IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 21 FEBRUARI 2012
Tema: MEMPERHATIKAN NASIHAT-NASIHAT DI AKHIR ZAMAN
Ada 2 hal yang harus kita perhatikan dari
hal kekuatiran;
Bukankah tubuh
itu lebih penting dari pakaian? Jadi, bukan pakaian yang lebih penting dari
tubuh, melainkan tubuh lebih
penting dari pada pakaian.
Tema: MEMPERHATIKAN NASIHAT-NASIHAT DI AKHIR ZAMAN
(seri 6)
Shalom, selamat malam.
Salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus,
oleh karena kasih-Nya besar, kita boleh beribadah dalam doa penyembahan malam
hari ini.
Biarlah Tuhan memberkati kita, Tuhan membukakan rahasia
firman-Nya pada malam hari ini, supaya kita sejenak merendahkan diri di kaki
Tuhan pada malam hari ini.
Kembali kita memeriksa surat Filipi
Filipi 4: 4-7
(4:4) Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi
kukatakan: Bersukacitalah!
(4:5) Hendaklah
kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!
(4:6) Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
(4:7) Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
(4:6) Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
(4:7) Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang, ini
penting, sebab Tuhan sudah
dekat.
Kalau kebaikan hati diketahui semua orang, maka kita
bagaikan pelita yang menerangi setiap orang di sekitar kita, mengingat
kedatangan Tuhan sudah tidak lama lagi, dengan demikian, kiranya banyak orang
yang bertobat dan kembali kepada Tuhan.
Tetapi tentu itu berawal dari ibadah pelayanan yang Tuhan
percayakan. Kalau dalam ibadah pelayanan kita tidak menunjukkan kebaikan hati
sebagai domba, maka tidak mungkin di luar penggembalaan bisa menunjukkan
kebaikan hati.
Kalau engkau berpihak kepada Tuhan, seperti bani Lewi,
tunjukkan kebaikan hatimu kepada Tuhan dan orang lain.
Yang kita perhatikan malam ini ayat 6.
Filipi 4: 6-7
Filipi 4: 6-7
(4:6) Janganlah
hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala
hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
Kembali kita memperhatikan ayat 6a, secara khusus, “Janganlah
hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga”. Supaya kita bisa
merendahkan diri di hadapan Tuhan, beribadah melayani Tuhan, jangan biarkan
diri dikuasai oleh roh kuatir.
Kita bersyukur kepada Tuhan, lewat kematian-Nya di atas
kayu salib, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai bawah, sehingga kita
memperoleh keberanian untuk beribadah melayani Tuhan.
Memperoleh keberanian berarti terlepas dari rasa takut,
rasa minder, terlebih rasa kuatir.
Mari kita lihat hal
kekuatiran dalam Matius 6
Matius 6: 25
(6:25) "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan
apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu,
akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada
makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?
1. Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa
yang hendak kamu makan atau minum
2. Janganlah kuatir akan tubuhmu, akan apa
yang hendak kamu pakai
Tiba saatnya kita memperhatikan keterangan yang kedua;
JANGANLAH KUATIR AKAN TUBUHMU, AKAN APA YANG
HENDAK KAMU PAKAI
Banyak orang hidup dengan
kekuatiran / dikuasai roh kekuatiran, sehingga dengan demikian, mereka tidak
berani bertindak, tidak berani mengambil suatu keputusan yang besar dihadapkan Tuhan, justru karena kekuatiran, jauh dari setiap ibadah pelayan yang Tuhan percayakan,
sehingga tidak heran, kalau kita perhatikan orang-orang kuatir, mereka lebih
memperhatikan perkara-perkara lahiriah, sehingga kalau dinasihati oleh firman,
mereka merasa lebih pintar, dengan berkata “kalau tidak bekerja, bagaimana
bisa makan, kalau tidak berusaha, bagaimana bisa minum”, dengan
alasan-alasan inilah mereka menjauhkan diri dari setiap pertemuan-pertemuan ibadah.
Kalau terus menerus seperti ini, sampai kedatangan Tuhan
yang kedua kalinya, bagaimana akhir hidup kita?
Matius 6: 25E
(6:25) "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan
apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu,
akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada
makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?
Tetapi kenyataanya banyak orang membalikkan pernyataan ini. Kalau
dibalik, maka yang terpenting adalah pakaian, bukan tubuh, ini sangat
berbahaya, mengandung resiko yang sangat tinggi sekali.
Lukas 16: 19-21
(16:19) "Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain
halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan.
(16:20) Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus,
badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu,
(16:21) dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang
jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat
boroknya.
Orang kaya tersebut, selalu
berpakaian jubah ungu dan kain
halus, ini menunjukkan bahwa orang kaya tersebut, yang
terpenting bagi dia adalah pakaian, sehingga kalau kita perhatikan selanjutnya, banyak makanan yang
berjatuhan dari meja orang kaya tersebut.
Kalau pikiran hanya fokus kepada pakaian yang indah, maka banyak kebenaran firman Tuhan yang
tercecer, tidak lagi fokus untuk memperhatikan firman Tuhan, dalam setiap
ibadah yang Tuhan percayakan.
Makanan yang berjatuhan -> firman Tuhan.
Meja -> hati.
Kesimpulannya: hati
tidak menjadi tempatnya firman Tuhan, jika pikiran hanya fokus kepada
pakaian yang indah.
Saudaraku, kalau yang lebih penting adalah pakaian yang indah-indah, itu
ada kaitannya dengan hidup mewah,itu sudah
pasti.
Lukas 16: 19
(16:19) "Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain
halus, dan setiap hari ia bersukaria
dalam kemewahan.
Kalau pakaian lebih penting, itu ada kaitannya dengan
hidup dalam kemewahan, sebab jubah ungu dan lenan halus adalah pakaian yang
mahal, pakaian yang maha indah, pakaian sang raja.
Itu sebabnya orang-orang yang di luar Tuhan, karena yang
terpenting bagi dia adalah pakaian, dia tidak akan melewatkan info-info tentang fashion. Setiap mall yang mewah dia masuki untuk
memperhatikan pakaian, sebab menurutnya, pakaian lebih penting dari tubuh.
Karena lebih mementingkan pakaian, maka seseorang hidup
dalam kemewahan dan kemegahan dunia ini.
Kalau terikat dengan kemewahan dunia seperti orang
kaya, ini sangat mengandung resiko yang besar sekali
Matius 4: 8-9
(4:8) Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,
(4:9) dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan
kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."
Kalau terikat dengan kemegahan / kemewahan dunia, tanpa
sadar kita sudah berada di dalam kesombongan.
Ketika iblis memperlihatkan kemewahan, kerajaan dunia
ini, iblis membawa Yesus ke gunung
yang tinggi = membawa ke
dalam kesombongan.
Gunung tinggi -> dosa sombong.
Berbanding terbalik kalau hidup di dalam Tuhan, yang terpenting bagi dia adalah tubuh, sehingga dibawa ke gunung Sion, rumah Allah Yakub, tempatnya pengajaran = tubuh menjadi rumah Tuhan, tempatnya pengajaran.
Berbanding terbalik kalau hidup di dalam Tuhan, yang terpenting bagi dia adalah tubuh, sehingga dibawa ke gunung Sion, rumah Allah Yakub, tempatnya pengajaran = tubuh menjadi rumah Tuhan, tempatnya pengajaran.
Arah penyembahannya jika terikat dengan kemegahan / kemewahan dunia;
Matius 4: 9
(4:9) dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan
kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."
Jika terikat dengan kemegahan dunia, arah penyembahannya
bukan kepada Kristus, sebagai kepala, tetapi arah penyembahannya kepada roh-roh jahat di udara.
Meski tidak membuat dupa-dupa / asap kepada setan, tetapi
penyembahan mereka mengarah kepada roh-roh jahat di udara / kepada setan = menuju kepada kebinasaan.
Itu sebabnya berulang kali saya katakan, ORANG BAIK TIDAK MASUK SORGA,
tetapi kalau kita HIDUP
MENURUT KEBENARAN FIRMAN, inilah yang MENYELAMATKAN kita.
Orang yang terikat dengan kemegahan / kemewahan dunia, bisa saja berbuat baik, suka memberi,
tetapi penyembahannya mengarah kepada roh-roh jahat di udara.
Penyembahan kepada roh-roh jahat di udara = berlaku cabul di hadapan
Tuhan.
Wahyu 18: 2-3
(18:2) Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya:
"Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi
tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat
bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,
(18:3) karena semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi telah berbuat
cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa
nafsunya."
Kalau penyembahannya kepada berhala dan roh-roh jahat
di udara, pasti berlaku cabul di hadapan Tuhan.
Karena banyaknya orang berlaku cabul, sehingga mereka, yang hidup dalam kemewahan dan kemegahan dunia, diperkaya dengan nafsu
cabulnya.
Babel adalah tempatnya roh jahat dan roh najis.
Siapakah Babel
itu?
Wahyu 17: 3-5
(17:3)
Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan
duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan
nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.
(17:4) Dan
perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas,
permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala
kekejian dan kenajisan percabulannya.
(17:5) Dan
pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu
dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."
Babel adalah ibu dari wanita-wanita pelacur, di tangannya
ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.
1 Korintus 6: 15-16
(6:15)
Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus? Akan kuambilkah
anggota Kristus untuk menyerahkannya kepada percabulan? Sekali-kali tidak!
(6:16)
Atau tidak tahukah kamu, bahwa siapa yang mengikatkan dirinya pada perempuan
cabul, menjadi satu tubuh dengan dia? Sebab, demikianlah kata nas:
"Keduanya akan menjadi satu daging."
Siapa yang mengikatkan diri dengan perempuan cabul akan
menjadi satu daging, yaitu hidup dengan kekejian dan kenajisan.
Akibat berlaku
cabul
Ibrani 12: 16
(12:16)
Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah
seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.
Kalau seseorang berlaku cabul, akibatnya; menjual hak
kesulungan hanya demi sepiring makanan.
Menjual hak kesulungan untuk sepiring makanan = nafsu
yang rendah = murahan = mengecilkan ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan
Kita melihat hak
kesulungan
Keluaran 4: 22-23
(4:22) Maka engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah
firman TUHAN: Israel ialah
anak-Ku, anak-Ku yang sulung;
(4:23) sebab itu Aku berfirman kepadamu: Biarkanlah
anak-Ku itu pergi, supaya ia
beribadah kepada-Ku; tetapi jika engkau menolak membiarkannya pergi, maka
Aku akan membunuh anakmu, anakmu yang sulung."
Sejak Esau menjual hak kesulungannya kepada Yakub, karena memandang
ringan hak kesulungan itu, maka Yakub yang disebut Israel, menjadi anak sulung di hadapan Tuhan.
Hak kesulungan adalah ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan.
Kalau orang berbuat cabul, mereka memang diperkaya tetapi
hidup dengan nafsu yang rendah, maksudnya menganggap
ringan ibadah pelayanan yang
Tuhan percayakan.
Jika saudara mengajak orang yang terikat dengan kemegahan
dunia ini, untuk mencari Tuhan, dia akan mentertawakan saudara, sebab
ibadah pelayanan tidak terlalu penting bagi mereka yang berbuat cabul.
Orang yang berbuat cabul, semuanya murahan di hadapan
Tuhan, gerak gerik, cara duduk, perkataan, semuanya murahan, sekalipun semuanya
diatur sedemikian rupa.
Jika saudara perhatikan lewat Televisi, secara khusus
orang-orang yang terikat dalam kemegahan dunia, mereka berkata-kata dengan
diatur sedemikian rupa, tetapi di hadapan Tuhan perkataan itu 0 (nol besar), tidak ada artinya
di hadapan Tuhan.
Jalan keluarnya
1 Korintus 6: 15-17
(6:15) Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus?
Akan kuambilkah anggota Kristus untuk menyerahkannya kepada percabulan?
Sekali-kali tidak!
(6:16) Atau tidak tahukah kamu, bahwa siapa yang
mengikatkan dirinya pada perempuan cabul, menjadi satu tubuh dengan dia? Sebab,
demikianlah kata nas: "Keduanya akan menjadi satu daging."
(6:17) Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan,
menjadi satu roh dengan Dia.
Kita semua adalah anggota tubuh Kristus, dan Tuhan tidak
ijinkan salah satu dari anggota tubuh Kristus terikat dengan percabulan, sebab
siapa yang mengikatkan dirinya
dengan perempuan cabul, maka keduanya menjadi satu daging, tetapi siapa yang mengikatkan dirinya kepada Tuhan,
menjadi satu roh dengan Tuhan.
1 Korintus 6: 18-20
(6:18) Jauhkanlah
dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di
luar dirinya. Tetapi orang
yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri.
Kalau terikat dengan kemewahan, kemegahan dunia, berbuat
cabul dengan roh jahat dan roh najis, dia berdosa terhadap dirinya sendiri,
tetapi setiap dosa lain yang dilakukan manusia terjadi di luar dirinya.
Saudaraku, jauhkan diri dari percabulan!
Saudaraku, jauhkan diri dari percabulan!
Kesaksian:
Saya bersyukur karena Tuhan memberi kesempatan kepada
saya, untuk mengakui banyak kesalahan yang saya perbuat.
Kalau hidup dengan hawa nafsu percabulan, akan menjadi
satu daging dengan perempuan cabul, sehingga berdosa terhadap dirinya sendiri
dan terhadap Tuhan.
Oleh sebab itu, merokok adalah perbuatan cabul, sebab,
merusak / mencemari dirinya sendiri / tubuhnya, dan berbuat dosa kepada Tuhan.
Kalau saya tidak sampaikan firman yang tegas, maka
saudara akan tetap hidup dalam percabulan, ini bukanlah otoriter, saudara perlu
mengetahui hal ini.
Sebab, otoriter itu berarti memimpin dengan paksa,
disertai dengan kekerasan tanpa disertai kebenaran.
Tetapi kalau saya tegas dalam ibadah, itu karena saya
mengasihi saudara, sebagai gembala yang menjaga domba-dombanya dan bertanggung jawab penuh di hadapan Tuhan.
1 Korintus 6: 19
(6:19) Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari
Allah, -- dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
Pakaian tidak lebih penting dari tubuh, tetapi tubuhlah yang lebih penting dari pakaian.
Tubuh bukan milik kita sendiri, tetapi milik-Nya Tuhan
tempat Allah berdiam,
yaitu firman Allah, Roh dan kasih-Nya
berdiam.
1 Korintus 6: 20
(6:20) Sebab
kamu telah dibeli dan
harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah
Allah dengan tubuhmu!
Jangan lagi terikat dengan percabulan, sebab tubuh mu
lebih penting di hadapan Tuhan, karena tubuh kita telah dibeli dan harganya
telah lunas dibayar, karena itu, MULIAKANLAH
ALLAH DENGAN TUBUHMU =
persembahkanlah tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan
kepada Tuhan, sebab itulah ibadah yang sejati (Roma 12: 1).
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pembicara Firman;
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment