“Silahkan mengikuti kitab Maleakhi, dari pasal 1 sampai pasal 4, sampai selesai, ayat demi ayat”
Shalom
Salam sejahtera dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus, karena kasih Nya besar, kita dapat beribadah pada malam hari ini
Kembali kita melihat kitab Maleakhi
Maleakhi 1: 8
(1:8) Apabila kamu membawa seekor binatang buta untuk dipersembahkan, tidakkah itu jahat? Apabila kamu membawa binatang yang timpang dan sakit, tidakkah itu jahat? Cobalah menyampaikannya kepada bupatimu, apakah ia berkenan kepadamu, apalagi menyambut engkau dengan baik? firman TUHAN semesta alam.
Membawa seekor binatang buta, timpang, dan sakit untuk dipersembahkan kepada Tuhan, itu adalah perbuatan jahat di hadapan Tuhan, sehingga Tuhan memberikan perumpamaan “Cobalah menyampaikannya kepada bupatimu, apakah ia berkenan kepadamu, apalagi menyambut engkau dengan baik?”
Ini terjadi dimana imam-imam yang melayani di Tabernakel, rumah Tuhan.
Biarlah dalam ibadah pelayan, kita mempersembahkan persembahan yang berkenan kepada Tuhan, selain nama Tuhan dipermuliakan, juga menyenangkan hati Tuhan.
Ulangan 17: 1
(17:1) Janganlah engkau mempersembahkan bagi TUHAN, Allahmu, lembu atau domba, yang ada cacatnya, atau sesuatu yang buruk; sebab yang demikian adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu."
Jangan mempersembahkan kepada Tuhan seekor binatang yang ada cacatnya, atau sesuatu yang buruk sebab itu adalah kekejian bagi Tuhan. Bukan hanya perbuatan jahat, tetapi itu sudah merupakan kekejian bagi Tuhan.
Contoh jahat: mencuri, malas itu jahat. Tetapi kalau kekejian itu melebihi dari perbuatan jahat.
Ini setara dengan orang yang menaikkan doa kepada Tuhan tetapi memalingkan telinganya dari firman Tuhan = berdoa tetapi tidak mau mendengarkan firman Tuhan.
Banyak sekali orang Kristen, jika firman Tuhan disampaikan, seperti kebakaran jenggot, tidak memberi perhatian. Doa-doa seperti ini adalah kekejian bagi Tuhan.
Sebab itu, biarlah kita memperhatikan dan menikmati kebenaran firman Tuhan dengan baik, sampai firman itu tergores dalam loh-loh daging kita.
Kembali kita lihat lebih rinci dalam Imamat 22
Imamat 22: 19-22
(22:19) maka supaya TUHAN berkenan akan kamu, haruslah persembahan itu tidak bercela dari lembu jantan, domba atau kambing.
(22:20) Segala yang bercacat badannya janganlah kamu persembahkan, karena dengan itu TUHAN tidak berkenan akan kamu.
(22:21) Juga apabila seseorang mempersembahkan kepada TUHAN korban keselamatan sebagai pembayar nazar khusus atau sebagai korban sukarela dari lembu atau kambing domba, maka korban itu haruslah yang tidak bercela, supaya TUHAN berkenan akan dia, janganlah badannya bercacat sedikit pun.
(22:22) Binatang yang buta atau yang patah tulang, yang luka atau yang berbisul, yang berkedal atau yang berkurap, semuanya itu janganlah kamu persembahkan kepada TUHAN dan binatang yang demikian janganlah kamu taruh sebagai korban api-apian bagi TUHAN ke atas mezbah.
Supaya Tuhan berkenan atas ibadah pelayanan kita, maka biarlah kita mempersembahkan seekor binatang yang tidak bercacat cela di hadapan Tuhan, baik itu lembu, kambing atau domba.
Mempersembahkan korban persembahan dari seekor binatang yang bercacat cela, tidak akan menyenangkan hati Tuhan, semua tidak akan berkenan di hadapan Tuhan.
Binatang yang buta, timpang, dan sakit jangan dipersembahkan sebagai korban api-apian di atas mezbah, sebab baunya tidak akan menyenangkan hati Tuhan.
Dikaitkan dengan 7 hari raya orang Israel
‘HARI RAYA KEDUA’ / HARI RAYA ROTI TIDAK BERAGI
Imamat 23: 6-8
(23:6) Dan pada hari yang kelima belas bulan itu ada hari raya Roti Tidak Beragi bagi TUHAN; tujuh hari lamanya kamu harus makan roti yang tidak beragi.
(23:7) Pada hari yang pertama kamu harus mengadakan pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat.
(23:8) Kamu harus mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN tujuh hari lamanya; pada hari yang ketujuh haruslah ada pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat."
7 hari raya orang Israel, hari raya yang kedua adalah Hari Raya Roti Tidak Beragi.
Pada saat merayakan hari raya roti tidak beragi, harus juga mempersembahkan korban api-apian kepada Tuhan, dengan mempersembahkan seekor binatang ke atas mezbah.
Tetapi pada Imamat 23, tidak dijelaskan binatang seperti apa yang dipersembahkan .
Lebih rinci kita lihat di dalam Bilangan 28
Bilangan 28: 17-19
(28:18) Pada hari yang pertama ada pertemuan kudus, maka tidak boleh kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat,
(28:19) dan haruslah kamu mempersembahkan kepada TUHAN sebagai korban api-apian, sebagai korban bakaran: dua ekor lembu jantan muda, seekor domba jantan dan tujuh ekor domba berumur setahun; haruslah kamu ambil yang tidak bercela.
Setiap kali bangsa Israel merayakan 7 hari raya, selalu disertai dengan mempersembahkan korban api-apian kepada Tuhan, termasuk merayakan hari raya roti tidak beragi.
Pada hari raya roti tidak beragi, sebagai korban api-apian di hadapan Tuhan, mempersembahkan lembu, kambing domba YANG TIDAK BERCELA.
Amsal 11: 20
(11:20) Orang yang serong hatinya adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi orang yang tak bercela, jalannya dikenan-Nya.
Orang yang serong hatinya adalah kekejian bagi Tuhan.
Orang yang tidak bercela, jalannya dikenan oleh Tuhan, termasuk ibadah pelayan berkenan bagi Tuhan, apa yang kita persembahkan untuk Tuhan menyenangkan hati Tuhan.
Itulah hari raya roti tak beragi yang disertai dengan korban api-apian.
Kembali kita melihat hari raya roti tidak beragi dalam Imamat 23
Imamat 23: 6
(23:6) Dan pada hari yang kelima belas bulan itu ada hari raya Roti Tidak Beragi bagi TUHAN; tujuh hari lamanya kamu harus makan roti yang tidak beragi.
Hari raya roti tidak beragi = makan roti tidak beragi
Keluaran 12: 17-20
(12:17) Jadi kamu harus tetap merayakan hari raya makan roti yang tidak beragi, sebab tepat pada hari ini juga Aku membawa pasukan-pasukanmu keluar dari tanah Mesir. Maka haruslah kamu rayakan hari ini turun-temurun; itulah suatu ketetapan untuk selamanya.
(12:18) Dalam bulan pertama, pada hari yang keempat belas bulan itu pada waktu petang, kamu makanlah roti yang tidak beragi, sampai kepada hari yang kedua puluh satu bulan itu, pada waktu petang.
(12:19) Tujuh hari lamanya tidak boleh ada ragi dalam rumahmu, sebab setiap orang yang makan sesuatu yang beragi, orang itu harus dilenyapkan dari antara jemaah Israel, baik ia orang asing, baik ia orang asli.
(12:20) Sesuatu apa pun yang beragi tidak boleh kamu makan; kamu makanlah roti yang tidak beragi di segala tempat kediamanmu."
Saat merayakan hari raya roti tidak beragi, tidak boleh ada ragi di dalam rumah-rumah orang Israel, di tempat-tempat di mana mereka merayakan hari raya roti tidak beragi.
Biarlah kita juga merayakan hari raya roti tidak beragi, dan tidak ada ragi dalam kehidupan kita ini sebagai rumah Tuhan.
1 Korintus 5: 6
(5:6) Kemegahanmu tidak baik. Tidak tahukah kamu, bahwa sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan?
Saat umat Israel merayakan hari raya roti tak beragi, tidak boleh ada ragi di dalam rumah-rumah, sebab sedikit saja ragi, ragi apa saja, seluruh hidup dan seluruh kandang penggembalaan khamir.
Sebab itu, biarlah kita selalu bersyukur saat mendengar firman Tuhan yang disampaikan, supaya adonan, yaitu: kehidupan kita maupun kandang penggembalaan tidak terkhamiri.
1 Korintus 5: 8
(5:8) Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
Secara umum pengertian ragi ada 3, yaitu:
1. Ragi yang lama
2. Ragi keburukan
3. Ragi kejahatan
Secara khusus ada 3 macam ragi
1. Ragi Farisi
2. Ragi Saduki
3. Ragi Herodes
Keterangan:
3. Ragi Herodes
Markus 8: 13-15
(8:13) Ia meninggalkan mereka; Ia naik pula ke perahu dan bertolak ke seberang.
(8:14) Kemudian ternyata murid-murid Yesus lupa membawa roti, hanya sebuah saja yang ada pada mereka dalam perahu.
(8:15) Lalu Yesus memperingatkan mereka, kata-Nya: "Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes."
Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi Herodes, berarti bukan berjaga-jaga dan awas terhadap ragi yang ada di dalam roti.
Markus 8: 17-21
(8:17) Dan ketika Yesus mengetahui apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata: "Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Belum jugakah kamu faham dan mengerti? Telah degilkah hatimu?
(8:18) Kamu mempunyai mata, tidakkah kamu melihat dan kamu mempunyai telinga, tidakkah kamu mendengar? Tidakkah kamu ingat lagi,
(8:19) pada waktu Aku memecah-mecahkan lima roti untuk lima ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?" Jawab mereka: "Dua belas bakul."
(8:20) "Dan pada waktu tujuh roti untuk empat ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?" Jawab mereka: "Tujuh bakul."
(8:21) Lalu kata-Nya kepada mereka: "Masihkah kamu belum mengerti?"
Mengapa Yesus berkata “telah degilkah hati mu?”
Kalau untuk mujizat, Yesus dapat melakukannya, tetapi maksud Yesus bukanlah ragi yang ada dalam roti tetapi ragi Herodes.
Mari kita lihat lebih rinci tentang Herodes
Kejahatan Herodes yang paling nampak adalah
1. Kisah Para Rasul 12: 1-2
(12:1) Kira-kira pada waktu itu raja Herodes mulai bertindak dengan keras terhadap beberapa orang dari jemaat.
(12:2) Ia menyuruh membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang.
Herodes membunuh Yakobus, saudara Yohanes.
Dia melakukan itu pada saat merayakan hari raya roti tidak beragi.
2. Matius 2: 16-18
(2:16) Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu.
(2:17) Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia:
(2:18) "Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat sedih; Rahel menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi."
Herodes membunuh semua anak-anak di Betlehem, yang berumur dua tahun ke bawah.
3. Matius 14: 3-12
(14:3) Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes, membelenggunya dan memenjarakannya, berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya.
(14:4) Karena Yohanes pernah menegornya, katanya: "Tidak halal engkau mengambil Herodias!"
(14:5) Herodes ingin membunuhnya, tetapi ia takut akan orang banyak yang memandang Yohanes sebagai nabi.
(14:6) Tetapi pada hari ulang tahun Herodes, menarilah anak perempuan Herodias di tengah-tengah mereka dan menyukakan hati Herodes,
(14:7) sehingga Herodes bersumpah akan memberikan kepadanya apa saja yang dimintanya.
(14:8) Maka setelah dihasut oleh ibunya, anak perempuan itu berkata: "Berikanlah aku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam."
(14:9) Lalu sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya diperintahkannya juga untuk memberikannya.
(14:10) Disuruhnya memenggal kepala Yohanes di penjara
(14:11) dan kepala Yohanes itu pun dibawa orang di sebuah talam, lalu diberikan kepada gadis itu dan ia membawanya kepada ibunya.
(14:12) Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil mayatnya dan menguburkannya. Lalu pergilah mereka memberitahukannya kepada Yesus.
Herodes membunuh Yohanes Pembaptis.
Jadi, ada 3 kali peristiwa pembunuhan yang dilakukan Herodes
Kesimpulannya: Ragi Herodes adalah MEMBUNUH
1 Yohanes 3: 15
(3:15) Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.
Membenci = membunuh
Kalau dikuasai roh kebencian berarti sedang khamir oleh ragi Herodes.
Akibat ragi Herodes
1. Kisah Para Rasul 12: 2-3
(12:2) Ia menyuruh membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang.
(12:3) Ketika ia melihat, bahwa hal itu menyenangkan hati orang Yahudi, ia melanjutkan perbuatannya itu dan menyuruh menahan Petrus. Waktu itu hari raya Roti Tidak Beragi.
Akibat yang pertama adalah menodai ibadah hari raya roti tidak beragi.
Berarti sedikit ragi Herodes, yaitu kebencian dalam hati, hari raya roti tidak beragi ternodai, mengganggu konsentrasi kita untuk merayakan hari raya roti tidak beragi, sehingga kita tetap khamir dengan ragi, yang lama, keburukan, dan kejahatan.
2. Matius 2: 16-18
(2:16) Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu.
(2:17) Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia:
(2:18) "Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat sedih; Rahel menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi."
Akibat yang kedua adalah terjadinya ratap tangis yang amat sangat sedih, kemudian ratap tangis dan kesedihan itu tidak dapat dihibur oleh apapun dan siapapun, kecuali kemurahan Tuhan.
Contohnya:
Ratap tangis Esau tidak dapat dihibur oleh apapun, karena dia menyadari dia sudah kehilangan hak kesulungan. Sekalipun dia dihibur, tidak ada artinya.
3. Matius 14: 10-12
(14:10) Disuruhnya memenggal kepala Yohanes di penjara
(14:11) dan kepala Yohanes itu pun dibawa orang di sebuah talam, lalu diberikan kepada gadis itu dan ia membawanya kepada ibunya.
(14:12) Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil mayatnya dan menguburkannya. Lalu pergilah mereka memberitahukannya kepada Yesus.
Menaruh kepala Yohanes di sebuah talam, artinya: tidak menempatkan hati sebagai tempatnya firman / tidak menaruh firman di dalam hati.
Talam -> hati. Talam seharusnya adalah tempat makanan dan minuman.
Tetapi kalau ada ragi Herodes, akibanya: hati tidak lagi menjadi tempatnya firman karena talam sudah menjadi tempatnya kepala.
Talam menjadi tempatnya kepala menunjukkan rasa kebencian dari pada Herodes dan istri anaknya.
Biarlah hati kita ini menjadi tempatnya firman, bukan tempat yang lain-lain, supaya tidak terlihat kebencian di dalam diri kita kepada Tuhan dan sesama.
Sebagai jalan keluar
1 Korintus 5: 8
(5:8) Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
Biarlah kita merayakan hari raya roti tidak beragi, supaya hidup kita ini MURNI dan ada KEBENARAN di hadapan Tuhan.
· Murni
Artinya: teruji = tahan terhadap ujian / cobaan (1 Korintus 3: 13)
· Kebenaran
Kebenaran yang sejati, wujudnya; menanggung penderitaan yang seharusnya tidak ia tanggung, seperti pengorbanan Yesus di kayu salib (1 Petrus 2: 19-20)
Biarlah kita merayakan hari raya roti tidak beragi sampai benar-benar ragi itu tidak ada lagi di dalam kehidupan kita, baik ragi secara umum, yaitu yang lama, keburukan, kejahatan, dan secara khusus, yaitu: ragi Farisi, ragi Saduki, dan ragi Herodes, sehingga nyatalah kemuliaan Allah di bumi seperti di sorga.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
No comments:
Post a Comment