IBADAH KAUM MUDA
REMAJA, 20 AGUSTUS 2011
Tema: STUDY YUSUF
(Seri 8)
Shalom
Salam sejahtera dalam nama Tuhan Yesus Kristus, karena
kasih Nya besar kita dapat beribadah pada sore hari ini.
Kita sangat bersyukur kalau kita boleh beribadah
kepada Tuhan. ibadah adalah suatu kesempatan yang baik untuk kita bisa
persembahkan tubuh sebagai persembahan yang hidup, kudus, dan berkenan di
hadapan Tuhan.
Kembali kita melihat pribadi Yusuf yang luar biasa.
Yusuf adalah pribadi yang diawali dari kandang penggembalaan sehingga ia
menjadi pemimpin besar di Mesir, yaitu sebagai perdana
menteri.
Biarlah kehidupan muda mudi remaja pun bisa menjadi
pemimpin, terutama pemimpin atas diri sendiri di dalam kebenaran.
Kejadian 37: 4
(37:4) Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya,
bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari semua saudaranya, maka
bencilah mereka itu kepadanya dan tidak mau menyapanya dengan ramah.
Yakub lebih mengasihi Yusuf dari pada anak-anaknya
yang lain.
Artinya: Yusuf memiliki kasih
Bapa sepenuhnya = tinggal dalam kasih Bapa.
1 Yohanes 3: 1
(3:1) Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada
kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah
anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak
mengenal Dia.
Allah telah mengaruniakan kasih-Nya yang besar kepada
kita sehingga kita disebut anak-anak Allah.
oleh sebab itu, lihat dan perhatikanlah kasih Allah
itu. Biarlah kehidupan muda mudi remaja tidak mengabaikan kasih Allah yang
besar, yang dikaruniakan kepada kita, supaya kehidupan muda mudi remaja dapat
disebut anak-anak Allah.
Keluaran 4: 21-23
(4:21) Firman TUHAN kepada Musa: "Pada waktu
engkau hendak kembali ini ke Mesir, ingatlah, supaya segala mujizat yang telah
Kuserahkan ke dalam tanganmu, kauperbuat di depan Firaun. Tetapi Aku akan
mengeraskan hatinya, sehingga ia tidak membiarkan bangsa itu pergi.
(4:22) Maka engkau harus berkata kepada Firaun:
Beginilah firman TUHAN: Israel ialah
anak-Ku, anak-Ku yang sulung;
(4:23) sebab itu Aku berfirman kepadamu: Biarkanlah
anak-Ku itu pergi, supaya ia beribadah
kepada-Ku; tetapi jika engkau
menolak membiarkannya pergi, maka Aku akan membunuh anakmu, anakmu yang
sulung."
Kalau kita bisa BERIBADAH kepada Tuhan, ini adalah BUKTI BAHWA KITA TELAH MENERIMA KASIH ALLAH YANG BESAR, yang telah dianugrahkan kepada kita, sehingga kita
pun disebut anak yang sulung di
hadapan Tuhan.
Sesungguhnya, anak sulung / anak pertama adalah Esau,
tetapi karena kasih karunia Allah, hak kesulungan itu jatuh kepada Yakub, yang
disebut Israel. Inilah bukti bahwa kasih Allah yang besar telah dikaruniakan
kepada kita.
Ada 2 tanda sebagai anak sulung:
1. Terbebas
dari dunia dan dari perhambaan dosa.
Kalau bangsa Israel tetap
berada di Mesir, berarti mereka tetap menjadi
manusia duniawi dan hidup dalam perhambaan dosa.
Mesir gambaran dari
dunia.
2. Diberi
kesempatan untuk beribadah melayani Tuhan.
Anak sulung harus
dilepaskan dari Mesir dan dibawa masuk ke Kanaan sehingga dapat beribadah
kepada Tuhan.
Biarlah kehidupan muda mudi remaja memiliki 2 tanda di
atas sehingga dapat benar-benar disebut anak sulung di hadapan Tuhan, dengan
menghargai setiap ibadah yang sudah Tuhan percayakan kepada kita, secara khusus
kaum muda mudi remaja.
Roma 12: 1
(12:1) Karena itu, saudara-saudara, demi
kemurahan Allah aku
menasihatkan kamu, supaya kamumempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan
yang hidup, yang kudus dan yang
berkenan kepadaAllah: itu adalah ibadahmu
yang sejati.
Ibadah merupakan suatu kesempatan bagi kita untuk
mempersembahkan tubuh kita seutuhnya kepada Tuhan, bukan kepada yang lain-lain.
Dalam ibadah, kita mempersembahkan
tubuh sebagai:
1. Sebagai
persembahan yang hidup.
Hidup berarti tidak
mati = seluruh anggota tubuh dapat dipergunakan untuk
melayani Tuhan, mulai dari ujung
kaki sampai ujung rambut, karena tubuh tidak mati.
2. Sebagai
persembahan yang kudus = hidup dalam pengudusan.
Untuk hidup di dalam
pengudusan, berarti berada di tempat pengudusan, yaitu tinggal di dalam rumah
Tuhan, beribadah melayani Tuhan.
Jika berada di luar
ibadah, tentu kita tidak bisa hidup dalam pengudusan, karena yang ada hanyalah keinginan
daging, keinginan mata, dan keangkuhan
hidup.
Bagaimanakah hidup dalam
pengudusan?
1 Yohanes 3: 3
(3:3) Setiap orang yang menaruh
pengharapan itu kepada-Nya,
menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.
Kalau hidup di dalam
pengudusan, itu tanda bahwa dia menaruh pengharapan
sepenuhnya kepada Tuhan.
Menaruh pengharapan
kepada Tuhan berarti tidak menaruh pengharapan kepada
yang lain, tidak mengandalkan
ijazah, kekuatan, kemampuan, dan apa saja yang ada di dunia ini.
3. Sebagai
persembahan yang berkenan.
Berkenan berarti segala
sesuatu yang kita perbuat menyenangkan hati Tuhan.
Roma 12: 2
(12:2) Janganlah kamu
menjadi serupa dengan dunia ini,
tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan
manakah kehendak Allah: apa
yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Janganlah serupa dengan dunia, supaya kita dapat
membedakan apa yang berkenan kepada Tuhan dan yang tidak berkenan, sehingga
segala sesuatu yang kita perbuat, menyenangkan hati Tuhan.
Oleh sebab itu, biarlah kita tampil apa adanya sesuai
keinginan Tuhan, jangan serupa dengan dunia, supaya jangan menjadi manusia
duniawi.
Inilah yang disebut kasih Allah yang besar
dianugrahkan kepada kita sehingga kita disebut anak-anak Allah.
Itu sebabnya saya katakan tadi, suatu
kemurahan yang besar kalau kita diberi kesempatan untuk beribadah kepada Tuhan.
Kita kembali melihat Kejadian 37.
Kejadian 37: 4
(37:4) Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya, bahwa
ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari semua saudaranya, maka bencilah
mereka itu kepadanya dan tidak
mau menyapanya dengan ramah.
Kalau kita menerima kasih Allah yang besar, kasih yang
dianugrahkan kepada kita, konsekuensinya adalah dibenci
oleh saudara-saudaranya = rela dibenci oleh dunia dan orang yang mencintai
dunia.
1 Yohanes 3: 13, 1
(3:13) Janganlah kamu heran, saudara-saudara, apabila dunia membenci kamu.
(3:1) Lihatlah, betapa besarnya kasih yang
dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan
memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia
tidak mengenal Dia.
Jangan heran, apabila dunia membenci kita, karena
kalau kita adalah anak-anak Allah, konsekuensi yang harus diterima adalah,
dibenci oleh dunia / orang-orang yang mencintai dunia.
Dunia dan orang-orang yang mencintai dunia tidak akan
mengenal kita karena memang dari semula dunia tidak mengenal Allah.
Mari kita lihat kisah yang
menarik, dimana Yesus dibenci oleh saudara-saudaranya sendiri.
Yohanes 7: 1-7
(7:1) Sesudah itu Yesus berjalan keliling Galilea,
sebab Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena di sana orang-orang
Yahudi berusaha untuk membunuh-Nya.
(7:2) Ketika itu sudah dekat hari raya orang Yahudi,
yaitu hari raya Pondok Daun.
(7:3) Maka kata saudara-saudara Yesus kepada-Nya:
"Berangkatlah dari sini dan pergi ke Yudea, supaya murid-murid-Mu juga
melihat perbuatan-perbuatan yang Engkau lakukan.
(7:4) Sebab tidak seorang pun berbuat sesuatu di
tempat tersembunyi, jika ia mau diakui di muka umum. Jikalau Engkau berbuat
hal-hal yang demikian, tampakkanlah diri-Mu kepada dunia."
(7:5) Sebab saudara-saudara-Nya sendiri pun
tidak percaya kepada-Nya.
Orang-orang Yahudi berusaha
membunuh Yesus, sedangkan saudara-saudara
sedarah sedaging Yesus tidak
percaya kepada Yesus = orang
Yahudi dan saudara-saudara Yesus membenci
Yesus.
Pertanyannya;
Mengapa orang-orang Yahudi dan saudara-saudara Yesus
membenci Yesus?
Yohanes 7: 4-7
(7:4) Sebab tidak seorang pun berbuat sesuatu di
tempat tersembunyi, jika ia mau diakui di muka umum. Jikalau Engkau berbuat
hal-hal yang demikian, tampakkanlah diri-Mu kepada dunia."
(7:5) Sebab saudara-saudara-Nya sendiri pun
tidak percaya kepada-Nya.
(7:6) Maka jawab Yesus kepada mereka: "Waktu-Ku
belum tiba, tetapi bagi kamu selalu ada waktu.
(7:7) Dunia tidak dapat membenci kamu, tetapi ia
membenci Aku, sebab Aku bersaksi tentang dia, bahwa pekerjaan-pekerjaannya
jahat.
Orang-orang Yahudi dan saudara-saudara Yesus membenci
Yesus karena mereka adalah manusia duniawi, dapat dilihat dari perkataan / pernyataan
saudara-saudara Yesus, yaitu; “tampakkanlah diri-Mu kepada dunia”.
Ini menunjukkan bahwa mereka adalah manusia duniawi,
tetapi Yesus berkata “Waktu-Ku belum tiba. Dunia tidak dapat membenci kamu,
tetapi ia membenci Aku.”
Semakin jelas dengan jawaban Yesus bahwa orang-orang
Yahudi, terlebih saudara-saudara Yesus adalah manusia duniawi yang tidak
mengenal Allah.
Untuk apa kita memiliki dunia dan segala isinya tetapi
tidak mengenal Allah dan binasa.
Hidup ini bukan hanya satu kali melainkan dua kali,
sebab nanti ada kebangkitan yang kedua, itulah hidup yang kedua di dalam
Yerusalem baru dan ada juga kematian yang kedua, yaitu dilemparkan ke dalam
lautan api neraka.
Oleh sebab itu, lebih baik kita memiliki Tuhan
meskipun daging harus menderita, dari pada hidup dalam dunia yang memberi
nikmat pada daging, tetapi ujung-ujungnya binasa = manusia pertama / hidup yang
pertama.
1 Yohanes 2: 15
(2:15) Janganlah kamu
mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
Janganlah mengasihi dunia dan apa yang ada di
dalamnya. Kita tidak perlu pusing dengan segala sesuatu yang ada di dunia,
karena kasih Allah Bapa tidak ada di dalam orang yang mengasihi dunia, seperti
saudara-saudara Yesus yang membenci Yesus karena mereka mangasihi dunia
sehingga kasih Allah Bapa tidak ada dalam mereka.
Ciri-ciri orang yang tidak memiliki kasih
Bapa:
1. Yohanes
7: 1-2
(7:1) Sesudah itu Yesus
berjalan keliling Galilea, sebab Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena di
sana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuh-Nya.
(7:2) Ketika itu sudah
dekat hari raya orang Yahudi, yaitu hari raya Pondok Daun.
Ciri pertama: ibadahnya
lahiriah.
Ibadah yang lahiriah
adalah bibir memuji Tuhan tetapi hati jauh dari Tuhan (Matius 14: 8-9).
Contoh ibadah lahiriah:
Orang-orang Yahudi
beribadah melayani Tuhan, bahkan merayakan hari raya Pondok Daun, tetapi di
dalam diri mereka ada keinginan / berusaha untuk membunuh Yesus, bukankah
ibadah mereka adalah lahiriah?
2. Yohanes
7: 3-4
(7:3) Maka kata
saudara-saudara Yesus kepada-Nya: "Berangkatlah dari sini dan pergi ke
Yudea, supaya murid-murid-Mu juga melihat perbuatan-perbuatan yang Engkau
lakukan.
(7:4) Sebab tidak seorang
pun berbuat sesuatu di tempat tersembunyi, jika ia mau diakui di muka umum.
Jikalau Engkau berbuat hal-hal yang demikian, tampakkanlah
diri-Mu kepada dunia."
Ciri kedua: lebih
mengutamakan mujizat-mujizat secara lahiriah, misalnya: orang lumpuh berjalan, orang buta melihat,
orang tuli mendengar, orang bisu berbicara, dan lain-lain, itu memang baik ,
tetapi hanya mengalami mujizat secara lahiriah tanpa mengalami keubahan hidup,
apa arti semuanya itu?
Firman pengajaran adalah
firman yang keras, yang rahasianya dibukakan sehingga mampu mengoreksi setiap
perbuatan-perbuatan yang tersembunyi di dalam hati.
Banyak gereja Tuhan lebih
menyukai firman berkat / teori kemakmuran / lebih mengutamakan mujizat-mujizat
secara lahiriah, sehingga saat menerima firman pengajaran, yang mampu memberi
keubahan pada hidup, langsung mengundurkan diri karena kesalahannya dikoreksi.
1 Yohanes 4: 1-6
(4:1) Saudara-saudaraku
yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu,
apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi
palsu yang telah muncul dan
pergi ke seluruh dunia.
(4:2) Demikianlah kita
mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang
sebagai manusia, berasal dari Allah,
(4:3) dan setiap roh,
yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah roh
antikristusdan tentang dia telah
kamu dengar, bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia.
(4:4) Kamu berasal dari
Allah, anak-anakku, dan kamu telah
mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar
dari pada roh yang ada di dalam dunia.
(4:5) Mereka berasal dari
dunia; sebab itu mereka berbicara tentang hal-hal
duniawi dan dunia mendengarkan mereka.
(4:6) Kami berasal dari
Allah: barangsiapa mengenal Allah, ia mendengarkan kami; barangsiapa tidak
berasal dari Allah, ia tidak mendengarkan kami. Itulah tandanya Roh kebenaran
dan roh yang menyesatkan.
Di hari-hari terakhir
ini, banyak gereja Tuhan lebih suka mendengarkan firman Tuhan tentang hal-hal
yang dari dunia, yang disampaikan oleh para nabi-nabi palsu.
Ciri-ciri nabi palsu: berbicara
tentang hal-hal dunia / firman
Tuhan yang disampaikannya tidak murni.
Sesungguhnya, yang
dibutuhkan oleh dunia adalah kasih Allah yang besar, yang mampu mengubahkan
hidup manusia, bukan mujizat-mujizat / hal-hal yang lahiriah, bukan teori
kemakmuran semata.
Mereka yang mengasihi
dunia tidak mengerti hal itu dan lebih senang mendengarkan firman tentang
hal-hal duniawi.
Kalau kita menikmati
firman pengajaran, bagaikan menikmati kasih Allah yang besar, yang dikaruniakan
kepada kita, roh yang ada dalam diri kita akan lebih
besar kuasanya dari pada nabi-nabi palsu, itulah roh antikris.
3.
Yohanes 7: 3
(7:5) Sebab
saudara-saudara-Nya sendiri pun tidak percaya kepada-Nya.
Ciri ketiga: tidak
percaya kepada Yesus Kristus, sebagai
Tuhan dan Juruselamat
Tidak percaya kepada
Yesus = tidak memiliki firman iman
Roma 10: 8
(10:8) Tetapi apakah
katanya? Ini: "Firman itu dekat kepadamu, yakni di
dalam mulutmu dan di dalam hatimu." Itulah firman iman, yang kami beritakan.
Firman iman itu ada di
dalam mulut dan ada di dalam hati. Itulah firman iman.
Roma 10: 9
(10:9) Sebab jika kamu
mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya
dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
Kalau firman iman ada di
dalam mulut dan hati:
·
Mulut, mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan.
·
Hati, percaya bahwa Dia telah dibangkitkan dari orang
mati, sehingga kita diselamatkan.
Kesimpulannya:
Kasih Allah yang besar telah dikaruniakan kepada:
-
Dalam Perjanjian Lama.
Diwakili oleh Yusuf, yang dibenci oleh saudara-saudaranya.
-
Dalam Perjanjian Baru.
Diwakili oleh Yesus
Kristus, yang dibenci oleh saudara-saudaranya, dan orang-orang Yahudi.
-
Di Akhir zaman.
Diwakili oleh anak-anak
Tuhan, yang dibenci oleh
saudara-saudara seiman yang dulu bersama tetapi undur dari kita, itulah antikris.
Jalan keluarnya
Yohanes 15: 9-10
(15:9) "Seperti Bapa telah mengasihi Aku,
demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah
di dalam kasih-Ku itu.
(15:10) Jikalau kamu menuruti
perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di
dalam kasih-Nya.
Menerima kasih Allah yang besar, yang dikaruniakan
kepada kita = tinggal di dalam kasih.
Tinggal dalam kasih Allah berarti menuruti
firman Tuhan.
Oleh sebab itu, supaya kita menerima dan tinggal dalam
kasih Allah yang besar, biarlah saya dan saudara menuruti firman Tuhan.
Setiap firman Tuhan yang kita dengar, tidak ada yang
tercecer dan tidak untuk dilupakan begitu saja, melainkan untuk kita lakukan.
Hasilnya
Yohanes 15: 7-8
(15:7) Jikalau kamu tinggal
di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah
apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.
(15:8) Dalam hal inilah Bapa-Ku
dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah
murid-murid-Ku."
Kalau kita tinggal dalam kasih dan melakukan firman , apa
saja yang kita minta kepada Tuhan akan diberikan oleh Tuhan.
Kalau kita berbuah banyak, baik buah jasmani maupun
rohani, itu adalah bukti bahwa Tuhan dipermuliakan di bumi seperti di sorga.
Supaya berbuah banyak, jangan hanya memikirkan
kesenangan sendiri, melainkan memikirkan ibadah pelayanan sehingga nama Tuhan
dipermuliakan.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI
PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman;
Gembala
Sidang: Pdt.
Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment