IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 29 MARET 2011
Daniel 6: 2-4
(6:2)
Lalu berkenanlah Darius mengangkat seratus dua puluh wakil-wakil raja atas
kerajaannya; mereka akan ditempatkan di seluruh kerajaan;
(6:3) membawahi
mereka diangkat pula tiga pejabat tinggi, dan Daniel adalah salah satu dari
ketiga orang itu; kepada merekalah para wakil-wakil raja harus memberi
pertanggungan jawab, supaya raja jangan dirugikan.
(6:4) Maka Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja itu, karena ia mempunyai roh yang luar biasa; dan raja bermaksud untuk menempatkannya atas seluruh kerajaannya.
(6:4) Maka Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja itu, karena ia mempunyai roh yang luar biasa; dan raja bermaksud untuk menempatkannya atas seluruh kerajaannya.
Pada
jaman raja Darius, raja Media dan Persia, pada saat itu raja Darius mengangkat 120 orang wakil-wakil raja dan 3
orang pejabat tinggi. Salah
satu dari 3 pejabat itu
adalah Daniel , orang yang dibuang dari suku Yehuda.
Pejabat
tinggi itu diangkat supaya 120 wakil-wakil raja itu memberi pertanggungan jawab
kepada 3 orang pejabat tinggi itu.
Raja
Darius mengangkat 3 orang pejabat tinggi adalah supaya raja Darius tidak
dirugikan.
Daniel 6: 4
(6:4)
Maka Daniel ini melebihi para
pejabat tinggi dan para wakil raja itu, karena ia mempunyai roh yang luar
biasa; dan raja bermaksud untuk menempatkannya atas seluruh kerajaannya.
Daniel
mempunyai roh yang luar biasa.
Roh
yang luar biasa dapat diartikan
dengan roh yang menyala-nyala
atau roh yang berapi-api.
Berarti jika kita mempunyai roh yang luar
biasa maka kitapun memiliki roh yang bernyala-nyala atau berapi-api.
Keluaran 3: 2-5
(3:2)
Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar
dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi
tidak dimakan api.
(3:3) Musa berkata:
"Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat
itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"
(3:4) Ketika dilihat
TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari
tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia
menjawab: "Ya, Allah."
(3:5) Lalu Ia
berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari
kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang
kudus."
Semak
duri yang menyala tetapi tidak dimakan api/terbakar.
Jikalau semak duri dimakan api/terbakar = hangus
dan menjadi debu(abu).
Debu
-> manusia yang hina karena dosa. Semak
duri adalah gambaran manusia.
Berarti memiliki roh yang menyala-nyala , itu -> hati yang suci.
Keluaran 3: 5
(3:5)
Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu
dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus."
Tanah
-> hati
Kalau tanah yang kudus -> hati yang kudus atau hati yang suci.
Jikalau hati kita suci/kudus dalam ibadah
juga dalam pelayanan kepada Tuhan pasti roh kita bernyala-nyala/berapi-api.
Berarti yang menghambat roh kita
bernyala-nyala/berapi-api untuk melayani Tuhan adalah dosa (bagaikan semak yang terbakar
hangus menjadi abu/debu).
Di
mata Tuhan jika seseorang melayani dengan roh yang
bernyala-nyala/berapi-api ,
ini adalah penglihatan yang
hebat.
Sebab
itu biarlah kita makin hari makin sungguh-sungguh dan hati kita semakin
kudus/suci untuk beribadah melayani Allah supaya kita bisa bertemu dengan
Allah.
Matius 5: 8
(5:8)
Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
Dengan hati yang suci, kita bisa dapat bertemu/melihat Allah.
Yang
hanya bisa bertemu dengan Allah adalah yang hatinya suci.
Saat
kita bertemu dengan Allah , suasana yang terjadi adalah suasana kebahagiaan.
Sikap memiliki roh yang luar biasa:
SIKAP PERTAMA
Daniel 6: 5
(6:5) Kemudian para
pejabat tinggi dan wakil raja itu mencari alasan dakwaan terhadap Daniel dalam
hal pemerintahan, tetapi mereka tidak mendapat alasan apa pun atau sesuatu
kesalahan, sebab ia setia dan tidak
ada didapati sesuatu kelalaian atau sesuatu kesalahan padanya.
Sikapnya adalah tidak terdapat sesuatu kesalahan
atau sesuatu kelalaian.
Daniel sebagai
seorang pejabat tinggi , memiliki tanggung jawab atas 120 orang supaya raja
Darius tidak dirugikan dan tugas Daniel itu tidak ada kesalahan/kelalaian.
Jika memiliki hati yang
suci/kudus, setiap tugas yang diberikan Tuhan , baik tugas jasmani maupun rohani,
baik tugas yang besar maupun yang kecil tidak
terdapat kesalahan maupun kelalain.
Daniel tidak menganggap ringan tugas yang
dipercayakan Tuhan.
Ini adalah sikap hati yang luar biasa.
Marilah kita belajar untuk mengerjakan tugas
yang dipercayakan Tuhan dengan baik supaya tidak ada kesalahan/kelalaian.
Praktek
memiliki roh yang luar biasa:
Daniel 6: 5
(6:5) Kemudian para
pejabat tinggi dan wakil raja itu mencari alasan dakwaan terhadap Daniel dalam
hal pemerintahan, tetapi mereka tidak mendapat alasan apa pun atau sesuatu
kesalahan, sebab ia setia dan tidak ada didapati sesuatu
kelalaian atau sesuatu kesalahan padanya.
Prakteknya adalah setia.
Jika setia mengerjakan apa yang
dipercayakan Tuhan sampai selesai itu
adalah tanda ketaatan kepada
Tuhan.
Kita harus bercermin
pada Firman Tuhan, apakah sudah patuh taat pada Firman Tuhan atau belum.
Dalam ibadah
pelayanan, Daniel pun tidak terdapat kesalahan.
Sikap memiliki roh yang luar biasa:
SIKAP KEDUA
Daniel 6: 8-9, 12
(6:8) Semua pejabat
tinggi kerajaan ini, semua penguasa dan wakil raja, para menteri dan bupati
telah mufakat, supaya dikeluarkan
kiranya suatu penetapan raja dan ditetapkan suatu larangan, agar barangsiapa
yang dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa atau
manusia kecuali kepada tuanku, ya raja, maka ia akan dilemparkan ke dalam gua
singa.
(6:9) Oleh sebab
itu, ya raja, keluarkanlah larangan itu dan buatlah suatu surat perintah yang
tidak dapat diubah, menurut undang-undang orang Media dan Persia, yang tidak
dapat dicabut kembali."
(6:12) Lalu
orang-orang itu bergegas-gegas masuk dan mendapati Daniel sedang berdoa dan bermohon
kepada Allahnya.
Inilah sikap yang
kedua yaitu Daniel tidak
menaikkan permohonan kepada raja ataupun dewa tetapi menaikkan permohonan
kepada Tuhan Allahnya, artinya adalah Daniel
tidak hidup dalam penyembahan berhala.
Berhala adalah segala sesuatu yang melebihi Tuhan.
Contohnya adalah kebenaran diri sendiri, ibadah yang digantikan dengan
pekerjaan, dll.
Syarat utama supaya memiliki roh yang luar biasa:
Daniel 6: 11
(6:11)
Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke
rumahnya. Dalam kamar
atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia
berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.
Syarat
utamanya adalah setiap hari
dalam kamar atas ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem dan 3 kali
sehari ;
1. Daniel berlutut
Berlutut = kerendahan
hati = merendahkan diri di hadapan Tuhan.
Ukuran kerendahan
hati di hadapan Tuhan adalah sampai kita mengalami kematian dan
kebangkitan Kristus (satu dalam kematian dan kebangkitan Kristus), sebab angka 3 -> satu dalam
kematian dan kebangkitan Kristus.
Ukuran kerendahan hati tidak hanya dilihat
dari perkataan yang lemah lembut tetapi juga dilihat dari kematian dan
kebangkitannya. Jika daging masih bersuara berarti belum ada kerendahan hati.
Biarlah
penyembahan kita bukanlah penyembahan yang biasa-biasa tetapi penyembahan yang
mengarah pada pengudusan dan disertai dengan kerendahan hati.
2. Daniel berdoa
berdoa = bermohon/menaikkan permohonan kepada Tuhan.
Ukuran untuk
menaikkan permohonan kepada Tuhan adalah mati dan bangkit bersama Kristus, daging tidak lagi bersuara.
Terlalu gampang sekali manusia menaikkan
doa bila tanpa ukuran. Biarlah penyembahan kita ukurannya lewat satu dalam
kematian dan kebangkitan Kristus.
3.
Daniel memuji Allah
Memuji Allah = menaikkan/mempersembahkan korban pujian kepada Tuhan, artinya
adalah hidup di dalam doa penyembahan.
3
hal itu (berlutut, berdoa dan memuji Allah) mengarah kepada pengudusan karena
ada tingkap-tingkap yang terbuka yang mengarah pada Yerusalem (Yerusalem ->
kota yang kudus).
Inlah
pengalaman pribadi Daniel yang sungguh luar biasa dan biarlah juga ini menjadi
pengalaman pribadi kita.
Kuasa memiliki roh yang luar biasa:
Daniel 6: 22-23
(6:22)
Lalu kata Daniel kepada raja: "Ya raja, kekallah hidupmu!
(6:23) Allahku telah mengutus malaikat-Nya
untuk mengatupkan mulut singa-singa itu, sehingga mereka tidak
mengapa-apakan aku, karena ternyata aku tak bersalah di hadapan-Nya; tetapi
juga terhadap tuanku, ya raja, aku tidak melakukan kejahatan."
Kuasanya
adalah malaikat Allah
mengatupkan mulut-mulut singa tersebut.
Artinya
adalah terlepas dari kuasa
kegelapan yaitu roh jahat ,iblis setan = terlepas
dari pada jerat iblis setan = menang terhadap kuasa kegelapan.
Inilah
kuasanya yaitu iblis setan
tidak berkuasa dalam hal apa saja.
Mulut
singa tertutup sehingga tidak bisa menerkam kita, menelan kita.
Hasil memiliki roh yang luar biasa:
Daniel 6: 24-25
(6:24)
Lalu sangat sukacitalah raja dan ia memberi perintah, supaya Daniel ditarik dari
dalam gua itu. Maka ditariklah Daniel dari dalam gua itu, dan tidak terdapat
luka apa-apa padanya, karena ia percaya kepada Allahnya.
(6:25) Raja memberi perintah, lalu diambillah orang-orang yang telah menuduh Daniel dan mereka dilemparkan ke dalam gua singa, baik mereka maupun anak-anak dan isteri-isteri mereka. Belum lagi mereka sampai ke dasar gua itu, singa-singa itu telah menerkam mereka, bahkan meremukkan tulang-tulang mereka.
(6:25) Raja memberi perintah, lalu diambillah orang-orang yang telah menuduh Daniel dan mereka dilemparkan ke dalam gua singa, baik mereka maupun anak-anak dan isteri-isteri mereka. Belum lagi mereka sampai ke dasar gua itu, singa-singa itu telah menerkam mereka, bahkan meremukkan tulang-tulang mereka.
Hasilnya
ada 2, yaitu;
1.
orang-orang yang iri hati, dengki, sirik dan fitnah
dilemparkan ke dalam gua singa.
Iri hati, dengki,
sirik dan fitnah = menuduh/mendakwa ,
itu adalah suara daging.
Jadi hasilnya adalah daging tidak lagi bersuara.
2. aturan-aturan dunia
yang merugikan berubah berbalik menjadi aturan yang menguntungkan , seperti raja Darius mengubah
perintah yang dikeluarkan.
Banyak sekali aturan di dunia (di rumah,
sekolah, tempat kerja, di mana saja kita berada), tentu sangat merugikan ibadah
pelayanan tapi bila mulut iblis setan tertutup dan kita mampu mengalahkan iblis
setan, maka aturan yang
merugikan itu berbalik menjadi aturan yang menguntungkan/bisa merubah keadaan.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita firman;
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U.
Sitohang