Shalom
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya besar, kita boleh beribadah malam
hari ini.
Kembali kita memeriksa kitab Maleakhi
Maleakhi 1: 11
(1:11) Sebab dari
terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari nama-Ku besar di antara
bangsa-bangsa, dan di setiap tempat dibakar dan dipersembahkan korban bagi
nama-Ku dan juga korban sajian yang tahir; sebab nama-Ku besar di antara
bangsa-bangsa, firman TUHAN semesta alam.
Kita harus mengetahui, bahwa dari terbitnya sampai terbenamnya matahari,
nama Tuhan besar di antara
bangsa-bangsa dan di setiap tempat dibakar korban persembahan, nama Tuhan
besar, sehingga lewat ibadah pelayanan ini, nyata bahwa nama Tuhan besar.
Lebih rinci kita perhatikan dalam Mazmur
Mazmur 113: 2-5
(113:2) Kiranya nama
TUHAN dimasyhurkan, sekarang ini dan selama-lamanya.
(113:3) Dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari terpujilah nama TUHAN.
(113:4) TUHAN
tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya
mengatasi langit.
(113:5) Siapakah seperti TUHAN, Allah kita, yang diam di
tempat yang tinggi,
Nama Tuhan itu besar, sebab itu, nama Tuhan harus
dimashyurkan dari sekarang sampai selama-lamanya, dari terbitnya sampai
terbenamnya matahari, terpujilah nama Tuhan.
Bukti bahwa nama Tuhan besar
A. Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa
B. Kemuliaan-Nya mengatasi langit
Keterangan:
B. Kemuliaan-Nya
mengatasi langit (bagian
ketiga)
Yesaya 14:
12-14
(14:12)
"Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar,
engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!
(14:13)
Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku
mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit
pertemuan, jauh di sebelah utara.
(14:14)
Aku hendak naik mengatasi
ketinggian awan-awan, hendak
menyamai Yang Mahatinggi!
Bintang
Timur, putera Fajar, hendak naik ke langit, mendirikan takhtanya, mengatasi
bintang-bintang Allah, mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang
Maha Tinggi.
Yesaya 14:
15
(14:15)
Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan,
ke tempat yang paling dalam di liang kubur.
Sebaliknya,
Bintang Timur, putera Fajar, diturunkan ke tempat yang paling dalam, di liang
kubur.
Ini
menunjukkan bahwa kemuliaan
Allah mengatasi langit, bahkan segala langit.
Perlu kita
ketahui, hendak naik ke langit mendirikan takhta, mengatasi bintang-bintang
Allah, ini adalah dosa
kesombongan.
Dosa
kesombongan adalah dosa yang
pertama kali terjadi.
Berarti,
kesombongan adalah awal kejatuhan,
awal kehancuran.
Oleh sebab
itu, kalau Tuhan menyatakan kasih sayang, kasih setia-Nya kepada kita, bahkan
kita boleh beribadah melayani sampai malam ini, itu karena kemurahan Tuhan.
Jangan
lupa Tuhan, jangan tinggi hati, jangan sombong! Kita
harus ingat kemuliaan Tuhan mengatasi langit, bahkan segala langit.
Ulangan 8:
11-14
(8:11)
Hati-hatilah, supaya jangan
engkau melupakan TUHAN, Allahmu, dengan tidak berpegang pada perintah,
peraturan dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini;
(8:12)
dan supaya, apabila engkau sudah makan dan kenyang, mendirikan rumah-rumah yang
baik serta mendiaminya,
(8:13)
dan apabila lembu sapimu dan kambing dombamu bertambah banyak dan emas serta
perakmu bertambah banyak, dan segala
yang ada padamu bertambah banyak,
(8:14) jangan engkau tinggi hati,
sehingga engkau melupakan TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah
Mesir, dari rumah perbudakan,
Kalau
sudah makan dan kenyang = dipenuhkan
oleh firman Tuhan, kemudian mendirikan rumah-rumah yang baik serta
mendiaminya = menjadi rumah
Tuhan / rumah doa, kemudian harta
semakin bertambah, jangan lupa Tuhan, jangan tinggi hati, jangan sombong,
supaya kita tetap berpegang kepada peraturan, perintah dan ketetapan
Tuhan.
Tujuan
jangan lupa Tuhan
Ulangan 8:
15
(8:15)
dan yang memimpin engkau melalui padang gurun yang besar dan dahsyat itu,
dengan ular-ular yang ganas serta kalajengkingnya dan tanahnya
yang gersang, yang tidak ada air. Dia yang membuat air keluar bagimu dari
gunung batu yang keras,
Karena di
tengah-tengah perjalanan bangsa Israel di padang gurun yang keras dan dahsyat
harus melalui 3 hal;
1. Ular-ular yang ganas
2. Kalajengking
3. Tanah
yang gersang, yang tidak ada air
Perjalanan
bangsa Israel di tengah-tengah padang gurun yang keras dan dahsyat, itu adalah
gambaran dan bayangan perjalanan rohani gereja Tuhan di akhir zaman. Berarti,
kita juga harus melalui 3 hal ini di hari-hari terakhir ini. Itu sebabnya, jangan
sombong, jangan lupa kepada Tuhan, supaya kita mampu melalui 3 hal itu.
Minggu
lalu kita sudah menikmati firman Tuhan mengenai kalajengking. Itu harus kita
lalui. Sengatan kalajengking terjadi selama 5 bulan. Karena sengatannya itu,
orang-orang mencari maut, tetapi mereka tidak menemukannya.
Siksaan
yang seperti siksaan kalajengking, keluar dari asap yang besar, bagaikan asap
tanur besar, yang merupakan tandingan dari gumpalan
asap dari kemenyan yang
dibakar oleh 4 makhluk dan 24 tua-tua, bersama dengan doa orang-orang kudus.
Tiba
saatnya kita memperhatikan keterangan yang ketiga.
Keterangan;
3. Tanah
yang gersang, yang tidak ada air
Keluaran
17: 1-3
(17:1)
Kemudian berangkatlah segenap jemaah Israel dari padang gurun Sin, berjalan
dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan, sesuai dengan titah TUHAN,
lalu berkemahlah mereka di
Rafidim, tetapi di sana
tidak ada air untuk diminum bangsa itu.
(17:2)
Jadi mulailah mereka itu bertengkar dengan Musa, kata mereka: "Berikanlah
air kepada kami, supaya kami dapat minum." Tetapi Musa berkata kepada
mereka: "Mengapakah kamu bertengkar dengan aku? Mengapakah kamu mencobai
TUHAN?"
(17:3)
Hauslah bangsa itu akan air di sana; bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa
dan berkata: "Mengapa pula engkau memimpin kami keluar dari Mesir, untuk
membunuh kami, anak-anak kami dan ternak kami dengan kehausan?"
Setibanya
bangsa Israel di Rafidim, di sana tidak ada air untuk diminum.
Ini adalah
salah satu bukti, bahwa betul bangsa Israel harus melalui tanah yang gersang,
yang tidak ada air.
Akibatnya;
bangsa Israel mengalami
kehausan.
Ada
3 hal yang terjadi saat bangsa Israel mengalami
kehausan
- Bangsa Israel bertengkar dengan Musa
- Bangsa Israel mencobai Tuhan
- Bangsa Israel bersungut-sungut
3 perbuatan tersebut menunjukkan bahwa bangsa Israel, tidak setia, tidak rendah hati dan tidak berpegang kepada peraturan, ketetapan dan perintah Tuhan.
Mari kita
lihat persamaan haus ketika
Yesus melayani.
Yohanes 7:
37
(7:37)
Dan pada hari terakhir, yaitu pada
puncak perayaan itu, Yesus
berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku
dan minum!
Pada hari
Raya Pondok Daun, tepatnya puncak perayaan itu, Yesus berseru, “barangsiapa
haus, baiklah ia datang minum”.
Seruan
Yesus ini menunjukkan bawah orang-orang Yahudi yang merayakan hari Raya Pondok
Daun mengalami kehausan,
bahkan saat puncak perayaan itu mereka tetap mengalami kehausan.
Bukti-bukti
bahwa orang Yahudi mengalami kehausan.
1. Yohanes 7: 1
(7:1)
Sesudah itu Yesus berjalan keliling Galilea, sebab Ia tidak mau tetap tinggal
di Yudea, karena di sana orang-orang
Yahudi berusaha untuk membunuh-Nya.
Bukti yang pertama; orang-orang Yahudi yang ada di Yudea, berusaha membunuh
Yesus = beribadah melayani tetapi berusaha membunuh Yesus = ibadah pelayanan yang tidak
berkenan kepada Tuhan.
Bandingkan
dengan ibadah yang berkenan.
Roma 12: 1
(12:1)
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya
kamu mempersembahkan tubuhmu
sebagai persembahan yang
hidup, yang kudus dan yang
berkenan kepada Allah: itu
adalah ibadahmu yang sejati.
Ibadah
yang sejati / ibadah yang berkenan kepada Tuhan adalah mempersembahkan tubuh
seutuhnya kepada Tuhan sebagai persembahan;
- Yang hidup
Hidup
berarti tidak mati rohani,
sehingga seluruh anggota tubuh dapat digunakan melayani Tuhan.
Sebagai
contoh:
Telinga
dapat digunakan untuk mendengar firman Tuhan, mulut dapat digunakan untuk
memuliakan Tuhan, kulit dapat digunakan untuk merasakan kasih Tuhan, dan
sebagainya.
Tetapi
berbanding terbalik dengan persembahan yang mati; seluruh anggota tubuh tidak
dapat dipergunakan untuk melayani Tuhan.
- Yang kudus
= tanpa
cacat cela / kerut atau yang serupa itu = cemerlang
di hadapan Tuhan (Efesus 5:
27).
- Yang berkenan
Berkenan
berarti memenuhi syarat untuk
dipersembahkan.
Banyak
persembahan yang tidak berkenan. Kalau menerima berkat, yang asalnya tidak
benar, jangan dipersembahkan, sebab itu tidak berkenan. Apalagi memperoleh
harta dengan cara yang tidak baik, itu tidak boleh dipersembahkan kepada Tuhan.
Saya
sendiri tidak akan menerima sepersepuluh kalau domba-domba tidak tergembala
dengan sungguh-sungguh, kalau domba-domba belum menikmati makanan dalam satu
kandang, satu gembala.
Praktek
sehari-hari ibadah yang berkenan.
Yakobus 1:
27
(1:27)
Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga
supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.
Prakteknya;
a. Mengunjungi
yatim piatu
Yatim
piatu adalah gambaran dari kehidupan seseorang tanpa penyertaan Roh Kudus (Yohanes 14: 17-18).
Tanpa
penyertaan Roh Kudus = hidup
menurut keinginan daging.
Kehidupan
yang seperti ini, harus dikunjungi.
Roma 8:
7-8
(8:7)
Sebab keinginan daging adalah
perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal
ini memang tidak mungkin baginya.
(8:8) Mereka yang hidup dalam daging,
tidak mungkin berkenan kepada Allah.
Keinginan
daging adalah seteru Allah.
Mengapa?
Karena ia tidak takluk kepada hukum Allah / firman Tuhan. Itu sebabnya, mereka
yang hidup dalam daging, tidak berkenan kepada Allah.
Tetapi
tugas kita, harus mengunjungi
yatim piatu. Amin saudaraku
???
Roma 1: 3
(1:3)
tentang Anak-Nya, yang menurut
daging diperanakkan dari keturunan Daud,
Kalau
menurut daging, Yesus diperanakkan dari keturunan Daud, yang penuh dengan
kelemahan.
Tetapi
Yesus itu, bukan hanya berasal dari daging, keturunan daging.
Roma 1:
4-7
(1:4)
dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya
dari antara orang mati, bahwa Ia
adalah Anak Allah yang
berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita.
(1:5)
Dengan perantaraan-Nya kami menerima kasih karunia dan jabatan rasul untuk
menuntun semua bangsa, supaya mereka percaya dan taat kepada
nama-Nya.
(1:6)
Kamu juga termasuk di antara mereka, kamu yang telah dipanggil menjadi milik Kristus.
(1:7)
Kepada kamu sekalian yang tinggal di Roma, yang dikasihi Allah, yang dipanggil
dan dijadikan orang-orang kudus: Kasih karunia menyertai kamu dan damai
sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus.
Kalau
menurut daging Yesus adalah keturunan Daud, tetapi menurut Roh kekudusan, Ia adalah Anak Allah.
Demikian
juga dengan sidang jemaat di Roma, bagaikan yatim piatu, yang tadinya hidup
menurut daging, tetapi oleh karena kasih karunia, sidang jemaat di Roma dikunjungi oleh Rasul Paulus, untuk
membawa sidang jemaat di Roma kepada Kristus.
Dibawa kepada Kristus = hidup menurut Roh.
Dibawa kepada Kristus = hidup menurut Roh.
Hidup menurut
Roh Kudus berarti bersuasanakan kebangkitan, yaitu; hidup dalam hidup yang
baru, yang lama sudah berlalu = hidup kudus.
Banyak
anak-anak Tuhan yang hidup menurut keinginan daging, itu harus dikunjungi, kita
membawa mereka kepada Kristus, supaya hidup
dalam kekudusan dan bersuasanakan kebangkitan,
yaitu hidup dalam hidup yang baru.
Berarti tugas dan tanggung jawab kita di hari-hari terakhir ini, mengunjungi yatim piatu, yaitu mereka
yang masih hidup menurut keinginan daging, seperti Rasul Paulus mengunjungi
sidang jemaat di Roma, supaya mereka percaya
dan taat kepada Tuhan Yesus Kristus.
- Percaya
Berarti,
hati menjadi tempatnya firman Tuhan.
- Taat
Berarti,
dengar-dengaran disertai ketundukan.
b. Mengunjungi
janda-janda
Janda =
tidak bersuami = tidak mempunyai kepala / tidak
menempatkan Kristus sebagai kepala di dalam hidupnya.
Matius 8:
20
(8:20)
Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung
mempunyai sarang, tetapi Anak
Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."
Kalau
tubuh tidak mempunyai kepala / tidak menempatkan Kristus sebagai kepala dalam
hidupnya, maka yang terjadi adalah;
1. Tubuh
menjadi sarangnya burung
Arti
rohaninya; menjadi tempatnya roh
najis bersembunyi.
Akibatnya:
hidup di dalam kesombongan.
2. Menjadi
liangnya serigala
Arti
rohaninya; tempat bersembunyinya roh-roh
jahat.
Akibatnya:
terpisah / tercerai berai dari kawanan domba = tidak tergembala dalam satu kandang, satu gembala.
Ratapan 1:
1
(1:1)
Ah, betapa terpencilnya kota itu, yang dahulu ramai! Laksana seorang jandalah ia, yang dahulu agung di antara
bangsa-bangsa. Yang dahulu
ratu di antara kota-kota, sekarang menjadi jajahan.
Dahulu
ratu diantara kota-kota, sekarang menjadi
jajahan, karena tubuh menjadi sarangnya
burung dan menjadi liangnya serigala, itulah keadaan
seorang janda.
Ratapan 1:
2
(1:2) Pada malam hari tersedu-sedu ia
menangis, air matanya bercucuran di pipi; dari semua kekasihnya, tak ada
seorang pun yang menghibur dia. Semua temannya mengkhianatinya, mereka menjadi
seterunya.
Pada malam
hari tersedu-sedu ia menangis, air matanya bercucuran di pipi = hidup penuh
dengan tangisan / ratap tangis karena keadaannya yang sangat menyedihkan tanpa penghiburan dari Kristus sebagai kepala / suami.
Syarat
mengunjungi yatim piatu dan janda-janda
Yakobus 1:
27
(1:27)
Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah
mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri
tidak dicemarkan oleh dunia.
Syaratnya; menjaga diri supaya tidak
dicemarkan oleh dunia, sebab apa yang ada di dalam dunia ini, adalah
keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup, itu tidak berasal dari
Allah.
1 Yohanes
2: 16
(2:16) Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan
daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah
berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
Semua yang
ada di dalam dunia, yaitu;
-
Keinginan daging
-
Keinginan mata
-
Kangkuhan hidup
Semuanya itu
bukan berasal dari Bapa di sorga.
1 Yohanes
2: 15
(2:15) Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada
di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada
di dalam orang itu.
Oleh sebab
itu, jangan mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya, sehingga tidak dicemari oleh dunia, dengan demikian kita dapat mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, karena kasih Allah tidak mengasihi dunia dan semua yang ada di dalam dunia = mengasihi Tuhan.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
No comments:
Post a Comment