketahui dan diakui langsung oleh Tuhan Yesus. Akan tetapi jangan lupa, sesungguhnya Tuhanlah yang memberi kuasa itu atas 70 murid, untuk:
Menginjak-injak ular,
menginjak-injak kalajengking,
kuasa untuk menahan kekuatan musuh,
sehingga tidak ada yang membahayakan 70 murid di tengah ibadah dan pelayan mereka di hadapan TUHAN.
Lukas 10:20
(10:20) Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga."
janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, sebab sekalipun seorang hamba TUHAN sanggup mengadakan pengusiran setan, sanggup mengadakan tanda-tanda ajaib, mujizat-mujizat.
Tetapi bersukacitalah karena tiap-tiap nama kita terdaftar di Sorga, itu yang terpenting.
Tapi orang kristen di muka bumi ini banyak heran dengan mukjizat, saya tidak habis pikir. Kok sepertinya sasaran ibadah kepada mukjizat pengertian semacam ini sangat dangkal, tidak mencapai kerajaan Sorga.
Tapi kita yang sudah memperoleh pengetahuan dari sorga, ibadah ini tidak berhenti hanya sebatas mukjizat.
Oleh kuasa yang TUHAN beri bisa melayani, sanggup mengumpulkan jiwa, sanggup mengadakan mujizat, tanda-tanda heran, dan perbuatan-perbuatan yang ajaib, serta sanggup melakukan pengusiran setan, bukan jaminan (tolak ukur) untuk mendapat keselamatan.
Dulu awal pelayanan saya sering mengusir Setan, banyak sekali mengadakan mujizat kesembuhan. Apakah itu tolak ukur sehingga saya layak masuk Sorga? belum tentu. Waktu yang akan menjawab semua.
Hari ini bisa mengusir setan, hari ini bisa mengadakan mujizat kesembuhan, hari ini bisa melakukan kegerakan rohani, tapi besok belum tentu bisa mempertahankan hidup suci di hadapan TUHAN.
Jadi perbuatan ajaib, mukjizat, tanda-tanda heran, pengusiran setan bukan tolak ukur sehingga seseorang layak untuk masuk Sorga, waktu yang akan menjawab. Hari ini saya bisa melakukan kegerakan rohani, besok bagaimana?
Lalu siapa yang diselamatkan kalau memang mukjizat bukan tolak ukur, kalau pengusiran Setan yang diadakan hamba TUHAN bukan tolak ukur?
Yang dilindungi dan diselamatkan ialah orang-orang yang namanya terdaftar di Sorga, dengan lain kata namanya tertulis dalam kitab kehidupan anak domba. Inilah orang-orang yang terpilih, inilah orang yang dikasihi karena mempunyai kualitas rohani.
Saya berharap saudara yang sedang mengikuti pemberitaan firman lewat live streaming pahamilah ini dengan sungguh-sungguh, jangan lagi keliru dengan suasana pelayanan yang sekarang ini, semarak dengan kegerakan rohani.
Tidak salah memang itu terjadi, tetapi yang terpenting adalah kualitas rohani. Kalau kita memiliki kualitas rohani, berarti dengan lain kata nama kita tertulis dalam kitab kehidupan anak domba, itu yang terpenting.
Sungguh-sungguh saudara, jangan terkecoh dengan pelayan-pelayan, kegerakan-kegerakan rohani di hari-hari terakhir ini, yang terpenting bagaimana kita mempunyai kualitas rohani, sampai pada akhirnya oleh kualitas rohani, nama kita tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba (terdaftar di Sorga).
Wahyu 13:3
(13:3) Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu.
Antikris sanggup melakukan mujizat kesembuhan atas orang sakit.
Oleh karena mujizat kesembuhan yang diadakan antikris dunia terheran-heran, kristen duniawi terheran-heran.
Kalau Kristen Sorgawi kualitas rohaninya tinggi, tidak terheran-heran, biasa saja karena itu kuasa dari sorga. Tetapi disini kristen manusia duniawi sangat terheran-heran. Oleh karena herannya terhadap mukjizat kesembuhan yang diadakan oleh antikris akhirnya beralih menjadi pengikut antikris. Kalau pengikut TUHAN tidak terheran-heran terhadap mukjizat, pengikut sorgawi tidak heran terhadap mukjizat kesembuhan.
Matius 16:24
(16:24) Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
"Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
Tetapi lihatlah pengikut antikris heran. Manusia duniawi akhirnya menjadi pengikut antikris, karena mereka sangat terheran-heran dengan mujizat kesembuhan, tidak heran dengan salib di Golgota.
Kalau dengan kegerkana saja bisa menyelamatkan, Yesus tidak perlu datang ke dunia dan mati di atas kayu salib. Cukup dengan kegerakan rohani, ada tiupan angin, lalu tampil lidah-lidah api, disitu terjadi banyak kegerakan-kegerakan rohani, sejak itu mukjizat terjadi dikerjakan oleh dua belas murid menjadi dua belas Rasul, tetapi tidak menjamin untuk memperoleh keselamatan. Yang menjamin adalah sangkal diri, pikul salib, ikut TUHAN. Itu sebabnya selanjutnya di ujung pelayanan Yesus di atas muka bumi ini; Yesus taat sampai mati, bahkan sampai mati di atas kayu salib (Filipi 2:8)
Di ujung pelayanan Yesus di atas muka bumi ini tidak sebatas mengadakan mukjizat. Ujung-ujungnya Yesus harus mati, tapi bangkit pada hari yang ketiga. Ini yang harus kita taati; taat sampai mati, bukan soal mukjizat yang harus kita taati.
Jangan heran terhadap mujizat, kegerakan rohani, sebab itu kuasa dari Sorga. Heranlah apabila seseorang tadi nakal, tapi sekarang dia pikul salib, itulah yang harus diherankan. Kalau sembuh itu kuasa dari TUHAN, tapi kalau seseorang berubah karena salib itu perjuangan, itu yang harus kita herankan.
Antikris sanggup mengadakan mujizat kesembuhan, dan Kristen manusia duniawi terheran-heran terhadap pelayanan semacam ini. Akhirnya kalau melihat ada hamba TUHAN sanggup mengadakan mukjizat, dia pergi ke situ, tapi lupa dengan pengajaran salib. Harusnya duduk diam mendengarkan pengajaran salib, itu yang terpenting, itu yang mengubahkan hidupmu, nanti yang sakit sembuh, karena firman Allah mengadakan yang tidak ada menjadi ada. Dari semula langit bumi dan isinya yang menciptakan adalah firman. Yang menciptakan manusia dari seonggok tanah liat adalah firman.
Kalau firman membentuk manusia maka pada satu ketika yang sakit akan sembuh oleh bilur-bilurNya. Yesus firman, bilur-bilurNya yang memberi kesembuhan. Dengar saja pengajaran salib, dengar saja Dia yang berbicara di atas kayu salib, sembuh sudah. Tidak perlu harus kejar ke kalimantan, ke Sulawesi, tidak perlu.
Kita harus mempunyai pengertian. Alkitab berkata: orang yang tidak punya Wahyu tidak selamat. Kalau tidak ada pembukaan firman domba-domba liar. Binasa kalau tidak ada pembukaan rahasia firman (tidak mengenal salib) pasti binasa (Amsal 29:18 dan Hosea 4:6). Pengertian ini harus dipertahankan, apapun yang terjadi. Dunia ini suatu kali akan dihukum diawali karena heran mujizat kesembuhan.
Diawali karena heran karena mujizat kesembuhan, akhirnya…
Wahyu 13:4
(13:4) Dan mereka menyembah naga itu, karena ia memberikan kekuasaan kepada binatang itu. Dan mereka menyembah binatang itu, sambil berkata: "Siapakah yang sama seperti binatang ini? Dan siapakah yang dapat berperang melawan dia?"
Pada akhirnya, orang-orang yang terheran-heran dengan mujizat kesembuhan, pada akhirnya akan menyembah: Naga dan Antikris. Mengapa demikian? karena;
- Naga memberikan kuasa kepada antikris.
- Antikris sanggup mengadakan mujizat kesembuhan.
Jadi keliru oleh kedua perkara tersebut, banyak orang kristen menjadi keliru.
Memang puncak ibadah adalah doa penyembahan, tapi disini kita melihat penyembahan mereka menjadi keliru, dengan lain kata mereka berada pada kedudukan yang tinggi (puncak ibadah/doa penyembahan) yang keliru.
Tetapi apabila kita tetap berpegang teguh pada pengajaran firman yang benar dan murni, niscaya penyembahan kita tidak akan pernah keliru.
Intinya kristen dengan hidup manusia duniawi hanya terheran-heran dengan kegerakan rohani, mujizat kesembuhan yang diadakan antikris, dan akhirnya menjadi pengikut antikris, sampai pada puncak ibadah doa penyembahan, tapi penyembahan yang keliru, karena mereka menyembah naga dan antikris.
Di sisi yang lain ada Gereja yang hidup dengan kualitas rohani.
Wahyu 13:8
(13:8) Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih.
Orang-orang yang menyembah naga dan antikris ialah orang-orang yang namanya tidak tertulis dalam kitab kehidupan anak Domba atau tidak terdaftar di Sorga. Berarti kalau kita melihat dari ayat ini kita memperoleh pengertian sebaliknya: Orang-orang yang tertulis namanya dalam kitab kehidupan Anak Domba adalah orang-orang pilihan Allah (memiliki kualitas rohani), ibadah mereka sudah memuncak sampai Doa Penyembahan.
Jadi yang namanya tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba adalah orang-orang pilihan Allah, orang-orang yang dikasihi Allah, memiliki kualitas rohani. Orang semacam inilah yang akan menyembah Allah.
Kalau ibadah sudah sampai kepada tingkat ibadah yang tertinggi (puncak ibadah/Doa Penyembahan) nama kita tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba.
Jadi puncak ibadah adalah doa penyembahan seperti malam ini, bukan Ibadah Raya Minggu atau Ibadah Pendalaman Alkitab.
Saudara harus percaya ibadah ini bukan buatan tangan saya, bukan buatan tangan manusia, ini tangan dari Tuhan Yesus dibawa dari Sorga ke bumi di atas kayu salib, diberikan semuanya kepada kita, Dialah berkat rohani yang datang dari Sorga.
Efesus 1:3
(1:3) Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.
Ketekunan Tiga macam Ibadah pokok puncaknya adalah doa penyembahan, itu datangnya dari Sorga. TUHAN Yesus yang membawal. Ibadah doa penyembahan ini bukan buatan tangan manusia.
Jadi ibadah kita harus memuncak. Tekun tiga macam ibadah pokok sampai akhirnya ibadah berada pada tingkat ibadah yang tertinggi, atau berada puncak ibadah (doa penyembahan). Kualitas rohani yang semacam ini ditunggu-tunggu oleh TUHAN, ini orang pilihan, yang layak untuk dilindungi dan diselamatkan, bebas dari penghukuman.
Tidak bisa kalau hanya sekedar beribadah. Kalau hanya sekedar beribadah akan turut menerima hukuman (api yang menghanguskan).
Matius 21:13 Perikop: “Yesus menyucikan Bait Allah”
Matius 21:13
(21:12) Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati (21:13) dan berkata kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun."
Di dalam rumah TUHAN ada:
orang yang berjual beli (menjual korban Kristus)
meja-meja penukar uang (hati terikat dengan uang)
bangku-bangku pedagang merpati (keakuhan)
Kalau kita datang beribadah tetapi tidak mengalami penyucian dari tiga hal ini, tidak ada artinya. Sebab itu TUHAN mengadakan penyucian, supaya jangan sampai kita menjual korban Kristus, sebab syarat mengikut Yesus:
Sangkal diri,
pikul salib,
ikut TUHAN.
Kemudian, jangan terikat dengan uang, kemudian jangan ada bangku-bangku di bait Allah (jangan ada keakuan).
Itu yang saya sesalkan dari seorang imam atau hamba-hamba TUHAN yang melayani TUHAN. Melayani mau, tetapi keakuannya kuat sekali, ini harus disucikan saudara.
Sesudah disucikan dari dosa menjual korban Kristus, dosa hati terikat dengan uang, dosa keakuhan, selanjutnya…
Matius 21:13
(21:13) dan berkata kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun."
Target (sasaran) dari rumah Allah (kehidupan Gereja Tuhan) adalah menjadi RUMAH DOA = hidup rohani sudah mencapai doa penyembahan, bukan soal berkat-keberkatan, bukan soal berhasil keberhasilan, bukan soal mujizat kesembuhan, bukan itu target atau sasaran dari rumah TUHAN.
Maka keluarga sidang jemaat GPT “BETANIA” haruslah bersyukur kepada TUHAN, sebab kepada kita dipercayakan satu kereta api, itulah Pengajaran Pembangunan Tabernakel. Setiap kali even kita bersekutu dengan para hamba-hamba TUHAN, itu kemurahan TUHAN. Target kita apa? rumah TUHAN menjadi rumah doa. Target kita bukan soal berkat keberkatan, target kita bukan soal mengumpulkan jiwa-jiwa sebanyak-banyaknya. Apa artinya mengumpulkan jiwa kalau nama tidak terdaftar di Sorga, apa artinya pelayanan ini?
Harus menjadi rumah doa dengan lain kata tingkat ibadah sudah mencapai tingkat yang tertinggi yakni Doa Penyembahan. Itu yang terpenting bagimu, bukan soal supaya kelihatan rohani, tinggalkan sifat yang seperti itu.
Melayani jangan mencari puji-pujian, itu masa lalu, sekarang lembaran baru, ambil satu keputusan, satu komitmen.
Saya berharap semua imam-imam yang melayani tidak boleh lagi kompromi dengan sesama daging. Kalau curhat, curhat sama TUHAN Yesus, apalagi perkara yang terkait dengan penggembalaan ini.
1 Korintus 11:28-30
(11:27) Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan. (11:28) Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu. (11:29) Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya. (11:30) Sebab itu banyak di antara kamu yang lemah dan sakit, dan tidak sedikit yang meninggal.
Inti dari ayat ini; setiap kali mengadakan perjamuan suci, maka setiap orang terlebih dahulu harus menguji dirinya sendiri atau menghukum dirinya sendiri. Itu berarti setiap orang sudah harus terlebih dahulu menyesali dosa dan kekeliruan-kekeliruan yang diperbuat di masa yang lalu.
Hukum dulu diri, baru kita menikmati tubuh dan darah Yesus. Kalau tidak seperti itu caranya, tidak sedikit orang mengalami penyakit, tidak sedikit orang hidup dalam kelemahan, sehingga oleh karena kelemahan dan penyakit akhirnya orang itu mati.
1 Korintus 11:31
(11:31) Kalau kita menguji diri kita sendiri, hukuman tidak menimpa kita.
Suatu kali hukuman akan menimpa dunia, tetapi pertama-tama kali hukuman itu dimulai dari rumah TUHAN, kemudian akan ada hukuman yang akan dijatuhkan menimpah dunia, sesuai dengan yang tertulis di kitab Wahyu.
1 Petrus 4:17 Perikop: “Menderita sebagai Kristen”
(4:17) Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah?
Dalam kitab Wahyu terjadi hukuman sebanyak 21 kali, dengan rincian:
Penghukuman dari 7 meterai, menunjuk penghukuman atas mereka yang menolak kegiatan Roh Allah (Wahyu 6-8)
Penghukuman dari 7 sangkakala, itu penghukuman dari Anak Allah, karena menolak berita Firman yang ditiupkan (disuarakan) (Wahyu 8-11)
Penghukuman dari 7 cawan murka Allah, penghukuman dari Allah Bapa, karena menolak kasih Allah (Wahyu 16).
Ada 21 (7 x 3) penghukuman dari Allah Trinitas (Tuhan Yesus Kristus), bagi orang-orang yang tidak percaya pada firman, bagi orang-orang yang menolak kegiatan Roh (ibadah dan pelayanan) dan yang menolak kasih dari Allah.
Hukuman ini akan terjadi menjelang kedatangan TUHAN Yesus Kristus yang kedua kali ke dunia ini, yang menjadi korbannya ialah; Pengejek-pengejek.
2 Petrus 3:3-7
(3:3) Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya. (3:4) Kata mereka: "Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan." (3:5) Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air, (3:6) dan bahwa oleh air itu, bumi yang dahulu telah binasa, dimusnahkan oleh air bah. (3:7) Tetapi oleh firman itu juga langit dan bumi yang sekarang terpelihara dari api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik.
Tetapi oleh firman itu juga langit dan bumi yang sekarang terpelihara dari api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik; orang yang tidak percaya dengan ibadah dan pelayanan, tidak mau tau dengan kegiatan roh, tidak percaya dengan kuasa firman yang sanggup menciptakan langit dan bumi, dan yang terakhir yang menolak kasih Allah, inilah yang akan menerima hukuman, inilah orang fasik.
Tidak susah kok beribadah. Apa yang membuat susah datang beribadah? tidak ada
Overtime kerja sampai keringat ditelan-telan, sampai capek mau, tetapi ibadah; duduk hanya satu dua, tiga jam, tidak ada capeknya disitu, tidak bisa.
Sekalipun ibadah itu mudah untuk dijalankan, tetapi sangat sulit bagi manusia dunia (orang fasik). inilah orang-orang yang akan menerima penghukuman.
Intinya apabila kerohanian seseorang tidak berkualitas sukar beribadah, sukar menghargai kegiatan Roh, sukar mendengar firman Allah – sehingga tidak mau berubah – sukar menerima kasih Allah dengan lain kata menolak kasih – tandanya susah sekali merendahkan hati – ini yang akan menerima hukuman dari api yang menghanguskan itu.
Kalau TUHAN memberikan Kitab Yudas sebagai firman penggembalaan untuk ibadah doa penyembahan, berarti saat yang tepat untuk gereja TUHAN, secara khusus sidang jemaat GPT “BETANIA” menerima pengertian supaya lepas dari penghukuman.
Kalau ada penghukuman berarti ada perlindungan dari TUHAN. Ini saatnya kita menerima perlindungan dari TUHAN, itulah arti kitab Yudas kepada kita. Karena kalau dikaitkan dengan Pengajaran Tabernakel; kulit mina gajah (kulit lumba-lumba), tudung teratas, dialah yang pertama kali mengalami serangan atau hukuman.
Yesus sudah dihukum, tetapi disisi lain kita dilindungi dan diselamatkan. Tapi semua ini tidak hanya diterjemahkan dari mulut, tapi harus dengan perbuatan. Jangan kita berkata Yesus sudah dihukum, kita selamat, tidak seperti itu juga.
Intisarinya: Yang terpenting adalah kualitas rohani, yaitu; kehidupan yang sudah mencapai doa penyembahan. Berarti bukan soal perbuatan ajaib, bukan soal pengusiran Setan, bukan soal mujizat kesembuhan, supaya terhindar dari tiga kali tujuh penghukuman.
Jadi kalau rumah TUHAN, (hidup saya dan saudara) tidak mencapai doa penyembahan, bagaimana nasibnya manakala terjadi 3x7 (21) penghukuman.
Target hidup kita adalah menjadi rumah doa, itulah doa penyembahan, karena rumah TUHAN yang pertama-tama dihukum, bukan dunia.
Kita lihat “ibadah di dalam rumah TUHAN dengan kualitas rohani” dari kisah yang menarik sekali.
Lukas 21:1-4 Perikop: “Persembahan janda miskin”
(21:1) Ketika Yesus mengangkat muka-Nya, Ia melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan. (21:2) Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu. (21:3) Lalu Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu. (21:4) Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya."
Di sini kita melihat; orang kaya memasukan persembahan mereka ke dalam peti persembahan, juga janda miskin memasukan 2 peser ke dalam peti. Tetapi Yesus berkata: "Sesungguhnya, janda miskin ini memberi lebih banyak dari orang kaya” Kenapa?
Jadi, Yesus tidak melihat orang dari sisi jumlah yang diberikan, tetapi nilai rohani saya dan saudara.
Orang kaya memberi dari kelimpahan, tetapi janda miskin memberi dari kekurangan, memberi dari seluruh nafkahnya. Nafkah itu hidup. Janda tersebut memberi seluruh hidupnya kepada TUHAN.
Jadi bukan soal jumlah, tetapi soal nafka (hidup) itu yang harus dipersembahkan.
Jangan sampai tubuhmu disini, tetapi jiwa mu kemana-mana. Tetapi yang benar adalah seluruh hidup dipersembahkan kepada TUHAN.
Hidup itu terdiri dari dua bagian:
Tubuh, jiwa, Roh,
hati, pikiran, perasaan,
itu nafkah, itu hidup, itu persembahan yang TUHAN mau. Ini kualitas yang TUHAN tunggu dari saya dan saudara: Hidup Rohani dalam Doa Penyembahan.
Doa penyembahan = penyerahan diri sepenuhnya untuk taat hanya kepada kehendak Allah (Matius 27-50: Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya)
Jadi penyembahan itu = Penyerahan diri sepenuhnya untuk taat hanya kepada Bapa di Sorga saja, seperti yang dilakukan Yesus di atas kayu salib, seluruh hidupNya dipersembahkan kepada TUHAN, itu penyembahan, bukan soal jumlah, tapi nilai rohani kita berkualitas di hadapan TUHAN, ini yang TUHAN tunggu dari kehidupan kita supaya lepas dari penghukuman.
1 Petrus 3:19-20
(3:19) dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara, (3:20) yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
Zaman air bah, dunia dilenyapkan, ditunggangbalikkan. Yang selamat dari air bah hanya sedikit, hanya 8 orang saja. 8 orang ini memiliki kualitas rohani yang layak untuk diselamatkan.
Diselamatkan berarti; dilindungi = bebas dari hukuman.
Kejadian 8:18-20 Perikop: “Air bah surut”
(8:18) Lalu keluarlah Nuh bersama-sama dengan anak-anaknya dan isterinya dan isteri anak-anaknya. (8:19) Segala binatang liar, segala binatang melata dan segala burung, semuanya yang bergerak di bumi, masing-masing menurut jenisnya, keluarlah juga dari bahtera itu. (8:20) Lalu Nuh mendirikan mezbah bagi TUHAN; dari segala binatang yang tidak haram dan dari segala burung yang tidak haram diambilnyalah beberapa ekor, lalu ia mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah itu.
Kehidupan yang diselamatkan, dilindungi TUHAN memang sedikit, tetapi lihatlah yang diselamatkan ini adalah kehidupan yang ibadahnya sudah sampai kepada Doa Penyembahan, mempersembahkan persembahan di atas mezbah.
Malam ini kita mempersembahkan korban di atas mezbah TUHAN. Sebentar kita akan tersungkur di kaki salib, menggunakan leher menundukan kepala sujud menyembah di hadapan takhtaNya, amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment