IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 11 FEBRUARI 2024
Study Yusuf
Subtema: TANGGUNGAN DARI YEHUDA
Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN, oleh karen rahmatNya telah menghimpunkan kita di gunung TUHAN yang kudus di tanah Israel, supaya kita tidak berserak-serak (tidak tercerai-berai), tetapi kita menjadi satu yang disebutlah tubuh Kristus (tubuh mempelai). Dan kita harus tau bahwa inilah rencana Allah yang besar (proyek Allah yang besar)
Saya tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN yang turut bergabung dengan penggembalaan GPT BETANIA lewat live streaming; YouTube Facebook, dimanapun berada.
Selanjutnya kita berdoa dalam Roh untuk memohon supaya firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap hidup kita pribadi lepas pribadi.
Mari kita sambut Study Yusuf sebagai firman penggembalaan untuk Ibadah Kaum Muda Remaja.
Kita kembali untuk membaca Kejadian 43:1-2
Kejadian 43:1-2 Perikop: Saudara-saudara Yusuf pergi ke Mesir untuk kedua kalinya.
(43:1) Tetapi hebat sekali kelaparan di negeri itu. (43:2) Dan setelah gandum yang dibawa mereka dari Mesir habis dimakan, berkatalah ayah mereka: "Pergilah pula membeli sedikit bahan makanan untuk kita."
Seluruh bumi mengalami kelaparan yang hebat, termasuk keluarga Yakub di negeri Kanaan.
Kalau kelaparan semakin hebat, berarti kebutuhan manusia terhadap gandum semakin bertambah besar. Oleh sebab itu, Yakub menyuruh anak-anaknya kembali pergi ke Mesir untuk membeli gandum sebagai bahan makanan, walau hanya sedikit saja.
Kalau yang hanya sedikit saja sanggup memelihara kelangsungan hidup anak-anak Tuhan, apalagi kalau bahan makanan itu berkelimpahan. Tidakkah kita merasakan betapa limpahnya kemurahan TUHAN bagi kita dalam setiap pertemuan ibadah kita menikmati pembukaan firman TUHAN, kita harus menyadari itu.
Kejadian 43:3-5
(43:3) Lalu Yehuda menjawabnya: "Orang itu telah memperingatkan kami dengan sungguh-sungguh: Kamu tidak boleh melihat mukaku, jika adikmu itu tidak ada bersama-sama dengan kamu. (43:4) Jika engkau mau membiarkan adik kami pergi bersama-sama dengan kami, maka kami mau pergi ke sana dan membeli bahan makanan bagimu. (43:5) Tetapi jika engkau tidak mau membiarkan dia pergi, maka kami tidak akan pergi ke sana, sebab orang itu telah berkata kepada kami: Kamu tidak boleh melihat mukaku, jika adikmu itu tidak ada bersama-sama dengan kamu."
Ayat ini menjelaskan kepada kita bahwa anak-anak Yakub tidak bersedia berangkat kalau tidak bersama dengan Benyamin ke Mesir untuk memenuhi permintaan Yusuf.
Pendeknya, ada satu perbincangan ketat antara Yakub dan anak-anaknya, sebab;
Satu sisi Yakub menyuruh supaya anak-anaknya pergi ke Mesir untuk membeli bahan makanan.
di sisi lain; anak-anaknya tidak mau berangkat kalau tidak membawa Benyamin.
Anak-anak Tuhan seringkali menggunakan berbagai alasan untuk tidak mencari Firman Tuhan itulah gandum rohani, dengan alasan; tidak mengerti Firman Tuhan yang disampaikan. Alasan ini adalah pendapat manusia (akal manusia) datang dari logika. Tiadalah mungkin Yusuf menolak untuk memberi gandum manakala mereka memang pergi Mesir. Tapi itulah manusia seringkali menggunakan logikanya, akhirnya menutup kemungkinan untuk mengerti nubuatan firman Allah.
Padahal kalau kita perhatikan dalam Kejadian 42:33-34.
Kejadian 42:33-34
(42:33) Lalu kata orang itu, yakni yang menjadi tuan atas negeri itu, kepada kami: Dari hal ini aku akan tahu, apakah kamu orang jujur: dari kamu bersaudara haruslah kamu tinggalkan seorang padaku; kemudian bawalah gandum untuk meredakan lapar seisi rumahmu dan pergilah; (42:34) lalu bawalah kepadaku saudaramu yang bungsu itu, maka aku akan tahu, bahwa kamu bukan pengintai, tetapi orang jujur; dan aku akan mengembalikan saudaramu itu kepadamu, dan bolehlah kamu menjalani negeri ini dengan bebas."
Sebenarnya yang dituntut oleh Yusuf kepada saudara-saudaranya hanya satu yaitu; kejujuran, karena Yusuf sendiri memberikan gandum kepada saudara-saudaranya saat mereka ke Kanaan.
Jadi hati-hati dengan alasan yang datang dari logika, itu tidak menutup kemungkinan untuk tidak mengerti firman TUHAN.
Tiadalah mungkin TUHAN tidak memberi hikmat untuk mengerti rencana TUHAN, kalau kita memang butuh gandum rohani, pasti TUHAN beri hikmat, kan tergantung hati.
Kejadian 43:6-7
(43:6) Lalu berkatalah Israel: "Mengapa kamu mendatangkan malapetaka kepadaku dengan memberitahukan kepada orang itu, bahwa masih ada adikmu seorang?" (43:7) Jawab mereka: "Orang itu telah menanyai kami dengan seksama tentang kami sendiri dan tentang sanak saudara kita: Masih hidupkah ayahmu? Adakah adikmu lagi? Dan kami telah memberitahukan semuanya kepadanya seperti yang sebenarnya. Bagaimana kami dapat menduga bahwa ia akan berkata: Bawalah kemari adikmu itu."
Yakub berkata; "Mengapa kamu mendatangkan malapetaka kepadaku dengan memberitahukan kepada orang itu, bahwa masih ada adikmu seorang?"
Membawa Benyamin ke Mesir, menurut Yakub itu adalah malapetaka baginya. Menurut Yakub anak-anaknya tidak perlu memberitahukan keberadaan Benyamin di Kanaan. Tetapi sesungguhnya anak-anak Yakub tidak menduga kalau Yusuf menyuruh mereka membawa Benyamin ke Mesir. Karena memang ketika saudara-saudara Yusuf datang ke Mesir pada saat kunjungan pertama untuk membeli bahan makanan (gandum) Yusuf mengenal saudara-saudaranya, tetapi saudara-saudaranya tidak mengenal Yusuf lagi. Itu wajar, karena Yusuf mereka jual pada waktu Yusuf masih muda.
Jadi orang muda kalau bertumbuh dewasa akan mengalami perubahan di wajah, di tubuh, gestur dan tinggi badan, segala-galanya berubah. Tapi perubahan abang-abangnya yang sudah tidak akan terlihat besar. Itu sebabnya Yusuf mengenal saudara-saudaranya, tapi saudara-saudaranya tidak mengenal Yusuf. Lagi pula mereka tidak menyangka kalau yang menjadi mangkubumi di Mesir adalah Yusuf. Pada saat itulah Yusuf menanyai mereka dengan seksama, menunjukan bahwa Yusuf ini orang bijaksana.
Anak-anak Yakub tidak menduga kalau Yusuf menyuruh mereka membawa Benyamin ke Mesir setelah ditanya dengan seksama tentang Benyamin. Akhirnya Yusuf menyuruh untuk membawa kembali Benyamin ke Mesir, dan itu diberitahukan dengan jelas kepada Yakub, itu bukan alasan, tetapi itu fakta kebenaran.
Kejadian 43:8
(43:8) Lalu berkatalah Yehuda kepada Israel, ayahnya: "Biarkanlah anak itu pergi bersama-sama dengan aku; maka kami akan bersiap dan pergi, supaya kita tetap hidup dan jangan mati, baik kami maupun engkau dan anak-anak kami.
Untuk mempertahankan kelangsungan hidup mau tidak mau Banymain harus dibawa ke Mesir kepada Yusuf, dan hal itu dijelaskan oleh Yehuda dengan tegas dan jelas kepada Yakub ayahnya.
Jadi Yehuda ini memiliki ketegasan memang. Ketegasan itu sudah pernah ditunjukan oleh Yehuda ketika ia pergi ke Adulam menjumpai sahabatnya, pada saat pengguntingan bulu kambing domba di Timna. Pada saat itu ia melihat ada seorang wanita duduk di pinggir jalan dan ia tidak menyangka kalau itu adalah Tamar, menantunya sendiri, dia menyangka Tamar ini adalah seorang wanita sundal. Lalu ia pun menghampirinya tanpa merasa berdosa, lalu akhirnya mengandunglah Tamar itu dan itu sangat menggemparkan, karena Tamar tidak punya suami, ia telah meninggalkan anak-anak Yehuda, semuanya sudah mati, kecuali yang bungsu. Lalu dicarilah kebenaran tentang Tamar mengandung dari siapa. Akhirnya tersebarlah bahwa Tamar mengandung dari Yehuda (Kejadian 38:12-18)
Namun Tamar minta tiga perkara kepada Yehuda sebagai jaminan, yakni; kalung, tongkat, cincin meterai.
Sesudah tiga perkara itu ditunjukan, Yehuda akhirnya mengakui. Inikan sikap yang tegas; “ya” diatas “ya”, “tidak” diatas “tidak”. Jadi kalau salah, akui salah, kalau memang benar, jangan berubah pandangan dan pemikiran.
Jadi dari sini kita melihat memang Yehuda memiliki sikap yang tegas. Kan TUHAN itu punya cara untuk menunjukan keberadaan dari setiap anak TUHAN, kaum muda remaja secara khusus. Bukan untuk mempermalukan, tapi supaya kita semakin mengalami penyucian sehingga semakin berkenan kepada TUHAN.
Jadi singkat kata; Yehuda memiliki sikap yang tegas, dia terangkan semua kepada Yakub, demi mempertahankan hidup. Siapa yang mau mempertahankan hidup, miliki sikap yang tegas, terangkan segala sesuatu “ya” diatas “ya”, “tidak” diatas “tidak”.
Sekarang kita lihat reaksi Yakub melihat ketegasan Yehuda.
Kejadian 43:9-13
(43:9) Akulah yang menanggung dia; engkau boleh menuntut dia dari padaku; jika aku tidak membawa dia kepadamu dan menempatkan dia di depanmu, maka akulah yang berdosa terhadap engkau untuk selama-lamanya. (43:10) Jika kita tidak berlambat-lambat, maka tentulah kami sekarang sudah dua kali pulang." (43:11) Lalu Israel, ayah mereka, berkata kepadanya: "Jika demikian, perbuatlah begini: Ambillah hasil yang terbaik dari negeri ini dalam tempat gandummu dan bawalah kepada orang itu sebagai persembahan: sedikit balsam dan sedikit madu, damar dan damar ladan, buah kemiri dan buah badam. (43:12) Dan bawalah uang dua kali lipat banyaknya: uang yang telah dikembalikan ke dalam mulut karung-karungmu itu haruslah kamu bawa kembali; mungkin itu suatu kekhilafan. (43:13) Bawalah juga adikmu itu, bersiaplah dan kembalilah pula kepada orang itu.
Namun pada akhirnya, Yakub tidak melarang anak-anaknya untuk membawa Benyamin ke Mesir, sebab Yehuda tampil sebagai jaminannya. Dengan mudahnya Yakub mengizinkan Benyamin ke Mesir, sebab Yehuda tampil sebagai jaminannya.
Perlu untuk diketahui:
Kunjungan yang pertama ke Mesir; berjumlah 10 orang, disebutlah itu persekutuan dengan berjumlah banyak. Tetapi banyak belum tentu sempurna.
Kunjungan yang kedua ke Mesir disertai dengan Benyamin = persekutuan yang lengkap dengan wujudnya. Sebab kalau Benyamin dibawa ke Mesir jumlah mereka lengkap yaitu 12 di Mesir.
Wahyu 14:1
(14:1) Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
144.000 (seratus empat puluh empat ribu) orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya berdiri di bukit Sion → Inti dari mempelai Tuhan, dengan lain kata; terwujudnya pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Wahyu 14:2-3
(14:2) Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya. (14:3) Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.
Kesatuan tubuh yang sempurna, disebutlah itu gunung Sion. Wujud dari gunung Sion adalah doa penyembahan disertai dengan nyanyian baru (bahasa lidah) yang tidak bisa dipelajari oleh siapapun.
Bahasa lidah itu tidak bisa dipelajari, jadi Gereja TUHAN tidak boleh bodoh, karena tidak ada yang bisa mempelajari nyanyian baru, kecuali orang itu dengan TUHANnya.;
Jadi sudah sangat jelas sekali bahwa kunjungan yang pertama ke Mesir berjumlah 10 orang ini disebut juga dengan kunjungan persekutuan dengan jumlah yang banyak, karena yang tidak ikut hanya Benyamin, tapi belum jaminan walaupun persekutuan itu banyak jumlahnya. Nanti saat kunjungan yang kedua harus disertai dengan Benyamin, disebutlah itu persekutuan yang lengkap, lalu disertai dengan wujudnya.
Jadi Benyamin ini adalah Gunung Sion itulah mempelai TUHAN (kesatuan tubuh yang sempurna) wujudnya penyembahan disertai dengan nyanyian baru, gambaran dari Benyamin.
Yusuf itu bayangan dari mempelai perempuan, tetapi wujud dari mempelai perempuan yaitu doa penyembahan, itu harus ada, tidak boleh terpisah.
Jadi memang yang merindukan untuk menjadi mempelai TUHAN harus mau menghargai mega proyek Allah yang besar itulah pembangunan tubuh yang sempurna, kemudian harus terlihat wujudnya itulah doa penyembahan.
Ayo yang mau menghormati mega proyek Allah; pembangunan tubuh yang sempurna harus ada wujudnya doa penyembahan.
Sidang jemaat, terlebih Imam-imam harus menghormati rencana TUHAN ini, harus menghargai mega proyek Allah ini. Kalau engkau datang melayani TUHAN tanpa penyembahan berarti melayani untuk kepentingan sendiri, melayani untuk mencari pujian, hormat untuk dilihat oleh orang lain. Jadi dalam hal ini anak TUHAN harus memiliki sikap yang tegas.
Ada beberapa diantara kita memiliki sikap yang tegas dan itu sangat dihormati oleh TUHAN. Dia tinggalkan semua yang dibelakang, yang lahiriyah semua ditinggalkan, bukan berarti tidak menghargai orang tuanya, bukan tidak mau tau tentang segala sesuatu yang ada di bumi ini. Kehidupan yang semacam ini sangat dihormati TUHAN, sangat diperhatikan TUHAN, sangat dihargai oleh TUHAN. Jadi tidak perlu ragu untuk menunjukan sikap tegas di hadapan TUHAN. Justru mohon kemurahan TUHAN, salah satunya supaya diberi kekuatan dengan sikap tegas ini TUHAN, itu saja supaya jangan kita malu kepada dunia. Satu kali kita mengambil keputusan, berarti untuk selama-lamanya.
Orang yang memiliki sikap tegas dihormati, dihargai dan sangat diperhatikan oleh TUHAN, percayalah kepada firman.
Hargai mega proyek tubuh mempelai, caranya harus nampak wujud dari gunung Sion itulah Doa penyembahan, yang merupakan tingkat ibadah yang tertinggi.
Penyembahan = penyerahan diri sepenuhnya untuk taat kepada kehendak Allah saja, tidak kepada yang lain-lain.
Orang yang hidup dalam doa penyembahan pasti hidupnya tegas tidak bisa tidak.
Kita sudah melihat tegas dari Yehuda bukan? sekarang kita bandingkan dengan sikap Ruben.
Kejadian 42:36-38
(42:36) Dan Yakub, ayah mereka, berkata kepadanya: "Kamu membuat aku kehilangan anak-anakku: Yusuf tidak ada lagi, dan Simeon tidak ada lagi, sekarang Benyamin pun hendak kamu bawa juga. Aku inilah yang menanggung segala-galanya itu!" (42:37) Lalu berkatalah Ruben kepada ayahnya: "Kedua anakku laki-laki boleh engkau bunuh, jika ia tidak kubawa kepadamu; serahkanlah dia ke dalam tanganku, maka dia akan kubawa kembali kepadamu." (42:38) Tetapi jawabnya: "Anakku itu tidak akan pergi ke sana bersama-sama dengan kamu, sebab kakaknya telah mati dan hanya dialah yang tinggal; jika dia ditimpa kecelakaan di jalan yang akan kamu tempuh, maka tentulah kamu akan menyebabkan aku yang ubanan ini turun ke dunia orang mati karena dukacita."
Sebelumnya Ruben pernah menawarkan kedua anak laki-lakinya sebagai jaminan. Tetapi, Yakub tetap melarang anak-anaknya membawa Benyamin ke Mesir. Tetapi, pada waktu itu memang gandum sebagai bahan makanan masih tersedia.
Sedangkan pada Kejadian 43:5-13 akhirnya Yakub mengizinkan Benyamin dibawa ke Mesir, sedangkan yang menjadi jaminannya adalah Yehuda. Hal ini menimbulkan pertanyaan bagi kita bukan?
Waktu Yehuda tampil sebagai jaminan ko Yakub dengan mudah menyerahkan Benyamin ke Mesir, padahal sebelumnya Ruben juga pernah menawarkan dua anak laki-lakinya untuk dikorbankan kalau Benyamin tidak dibawa kembali kepada Yakub, namun Yakub tidak peduli, tetap tidak mengizinkan anak-anaknya membawa Benyamin. Inikan menimbulkan pertanyaan, seolah-olah ada pilih kasih, seolah-olah Yakub ini memandang bulu.
Tadi kita sudah melihat karakter Yehuda “ya” diatas “ya”, “tidak” diatas “tidak”, ada pengakuan yang jelas, ini menunjukan Yehuda memiliki sikap yang tegas.
Sekarang kita lihat karakter Ruben anak sulung Yakub;
Kejadian 49:3
(49:3) Ruben, engkaulah anak sulungku, kekuatanku dan permulaan kegagahanku, engkaulah yang terutama dalam keluhuran, yang terutama dalam kesanggupan. (49:4) Engkau yang membual sebagai air, tidak lagi engkau yang terutama, sebab engkau telah menaiki tempat tidur ayahmu; waktu itu engkau telah melanggar kesuciannya. Dia telah menaiki petiduranku!
Anak sulung memiliki kelebihan, memiliki kesanggupan. Orang yang melayani TUHAN, orang yang melayani pekerjaan TUHAN dengan lain kata mempersembahkan korban yaitu sepasang burung tekukur mempunyai kesanggupan, mempunyai kelebihan sebenarnya demikian, namun Ruben jatuh dalam dosa zinah.
Zinah = berhubungan dengan yang bukan pasangannya, disebutlah itu dengan kenajisan percabulan.
Kejadian 38:16
(38:16) Lalu berpalinglah Yehuda mendapatkan perempuan yang di pinggir jalan itu serta berkata: "Marilah, aku mau menghampiri engkau," sebab ia tidak tahu, bahwa perempuan itu menantunya. Tanya perempuan itu: "Apakah yang akan kauberikan kepadaku, jika engkau menghampiri aku?" (38:17) Jawabnya: "Aku akan mengirimkan kepadamu seekor anak kambing dari kambing dombaku." Kata perempuan itu: "Asal engkau memberikan tanggungannya, sampai engkau mengirimkannya kepadaku." (38:18) Tanyanya: "Apakah tanggungan yang harus kuberikan kepadamu?" Jawab perempuan itu: "Cap meteraimu serta kalungmu dan tongkat yang ada di tanganmu itu." Lalu diberikannyalah semuanya itu kepadanya, maka ia menghampirinya. Perempuan itu mengandung dari padanya.
Sebelum memberikan Anak kambing Domba ada tanggungan, tanggungannya adalah "Cap meteraimu serta kalungmu dan tongkat yang ada di tanganmu itu."
Saudara, nanti anak domba itu sampai kepada kita semua, karena pada awalnya Dia telah disembelih, nanti pada akhirnya Dia akan tampil sebagai Anak Domba, sebagai Raja dalam kemuliaaNya. Tapi untuk sampai ke situ Yehuda telah memberikan tiga tanggungan. 3 tanggungan ini menunjuk ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.
Jadi karakter Yehuda dan Ruben berbeda. Kalau Ruben pada akhirnya jatuh dalam dosa zinah = berhubungan dengan yang bukan pasangannya, disebutlah itu kenajisan percabulan.
Kenajisan percabulan tidak bisa menjadi tanggungan sampai akhirnya Anak Domba kembali ke dunia ini. Kenajisan percabulan tidak bisa menjadi tanggungan sampai akhirnya Tuhan kembali ke dunia ini sebagai Raja dan Mempelai Laki-Laki Sorga. Tapi tiga perkara dari Allah trinitas itulah yang menjadi tanggungan;
Cap meterai; Roh EL Kudus,
kalung → Kasih,
tongkat → Firman,
Yohanes 1:29-30 &36
(1:29) Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia. (1:30) Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku.
Yohanes 1:36
(1:36) Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!"
Kedatangan TUHAN untuk kedua kalinya ke dalam dunia ini, Dia tampil sebagai Raja dalam kemuliaan yang besar, bukan lagi sebagai Anak Domba yang disembelih.
Untuk sampai bertemu kembali dengan Anak Domba dalam kemuliaanNya harus ada tanggungan.
Jadi jangan ragu dengan tiga macam ibadah pokok, sebab itu merupakan tanggungan yang diberikan TUHAN supaya kita kembali lagi berjumpa dengan Anak Domba, berjumpa dengan Yesus dalam kemuliaan yang besar, tapi kenajisan percabulan tidak dapat dijadikan sebagai tanggungan.
Ruben coba-coba menanggung bilamana nanti Benyamin tidak kembali ke Yakub, tapi Yakub gambaran dari Roh Allah yang suci tidak mau, karena memang kenajisan percabulan tidak bisa dijadikan tanggungan.
Wahyu 18:3
(18:3) karena semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya." (18:4) Lalu aku mendengar suara lain dari sorga berkata: "Pergilah kamu, hai umat-Ku, pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya.
Menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsu disebut juga dengan KENAJISAN PERCABULAN.
Jadi, limpah harta, uang, kekayaan karena hawa nafsu disebutlah itu kenajisan percabulan. Dan ini tidak bisa dijadikan jaminan dan tanggungan sampai Tuhan Yesus datang kedua kali sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga
Matius 4:8-9
(4:8) Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, (4:9) dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."
Penyembahan tertinggi dari setan tritunggal adalah kerajaan dunia dan segala kemegahannya, itulah segala perkara yang ada di bawah ini yaitu; harta, kekayaan, takhta, pangkat yang tinggi dan lain sebagainya. Segala perkara itu akan diberikan kepada Yesus, tetapi Yesus tetap berada pada puncak ibadah yang benar.
Matius 4:10
(4:10) Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
Tetapi yang benar adalah; hanya kepada TUHAN saja kita berbakti, tidak kepada yang lain. Kita harus tekun dalam tiga macam ibadah pokok; tekun dalam ibadah Pendalaman Alkitab, Ibadah Raya Minggu, Ibadah Doa Penyembahan, karena lewat ketekunan tiga macam ibadah pokok ini kita dibawa sampai kepada tingkat ibadah yang tertinggi, yakni doa penyembahan; penyerahan diri sepenuhnya untuk taat kepada kehendak Allah. Tetapi Tingkat ibadah tertinggi dari setan tritunggal adalah segala-segala perkara di bumi; kekayaan, kemuliaan, harta, jabatan, pangkat, dan lain sebagainya.
Dalam Daniel 8:12 ada kebaktian dijalankan secara fasik.
Daniel 8:12
(8:12) Suatu kebaktian diadakan secara fasik menggantikan korban sehari-hari, kebenaran dihempaskannya ke bumi, dan apa pun yang dibuatnya, semuanya berhasil.
Puncak ibadah dari antikris (setan) hanya soal berkat-keberkatan dan berhasil-keberhasilan, inilah disebut kebaktian fasik.
Tidak salah berhasil dan diberkati, demikian juga dengan kaum muda remaja kalau berhasil dengan segala cita-cita kerinduannya di bumi ini, sesudah lulus sekolah, lulus kuliah, setelah lulus dari sana mendapatkan pekerjaan yang bagus, kemudian ada yang berbisnis berhasil, tidak salah, tapi jangan keliru, itu bukan gunung tertinggi, itu bukan penyembahan yang tertinggi dari TUHAN, itu adalah penyembahan dari setan tritunggal. Sebab itu kita harus ada dalam tiga macam kebaktian supaya jangan keliru.
Tadi kita melihat setan mencoba untuk membuat TUHAN keliru. Saya juga yakin, kita semua tidak mau keliru, karen kita sudah tau dengan jelas tingkat ibadah yang tertinggi adalah penyembahan kepada TUHAN, bukan soal berkat keberkatan, berhasil keberhasilan, kelimpahan, harta, kekayaan, dan lain sebagainya, sebab itu semua tidak bisa dijadikan tanggungan, itu tidak bisa dijadikan sebagai jaminan hidup ukntuk embali lagi berjumpa dengan Anak Domba Allah dalam kemuliaanNya yang besar.
Kejadian 11:4 Perikop: Menara Babel
(11:4) Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi."
Menara babel berbicara soal pembangunan tubuh, tapi ini pembangunan tubuh Babel, ini pembangunan tubuh yang keliru.
Mereka mendirikan ibadah sampai kepada puncak ibadah, tetapi keliru. Tadi kekeliruan itu sudah kita lihat dalam injil Matius 4:8-10 juga dalam nubuatan Daniel 8:12. Dan disini pun kita melihat dari semula memang terjadi kekeliruan.
Kejadian 11:5
(11:5) Lalu turunlah TUHAN untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh anak-anak manusia itu, (11:6) dan Ia berfirman: "Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apa pun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana. (11:7) Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing." (11:8) Demikianlah mereka diserakkan TUHAN dari situ ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu.
Kalau kenajisan percabulan dipakai untuk pembangunan tubuh itu tidak mungkin.
Mereka mendirikan kota dan menara sampai ke langit; itukan berbicara ibadah dan puncak penyembahan, tetapi ternyata penyembahan setan tritunggal tidak bisa membawa anggota tubuh menjadi satu, justru akhirnya berserak (terpisah). Itu sebabnya bahasa di dunia ini jadi banyak, setiap bangsa punya bahasa. Kemudian di tiap bangsa ada suku, kemudian setiap suku punya bahasa sendiri, inilah yang menyulitkan manusia sulit menjadi satu.
Jadi sekali lagi saya sampaikan jangan kita keliru lagi; kenajisan percabulan tidak bisa dipakai untuk terwujudnya pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Yakub ini adalah gambaran dari Roh El-Kudus. Jadi ternyata Roh Kudus itu menyelidiki segala sesuatu. Maka kita perlu untuk dipenuhkan oleh Roh Kudus. Namun setelah kita semua penuh dari Roh Kudus, Roh Kudus itu harus dirawat, supaya kita mengerti rencana TUHAN yang besar.
Kejadian 11:9
(11:9) Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota itu disebut Babel, karena di situlah dikacaubalaukan TUHAN bahasa seluruh bumi dan dari situlah mereka diserakkan TUHAN ke seluruh bumi.
Jadi kalau berserak (tidak satu), penyebabnya adalah Babel.
Kenajisan percabulan tidak dapat mempersatukan anggota-anggota tubuh yang banyak dan berbeda-beda.
Ingat; kekayaan, berkat, keberhasilan, kelimpahan bukankan puncak ibadah, bukan itu yang menentukan hidup, bukan itu yang membawa hidup kita sampai berjumpa dengan TUHAN, jadi kenajisan percabulan tidak bisa dijadikan tanggungan dan jaminan.
Bagaimana sekarang kita melihat ini? Sekarang ambil keputusan yang tegas seperti Yehuda, jangan lagi mencla mencle; sebentar begini, sebentar begitu.
Saya berharap jangan ada komunikasi yang tidak jelas dari dunia mempengaruhi hati dan pikiranmu. Kalau tergembala sungguh-sungguh tergembala.
Kalau engkau pernah hendak dipengaruhi oleh komunikasi dunia ini untuk tidak sungguh-sungguh, untuk melawan penggembalaan ini, jangan lagi mau menerima komunikasi itu. Kalau masih tergembala di tempat ini, hentikan komunikasimu yang tidak jelas. Tidak boleh mencla-mencle.
Kalau tinggalkan Pengajaran Mempelai yang menggembalakan itu berarti engkau sedang turun kelas.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment