IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 06 FEBRUARI 2024
SURAT YUDAS
(Seri: 06 )
Subtema: PERHATIAN TUHAN KEPADA ORANG YANG TERPANGGIL
Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN yang sudah memungkinkan kita untuk berada di tengah-tengah rumah TUHAN untuk beribadah dan melayani TUHAN lewat ibadah Doa penyembahan, berarti sebentar kita akan membawa hidup kita rendah di bawah ujung kaki salib TUHAN, tersungkur di hadapan takhta Allah, sujud menyembah kepada Dia, sebagai tingkat ibadah yang tertinggi.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN yang sedang bergabung dengan penggembalaan GPT BETANIA lewat live streaming, Youtube, Facebook, dimanapun berada di dalam, maupun diluar negeri.
Dan selanjutnya kita berdoa, dalam doa kita mohonkan kemurahan TUHAN, supaya firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap hati kita pribadi lepas pribadi.
Secepatnya kita sambut firman penggembalaan untuk ibadah doa penyembahan dari surat Yudas.
Yudas 1:1-3 Perikop: Salam
(1:1) Dari Yudas, hamba Yesus Kristus dan saudara Yakobus, kepada mereka, yang terpanggil, yang dikasihi dalam Allah Bapa, dan yang dipelihara untuk Yesus Kristus. (1:2) Rahmat, damai sejahtera dan kasih kiranya melimpahi kamu. (1:3) Saudara-saudaraku yang kekasih, sementara aku bersungguh-sungguh berusaha menulis kepada kamu tentang keselamatan kita bersama, aku merasa terdorong untuk menulis ini kepada kamu dan menasihati kamu, supaya kamu tetap berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus.
Surat Yudas ditulis oleh Yudas dan ditujukan secara khusus bagi mereka yang terpanggil.
Yudas betul-betul merasa terdorong hatinya untuk menulis surat itu, kepada orang-orang yang terpanggil.
Jadi, Firman Allah yang ia tulis bukan semata-mata karena manusia, tetapi karena dia betul-betul terdorong oleh Roh Tuhan yang suci.
Roma 1:1 Perikop: Salam
(1:1) Dari Paulus, hamba Kristus Yesus, yang dipanggil menjadi rasul dan dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah.
Paulus dipanggil menjadi hamba Yesus Kristus. Ia ditetapkan menjadi rasul untuk satu tugas yang mulia yaitu; memberitakan Injil Allah.
Roma 1:6
(1:6) Kamu juga termasuk di antara mereka, kamu yang telah dipanggil menjadi milik Kristus.
Ternyata bangsa Kafir (non Yahudi) turut dipanggil untuk menjadi milik Kristus. Jadi yang terpanggil bukan saja orang Yahudi tetapi non Yahudi (bangsa kafir) juga.
Lebih rinci lagi …
1 Korintus 1:24
(1:24) tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.
Jadi jelas sekali, baik orang Yahudi maupun orang yang non Yahudi (bangsa kafir) masuk dalam panggilan. Jadi yang terpanggil bukan saja orang Yahudi tetapi non Yahudi (bangsa kafir) juga, sebagaimana kita malam ini telah mendengarkan suara panggilan Allah dari sorga.
1 Korintus 7:17-18
(7:17) Selanjutnya hendaklah tiap-tiap orang tetap hidup seperti yang telah ditentukan Tuhan baginya dan dalam keadaan seperti waktu ia dipanggil Allah. Inilah ketetapan yang kuberikan kepada semua jemaat. (7:18) Kalau seorang dipanggil dalam keadaan bersunat, janganlah ia berusaha meniadakan tanda-tanda sunat itu. Dan kalau seorang dipanggil dalam keadaan tidak bersunat, janganlah ia mau bersunat.
Disini kita melihat TUHAN memanggil:
Orang-orang yang bersunat → orang-orang Yahudi / bangsa Israel.
Orang-orang yang tidak bersunat → orang yang bukan Yahudi (bangsa kafir)
Terkait dengan panggilan
1 Korintus 7:19
(7:19) Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Allah.
Bersunat atau tidak bersunat, tidaklah penting, yang terpenting adalah taat kepada hukum-hukum Allah, berarti menjadi hamba kebenaran, menjadi hamba Kristus Yesus, menjadi milik TUHAN.
Jadi TUHAN tidak memandang bulu, tidak memandang muka. TUHAN tidak melihat apakah dia orang hebat atau orang papah miskin dan lain sebagainya.
Jadi kita harus tau yang terpenting kita taat kepada hukum-hukum Allah. Kalau dia hamba, pasti taat kepada tuannya. Kalau firman kita jadikan tuan, pasti kita taat pada firman Allah.
1 Korintus 7:20-22
(7:20) Baiklah tiap-tiap orang tinggal dalam keadaan, seperti waktu ia dipanggil Allah. (7:21) Adakah engkau hamba waktu engkau dipanggil? Itu tidak apa-apa! Tetapi jikalau engkau mendapat kesempatan untuk dibebaskan, pergunakanlah kesempatan itu. (7:22) Sebab seorang hamba yang dipanggil oleh Tuhan dalam pelayanan-Nya, adalah orang bebas, milik Tuhan. Demikian pula orang bebas yang dipanggil Kristus, adalah hamba-Nya.
Kafir dan Israel dipanggil untuk menjadi hamba Tuhan atau menjadi milik Kristus Yesus.
Seorang hamba Tuhan atau milik Kristus di tengah-tengah ibadah dan pelayanannya adalah orang bebas.
ORANG BEBAS artinya:
Melayani tanpa ikatan (lepas dari segala ikatan; daging, uang/mamon dlsb).
Jadi kalau melayani harus bebas dari segala ikatan.
Lepas dari perhambaan dosa / tidak menjadi hamba terhadap roh-roh dunia, karena roh-roh dunia lemah dan miskin (Galatia 4:9)
Jadi jangan kita berbangga terhadap segala sesuatu yang ada di dunia ini, sekalipun mencapai segala sesuatunya, sebab alkitab berkata roh-roh dunia itu lemah dan miskin.
Bersunat atau tidak bersunat; Tuhan tidak peduli.
Tuhan tidak peduli dengan masa lalu kita, TUHAN tidak peduli dengan latar belakang kita, TUHAN tidak peduli dengan masa-masa kelam kita, sekalipun hidup dalam lumpur dosa yang paling hitam, apakah kita ini hamba sewaktu dipanggil, Tuhan tidak peduli.
Kalau dahulu kita adalah kehidupan yang terikat dengan dunia, menjadi hamba dosa, tidak apa-apa, TUHAN tidak peduli dengan masa lalu seseorang. Yang pasti TUHAN memanggil kita untuk menjadi hamba TUHAN, menjadi hamba Kristus Yesus, menjadi milik kepunyaan Allah.
Hamba TUHAN adalah orang bebas di tengah-tengah ibadah dan pelayanan. Jadi apabila kita mendapat kesempatan untuk dibebaskan oleh Tuhan, mendapat kesempatan untuk melayani TUHAN atau mendapat kesempatan menjadi hamba TUHAN di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, pergunakanlah kesempatan itu dengan baik, itu kemurahan, Tuhan memanggil kita untuk menjadi hamba Tuhan dan milik Kristus.
Masih banyak diantara kita tidak peduli dengan panggilan sorgawi. Tetapi memang soal panggilan ini ada kaitannya dengan kemurahan.
1 Korintus 7:23
(7:23) Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia.
Kita telah dibeli oleh darah salib dan harganya telah lunas dibayar. Jadi, manfaatkanlah darah salib sebagai kesempatan.
Sekarang ini TUHAN memberi kesempatan seluas-luasnya pada kita untuk menjadi hamba TUHAN, untuk menjadi orang bebas, tidak terikat dengan dosa (tidak menjadi hamba dosa,) tidak terikat dengan roh-roh dunia yang lemah dan miskin, itu artinya kita diberi kesempatan untuk melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN, itu adalah kemurahan TUHAN bagi kita, sebab satu kali kesempatan itu akan tertutup, sama seperti Esau tidak ada kesempatan lagi saat ia mencari berkat dari hak kesulungan; Ibrani 12:16: Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan. (12:17) Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.
Jadi kesempatan yang luas untuk menjadi orang bebas, menjadi hamba TUHAN itu kemurahan. Satu kali nanti kemurahan tertutup, seperti Esau tidak mendapat kesempatan untuk bertobat, sekalipun ia jungkir balik menangis dengan cucuran air mata, ia ditolak, sebab tidak ada kesempatan bagi dia.
Selagi masih ada kesempatan itu adalah kemurahan, manfaatkan dengan baik, jangan disia-siakan.
Kita akan melihat kelanjutan dari panggilan ini. Kita akan melihat satu kisah
Matius 22:1-4 Perikop: Perumpamaan tentang perjamuan kawin.
(22:1) Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka: (22:2) "Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya.
Sasaran akhir dari perjalanan panjang gereja Tuhan di atas muka bumi ini ialah; PERJAMUAN MALAM PESTA KAWIN ANAK DOMBA.
Jadi, orientasi dari ibadah dan pelayanan tidak boleh sebatas; berkat-keberkatan, berhasil-keberhasilan atau kegerakan-kegerakan rohani, yakni hamba-hamba TUHAN mengadakan pengusiran setan dan tanda-tanda ajaib dan lain sebagainya, tidak boleh berhenti sampai disitu. Yang benar; ibadah dan pelayanan harus dibawa masuk sampai pada pesta nikah Anak Domba, itulah sasaran akhir dari perjalan rohani kita di atas muka bumi ini, bukan yang lain-lain (Wahyu 19:7-8)
Wahyu 19:7-8
(19:7) Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia. (19:8) Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus. (19:9) Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
Jadi ibadah yang benar; ibadah itu harus dibawa sampai masuk dalam perjamuan malam pesta kawin anak Domba, itu sasaran akhir dari ibadah-ibadah di atas muka bumi ini, bukan soal yang lain-lain. Kalau orientasi ibadah hanya sebatas berkat-berkat itu bukan ibadah dan pelayanan yang benar, itu salah.
Matius 22:3-6
(22:3) Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang. (22:4) Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini. (22:5) Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya, (22:6) dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya.
Demi terwujudnya perjamuan kawin Putra Sang Raja, maka raja itu menyuruh hamba-hamba-Nya untuk memanggil para undangan untuk turut masuk dalam perjamuan kawin, sebab hidangan telah tersedia, yakni; lembu jantan dan ternak kambing domba telah disembelih. Akan tetapi orang-orang yang diundang tersebut tidak mengindahkan panggilan Raja.
Banyak orang kristen di hari-hari terakhir ini tidak mengindahkan panggilan Raja. Di tengah ibadah dan pelayanan ada korban sehari-hari, itulah korban santapan dan korban sembelihan.
Korban sembelihan berarti ibadah dihubungkan dengan pengorbanan TUHAN Yesus Kristus, tetapi orang-orang yang diundang (dipanggil) oleh utusan hamba-hamba raja, baik utusan pertama, maupun utusan yang kedua sama-sama tidak mengindahkan panggilan itu.
Bagaimana dengan kita saudara, apakah kita mau mengindahkan panggilan sang Raja terkait dengan pesta kawin sang putera raja.
PRAKTEK MENOLAK PANGGILAN RAJA:
1. Pergi ke ladang.
2. Pergi mengurus usaha.
3. Menangkap hamba-hamba Raja itu, lalu menyiksa dan membunuhnya.
Mari kita lihat penjelasan tentang tiga hal di atas.
Penjelasan tentang praktek PERTAMA: PERGI KE LADANGNYA
Kalau pergi ke ladangnya = berada di luar ladang Tuhan.
Orang-orang yang taat hukum Allah (hamba-hamba kebenaran) ada di ladang TUHAN. Kalau ia tidak ada di ladang TUHAN berarti dia ada di ladang lain. Sementara dalam Matius 13:38 ladang itu gambaran dari dunia ini.
Keadaan dari ladang dunia; menimbulkan 2 perkara, yaitu:
1. Menimbulkan kekuatiran (ketakutan) yang sangat berlebihan. Ayat referensi: Markus 4:7, 18-19.
Markus 4:7
(4:7) Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati, sehingga ia tidak berbuah.
Markus 4:18-19
(4:18) Dan yang lain ialah yang ditaburkan di tengah semak duri, itulah yang mendengar firman itu, (4:19) lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain masuklah menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.
Kalau kekuatiran dunia dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain masuk dan menghimpit seseorang maka Firman tidak bertumbuh dan berbuah.
2. Menimbulkan ketidaktaatan. Ayat referensi: Kejadian 3:17-19
Kejadian 3:17-19
(3:17) Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: (3:18) semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; (3:19) dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."
Keadaan dari ladang dunia yang kedua menimbulkan ketidaktaatan.
Adam lebih mendengar suara isterinya, ia tidak taat kepada firman TUHAN.
Jadi kalau tidak berada di ladang TUHAN, berarti ia ada di ladang lain (diluar ladang TUHAN.)
Ladang jelas itu berbicara tentang dunia. Sementara ladang dunia ini menimbulkan kekuatiran yang begitu hebat. Biar bagaimanapun firman Allah disampaikan kekuatiran itu tetap menghimpit, membatasi pertumbuhan dari firman Allah, akhirnya firman Allah tidak berbuah di dalam dirinya. Ibadah memang ibadah, tetapi firman Allah tidak akan pernah tumbuh dan berbuah.
Kemudian yang ditimbulkan dari ladang dunia adalah ketidaktaatan dari pada Adam. Dia lebih taat kepada suara istrinya daripada suara yang keluar dari mulut TUHAN. Dan resikonya sangat besar; susah payah cari nafkah, sampai jauh malam ia duduk makan mencari rezeki.
Mazmur 127:1-2
(127:1) Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga. (127:2) Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah -- sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.
Adam tidak taat kepada firman, ia lebih mendengar suara daging, berarti tidak masuk dalam pengalaman kematian. Tetapi kalau dia masuk dalam pengalaman kematian, dia taat kepada firman Allah sama seperti orang yang tidur, dia pasti menikmati kemurahan.
TUHAN memelihara orang yang dicintai. TUHAN tidak memelihara kehidupan yang tidak taat kepada firman Allah. Orang yang tidak taat susah cari rezeki.
Penjelasan tentang praktek yang KEDUA: PERGI MENGURUS USAHANYA.
Jelas itu menunjuk kepada kegiatan daging. Sedangkan kegiatan Roh adalah ibadah dan pelayanan yang harus diusahakan.
Yohanes 15:1
(15:1) "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.
Yesus adalah Pokok Anggur yang benar – pokok Anggur ada di ladang anggur –, sedangkan pengusahanya adalah Bapa.
Berarti kalau kita berada di ladang anggur (di tengah ibadah dan pelayanan) berarti kita sedang mengusahakan kegiatan Roh itulah ibadah dan pelayanan ini. Pemilik (owner/pengusaha) dari ladang anggur adalah Bapa di Sorga. Berarti kalau kita tidak ada di ladang anggur berarti sedang pergi mengurus usahanya, itulah kegiatan daging, bukan kegiatan Roh.
Roma 8:5
(8:5) Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.
Hidup menurut daging, berarti mengurus usahanya. Orang yang hidup menurut daging; yang dipikirkan hanya kepentingan daging saja. Sedangkan orang yang hidup di dalam Roh pasti memikirkan hal-hal dari Roh itulah ibadah dan pelayanan; ada di ladang anggur TUHAN; mengusahakan segala kegiatan Roh, yaitu ibadah dan pelayanan.
Dalam penggembalaan ini ada ketekunan tiga macam ibadah pokok, sebagaimana TUHAN menempatkan Adam dan Hawa di taman Eden untuk memelihara dan mengusahakan taman Eden. Jangan pergi kita mengurus usaha masing-masing, jangan kita hidup dalam kegiatan daging. Roma 8:6: Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
Penjelasan tentang praktek yang KETIGA: YANG LAIN MENANGKAP HAMBA-HAMBA RAJA ITU, LALU MENYIKSA DAN MEMBUNUH NYA.
Pada saat antikris menjadi raja, menurut injil Matius 20:25
Antikris akan memerintah dengan tangan besi.
Menjalankan kuasanya dengan kekerasan.
Daniel 7:7
(7:7) Kemudian aku melihat dalam penglihatan malam itu, tampak seekor binatang yang keempat, yang menakutkan dan mendahsyatkan, dan ia sangat kuat. Ia bergigi besar dari besi; ia melahap dan meremukkan, dan sisanya diinjak-injaknya dengan kakinya; ia berbeda dengan segala binatang yang terdahulu; lagipula ia bertanduk sepuluh.
Singkat kata; mereka menangkap hamba-hamba Raja itu karena mereka dikuasai oleh roh antikris itulah roh jual beli, yang dipikirkan hanya soal harta, mamon (kekayaan), kelimpahan saja. Kalau tidak sesuai dengan pemikiran mereka, mereka akan menangkap hamba-hamba itu lalu menyiksanya dan membunuhnya, kenapa itu bisa terjadi ? setelah kita melihat ayat referensi pada ayat firman TUHAN penyebabnya adalah roh jual beli (roh antikris). Adanya kenajisan oleh karena kelimpahan hawa nafsu, tidak sesuai dengan itu mereka menangkap hamba-hamba yang diutus, menyiksa dan membunuhnya, itu penyebabnya; Roh antikris (Roh jual beli) = ingin kaya tapi karena hawa nafsu.
AKIBAT MENOLAK PANGGILAN
Matius 22:7
(22:7) Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka.
Pada akhirnya Tuhan membinasakan pembunuh-pembunuh utusan Raja dari nafas mulut-Nya.
Matius 9:27
(9:27) Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu."
Jadi binatang yang keluar dari dalam laut (antikris) disebut juga pembinasa keji satu kali akan dimusnahkan oleh nafas mulut Allah.
2 Tesalonika 2:8
(2:8) pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali.
Pembinasa keji akan dimusnakan dengan nafas mulut TUHAN. Tidak berhenti sampai disitu Sang Raja membakar kota mereka.
Wahyu 18:3
(18:3) karena semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya."
Wahyu 18:9
(18:9) Dan raja-raja di bumi, yang telah berbuat cabul dan hidup dalam kelimpahan dengan dia, akan menangisi dan meratapinya, apabila mereka melihat asap api yang membakarnya.
Babel kota besar, kota dari setan tritunggal satu kali akan dibakar. Inilah penghukuman yang diterima dari pada mereka yang menolak panggilan TUHAN, secara khusus mereka yang dikuasai Roh jual beli (Roh antikris). Selain membinasakan pembunuh-pembunuh utusan Raja, TUHAN juga nanti akan membakar kota mereka.
Jangan sampai kita dikuasai oleh roh antikris (roh jual beli), jangan dikuasai kelimpahan tapi karena kenajisan percabulan, karena hawa nafsu. Kita harus pergi dan keluar dari kota itu supaya jangan turut dibakar dan hangus.
Kita dipanggil TUHAN untuk menjadi hamba TUHAN berarti sebagai orang-orang bebas ada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, tidak terikat dengan apapun di dunia ini, lepas dari perhambaan dosa, putus dari rantai dosa, tidak menjadi hamba terhadap Roh-roh dunia yang lemah dan miskin. Sebetulnya itu maunya TUHAN.
Matius 22:8
(22:8) Sesudah itu ia berkata kepada hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu. (22:9) Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu.
Undangan berikutnya ditujukan bagi orang-orang yang ada di persimpangan-persimpangan jalan.
Orang-orang yang berada ada di persimpangan jalan → bangsa kafir (hidup diluar TUHAN) bagaikan berada di persimpangan jalan, tidak jelas arah tujuan hidupnya.
TUHAN sedang mengundang kita untuk dibawa masuk dalam perjamuan malam pesta kawin Anak Domba.
Kenapa ada undangan yang kedua: yaitu undangan bagi mereka yang ada di persimpangan jalan (gambaran kehidupan yang bangsa kafir, tidak jelas kehidupanya)? Karena undangan yang pertama tidak layak, itulah gambaran dari bangsa Israel, sampai akhir ini mereka masih mengeraskan hati, mereka masih bertahan dengan pendiriannya. Mereka menolak Yesus sebagai TUHAN, karena terkutuklah orang yang digantung di atas kayu salib. Mereka tidak mau menjadi orang yang terkutuk, ini dasar mereka. Jadi mereka sangat jauh dari kemurahan. Tapi itu terjadi atas seizin TUHAN, supaya ada undangan di persimpangan jalan, itu menunjuk bangsa kafir, kehidupan yang belum jelas arahnya kemana.
Kita bersyukur kalau saat ini kita boleh berada kebun anggur; di tengah ibadah dan pelayanan untuk mengusahakan ketekunan tiga macam ibadah pokok, itu kemurahan TUHAN bagi bangsa kafir yang saat ini ada di persimpangan jalan.
Kita harus tau arah dan tujuan hidup kita, maka mau tidak mau kita harus menghargai panggilan TUHAN bagi kita semua. Kita diundang, kita dipanggil, dianggap layak untuk diundang, hargailah panggilan itu.
Matius 22:10-11
(22:10) Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu. (22:11) Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta.
Orang-orang yang di persimpangan jalan adalah orang-orang jahat dan orang-orang baik.
Orang jahat berarti; orang yang melakukan dosa kejahatan
Orang baik, gambaran dari orang yang berbuat baik tetapi menurut hasil usaha. Sesungguhnya dia di persimpangan jalan, tapi dia tau berbuat baik, sementara tidak mengenal salib,
Tetapi kita dibenarkan bukan karena hasil usaha, melainkan karena darah salib.
Banyak orang dari lahir baik. Walaupun tidak ke gereja dikatakan baik, berarti baik karena hasil usaha. Ingat kita dibenarkan bukan karena hasil usaha, tetapi dibenarkan oleh darah salib.
Inilah yang dikumpulkan dalam perjamuan pesta kawin putera Raja. Kemurahan kalau kita masuk dalam perjamuan itu.
Mungkin kita dulu orang-orang jahat atau orang-orang baik tadi, tapi kita sekarang ada di tengah-tengah undangan.
Di tengah-tengah undangan itu ada seorang yang tidak berpakaian pesta → golongan yang tidak dipilih (Masuk dalam golongan panggilan tetapi tidak masuk golongan pilihan)
Banyak yang dipanggil, tapi apakah kita bagian yang dipilih. Kalau kita dipanggil, selanjutnya dipilih, itulah imamat rajani; melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN.
Mari kita lihat lebih jelas lagi golongan yang tidak masuk dalam pilihan.
Matius 22:12
(22:12) Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja.
Orang yang tidak berpakaian pesta itu diam saja / tidak mau bergeming; tidak ada keinginan berubah, tidak ada keinginan hidup suci, tidak ada keinginan untuk melepaskan pakaian lama untuk secepatnya mengganti pakaian lama dengan pakaian pesta (berada dalam suasana kebangkitan)
Firman TUHAN sudah disampaikan mengajar kita, mengasuh kita, merawat kita supaya kita secepatnya meninggalkan pakaian lama. Tapi anehnya dia diam saja, tidak mau bergeming, tidak mau berubah.
Matius 22:13
(22:13) Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.
Keadaan orang yang tidak mau menggunakan pakaian pesta; tangan dan kakinya terikat, tidak mau melangkah berjalan bersama dengan TUHAN, tidak mau menggunakan dua tangannya untuk melayani Tuhan dan melayani pekerjaan TUHAN.
Di tengah ibadah dan pelayanan jangan diam saja. Kalau melihat ada pekerjaan-pekerjaan Tuhan yang bisa dikerjakan, kerjakan. Jangan seperti dua tangan dan dua kaki yang terikat, jangan diam saja.
Kalau hanya golongan yang terpanggil, dia memang datang, tapi tidak masuk dalam golongan pilihan, tidak mau melayani TUHAN, tidak mau melayani pekerjaan TUHAN, tidak ada arti hidup seperti ini, akhirnya dilemparkan ke dalam kegelapan yang paling gelap (api neraka), di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi, tidak ada kebahagiaan disana.
Tidak ada kebahagiaan di dalam api neraka (alam barzah, dalam kegelapan, alam setan-setan).
Heran juga melihat orang sudah diajar memakai pakain pesta tetapi diam saja. Harus seperti apalagi raja berbicara kepada kita.
Yang berbicara raja. Yesus Kristus adalah TUHAN dan Raja di atas segala Raja. Kalau kita diam saja sama seperti tangan dan kaki terikat. Tempat orang seperti ini di tempat yang paling gelap dalam kegelapan, tidak ada kebahagiaan disana. Jadi mulai sekarang perhatikanlah firman ini.
Itu sebabnya Yudas ini betul-betul memperhatikan orang yang terpanggil dalam TUHAN.; jangan sampai panggilan itu tidak sampai pada pilihan. Yudas ini betul-betul memperhatikan, terdorong hatinya untuk menulis untuk orang yang terpanggil.
Sekali terpanggil tetap terpanggil, sekali melayani TUHAN tetap melayani TUHAN, melayani TUHAN sudah harga mati, supaya kita boleh menerima tempat di Sorga, bahagia selamanya bersama dengan Dia.
Matius 22:14
(22:14) Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."
Banyak yang dipanggil tetapi sedikit yang dipilih Tuhan = berpakain pesta (mau melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN).
Ayo mulai dari sekarang hargai panggilan TUHAN, sebagaimana Yudas menulis suratnya kepada orang-orang yang dipanggil TUHAN. Orang yang dipanggil itu orang yang bebas, tidak ada ikatan.
Kemudian orang yang dipanggil akan dipelihara TUHAN. Tidak pernah biji mata itu dibiarkan lapar, dibiarkan begitu saja jauh dari pemeliharaan, itu sesuatu yang tidak masuk akal, orang yang dipanggil pasti dicukupkan, pasti dipelihara, walaupun ada gelombang badai, tapi tidak sampai tergeletak, tidak sampai mengemis di pinggir jalan.
Hargai panggilan, berarti masuk dalam golongan yang dipilih, memakai pakaian pesta (kehidupan yang dibaharui) terus melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN. Dia gunakan dua tangan dan dua kaki untuk melangkah bersama-sama dengan TUHAN. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment